Anda di halaman 1dari 13

PROJECT

PROJ ECT
FINANCE
FI N A N CE
IINSTRUMENT
N ST RU MEN T

Rahmi Fadzlul Dian Teguh Miftah


Project Finance

Project Finance adalah salah satu mekanisme pembiayaan atau pengumpulan dana yang dilakukan oleh suatu
badan usaha terhadap proyek-proyek yang akan dijalankannya.

Pembiayaan dengan mekanisme project finance banyak digunakan diberbagai sektor ekonomi yaitu telekomunikasi,
konstruksi, pertambangan, migas serta sektor–sektor strategis lainnya.
Pembiayan proyek (Project Finance) merupakan
pendanaan untuk suatu proyek dimana
pengembalian dana dilakukan dengan membagi hasil
dari pendapatan yang dihasilkan oleh proyek.

Dalam suatu skema pembiayaan proyek,


biasanya terdapat sekelompok investor yang
kemudian bertindak sebagai penanam saham
(shareholder) dari sebuah perusahaan yang baru
dibentuk yang kemudian dikenal sebagai entitas
bertujuan khusus (special purpose entity atau
special purpose vehicle, disingkat SPV).
Perusahaan SPV ini kemudian diharapkan
mendesain, membangun, serta mengelola suatu
proyek infrastruktur.
Ciri utama dari pembiayaan proyek:

Pembiayaan diberikan pada, dan dinilai Jangka panjang, dapat Pembiayaan termasuk highly-
atas dasar, dari sebuah entitas yang mencapai lima belas leveraged atau memanfaatkan utang
didirikan hanya untuk proyek tersebut hingga puluhan tahun (pinjaman) dalam jumlah besar, yang
(ad hoc), yaitu SPV jumlahnya bisa mencapai hingga
65%-80% dari nilai proyek

Nilai proyek sangat besar Siapapun yang memberikan fasilitas


sehingga sulit untuk ditanggung pembiayaan, misalnya bank, tidak Arus kas yang dihasilkan oleh perusahaan
oleh satu bank saja; Dengan memiliki hak regres, atau memiliki hak SPV ini harus cukup membiayai baik
demikian, pembiayaan umumnya regres (recourse) yang sangat terbatas kebutuhan operasional proyeknya, dan juga
disediakan dengan melibatkan kepada para perusahaan sponsor, karena penting untuk melakukan pembayaran
lebih dari satu lembaga penyedia pembiayaan bergantung pada kembali atas utang pembiayaan beserta
pembiayaan kelayakan SPV, dan keterlibatan para bunganya.
sponsor sebetulnya sangat terbatas
Sponsor menyetor Kreditur memberi
modal pinjaman

SPV (special Purpose


Vehicle

Proyek :
Sponsor mendapat deviden dan kreditur
mendapat pengembalian dan pokok
Instrument Pembiayaan dalam Project Finance

Surat hutang
Obligasi, Sukuk dan Saham

Derivativ/ sekuritisasi
RDPT, EBA, DIRE, DINFRA
Surat Utang
Obligasi :
Prinsip dasarnya merupakan surat pernyataan utang dari issuer, Emiten
menyatakan sebagai pihak peminjam, dapat digunakan untuk apa saja, jenis
penghasilannya dari bunga/kupon dan capital gain, dan tidak memerlukan
underlying asset.

