PROJ ECT
FINANCE
FI N A N CE
IINSTRUMENT
N ST RU MEN T
Project Finance adalah salah satu mekanisme pembiayaan atau pengumpulan dana yang dilakukan oleh suatu
badan usaha terhadap proyek-proyek yang akan dijalankannya.
Pembiayaan dengan mekanisme project finance banyak digunakan diberbagai sektor ekonomi yaitu telekomunikasi,
konstruksi, pertambangan, migas serta sektor–sektor strategis lainnya.
Pembiayan proyek (Project Finance) merupakan
pendanaan untuk suatu proyek dimana
pengembalian dana dilakukan dengan membagi hasil
dari pendapatan yang dihasilkan oleh proyek.
Pembiayaan diberikan pada, dan dinilai Jangka panjang, dapat Pembiayaan termasuk highly-
atas dasar, dari sebuah entitas yang mencapai lima belas leveraged atau memanfaatkan utang
didirikan hanya untuk proyek tersebut hingga puluhan tahun (pinjaman) dalam jumlah besar, yang
(ad hoc), yaitu SPV jumlahnya bisa mencapai hingga
65%-80% dari nilai proyek
Proyek :
Sponsor mendapat deviden dan kreditur
mendapat pengembalian dan pokok
Instrument Pembiayaan dalam Project Finance
Surat hutang
Obligasi, Sukuk dan Saham
Derivativ/ sekuritisasi
RDPT, EBA, DIRE, DINFRA
Surat Utang
Obligasi :
Prinsip dasarnya merupakan surat pernyataan utang dari issuer, Emiten
menyatakan sebagai pihak peminjam, dapat digunakan untuk apa saja, jenis
penghasilannya dari bunga/kupon dan capital gain, dan tidak memerlukan
underlying asset.
Sukuk :
Prinsip dasarnya bukan merupakan surat utang, melainkan kepemilikan
bersama atas suatu aset proyek, klaim kepemilikan didasari pada aset/proyek
yang spesifik, harus digunakan untuk kegiatan usaha yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah, jenis penghasilan dari imbalan, bagi hasil, margin,
capital gain, dan memerlukan underlying asset
Saham :
Prinsip dasarnya merupakan kepemilikan saham dalam perusahaan,
menyatakan kepemilikan terhadap perusahaan, dapat digunakan
untuk apa saja, jenis penghasilan dari dividen/ capital gain, dan tidak
memerlukan underlying asset.
Dasar Hukum Instrumen Pembiayaan Proyek:
OBLIGASI
UU No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara
O
SUKUK
Fatwa DSN MUI No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah,
Fatwa DSN MUI No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah,
Fatwa DSN MUI No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah, dan UU
No. 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). S
SAHAM
UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan
UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
S
Derivative / Sekuritisasi
Efek Bersifat Utang Non Penawaran Umum atau Efek Bersifat Ekuitas Perusahaan
Non Tbk dari Perusahaan Sasaran yang bergerak pada kegiatan sektor riil (produksi
Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT) barang/penyediaan jasa termasuk modal kerja yang berkaitan dengan produksi
barang/penyediaan jasa).
Efek (surat berharga) yang terdiri sekumpulan aset keuangan berupa tagihan yang
timbul dari surat berharga komersial seperti tagihan kartu kredit, pemberian kredit,
Efek Beragun Aset (EBA) termasuk kredit pemilikan rumah, kredit mobil, efek bersifat utang yang dijamin
pemerintah, dan arus kas. Dalam prosesnya, kreditor awal (originator) mengalihkan
aset keuangannya kepada para pemegang EBA.
Meminimalkan ekuitas yang harus dikeluarkan hanya untuk satu proyek tertentu