Anda di halaman 1dari 109

TUGAS

PRAKTIK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

“ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT SUMMARECON


AGUNG Tbk.”

Anneke Kusuma Yogaswara

F3415009

D3-Perpajakan UNS

PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2015/2016

10
PT SUMMARECON AGUNG Tbk.
LAPORAN KEUANGAN PROFORMA

PERIODE 2010 – 2014

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat kasih
karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Praktik Analisa Laporan
Keuangan yang membahas tentang “Analisis Laporan Keuangan Proforma PT. Summarecon
Agung Tbk.”

Saya selaku penulis makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan
kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan di masa yang akan datang.Semoga
makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi kami selaku penulis makalah pada
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Terimakasih.

Surakarta, 24 November 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii

BAB I....................................................................................................................................................1

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...............................................................................................1

A. Profil Perusahaan....................................................................................................................1

B. Visi Dan Misi Perusahaan.......................................................................................................2

BAB II LATAR BELAKANG ANALISIS...........................................................................................3

A. Pendahuluan............................................................................................................................3

1. Latar Belakang....................................................................................................................3

2. Perumusan Masalah............................................................................................................3

3. Tujuan Penelitian.................................................................................................................4

B. Tinjauan Pustaka.....................................................................................................................4

1. Definisi Laporan Keuangan................................................................................................4

2. Definisi Analisis Laporan Keuangan..................................................................................5

3. Definisi Analisis Common-Size dan Comparative.............................................................5

4. Rasio Keuangan...................................................................................................................5

5. Definisi Laporan Keuangan Proforma...............................................................................9

BAB IIIANALISIS LAPORAN KEUANGAN PROFORMA PT SUMMARECON AGUNG Tbk.


DAN ANALISIS RASIO-RASIO KEUANGAN................................................................................10

A. Perhitungan Common-Size dan Analisis..............................................................................10

1. Laporan Posisi Keuangan.................................................................................................10

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif..................................................................................15

B. Perhitungan Comparative dan Analisis...............................................................................18

1. Laporan Posisi Keuangan.................................................................................................18

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif..................................................................................35

iii
C. Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan dan Analisis...............................................................46

1. Rasio Likuiditas.................................................................................................................46

2. Rasio Profitabilitas............................................................................................................49

3. Rasio Solvabilitas...............................................................................................................52

4. Rasio Aktivitas...................................................................................................................56

D. Perhitungan Laporan Keuangan Proforma dan Analisis...................................................62

1. Laporan Posisi Keuangan.................................................................................................62

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif..................................................................................70

BAB IV KESIMPULAN....................................................................................................................77

BAB V SARAN.................................................................................................................................78

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................79

LAMPIRAN........................................................................................................................................80

iv
BAB I

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Profil Perusahaan
PT Summarecon Agung Tbk. (“Summarecon”)adalah kepala perusahaan dari
Summarecon Group yang bergerak di bidang property developer dan real estate didirikan
pada 26 November 1975 oleh Bapak Ir. Soetjipto Nagaria dan rekan-rekannya untuk
membangun dan mengembangkan real estate. Dimulai dengan membangun 10 hektar
lahan di kawasan rawa-rawa di daerah Kelapa Gading, para pendiri Perusahaan berhasil
mengubah kawasan tersebut menjadi salah satu daerah hunian dan bisnis paling
bergengsi di Jakarta. Dan seiring dengan berjalannya waktu, Summarecon berhasil
membangun reputasi sebagai salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia,
khususnya dalam pengembangan kota terpadu atau lebih dikenal dengan ‘township’.
Summarecon membangun kota terpadu yang mengintegrasikan pengembangan
perumahan dengan komersial, yang didukung oleh fasilitas yang beragam dan lengkap
bagi para penghuninya. Dalam tiga dasawarsa terakhir, Summarecon telah
mengembangkan kemampuan disegala bidang real estate: meliputi pengembangan,
arsitek, teknik, manajemen proyek dan konstruksi, perencanaan tata kota, infrastruktur,
teknik desain yang berkelanjutan, manajemen kota terpadu, dan manajemen properti ke
dalam pengembangan kota terpadu kami.
Kombinasi dari pengetahuan, ketrampilan, karyawan yang berdidikasi dan
komitmen kepada pelanggan serta pemasok, Summarecon dikenal atas keandalannya,
keahliannya dan kemampuannya dalam melaksanakan dan menyelesaikan proyek
pengembangan properti di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Unit bisnis Summarecon saat ini dikelompokkan berdasarkan tiga aktivitas yang
berbeda, yaitu:
1. Pengembangan Properti
Unit bisnis pengembangan properti merupakan bisnis inti Summarecon. Unit bisnis
ini membangun proyek-proyek properti untuk dijual, seperti rumah, apartemen,
kavling perumahan, dan ruko komersial. Proyek ini merupakan bagian tak terpisahkan
dari pembangunan kota terpadu (township) untuk menjadi sebuah kawasan

1
pemukiman dan komersial, lengkap dengan berbagai fasilitas pendidikan, olah raga,
sarana ibadah, dan fasilitas kesehatan. Saat ini Summarecon mengembangkan 3 (tiga)
proyek pembangunan kota terpadu yaitu kawasan Summarecon Kelapa Gading,
Summarecon Serpong, dan Summarecon Bekasi.
2. Investasi dan Manajemen Properti
Selain pembangunan properti untuk dijual, Summarecon juga membangun proyek
untuk dikelola dan disewakan, khususnya pusat perbelanjaan. Adanya pendapatan
sewa dari pusat-pusat perbelanjaan dan properti lainnya ini memberikan pendapatan
yang berkelanjutan bagi Summarecon yang bersifat stabil.
3. Rekreasi dan Hospitality, dan lainnya
Unit bisnis Rekreasi dan Hospitalitymerupakan proyek-proyek sektor yang bersifat
fasilitas pelengkap yang penting dalam sebuah kota terpadu, sekaligus mendatangkan
pendapatan bagi Perseroan.

B. Visi Dan Misi Perusahaan


 Visi
Menjadi “Crown Jewel” diantara pengembang properti di Indonesia yang secara
berkelanjutan memberikan nilai ekonomi yang optimal kepada pelanggan, karyawan,
pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya, serta juga berperan dalam
menjaga lingkungan dan menjalankan tanggungjawab sosial.
 Misi
1. Mengembangkan kawasan Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong,
dan Summarecon Bekasi menjadi semakin lengkap dan bernilai, serta
mengembangkan kawasan baru dengan semangat inovasi.
2. Memberikan pelayanan terbaik dan terpadu kepada konsumen melalui sistem
yang tepat dan ditingkatkan secara terus menerus.
3. Fokus pada pengembangan dan pengelolaan perumahan, apartemen, dan pusat
perbelanjaan yang semakin ramah lingkungan.
4. Bekerjasama dengan partner strategis dengan menerapkan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik dan profesional.
5. Fokus dalam pengembangan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, sejahtera
serta sesuai dengan nilai dan budaya perusahaan.
6. Meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan sesuai target tahun 2010-
2015.

2
BAB II

LATAR BELAKANG ANALISIS

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Pembuatan makalah ini didasari untuk memenuhi tugas kuliah Praktik Analisis
Laporan Keuangan. Alasan penulis memilih PT. Summarecon Agung Tbk. sebagai
bahan makalah adalah PT. Summarecon Agung Tbk. (Summarecon) merupakan
perusahaan property developer dan real estate yang sudah berhasil membangun
reputasi sebagai salah satu pengembang properti terkemuka di Indonesia, khususnya
dalam pengembangan kota terpadu atau lebih dikenal dengan ‘township’.
Selama 5 tahun terakhir Summarecon telah membukukan kinerja keuangan
yang solid, diantaranya ditandai dengan pertumbuhan yang pesat, baik dari segi total
aset, penjualan dan laba bersih. Hal ini ditandai dengan pertumbuhan penjualan yang
baik diatas 30% pada tahun 2014serta keuntungan bersih Rp3,9 triliun di tahun
2014, yang mengindikasikan suatu peningkatan kinerja yang konsisten dan
berkelanjutan.
Oleh karena itu, menurut kami PT. Summarecon Agung Tbk. merupakan suatu
perusahaan publik yang sudah memiliki nama yang cukup dikenal oleh publik dan
memiliki reputasi yang baik di Bursa Efek. Kami ingin mengetahui kinerja keuangan
PT. Summarecon Agung Tbk. ini dengan melihat analisis persentase per komponen
(Common-size Analysis), analisis perbandingan (Comparative Analysis), dari rasio-
rasio keuangan suatu perusahaan, dan analisis proforma.

2. Perumusan Masalah
a. Bagaimana menghitung dan menganalisa persentase per komponen (Common-
Size) dan perbandingan (Comparative) yang ada di laporan keuangan PT.
Summarecon Agung Tbk. dari tahun 2010 sampai 2014?
b. Bagaimana menghitung dan menganalisa berbagai rasio (Likuiditas, Aktivitas,
Profitabilitas, Solvabilitas, dan Pasar) yang ada di laporan keuangan PT.
Summarecon Agung Tbk. dari tahun 2010 sampai 2014?

3
c. Bagaimana mengetahui posisi keuangan PT. Summarecon Agung Tbk. dari
tahun ke tahun, baik aset, liabilitas, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah
dicapai selama beberapa periode?
d. Bagaimana menganalisis dan memproyeksikan kondisi keuangan PT.
Summarecon Agung Tbk. di tahun yang akan datang (2015 sampai dengan
2019)?
e. Bagaimana menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan di
masa mendatang, khususnya yang berkaitan dengan posisi keuangan PT.
Summarecon Agung Tbk. saat ini?

3. Tujuan Penelitian
a. Menghitung dan menganalisa persentase per komponen (Common-Size) dan
perbandingan (Comparative) yang ada di laporan keuangan PT. Summarecon
Agung Tbk. dari tahun 2010 sampai 2014.
b. Menghitung dan menganalisa berbagai rasio (Likuiditas, Aktivitas,
Profitabilitas, Solvabilitas, dan Pasar) yang ada di laporan keuangan PT.
Summarecon Agung Tbk. dari tahun 2010 sampai 2014.
c. Mengetahui posisi keuangan PT. Summarecon Agung Tbk. dari tahun ke tahun,
baik aset, liabilitas, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai selama
beberapa periode.
d. Menganalisis dan memproyeksikan kondisi keuangan PT. Summarecon Agung
Tbk. di tahun yang akan datang (2015 sampai dengan 2019).
e. Menentukan langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan di masa
mendatang, khususnya yang berkaitan dengan posisi keuangan PT. Summarecon
Agung Tbk. saat ini.

B. Tinjauan Pustaka
1. Definisi Laporan Keuangan
Setiap akhir periode akuntansi suatu perusahaan membuat laporan keuangan
yang ditujukan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.Menurut Hery (2015,3):
“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data keuangan atau aktivitas
perusahan kepada pihak-pihak yang berkepentingan”.

4
Urutan laporan keuangan berdasarkan proses penyajiannya adalah sebagai
berikut:
a. Laporan Laba-rugi (Income Statement)
b. Laporan Ekuitas Pemilik (Statement of Owner’s Equity)
c. Neraca (Balance Sheet)
d. Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)

2. Definisi Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan
keuangan kedalam unsur-unsurnya dan menelaah masing-masing dan unsur tersebut
dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat
atas laporan keuangan itu sendiri. (Hery: 2015,132)
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 menjelaskan bahwa
tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Agar laporan keuangan
menjadi lebih bermakna, laporan keuangan tersebut harus dapat dipahami dan
dimengerti oleh penggunanya sehingga perlu dilakukan analisis laporan keuangan.

3. Definisi Analisis Common-Size dan Comparative


Aalisis persentase per komponen (Common-size) menurut Hery (2015,135)
merupakan teknik analisis yang digunakan untuk mengetahui persentase masing-
masing komponen aset terhadap total aset, komponen utang dan modal terhadap total
passiva, komponen laporan laba-rugi terhadap penjualan bersih.
Analisis perbandingan laporan keuangan (Comparative) adalah teknik analisis
dengan cara membandingkan laporan keuangan dari dua periode atau lebih untuk
menunjukkan perubahan dalam jumlah (absolut) maupun dalam persentase (relatif).
(Hery: 2015,135)

4. Rasio Keuangan
Rasio keuangan (Hery: 2015,162) merupakan suatu perhitungan rasio dengan
mengunakan laporan keuangan yang berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai
kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.

5
Analisis rasio (Hery: 2015,163) adalah analisis yang dilakukan dengan
menghubungkan berbagai perkiraan yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk
rasio keuangan.
Jenis Rasio Keuangan
a. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban atau membayar utang jangka pendeknya.
Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah:
1) Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio lancar merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset
lancar yang tersedia.
2) Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan aset
sangat lancar (kas+sekuritas jangka pendek+piutang) yang tersedia.
3) Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio kas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya dengan menggunakan kas dan setara kas yang tersedia.

b. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal
bisnisnya. Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah:
1) Hasil Pengembalian atas Aset (Return on Assets)
Hasil pengembalian atas aset merupakan rasio yang menunjukkan
seberapa besar kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih.
2) Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity)
Hasil pengembalian atas ekuitas merupakan rasio yang menunjukkan
seberapa besar kontribusi ekuitas dalam menciptakan laba bersih.
3) Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

6
Margin laba kotor merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
besarnya persentase laba kotor atas penjualan bersih.
4) Margin Laba Operasional (Operating Profit Margin)
Margin laba operasional merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur besarnya persentase laba operasional atas penjualan
bersih.
5) Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Margin laba bersih merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur besarnya persentase laba bersih atas penjualan bersih.

c. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas atau rasio leverage adalah rasio yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana aset perusahaan dibiayai oleh utang. Adapun
yang tergabung dalam rasio ini adalah:
1) Rasio Utang Terhadap Aset (Debt to Asset Ratio)
Rasio utang terhadap aset merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur perbandingan antara total utang dengan total aset.
2) Rasio Utang Terhadap Modal (Debt to Equity Ratio)
Rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal.
3) Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap Modal (Long TermDebt to
Equity Ratio)
Rasio utang jangka panjang terhadap modal merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur besarnya proporsi utang jangka panjang
terhadap modal.
4) Rasio Kelipatan Bunga yang Dihasilkan (Time Interest EarnedRatio)
Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan menunjukkan sejauh mana
atau berapa kali kemampuan perusahaan dalam membayar bunga.
5) Rasio Laba Operasional Terhadap Kewajiban (Operating Income to
Liabilities Ratio)
Rasio laba operasional terhadap kewajiban menunjukkan sejauh
mana atau berapa kali kemampuan perusahaan dalam melunasi
seluruh kewajiban.

7
d. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilikinya, termasuk
untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan sumber
daya yang ada. Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah:
1) Rasio Perputaran Piutang Usaha (Accounts Receivable Turn Over)
Rasio perputaran piutang usaha merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam piutang usaha
akan berputar dalam satu periode atau berapa lama (dalam hari) rata-
rata penagihan piutang usaha.
2) Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)
Rasio perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur berapa kali dana yang tertanam dalam persediaan akan
berputar dalam satu periode atau berapa lama (dalam hari) rata-rata
persediaan tersimpan di gudang hingga akhirnya terjual.
3) Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)
Rasio perputaran modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur keefektifanmodal kerja(aset lancar) yang dimiliki
perusahaan dalam menghasilkan penjualan.
4) Rasio Perputaran Aset Tetap (Fixed Assets Turn Over)
Rasio perputaran aset tetap merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur keefektifan aset tetap yang dimiliki perusahaan dalam
menghasilkan penjualan.
5) Rasio Perputaran Total Aset (Total Assets Turn Over)
Rasio perputaran total aset merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur keefektifan total aset yang dimiliki perusahaan dalam
menghasilkan penjualan.

e. Rasio Pasar
Rasio pasar adalah rasio yang mengukur harga pasar relatif terhadap
nilai buku. Adapun yang tergabung dalam rasio ini adalah:
1) Rasio Laba per Lembar Saham (Earnings per Shares Ratio)

8
Rasio laba per lembar saham adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam memberikan
keuntungan bagi pemegang saham biasa.
2) Rasio Harga Terhadap Laba (Price Earning Ratio)
Rasio harga terhadap laba merupakan rasio yang menunjukkan
kewajaran harga saham sebuah perusahaan dengan cara
membandingkan harga pasar saham dengan laba per lembar saham.
3) Dividend Yield Ratio
Dividend yield ratio merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur sebagian dari total return yang akan diperoleh investor.
4) Rasio Pembayaran Dividen (Dividend Pay-Out Ratio)
Rasio pembayaran dividen adalah rasio yang digunakan untuk
melihat bagian pendapatan yang dibayarkan perusahaan kepada
investor.
5) Rasio Harga Terhadap Nilai Buku (Price to Book Value Ratio)
Rasio harga terhadap nilai buku merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur apakah nilai saham perusahaan over-valued atau
under-valued.

5. Definisi Laporan Keuangan Proforma


Menurut Palikhatun dan Putri (2007,39) laporan keuangan proforma adalah
kegiatan menganalisis data masa lalu dan memproyeksikan data tersebut ke masa
depan.

9
BAB III ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PROFORMA PT SUMMARECON AGUNG Tbk. DAN
ANALISIS RASIO-RASIO KEUANGAN

A. Perhitungan Common-Size dan Analisis


1. Laporan Posisi Keuangan

Pos− pos posisi keuangan


Common¿ n= ×100 %
Total aset

Tabel 3.1 Common-Size Laporan Posisi Keuangan

AKUN 2014 2013 2012 2011 2010


ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 11,02% 18,63% 22,32% 18,47% 18,25%
Piutang usaha
Pihak-pihak berealisasi 0,02% 0,03% 0,02% 0,13% 0,04%
Pihak ketiga 0,48% 1,28% 0,96% 0,30% 1,41%
Piutang lain-lain 0,06% 0,23% 0,22% 0,32% 1,51%
Piutang pihak-pihak berealisasi non-usaha 0,00% 0,00% 0,00% 0,03% 0,00%
Persediaan 20,18% 22,39% 25,93% 33,84% 21,31%
Pajak dibayar dimuka 1,52% 2,70% 3,03% 2,62% 2,20%
Biaya dibayar dimuka 0,17% 0,12% 0,11% 0,16% 0,09%
Uang muka 2,10% 1,81% 3,29% 4,62% 7,64%

10
Aset keuangan lancar lainnya 0,00% 0,01% 0,01% 0,00% 0,00%
Aset lancar lainnya 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
TOTAL ASET LANCAR 35,54% 47,20% 55,89% 60,47% 52,46%
ASET TIDAK LANCAR
Piutang lain-lain 0,00% 0,00% 0,00% 0,15% 0,47%
Piutang pihak-pihak berealisasi non-usaha 0,00% 0,48% 0,00% 0,00% 0,09%
Tanah yang belum dkembangkan 28,10% 20,93% 14,72% 10,42% 17,97%
Investasi pada entitas asosiasi dan entitas lainnya 0,00% 2,08% 0,03% 0,05% 0,07%
Uang muka 6,03% 2,67% 2,37% 0,09% 0,04%
Aset tetap 2,38% 2,58% 2,60% 3,76% 6,17%
Properti investasi 26,29% 23,06% 23,44% 23,77% 20,82%
Aset pajak tangguhan 0,09% 0,09% 0,09% 0,06% 0,01%
Aset keuangan tidak lancar lainnya 0,62% 0,42% 0,82% 1,18% 1,82%
Aset tidak lancar lainnya 0,94% 0,50% 0,04% 0,05% 0,08%
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 64,46% 52,80% 44,11% 39,53% 47,54%
TOTAL ASET 100,00% 100,00 100,00% 100,00% 100,00%
%

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek 1,88% 0,55% 0,12% 0,65% 0,06%
Utang usaha kepada pihak ketiga 0,42% 0,46% 1,69% 3,05% 2,96%
Utang lain-lain 0,91% 0,93% 0,87% 0,67% 0,44%
Beban akrual 2,64% 2,93% 2,89% 2,06% 2,56%
Utang pajak 0,21% 0,32% 0,64% 0,47% 0,71%
Utang pihak-pihak berealisasi non-usaha 3,73% 2,68% 2,80% 3,59% 3,31%
Uang muka yang diterima 12,85% 25,65% 33,00% 28,77% 24,32%
Pendapatan diterima dimuka 1,89% 2,11% 1,77% 2,41% 2,02%
Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam 1

11
tahun:
Utang bank dan lembaga pembiayaan 1,41% 1,24% 1,21% 2,41% 2,80%
Utang sewa pembiayaan 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Utang obligasi dan sukuk ijarah 0,00% 0,00% 2,75% 0,00% 0,00%
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 0,02% 0,02% 0,04% 0,02% 0,04%
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 0,00% 0,00% 0,01% 0,00% 0,00%
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 25,96% 36,88% 47,79% 44,11% 39,22%
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam 1 tahun:
Utang bank dan lembaga pembiayaan 14,26% 12,21% 6,24% 7,33% 4,89%
Utang sewa pembiayaan 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Utang obligasi dan sukuk ijarah 10,95% 4,32% 0,00% 3,69% 4,85%
Utang lain-lain 0,20% 0,16% 0,00% 0,00% 0,00%
Utang pihak-pihak berealisasi non-usaha 0,00% 0,00% 0,17% 0,00% 0,00%
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 0,68% 0,69% 0,69% 0,69% 0,63%
Uang muka yang diterima 8,61% 11,41% 9,74% 13,46% 14,66%
Pendapatan diterima dimuka 0,26% 0,06% 0,19% 0,13% 0,59%
Liabilitas pajak tangguhan 0,01% 0,01% 0,01% 0,02% 0,03%
Liabilitas derivatif 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya 0,11% 0,16% 0,10% 0,00% 0,00%
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 35,07% 29,02% 17,13% 25,31% 25,64%
TOTAL LIABILITAS 61,03% 65,90% 64,92% 69,42% 64,86%
EKUITAS
Modal saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 9,38% 10,56% 6,63% 8,49% 11,19%
Tambahan modal disetor 0,15% 0,17% 6,84% 3,03% 4,00%
Selisih transaksi dengan kepentingan 0,01% 0,01% 0,02% 0,00% 0,00%
nonpengendali

12
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya - cadangan 0,45% 0,42% 0,46% 0,57% 0,71%
umum
Belum ditentukan penggunaannya 25,76% 21,27% 19,50% 18,34% 18,95%
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada 35,74% 32,44% 33,46% 30,43% 34,85%
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan nonpengendali 3,22% 1,66% 1,62% 0,16% 0,29%
TOTAL EKUITAS 38,97% 34,10% 35,08% 30,58% 35,14%
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 100,00% 100,00 100,00% 100,00% 100,00%
%

