Anda di halaman 1dari 5

TUGAS II

Mata Kuliah Hukum Perusahaan

DISUSUN OLEH :

NAMA : DARIUS GINTING

NIM : 041382547

ILMU HUKUM

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FISIP)

UNIVERSITAS TERBUKA
Seperti diberitakan, pemerintah tengah melakukan restrukturisasi terhadap seluruh polis nasabah
Jiwasraya. Sejalan dengan itu, pemerintah juga akan membentuk perusahaan baru bernama Nusantara
Life. Nantinya, perusahaan tersebut akan membawa polis-polis Jiwasraya yang telah direstrukturisasi
baik pemegang polis tradisional maupun saving plan. Dengan restrukturisasi melalui Nusantara Life,
ketentuan bunga nasabah juga direncanakan untuk diturunkan. Misalnya, untuk pemegang polis yang
bunganya masih tinggi atau mencapai 13 persen bisa turun menjadi 6-7 persen. Jika pemegang polis
setuju dengan skema restrukturisasi tersebut, maka mereka akan diajak negosiasi oleh PT Bahana
Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) sebagai induk holding asuransi mulai Agustus 2020 dan ditargetkan
negosiasi selesai pada Desember 2021.

Pertanyaan

1. Dari kasus diatas, jelaskanlah tindakan restrukturisasi yang tepat dilakukan terhadap PT
Asuransi Jiwasraya!

Restrukturisasi perusahaan

Restrukturisasi jenis ini merupkan penyusunan ulang pada sistem pengelolaan perusahaan. Di dalam
pengelolaan perusahaan ini terdapat pengelolaan modal dan manajemen. Upaya restrukturisasi jenis ini
pada akhirnya bertujuan untuk menjadikan kinerja perusahaan sehat sehingga pencapaian tujuan
perusahaan bisa dicapai degan efektif dan efisien. Upaya ini bbisa dilakukan dengan cara mengadakan
perubahan visi dan organisasi serta budaya perusahaan. Namun sebelum melakukan hal ini tetunya
manajemen perusahaan harus dinilai secra menyeluruh agar bisa didapatkan skala prioritas untuk upaya
restrukturisasi.

Faktor Penyebab Restrukturisasi Perusahaan

Ketika dilakukan suatu tindakan restrukturisasi perusahaan, tentunya ada beberapa faktor penyebab yang
penting. Misalnya yaitu faktor-faktor berikut.

Masalah hukum

Beberapa perusahaan mungkin saja telah masuk ke daftar hitam monopoli dan telah melakukan
kesalahan. Perusahaan yang dinyatakan telah bersalah oleh KPPU tentunya harus melakukan
restrukturisasi sehingga perusahaan ini bisa terbebas dari hukum. Dengan adanya upaya restrukturisasi
maka perusahaan diharapkan dapat terbebas dari masalah hukum. Selain itu perusahaan juga bisa
mengalami perbaikan sehingga bisnis atau usaha dapat terus berjalan dengan baik.

Tuntutan pasar

Di masa sekarang ini rupanya semakin banyak produsen yang menawarkan produknya sehingga
konsumen bisa memilih produk dengan leluasa. Tentu saja sebuah perusahaan akan selalu berusaha untuk
tidak kehilangan pelanggan sehingga terus melakukan upaya perbaikan. Dengan adanya restrukturisasi
maka perusahaan bisa semakin disesuaikan dengan permintaan pasar. Tentunya segala tuntutan pasar
bisa dipenuhi bila perusahaan bisa mengubah sistem yang ada menjadi lebih baik lagi dan sesuai dengan
keinginan pasar.

Perubahan kondisi kerja


Terkadang sebuah perusahaan bisa saja mengalami perubahan kondisi. Hal ini tentu saja membuat
perusahaan harus segera melakukan perubahan iklim pada perusahaan agar perusahaan bisa tetap
berlangsung dengan lebih baik. Dalam menyikapi perubahan kondisi ini maka perusahaan diharapkan agar
dapat selalu inovatif. Cara kerja yang baru dan hasil kerja yang baru haruslah bisa diciptakan sehingga
perusahaan tetap bisa mempertahankan para pelanggannya.

