Anda di halaman 1dari 11

GAMBARAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI

(Studi pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Malang tentang Bentuk, Jenis,
Faktor Pendorong, Faktor Penghambat Restrukturisasi dan Desain Struktur Organisasi)
FIKRI FIRMANSYAH FARID
MOCHAMMAD AL MUSADIEQ
IKA RUHANA
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail : fikrifirmansyahfarid@gmail.com

Abstract

Every organizations and companies KDG DQ\ VWUDWHJLHV 2QH RI WKH FRPSDQ\¶V VWUDWHJLHV WR EH D OHDGHU LV
restructuring. Restructuring is right way if there was no any alternative strategies. Any companies must be
adaptation quickly to keep their quality. Structural changing had any aspects, they are form, kind, and specially
Increase factor and decreasing factor. Any companies does restructuring, one of them is PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk. Witel Malang, which these restructuring has did to increase their performance. Objective of
these study is to describe form, kind, new structure design, increasing factor and decreasing factor which
happened at PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Malang
Form of restructuring which happened are reorganization and competency measurement, those forms did
to reorder a organization structural and increase their staff competency to get any promotion. Kind of
restructuring is management or organizational restructuring. Any management restructuring happened because
there was rises number of division. Increase factor which happened is there was tight competition with the other
companies and increase their VWDII¶V PRWLYDWLRQ WR EH SURPRWHG WR RFFXS\ YDFDQW SRVLWLRQ Decreasing Factor
which happened is wont of old structure to get any sign of wisdom.

Keywords: Restructuring, Organization, Design Structure

Abstract

The Setiap organisasi maupun perusahaan pasti mempunyai strategi. Salah satu strategi dari perusahaan
dalam mencapai keunggulan besaing adalah restrukturisasi. Restrukturisasi merupakan cara yang tepat jika tidak
ada alternatif lain dalam mencari suatu kebijakan. Perubahan struktur memiliki beberapa aspek, yaitu bentuk,
jenis, dan pastinya faktor pendorong dan faktor penghambat.
Bentuk restrukturisasi yang terjadi adalah reorganization dan competency measurement, Jenis
restrukturisasi adalah jenis restrukturisasi manajeman atau organisasi Faktor pendorong yang terjadi adalah
adanya persaingan yang sengit bagi perusahaan dan menambahnya motivasi kerja dikarenakan adanya posisi
kosong. Posisi kosong memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mendapatkan promosi jabatan. Faktor
penghambat yang terjadi adanya kebiasaan akan struktur lama dalam meminta suatu kebijakan, rasa cemas akan
target yang kemungkinan berubah dikarenakan adanya pemecahan divisi, Desain struktur organisasi mengalami
perubahan yang cukup signifikan, dikarenakan penambahan jumlah divisi yang tentu mempengaruhi unit.
Penambahan divisi juga mempengaruhi fokus kerja bagi karyawan.

Kata kunci: Restrukturisasi, Organisasi, Desain Struktur


PENDAHULUAN

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 2 Januari 2015| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Perubahan lingkungan menuntut tiap kegiatan ekonomi, usaha dan investasi (economic
organisasi peka dalam menyikapi perubahan. recovery), serta kesempatan kerja (Ginting, 2010:15).
Perubahan yang sering terjadi antara lain perubahan Upaya restrukturisasi dalam suatu perusahaan dapat
teknologi, politik dan perubahan perekonomian. dilakukan melalui manajemen dengan cara
Perubahan lingkungan dapat memberikan keuntungan melakukan penataan ulang atau rekayasa ulang
jika dapat dimanfaatkan secara optimal oleh sehingga perusahaan dapat melakukan adaptasi
organisasi. terhadap pengaruh perubahan lingkungannya, dan
Organisasi tentu memiliki visi dan misi yang perusahaan akan tetap bertahan hidup.
harus dituju dalam melakukan kegiatan operasional, Terdapat beberapa alasan organisasi
sehingga jika adanya perubahan yang dapat berkeinginan untuk melakukan restrukturisasi
mengganggu organisasi, organisasi harus beradaptasi organisasi. Alasan-alasan melakukan restrukturisasi
dengan perubahan yang terjadi. Bentuk adaptasi yang organisasi antara lain: untuk meningkatkan penjualan
dilakukan oleh organisasi adalah penerapan kebijakan dan operasional, perbaikan manajemen, adanya
baru atau perubahan yang berhubungan dengan pola informasi asimetris (tidak seimbang) yang dimiliki
struktur. Organisasi dalam menyikapi perubahan, oleh pihak manajemen dan pasar secara umum, alasan
membutuhkan strategi yang efektif agar visi dan misi yang lainnya adalah masalah keuntungan (Horne,
organisasi tetap berjalan. 2007:474-478). Para pelaku usaha sebagai subjek
Pelaksanaan strategi perusahaan bukanlah ekonomi, senantiasa berupaya memaksimalkan
bersifat sementara dan tergesa-gesa, sehingga keuntungan dalam menjalankan usahanya.
perusahaan harus dapat merencanakan strategi yang Pengambilan keuntungan secara maksimal akan
digunakan untuk mengikuti perubahan. Perusahaan diupayakan oleh para pelaku usaha dengan berbagai
memiliki tahap-tahap yang harus dilalui agar cara, salah satu cara yang ditempuh adalah dengan
mencapai kebijakan strategis yang efektif. Tahapan restrukturisasi perusahaan (Hariyani, 2011:6).
yang harus dilakukan oleh perusahaan adalah
formulasi strategi, implementasi strategi, lalu evaluasi Perumusan Masalah
strategi (David, 2006:26). 1. Bagaimana bentuk dan jenis restrukturisasi
Tahapan yang harus dilalui merupakan organisasi yang dilakukan pada PT.
tahapan yang bersifat sirkulasi, yaitu dimana jika Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Malang?
strategi yang direncanakan tidak sesuai dengan
harapan, maka tahapan awal akan menjadi tahapan 2. Apa saja faktor pendorong dan faktor penghambat
selanjutnya, sehingga perusahaan akan meramu dalam penerapan restrukturisasi di PT.
formulasi yang tepat agar tidak terjadi pengulangan Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Malang?
kembali. Strategi yang dilakukan perusahaan 3. Bagaimana desain struktur baru PT.
bertujuan untuk dapat bersaing dalam industri yang Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Malang
digeluti perusahaan. Cara lain agar perusahaan bisa setelah dilakukan restruktuturisasi organisasi?
tetap bisa unggul dalam persaingan adalah dengan
melakukan restrukturisasi. Sumodiningrat (2005:97) TINJAUAN PUSTAKA
menyatakan bahwa restrukturisasi merupakan bagian Restrukturisasi Organisasi
dari strategi bisnis untuk melakukan penataan ulang Perusahaan perlu mengevaluasi kinerjanya
untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan. serta melakukan serangkaian perbaikan, agar tetap
Perusahaan yang mengalami kegagalan usaha, tumbuh dan dapat bersaing. Perbaikan ini akan
baik akibat pengaruh internal maupun eksternal, pada dilaksanakan secara terus menerus, sehingga kinerja
akhirnya harus melakukan langkah-langkah perusahaan makin baik dan dapat terus unggul dalam
penyelamatan atau reorganisasi, atau bahkan persaingan, atau minimal tetap dapat bertahan. Salah
pembubaran usaha atau likuidiasi (Mardiyanto, satu strategi untuk memperbaiki dan memaksimalkan
2009:315). Reorganisasi yang sebenarnya merupakan kinerja perusahaan adalah dengan cara restrukturisasi.
bagian dari restrukturisasi tersebut juga dipandang Restrukturisasi dapat berarti memperbesar
sebagai salah satu pendekatan pemulihan kembali atau memperkecil struktur perusahaan. Menurut