Selama periode tahun 2010 sampai dengan 2014 total aset lancar PT Summarecon Agung mengalami kenaikan dan penurunan.
Pada akhir tahun 2010 sampai dengan akhir tahun 2011, PT Summarecon Agung mengalami peningkatan persentase sebesar 8,01%. Di
tahun-tahun selanjutnya, PT Summarecon Agung mengalami penurunan persentase yang drastis hingga di tahun 2014 menempati
penurunan 11,66%.
Dalam periode tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, kas dan setara kas PT Summarecon Agung mengalami kenaikan dan
penurunan. Pada tahun 2010 hingga 2012, kas dan setara kas mengalami peningkatan. Puncak kenaikan tertinggi yaitu pada tahun 2012
yang mengalami kenaikan 3,85% dari tahun 2011 sebesar 18,47% menjadi 22,32%. Kenaikan di tahun 2011 disebabkan meningkatnya
penerimaan dana hasil marketing sales dan juga disertai dengan meningkatnya pertumbuhan industri properti di Indonesia, dengan
transaksi yang mencapai Rp. 301,27 triliun atau naik 24,6 persen dibanding tahun 2010 sebesar Rp. 249,7 triliun, pertumbuhan ini
didorong oleh meningkatnya kredit real estate, konstruksi, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kepemilikan Apartemen
(KPA). Disamping itu hampir semua perbankan dalam negeri sangat mendukung industri ini.
Namun pada tahun 2013 dan 2014 terjadi penurunan kas dan setara kas yang menduduki persentase terendah sebesar 7,61% di
tahun 2014. Penurunan ini dikarenakan sepanjang tahun 2014 kondisi ekonomi Indonesia mengalami penurunan dengan pertumbuhan

13
ekonomi hanya sebesar 5,02% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,58%. Hal ini sebagai akibat dari cukup banyaknya
tekanan berbagai permasalahan makro ekonomi seperti inflasi yang cukup tinggi yaitu mencapai 8,36%pada akhir 2014 yang lebih
dipengaruhi karena adanya kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar minyak pada akhir tahun 2014 yang berdampak
pada meningkatnya biaya transportasi.Peraturan terkait pengetatan pemberian Kredit Pemilikan Properti (KPP) yang berlaku sejak 30
September 2013 memberikan dampak langsung terhadap sektor bisnis properti di Indonesia dikarenakan pendanaan oleh Bank untuk
transaksi properti menjadi sangat terbatas. Secara umum, hal ini menyebabkan perlambatan pada laju pertumbuhan penjualan properti,
terutama pada penjualan properti yang mengandalkan kredit dari Bank.
Selama periode 2010 – 2014, piutang usaha PT Summarecon Agung mengalami kenaikan dan penurunan. Dari tahun 2011
sampai tahun 2013 terjadi kenaikan yang signifikan, seperti di tahun 2013 yang naik sebesar 0,33%. Kenaikan ini dikarenakan
meningkatnya penjualan sejumlah unit bangunan dengan masa pembangunan yang lebih lama. Dapat diindikasikan bahwa semakin
lamanya atau kurang efektifnya pengkonversian piutang dan persediaan tersebut menjadi kas sehingga apabila terjadi penagihan
terhadap hutang-hutang perusahaan, maka perusahaan akan mengalami kesulitan pembayaran karena kurangnya ketersediaan kas yang
dimilikinya.Karena di tahun 2014 kondisi ekonomi Indonesia yang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi, piutang usaha
perusahaan juga mengalami punurunan 0,81% dari tahun sebelumnya yang sebesar 1,31%. Penurunan ini disebabkan karena
berkurangnya penjualan sejumlah unit bangunan.
Begitu pula dengan total aset tidak lancar yang mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2010, total aset tidak lancar PT
Summarecon Agung menempati angka 47,54% yang selanjutnya di tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 8,01% menjadi 39,53%.
Namun di tahun-tahun selanjutnya yaitu dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, total aset tidak lancar perusahaan terus mengalami
kenaikan yang signifikan sehingga di tahun 2014 menempati angka 64,46%. Hal ini disebabkan proporsi kenaikan Tanah yang Belum
Dikembangkan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, yang di tahun 2014 menyentuh angka 28,10%, dikarenakan adanya akuisisi
tanah seluas 294 hektar di berbagai lokasi. Penyebab kenaikan total aset tidak lancar lainnya ialah kenaikan Properti Investasi yang di

14
tahun 2014 menyentuh angka 26,29%, hal ini dikarenakan adanya pembangunan dan pembelanjaan biaya modal atas pembukaan Mal
Summarecon Bekasi dan Hotel di Kelapa Gading.
Pada sisi liabilitas PT Summarecon Agung selama periode 2010-2014 terus mengalami kenaikan. Kenaikan tertinggi yaitu pada
tahun 2010 yang naik sebesar 46% dan kenaikan paling rendah yaitu pada tahun 2014 sebesar 4% dari tahun sebelumnya. Hal ini
disebabkan kenaikan Utang Bank dan Lembaga Pembiayaan karena peningkatan jumlah pinjaman dari Bank Central Asia dan Bank
Mandiri yang digunakan perusahaan sebagai modal tambahan dalam pembangunan properti. Dapat di indikasikan bahwa semakin
besarnya pendanaan dari kreditor yang menyebabkan semakin besarnya beban bunga yang dikeluarkan sehingga dapat terjadi
penundaan pembayaran hutang.
Pada proporsi total ekuitas PT Summarecon Agung selama periode 2010-2014 mengalami kenaikan dan penurunan. Pada tahun
2010, total ekuitas perusahaan menempati angka 35,14% yang selanjutnya di tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 4,56% menjadi
30,58%. Namun di tahun-tahun selanjutnya yaitu dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014, total ekuitas perusahaan terus mengalami
kenaikan hingga di tahun 2014 menempati angka 38,97%, walaupun ada sedikit penurunan di tahun 2013. Kenaikan ini disebabkan
karena peningkatan total ekuitas perusahaan oleh proporsi kenaikan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya dan proporsi total
ekuitas yang diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

15
2. Laporan Laba Rugi Komprehensif

Pos− pos labarugi


Common¿ n= × 100 %
Pendapatan neto

Tabel 3.2 Common-Size Laporan Laba Rugi

AKUN 2014 2013 2012 2011 2010


Pendapatan neto 100,00% 100,00 100,00 100,00 100,00%
% % %
Beban pokok penjualan dan beban -47,73% -47,74% -54,03% -55,62% -55,72%
langsung
Laba kotor 52,27% 52,26% 45,97% 44,38% 44,28%
Beban penjualan -4,54% -5,57% -4,28% -5,33% -5,45%
Beban umum dan administrasi -13,24% -13,80% -13,27% -15,02% -16,30%
Rugi (laba) atas penjualan dan 0,00% 0,00% 0,00% -0,31% 0,08%
penghapusan aset tetap dan properti
investasi – bersih
Penghasilan operasi lain 0,50% 0,19% 0,97% 1,11% 1,69%
Beban operasi lain -0,14% -0,17% -0,20% -0,91% -0,84%
Laba usaha 34,86% 32,91% 29,19% 23,93% 23,46%

16
Pendapatan keuangan 2,44% 3,48% 2,42% 2,60% 2,62%
Laba selisih kurs – bersih 0,00% 0,00% 0,00% 0,04% 0,01%
Laba (rugi) atas instrumen derivatif 0,00% 0,00% 0,00% 0,01% -0,01%
Biaya keuangan -5,71% -4,14% -3,13% -4,08% -5,87%
Rugi (laba) pada ekuitas entitas -0,02% -0,01% 0,00% 0,00% 0,01%
asosiasi
Laba sebelum pajak penghasilan 31,58% 32,23% 28,48% 22,50% 20,22%
Manfaat (beban) pajak penghasilan 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Tahun berjalan 0,00% 0,00% 0,00% -6,19% -6,45%
Tangguhan 0,00% 0,00% 0,00% 0,17% 0,01%
Beban pajak penghasilan - neto -5,56% -5,46% -5,61% -6,03% -6,44%
Laba tahun berjalan 26,01% 26,77% 22,87% 16,48% 13,78%
Pendapatan komprehensif lain 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Total laba komprehensif tahun 26,01% 26,77% 22,87% 16,48% 13,78%
berjalan
Laba (rugi) tahun berjalan yang 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
dapat diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk 26,22% 26,92% 23,04% 16,62% 13,73%
Kepentingan Nonpengendali -0,20% -0,15% -0,17% -0,14% 0,05%
Total 26,01% 26,77% 22,87% 16,48% 13,78%
Laba (rugi) komprehensif tahun 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
berjalan yang dapat diatribusikan
kepada:
Pemilik Entitas Induk 26,22% 26,92% 23,04% 16,62% 13,73%
Kepentingan Nonpengendali -0,20% -0,15% -0,17% -0,14% 0,05%
Total 26,01% 26,77% 22,87% 16,48% 13,78%

17
Selama periode 2010 sampai dengan 2014, pendapatan PT Summarecon Agung terus meningkat secara signifikan, puncak
kenaikan tertinggi yaitu pada tahun 2012 yang kenaikannya menempati 47% dan persentase kenaikan yang terendah yaitu pada tahun
2013 yaitu sebesar 18%. Kemudian pada akhir tahun 2014, persentase pendapatan PT Summarecon Agung meningkat sebesar 30% dari
tahun sebelumnya menjadi Rp. 5,33 triliun. Kenaikan pendapatan perusahaan yang tumbuh sangat tinggi dari tahun ke tahun,
disebabkan karena pertumbuhan pendapatan seluruh unit usaha perusahaan, baik pengembangan properti, investasi, maupun pendapatan
dari unit rekreasi dan hospitality. Hal ini mencerminkan kinerja perusahaan yang selalu baik dalam membangun proyek-proyek properti,
mulai dari perencanaan yang matang dan menyeluruh, pemasaran properti, hingga serah terima kepada konsumen di setiap lokasi
pengembangan di Kelapa Gading, Serpong, dan Bekasi.
Karena peningkatan pendapatan dengan disertai efisiensi manajemen proyek yang terus-menerus dan transaksi industri properti
yang tidak lepas dari meningkatnya kinerja perusahaan properti di Indonesiadalam melakukan ekspansi secara besar-besaran, persentase
laba kotor perusahaan selama tahun 2014 sebesar 52,27%, jika dibandingkan dengan tahun 2013, persentase ini mengalami kenaikan
sebesar 0,01% dari tahun 2013.
Selama periode 2010 – 2014, laba usaha PT Summarecon Agung terus mengalami peningkatan secara signifikan. Puncak
kenaikan tertinggi yaitu pada tahun 2012 yang mengalami kenaikan 5,26% dan persentase kenaikan yang terendah yaitu pada tahun
2011 yaitu sebesar 0,47%. Hal ini dikarenakan perusahaan dapat menekan pengeluaran untuk beban penjualan sebesar 4,54% serta
beban umum dan administrasi yang berhasil ditekan perusahaan sebesar 13,24%. Penghasilan dari operasi lain seperti pendapatan dari
unit rekreasi, juga turut ambil bagian dalam kenaikan laba usaha perusahaan sebesar 0,5%.
Laba tahun berjalan pada periode 2010 hingga 2014, terjadi kenaikan secara terus menerus dari tahun 2010 sampai tahun 2013,
puncak kenaikan tertinggi yaitu pada tahun 2013 yang kenaikannya menempati 26,77%. Namun, pada tahun 2014, laba tahun berjalan
mengalami penurun sebesar 0,75%. Hal ini disebabkan karena bertambahnya beban bunga yang berasal dari pinjaman bank serta
obligasi dan sukuk ijarah. Pinjaman dari bank ini digunakan untuk tambahan modal kerja dan untuk pembelian lahan. Penurunan laba
tahun berjalan juga disebabkan oleh beban pajak yang meningkat sebesar 5,56% karena peningkatan volume bisnis dan produktivitas.

18
B. Perhitungan Comparative dan Analisis
1. Laporan Posisi Keuangan

KolomC=Kolom B−Kolom A Pos− pos posisi keuangan


Kolom F= ×100 %
KolomC Total aset
Kolom D= ×100 %
Kolom A Pos− pos posisi keuangan
KolomG= × 100 %
Kolom B Total aset
Kolom E=
Kolom A
Tabel 4.1 Comparative Laporan Posisi Keuangan

AKUN 2010 & 2011


A B C D E F G
2010 (Rp) 2011 (Rp) Rp % rasio % dari 2010 % dari 2011
ASET    
ASET LANCAR    
Kas dan setara kas 1.120.483.310 1.495.900.816 375.417.506 33,50% 1,34 18,25% 18,47%
Piutang usaha    
Pihak-pihak berealisasi 2.648.182 10.252.933 7.604.751 287,17% 3,87 0,04% 0,13%
Pihak ketiga 86.724.037 24.174.184 (62.549.853) -72,13% 0,28 1,41% 0,30%
Piutang lain-lain 92.979.384 25.562.926 (67.416.458) -72,51% 0,27 1,51% 0,32%
Piutang pihak-pihak berealisasi non-usaha 0 2.260.825 2.260.825 0,00% 0,00 0,00% 0,03%
Persediaan 1.308.433.357 2.741.082.409 1.432.649.052 109,49% 2,09 21,31% 33,84%
Pajak dibayar dimuka 135.113.485 211.933.572 76.820.087 56,86% 1,57 2,20% 2,62%
Biaya dibayar dimuka 5.796.136 12.649.470 6.853.334 118,24% 2,18 0,09% 0,16%
Uang muka 468.937.425 373.999.375 (94.938.050) -20,25% 0,80 7,64% 4,62%
Aset keuangan lancar lainnya 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Aset lancar lainnya 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
TOTAL ASET LANCAR 3.221.115.316 4.897.816.510 1.676.701.194 52,05% 1,52 52,46% 60,47%

19
ASET TIDAK LANCAR    
Piutang lain-lain 28.837.740 12.154.406 (16.683.334) -57,85% 0,42 0,47% 0,15%
Piutang pihak-pihak berealisasi non-usaha 5.536.859 136.230 (5.400.629) -97,54% 0,02 0,09% 0,00%
Tanah yang belum dkembangkan 1.103.214.226 843.581.916 (259.632.310) -23,53% 0,76 17,97% 10,42%
Investasi pada entitas asosiasi dan entitas lainnya 4.029.276 3.698.761 (330.515) -8,20% 0,92 0,07% 0,05%
Uang muka 2.166.822 7.166.822 5.000.000 230,75% 3,31 0,04% 0,09%
Aset tetap 379.106.473 304.426.776 (74.679.697) -19,70% 0,80 6,17% 3,76%
Properti investasi 1.278.389.197 1.925.426.080 647.036.883 50,61% 1,51 20,82% 23,77%
Aset pajak tangguhan 794.873 4.726.822 3.931.949 494,66% 5,95 0,01% 0,06%
Aset keuangan tidak lancar lainnya 111.728.828 95.917.488 (15.811.340) -14,15% 0,86 1,82% 1,18%
Aset tidak lancar lainnya 4.720.828 4.122.870 (597.958) -12,67% 0,87 0,08% 0,05%
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 2.918.525.122 3.201.358.171 282.833.049 9,69% 1,10 47,54% 39,53%
TOTAL ASET 6.139.640.438 8.099.174.681 1.959.534.243 31,92% 1,32 100,00% 100,00%
   
LIABILITAS DAN EKUITAS    
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek 3.596.787 52.942.822 49.346.035 1371,95% 14,72 0,06% 0,65%
Utang usaha kepada pihak ketiga 181.664.820 246.765.162 65.100.342 35,84% 1,36 2,96% 3,05%
Utang lain-lain 26.790.622 54.591.942 27.801.320 103,77% 2,04 0,44% 0,67%
Beban akrual 157.399.494 166.605.190 9.205.696 5,85% 1,06 2,56% 2,06%
Utang pajak 43.451.998 37.844.822 (5.607.176) -12,90% 0,87 0,71% 0,47%
Utang pihak-pihak berealisasi non-usaha 203.202.788 290.707.658 87.504.870 43,06% 1,43 3,31% 3,59%
Uang muka yang diterima 1.493.421.418 2.330.481.704 837.060.286 56,05% 1,56 24,32% 28,77%
Pendapatan diterima dimuka 123.791.788 194.934.791 71.143.003 57,47% 1,57 2,02% 2,41%
Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam 1    
tahun:
Utang bank dan lembaga pembiayaan 171.636.980 195.556.333 23.919.353 13,94% 1,14 2,80% 2,41%
Utang sewa pembiayaan 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Utang obligasi dan sukuk ijarah 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%

20
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 2.717.030 1.997.613 (719.417) -26,48% 0,74 0,04% 0,02%
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 2.407.673.725 3.572.428.037 1.164.754.312 48,38% 1,48 39,22% 44,11%
LIABILITAS JANGKA PANJANG    
Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian    
yang jatuh tempo dalam 1 tahun:
Utang bank dan lembaga pembiayaan 300.161.463 593.281.306 293.119.843 97,65% 1,98 4,89% 7,33%

Utang sewa pembiayaan 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%


Utang obligasi dan sukuk ijarah 297.652.024 298.499.099 847.075 0,28% 1,00 4,85% 3,69%
Utang lain-lain 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Utang pihak-pihak berealisasi non-usaha 0 1.000 1.000 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 38.968.269 55.580.894 16.612.625 42,63% 1,43 0,63% 0,69%
Uang muka yang diterima 899.913.786 1.090.207.604 190.293.818 21,15% 1,21 14,66% 13,46%
Pendapatan diterima dimuka 35.996.632 10.616.181 (25.380.451) -70,51% 0,29 0,59% 0,13%
Liabilitas pajak tangguhan 1.539.907 1.460.610 (79.297) -5,15% 0,95 0,03% 0,02%
Liabilitas derivatif 201.204 0 (201.204) -100,00% 0,00 0,00% 0,00%
Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 1.574.433.285 2.049.646.694 475.213.409 30,18% 1,30 25,64% 25,31%
TOTAL LIABILITAS 3.982.107.010 5.622.074.731 1.639.967.721 41,18% 1,41 64,86% 69,42%
EKUITAS    
Modal saham    
Modal ditempatkan dan disetor penuh 0 687.314.084 687.314.084 0,00% 0,00 0,00% 8,49%
Tambahan modal disetor 0 245.412.060 245.412.060 0,00% 0,00 0,00% 3,03%
Selisih transaksi dengan kepentingan 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
nonpengendali
Saldo laba    
Telah ditentukan penggunaannya - cadangan 43.557.354 45.892.133 2.334.779 5,36% 1,05 0,71% 0,57%
umum

21
Belum ditentukan penggunaannya 1.163.603.329 1.485.577.897 321.974.568 27,67% 1,28 18,95% 18,34%
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada 1.207.160.683 2.464.196.174 1.257.035.491 104,13% 2,04 19,66% 30,43%
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan nonpengendali 17.646.601 12.903.776 (4.742.825) -26,88% 0,73 0,29% 0,16%

TOTAL EKUITAS 1.224.807.284 2.477.099.950 1.252.292.666 102,24% 2,02 19,95% 30,58%


TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 5.206.914.294 8.099.174.681 2.892.260.387 55,55% 1,56 84,81% 100,00%

Selama periode tahun 2010 dan 2011 total aset lancar PT Summarecon Agung mengalami kenaikan. Pada akhir tahun 2010
sampai dengan akhir tahun 2011, perusahaan mengalami peningkatan persentase sebesar 8,01%. Kas dan setara kas PT Summarecon
Agung mengalami kenaikan sebesar 0,22% di tahun 2011. Kenaikan di tahun 2011 disebabkan meningkatnya penerimaan dana hasil
marketing sales dan juga disertai dengan meningkatnya pertumbuhan industri properti di Indonesia, dengan transaksi yang mencapai
Rp. 301,27 triliun atau naik 24,6 persen dibanding tahun 2010 sebesar Rp. 249,7 triliun, pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya
kredit real estate, konstruksi, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA).Piutang usaha PT
Summarecon Agung di tahun 2011 mengalami penurunan 1,03% menjadi 0,43%. Penurunan ini disebabkan karena berkurangnya
penjualan sejumlah unit bangunan.
Pada tahun 2010, total aset tidak lancar PT Summarecon Agung menempati angka 47,54% yang selanjutnya di tahun 2011
mengalami penurunan sebesar 8,01% menjadi 39,53%. Hal ini dikarenakan berkurang proporsi Tanah yang belum dikembangkan
karena sudah perencanaan bangunan untuk pembuatan Mal Summarecon Bekasi dan Hotel di Kelapa Gading.
Pada sisi liabilitas PT Summarecon Agung selama periode 2010-2011 mengalami kenaikan. Pada tahun 2010 menempati angka
64,86% dan di tahun 2011 naik 4,56% menjadi 69,42. Hal ini disebabkan kenaikan Utang Bank dan Lembaga Pembiayaan karena
peningkatan jumlah pinjaman dari Bank Central Asia dan Bank Mandiri yang digunakan perusahaan sebagai modal tambahan dalam
pembangunan properti.

22
Pada proporsi total ekuitas PT Summarecon Agung tahun 2010, total ekuitas perusahaan menempati angka 35,14% yang
selanjutnya di tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 4,56% menjadi 30,58%. Penurunan ini disebabkan karena pengurangan total
ekuitas perusahaan oleh proporsi penurunan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya dan proporsi total ekuitas yang
diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk yang menurun di tahun 2011.