Hubungan holding

Umumnya perusahaan yang masih kecil masih saja mendapatkan campur tangan dari induk perusahaan
mengenai berbagai keputusan yang diambil. Namun saat perusahaan mulai berkembang hingga menjadi
perusahaan besar tentunya segala keputusan bsia diputuskan sendiri dan tanpa campur tangan dari induk
perusahaan. Mungkin induk perusahaan hanya bisa berperan sebagai investment holding saja dan tidak
turut berperan dalam proses operasional perusahaan.

Menciptakan image

Tidak jarang perusahaan mengubah atau mengganti logo perusahaan untuk menciptakan sebuah image
yang baru. Pergantian logo juga bisa saja dimaksudkan untuk memperbaiki image yang selama ini melekat
bagi para stakeholders yang memiliki keterkaitan dengan perusahaan. Dengan adanya restrukturisasi
maka perusahaan juga bisa melakukan perubahan cara kerja hingga kinerja lebih baik dan bisa melakukan
pengambilan keputusan dengan lebih cepat. Pada akhirnya restrukturisasi dapat membuat perusahaan
menjadi lebih tepat guna.

Pergeseran kepemilikan

Umumnya perubahan yang paling sederhana pada perusahaan dan seringkali terjadi adalah pergeseran
kepemilikan perusahaan. Biasanya sebagian kepemilikan perusahaan dialihkan kepada anak-anak dari
pemilik perusahaan. Namun ada pula pergeseran kepemilikan yang terjadi karena perusahaan menjual
sahamnya. Tentu saja hal ini mengakibatkan adanya perubahan pada struktur kepemilikan perusahaan.
Untuk itu perusahaan perlu mengalami restrukturisasi sehingga memiliki cara kerja yang baru dan bisa
memberikan hasil yang lebih baik.

Restrukturisasi perusahaan sudah seharusnya dilakukan pada suatu perusahaan. Entah apakah
perusahaan itu memiliki masalah ataukah tidak tetap saja perusahaan perlu mengalami restrukturisasi
untuk menuju ke arah yang lebih baik. Sebaiknya upaya restrukturisasi ini dilakukan secara berkala semisal
lima tahun sekali. Upaya perbaikan ini perlu dilakukan agar tidak akan ada maslaah yang dihadapi oleh
perusahaan di kemudian hari. Dengan adanya upaya perbaikan atau restrukturisasi ini maka perusahaan
diharapkan dapat melakukan segala usaha atau bisnnisnya secara lancar dan juga efektif. Segala hal yang
berkaitan dengan perusahaan nantinya bisa diperbaiki hingga bisa sesuai dengan permintaan pasar.

Dalam kasus PT Asurasnsi jiwasaraya, memerlukan restrukturisasi modal dan pengelolaan managemen
yang baik agar para nasabah mendapat manfaat dan hak nya terhadap pemegang polis
2. Dalam konsep Group Company seperti kasus diatas, menurut Anda bagaimanakah peranan PT
Bahana Pembinaan Usaha (BPUI) sebagai induk holding (Holding Company) dalam upaya
penyehatan PT Asuransi Jiwasraya? Jelaskan!

Peran BPUI

 Melaksanakan kegiatan sebagai perusahaan holding di bidang keuangan, investasi,


serta konsultasi managemen untuk perusahaan yang terafiliasi atau pihak lain termasuk
UMKM
 Memberikan jaminan perlindungan dasar dan kemudahan usaha kepada masyarakat dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dan taraf hidup bangsa di seluruh wilayah dalam
kerangka negara kesatuan
 Memberikan pelayanan berkualitas, berkontribusi untuk memberikan solusi inovatif dan
terintegrasi melalui sumber daya manusia yang kompeten dan produk yang terjangkau dalam
menjawab kebutuhan nasabah dan meningkatkan nilai pemegang saham
 Menjalankan usaha yang bekelanjutan dengan menjunjung nilai-nilai tata kelola perusahaan
yang baik dengan berlandaskan sinergi dan prinsip Utmost Good Faith (itikad baik).
 Menggalang dana dari anak perusahaan BPUI lainnya.
 BPUI berperan untuk menerima penyertaan modal negara (PMN) untuk menjalankan misi
penyelamatan nasabah Jiwasraya.

3. Jelaskanlah konsep penerapan good corporate governance dalam pengelolaan BUMN, sehingga
dapat berjalan dengan baik dan tidak merugi seperti kasus PT Jiwasraya!