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 2 Januari 2015| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
beberapa ahli, definisi restrukturisasi adalah sebagai Bentuk Restrukturisasi
berikut: Restrukturisasi, sering disebut sebagai Secara teoritis, ada delapan cara yang dapat
downsizing atau delayering, melibatkan pengurangan ditempuh untuk melakukan restrukturisasi menurut
perusahaan di bidang tenaga kerja, unit kerja atau Bernadin dan Russel (1998:210) dalam Soegiono
divisi, ataupun pengurangan tingkat jabatan dalam (2013:2), kedelapan cara tersebut adalah: downsizing,
struktur oganisasi perusahaan. Pengurangan skala delayering, decentralizing, reorganization, cost
perusahaan ini diperlukan untuk memperbaiki reduction strategy, IT Innovation, competency
efisiensi dan efektifitas (David, 2006:35). Strategi measurement, dan performance related pay.
restrukturisasi digunakan untuk mencari jalan keluar o Downsizing adalah perampingan organisasi
bagi perusahaan yang tidak berkembang, sakit atau dengan menghapuskan beberapa pekerjaan atau
adanya ancaman bagi organisasi, atau industri fungsi tertentu.
diambang pintu perubahan yang signifikan. o Delayering adalah pengelompokkan kembali
Pemilik umumnya melakukan perubahan jenis-jenis pekerjaan yang sudah ada.
dalam tim unit manajemen, perubahan strategi, atau o Decentralizing, dilakukan dengan cara
masuknya teknologi baru dalam perusahaan, menyerahkan beberapa fungsi dan tanggung
selanjutnya sering diikuti oleh akuisisi untuk jawab kepada tingkat organisasi yang lebih
membangun bagian yang kritis, menjual bagian yang rendah.
tidak perlu, guna mengurangi biaya akuisisi secara o Reorganization adalah peninjauan atau
efektif. Hasil perubahaan adalah perusahaan yang penyusunan kembali (refocusing) tentang
kuat, atau perusahaan yang lebih efektif dan efisiean. kompetensi inti (core competition) dari
Strategi restrukturisasi memerlukan tim manajemen organisasi yang bersangkutan.
yang mempunyai wawasan untuk melihat ke depan, o Cost reduction strategy adalah penggunaan
kapan perusahaan berada pada titik undervalued atau sumber daya yang lebih sedikit untuk pekerjaan
industri pada posisi yang matang untuk melakukan. yang sama.
Restrukturisasi merupakan induk dari o IT Innovation adalah penyesuian pekerjaan
berbagai upaya perusahaan untuk memperbaiki dengan perkembangan teknologi.
kinerja di masa depan. Restrukturisasi korporat pada o Competency measurement adalah bentuk
prinsipnya merupakan kegiatan atau upaya untuk restrukturisasi dengan cara melakukan
menyusun ulang komponen-komponen korporat pengukuran atau pendefinisian ulang terhadap
supaya masa depan korporat memiliki kinerja yang kompetensi yang dibutuhkan oleh pegawai.
lebih baik. Komponen yang disusun ulang tersebut o Performance related pay artinya nilai yang
bisa aset perusahaan, pendanaan perusahaan, atau apa diperoleh oleh pegawai didasarkan pada kinerja
saja yang merupakan kekayaan dan dalam kendali yang dicapainya.
korporat (Sudibya, 2007). Menurut Mardiyanto
(2009:315) restrukturisasi perusahaan adalah Jenis Restrukturisasi
³SHUXEDKDQ VWUXNWXU RUJDQLVDVL VHEDJDL DNLEDW Menurut Djohanputro (2004:24-27)
ekspansi dan kontraksi usaha. Restrukturisasi akan restrukturisasi dapat dikategorikan ke dalam tiga
diikuti pula dengan perubahan pada neraca jenis:
perusahaan, baik VLVL DNWLYD PDXSXQ VLVL SDVLYD´. o Restrukturisasi Portofolio/Asset
Berdasarkan penjelasan beberapa para ahli Restrukturisasi portofolio merupakan kegiatan
tersebut, maka penulis menyimpulkan definisi dari penyusunan portofolio perusahaan supaya kinerja
restrukturisasi adalah perubahan struktur organisasi perusahaan menjadi semakin baik.
yang memiliki tujuan untuk memperbaiki kekurangan o Restrukturisasi Modal/Keuangan
dari struktur lama dengan cara menyusun ulang aset Restrukturisasi keuangan atau modal adalah
perusahaan, pendanaan perusahaan, atau apa saja penyusunan ulang komposisi modal perusahaan
yang merupakan kekayaan dan dalam kendali supaya kinerja keuangan menjadi lebih sehat.
korporat o Restrukturisasi Manajemen/Organisasi