Tabel 4.2 Comparative Laporan Posisi Keuangan

AKUN 2011 & 2012


A B C D E F G
2011 (Rp) 2012 (Rp) Rp % rasio % dari 2011 % dari 2012
ASET    
ASET LANCAR    
Kas dan setara kas 1.495.900.816 2.427.999.474 932.098.658 62,31% 1,62 18,47% 22,32%
Piutang usaha    
Pihak-pihak berealisasi 10.252.933 1.864.836 (8.388.097) -81,81% 0,18 0,13% 0,02%
Pihak ketiga 24.174.184 104.552.906 80.378.722 332,50% 4,32 0,30% 0,96%
Piutang lain-lain 25.562.926 24.254.265 (1.308.661) -5,12% 0,95 0,32% 0,22%
Piutang pihak-pihak berealisasi non-usaha 2.260.825 0 (2.260.825) -100,00% 0,00 0,03% 0,00%
Persediaan 2.741.082.409 2.819.763.900 78.681.491 2,87% 1,03 33,84% 25,93%
Pajak dibayar dimuka 211.933.572 329.690.332 117.756.760 55,56% 1,56 2,62% 3,03%
Biaya dibayar dimuka 12.649.470 11.461.142 (1.188.328) -9,39% 0,91 0,16% 0,11%
Uang muka 373.999.375 357.819.168 (16.180.207) -4,33% 0,96 4,62% 3,29%
Aset keuangan lancar lainnya 0 1.214.414 1.214.414 0,00% 0,00 0,00% 0,01%
Aset lancar lainnya 0 421.000 421.000 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
TOTAL ASET LANCAR 4.897.816.510 6.079.041.437 1.181.224.927 24,12% 1,24 60,47% 55,89%
ASET TIDAK LANCAR    

23
Piutang lain-lain 12.154.406 0 (12.154.406) -100,00% 0,00 0,15% 0,00%
Piutang pihak-pihak berealisasi non-usaha 136.230 110.931 (25.299) -18,57% 0,81 0,00% 0,00%
Tanah yang belum dkembangkan 843.581.916 1.601.490.348 757.908.432 89,84% 1,90 10,42% 14,72%
Investasi pada entitas asosiasi dan entitas 3.698.761 3.698.761 0 0,00% 1,00 0,05% 0,03%
lainnya
Uang muka 7.166.822 257.549.851 250.383.029 3493,64% 35,94 0,09% 2,37%
Aset tetap 304.426.776 282.418.026 (22.008.750) -7,23% 0,93 3,76% 2,60%
Properti investasi 1.925.426.080 2.549.918.696 624.492.616 32,43% 1,32 23,77% 23,44%
Aset pajak tangguhan 4.726.822 9.260.769 4.533.947 95,92% 1,96 0,06% 0,09%
Aset keuangan tidak lancar lainnya 95.917.488 89.062.099 (6.855.389) -7,15% 0,93 1,18% 0,82%
Aset tidak lancar lainnya 4.122.870 3.835.767 (287.103) -6,96% 0,93 0,05% 0,04%
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 3.201.358.171 4.797.345.248 1.595.987.077 49,85% 1,50 39,53% 44,11%
TOTAL ASET 8.099.174.681 10.876.386.68 2.777.212.004 34,29% 1,34 100,00% 100,00%
5
   
LIABILITAS DAN EKUITAS    
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek 52.942.822 13.248.512 (39.694.310) -74,98% 0,25 0,65% 0,12%
Utang usaha kepada pihak ketiga 246.765.162 184.224.757 (62.540.405) -25,34% 0,75 3,05% 1,69%
Utang lain-lain 54.591.942 94.145.404 39.553.462 72,45% 1,72 0,67% 0,87%
Beban akrual 166.605.190 313.974.574 147.369.384 88,45% 1,88 2,06% 2,89%
Utang pajak 37.844.822 69.858.425 32.013.603 84,59% 1,85 0,47% 0,64%
Utang pihak-pihak berealisasi non-usaha 290.707.658 304.212.794 13.505.136 4,65% 1,05 3,59% 2,80%
Uang muka yang diterima 2.330.481.704 3.589.090.693 1.258.608.989 54,01% 1,54 28,77% 33,00%
Pendapatan diterima dimuka 194.934.791 192.195.100 (2.739.691) -1,41% 0,99 2,41% 1,77%
Utang jangka panjang yang jatuh tempo    
dalam 1 tahun:
Utang bank dan lembaga pembiayaan 195.556.333 131.225.709 (64.330.624) -32,90% 0,67 2,41% 1,21%
Utang sewa pembiayaan 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%

24
Utang obligasi dan sukuk ijarah 0 299.315.736 299.315.736 0,00% 0,00 0,00% 2,75%
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 1.997.613 4.861.497 2.863.884 143,37% 2,43 0,02% 0,04%
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 0 1.136.796 1.136.796 0,00% 0,00 0,00% 0,01%
TOTAL LIABILITAS JANGKA 3.572.428.037 5.197.489.997 1.625.061.960 45,49% 1,45 44,11% 47,79%
PENDEK
LIABILITAS JANGKA PANJANG    
Utang jangka panjang setelah dikurangi    
bagian yang jatuh tempo dalam 1 tahun:
Utang bank dan lembaga pembiayaan 593.281.306 678.349.218 85.067.912 14,34% 1,14 7,33% 6,24%
Utang sewa pembiayaan 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Utang obligasi dan sukuk ijarah 298.499.099 0 (298.499.099) -100,00% 0,00 3,69% 0,00%
Utang lain-lain 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Utang pihak-pihak berealisasi non-usaha 1.000 18.621.000 18.620.000 1862000,00 18621,00 0,00% 0,17%
%
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 55.580.894 75.018.589 19.437.695 34,97% 1,35 0,69% 0,69%
Uang muka yang diterima 1.090.207.604 1.059.043.500 (31.164.104) -2,86% 0,97 13,46% 9,74%
Pendapatan diterima dimuka 10.616.181 20.365.910 9.749.729 91,84% 1,92 0,13% 0,19%
Liabilitas pajak tangguhan 1.460.610 1.364.521 (96.089) -6,58% 0,93 0,02% 0,01%
Liabilitas derivatif 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya 0 10.734.092 10.734.092 0,00% 0,00 0,00% 0,10%
TOTAL LIABILITAS JANGKA 2.049.646.694 1.863.496.830 (186.149.864) -9,08% 0,91 25,31% 17,13%
PANJANG
TOTAL LIABILITAS 5.622.074.731 7.060.986.827 1.438.912.096 25,59% 1,26 69,42% 64,92%
EKUITAS    
Modal saham    
Modal ditempatkan dan disetor penuh 687.314.084 721.339.084 34.025.000 4,95% 1,05 8,49% 6,63%
Tambahan modal disetor 245.412.060 744.335.399 498.923.339 203,30% 3,03 3,03% 6,84%
Selisih transaksi dengan kepentingan 0 1.984.397 1.984.397 0,00% 0,00 0,00% 0,02%
nonpengendali

25
Saldo laba    
Telah ditentukan penggunaannya - 45.892.133 49.779.199 3.887.066 8,47% 1,08 0,57% 0,46%
cadangan umum
Belum ditentukan penggunaannya 1.485.577.897 2.121.422.718 635.844.821 42,80% 1,43 18,34% 19,50%
Total ekuitas yang dapat diatribusikan 2.464.196.174 3.638.860.797 1.174.664.623 47,67% 1,48 30,43% 33,46%
kepada Pemilik Entitas Induk
Kepentingan nonpengendali 12.903.776 176.539.061 163.635.285 1268,12% 13,68 0,16% 1,62%
TOTAL EKUITAS 2.477.099.950 3.815.399.858 1.338.299.908 54,03% 1,54 30,58% 35,08%
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 8.099.174.681 10.876.386.68 2.777.212.004 34,29% 1,34 100,00% 100,00%
5

Selama periode tahun 2011-2012 total aset lancar PT Summarecon Agung mengalami penurunan. Pada akhir tahun 2012
persentase perusahaan menempati angka 55,89% yang turun 4,58% dari tahun 2011. Penurunan ini dikarenakan persediaan perusahaan
berupa bangunan jadi yang berkurang akibat pengakuisisian oleh banyak customer.
Dalam periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2012, kas dan setara kas PT Summarecon Agung mengalami kenaikan. Pada
tahun 2012 yang mengalami kenaikan 3,85% dari tahun 2011 sebesar 18,47% menjadi 22,32%. Kenaikan di tahun 2012 disebabkan
meningkatnya penerimaan dana hasil marketing sales dan juga disertai dengan meningkatnya pertumbuhan industri properti di
Indonesia, dengan transaksi yang mencapai Rp. 301,27 triliun atau naik 24,6 persen dibanding tahun 2010 sebesar Rp. 249,7 triliun,
pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya kredit real estate, konstruksi, Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kepemilikan
Apartemen (KPA).
Selama periode 2011–2012, piutang usaha PT Summarecon Agung mengalami kenaikan. Pada tahun 2012 meningkat sebesar
0,55% menjadi 22,32%. Kenaikan ini dikarenakan meningkatnya penjualan sejumlah unit bangunan dengan masa pembangunan yang
lebih lama.

26
Pada tahun 2011, total aset tidak lancar PT Summarecon Agung menempati angka 39,53% yang selanjutnya di tahun 2012
mengalami peningkatan menjadi 44,11%. Hal ini disebabkan proporsi kenaikan Tanah yang Belum Dikembangkan yang terus
meningkat dari tahun ke tahun, dikarenakan adanya akuisisi tanah seluas 294 hektar di berbagai lokasi.
Pada sisi liabilitas PT Summarecon Agung selama periode 2011-2012 mengalami penurunan. Liabilitas pada tahun 2011 yaitu
sebesar 69,42% dan turun 4,5% pada tahun 2012 menjadi 64,92% dari tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan penurunan proporsi Utang
Bank dan Lembaga Pembiayaan karena perusahaan membayarkan beberapa utang hasil pinjaman dari Bank Central Asia dan Bank
Mandiri yang digunakan perusahaan sebagai modal tambahan dalam pembangunan properti.
Pada proporsi total ekuitas PT Summarecon Agung selama periode 2011-2012 mengalami kenaikan. Pada tahun 2011, total
ekuitas perusahaan menempati angka 30,58% yang selanjutnya di tahun 2021 mengalami peningkatan sebesar 4,5% menjadi 35,08%.
Kenaikan ini disebabkan karena peningkatan total ekuitas perusahaan oleh proporsi kenaikan saldo laba yang belum ditentukan
penggunaannya dan proporsi total ekuitas yang diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk yang terus meningkat di tahun 2012.

Tabel 4.3 Comparative Laporan Posisi Keuangan

AKUN 2012 & 2013


A B C D E F G
2012 (Rp) 2013 (Rp) Rp % rasio % dari 2012 % dari 2013
ASET    
ASET LANCAR    
Kas dan setara kas 2.427.999.474 2.544.844.590 116.845.116 4,81% 1,05 22,32% 18,63%
Piutang usaha    
Pihak-pihak berealisasi 1.864.836 4.465.759 2.600.923 139,47% 2,39 0,02% 0,03%
Pihak ketiga 104.552.906 174.242.479 69.689.573 66,65% 1,67 0,96% 1,28%
Piutang lain-lain 24.254.265 31.680.665 7.426.400 30,62% 1,31 0,22% 0,23%

27
Piutang pihak-pihak berealisasi non-usaha 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Persediaan 2.819.763.900 3.058.266.151 238.502.251 8,46% 1,08 25,93% 22,39%
Pajak dibayar dimuka 329.690.332 368.978.806 39.288.474 11,92% 1,12 3,03% 2,70%
Biaya dibayar dimuka 11.461.142 15.948.737 4.487.595 39,15% 1,39 0,11% 0,12%
Uang muka 357.819.168 247.438.163 (110.381.005) -30,85% 0,69 3,29% 1,81%
Aset keuangan lancar lainnya 1.214.414 1.206.839 (7.575) -0,62% 0,99 0,01% 0,01%
Aset lancar lainnya 421.000 0 (421.000) -100,00% 0,00 0,00% 0,00%
TOTAL ASET LANCAR 6.079.041.437 6.447.072.189 368.030.752 6,05% 1,06 55,89% 47,20%
ASET TIDAK LANCAR    
Piutang lain-lain 0 347.067 347.067 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Piutang pihak-pihak berealisasi non-usaha 110.931 65.231.461 65.120.530 58703,64% 588,04 0,00% 0,48%
Tanah yang belum dkembangkan 1.601.490.348 2.858.349.530 1.256.859.182 78,48% 1,78 14,72% 20,93%
Investasi pada entitas asosiasi dan entitas 3.698.761 284.281.659 280.582.898 7585,86% 76,86 0,03% 2,08%
lainnya
Uang muka 257.549.851 364.541.836 106.991.985 41,54% 1,42 2,37% 2,67%
Aset tetap 282.418.026 351.832.213 69.414.187 24,58% 1,25 2,60% 2,58%
Properti investasi 2.549.918.696 3.149.235.790 599.317.094 23,50% 1,24 23,44% 23,06%
Aset pajak tangguhan 9.260.769 11.833.903 2.573.134 27,79% 1,28 0,09% 0,09%
Aset keuangan tidak lancar lainnya 89.062.099 57.867.044 (31.195.055) -35,03% 0,65 0,82% 0,42%
Aset tidak lancar lainnya 3.835.767 68.544.128 64.708.361 1686,97% 17,87 0,04% 0,50%
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 4.797.345.248 7.212.064.631 2.414.719.383 50,33% 1,50 44,11% 52,80%
TOTAL ASET 10.876.386.685 13.659.136.82 2.782.750.135 25,59% 1,26 100,00% 100,00%
0
   
LIABILITAS DAN EKUITAS    
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek 13.248.512 74.995.572 61.747.060 466,07% 5,66 0,12% 0,55%
Utang usaha kepada pihak ketiga 184.224.757 63.007.993 (121.216.764) -65,80% 0,34 1,69% 0,46%
Utang lain-lain 94.145.404 127.134.864 32.989.460 35,04% 1,35 0,87% 0,93%

28
Beban akrual 313.974.574 400.213.095 86.238.521 27,47% 1,27 2,89% 2,93%
Utang pajak 69.858.425 43.162.256 (26.696.169) -38,21% 0,62 0,64% 0,32%
Utang pihak-pihak berealisasi non-usaha 304.212.794 365.423.634 61.210.840 20,12% 1,20 2,80% 2,68%
Uang muka yang diterima 3.589.090.693 3.504.155.544 (84.935.149) -2,37% 0,98 33,00% 25,65%
Pendapatan diterima dimuka 192.195.100 287.978.738 95.783.638 49,84% 1,50 1,77% 2,11%
Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam
1 tahun:
Utang bank dan lembaga pembiayaan 131.225.709 169.148.723 37.923.014 28,90% 1,29 1,21% 1,24%
Utang sewa pembiayaan 0 154.590 154.590 0,00% 0 0,00% 0,00%
Utang obligasi dan sukuk ijarah 299.315.736 0 (299.315.736) -100,00% 0,00 2,75% 0,00%
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 4.861.497 2.588.207 (2.273.290) -46,76% 0,53 0,04% 0,02%
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 1.136.796 0 (1.136.796) -100,00% 0,00 0,01% 0,00%
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 5.197.489.997 5.037.963.216 (159.526.781) -3,07% 0,97 47,79% 36,88%
LIABILITAS JANGKA PANJANG    
Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian    
yang jatuh tempo dalam 1 tahun:
Utang bank dan lembaga pembiayaan 678.349.218 1.667.115.211 988.765.993 145,76% 2,46 6,24% 12,21%
Utang sewa pembiayaan 0 33.959 33.959 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Utang obligasi dan sukuk ijarah 0 590.242.341 590.242.341 0,00% 0,00 0,00% 4,32%
Utang lain-lain 0 21.245.869 21.245.869 0,00% 0,00 0,00% 0,16%
Utang pihak-pihak berealisasi non-usaha 18.621.000 34.250 (18.586.750) -99,82% 0,00 0,17% 0,00%
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 75.018.589 94.587.721 19.569.132 26,09% 1,26 0,69% 0,69%
Uang muka yang diterima 1.059.043.500 1.557.897.764 498.854.264 47,10% 1,47 9,74% 11,41%
Pendapatan diterima dimuka 20.365.910 8.667.170 (11.698.740) -57,44% 0,43 0,19% 0,06%
Liabilitas pajak tangguhan 1.364.521 1.156.949 (207.572) -15,21% 0,85 0,01% 0,01%
Liabilitas derivatif 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya 10.734.092 22.525.703 11.791.611 109,85% 2,10 0,10% 0,16%
TOTAL LIABILITAS JANGKA 1.863.496.830 3.963.506.937 2.100.010.107 112,69% 2,13 17,13% 29,02%
PANJANG

29
TOTAL LIABILITAS 7.060.986.827 9.001.470.153 1.940.483.326 27,48% 1,27 64,92% 65,90%
EKUITAS    
Modal saham    
Modal ditempatkan dan disetor penuh 721.339.084 1.442.678.168 721.339.084 100,00% 2,00 6,63% 10,56%
Tambahan modal disetor 744.335.399 22.996.315 (721.339.084) -96,91% 0,03 6,84% 0,17%
Selisih transaksi dengan kepentingan 1.984.397 1.984.397 0 0,00% 1,00 0,02% 0,01%
nonpengendali
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya - cadangan 49.779.199 57.700.028 7.920.829 15,91% 1,16 0,46% 0,42%
umum
Belum ditentukan penggunaannya 2.121.422.718 2.905.502.799 784.080.081 36,96% 1,37 19,50% 21,27%
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada 3.638.860.797 4.430.861.707 792.000.910 21,77% 1,22 33,46% 32,44%
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan nonpengendali 176.539.061 226.804.930 50.265.869 28,47% 1,28 1,62% 1,66%
TOTAL EKUITAS 3.815.399.858 4.657.666.637 842.266.779 22,08% 1,22 35,08% 34,10%
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 10.876.386.685 13.659.136.79 2.782.750.105 25,59% 1,26 100,00% 100,00%
0

Selama periode tahun 2012 sampai dengan 2013 total aset lancar PT Summarecon Agung mengalami penurunan. Pada akhir
tahun 2012 menempati angka 55,89 dan turun sebesar 8,69% menjadi 47,20% di tahun 2013. Hal ini dikarenakan kas dan setara kas PT
Summarecon Agung mengalami penurunan. Pada tahun 2013 yang mengalami penurunan 3,69% dari tahun 2012 sebesar 22,32%
menjadi 18,63%. Penurunan ini dikarenakan pada tahun 2013 kondisi ekonomi Indonesia mengalami penurunan dengan pertumbuhan
ekonomi hanya sebesar 5,02% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,58%. Hal ini sebagai akibat dari cukup banyaknya
tekanan berbagai permasalahan makro ekonomi seperti inflasi yang cukup tinggi yaitu mencapai 8,36%pada akhir 2014 yang lebih
dipengaruhi karena adanya kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar minyak pada akhir tahun 2014 yang berdampak
pada meningkatnya biaya transportasi.Peraturan terkait pengetatan pemberian Kredit Pemilikan Properti (KPP) yang berlaku sejak 30

30
September 2013 memberikan dampak langsung terhadap sektor bisnis properti di Indonesia dikarenakan pendanaan oleh Bank untuk
transaksi properti menjadi sangat terbatas. Secara umum, hal ini menyebabkan perlambatan pada laju pertumbuhan penjualan properti,
terutama pada penjualan properti yang mengandalkan kredit dari Bank.
Selama periode 2012 – 2013, piutang usaha PT Summarecon Agung mengalami kenaikan. Dari tahun 2011 sampai tahun 2012
terjadi kenaikan sebesar 0,33% dari 0,98% menjadi 1,31. Kenaikan ini dikarenakan meningkatnya penjualan sejumlah unit bangunan
dengan masa pembangunan yang lebih lama.
Begitu pula dengan total aset tidak lancar yang mengalami kenaikan. Pada tahun 2012, total aset tidak lancar PT Summarecon
Agung menempati angka 44,11% yang selanjutnya di tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 8,69% menjadi 52,80%. Hal ini
disebabkan proporsi kenaikan Tanah yang Belum Dikembangkan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, yang di tahun 2013
menyentuh angka 20,93%, dikarenakan adanya akuisisi tanah seluas 294 hektar di berbagai lokasi.
Pada sisi total liabilitas PT Summarecon Agung selama periode 2012-2013 mengalami kenaikan. Pada tahun 2012 liabilitas
perusahaan menempati angka 64,92% lalu naik sebesar 0,98% menjadi 65,90% di tahun 2013. Hal ini disebabkan kenaikan Utang Bank
dan Lembaga Pembiayaan karena peningkatan jumlah pinjaman dari Bank Central Asia dan Bank Mandiri yang digunakan perusahaan
sebagai modal tambahan dalam pembangunan properti. Dapat di indikasikan bahwa semakin besarnya pendanaan dari kreditor yang
menyebabkan semakin besarnya beban bunga yang dikeluarkan sehingga dapat terjadi penundaan pembayaran hutang.
Pada proporsi total ekuitas PT Summarecon Agung selama periode 2012-2013 mengalami penurunan. Pada tahun 2012, total
ekuitas perusahaan menempati angka 35,08% yang selanjutnya di tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 0,98% menjadi 34,10%.
Penurunan ini disebabkan karena pengurangan total ekuitas perusahaan oleh proporsi penurunan saldo laba yang belum ditentukan
penggunaannya dan proporsi total ekuitas yang diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk yang menurun di tahun 2013.