Corporate governance merupakan proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan
mengelola bisnis dan urusan-urusan perusahaan dalam rangka meningkatkan kemakmuran bisnsis dan
akuntabiltas perusahaan dengan tujuan utama mewujudkan nilai tambah pemegang saham dalam jangka
panjang dengan tetap memperhatikan stakehoder yang lain.

Hal utama yang perlu difokuskan dalam pengelolaan BUMN adalah mengarahkan pada peningkatan daya
saing, pengembangan usaha dan penciptaan peluang-peluang baru melalui manajemen yang dinamis
profesional untuk dapat berkompetisidalam memasuki era globalisasi saat ini, disamping itu juga
keleluasaan perusahaan menjadi hal penting dalam upaya mencapai apa yang menjadi tujuannya. Dalam
kerangka inilah, upaya implementasi prinsip-prinsip GCG dalam pengelolaan BUMN merupakan kata kunci
dan langkah yang rasional. Praktik - praktik yang kurang terpuji akibat belum adanya standar etika bisnis
dapat membuat situasi ekonomi semakin memburuk. Oleh karena itu, praktik-praktik bisnis dengan
standar etika dan transparansi, independensi, akuntabilitas, responsibilitas dan fairness serta
profesionalisme dalam pengelolaan perusahaan perlu terus didorong agar perkembangan BUMN
senantiasa diikuti dengan perangkat praktik-praktik GCG yang memadai.

Prinsip-prinsip GCG yang dimaksud dalam regulasi yang mengatur tentang penerapan praktek GCG pada
BUMN terdapat lima prinsip sbb:

1. Prinsip Transparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses


pengambilankeputusan dan keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan
mengenaiperusahaan.
2. Prinsip Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban Organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
3. Prinsip Pertanggungjawaban (responsibility), yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
4. Prinsip Kemandirian (independency), yaitu keadaan di mana perusahaan dikelola secara
profesionaltanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak
sesuai denganperaturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5. Prinsip Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak
Pemangku Kepentingan (stakeholders) yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan
perundang-undangan

Tujuan penerapan prinsip-prinsip GCG pada BUMN dapat dilihat dalam Pasal 4 Keputusan Menteri Negara
BUMN Nomor : PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance) pada BUMN, yaitu untuk:

1. Mengoptimalkan nilai BUMN agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secaranasional
maupun internasional, sehingga mampu mempertahankan keberadaannya dan
hidupberkelanjutan untuk mencapai maksud dan tujuan BUMN;
2. Mendorong pengelolaan BUMN secara profesional, efisien, dan efektif, serta
memberdayakanfungsi dan meningkatkan kemandirian Organ Persero/Organ Perum;
3. Mendorong agar Organ Persero/Organ Perum dalam membuat keputusan dan
menjalankantindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan
perundangundangan,serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial BUMN terhadap
PemangkuKepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar BUMN;
4. Meningkatkan kontribusi BUMN dalam perekonomian nasional;
5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional.

Keberadaan BUMN adalah sebuah badan hukum yang mempunyai karakteristik yang khas, keberadaannya
sebagai badan hukum perseroan menjadikannya sebagai sebuah badan privat, namun melihat dari tujuan
kemanfaatan bagi kesejahteraan masyarakat yang harus dicapainya dengan pembentukannya yang
berasal dari modal negara yang dipisahkan, maka BUMN memiliki sifat sebagai badan hukum publik.
Sebagai sebuah perusahan, Ciri khas tersendiri yang dimilki BUMN harus mampu menjadikan BUMN
sebagai perusahaan yang mempunyai parameter yang bernilai tinggi dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya. Organisasi yang dibentuk atas nama rakyat tersebut setidaknya mendorong BUMN untuk dapat
berprilaku sebagai organisasi perusahaan yang berbudaya.

Sumber:
Jurnal Hukum Samudra Keadilan Volume 11, Nomor 2, Juli-Desember 2016
https://www.merdeka.com/uang/progres-terbaru-restrukturisasi-polis-asuransi-jiwasraya.html
https://www.jojonomic.com/blog/restrukturisasi-perusahaan/
https://finansial.bisnis.com/read/20200325/215/1217832/miliki-payung-hukum-holding-asuransi-
resmi-terbentuk

Anda mungkin juga menyukai