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 2 Januari 2015| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Restrukturisasi manajemen dan organisasi, o Masalah Serikat Pekerja
merupakan penyusunan ulang komposisi Era keterbukaan, yang diikuti dengan
manajemen, struktur organisasi, pembagian kerja, munculnya undang-undang ketenaga kerjaan
sistem operasional, dan hal-hal lain yang yang terus mengalami perubahan mendorong
berkaitan dengan masalah managerial dan para buruh untuk semakin berani menyuarakan
organisasi. kepentingan mereka.
o Perbaikan Image Korporasi
Faktor Pendorong Restrukturisasi Organisasi Korporasi sering mengganti logo perusahaan
Menurut Djohanputro (2004:29) alasan atau dalam rangka menciptakan image baru, atau
faktor pendorong suatu korporasi melakukan memperbaiki image yang selama ini melekat
restrukturisasi, antara lain: pada stakeholders korporasi.
o Masalah Hukum/Desentralisasi o Fleksibilitas Manajemen
Undang-undang no.22 tahun 1999 dan undang- Manajemen seringkali merestrukturisasi diri
undang no 25 tahun 1999 telah mendorong supaya cara kerja lebih lincah, pengambilan
korporasi untuk mengkaji ulang cara kerja dan keputusan lebih cepat, perbaikan bisa dilakukan
mengevaluasi hubungan kantor pusat. lebih tepat guna.
o Masalah Hukum/Monopoli o Pergeseran kepemilikan
Perusahaan yang telah masuk dalam daftar Pendiri korporasi biasanya memutuskan untuk
hitam monopoli, dan telah dinyatakan bersalah melakukan go public setelah pendiri
oleh Komisi Pengawasan Persaingan Usaha menyatakan diri sudah tua, tidak sanggup lagi
(KPPU)/pengadilan, harus melakukan menjalankan korporasi seperti dulu. Perubahan
restrukturisasi agar terbebas dari masalah paling sederhana adalah mengalihkan sebagian
hukum. kepemilikan kepada anak-anaknya.
o Tuntutan pasar o Akses modal yang lebih baik
Konsumen dimanjakan dengan semakin Tujuan ini supaya akses modal menjadi lebih
banyaknya produsen. Apalagi dalam era luas. Dengan demikian, perusahaan tersebut
perdagangan bebas, produsen dari manapun tidak harus membanjiri BEJ dengan sahamnya
boleh ke Indonesia. setiap kali membutuhkan modal.
o Masalah Geografis
Korporasi yang melakukan ekspansi ke daerah- Banyak faktor pendorong yang dapat
daerah sulit dijangkau, perlu memberi dijadikan motivasi dalam melakukan perubahan
wewenang khusus kepada anak perusahaan, struktural organisasi. Menurut Robbins (2008:339)
supaya bisa beroperasi secara efektif. faktor pendorong dalam perubahan organisasi adalah
o Perubahan kondisi korporasi o Keadaan angkatan kerja
Perubahan kondisi korporasi sering menuntut Angkatan kerja yang didominasi angkatan tua
manajemen untuk mengubah iklim supaya membutuhkan sebuah perubahan dikarenakan
perusahaan semakin inovatif dan menciptakan angkatan tua tidak memasuki masa
produk atau cara kerja yang baru. produktivitas.
o Hubungan holding-anak perusahaan o Teknologi
Korporasi yang masih kecil dapat menerapkan Komputerisasi merupakan bentuk modernisasi
operating holding system, dimana induk dapat dari sebuah organisasi. Teknologi yang
terjun ke dalam keputusan-keputusan memudahkan dapat memberikan keburukan
operasional anak perusahaan. Semakin besar dalam hal ketenagakerjaan.
ukuran korporasi, holding perlu bergeser dan o Guncangan ekonomi
berlaku sebagai supporting holding, yang hanya Saham perusahaan jika mengalami kemunduran
mengambil keputusan-keputusan penting dalam secara berkala dan dapat berpotensi, maka
rangka mendukung anak-anak perusahaan perusahaan harus melakukan tindakan
supaya berkinerja baik. perubahan.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 2 Januari 2015| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
o Persaingan yang telah pasti bisa menyebabkan munculnya
Persaingan yang dihadapi perusahaan akan ketakutan ekonomis .
memberikan sebuah peluang jika mengungguli o Takut pada hal yang belum diketahui,
perusahaan pesaing. perubahan tak ubah seperti ambiguitas dan
o Perpolitikan dunia ketidakpastian mengenai hal-hal yang belum
Adanya faktor politik memberikan dampak diketahui
yang bsar. Perang, adanya kebijakan luar o Pemrosesan informasi yang selektif, individu
negeri, dan terorisme memberikan alasan bersalah karena secara selektif memproses
kenapa perusahaan harus melakuakan informasi guna membuat persepsi mereka tetap
perubahan struktur organisasi. utuh.