31
Tabel 4.4 Comparative Laporan Posisi Keuangan

AKUN 2013 & 2014


A B C D E F G
2013 (Rp) 2014 (Rp) Rp % rasio % dari 2013 % dari 2014
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2.544.844.590 1.695.076.608 (849.767.982) -33,39% 0,67 18,63% 11,02%
Piutang usaha
Pihak-pihak berealisasi 4.465.759 2.319.804 (2.145.955) -48,05% 0,52 0,03% 0,02%
Pihak ketiga 174.242.479 74.092.391 (100.150.088) -57,48% 0,43 1,28% 0,48%
Piutang lain-lain 31.680.665 9.101.625 (22.579.040) -71,27% 0,29 0,23% 0,06%
Piutang pihak-pihak berealisasi non-usaha 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Persediaan 3.058.266.151 3.103.251.759 44.985.608 1,47% 1,01 22,39% 20,18%
Pajak dibayar dimuka 368.978.806 233.387.444 (135.591.362) -36,75% 0,63 2,70% 1,52%
Biaya dibayar dimuka 15.948.737 25.558.890 9.610.153 60,26% 1,60 0,12% 0,17%
Uang muka 247.438.163 322.543.774 75.105.611 30,35% 1,30 1,81% 2,10%
Aset keuangan lancar lainnya 1.206.839 374.930 (831.909) -68,93% 0,31 0,01% 0,00%
Aset lancar lainnya 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
TOTAL ASET LANCAR 6.447.072.189 5.465.707.225 (981.364.964) -15,22% 0,85 47,20% 35,54%
ASET TIDAK LANCAR    
Piutang lain-lain 347.067 347.067 0 0,00% 1,00 0,00% 0,00%
Piutang pihak-pihak berealisasi non-usaha 65.231.461 177.196 (65.054.265) -99,73% 0,00 0,48% 0,00%
Tanah yang belum dkembangkan 2.858.349.530 4.322.191.772 1.463.842.242 51,21% 1,51 20,93% 28,10%
Investasi pada entitas asosiasi dan entitas lainnya 284.281.659 0 (284.281.659) -100,00% 0,00 2,08% 0,00%
Uang muka 364.541.836 927.496.132 562.954.296 154,43% 2,54 2,67% 6,03%
Aset tetap 351.832.213 366.761.715 14.929.502 4,24% 1,04 2,58% 2,38%
Properti investasi 3.149.235.790 4.043.018.987 893.783.197 28,38% 1,28 23,06% 26,29%
Aset pajak tangguhan 11.833.903 14.494.759 2.660.856 22,49% 1,22 0,09% 0,09%
Aset keuangan tidak lancar lainnya 57.867.044 95.196.153 37.329.109 64,51% 1,65 0,42% 0,62%

32
Aset tidak lancar lainnya 68.544.128 144.087.988 75.543.860 110,21% 2,10 0,50% 0,94%
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 7.212.064.631 9.913.771.769 2.701.707.138 37,46% 1,37 52,80% 64,46%
TOTAL ASET 13.659.136.820 15.379.478.994 1.720.342.174 12,59% 1,13 100,00% 100,00%
   
LIABILITAS DAN EKUITAS    
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek 74.995.572 289.307.719 214.312.147 285,77% 3,86 0,55% 1,88%
Utang usaha kepada pihak ketiga 63.007.993 64.655.692 1.647.699 2,62% 1,03 0,46% 0,42%
Utang lain-lain 127.134.864 139.740.099 12.605.235 9,91% 1,10 0,93% 0,91%
Beban akrual 400.213.095 405.626.973 5.413.878 1,35% 1,01 2,93% 2,64%
Utang pajak 43.162.256 32.832.746 (10.329.510) -23,93% 0,76 0,32% 0,21%
Utang pihak-pihak berealisasi non-usaha 365.423.634 573.767.643 208.344.009 57,01% 1,57 2,68% 3,73%
Uang muka yang diterima 3.504.155.544 1.975.980.787 (1.528.174.757) -43,61% 0,56 25,65% 12,85%
Pendapatan diterima dimuka 287.978.738 290.531.325 2.552.587 0,89% 1,01 2,11% 1,89%
Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam 1    
tahun:
Utang bank dan lembaga pembiayaan 169.148.723 216.712.032 47.563.309 28,12% 1,28 1,24% 1,41%
Utang sewa pembiayaan 154.590 23.848 (130.742) -84,57% 0,15 0,00% 0,00%
Utang obligasi dan sukuk ijarah 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 2.588.207 3.418.761 830.554 32,09% 1,32 0,02% 0,02%
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 5.037.963.216 3.992.597.625 (1.045.365.591) -20,75% 0,79 36,88% 25,96%
LIABILITAS JANGKA PANJANG    
Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian    
yang jatuh tempo dalam 1 tahun:
Utang bank dan lembaga pembiayaan 1.667.115.211 2.192.683.782 525.568.571 31,53% 1,32 12,21% 14,26%
Utang sewa pembiayaan 33.959 2.642 (31.317) -92,22% 0,08 0,00% 0,00%
Utang obligasi dan sukuk ijarah 590.242.341 1.683.751.006 1.093.508.665 185,26% 2,85 4,32% 10,95%
Utang lain-lain 21.245.869 30.939.463 9.693.594 45,63% 1,46 0,16% 0,20%

33
Utang pihak-pihak berealisasi non-usaha 34.250 0 (34.250) -100,00% 0,00 0,00% 0,00%
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 94.587.721 104.446.466 9.858.745 10,42% 1,10 0,69% 0,68%
Uang muka yang diterima 1.557.897.764 1.324.562.910 (233.334.854) -14,98% 0,85 11,41% 8,61%
Pendapatan diterima dimuka 8.667.170 40.048.591 31.381.421 362,07% 4,62 0,06% 0,26%
Liabilitas pajak tangguhan 1.156.949 1.067.614 (89.335) -7,72% 0,92 0,01% 0,01%
Liabilitas derivatif 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya 22.525.703 16.742.451 (5.783.252) -25,67% 0,74 0,16% 0,11%
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 3.963.506.937 5.394.244.925 1.430.737.988 36,10% 1,36 29,02% 35,07%
TOTAL LIABILITAS 9.001.470.153 9.386.842.550 385.372.397 4,28% 1,04 65,90% 61,03%
EKUITAS    
Modal saham    
Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.442.678.168 1.442.678.168 0 0,00% 1,00 10,56% 9,38%
Tambahan modal disetor 22.996.315 22.996.315 0 0,00% 1,00 0,17% 0,15%
Selisih transaksi dengan kepentingan 1.984.397 1.511.269 (473.128) -23,84% 0,76 0,01% 0,01%
nonpengendali
Saldo laba    
Telah ditentukan penggunaannya - cadangan 57.700.028 68.658.940 10.958.912 18,99% 1,19 0,42% 0,45%
umum
Belum ditentukan penggunaannya 2.905.502.799 3.961.022.356 1.055.519.557 36,33% 1,36 21,27% 25,76%
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada 4.430.861.707 5.496.867.048 1.066.005.341 24,06% 1,24 32,44% 35,74%
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan nonpengendali 226.804.930 495.769.396 268.964.466 118,59% 2,19 1,66% 3,22%
TOTAL EKUITAS 4.657.666.637 5.992.636.444 1.334.969.807 28,66% 1,29 34,10% 38,97%
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 13.659.136.790 15.379.478.994 1.720.342.204 12,59% 1,13 100,00% 100,00%

Selama periode tahun 2013 sampai dengan 2014 total aset lancar PT Summarecon Agung mengalami penurunan. Pada akhir
tahun 2013 sampai dengan akhir tahun 2014, perusahaan mengalami penurunan persentase yang drastis sebesar 11,66% dari 47,20%
menjadi 35,54%.

34
Pada tahun 2013 dan 2014 terjadi penurunan kas dan setara kas yang menduduki persentase terendah sebesar 7,61% di tahun
2014 menjadi 11,02% dari 18,63% di tahun 2013. Penurunan ini dikarenakan sepanjang tahun 2014 kondisi ekonomi Indonesia
mengalami penurunan dengan pertumbuhan ekonomi hanya sebesar 5,02% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,58%. Hal
ini sebagai akibat dari cukup banyaknya tekanan berbagai permasalahan makro ekonomi seperti inflasi yang cukup tinggi yaitu
mencapai 8,36%pada akhir 2014 yang lebih dipengaruhi karena adanya kebijakan pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar
minyak pada akhir tahun 2014 yang berdampak pada meningkatnya biaya transportasi.Peraturan terkait pengetatan pemberian Kredit
Pemilikan Properti (KPP) yang berlaku sejak 30 September 2013 memberikan dampak langsung terhadap sektor bisnis properti di
Indonesia dikarenakan pendanaan oleh Bank untuk transaksi properti menjadi sangat terbatas. Secara umum, hal ini menyebabkan
perlambatan pada laju pertumbuhan penjualan properti, terutama pada penjualan properti yang mengandalkan kredit dari Bank.
Selama periode 2013–2014, piutang usaha PT Summarecon Agung mengalami penurunan. Karena di tahun 2014 kondisi
ekonomi Indonesia yang mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi, piutang usaha perusahaan juga mengalami punurunan 0,81%
dari tahun sebelumnya yang sebesar 1,31% menjadi 0,50% di tahun 2014. Penurunan ini disebabkan karena berkurangnya penjualan
sejumlah unit bangunan.
Begitu pula dengan total aset tidak lancar yang mengalami kenaikan. Pada tahun 2013, total aset tidak lancar PT Summarecon
Agung menempati angka 52,80% yang selanjutnya di tahun 2014 mengalami kenaikan hingga menempati angka 64,46%. Hal ini
disebabkan proporsi kenaikan Tanah yang Belum Dikembangkan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, yang di tahun 2014
menyentuh angka 28,10%, dikarenakan adanya akuisisi tanah seluas 294 hektar di berbagai lokasi. Penyebab kenaikan total aset tidak
lancar lainnya ialah kenaikan Properti Investasi yang di tahun 2014 menyentuh angka 26,29%, hal ini dikarenakan adanya
pembangunan dan pembelanjaan biaya modal atas pembukaan Mal Summarecon Bekasi dan Hotel di Kelapa Gading.
Pada sisi total liabilitas PT Summarecon Agung selama periode 2013-2014 mengalami penurunan. Pada tahun 2014 total
liabilitas perusahaan turun 4,87% dari 65,90% (2013) menjadi 61,03% (2014). Hal ini disebabkan penurunan proporsi Utang Bank dan

35
Lembaga Pembiayaan karena perusahaan membayarkan beberapa utang hasil pinjaman dari Bank Central Asia dan Bank Mandiri yang
digunakan perusahaan sebagai modal tambahan dalam pembangunan properti.
Pada proporsi total ekuitas PT Summarecon Agung selama periode 2013-2014 mengalami kenaikan. Pada tahun 2014
menempati angka 38,97% naik 4,87% yang sebelumnya 34,10% di tahun 2013. Kenaikan ini disebabkan karena peningkatan total
ekuitas perusahaan oleh proporsi kenaikan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya dan proporsi total ekuitas yang
diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif

KolomC=Kolom B−Kolom A Pos− pos laba rugi


Kolom F= ×100 %
KolomC Total aset
Kolom D= ×100 %
Kolom A Pos− pos laba rugi
KolomG= ×100 %
Kolom B Total aset
Kolom E=
Kolom A

Tabel 4.5 Comparative Laporan Laba Rugi

AKUN 2010 & 2011


A B C D E F G
2010 (Rp) 2011 (Rp) Rp % rasio % dari 2010 % dari 2011
Pendapatan neto 1.700.832.417 2.359.330.713 658.498.296 38,72% 1,39 100,00% 100,00%
Beban pokok penjualan dan beban (947.778.293) (1.312.185.440) (364.407.147) 38,45% 1,38 -55,72% -55,62%
langsung

36
Laba kotor 2.648.610.710 1.047.145.273 (1.601.465.437) -60,46% 0,40 155,72% 44,38%
Beban penjualan (92.694.015) (125.728.711) (33.034.696) 35,64% 1,36 -5,45% -5,33%
Beban umum dan administrasi (277.313.115) (354.283.980) (76.970.865) 27,76% 1,28 -16,30% -15,02%
Rugi (laba) atas penjualan dan 1.421.039 (7.266.345) (8.687.384) -611,34% -5,11 0,08% -0,31%
penghapusan aset tetap dan properti
investasi - bersih
Penghasilan operasi lain 28.799.979 26.158.762 (2.641.217) -9,17% 0,91 1,69% 1,11%
Beban operasi lain (14.282.250) (21.550.431) (7.268.181) 50,89% 1,51 -0,84% -0,91%
Laba usaha 2.294.542.348 564.474.568 (1.730.067.780) -75,40% 0,25 134,91% 23,93%
Pendapatan keuangan 44.631.894 61.442.689 16.810.795 37,67% 1,38 2,62% 2,60%
Laba selisih kurs - bersih 175.141 1.001.695 826.554 471,94% 5,72 0,01% 0,04%
Laba (rugi) atas instrumen derivatif (201.123) 201.204 402.327 -200,04% -1,00 -0,01% 0,01%

Biaya keuangan (99.885.532) (96.204.425) 3.681.107 -3,69% 0,96 -5,87% -4,08%


Rugi (laba) pada ekuitas entitas 204.985 0 (204.985) -100,00% 0,00 0,01% 0,00%
asosiasi
Laba sebelum pajak penghasilan 2.239.467.713 530.915.731 (1.708.551.982) -76,29% 0,24 131,67% 22,50%
Manfaat (beban) pajak penghasilan    
Tahun berjalan (109.755.890) (146.156.457) (36.400.567) 33,17% 1,33 -6,45% -6,19%
Tangguhan 181.402 3.947.370 3.765.968 2076,03 21,76 0,01% 0,17%
%
Beban pajak penghasilan - neto (109.574.488) (142.209.087) (32.634.599) 29,78% 1,30 -6,44% -6,03%
Laba tahun berjalan 234.336.639 388.706.644 154.370.005 65,88% 1,66 13,78% 16,48%
Pendapatan komprehensif lain 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Total laba komprehensif tahun 234.336.639 388.706.644 154.370.005 65,88% 1,66 13,78% 16,48%
berjalan
Laba (rugi) tahun berjalan yang    

37
dapat diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk 233.477.896 392.019.495 158.541.599 67,90% 1,68 13,73% 16,62%
Kepentingan Nonpengendali 858.743 (3.312.851) (4.171.594) -485,78% -3,86 0,05% -0,14%
Total 234.336.639 388.706.644 154.370.005 65,88% 1,66 13,78% 16,48%
Laba (rugi) komprehensif tahun    
berjalan yang dapat diatribusikan
kepada:
Pemilik Entitas Induk 233.477.896 392.019.495 158.541.599 67,90% 1,68 13,73% 16,62%
Kepentingan Nonpengendali 858.743 (3.312.851) (4.171.594) -485,78% -3,86 0,05% -0,14%
Total 234.336.639 388.706.644 154.370.005 65,88% 1,66 13,78% 16,48%

Selama periode 2010 sampai dengan 2011, pendapatan PT Summarecon Agung terus meningkat. Pada tahun 2012 yang
kenaikannya menempati 39% menjadi Rp2,35 triliun. Kenaikan pendapatan perusahaan disebabkan karena pertumbuhan pendapatan
seluruh unit usaha perusahaan, baik pengembangan properti, investasi, maupun pendapatan dari unit rekreasi dan hospitality. Hal ini
mencerminkan kinerja perusahaan yang selalu baik dalam membangun proyek-proyek properti, mulai dari perencanaan yang matang
dan menyeluruh, pemasaran properti, hingga serah terima kepada konsumen di setiap lokasi pengembangan di Kelapa Gading, Serpong,
dan Bekasi.
Karena peningkatan pendapatan dengan disertai efisiensi manajemen proyek yang terus-menerus dan transaksi industri properti
yang tidak lepas dari meningkatnya kinerja perusahaan properti di Indonesiadalam melakukan ekspansi secara besar-besaran, persentase
laba kotor PT Summarecon Agung selama tahun 2011 sebesar 60,46%, jika dibandingkan dengan tahun 2013.
Selama periode 2010–2011, laba usaha PT Summarecon Agung terus mengalami peningkatan. Persentase kenaikan pada tahun
2011 yaitu sebesar 0,47%. Hal ini dikarenakan perusahaan dapat menekan pengeluaran untuk beban penjualan sebesar 4,54% serta
beban umum dan administrasi yang berhasil ditekan perusahaan sebesar 13,24%. Penghasilan dari operasi lain seperti pendapatan dari
unit rekreasi, juga turut ambil bagian dalam kenaikan laba usaha perusahaan sebesar 0,5%.

38
Laba tahun berjalan pada periode 2010 hingga 2011 terjadi kenaikan 2,7% dari 13,78% menjadi 16,48%. Kenaikan ini
disebabkan karena berkurangnya beban bunga yang berasal dari pinjaman bank serta obligasi dan sukuk ijarah karena beberapa sudah
dibayarkan. Pinjaman dari bank ini digunakan untuk tambahan modal kerja dan untuk pembelian lahan.

Tabel 4.6 Comparative Laporan Laba Rugi

AKUN 2011 & 2012


A B C D E F G
2011 (Rp) 2012 (Rp) Rp % rasi % dari 2011 % dari 2012
o
Pendapatan neto 2.359.330.713 3.463.163.272 1.103.832.55 46,79% 1,47 100,00% 100,00%
9
Beban pokok penjualan dan beban (1.312.185.440) (1.871.176.367) (558.990.927) 42,60% 1,43 -55,62% -54,03%
langsung
Laba kotor 1.047.145.273 1.591.986.905 544.841.632 52,03% 1,52 44,38% 45,97%
Beban penjualan (125.728.711) (148.319.541) (22.590.830) 17,97% 1,18 -5,33% -4,28%
Beban umum dan administrasi (354.283.980) (459.512.859) (105.228.879) 29,70% 1,30 -15,02% -13,27%
Rugi (laba) atas penjualan dan (7.266.345) 0 7.266.345 -100,00% 0,00 -0,31% 0,00%
penghapusan aset tetap dan properti
investasi - bersih
Penghasilan operasi lain 26.158.762 33.748.826 7.590.064 29,02% 1,29 1,11% 0,97%

39
Beban operasi lain (21.550.431) (7.001.905) 14.548.526 -67,51% 0,32 -0,91% -0,20%
Laba usaha 564.474.568 1.010.901.426 446.426.858 79,09% 1,79 23,93% 29,19%
Pendapatan keuangan 61.442.689 83.777.232 22.334.543 36,35% 1,36 2,60% 2,42%
Laba selisih kurs - bersih 1.001.695 0 (1.001.695) -100,00% 0,00 0,04% 0,00%
Laba (rugi) atas instrumen derivatif 201.204 0 (201.204) -100,00% 0,00 0,01% 0,00%
Biaya keuangan (96.204.425) (108.283.955) (12.079.530) 12,56% 1,13 -4,08% -3,13%
Rugi (laba) pada ekuitas entitas 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
asosiasi
Laba sebelum pajak penghasilan 530.915.731 986.394.703 455.478.972 85,79% 1,86 22,50% 28,48%
Manfaat (beban) pajak penghasilan    
Tahun berjalan (146.156.457) 0 146.156.457 -100,00% 0,00 -6,19% 0,00%
Tangguhan 3.947.370 0 (3.947.370) -100,00% 0,00 0,17% 0,00%
Beban pajak penghasilan - neto (142.209.087) (194.308.738) (52.099.651) 36,64% 1,37 -6,03% -5,61%
Laba tahun berjalan 388.706.644 792.085.965 403.379.321 103,77% 2,04 16,48% 22,87%
Pendapatan komprehensif lain 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Total laba komprehensif tahun 388.706.644 792.085.965 403.379.321 103,77% 2,04 16,48% 22,87%
berjalan
Laba (rugi) tahun berjalan yang    
dapat diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk 392.019.495 797.814.126 405.794.631 103,51% 2,04 16,62% 23,04%
Kepentingan Nonpengendali (3.312.851) (5.728.161) (2.415.310) 72,91% 1,73 -0,14% -0,17%
Total 388.706.644 792.085.965 403.379.321 103,77% 2,04 16,48% 22,87%
Laba (rugi) komprehensif tahun    
berjalan yang dapat diatribusikan
kepada:
Pemilik Entitas Induk 392.019.495 797.814.126 405.794.631 103,51% 2,04 16,62% 23,04%
Kepentingan Nonpengendali (3.312.851) (5.728.161) (2.415.310) 72,91% 1,73 -0,14% -0,17%

40
Total 388.706.644 792.085.965 403.379.321 103,77% 2,04 16,48% 22,87%

Selama periode 2011 sampai dengan 2012, pendapatan PT Summarecon Agung terus meningkat yang kenaikannya menempati
46,79% menjadi Rp3,46 triliun. Kenaikan pendapatan perusahaan ini disebabkan karena pertumbuhan pendapatan seluruh unit usaha
perusahaan, baik pengembangan properti, investasi, maupun pendapatan dari unit rekreasi dan hospitality. Hal ini mencerminkan
kinerja perusahaan yang selalu baik dalam membangun proyek-proyek properti, mulai dari perencanaan yang matang dan menyeluruh,
pemasaran properti, hingga serah terima kepada konsumen di setiap lokasi pengembangan di Kelapa Gading, Serpong, dan Bekasi.
Karena peningkatan pendapatan dengan disertai efisiensi manajemen proyek yang terus-menerus dan transaksi industri properti
yang tidak lepas dari meningkatnya kinerja perusahaan properti di Indonesiadalam melakukan ekspansi secara besar-besaran, persentase
laba kotor PT Summarecon Agung selama tahun 2012 meningkat sebesar 1,59% menjadi 45,97%, jika dibandingkan dengan tahun 2011
yang sebesar 44,38%.
Selama periode 2011-2012, laba usaha PT Summarecon Agung terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 mengalami
kenaikan 5,26% dari 23,93% (2011) menjadi 29,19% (2012). Hal ini dikarenakan perusahaan dapat menekan pengeluaran untuk beban
penjualan serta beban umum dan administrasi. Penghasilan dari operasi lain seperti pendapatan dari unit rekreasi, juga turut ambil
bagian dalam kenaikan laba usaha perusahaan.
Laba tahun berjalan pada periode 2011 hingga 2012, terjadi kenaikan 6,39% menjadi 22,87% di tahun 2012. Kenaikan ini
disebabkan karena berkurangnya beban bunga yang berasal dari pinjaman bank serta obligasi dan sukuk ijarah karena beberapa sudah
dibayarkan. Pinjaman dari bank ini digunakan untuk tambahan modal kerja dan untuk pembelian lahan.

41
Tabel 4.7 Comparative Laporan Laba Rugi

AKUN 2012 & 2013


A B C D E F G
2012 (Rp) 2013 (Rp) Rp % rasi % dari 2012 % dari 2013
o
Pendapatan neto 3.463.163.272 4.093.789.495 630.626.223 18,21% 1,18 100,00% 100,00%
Beban pokok penjualan dan beban (1.871.176.367) (1.954.569.508) (83.393.141) 4,46% 1,04 -54,03% -47,74%
langsung
Laba kotor 1.591.986.905 2.139.219.987 547.233.082 34,37% 1,34 45,97% 52,26%
Beban penjualan (148.319.541) (228.052.350) (79.732.809) 53,76% 1,54 -4,28% -5,57%
Beban umum dan administrasi (459.512.859) (564.776.741) (105.263.882) 22,91% 1,23 -13,27% -13,80%
Rugi (laba) atas penjualan dan 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
penghapusan aset tetap dan properti
investasi – bersih
Penghasilan operasi lain 33.748.826 7.752.338 (25.996.488) -77,03% 0,23 0,97% 0,19%
Beban operasi lain (7.001.905) (7.005.513) (3.608) 0,05% 1,00 -0,20% -0,17%
Laba usaha 1.010.901.426 1.347.137.721 336.236.295 33,26% 1,33 29,19% 32,91%
Pendapatan keuangan 83.777.232 142.297.343 58.520.111 69,85% 1,70 2,42% 3,48%
Laba selisih kurs – bersih 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Laba (rugi) atas instrumen derivatif 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Biaya keuangan (108.283.955) (169.501.954) (61.217.999) 56,53% 1,57 -3,13% -4,14%
Rugi (laba) pada ekuitas entitas asosiasi 0 (507.768) (507.768) 0,00% 0,00 0,00% -0,01%

42
Laba sebelum pajak penghasilan 986.394.703 1.319.425.342 333.030.639 33,76% 1,34 28,48% 32,23%
Manfaat (beban) pajak penghasilan    
Tahun berjalan 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Tangguhan 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Beban pajak penghasilan – neto (194.308.738) (223.537.094) (29.228.356) 15,04% 1,15 -5,61% -5,46%
Laba tahun berjalan 792.085.965 1.095.888.248 303.802.283 38,35% 1,38 22,87% 26,77%
Pendapatan komprehensif lain 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Total laba komprehensif tahun 792.085.965 1.095.888.248 303.802.283 38,35% 1,38 22,87% 26,77%
berjalan
Laba (rugi) tahun berjalan yang    
dapat diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk 797.814.126 1.102.176.746 304.362.620 38,15% 1,38 23,04% 26,92%
Kepentingan Nonpengendali (5.728.161) (6.288.498) (560.337) 9,78% 1,10 -0,17% -0,15%
Total 792.085.965 1.095.888.248 303.802.283 38,35% 1,38 22,87% 26,77%
Laba (rugi) komprehensif tahun    
berjalan yang dapat diatribusikan
kepada:
Pemilik Entitas Induk 797.814.126 1.102.176.746 304.362.620 38,15% 1,38 23,04% 26,92%
Kepentingan Nonpengendali (5.728.161) (6.288.498) (560.337) 9,78% 1,10 -0,17% -0,15%
Total 792.085.965 1.095.888.248 303.802.283 38,35% 1,38 22,87% 26,77%

Selama periode 2012 sampai dengan 2013, pendapatan PT Summarecon Agung terus meningkat menjadi 18,21 menjadi Rp4,09
triliun. Kenaikan pendapatan perusahaan yang tumbuh sangat tinggi dari tahun ke tahun, disebabkan karena pertumbuhan pendapatan
seluruh unit usaha perusahaan, baik pengembangan properti, investasi, maupun pendapatan dari unit rekreasi dan hospitality. Hal ini
mencerminkan kinerja perusahaan yang selalu baik dalam membangun proyek-proyek properti, mulai dari perencanaan yang matang

43
dan menyeluruh, pemasaran properti, hingga serah terima kepada konsumen di setiap lokasi pengembangan di Kelapa Gading, Serpong,
dan Bekasi.
Karena peningkatan pendapatan dengan disertai efisiensi manajemen proyek yang terus-menerus dan transaksi industri properti
yang tidak lepas dari meningkatnya kinerja perusahaan properti di Indonesiadalam melakukan ekspansi secara besar-besaran, persentase
laba kotor perusahaan selama tahun 2013 sebesar 52,26%, jika dibandingkan dengan tahun 2012, persentase ini mengalami kenaikan
sebesar 6,29% dari tahun 2012.
Selama periode 2012–2013, laba usaha PT Summarecon Agung terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 yang
mengalami kenaikan 5,26% menjadi 32,91% yang sebelumnya 29,19% di tahun 2012. Hal ini dikarenakan perusahaan dapat menekan
pengeluaran untuk beban penjualan serta beban umum dan administrasi. Penghasilan dari operasi lain seperti pendapatan dari unit
rekreasi, juga turut ambil bagian dalam kenaikan laba usaha perusahaan.
Laba tahun berjalan pada periode 2012 hingga 2013, terjadi kenaikan. Pada tahun 2013 yang kenaikannya menempati 26,77%
yang sebelumnya di tahun 2012 menempati angka 22,87%. Kenaikan ini disebabkan karena berkurangnya beban bunga yang berasal
dari pinjaman bank serta obligasi dan sukuk ijarah karena beberapa sudah dibayarkan. Pinjaman dari bank ini digunakan untuk
tambahan modal kerja dan untuk pembelian lahan.

