REKSTRUKTURISASI BUMN
Oleh: Dosen:
Virly Stefanny 110120190003 Dr.Nyulistiowati Suryanti S.H,M.H.,C.N.
Mochamad Al Fachri 110120190044 Dr.Hj. R.Kartikasari S.H,M.H.
Mochammad Bobby Rachman 110120190049
LATAR BELAKANG
Kinerja perusahaan dalam era persaingan bisnis semakin ketat, setiap perusahaan perlu mengevaluasi kinerjanya,
serta melakukan serangkaian perbaikan, agar tetap tumbuh dan dapat bersaing. Perbaikan ini akan dilaksanakan
secara terus menerus, sehingga kinerja perusahaan semakin meningkat dan dapat terus unggul dalam persaingan,
atau minimal tetap dapat bertahan. Sebuah strategi untuk memperbaiki dan memaksimalkan kinerja perusahaan salah
satunya adalah dengan cara restrukturisasi.
Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, restrukturisasi merupakan kegiatan untuk merubah struktur perusahaan.
Sedangkan menurut James C. Van Horne dan John M. Wachowicz, JR., yang diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan
Denny Arnos Kwari, restrukturisasi diikuti dengan adanya perubahan dalam struktur modal, operasi, atau kepemilikan
perusahaan yang merupakan rutinitas usahanya.
Restrukturisasi perusahaan sebetulnya tak harus menunggu perusahaan menurun, namun dapat dilakukan
setiap kali, agar perusahaan dapat bersaing dan tumbuh berkembang. Dalam keadaan normal, perusahaan
perlu melakukan pembenahan dan perbaikan supaya dapat terus unggul dalam persaingan, atau paling tidak
dapat bertahan.
Perusahaan yang dapat bersaing dan tumbuh berkembang, mungkin akan melakukan perluasan usaha.
Perluasan usaha tersebut bisa dilakukan dengan cara ekspansi secara intern, tetapi juga dapat dilakukan
dengan cara menggabungkan usaha yang telah ada (merger dan consolidation) atau membeli perusahaan yang
telah ada (akuisisi). Cara - cara tersebut dilakukan agar dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi
perusahaan.
Suatu perusahaan juga mungkin akan mengalami kesulitan keuangan. Kesulitan keuangan ini dimulai dari
kesulitan likuiditas (kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek) hingga kesulitan solvabilitas
(kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang). Kesulitan keuangan tersebut dapat diselesaikan dengan
cara reorganisasi ataupun likuidasi. Cara reorganisasi ditempuh apabila kesulitan keuangan perusahaan
tersebut diperkirakan masih bisa diperbaiki, karena prospek perusahaan diperkirakan masih baik. Dengan kata
lain, apabila kondisi perusahaan sudah tidak bisa diperbaiki, maka likuidasi harus ditempuh.
Identifikasi Masalah
Pengertian Restrukturisasi BUMN adalah upaya peningkatan kesehatan BUMN/ perusahaan dan
pengembangan kinerja usaha melalui sistem baku yang biasa berlaku dalam dunia korporasi.
Restrukturisasi menurut Pasal 1 Angka 11 Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) adalah upaya yang dilakukan dalam rangka penyehatan BUMN yang merupakan salah satu
langkah strategis untuk memperbaiki kondisi internal perusahaan guna memperbaiki kinerja dan
meningkatkan nilai perusahaan.
Maksud dan Tujuan diperlukannya
Restrukturisasi BUMN
Selain hal tersebut diatas mengapa diperlukannya Restrukturisasi BUMN karena, sebagai
berikut:
1. Mengubah kontrol pemerintah terhadap BUMN yang semula secara langsung (control
BUMN tidak perlu lagi melalui berbagai formalitas aturan, petunjuk, perijinan dan
lain-lain, akan tetapi melalui penentuan target-target kualitatif dan kuantitatif yang
harus dicapai oleh manajemen BUMN, seperti ROE (Return On Asset), ROI (Return
3. Melakukan reorganisasi untuk menata kembali kedudukan dan fungsi BUMN dalam
4. Mengkaji berbagai aspek yang terkait dengan kinerja BUMN, antara lain penerapan
perusahaan yang baik dan menetapkan arah dalam rangka pelaksanaan kewajiban
pelayanan publik.