Faktor Penghambat Restrukturisasi Organisasi Sumber-sumber organisasional


Menurut Sopiah, (2008: 72) alasan utama o Inersia struktural, organisasi memiliki
pegawai berusaha menghambat terjadinya perubahan, mekanisme tertentu seperti proses seleksi dan
yaitu: regulasi. Ketika suatu organisasi dihadapkan pada
o Direct Cost, berkaitan dengan biaya yang harus perubahan, inersia struktural bertindak selaku
ditanggung akibat adanya perubahan karena kekuatan penyeimbang yang mencoba
perubahan membutuhkan biaya besar dan mempertahankan stabilitas.
pegawai kawatir akan berkurangnya pendapatan o Fokus perubahan yang terbatas, organisasi
mereka. terbangun dari sejumlah subsistem yang paling
o Saving Face, menunjukkan bahwa perubahan bergantung. Satu subsistem tidak dapat diubah
adalah keputusan yang salah. tanpa mempangaruhi subsistem yang lain.
o Fear of The Unknow, orang yang menghambat o Inersia kelompok, jika individu-individu yang
suatu perubahan karena mereka khawatir tidak akan melakukan perubahan, berbagai norma
bisa menyesuaikan diri dengan organisasi baru. kelompok akan menjadi penghambat dalam
o Breaking Routing, orang yang cenderung mendukung perubahan.
mempertahankan rutinitas karena mereka telah o Ancaman terhadap keahlian, perubahan dalam
nyaman dengan situasi yang ada. suatu struktur organisasi dapat memberikan
o Incongruent Organizational Systems, sistem ancaman bagi kedudukan istimewa suatu
organisasi tidak mendorong terjadinya perubahan kelompok ahli tertentu.
yang berkaitan dengan penggajian/upah seleksi, o Ancaman terhadap relasi yang sudah mapan,
pelatihan dan sistem kontrol. setiap wewenang pengambilan keputusan baru,
o Incongruent Team Dynamics, tim perubahan dapat mengancam relasi yang sudah mapan dan
dimaksudkan untuk menciptakan norma-norma berjalin lama dengan organisasi yang
baru yang mungkin kurang dapat diterima oleh bersangkutan.
para anggota organisasi. o Ancaman terhadap pengalokasian sumber
daya yang sudah mapan, kelompok-kelompok
Faktor penghambat menurut Robbins (2008:344) dalam organisasi yang mengendalikan sumber
adalah daya dalam proporsi yang besar sering kali
Sumber-sumber individual melihat perubahan sebagai suatu ancaman.
o Kebiasaan, untuk menghadapi kompleksitas Mereka cenderung puas dengan apa yang sudah
kehidupan, manusia menggunakan kebiasaan atau berjalan.
respon yang terprogram.
o Rasa aman, orang yang memiliki kebutuhan akan Desain Struktur Organisasi
rasa aman yang cukup besar cenderung menolak Berikut ini adalah beberapa desain struktur
perubahan. organisasi menurut Kusdi (2009: 184-192):
o Faktor-faktor ekonomi, berbagai perubahan o Struktur Sederhana
dalam tugas pekerjaan atau rutinitas pekerjaan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 2 Januari 2015| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Rancangan struktur sederhana merupakan
rancangan yang tidak membutuhkan banyak
divisi, dikarenakan rancangan sederhana
merupakan struktur yang pada umumnya jumlah
orang atau pegawai tidak banyak.

Gambar 1. Struktur Sederhana


Sumber : Kusdi Kusdi (2009:184)

o Struktur Fungsional / Divisional Gambar 3. Struktur Multidivisional


Struktur fungsional adalah pemecahan aktivitas- Sumber : Kusdi (2009:187)
aktivitas organisasi ke dalam fungsi-fungsi yang
terpisah. o Struktur Matriks
Struktur matriks merupakan struktur yang
umumnya digunakan oleh perusahaan
multinasional.