Tabel 4.8 Comparative Laporan Laba Rugi

AKUN 2013 & 2014


A B C D E F G
2013 (Rp) 2014 (Rp) Rp % rasio % dari 2013 % dari 2014
Pendapatan neto 4.093.789.495 5.333.593.142 1.239.803.647 30,28% 1,30 100,00% 100,00%

44
Beban pokok penjualan dan beban (1.954.569.508) (2.545.542.188) (590.972.680) 30,24% 1,30 -47,74% -47,73%
langsung
Laba kotor 2.139.219.987 2.788.050.954 648.830.967 30,33% 1,30 52,26% 52,27%
Beban penjualan (228.052.350) (241.988.036) (13.935.686) 6,11% 1,06 -5,57% -4,54%
Beban umum dan administrasi (564.776.741) (705.950.247) (141.173.506) 25,00% 1,25 -13,80% -13,24%
Rugi (laba) atas penjualan dan 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
penghapusan aset tetap dan properti
investasi – bersih
Penghasilan operasi lain 7.752.338 26.551.670 18.799.332 242,50 3,42 0,19% 0,50%
%
Beban operasi lain (7.005.513) (7.626.638) (621.125) 8,87% 1,09 -0,17% -0,14%
Laba usaha 1.347.137.721 1.859.037.703 511.899.982 38,00% 1,38 32,91% 34,86%
Pendapatan keuangan 142.297.343 130.295.840 (12.001.503) -8,43% 0,92 3,48% 2,44%
Laba selisih kurs – bersih 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Laba (rugi) atas instrumen derivatif 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Biaya keuangan (169.501.954) (304.347.191) (134.845.237) 79,55% 1,80 -4,14% -5,71%
Rugi (laba) pada ekuitas entitas (507.768) (887.208) (379.440) 74,73% 1,75 -0,01% -0,02%
asosiasi
Laba sebelum pajak penghasilan 1.319.425.342 1.684.099.144 364.673.802 27,64% 1,28 32,23% 31,58%
Manfaat (beban) pajak penghasilan    
Tahun berjalan 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Tangguhan 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Beban pajak penghasilan – neto (223.537.094) (296.582.240) (73.045.146) 32,68% 1,33 -5,46% -5,56%
Laba tahun berjalan 1.095.888.248 1.387.516.904 291.628.656 26,61% 1,27 26,77% 26,01%
Pendapatan komprehensif lain 0 0 0 0,00% 0,00 0,00% 0,00%
Total laba komprehensif tahun 1.095.888.248 1.387.516.904 291.628.656 26,61% 1,27 26,77% 26,01%
berjalan

45
Laba (rugi) tahun berjalan yang    
dapat diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk 1.102.176.746 1.398.294.417 296.117.671 26,87% 1,27 26,92% 26,22%
Kepentingan Nonpengendali (6.288.498) (10.777.513) (4.489.015) 71,38% 1,71 -0,15% -0,20%
Total 1.095.888.248 1.387.516.904 291.628.656 26,61% 1,27 26,77% 26,01%
Laba (rugi) komprehensif tahun    
berjalan yang dapat diatribusikan
kepada:
Pemilik Entitas Induk 1.102.176.746 1.398.294.417 296.117.671 26,87% 1,27 26,92% 26,22%
Kepentingan Nonpengendali (6.288.498) (10.777.513) (4.489.015) 71,38% 1,71 -0,15% -0,20%
Total 1.095.888.248 1.387.516.904 291.628.656 26,61% 1,27 26,77% 26,01%

Selama periode 2010 sampai dengan 2014, pendapatan PT Summarecon Agung terus meningkat secara signifikan, puncak
kenaikan tertinggi yaitu pada tahun 2012 yang kenaikannya menempati 47% dan persentase kenaikan yang terendah yaitu pada tahun
2013 yaitu sebesar 18%. Kemudian pada akhir tahun 2014, persentase pendapatan perusahaan meningkat sebesar 30% dari tahun
sebelumnya menjadi Rp5,33 triliun. Kenaikan pendapatan perusahaan yang tumbuh sangat tinggi dari tahun ke tahun, disebabkan
karena pertumbuhan pendapatan seluruh unit usaha perusahaan, baik pengembangan properti, investasi, maupun pendapatan dari unit
rekreasi dan hospitality. Hal ini mencerminkan kinerja perusahaan yang selalu baik dalam membangun proyek-proyek properti, mulai
dari perencanaan yang matang dan menyeluruh, pemasaran properti, hingga serah terima kepada konsumen di setiap lokasi
pengembangan di Kelapa Gading, Serpong, dan Bekasi.
Karena peningkatan pendapatan dengan disertai efisiensi manajemen proyek yang terus-menerus dan transaksi industri properti
yang tidak lepas dari meningkatnya kinerja perusahaan properti di Indonesiadalam melakukan ekspansi secara besar-besaran, persentase
laba kotor perusahaan selama tahun 2014 sebesar 52,27%, jika dibandingkan dengan tahun 2013, persentase ini mengalami kenaikan
sebesar 0,01% dari tahun 2013.

46
Selama periode 2013–2014, laba usaha PT Summarecon Agung mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 yang mengalami
kenaikan 1,95% menjadi 34,86% yang sebelumnya di tahun 2013 sebesar 32,91%. Hal ini dikarenakan perusahaan dapat menekan
pengeluaran untuk beban penjualan serta beban umum dan administrasi yang berhasil ditekan perusahaan. Penghasilan dari operasi lain
seperti pendapatan dari unit rekreasi, juga turut ambil bagian dalam kenaikan laba usaha perusahaan.
Pada tahun 2014, laba tahun berjalan mengalami penurun sebesar 0,75% menjadi 26,01% yang sebelumnya 26,775 di tahun
2013. Hal ini disebabkan karena bertambahnya beban bunga yang berasal dari pinjaman bank serta obligasi dan sukuk ijarah. Pinjaman
dari bank ini digunakan untuk tambahan modal kerja dan untuk pembelian lahan. Penurunan laba tahun berjalan juga disebabkan oleh
beban pajak yang meningkat sebesar 5,56% karena peningkatan volume bisnis dan produktivitas.

C. Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan dan Analisis


1. Rasio Likuiditas
Total aset lancar
Rasio lancar=
Total kewajiban lancar Kas dan setara kas
Rasio kas=
Total kewajiban lancar
Kas+ Sekuritas jangka pendek + Piutang usaha
Rasio cepat =
Total kewajiban lancar
Tabel 5.1 Rasio Likuiditas

47
KETERANGAN RASIO LANCAR RASIO CEPAT RASIO KAS
2010 1,34 0,50 0,47
2011 1,37 0,43 0,42
2012 1,17 0,49 0,47
2013 1,28 0,54 0,51
2014 1,37 0,44 0,42

RASIO LIKUIDITAS
1.60

1.40 1.34 1.37 1.37


1.28
1.20 1.17

2010
1.00
2011
0.80 2012
2013
0.60 0.54 2014
0.50
0.43
0.49 0.44 0.47 0.42 0.47 0.51 0.42
0.40

0.20

0.00
RASIO LANCAR RASIO CEPAT RASIO KAS
Grafik 5.1.1 Rasio Likuiditas

48
Berdasarkan data grafik diatas, rasio likuidasi PT Summarecon Agung dari tahun 2010-2014 pada masing-masing sub-rasio
dinilai relatif stabil. Pada Rasio Lancar, dua poin yang penting ialah aktiva lancar dan kewajiban lancar. Pada tahun 2010-2011 terjadi
peningkatan yang relatif stabil, namun di tahun 2012 terjadi penurunan yang cukup drastis menjadi 1,17 yang di tahun sebelumnya
sebesar 1,37. Hal ini dikarenakan peningkatan pinjaman dari Bank untuk menambah modal perusahaan dan banyak beban yang masih
harus dibayar. Di tahun 2013 dan 2014, angka rasio lancar semakin meningkat menjadi 1,28 di tahun 2013 dan 1,37 di tahun
2014terutama disebabkan menurunnya uang muka dari pelanggan. Dapat dikatakan bahwa nilai rasio lancar pada tahun 2014 PT
Summarecon Agung memiliki aset lancar sebanyak 1,37 kali dari total kewajiban lancar, atau dengan kata lain bahwa setiap Rp1
kewajiban lancar dijamin oleh Rp1,3 aset lancar.
Sebagai pembanding lainnya, untuk rata-rata industri rasio lancar adalah 2,25 maka tingkat likuiditas PT Summarecon Agung
dari tahun 2010-2014 dapat disimpulkan cenderung kurang baik jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya karena masing-
masing besaran per tahunnya masih di bawah rata-rata industri. Sehingga dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang mampu memenuhi
kewajiban jangka pendeknya.
Pada Rasio Cepat, terjadi kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2011 terjadi penurunan menjadi 0,43 dibandingkan di tahun
2010 yang sebesar 0,50. Di tahun selanjutnya, yaitu tahun 2012 dan 2013 terjadi peningkatan menjadi 0,49 (2012) dan 0,54 (2013).
Kenaikan ini dikarenakan meningkatnya Kas dan Setara Kas akibat tingginya penjualan serta meningkatnya Piutang Usaha karena
pembayaran dari customer. Lalu di tahun 2014 terjadi penurunan 0,10 menjadi 0,44. Hal ini dikarenakan penjualan perusahaan yang
menurun akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia. Rasio ini menunjukkan bahwa pada tahun 2014 perusahaan memiliki aset
sangat lancar sebanyak 0,44 kali dari total kewajiban lancar, atau dengan kata lain bahwa setiap Rp1 kewajiban lancar dijamin oleh
Rp0,44 aset lancar.
Sebagai pembanding lainnya, untuk rata-rata industri rasio cepat adalah 1,19 maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan PT
Summarecon Agung dari tahun 2010-2014 dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera jatuh tempo dengan

49
menggunakan aset lancar cenderung kurang baik jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya karena masing-masing besaran
per tahunnya masih di bawah rata-rata industri.
Pada Rasio Kas, terjadi kenaikan dan penurunan. Pada tahun 2011 terjadi penurunan menjadi 0,42 dibandingkan di tahun 2010
yang sebesar 0,47. Di tahun selanjutnya, yaitu tahun 2012 dan 2013 terjadi peningkatan menjadi 0,47 (2012) dan 0,51 (2013). Kenaikan
ini dikarenakan meningkatnya Kas dan Setara Kas akibat tingginya penjualan. Lalu di tahun 2014 terjadi penurunan 0,9 menjadi 0,42.
Hal ini dikarenakan penjualan perusahaan yang menurun akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia. Rasio ini menunjukkan
bahwa pada tahun 2014 perusahaan memiliki kas sebanyak 0,42 kali dari total kewajiban lancar, atau dengan kata lain bahwa setiap Rp1
kewajiban lancar dijamin oleh Rp0,42 kas.
Sebagai pembanding lainnya, untuk rata-rata industri rasio cepat adalah 0,77 maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan PT
Summarecon Agung dari tahun 2010-2014 dalam melunasi kewajiban lancarnya dengan menggunakan kas dan setara kas cenderung
kurang baik jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya karena masing-masing besaran per tahunnya masih di bawah rata-rata
industri.

2. Rasio Profitabilitas

Laba bersih
Hasil pengembalian atas aset=
Total aset Laba operasional
Marginlaba operasional=
Penjualan bersih
Laba bersih
Hasil pengembalian atas ekuitas=
Total ekuitas Laba bersih
Margin laba bersih=
Penjualan bersih
Laba kotor
Marginlaba kotor=
Penjualanbersih
50
Tabel 6.1 Rasio Profitabilitas
KETERANG HASIL HASIL MARGIN MARGIN MARGIN
AN PENGEMBALI PENGEMBALI LABA LABA LABA
AN ATAS ASET AN ATAS KOTOR OPERASION BERSIH
EKUITAS AL
2010 0,04 0,11 0,44 0,23 0,14
2011 0,05 0,16 0,44 0,24 0,16
2012 0,07 0,21 0,46 0,29 0,23
2013 0,08 0,24 0,52 0,33 0,27
2014 0,09 0,23 0,52 0,35 0,26

51
HASIL PENGEMBALIAN ATAS ASET HASIL PENGEMBALIAN ATAS EKUITAS
0.10 0.25
0.09 0.09 0.24 0.23
0.08 0.08 0.20 0.21
0.07 0.07
0.06 0.15 0.16
0.05 0.05
0.04 0.04 0.10 0.11
0.03
0.02 0.05
0.01
0.00 0.00
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 6.1.1 Hasil Pengembalian atas Aset Grafik 6.1.2 Hasil Pengembalian atas Ekuitas

52
MARGIN LABA KOTOR MARGIN LABA OPERASIONAL
0.54 0.40
0.52 0.52 0.52 0.35 0.35
0.33
0.50 0.30 0.29
0.25 0.23 0.24
0.48
0.20
0.46 0.46
0.15
0.44 0.44 0.44
0.10
0.42 0.05
0.40 0.00
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 6.1.3 Margin Laba Kotor Grafik 6.1.4 Margin Laba Kotor

MARGIN LABA BERSIH


0.30
0.27 0.26
0.25
0.23
0.20
0.16
0.15 0.14
0.10
0.05
0.00
2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 6.1.5 Margin Laba Kotor

53
Seperti yang dilihat pada grafik diatas, Rasio Hasil Pengembalian atas Aset menunjukkan hasil yang sangat luar biasa
dikarenakan selama periode 2010-2014 PT Summarecon Agung mengalami peningkatan yang signifikan. Kenaikan ini disebabkan
karena peningkatan total aset perusahaan oleh proporsi kenaikan Tanah yang Belum Dikembangkan yang terus meningkat dari tahun ke
tahun dan juga karena adanya akuisisi tanah seluas 294 hektar di berbagai lokasi perusahaan. Di tahun 2014 angka rasio menempati 9%
yang artinya setiap Rp1 total aset turut berkontribusi menciptakan Rp0,09 laba bersih. Dengan demikian, perusahaan mengalami
peningkatan kinerja manajemen dalam menghasilkan laba bagi perusahaan.
Pada Rasio Hasil Pengembalian atas Ekuitas, selama periode 2010-2013 PT Summarecon Agung mengalami peningkatan
yang signifikan dan sedikit menurun di tahun 2014. Di tahun 2013 kenaikan yang terjadi menyentuh angka 24% yang sebelumnya
hanya 21% di tahun 2012. Kenaikan ini disebabkan karena peningkatan total ekuitas perusahaan oleh proporsi kenaikan saldo laba yang
belum ditentukan penggunaannya dan proporsi total ekuitas yang diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk yang terus meningkat dari
tahun ke tahun. Di tahun 2014 menurun sebesar 1% menjadi 23% yang artinya setiap Rp1 total ekuitas turut berkontribusi menciptakan
Rp0,23 laba bersih. Penurunan ini dikarenakan sedikit lebih lambatnya kenaikan pada keuntungan meskipun terjadi peningkatan volume
yang signifikan. Walaupun terjadi penurunan di tahun 2014, perusahaan bisa dikatakan mengalami peningkatan kinerja manajemen
dalam menghasilkan laba bagi perusahaan.
Pada Rasio Margin Laba Kotor, selama periode 2010-2014 PT Summarecon Agung mengalami peningkatan yang signifikan.
Persentase dari tahun 2010-2013 mengalami peningkatan dan di tahun 2014 bertahan pada level 52% seperti di tahun 2013. Kenaikan
ini disebabkan karena peningkatan laba kotor perusahaan oleh proporsi kenaikan pendapatan neto yang terus meningkat dari tahun ke
tahun. Besarnya laba kotor di tahun 2014 adalah 52% dari total penjualan bersih. Dengan kata lain, besarnya harga pokok penjualan
adalah 48% dari total penjualan bersih. Setiap Rp1 penjualan bersih memuat Rp0,48 harga pokok penjualan dan turut berkontribusi
menciptakan Rp0,52 laba kotor.
Pada Rasio Margin Laba Operasional menunjukkan hasil yang sangat luar biasa dikarenakan selama periode 2010-2014
perusahaan mengalami peningkatan yang signifikan. Kenaikan ini disebabkan karena perusahaan melakukan efisiensi pada beban

54
penjualan serta beban umum dan administrasi dari tahun ke tahun. Efisiensi ini meningkatkan laba operasinal yang meningkat dari
tahun ke tahun. Di tahun 2014 angka rasio menempati 35% yang artinya setiap Rp1 penjualan bersih turut berkontribusi menciptakan
Rp0,35 laba operasional.
Pada Rasio Margin Laba Bersih, selama periode 2010-2013 PT Summarecon Agung mengalami peningkatan yang signifikan
dan sedikit menurun di tahun 2014. Di tahun 2013 kenaikan yang terjadi menyentuh angka 27% yang sebelumnya sebesar 23% di tahun
2012. Kenaikan ini disebabkan karena penjualan bersih terhadap laba bersih di tahun 2013 jauh lebih besar dibandingkan di tahun 2012.
Di tahun 2014 menurun sebesar 1% menjadi 26% yang artinya setiap Rp1 penjualan bersih turut berkontribusi menciptakan Rp0,26 laba
bersih. Penurunan ini disebabkan karena naiknya biaya keuangan akibat kenaikan hutang sebesar Rp 1,9 triliun.

3. Rasio Solvabilitas
Total kewajiban
Rasio utang terhadap aset=
Total aset

Total kewajiban
Rasio utang terhadap modal=
Total ekuitas

Utang jangka panjang


Rasio utang jangka panjang terhadap modal=
Total ekuitas

Laba sebelum bunga dan pajak


Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan=
Bebanbunga

55
Laba operasional
Rasio laba operasional terhadap kewajiban=
Total kewajiban

Tabel 7.1 Rasio Solvabilitas


KETERANGAN RASIO UTANG RASIO UTANG TERHADAP RASIO UTANG JANGKA RASIO KELIPATAN RASIO LABA OPERASIONAL
TERHADAP ASET MODAL PANJANG TERHADAP BUNGA YANG TERHADAP KEWAJIBAN
MODAL DIHASILKAN
2010 0,65 1,85 0,73 257,67 0,10
2011 0,69 2,27 0,83 64,31 0,10
2012 0,65 1,85 0,49 110,75 0,14
2013 0,66 1,93 0,85 164,06 0,15
2014 0,61 1,57 0,90 35,30 0,20

RASIO UTANG TERHADAP ASET RASIO UTANG TERHADAP MODAL


0.72 2.50
0.70 2.27
0.69 2.00
0.68 1.85 1.85 1.93
0.66 0.66 1.50 1.57
0.65 0.65
0.64
0.62 1.00
0.61
0.60
0.50
0.58
0.56 0.00
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 7.1.1 Rasio Utang terhadap Aset Grafik 7.1.2 Rasio Utang terhadap Modal

56
RASIO UTANG JANGKA PANJANG RASIO KELIPATAN BUNGA YANG
TERHADAP MODAL DIHASILKAN
1.00 300.00
0.90
0.80 0.83 0.85 250.00 257.67
0.73
200.00
0.60
150.00 164.06
0.49
0.40 110.75
100.00
0.20 50.00 64.31
35.30
0.00 0.00
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 7.1.3 Rasio Utang Jangka Panjang terhadap Modal Grafik 7.1.4 Rasio Kelipatan Bunga yang Dihasilkan

RASIO LABA OPERASIONAL TERHADAP


KEWAJIBAN
0.25
0.20 0.20
0.15 0.14 0.15
0.10 0.10 0.10
0.05
0.00
2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 7.1.5 Rasio Laba Operasional terhadap Kewajiban

57
Rasio utang terhadap aset PT Summarecon Agung selama periode 2010-2014 terjadi kenaikan dan penurunan. Pada tahun
2011 terjadi kenaikan 0,04 menjadi 0,69 yang sebelumnya di tahun 2010 berada di posisi 0,65. Kenaikan ini dikarenakan utang
perusahaan yang meningkat 4,56%. Pada tahun 2012 terjadi penurunan menjadi 0,65 yang artinya 65% dari total aktiva perusahaan
didanai oleh utang dan sisanya 35% didanai oleh modal. Tahun 2013 terjadi sedikit peningkatan menjadi 0,66. Tahun 2014 mengalami
penurunan menjadi 0,61 artinya setiap Rp1 aset, Rp0,61 nya untuk menjamin utang dan Rp0,39 nya untuk menjamin modal.Dalam
ketentuan umum, perusahaan seharusnya memiliki debt ratio kurang dari 0,5, maka pada tahun 2014 dengan rasio 0,61 perusahaan
kemungkinan besar masih memperoleh pinjaman. Namun, ada kemungkinan kecil pula bahwa perusahaan akan ditolak permintaan
pinjamannya.
Rasio utang terhadap modalPT Summarecon Agung selama periode 2010-2014 terjadi kenaikan dan penurunan. Pada tahun
2011 terjadi kenaikan 0,42 menjadi 2,27 yang sebelumnya di tahun 2010 berada di posisi 1,85. Kenaikan ini dikarenakan utang
perusahaan yang meningkat 4,56%. Pada tahun 2012 terjadi penurunan menjadi 1,85. Lalu di tahun 2013 terjadi sedikit peningkatan
menjadi 0,08. Tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 1,57 artinya perusahaan memiliki utang sebanyak 1,57 kali dari total modal
(1,57:1), atau dengan kata lain setiap Rp1 utang hanya dijamin oleh Rp0,64 modal.
Rasio utang jangka panjang terhadap modalPT Summarecon Agung selama periode 2010-2014 terjadi kenaikan dan
penurunan. Pada tahun 2010 ke 2011 terjadi peningkatan 0,10 menjadi 0,83. Lalu di tahun 2012 menurun drastis menjadi 0,49.
Penurunan ini dikarenakan utang jangka pendek perusahaan yang meningkat 3,68%. Pada tahun 2013 terjadi peningkatan menjadi 0,85.
Lalu di tahun 2014 terjadi sedikit peningkatan lagi menjadi 0,90. Hal ini dikarenakan perusahaan lebih banyak menggunakan utang
jangka panjangnya artinya perusahaan memiliki utang jangka panjang sebanyak 0,90 kali dari total modal (0,90:1), atau dengan kata
lain setiap Rp1 utang jangka panjang hanya dijamin oleh Rp1,1 modal.
Rasio kelipatan bunga yang dihasilkanPT Summarecon Agung selama periode 2010-2014 terjadi kenaikan dan penurunan.
Pada tahun 2010 ke 2011 terjadi penurunan yang sangat drastis dari 257,67 turun menjadi 64,31. Penurunan ini dikarenakan
kemampuan laba sebelum bunga dan pajak untuk membayar beban bunga pada tahun 2011 kurang baik. Pada tahun 2012-2013 terjadi

58
kenaikan yang signifikan hingga 164,06. Ini artinya beban bunga perusahaan dapat ditutup dengan 164,06 kali dari laba sebelum bunga
dan pajak. Namun di tahun 2014 terjadi penurunan yang drastis lagi. Dalam 5 tahun periode, penurunan ini adalah yang terburuk yaitu
menempati angak 35,30. Penurunan ini dikarenakan kemampuan laba sebelum bunga dan pajak perusahaan untuk membayar beban
bunga pada tahun 2014 kurang baik.