Sukuk :
Prinsip dasarnya bukan merupakan surat utang, melainkan kepemilikan
bersama atas suatu aset proyek, klaim kepemilikan didasari pada aset/proyek
yang spesifik, harus digunakan untuk kegiatan usaha yang tidak bertentangan
dengan prinsip syariah, jenis penghasilan dari imbalan, bagi hasil, margin,
capital gain, dan memerlukan underlying asset

Saham :
Prinsip dasarnya merupakan kepemilikan saham dalam perusahaan,
menyatakan kepemilikan terhadap perusahaan, dapat digunakan
untuk apa saja, jenis penghasilan dari dividen/ capital gain, dan tidak
memerlukan underlying asset.
Dasar Hukum Instrumen Pembiayaan Proyek:
OBLIGASI
UU No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara

O
SUKUK
Fatwa DSN MUI No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah,
Fatwa DSN MUI No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah,
Fatwa DSN MUI No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah, dan UU
No. 19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). S
SAHAM
UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan
UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
S
Derivative / Sekuritisasi
Efek Bersifat Utang Non Penawaran Umum atau Efek Bersifat Ekuitas Perusahaan
Non Tbk dari Perusahaan Sasaran yang bergerak pada kegiatan sektor riil (produksi
Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT) barang/penyediaan jasa termasuk modal kerja yang berkaitan dengan produksi
barang/penyediaan jasa).

Efek (surat berharga) yang terdiri sekumpulan aset keuangan berupa tagihan yang
timbul dari surat berharga komersial seperti tagihan kartu kredit, pemberian kredit,
Efek Beragun Aset (EBA) termasuk kredit pemilikan rumah, kredit mobil, efek bersifat utang yang dijamin
pemerintah, dan arus kas. Dalam prosesnya, kreditor awal (originator) mengalihkan
aset keuangannya kepada para pemegang EBA.

Wadah untuk menghimpun dana masyarakat, yang selanjutnya diinvestasikan pada


Dana Investasi Real Estat (DIRE)
aset real estat, aset yang berkaitan dengan Real Estat dan atau kas dan setara kas.

Wadah untuk menghimpun dana masyarakat, yang selanjutnya diinvestasikan pada


Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) aset diluar real estat, dapat di investasikan di luar NKRI (20%), dapat langsung ke
proyek infrastruktur atau kepemilikan saham dan diperbolehkan untuk greenfield
project namun dibatasi max. 25%.
Reksadana Penyertaan Terbatas (RDPT)
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 37/POJK.04/2014 Tentang Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Penyertaan Terbatas.

Efek Beragun Aset (EBA)


Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 65 /POJK.04/2017 Tentang Pedoman
Penerbitan Dan Pelaporan Efek Beragun Aset Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

Dana Investasi Real Estat (DIRE)


Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 64 /POJK.04/2017 Tentang Dana Investasi
Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif Dan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 30 /Pojk.04/2016 Tentang Dana Investasi Real Estat Syariah
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA)


Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 52 /POJK.04/2017 Tentang Dana Investasi
Infrastruktur Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.
Perbedaan
Perbedaan Project Finance Dengan pendanaan bentuk lain.

Kapitalisasi dan struktur pendapatan dari SPV secara komersil

01 terpisah dari pihak sponsor, sponsor mengambil completion risk


selama fase kontruksi dari proyek dan sponsor menjanjikan
keseuruhan dalam proyek untuk kreditur.
Pembiayaan perusahaan bisanya sudah memilki pembeli
02 output yang dihasilkan

Jika tidak memiliki pembeli tetap maka bisanya mempunyai ciri

03 khusus misalnya. Jumlah barang langka/terbatas, tidak


terpengaruh dalam business cycle, barang lebih murah dari
kompotitor atau memiliki struktur harga yang unik.

Memiliki kebutuhan pendanaan yang besar, pembagian resiko


04 yang ditanggung masing masing pihak.
Manfaat

Meminimalkan ekuitas yang harus dikeluarkan hanya untuk satu proyek tertentu

Alokasi resiko/pembagian resiko untuk menurunkan rsiko dari pihak sponsor


yang dapat memperbesar kemungkinan pendapatan potensial pendandanaan.

Memisahkan kewajiban proyek dari neraca perusahaan

Menghindari adanya perjanjian pembatas pada neraca


perusahaan yang timbul dari pembiayaan proyek.
Thank
You 

Anda mungkin juga menyukai