Gambar 2. Struktur Fungsional/Divisional


Sumber : Kusdi Kusdi (2009:185)

o Struktur Multidivisional Gambar 4. Struktur Matriks


Struktur Multidivisional merupakan struktur yang Sumber : Kusdi (2009:189)
lebih spesifik dalam tiap divisinya. Struktur
Multidivisional membagi organisasi berdasarkan METODE PENELITIAN
salah satu dari wilayah, kategori klien, jenis Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
produk. jenis penelitian desktiptif dengan pendekatan
kualitatif yaitu dilakukan penggambaran atau
penulisan secara sistematis, aktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, serta hubungan antara
fenomena yang diselidiki.
Menurut Moleong (2000:3) pendekatan
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu
pengetahuan sosial yang secara fundamental
tergantung pada pengamatan manusia dalam

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 2 Januari 2015| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
kawasannya sendiri dan berhubungan dalam ruang Disamping wawancara dengan Asisten
tersebut dalam bahasannya dan peristilahannya. Manajer HR, ada pula hasil wawancara dengan Ibu
Penelitian yang dilakukan ini, sesuai dengan tujuan Rusmiati selaku Officer 2 pada unit kerja HR, yang
yaitu untuk menggambarkan restrukturisasi dilakukan pada 5 Desember 2014 pukul 10.00 WIB.
organisasi di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. ³6WUXNWXU EDUX PHQDPEDK XQit, sebenarnya
Witel Malang. bukan nambah unit yang belum ada, tapi nambah unit
kerja yang sudah ada. Maksudnya gini, nambahnya
Fokus Penelitian unit itu karena adanya unit yang dibagi, atau di
1. Bentuk restrukturisasi organisasi yang dilakukan fokuskan untuk bahasanya. Pembagian tugas gitu.
pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Pembagian tugasnya itu dilakukan biar tiap divisi
Malang. yang dilakukan menjadi lebih efektif, sehingga lebih
2. Jenis restrukturisasi organisasi yang dilakukan PHQJKDVLONDQ ´
pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel
Malang. 2. Jenis Restrukturisasi Organisasi
3. Faktor pendorong dan faktor penghambat dalam Berkenaan dengan Jenis Restrukturisasi, dapat
penerapan restrukturisasi organisasi PT dijelaskan oleh Ibu Sri Martianah Setiahadi selaku
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Malang. Asisten Manajer HR pada tanggal 5 Desember 2014
4. Desain struktur baru PT. Telekomunikasi Pukul 08.45 WIB, mengatakan bahwa:
Indonesia, Tbk. Witel Malang setelah dilakukan ³3HUXEDKDQ LQL WHUPDVXN 5HVWUXNWXULVDVL
restruktuturisasi organisasi. Manajemen/Organisasi. Soalnya memang, perubahan
yang terjadi pada PT. Telkom itu perubahan
Lokasi Penelitian mengenai perubahan struktur organisasi. Bisa dilihat,
Lokasi yang digunakan sebagai penelitian ini awalnya Manajer yang di struktur 2012 itu hanya 10
adalah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Manajer, tapi sekarang ada 12. Berarti ada tambahan
Malang yang terletak di Jl. A. Yani no 11 kecamatan 2 manajer, tambahnya dua manajer, juga nambah di
Blimbing Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. PT. GLYLVL DWDX PLQLPDO QDPEDK VWUXNWXU NDU\DZDQ ´
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Malang adalah Perubahan wewenang juga memberikan suatu
salah satu dari kantor cabang di Indonesia yang semangat baru dalam menjalankan program yang
berada di bawah perusahaan PT. Telekomunikasi terhambat dikarenakan kedudukan dalam struktur
Indonesia, Tbk. Alasan pemilihan lokasi ini adalah lama tidak selevel dengan tingkat manajer. Perubahan
karena perusahaan ini sudah melakukan wewenang juga akan dijelaskan oleh Bu Sri
restrukturisasi, namun restrukturisasi bukanlah Martianah Setiahadi selaku Asisten Manajer HR pada
mengurangi divisi yang ada, namun menambah divisi tanggal 5 Desember 2014 Pukul 09.00 WIB,
yang sudah ada. mengatakan bahwa:
³5HVWUXNWXULVDsi juga berpengaruh dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN pemberian wewenang, hal itu bisa dilihat bahwa
Hasil Penelitian perubahan wewenang yang didapat oleh divisi SAS
1. Bentuk Restrukturisasi Organisasi (Safety and Security), sekarang sudah ada
Berkenaan dengan bentuk restrukturisasi, manajernya, jadi jika ada rapat manajerial, pihak SAS
dapat dijelaskan oleh Ibu Sri Martianah Setiahadi sekarang sudah bisa mengutarakan pendapat dan
selaku Asisten Manajer HR yang diwawancarai pada hambatan sama program kerja untuk divisinya.
tanggal 5 Desember 2014 Pukul 08.20 WIB, Waktu struktur lama itu tidak ada, karena hanya
mengatakan bahwa: tingkat Unit atau supervise jadi istilahnya titip saran
³6WUXNWXU EDUX LQL PHPEHULNDQ WDPEDKDQ XQLW atau pendapat jika ada rapat manajer. Jika sudah
baru yang pastinya menambah motivasi bagi manajer berarti Supervise sudah tidak lagi titip saran.
karyawan, soalnya masing-masing karyawan itu /DQJVXQJ ELFDUD GL IRUXP ´
semangat buat berkerja, biar mendapatkan nilai baik,
WHUXV EHUNHVHPSDWDQ XQWXN PHQGDSDW SURPRVL ´ 3. Desain Struktur Baru