4. Rasio Aktivitas
Penjualan kredit
Rasio perputaran piutang usaha=
Rata−rata piutang usaha

365 hari
Lamanya rata−rata penagihan piutangusaha=
Rasio perputaran piutang usaha

Penjualan
Rasio perputaran persediaan=
Rata−rata persediaan

365 hari
Lamanya rata−rata persediaan=
Rasio perputaran persediaan

Penjualan
Rasio perputaran modal kerja=
Rata−rataaset lancar

Penjualan
Rasio perputaran aset tetap=
Rata−rata aset tetap

59
Penjualan
Rasio perputaran total aset=
Rata−ratatotal aset

Tabel 8.1 Rasio Aktivitas

KETERANGAN RASIO PERPUTARAN RASIO PERPUTARAN RASIO PERPUTARAN RASIO PERPUTARAN RASIO PERPUTARAN
PIUTANG USAHA PERSEDIAAN MODAL KERJA ASET TETAP TOTAL ASET

2010 6,39 1,68 0,69 0,60 0,32


2011 9,53 1,17 0,58 0,77 0,33
2012 12,29 1,25 0,63 0,87 0,37
2013 7,18 1,39 0,65 0,68 0,33
2014 10,45 1,73 0,90 0,62 0,37

Tabel 8.2 Lamanya Rata-Rata


KETERANGAN LAMANYA RATA- LAMANYA
RATA RATA-RATA
PENAGIHAN PERSEDIAAN
PIUTANG USAHA (Hari)
(Hari)
2010 57 217
2011 38 313
2012 30 293
2013 51 262
2014 35 211

60
RASIO PERPUTARAN PIUTANG USAHA LAMANYA RATA-RATA PENAGIHAN PIUTANG
14.00
USAHA (Hari)
12.29 60 57
12.00
51
10.00 10.45 50
9.53
40 38
8.00 35
7.18 30
6.00 6.39

Hari
30

4.00 20

2.00 10
0.00 0
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 8.1.1 Rasio Perputaran Piutang Usaha Grafik 8.2.1 Lamanya Rata-Rata Penagihan Piutang Usaha

RASIO PERPUTARAN PERSEDIAAN LAMANYA RATA-RATA PERSEDIAAN (Hari)


2.00 350
313
1.80 1.73 293
1.68 300
1.60 262
1.40 1.39 250 217
1.25 211
1.20 1.17 200

Hari
1.00
0.80 150
0.60 100
0.40
50
0.20
0.00 0
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 8.1.2 Rasio Perputaran Persediaan Grafik 8.2.2 Lamanya Rata-Rata Persediaan

61
RASIO PERPUTARAN MODAL KERJA RASIO PERPUTARAN ASET TETAP
1.00 1.00
0.90 0.90 0.90 0.87
0.80 0.80 0.77
0.70 0.69 0.70 0.68
0.63 0.65 0.62
0.60 0.58 0.60 0.60
0.50 0.50
0.40 0.40
0.30 0.30
0.20 0.20
0.10 0.10
0.00 0.00
2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 8.1.3 Rasio Perputaran Modal Kerja Grafik 8.1.4 Rasio Perputaran Aset Tetap

RASIO PERPUTARAN TOTAL ASET


0.38
0.37 0.37
0.37
0.36
0.35
0.34
0.33 0.33
0.33
0.32 0.32
0.31
0.30
0.29
2010 2011 2012 2013 2014
Grafik 8.1.5 Rasio Perputaran Total Aset

62
Selamaperiode 2010-2014, rasio perputaran piutang usahaPT Summarecon Agung mengalami kenaikan dan penurunan. Dari
tahun 2010-2012 perusahaan mengalami peningkatan yang signifikan hingga di tahun 2012 menyentuh angka 12,29 yang diikuti dengan
penurunan sebesar 5,11 di tahun selanjutnya menjadi 7,18. Penurunan disebabkan karena modal kerja yang tertanam dalam piutang
usaha semakin besar dan diikuti dengan lebih lamanya waktu penagihannya yaitu 51 hari. Kembali meningkat di tahun 2014 sebanyak
3,27 menjadi 10,45. Peningkatan ini disebabkan karena sedikitnya modal kerja yang tertanam dalam piutang usaha dan diikuti dengan
lama waktu penagihannya yang hanya 35 hari.
Pada rasio perputaran persediaan, selama periode 2010-2014 PT Summarecon Agung mengalami kenaikan dan penurunan.
Dari tahun 2010 ke 2011 mengalami penurunan 0,51 dari 1,68 menjadi 1,14. Penurunan ini disebabkan modal kerja yang tertanam
dalam persediaan semakin besar dan diikuti dengan lebih lamanya rata-rata persediaan terjual yaitu 313 hari. Lalu di tahun-tahun
selanjutnya dari 2011-2014 terus mengalami peningkatan yang signifikan. Kenaikan ini dikarenakan kecilnya modal kerja yang
tertanam dalam persediaan dan diikuti dengan rata-rata persediaan terjual yaitu 211 hari. Artinya, persediaan cepat terjual dan berputar
menjadi kas.
Rasio perputaran modal kerja dalam periode 2010-2014 PT Summarecon Agung mengalami kenaikan dan penurunan. Di tahun
2011 terjadi penurunan 0,11 dari 0,69 (2010) menjadi 0,58 (2011). Penurunan ini disebabkan perusahaan kelebihan modal kerja karena
rendahnya rasio perputaran persediaan di tahun 2011. Lalu di tahun 2011-2014 terjadi kenaikan yang signifikan hingga di tahun 2014
menyentuh angka 0,90. Kenaikan yang secara terus-menerus ini dikarenakan tingginya rasio perputaran persediaan di tahun 2014 yaitu
sebesar 1,73.
Rasio perputaran aset tetap dalam periode 2010-2014 PT Summarecon Agung mengalami kenaikan dan penurunan. Di tahun
2010-2012 terjadi kenaikan yang signifikan hingga di tahun 2012 menyentuh angka 0,87. Kenaikan ini dikarenakan perusahaan tidak
memiliki kelebihan kapasitas aset tetap. Lalu di tahun 2012-2014 terjadi penurunan yang signifikan hingga di tahun 2014 menempati

63
angka 0,62. Penurunan ini disebabkan karena perusahaan baru membeli sejumlah lahan (aset tetap), dimana lahan tersebut belum
dimanfaatkan secara maksimal bagi peningkatan pendapatan perusahaan.
Rasio perputaran total aset dalam periode 2010-2014 PT Summarecon Agung mengalami kenaikan dan penurunan. Di tahun
2011-2012 terjadi kenaikan yang signifikan hingga di tahun 2012 menyentuh angka 0,37. Kenaikan ini dikarenakan perusahaan tidak
memiliki kelebihan total aset. Lalu di tahun 2013 terjadi penurunan menjadi 0,33. Penurunan ini disebabkan perusahaan memiliki
kelebihan total aset yaitu baru membeli sejumlah lahan (aset tetap), dimana lahan tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal bagi
peningkatan pendapatan perusahaan. Pada tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 0,04 menjadi 0,37. Peningkatan ini dikarenakan
perusahaan tidak memiliki kelebihan total aset yang dimanfaatkan untuk menciptakan pendapatan.

D. Perhitungan Laporan Keuangan Proforma dan Analisis


1. Laporan Posisi Keuangan
Data tahun [ n ] −Data tahun [ n−1 ]
(
Kenaikan ( Penurunan ) [ n ] =
Data tahun [ n−1 ] ) ×100 %

Kenaikan ( penurunan ) [ n ] + [ n+1 ] +…+[n+n]


Rata−rata kenaikan ( penurunan )=
Jumlah tahun yang dianalisis

Data tahun terakhir


(
Proyeksi [n ]=Data tahun terakhir + Rata−rata×
100 )
Proyeksi[n]
(
Proyeksi [ n+1 ] =Proyeksi [n]+ Rata−rata ×
100 )
64
Tabel 10.1Laporan Keuangan Proforma Laporan Posisi Keuangan

AKUN KENAIKAN (PENURUNAN) RATA-RATA

2010 2011 2012 2013 2014


ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 76,96% 33,50% 62,31% 4,81% -33,39% 28,84%
Piutang usaha
Pihak-pihak 0,00% 287,17% -81,81% 139,47% -48,05% 59,36%
berealisasi
Pihak ketiga 98,43% -72,13% 332,50% 66,65% -57,48% 73,60%
Piutang lain-lain 3,41% -72,51% -5,12% 30,62% -71,27% -22,97%
Piutang pihak-pihak 0,00% 0,00% -100,00% 0,00% 0,00% -20,00%
berealisasi non-usaha
Persediaan 83,54% 109,49% 2,87% 8,46% 1,47% 41,17%
Pajak dibayar dimuka 57,16% 56,86% 55,56% 11,92% -36,75% 28,95%
Biaya dibayar dimuka 4,44% 118,24% -9,39% 39,15% 60,26% 42,54%
Uang muka 262,95% -20,25% -4,33% -30,85% 30,35% 47,58%
Aset keuangan lancar 0,00% 0,00% 0,00% -0,62% -68,93% -13,91%
lainnya
Aset lancar lainnya 0,00% 0,00% 0,00% -100,00% 0,00% -20,00%
TOTAL ASET LANCAR 89,43% 52,05% 24,12% 6,05% -15,22% 31,29%
ASET TIDAK LANCAR

65
Piutang lain-lain 0,00% -57,85% -100,00% 0,00% 0,00% -31,57%
Piutang pihak-pihak 117,93% -97,54% -18,57% 58703,64% -99,73% 11721,14%
berealisasi non-usaha
Tanah yang belum 0,07% -23,53% 89,84% 78,48% 51,21% 39,21%
dkembangkan
Investasi pada entitas -62,87% -8,20% 0,00% 7585,86% -100,00% 1482,96%
asosiasi dan entitas
lainnya
Uang muka 0,00% 230,75% 3493,64% 41,54% 154,43% 784,07%
Aset tetap 22,83% -19,70% -7,23% 24,58% 4,24% 4,95%
Properti investasi 3,60% 50,61% 32,43% 23,50% 28,38% 27,71%
Aset pajak tangguhan 52,34% 494,66% 0,00% 27,79% 22,49% 119,45%
Aset keuangan tidak 0,00% -14,15% -7,15% -35,03% 64,51% 1,64%
lancar lainnya
Aset tidak lancar -95,32% -12,67% -6,96% 1686,97% 110,21% 336,45%
lainnya
TOTAL ASET TIDAK 5,75% 9,69% 49,85% 50,33% 37,46% 30,62%
LANCAR
TOTAL ASET 37,65% 31,92% 34,29% 25,59% 12,59% 28,41%

LIABILITAS DAN
EKUITAS
LIABILITAS JANGKA
PENDEK

66
Utang bank jangka 0,00% 1371,95% -74,98% 466,07% 285,77% 409,76%
pendek
Utang usaha kepada 189,34% 35,84% -25,34% -65,80% 2,62% 27,33%
pihak ketiga
Utang lain-lain 63,90% 103,77% 72,45% 35,04% 9,91% 57,02%
Beban akrual 127,25% 5,85% 88,45% 27,47% 1,35% 50,07%
Utang pajak -15,14% -12,90% 84,59% -38,21% -23,93% -1,12%
Utang pihak-pihak 74,29% 43,06% 4,65% 20,12% 57,01% 39,83%
berealisasi non-usaha
Uang muka yang 21,71% 56,05% 54,01% -2,37% -43,61% 17,16%
diterima
Pendapatan diterima -22,31% 57,47% -1,41% 49,84% 0,89% 16,89%
dimuka
Utang jangka panjang
yang jatuh tempo
dalam 1 tahun:
Utang bank dan 0,00% 13,94% -32,90% 28,90% 28,12% 7,61%
lembaga pembiayaan
Utang sewa 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% -84,57% -16,91%
pembiayaan
Utang obligasi dan 0,00% 0,00% 0,00% -100,00% 0,00% -20,00%
sukuk ijarah
Liabilitas imbalan kerja -92,21% -26,48% 143,37% -46,76% 32,09% 2,00%
jangka pendek

67
Liabilitas keuangan 0,00% 0,00% 0,00% -100,00% 0,00% -20,00%
jangka pendek lainnya
TOTAL LIABILITAS 38,58% 48,38% 45,49% -3,07% -20,75% 21,72%
JANGKA PENDEK
LIABILITAS JANGKA
PANJANG
Utang jangka panjang
setelah dikurangi
bagian yang jatuh
tempo dalam 1 tahun:
Utang bank dan -57,10% 97,65% 14,34% 145,76% 31,53% 46,44%
lembaga pembiayaan
Utang sewa 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% -92,22% -18,44%
pembiayaan
Utang obligasi dan 0,25% 0,28% -100,00% 0,00% 185,26% 17,16%
sukuk ijarah
Utang lain-lain 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 45,63% 9,13%
Utang pihak-pihak 0,00% 0,00% 1862000,00% -99,82% -100,00% 372360,04%
berealisasi non-usaha
Liabilitas imbalan kerja 0,00% 42,63% 34,97% 26,09% 10,42% 22,82%
jangka panjang
Uang muka yang 0,00% 21,15% -2,86% 47,10% -14,98% 10,08%
diterima

68
Pendapatan diterima 0,00% -70,51% 91,84% -57,44% 362,07% 65,19%
dimuka
Liabilitas pajak 6,33% -5,15% -6,58% -15,21% -7,72% -5,67%
tangguhan
Liabilitas derivatif 248300,00% -100,00% 0,00% 0,00% 0,00% 49640,00%
Liabilitas keuangan 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
jangka panjang lainnya
TOTAL LIABILITAS 57,75% 30,18% -9,08% 112,69% 36,10% 45,53%
JANGKA PANJANG
TOTAL LIABILITAS 45,57% 41,18% 25,59% 27,48% 4,28% 28,82%
EKUITAS
Modal saham
Modal ditempatkan 6,78% 0,00% 4,95% 100,00% 0,00% 22,35%
dan disetor penuh
Tambahan modal 400,82% 0,00% 203,30% -96,91% 0,00% 101,44%
disetor
Selisih transaksi -100,00% 0,00% 0,00% 0,00% -23,84% -24,77%
dengan kepentingan
nonpengendali
Saldo laba
Telah ditentukan 4,00% 5,36% 8,47% 15,91% 18,99% 10,55%
penggunaannya -
cadangan umum
Belum ditentukan 18,35% 27,67% 42,80% 36,96% 36,33% 32,42%

69
penggunaannya
Total ekuitas yang 24,57% 15,16% 47,67% 21,77% 24,06% 26,64%
dapat diatribusikan
kepada Pemilik Entitas
Induk
Kepentingan 151,34% -26,88% 1268,12% 28,47% 118,59% 307,93%
nonpengendali
TOTAL EKUITAS 25,09% 14,81% 54,03% 22,08% 28,66% 28,93%
TOTAL LIABILITAS DAN 37,65% 31,92% 34,29% 25,59% 12,59% 28,41%
EKUITAS

Tabel 10.1 Laporan Keuangan Proforma Laporan Posisi Keuangan (lanjutan)

(Disajikan dalam ribuan rupiah)


AKUN PROYEKSI
2015 2016 2017 2018 2019
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 1.699.965.212 1.704.867.914 1.709.784.756 1.714.715.778 1.719.661.021
Piutang usaha 0 0 0 0 0
Pihak-pihak 2.333.573 2.347.424 2.361.357 2.375.373 2.389.472
Pihak ketiga
berealisasi 74.637.686 75.186.994 75.740.345 76.297.769 76.859.295
Piutang lain-lain 9.080.715 9.059.853 9.039.039 9.018.273 8.997.555

70
Piutang pihak-pihak 0 0 0 0 0
berealisasi non-usaha
Persediaan 3.116.026.577 3.128.853.984 3.141.734.196 3.154.667.431 3.167.653.907
Pajak dibayar dimuka 234.063.093 234.740.698 235.420.264 236.101.798 236.785.305
Biaya dibayar dimuka 25.667.616 25.776.804 25.886.456 25.996.575 26.107.162
Uang muka 324.078.354 325.620.235 327.169.452 328.726.040 330.290.033
Aset keuangan lancar 374.408 373.888 373.367 372.848 372.329
Aset lancar lainnya
lainnya 0 0 0 0 0
TOTAL ASET LANCAR 5.482.807.741 5.499.961.759 5.517.169.447 5.534.430.972 5.551.746.504
ASET TIDAK LANCAR
Piutang lain-lain 345.971 344.879 343.790 342.705 341.623
Piutang pihak-pihak 384.890 836.025 1.815.942 3.944.434 8.567.763
berealisasi non-usaha
Tanah yang belum 4.339.140.847 4.356.156.385 4.373.238.649 4.390.387.899 4.407.604.399
Investasi pada entitas
dkembangkan 0 0 0 0 0
asosiasi dan entitas
Uang muka 1.000.218.577 1.078.642.991 1.163.216.449 1.254.421.082 1.352.776.822
Aset tetap 366.943.085 367.124.544 367.306.093 367.487.731 367.669.460
Properti investasi 4.054.220.336 4.065.452.719 4.076.716.221 4.088.010.930 4.099.336.931
Aset pajak tangguhan 14.667.906 14.843.121 15.020.429 15.199.855 15.381.425
Aset keuangan tidak 95.211.734 95.227.317 95.242.903 95.258.491 95.274.082
Aset
lancartidak lancar
lainnya 148.935.793 153.946.701 159.126.200 164.479.962 170.013.850
TOTAL
lainnyaASET TIDAK 9.944.125.481 9.974.572.129 10.005.111.998 10.035.745.373 10.066.472.540
TOTAL
LANCARASET 15.423.168.331 15.466.981.779 15.510.919.690 15.554.982.418 15.599.170.317
LIABILITAS DAN
LIABILITAS
EKUITAS JANGKA
PENDEK
71
Utang bank jangka 301.162.428 313.502.896 326.349.029 339.721.547 353.642.019
Utang
pendekusaha kepada 64.832.397 65.009.586 65.187.259 65.365.417 65.544.062
Utang lain-lain
pihak ketiga 140.536.834 141.338.112 142.143.958 142.954.399 143.769.461
Beban akrual 407.658.134 409.699.467 411.751.021 413.812.848 415.885.000
Utang pajak 32.829.072 32.825.398 32.821.724 32.818.051 32.814.378
Utang pihak-pihak 576.052.787 578.347.032 580.650.414 582.962.970 585.284.736
Uang mukanon-usaha
berealisasi yang 1.979.371.275 1.982.767.581 1.986.169.714 1.989.577.685 1.992.991.503
Pendapatan
diterima diterima 291.022.163 291.513.831 292.006.329 292.499.660 292.993.824
Utang
dimukajangka panjang
yang jatuh tempo
Utang bank dan 216.876.985 217.042.063 217.207.268 217.372.598 217.538.053
Utang sewa
lembaga pembiayaan 23.808 23.767 23.727 23.687 23.647
Utang
pembiayaan obligasi dan 0 0 0 0 0
Liabilitas imbalan
sukuk ijarah 3.419.445 3.420.129 3.420.813 3.421.497 3.422.182
Liabilitas keuangan
kerja jangka pendek 0 0 0 0 0
TOTAL LIABILITAS
jangka pendek 4.001.271.382 4.009.963.982 4.018.675.466 4.027.405.876 4.036.155.252
LIABILITAS
JANGKA PENDEKJANGKA
Utang
PANJANG jangka panjang
setelah dikurangi
Utang bank dan 2.202.865.675 2.213.094.848 2.223.371.521 2.233.695.915 2.244.068.250
Utang sewa
lembaga pembiayaan 2.637 2.632 2.627 2.623 2.618
Utang
pembiayaan obligasi dan 1.686.640.203 1.689.534.358 1.692.433.479 1.695.337.575 1.698.246.654
Utang lain-lain
sukuk ijarah 30.967.696 30.995.954 31.024.239 31.052.549 31.080.885
Utang pihak-pihak 0 0 0 0 0
Liabilitas
berealisasiimbalan
non-usaha 104.684.837 104.923.752 105.163.213 105.403.220 105.643.774
Uang
kerja jangkayang
muka panjang 1.325.898.438 1.327.235.313 1.328.573.535 1.329.913.107 1.331.254.030
diterima
72
Pendapatan diterima 40.309.676 40.572.463 40.836.963 41.103.187 41.371.147
Liabilitas
dimuka pajak 1.067.009 1.066.405 1.065.800 1.065.196 1.064.593
Liabilitas
tangguhan derivatif 0 0 0 0 0
Liabilitas keuangan 16.742.451 16.742.451 16.742.451 16.742.451 16.742.451
TOTAL LIABILITAS
jangka panjang 5.418.804.138 5.443.475.165 5.468.258.516 5.493.154.701 5.518.164.236
TOTAL
JANGKALIABILITAS
PANJANG 9.413.897.856 9.441.031.141 9.468.242.632 9.495.532.554 9.522.901.132
EKUITAS
Modal saham
Modal ditempatkan 1.445.901.955 1.449.132.947 1.452.371.158 1.455.616.605 1.458.869.305
Tambahan
dan disetormodal
penuh 23.229.592 23.465.236 23.703.270 23.943.718 24.186.606
Selisih
disetor transaksi 1.507.526 1.503.792 1.500.067 1.496.352 1.492.646
dengan kepentingan
Saldo laba
Telah ditentukan 68.731.348 68.803.833 68.876.394 68.949.032 69.021.746
penggunaannya -
Belum ditentukan 3.973.865.114 3.986.749.512 3.999.675.685 4.012.643.768 4.025.653.897
Total ekuitas yang
penggunaannya 5.511.513.064 5.526.198.103 5.540.922.270 5.555.685.668 5.570.488.402
dapat diatribusikan
Kepentingan 511.035.522 526.771.735 542.992.511 559.712.769 576.947.890
TOTAL EKUITAS
nonpengendali 6.009.974.917 6.027.363.555 6.044.802.504 6.062.291.909 6.079.831.916
TOTAL LIABILITAS 15.423.168.331 15.466.981.779 15.510.919.690 15.554.982.417 15.599.170.317
DAN EKUITAS
Setelah melakukan perhitungan laporan keuangan proforma untuk 5 tahun ke depan (2015-2019), dapat diproyeksikan bahwa
total aset PT Summarecon Agung terus meningkat. Namun persentase peningkatannya bisa dibilang rendah. Karena yang menjadi
patokan pengukuran ialah laporan keuangan tahun 2014. Sedangkan pada tahun 2014, kondisi ekonomi di Indonesia mengalami
penurunan dengan pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 5,02%. Ditambah lagi dengan adanya peraturan terkait pengetatan
73
pemberian Kredit Pemilikan Properti (KPP) yang berlaku sejak 30 September 2013 memberikan dampak langsung terhadap sektor
bisnis properti di Indonesia dikarenakan pendanaan oleh Bank untuk transaksi properti menjadi sangat terbatas. Secara umum, hal ini
menyebabkan perlambatan pada laju pertumbuhan penjualan properti, terutama pada penjualan properti yang mengandalkan kredit dari
Bank. Diasumsikan krisis ekonomi masih melanda Indonesia sampai tahun 2019, hal ini akan menyebabkan pemasukan kas dan setara
kas perusahaan meningkat namun tidak meningkat dengan pesat. Persediaan pun akan terus bertambah karena berkurangnya penjualan.
Begitu pula dengan Tanah yang belum dikembangkan pun bertambah seiring dengan melandanya krisis ekonomi.
Selain itu, Bank Indonesia juga kembali menaikkan tingkat suku bunga acuan atau BI Rate sebesar akumulasi 25 bps menjadi
7,75% di November 2014. Hal ini membuat proyeksi tahun 2015-2019 pada proporsi beban bunga meningkat secara signifikan. Pada
proporsi utang bank dan lembaga pembiayaan juga mengalami peningkatan, karena diasumsikan perusahaan masih memerlukan dana
dari pinjaman sebagai modal tambahan dalam pembangunan properti. Jadi dapat diasumsikan total liabilitas perusahaan akan terus
meningkat dari tahun ke tahun.
Proyeksi total ekuitas di tahun yang akan datang terus meningkat. Peningkatan ini disebabkan karena peningkatan proporsi
kenaikan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya dan proporsi total ekuitas yang diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk
yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Diasumsikan mengalami peningkatan karena laba perusahaan juga mengalami peningkatan.