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 2 Januari 2015| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Restrukturisasi yang dilakukan PT. ³)DNWRU SHQJKDPEDW \DQJ WHUMDGL SDVWLQ\D
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Malang, ada, mulai dari kebiasaan akan struktur lama yang
bertujuan untuk menambah daya saing PT. mempengaruhi wewenang, hak dan kewajiban. Rasa
Telekomunikasi Indoensia, Tbk. khususnya pada aman yang mungkin berbeda, dan takut sama apa
wilayah Jawa Timur Selatan. Restrukturisasi yang akan terjadi dalam struktur baru. Pasti ada yang
Organisasi yang dilakukan oleh PT. Telekomunikasi takut akan perubahan, tapi Telkom itu sudah
Indonesia, Tbk. Witel Malang sudah terjadi perusahaan besar, jadi pasti tahu bagaimana cara
sedikitnya tiga kali, yaitu pada tahun 2010, 2012, dan PHPEHULNDQ VHPDQJDW SHUXEDKDQ WHUVHEXW ´
terakhir 2014. Perubahan yang terjadi pada tahun
2014 merupakan pengembangan dari perubahan yang Pembahasan Penelitian
sudah terjadi. Struktur yang diubah memberikan 1. Bentuk Restrukturisasi Organisasi
keuntungan dalam hal kinerja dan pemberian Berdasarkan hasil wawancara dan data yang
wewenang. sudah diolah, perubahan bentuk struktur
Desain struktur yang baru memberikan fokus organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia
kerja yang berbeda juga, hal tersebut memberikan merupakan bentuk Reorganization dan
penjelasan mengenai target pasar yang baru bagi Competency Measurement (Soegiono, 2013:2),
divisi pemasaran. Fokus kerja yang jelas akan dimana bisa dilihat bahwa Reorganization adalah
mempermudah karyawan dalam kinerja terutama peninjauan atau penyusunan kembali tentang
kinerja yang berhubungan mengenai pihak luar. kompetensi inti dari organisasi yang
Fokus kerja tiap-tiap divisi akan diperjelas dalam bersangkutan. Penyusunan kembali dapat dilihat
keterangan struktur baru dan diperbandingkan dengan dari adanya penyusunan ulang sebuah divisi yaitu
divisi-divisi pada struktur lama. divisi Customers Service yang dibagi menjadi
divisi Customers Care dan divisi Customers
4. Faktor Penghambat dan Faktor Pendorong Service. Divisi Access yang menjadi Access
Berkenaan dengan faktor pendorong dalam Maintenance dan Access Service Operation.
penerapan struktur baru dapat dijelaskan oleh Pak Pemusatan kerja yang dilakukan merupakan
Bambang Hermanto selaku Manajer HR, CDC, dan bentuk Reorganization, sedangkan Competency
SAS pada 5 Desember pukul 13.00, yang menyatakan Measurement merupakan pendefinisian ulang
EDKZD ³$ODVDQ DGDQ\D SHUXEDKDQ VWruktur ini agar terhadap kompetensi yang dibutuhkan oleh
Telkom menjadi perusahaan yang lebih mendominasi pegawai. Penambahan divisi yang dilakukan oleh
dari pesaing-pesaingnya. Persaingan untuk jasa PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel
komunikasi ini harus baik. Lebih baik lagi jika Malang memberikan sebuah jabatan baru yang
Telkom yang tetap mendominasi. Tuntutan pasar juga kosong, dimana penambahan jabatan tersebut
mempengaruhi, oleh sebab itu penambahan divisi mempengaruhi penambahan unit. Penambahan
MXJD GLODNXNDQ ´ jabatan dan unit yang masih kosong memberikan
Berkenaan dengan motivasi yang terjadi pada sebuah dorongan untuk mengisi jabatan atau unit
karyawan dapat dijelaksan lebih lanjut oleh Pak tersebut, namun penambahan tersebut bukanlah
Bambang +HUPDQWR ³$GDQ\D SHUXEDKDQ LQL penambahan yang menyaratkan kualifikasi yang
memberikan banyak motivasi. Teman-teman bilang sama dari hasil pembagian divisi, melainkan
sekarang jauh lebih semangat dalam berkerja, karena penambahan kompetensi pegawai yang akan
sekarang sudah tidak ada tumpang tindih pekerjaan, mengisi jabatan atau unit baru tersebut.
karena sudah jelas dibagi per Divisi sekarang. Berdasarkan adanya peningkatan kriteria atau
Motivasi lain ya adanya sebuah posisi jabatan kosong kompetensi karyawan yang akan mengisi jabatan
yang tentunya akan memberikan suntikan motivasi atau unit kosong, bentuk restrukturisasi organisasi
XQWXN PHQJLVL MDEDWDQ LWX ´ adalah Competncy Measurement.
Berkenaan dengan faktor penghambat, Pak
Bambang Hermanto selaku Manajer HR, CDC, SAS 2. Jenis Restrukturisasi Organisasi
menyatakan bahwa:

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 2 Januari 2015| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Jenis restrukturisasi memiliki tiga jenis, yaitu Maintenance dan Access Servis Operation. Divisi
restrukturisasi aset, restrukturisasi modal dan Network Broadband diubah namanya menjadi
restrukturisasi manajemen (Djohanputro, Network Area dan menghasilkan divisi baru yaitu
2004:24-27), namun jenis restrukturisasi Divisi Logistic and Legal. Divisi HR, menambah
organisasi yang terdapat pada PT. 3 unit baru yaitu Asman HR, CDC, SAS. Divisi
Teleokomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Malang Finance menambah 2 unit baru, yaitu Budget
merupakan jenis restrukturisasi manajemen. Operation, Cash. Perubahan yang terjadi dalam
Berdasarkan hasil wawancara di lapangan dapat struktur organisasi PT. Telekomunikasi Indonesia,
diketahui bahwa perubahan yang terjadi adalah Tbk. Witel Malang dilakukan demi terlaksananya
penambahan divisi dan penambahan unit. visi dan misi PT. Telekomunikasi Indonesia.
Penambahan divisi dan unit yang terjadi tentunya
mempengaruhi modal keuangan, namun 4. Faktor Pendorong dan Faktor Penghambat
perubahan yang terjadi bukanlah penambahan Berdasarkan hasil wawancara di lapangan, dapat
modal atau keuangan dengan jumlah yang besar, diketahui bahwa terdapat faktor pendorong dan
sehingga tidak terlalu mempengaruhi besaran faktor penghambat dari perubahan struktur pada
anggaran yang sudah ada. Perubahan struktur dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Faktor
penambahan struktur akan mempengaruhi pendorong terdiri dari dua sumber, yaitu sumber
wewenang, dan birokrasi yang tidak berbelit-belit. dari luar perusahaan dan sumber dari dalam
Pembagian tugas menjadi lebih efektif perusahaan. Perubahan bersumber dari luar
dikarenakan pada struktur baru pembagian tugas perusahaan adalah adanya persaingan yang
sudah di fokuskan bagi Divisi baru yang awalnya semakin sengit, sehingga diharuskan adanya
menjadi tugas bersama walau target pasarnya kebijakan untuk mendukung tetap eksisnya
berbeda. perusahaan. Menurut Robbins (2008:339)
Persaingan yang semakin sengit merupakan salah
3. Desain Struktur Baru satu faktor pendorong dalam restrukturisasi
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang organisasi. Tuntutan pasar merupakan faktor lain
sudah diolah, dapat disimpulkan bahwa perubahan dari terbentuknya kebijakan mengenai perubahan
yang terjadi pada struktur 2014 PT. struktural. Menurut Djohanputro (2004:29)
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Malang tuntutan pasar merupakan faktor pendorong dalam
berupa penggantian 2 unit divisi Collection pada restrukturisasi organisasi. Faktor pendorong yang
tahun 2012, menjadi Divisi Paymen Collection bersumber dari dalam organisasi tersebut adalah
dan ditambahkan unit Debt Management. War adanya motivasi baru bagi karyawan yang terkena
Room tidak mengalami perubahan, namun dampak langsung akan perubahan struktural.
menambahnya 4 unit baru, yaitu Change Motivasi adanya perubahan tersebut dikarenakan
Management, Command Control, Performance, adanya posisi jabatan atau posisi yang masih
Revenue Assurance. Customers Service dibagai kosong.
menjadi dua divisi, yaitu Customers Service, dan Faktor penghambat perubahan adalah kebiasaan
Customers Care. Customers Service memiliki 2 terhadapat struktur lama yang mempengaruhi
unit baru, yaitu Home Service, Personal Service, wewenang. Rasa aman yang masih dikawatirkan
dan untuk divisi Customers Care menambah tiga dikarenakan adanya dugaan perubahan target baru
unit baru, yaitu Ratantion and Loyality, Service dan takut pada hal-hal baru. Kebiasaan, rasa
Assurance dan Customers Handling. aman, takut akan hal-hal baru merupakan
Enterprise Business diubah namanya menjadi beberapa faktor penghambat dalam retrukturisasi
Ebis, dan memiliki empat unit tambahan baru, organisasi menurut Robbins (2008:344).
yaitu Account Manager, Enterprise Account
Manager 1, Enterprise Account Manager 2, KESIMPULAN DAN SARAN
Business Account Manager. Divisi Access dibagi Kesimpulan
menjadi dua Divisi baru yaitu, divisi Access