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif


Data tahun [ n ] −Data tahun [ n−1 ]
(
Kenaikan ( Penurunan ) [ n ] =
Data tahun [ n−1 ] ) ×100 %

Kenaikan ( penurunan ) [ n ] + [ n+1 ] +…+[n+n]


Rata−rata kenaikan ( penurunan )=
Jumlah tahun yang dianalisis

74
Data tahun terakhir
(
Proyeksi [n ]=Data tahun terakhir + Rata−rata×
100 )
Proyeksi[n]
(
Proyeksi [ n+1 ] =Proyeksi [n]+ Rata−rata ×
100 )

Tabel 10.2 Laporan Keuangan Proforma Laporan Laba Rugi


AKUN KENAIKAN (PENURUNAN) RATA-
RATA
2010 2011 2012 2013 2014
Pendapatan neto 40,90% 38,72% 46,79% 18,21% 30,28% 34,98%
Beban pokok penjualan dan 59,75% 38,45% 42,60% 4,46% 30,24% 35,10%
beban langsung
Laba kotor 22,67% 39,05% 52,03% 34,37% 30,33% 35,69%
Beban penjualan 7,31% 35,64% 17,97% 53,76% 6,11% 24,16%
Beban umum dan administrasi 38,88% 27,76% 29,70% 22,91% 25,00% 28,85%
Rugi (laba) atas penjualan dan -215,86% -611,34% -100,00% 0,00% 0,00% -185,44%
penghapusan aset tetap dan
properti investasi - bersih
Penghasilan operasi lain 146,36% -9,17% 29,02% -77,03% 242,50% 66,33%
Beban operasi lain 0,00% 50,89% -67,51% 0,05% 8,87% -1,54%

75
Laba usaha 17,94% 41,48% 79,09% 33,26% 38,00% 41,95%
Pendapatan keuangan 212,11% 37,67% 36,35% 69,85% -8,43% 69,51%
Laba selisih kurs - bersih -97,49% 471,94% -100,00% 0,00% 0,00% 54,89%
Laba (rugi) atas instrumen -96,72% -200,04% -100,00% 0,00% 0,00% -79,35%
derivatif
Biaya keuangan -27,03% -3,69% 12,56% 56,53% 79,55% 23,59%
Rugi (laba) pada ekuitas entitas -99,22% -100,00% 0,00% 0,00% 74,73% -24,90%
asosiasi
Laba sebelum pajak penghasilan 41,53% 54,38% 85,79% 33,76% 27,64% 48,62%
Manfaat (beban) pajak
penghasilan
Tahun berjalan 45,81% 33,17% -100,00% 0,00% 0,00% -4,20%
Tangguhan -62,17% 2076,03 -100,00% 0,00% 0,00% 382,77%
%
Beban pajak penghasilan - neto 46,50% 29,78% 36,64% 15,04% 32,68% 32,13%
Laba tahun berjalan 39,32% 65,88% 103,77% 38,35% 26,61% 54,79%
Pendapatan komprehensif lain 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Total laba komprehensif tahun 39,32% 65,88% 103,77% 38,35% 26,61% 54,79%
berjalan
Laba (rugi) tahun berjalan yang
dapat diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk 39,52% 67,90% 103,51% 38,15% 26,87% 55,19%
Kepentingan Nonpengendali -0,17% -485,78% 72,91% 9,78% 71,38% -66,38%
Total 39,32% 65,88% 103,77% 38,35% 26,61% 54,79%
Laba (rugi) komprehensif tahun
berjalan yang dapat diatribusikan

76
kepada:
Pemilik Entitas Induk 39,52% 67,90% 103,51% 38,15% 26,87% 55,19%
Kepentingan Nonpengendali -0,17% -485,78% 72,91% 9,78% 71,38% -66,38%
Total 39,32% 65,88% 103,77% 38,35% 26,61% 54,79%

Tabel 10.2 Laporan Keuangan Proforma Laporan Laba Rugi (lanjutan)

(Disajikan dalam ribuan rupiah)


AKUN PROYEKSI

2015 2016 2017 2018 2019


Pendapatan neto 5.352.249.201 5.370.970.516 5.389.757.315 5.408.609.827 5.427.528.283
Beban pokok (2.554.476.788) (2.563.442.747) (2.572.440.176) (2.581.469.185) (2.590.529.884)
penjualan dan
Laba kotor 2.798.001.987 2.807.988.537 2.818.010.730 2.828.068.694 2.838.162.557
Beban penjualan (242.572.627) (243.158.630) (243.746.049) (244.334.886) (244.925.147)
Beban umum dan (707.986.837) (710.029.303) (712.077.660) (714.131.927) (716.192.121)
Rugi (laba) atas
administrasi 0 0 0 0 0
Penghasilan
penjualan dan operasi 26.727.799 26.905.097 27.083.570 27.263.228 27.444.077
Beban
lain operasi lain (7.625.463) (7.624.289) (7.623.114) (7.621.940) (7.620.766)
Laba usaha 1.866.836.847 1.874.668.710 1.882.533.431 1.890.431.145 1.898.361.993
Pendapatan 131.201.497 132.113.450 133.031.741 133.956.415 134.887.516
Laba selisih kurs -
keuangan 0 0 0 0 0
Laba
bersih(rugi) atas 0 0 0 0 0
Biaya keuangan
instrumen derivatif (305.065.004) (305.784.510) (306.505.713) (307.228.617) (307.953.226)
Rugi (laba) pada (884.999) (882.795) (880.597) (878.405) (876.217)
ekuitas entitas

77
Laba sebelum pajak 1.692.287.157 1.700.514.981 1.708.782.807 1.717.090.831 1.725.439.249
Manfaat (beban)
penghasilan
Tahun berjalan
pajak penghasilan 0 0 0 0 0
Tangguhan 0 0 0 0 0
Beban pajak (297.535.108) (298.491.037) (299.450.038) (300.412.119) (301.377.292)
Laba tahun berjalan
penghasilan - neto 1.395.118.657 1.402.762.057 1.410.447.333 1.418.174.714 1.425.944.431
Pendapatan 0 0 0 0 0
Total laba
komprehensif lain 1.395.118.657 1.402.762.057 1.410.447.333 1.418.174.714 1.425.944.431
Laba (rugi) tahun
komprehensif tahun
berjalan
Pemilikyang dapat
Entitas 1.406.011.749 1.413.771.674 1.421.574.426 1.429.420.243 1.437.309.361
Kepentingan
Induk (10.705.976) (10.634.914) (10.564.324) (10.494.202) (10.424.546)
Total
Nonpengendali 1.395.118.657 1.402.762.057 1.410.447.333 1.418.174.714 1.425.944.431
Laba (rugi)
komprehensif tahun
berjalan
Pemilikyang dapat
Entitas 1.406.011.749 1.413.771.674 1.421.574.426 1.429.420.243 1.437.309.361
Kepentingan
Induk (10.705.976) (10.634.914) (10.564.324) (10.494.202) (10.424.546)
Total
Nonpengendali 1.395.118.657 1.402.762.057 1.410.447.333 1.418.174.714 1.425.944.431

Setelah melakukan perhitungan laporan keuangan proforma untuk 5 tahun ke depan (2015-2019), dapat diproyeksikan bahwa
pendapatan bersih yang akan diterima PT Summarecon Agung akan terus meningkat. Namun persentase peningkatannya bisa dibilang
rendah. Karena yang menjadi patokan pengukuran ialah laporan keuangan tahun 2014. Sedangkan pada tahun 2014, kondisi ekonomi di
Indonesia mengalami penurunan dengan pertumbuhan ekonomi yang hanya sebesar 5,02%. Ditambah lagi dengan adanya peraturan
terkait pengetatan pemberian Kredit Pemilikan Properti (KPP) yang berlaku sejak 30 September 2013 memberikan dampak langsung
terhadap sektor bisnis properti di Indonesia dikarenakan pendanaan oleh Bank untuk transaksi properti menjadi sangat terbatas. Secara
78
umum, hal ini menyebabkan perlambatan pada laju pertumbuhan penjualan properti, terutama pada penjualan properti yang
mengandalkan kredit dari Bank.
Diasumsikan di tahun-tahun selanjutnya, kebutuhan masyarakat akan tempat yang menyediakan fasilitas rekreasi di tengah-
tengah keramaian perkotaan akan meningkat. Apalagi di jaman sekarang dengan kesibukan yang padat, masyarakat enggan untuk pergi
jauh hanya untuk menghilangkan stres. Masyarakat umumnya memilih tempat yang dekat dan disuguhi dengan fasilitas yang beragam.
Dengan keadaan yang seperti itu, PT Summarecon Agungdiasumsikan penghasilan dari operasi lain, seperti pendapatan dari fasilitas
klub rekreasi, pusat olahraga, dan pusat perbelanjaan, meningkat di tahun 2015-2019. Sehingga untuk proyeksi laba usaha pun juga
meningkat

79
3. Analisis Aliran KAS

PT SUMMARECON AGUNG
PERUBAHAN ALIRAN KAS
per 31 desember 2013 dan 31 desember 2014
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

AKUN
31-Des Perubahan Naik (Turun)
2013 2014
ASET      
ASET LANCAR      
Kas dan setara kas 2.544.844.590 1.695.076.608 -849.767.982
Piutang usaha     0
Pihak-pihak berealisasi 4.465.759 2.319.804 -2.145.955
Pihak ketiga 174.242.479 74.092.391 -100.150.088
Piutang lain-lain 31.680.665 9.101.625 -22.579.040
Piutang pihak-pihak berealisasi non- 0 0
usaha 0
Persediaan 3.058.266.151 3.103.251.759 44.985.608
Pajak dibayar dimuka 368.978.806 233.387.444 -135.591.362
Biaya dibayar dimuka 15.948.737 25.558.890 9.610.153
Uang muka 247.438.163 322.543.774 75.105.611
Aset keuangan lancar lainnya 1.206.839 374.930 -831.909
Aset lancar lainnya 0 0 0
TOTAL ASET LANCAR 6.447.072.189 5.465.707.225 -981.364.964
ASET TIDAK LANCAR     0
Piutang lain-lain 347.067 347.067 0
Piutang pihak-pihak berealisasi non- 65.231.461 177.196
usaha -65.054.265
Tanah yang belum dkembangkan 2.858.349.530 4.322.191.772 1.463.842.242

80
Investasi pada entitas asosiasi dan 284.281.659 0
entitas lainnya -284.281.659
Uang muka 364.541.836 927.496.132 562.954.296
Aset tetap 351.832.213 366.761.715 14.929.502
Properti investasi 3.149.235.790 4.043.018.987 893.783.197
Aset pajak tangguhan 11.833.903 14.494.759 2.660.856
Aset keuangan tidak lancar lainnya 57.867.044 95.196.153 37.329.109
Aset tidak lancar lainnya 68.544.128 144.087.988 75.543.860
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 7.212.064.631 9.913.771.769 2.701.707.138
TOTAL ASET 13.659.136.820 15.379.478.994 1.720.342.174
LIABILITAS DAN EKUITAS     0
LIABILITAS JANGKA PENDEK     0
Utang bank jangka pendek 74.995.572 289.307.719 214.312.147
Utang usaha kepada pihak ketiga 63.007.993 64.655.692 1.647.699
Utang lain-lain 127.134.864 139.740.099 12.605.235
Beban akrual 400.213.095 405.626.973 5.413.878
Utang pajak 43.162.256 32.832.746 -10.329.510
Utang pihak-pihak berealisasi non- 365.423.634 573.767.643
usaha 208.344.009
Uang muka yang diterima 3.504.155.544 1.975.980.787 -1.528.174.757
Pendapatan diterima dimuka 287.978.738 290.531.325 2.552.587
Utang jangka panjang yang jatuh    
tempo dalam 1 tahun: 0
Utang bank dan lembaga 169.148.723 216.712.032
pembiayaan 47.563.309
Utang sewa pembiayaan 154.590 23.848 -130.742
Utang obligasi dan sukuk ijarah 0 0 0
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 2.588.207 3.418.761 830.554
Liabilitas keuangan jangka pendek 0 0 0

81
lainnya
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 5.037.963.216 3.992.597.625 -1.045.365.591
LIABILITAS JANGKA PANJANG     0
Utang jangka panjang setelah    
dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam 1 tahun: 0
Utang bank dan lembaga 1.667.115.211 2.192.683.782
pembiayaan 525.568.571
Utang sewa pembiayaan 33.959 2.642 -31.317
Utang obligasi dan sukuk ijarah 590.242.341 1.683.751.006 1.093.508.665
Utang lain-lain 21.245.869 30.939.463 9.693.594
Utang pihak-pihak berealisasi non- 34.250 0
usaha -34.250
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 94.587.721 104.446.466 9.858.745
Uang muka yang diterima 1.557.897.764 1.324.562.910 -233.334.854
Pendapatan diterima dimuka 8.667.170 40.048.591 31.381.421
Liabilitas pajak tangguhan 1.156.949 1.067.614 -89.335
Liabilitas derivatif 0 0 0
Liabilitas keuangan jangka panjang 22.525.703 16.742.451
lainnya -5.783.252
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 3.963.506.937 5.394.244.925 1.430.737.988
TOTAL LIABILITAS 9.001.470.153 9.386.842.550 385.372.397
EKUITAS     0
Modal saham     0
Modal ditempatkan dan disetor 1.442.678.168 1.442.678.168
penuh 0
Tambahan modal disetor 22.996.315 22.996.315 0
Selisih transaksi dengan kepentingan 1.984.397 1.511.269
nonpengendali -473.128

82
Saldo laba     0
Telah ditentukan penggunaannya - 57.700.028 68.658.940
cadangan umum 10.958.912
Belum ditentukan penggunaannya 2.905.502.799 3.961.022.356 1.055.519.557
Total ekuitas yang dapat diatribusikan 4.430.861.707 5.496.867.048
kepada Pemilik Entitas Induk 1.066.005.341
Kepentingan nonpengendali 226.804.930 495.769.396 268.964.466
TOTAL EKUITAS 4.657.666.637 5.992.636.444 1.334.969.807
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 13.659.136.790 15.379.478.994  

PT SUMMARECON AGUNG
LAPORAN ARUS KAS (KLASIFIKASI PERUBAHAN KAS)
per 31 desember 2013 dan 31 desember 2014
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
   31 Desember  
AKUN
Operasi Investasi Pendanaan
ASET      
ASET LANCAR      
Kas dan setara kas -849767982    
Piutang usaha 0    
Pihak-pihak berealisasi -2145955    
Pihak ketiga -100150088    
Piutang lain-lain -22579040    
Piutang pihak-pihak berealisasi non-usaha 0    
Persediaan 44985608    
Pajak dibayar dimuka -135591362    
Biaya dibayar dimuka 9610153    
Uang muka 75105611    

83
Aset keuangan lancar lainnya -831909    
Aset lancar lainnya 0    
TOTAL ASET LANCAR -981364964    
ASET TIDAK LANCAR      
Piutang lain-lain   0  
Piutang pihak-pihak berealisasi non-usaha   -65054265  
Tanah yang belum dkembangkan   1463842242  
Investasi pada entitas asosiasi dan entitas lainnya   -284281659  
Uang muka   562954296  
Aset tetap   14929502  
Properti investasi   893783197  
Aset pajak tangguhan   2660856  
Aset keuangan tidak lancar lainnya   37329109  
Aset tidak lancar lainnya   75543860  
TOTAL ASET TIDAK LANCAR   2701707138  
TOTAL ASET   1720342174  
LIABILITAS DAN EKUITAS     0
LIABILITAS JANGKA PENDEK     0
Utang bank jangka pendek     214312147
Utang usaha kepada pihak ketiga     1647699
Utang lain-lain     12605235
Beban akrual     5413878
Utang pajak     -10329510
Utang pihak-pihak berealisasi non-usaha     208344009
Uang muka yang diterima     -1528174757
Pendapatan diterima dimuka     2552587
Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam 1 tahun:     0
Utang bank dan lembaga pembiayaan     47563309
Utang sewa pembiayaan     -130742

84
Utang obligasi dan sukuk ijarah     0
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek     830554
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya     0
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK     -1045365591
LIABILITAS JANGKA PANJANG     0
Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam 1 tahun:     0
Utang bank dan lembaga pembiayaan     525568571
Utang sewa pembiayaan     -31317
Utang obligasi dan sukuk ijarah     1093508665
Utang lain-lain     9693594
Utang pihak-pihak berealisasi non-usaha     -34250
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang     9858745
Uang muka yang diterima     -233334854
Pendapatan diterima dimuka     31381421
Liabilitas pajak tangguhan     -89335
Liabilitas derivatif     0
Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya     -5783252
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG     1430737988
TOTAL LIABILITAS     385372397
EKUITAS     0
Modal saham     0
Modal ditempatkan dan disetor penuh     0
Tambahan modal disetor     0
Selisih transaksi dengan kepentingan nonpengendali     -473128
Saldo laba     0
Telah ditentukan penggunaannya - cadangan umum     10958912
Belum ditentukan penggunaannya     1055519557
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik     1066005341

85
Entitas Induk
Kepentingan nonpengendali     268964466
TOTAL EKUITAS     1334969807
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS      

PT SUMMARECON
PERUBAHAN ALIRAN KAS
per 31 desember 2014 dan 31 desember 2015
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

AKUN
31-Des Kenaikan(penurunan)
2014 2015
ASET      
ASET LANCAR      
Kas dan setara kas 1.695.076.608 849767982 -845.308.626
Piutang usaha   0 0
Pihak-pihak berealisasi 2.319.804 2145955 -173.849
Pihak ketiga 74.092.391 100150088 26.057.697
Piutang lain-lain 9.101.625 22579040 13.477.415
Piutang pihak-pihak berealisasi non- 0
usaha 0 0
Persediaan 3.103.251.759 44985608 -3.058.266.151
Pajak dibayar dimuka 233.387.444 135591362 -97.796.082
Biaya dibayar dimuka 25.558.890 9610153 -15.948.737
Uang muka 322.543.774 75105611 -247.438.163
Aset keuangan lancar lainnya 374.930 831909 456.979
Aset lancar lainnya 0 0 0
TOTAL ASET LANCAR 5.465.707.225 981364964 -4.484.342.261
ASET TIDAK LANCAR   0 0
Piutang lain-lain 347.067 0 -347.067

86
Piutang pihak-pihak berealisasi non- 177.196
usaha 65054265 64.877.069
Tanah yang belum dkembangkan 4.322.191.772 1463842242 -2.858.349.530
Investasi pada entitas asosiasi dan 0
entitas lainnya 284281659 284.281.659
Uang muka 927.496.132 562954296 -364.541.836
Aset tetap 366.761.715 14929502 -351.832.213
Properti investasi 4.043.018.987 893783197 -3.149.235.790
Aset pajak tangguhan 14.494.759 2660856 -11.833.903
Aset keuangan tidak lancar lainnya 95.196.153 37329109 -57.867.044
Aset tidak lancar lainnya 144.087.988 75543860 -68.544.128
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 9.913.771.769 2701707138 -7.212.064.631
TOTAL ASET 15.379.478.994 1720342174 -13.659.136.820
LIABILITAS DAN EKUITAS   0 0
LIABILITAS JANGKA PENDEK   0 0
Utang bank jangka pendek 289.307.719 214312147 -74.995.572
Utang usaha kepada pihak ketiga 64.655.692 1647699 -63.007.993
Utang lain-lain 139.740.099 12605235 -127.134.864
Beban akrual 405.626.973 5413878 -400.213.095
Utang pajak 32.832.746 10329510 -22.503.236
Utang pihak-pihak berealisasi non-usaha 573.767.643 208344009 -365.423.634
Uang muka yang diterima 1.975.980.787 1528174757 -447.806.030
Pendapatan diterima dimuka 290.531.325 2552587 -287.978.738
Utang jangka panjang yang jatuh tempo  
dalam 1 tahun: 0 0
Utang bank dan lembaga pembiayaan 216.712.032 47563309 -169.148.723
Utang sewa pembiayaan 23.848 130742 106.894
Utang obligasi dan sukuk ijarah 0 0 0
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 3.418.761 830554 -2.588.207

87
Liabilitas keuangan jangka pendek 0
lainnya 0 0
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 3.992.597.625 1045365591 -2.947.232.034
LIABILITAS JANGKA PANJANG   0 0
Utang jangka panjang setelah dikurangi  
bagian yang jatuh tempo dalam 1 tahun: 0 0
Utang bank dan lembaga pembiayaan 2.192.683.782 525568571 -1.667.115.211
Utang sewa pembiayaan 2.642 31317 28.675
Utang obligasi dan sukuk ijarah 1.683.751.006 1093508665 -590.242.341
Utang lain-lain 30.939.463 9693594 -21.245.869
Utang pihak-pihak berealisasi non-usaha 0 34250 34.250
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 104.446.466 9858745 -94.587.721
Uang muka yang diterima 1.324.562.910 233334854 -1.091.228.056
Pendapatan diterima dimuka 40.048.591 31381421 -8.667.170
Liabilitas pajak tangguhan 1.067.614 89335 -978.279
Liabilitas derivatif 0 0 0
Liabilitas keuangan jangka panjang 16.742.451
lainnya 5783252 -10.959.199
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 5.394.244.925 1430737988 -3.963.506.937
TOTAL LIABILITAS 9.386.842.550 385372397 -9.001.470.153
EKUITAS   0 0
Modal saham   0 0
Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.442.678.168 0 -1.442.678.168
Tambahan modal disetor 22.996.315 0 -22.996.315
Selisih transaksi dengan kepentingan 1.511.269
nonpengendali 473128 -1.038.141
Saldo laba   0 0
Telah ditentukan penggunaannya - 68.658.940
cadangan umum 10958912 -57.700.028

88
Belum ditentukan penggunaannya 3.961.022.356 1055519557 -2.905.502.799
Total ekuitas yang dapat diatribusikan 5.496.867.048
kepada Pemilik Entitas Induk 1066005341 -4.430.861.707
Kepentingan nonpengendali 495.769.396 268964466 -226.804.930
TOTAL EKUITAS 5.992.636.444 1334969807 -4.657.666.637

PT SUMMARECON
LAPORAN ARUS KAS (KLASIFIKASI PERUBAHAN KAS)
per 31 desember 2014 dan 31 desember 2015
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
   31 Desember  
AKUN
Operasi Investasi Pendanaan
ASET      
ASET LANCAR      
Kas dan setara kas -845308626    
Piutang usaha 0    
Pihak-pihak berealisasi -173849    
Pihak ketiga 26057697    
Piutang lain-lain 13477415    
Piutang pihak-pihak berealisasi non-usaha 0    
Persediaan -3058266151    
Pajak dibayar dimuka -97796082    
Biaya dibayar dimuka -15948737    
Uang muka -247438163    
Aset keuangan lancar lainnya 456979    
Aset lancar lainnya 0    
TOTAL ASET LANCAR -4484342261    
ASET TIDAK LANCAR   0  
Piutang lain-lain   -347067  

89
Piutang pihak-pihak berealisasi non-usaha   64877069  
Tanah yang belum dkembangkan   -2858349530  
Investasi pada entitas asosiasi dan entitas lainnya   284281659  
Uang muka   -364541836  
Aset tetap   -351832213  
Properti investasi   -3149235790  
Aset pajak tangguhan   -11833903  
Aset keuangan tidak lancar lainnya   -57867044  
Aset tidak lancar lainnya   -68544128  
TOTAL ASET TIDAK LANCAR   -7212064631  
TOTAL ASET   -13659136820  
LIABILITAS DAN EKUITAS     0
LIABILITAS JANGKA PENDEK     0
Utang bank jangka pendek     -74995572
Utang usaha kepada pihak ketiga     -63007993
Utang lain-lain     -127134864
Beban akrual     -400213095
Utang pajak     -22503236
Utang pihak-pihak berealisasi non-usaha     -365423634
Uang muka yang diterima     -447806030
Pendapatan diterima dimuka     -287978738
Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam 1
tahun:     0
Utang bank dan lembaga pembiayaan     -169148723
Utang sewa pembiayaan     106894
Utang obligasi dan sukuk ijarah     0
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek     -2588207
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya     0
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK     -2947232034

90
LIABILITAS JANGKA PANJANG     0
Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang
jatuh tempo dalam 1 tahun:     0
Utang bank dan lembaga pembiayaan     -1667115211
Utang sewa pembiayaan     28675
Utang obligasi dan sukuk ijarah     -590242341
Utang lain-lain     -21245869
Utang pihak-pihak berealisasi non-usaha     34250
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang     -94587721
Uang muka yang diterima     -1091228056
Pendapatan diterima dimuka     -8667170
Liabilitas pajak tangguhan     -978279
Liabilitas derivatif     0
Liabilitas keuangan jangka panjang lainnya     -10959199
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG     -3963506937
TOTAL LIABILITAS     -9001470153
EKUITAS     0
Modal saham     0
Modal ditempatkan dan disetor penuh     -1442678168
Tambahan modal disetor     -22996315
Selisih transaksi dengan kepentingan nonpengendali     -1038141
Saldo laba     0
Telah ditentukan penggunaannya - cadangan umum     -57700028
Belum ditentukan penggunaannya     -2905502799
Total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk     -4430861707
Kepentingan nonpengendali     -226804930
TOTAL EKUITAS     -4657666637
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS      

91
PT. SUMMARECON AGUNG Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS (KLASIFIKASI PERUBAHAN KAS)
Per 31 DESEMBER
2013-2014 2014-2015
Arus kas dari aktivitas operasi -981364964 -4.224.939.517
Arus Kas dari aktivitas
investasi 2.701.707.138 -6.513.392.783
Arus kas dari aktivitas
pendanaan 3.557.092.339 -30.445.445.331
Penurunan (kenaikan) bersih
kas dan setara kas -849.767.982 -845.308.626

92
93
BAB IV KESIMPULAN

Tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan adalah:


1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu;
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan perusahaan;
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki;
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan untuk
penilaian kinerja manajemen.

Langkah yang dilakukan dalam analisis keuangan adalah:


1. Mengumpulkan laporan keuangan dan data yang diperlukan selengkap mungkin;
2. Melakukan pengukuran-pengukuran atau perhitungan-perhitungan dengan rumus-rumus
tertentu.
3. Melakukan interpretasi terhadap hasil perhitungan dan pengukuran;
4. Membuat laporan tentan posisi keuangan perusahaan;
5. Memberikan rekomendasi yang dibutuhkan sehubungan dengan hasil analisis tersebut

77
BAB V SARAN
Sebaiknya perusahaan dapat lebih menekan pengeluaran biaya seperti beban penjualan
(promosi dan iklan, komisi penjualan, dll) dan beban umum dan administrasi (perjalanan
dinas, transportasi, operasional gedung, dll), agar pendapatan dan laba yang diterima
perusahaan dapat meningkat. Perusahaan harus mengontrol efisiensi biaya-biaya yang akan
dikeluarkan dan menyeleksi proyek-proyek yang biayanya lebih kecil.

78
DAFTAR PUSTAKA
http://www.summarecon.com/investor-info/financial-statements (diakses pada 25 November
2017)

http://www.summarecon.com/investor-info/annual-reports (Diakses pada 25 November 2015)

Palikhatun. Nugrahaingsih, Putri. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Sebelas Maret. Lintang Percetakan

79
LAMPIRAN
Tabel 1 Data Laporan Posisi Keuangan PT Summarecon Agung Periode 2009 – 2014

(Disajikan dalam ribuan rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN PERIODE 2009 – 2014
AKUN 2009 2010 2011 2012 2013 2014
ASET            
ASET LANCAR            
Kas dan setara kas 633.169.242 1.120.483.310 1.495.900.816 2.427.999.474 2.544.844.590 1.695.076.608
Piutang usaha            
Pihak-pihak berealisasi 0 2.648.182 10.252.933 1.864.836 4.465.759 2.319.804
Pihak ketiga 43.704.492 86.724.037 24.174.184 104.552.906 174.242.479 74.092.391
Piutang lain-lain 89.914.205 92.979.384 25.562.926 24.254.265 31.680.665 9.101.625
Piutang pihak-pihak berealisasi non- 0 0 2.260.825 0 0 0
usaha
Persediaan 712.901.120 1.308.433.357 2.741.082.409 2.819.763.900 3.058.266.151 3.103.251.759
Pajak dibayar dimuka 85.971.792 135.113.485 211.933.572 329.690.332 368.978.806 233.387.444
Biaya dibayar dimuka 5.549.764 5.796.136 12.649.470 11.461.142 15.948.737 25.558.890
Uang muka 129.200.350 468.937.425 373.999.375 357.819.168 247.438.163 322.543.774
Aset keuangan lancar lainnya 0 0 0 1.214.414 1.206.839 374.930
Aset lancar lainnya 0 0 0 421.000 0 0
TOTAL ASET LANCAR 1.700.410.965 3.221.115.316 4.897.816.510 6.079.041.437 6.447.072.189 5.465.707.225
ASET TIDAK LANCAR            
Piutang lain-lain 0 28.837.740 12.154.406 0 347.067 347.067
Piutang pihak-pihak berealisasi non- 2.540.707 5.536.859 136.230 110.931 65.231.461 177.196

80
usaha
Tanah yang belum dkembangkan 1.102.475.468 1.103.214.226 843.581.916 1.601.490.348 2.858.349.530 4.322.191.772
Investasi pada entitas asosiasi dan 10.851.388 4.029.276 3.698.761 3.698.761 284.281.659 0
entitas lainnya
Uang muka 0 2.166.822 7.166.822 257.549.851 364.541.836 927.496.132
Aset tetap 308.637.298 379.106.473 304.426.776 282.418.026 351.832.213 366.761.715
Properti investasi 1.234.022.901 1.278.389.197 1.925.426.080 2.549.918.696 3.149.235.790 4.043.018.987
Aset pajak tangguhan 521.777 794.873 4.726.822 9.260.769 11.833.903 14.494.759
Aset keuangan tidak lancar lainnya 0 111.728.828 95.917.488 89.062.099 57.867.044 95.196.153
Aset tidak lancar lainnya 100.816.702 4.720.828 4.122.870 3.835.767 68.544.128 144.087.988
TOTAL ASET TIDAK LANCAR 2.759.866.241 2.918.525.122 3.201.358.171 4.797.345.248 7.212.064.631 9.913.771.769
TOTAL ASET 4.460.277.206 6.139.640.438 8.099.174.681 10.876.386.685 13.659.136.820 15.379.478.994
LIABILITAS DAN EKUITAS            
LIABILITAS JANGKA PENDEK            
Utang bank jangka pendek 0 3.596.787 52.942.822 13.248.512 74.995.572 289.307.719
Utang usaha kepada pihak ketiga 62.785.270 181.664.820 246.765.162 184.224.757 63.007.993 64.655.692
Utang lain-lain 16.346.095 26.790.622 54.591.942 94.145.404 127.134.864 139.740.099
Beban akrual 69.262.488 157.399.494 166.605.190 313.974.574 400.213.095 405.626.973
Utang pajak 51.202.291 43.451.998 37.844.822 69.858.425 43.162.256 32.832.746
Utang pihak-pihak berealisasi non- 116.588.173 203.202.788 290.707.658 304.212.794 365.423.634 573.767.643
usaha
Uang muka yang diterima 1.227.000.887 1.493.421.418 2.330.481.704 3.589.090.693 3.504.155.544 1.975.980.787
Pendapatan diterima dimuka 159.350.862 123.791.788 194.934.791 192.195.100 287.978.738 290.531.325
Utang jangka panjang yang jatuh tempo            
dalam 1 tahun:
Utang bank dan lembaga pembiayaan 0 171.636.980 195.556.333 131.225.709 169.148.723 216.712.032
Utang sewa pembiayaan 0 0 0 0 154.590 23.848
Utang obligasi dan sukuk ijarah 0 0 0 299.315.736 0 0

81
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 34.899.476 2.717.030 1.997.613 4.861.497 2.588.207 3.418.761
Liabilitas keuangan jangka pendek 0 0 0 1.136.796 0 0
lainnya
TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK 1.737.435.542 2.407.673.725 3.572.428.037 5.197.489.997 5.037.963.216 3.992.597.625
LIABILITAS JANGKA PANJANG            
Utang jangka panjang setelah dikurangi            
bagian yang jatuh tempo dalam 1
tahun:
Utang bank dan lembaga pembiayaan 699.678.222 300.161.463 593.281.306 678.349.218 1.667.115.211 2.192.683.782
Utang sewa pembiayaan 0 0 0 0 33.959 2.642
Utang obligasi dan sukuk ijarah 296.917.120 297.652.024 298.499.099 0 590.242.341 1.683.751.006
Utang lain-lain 0 0 0 0 21.245.869 30.939.463
Utang pihak-pihak berealisasi non- 0 0 1.000 18.621.000 34.250 0
usaha
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 0 38.968.269 55.580.894 75.018.589 94.587.721 104.446.466
Uang muka yang diterima 0 899.913.786 1.090.207.604 1.059.043.500 1.557.897.764 1.324.562.910
Pendapatan diterima dimuka 0 35.996.632 10.616.181 20.365.910 8.667.170 40.048.591
Liabilitas pajak tangguhan 1.448.213 1.539.907 1.460.610 1.364.521 1.156.949 1.067.614
Liabilitas derivatif 81 201.204 0 0 0 0
Liabilitas keuangan jangka panjang 0 0 0 10.734.092 22.525.703 16.742.451
lainnya
TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG 998.043.636 1.574.433.285 2.049.646.694 1.863.496.830 3.963.506.937 5.394.244.925
TOTAL LIABILITAS 2.735.479.178 3.982.107.010 5.622.074.731 7.060.986.827 9.001.470.153 9.386.842.550
EKUITAS            
Modal saham            
Modal ditempatkan dan disetor 643.680.064 687.314.084 687.314.084 721.339.084 1.442.678.168 1.442.678.168
penuh

82
Tambahan modal disetor 49.002.463 245.412.060 245.412.060 744.335.399 22.996.315 22.996.315
Selisih transaksi dengan kepentingan 56.506 0 0 1.984.397 1.984.397 1.511.269
nonpengendali
Saldo laba            
Telah ditentukan penggunaannya - 41.883.927 43.557.354 45.892.133 49.779.199 57.700.028 68.658.940
cadangan umum
Belum ditentukan penggunaannya 983.153.942 1.163.603.329 1.485.577.897 2.121.422.718 2.905.502.799 3.961.022.356
Total ekuitas yang dapat diatribusikan 1.717.776.902 2.139.886.827 2.464.196.174 3.638.860.797 4.430.861.707 5.496.867.048
kepada Pemilik Entitas Induk
Kepentingan nonpengendali 7.021.126 17.646.601 12.903.776 176.539.061 226.804.930 495.769.396
TOTAL EKUITAS 1.724.798.028 2.157.533.428 2.477.099.950 3.815.399.858 4.657.666.637 5.992.636.444
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 4.460.277.206 6.139.640.438 8.099.174.681 10.876.386.685 13.659.136.790 15.379.478.994

83
Tabel 5 Perhitungan Rasio Likuiditas

Tahu Rasio Lancar Rasio Cepat Rasio Kas


Perhitungan Hasil Perhitungan Hasil Perhitungan Hasil
n
2010 3.221 .115 .316 1,34 (1.120 .483 .310+ 89.372.219) 0,50 1.120.483 .310 0,47
2.407 .673.725 2.407 .673 .725 2.407 .673.725

2011 4.897 .816 .510 1,37 (1.495 .900 .816+34.427 .117) 0,43 1.495.900 .816 0,42
3.572.428 .037 3.572 .428 .037 3.572.428 .037

2012 6.079.041 .437 1,17 (2.427 .999 .474+106. 417.742) 0,49 2.427 .999.474 0,47
5.197.489 .997 5.197 .489.997 5.197 .489.997

2013 6.447 .072.189 1,28 (2.544 .844 .590+178.708 .238) 0,54 2.544 .844 .590 0,51
5.037.963 .216 5.037 .963.216 5.037 .963.216

2014 5.465.707 .225 1,37 (1.695 .076 .608+76.412.195) 0,44 1.695.076 .608 0,42
3.992.597 .625 3.992.597 .625 3.992.597 .625

Tabel 6 Perhitungan Rasio Profitabilitas

Th Hasil Pengembalian Hasil Pengembalian Margin Laba Kotor Margin Laba Margin Laba Bersih
n atas Aset atas Ekuitas Operasional
Perhitungan Hasil Perhitungan Hasil Perhitungan Hasil Perhitungan Hasil Perhitungan Hasil

84
201 234.336.639 0,04 234.336.639 0,11 753.054 .124 0,44 398.985.762 0,23 234.336 .639 0,14
6.139.640 .438 2.157 .533.428 1.700.832 .417 1.700.832 .417 1.700.832 .417
0
201 388.706 .644 0,05 388.706 .644 0,16 1.047.145 .273 0,44 564.474 .568 0,24 388.706 .644 0,16
8.099.174 .681 2.477 .099.950 2.359.330 .713 2.359.330 .713 2.359.330 .713
1
201 792.085.965 0,07 792.085 .965 0,21 1.591.986 .905 0,46 1.010.901 .426 0,29 792.085 .965 0,23
10.876.386 .685 3.815.399 .858 3.463.163 .272 3.463.163 .272 3.463.163 .272
2
201 1.095.888 .248 0,08 1.095 .888.248 0,24 2.139.219 .987 0,52 1.347 .137 .721 0,33 1.095.888 .248 0,27
13.659.136 .820 4.657 .666 .637 4.093 .789.495 4.093 .789.495 4.093 .789.495
3
201 1.387 .516 .904 0,09 1.387.516 .904 0,23 2.788.050 .954 0,52 1.859.037 .703 0,35 1.387.516 .904 0,26
15.379.478 .994 5.992.636 .444 5.333 .593.142 5.333.593 .142 5.333 .593.142
4

Tabel 7 Perhitungan Rasio Solvabilitas

Th Rasio Utang Terhadap Rasio Utang Terhadap Rasio Utang Jangka Rasio Kelipatan Rasio Laba
n Aset Modal Panjang Terhadap Bunga yang Operasional Terhadap
Modal Dihasilkan Kewajiban
Perhitungan Hasil Perhitungan Hasil Perhitungan Hasil Perhitungan Hasil Perhitungan Hasil
201 3.982.107 .010 0,65 3.982.107 .010 1,85 1.574 .433.285 0,73 343.911.127 257,67 398.985.762 0,10
6.139.640 .438 2.157 .533.428 2.157 .533.428 1.334 .708 3.982.107 .010
0
201 5.622.074 .731 0,69 5.622.074 .731 2,27 2.049.646 .694 0,83 530.915.731 64,31 564.474 .568 0,10
8.099.174 .681 2.477 .099.950 2.477 .099.950 8.254 .940 5.622.074 .731
1

85
201 7.060.986 .827 0,65 7.060.986 .827 1,85 1.863.496 .830 0,49 986.394 .703 110,75 1.010.901 .426 0,14
10.876.386 .685 3.815.399 .858 3.815.399 .858 8.906 .347 7.060.986 .827
2
201 9.001.470 .153 0,66 9.001 .470 .153 1,93 3.963 .506.937 0,85 1.319.425 .342 164,06 1.347.137 .721 0,15
13.659.136 .820 4.657 .666 .637 4.657 .666 .637 8.042.429 9.001.470 .153
3
201 9.386 .842.550 0,61 9.386 .842.550 1,57 5.394 .244 .925 0,90 1.684 .099.144 35,30 1.859.037 .703 0,20
15.379.478 .994 5.992.636 .444 5.992.636 .444 47.703 .786 9.386 .842.550
4

Tabel 8 Perhitungan Rasio Aktivitas


Th Rasio Perputaran Rasio Perputaran Rasio Perputaran Rasio Perputaran Aset Rasio Perputaran Total
n Piutang Usaha Persediaan Modal Kerja Tetap Aset
Perhitungan Hasil Perhitungan Hasil Perhitungan Hasil Perhitungan Hasil Perhitungan Hasil
201 425.208 .104 6,39 1.700.832 .417 1,68 1.700.832 .417 0,69 1.700.832 .417 0,60 1.700.832 .417 0,32
66.538 .356 1.010.667 .239 2.460.763 .141 2.839.195 .682 5.299.958 .822
0
201 589.832.678 9,53 2.359 .330.713 1,17 2.359 .330.713 0,58 2.359.330 .713 0,77 2.359.330 .713 0,33
61.899.668 2.024 .757 .883 4.059 .465.913 3.059.941 .647 7.119 .407 .560
1
201 865.790.818 12,29 3.463.163 .272 1,25 3.463 .163.272 0,63 3.463.163 .272 0,87 3.463 .163.272 0,37
70.422.430 2.780.423 .155 5.488.428 .974 3.999.351 .710 9.487 .780.683
2
201 1.023.447 .374 7,18 4.093 .789.495 1,39 4.093 .789.495 0,65 4.093 .789 .495 0,68 4.093 .789.495 0,33
142.562.990 2.939.015 .026 6.263.056 .813 6.004 .704 .940 12.267.761 .753
3

86
201 1.333.398 .286 10,45 5.333.593 .142 1,73 5.333 .593.142 0,90 5.333.593 .142 0,62 5.333 .593.142 0,37
127.560 .217 3.080.758 .955 5.956.389 .707 8.562.918 .200 14.519.307 .907
4

87

Anda mungkin juga menyukai