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 2 Januari 2015| 9


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Perubahan yang terjadi pasti memiliki cepat dan dapat mencapai Visi dan Misi PT.
sebuah keuntungan dan kerugian. Keuntungan jika Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
tujuan dari perubahan dapat dicapai, kerugian jika
perubahan memberikan tekanan bagi perusahaan. Saran
Perubahan yang terjadi pada PT. Telekomunikasi 1. Perubahan yang terjadi sudah baik, namun akan
Indonesia, Tbk. Witel Malang merupakan perubahan lebih baik lagi jika faktor penghambat yang
yang terorganisir dimana perubahan tersebut terdapat pada restrukturisasi organisasi dapat
memberikan fokus kerja yang lebih baik. diatasi.
1. Bentuk restrukturisasi yang terjadi pada PT. 2. Perubahan yang terjadi sudah sangat baik,
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Malang dikarenakan dapat memberikan motivasi bagi
adalah reorganization dan Competency karyawan, diharapkan motivasi tersebut dapat
Measurement, dimana bisa terlihat dari penataan dipertahankan dan dapat ditingkatkan.
ulang sebuah struktur dan peningkatan kualitas 3. Adanya restrukturisasi organisasi yang
karyawan. menyebabkan adanya kekosongan Divisi atau
2. Jenis perubahan yang terjadi sangat jelas, yaitu Unit dapat memberikan kesempatan bagi HR agar
perubahan manajemen atau organisasi. Jenis dapat memberikan kebijakan promosi dengan
perubahan manajemen dapat dilihat dari memperhitungkan kualifikasi karyawan, jika
penambahan Divisi dan unit-unit. memang tidak ada yang dapat memenuhi
3. Desain struktur baru dapat dilihat adanya kualifikasi tersebut, dimungkinkan melakukan
penambahan dan pemecahan unit. Pergantian recruitment agar kualitas yang diinginkan
nama unit yang terjadi adalah divisi Manajer perusahaan dapat terpenuhi.
Collection menjadi Payment Collection,
Enterprise Business menjadi Ebis, pemecahan DAFTAR PUSTAKA
divisi yang terjadi adalah Divisi Customers Arikunto, Suharsimi. 2007. Manajemen penelitian.
Service menjadi Customers Care dan Customers Jakarta: Rineka Cipta.
Service. Divisi Access menjadi Access Cahayani, Ati. 2003. Dasar-dasar organisasi dan
Maintenance dan Access Service Operation. manajemen, Jakarta: Penerbit Grasindo
Network Broadband menjadi Network Area dan David, Fred. 2006. Manajemen Strategis edisi 10.
menghasilkan divisi baru yaitu Logistic and Legal Jakarta: Salemba Empat
4. Faktor pendorong dan penghambat yang terjadi Djohanputro, Bramantyo. 2004. Perusahaan Berbasis
pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Witel Nilai. Strategi Menuju Keunggulan Bersaing.
Malang adalah: Jakarta: Rajawali Pers
a. Faktor pendorong terjadi dikarenakan adanya Gammahendra, Fianda. 2013. Pengaruh Struktur
persaingan yang semakin sengit, tuntutan Organisasi terhadap Efektifitas Organisasi.
pasar, dan adanya motivasi bagi karyawan Malang: Universitas Brawijaya (tidak
dikarenakan adanya kesempatan untuk diterbitkan)
mendapatkan promosi jabatan untuk mengisi Ginting, Elvira Dewi. 2010. Analisis Hukum
divisi dan unit-unit yang masih kosong. Mengenai Reorganisasi Perusahaan dalam
b. Faktor penghambat yang terjadi adalah rasa Hukum Kepailitan. Medan: USU Press.
kebiasaan akan struktur lama yang Hariyani, Iswi.,Serfianto, & Cita, Yustisia Sefiyani.
mempengaruhi wewenang, rasa aman yang 2011. Merger, Konsolidasi, Akuisisi &
masih dikawatirkan dikarenakan adanya Pemisahan Perusahaan: Cara Cerdas
dugaan perubahan target baru dan takut pada Mengembangkan & Memajukan Perusahaan,
hal-hal baru. Namun perubahan yang terjadi Cetakan Pertama. Jakarta: Visimedia.
pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Horne, Van. Wachowicz, John. 2007. Prinsip-Prinsip
Witel Malang bukanlah perubahan yang Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba
terjadi untuk pertama kali, sehingga karyawan Empat.
perusahaan akan dapat beradaptasi dengan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 2 Januari 2015| 10


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Kusdi. 2009. Teori Organisasi dan Administrasi. Sopiah, 2008, Perilaku Organisasional. Yogyakarta:
Jakarta: Salemba Humanika Penerbit Andi
Mardiyanto, Handono. 2009. Intisari Manajemen
Keuangan. Bandung: Pustaka
Mayasari, Ika Susi. 2006. Retrukturisasi BUMN PT
Pertamina dalam Mewujudkan Efektifitas dan
Efisiensi Organisasi. Malang: Universitas
Brawijaya (tidak ditebitkan)
Moleong, J Lexy. 2000. Metodologi Penelitian
Kualitatif, Bandung: Penerbit PT. Remaja
Rosda Karya
Nazir, Muhammad. 2005. Metode Penelitian. Jakarta:
Ghalia Indonesia
Radian, Wahyu Fikri. 2012. Analisis Pengaruh
Restrukturisasi Organisasi terhadap Kinerja
Karyawan Unit Kebun Berangir PT.
Perkebunan Nusantara IV Sumatra Utara.
Bogor: Institut Pertanian Bogor (tidak
diterbitkan)
Ramos, Jose Andrew. 2008. Restrukturisasi
Organisasi Administrasi Modern. Jakarta:
Universitas Indonesia (tidak diterbitkan)
Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. 1994. Teori
Organisasi Konsep, Struktur, Proses. Jakarta:
Arcan.
. 1990. Organization Theory: Strucutre,
Design and Applications. Englewood Cliffs,
NY: Prentice ± Hall.
. 2008. Perilaku Organisasi (organizational
Behavior). Buku 2. Jakarta: Salemba Empat
Sudibya. 2007. Pengembangan Restrukturisasi PT.
Kereta Api (Persero) Divisi Angkutan
Perkotaan Jabotabek. Semarang: Universitas
Diponegoro (tidak diterbitkan).
Sumodiningrat, Gunawan. & Nugroho, Riant. 2005.
Membangun Indonesia Emas Model
Pembangunan Indonesia Baru Menuju
Negara-negara yang Unggul dalam
Persaingan Global. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Soegiono, Steven Leonardo & Eddy Madiono
Sutanto ³Restrukturisasi Organisasi di
PT Samudra Alam Raya Surabaya´ GLDNVHV
pada 19 September 2014 dari
http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/manaje
men-bisnis/article/viewFile/1031/929Steven
Leonardo Soegiono

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 1 No. 2 Januari 2015| 11


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai