Anda di halaman 1dari 11

1

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN


SEBELUM DAN SESUDAH MERGER-AKUISISI

PROPOSAL PENELITIAN

Disusun untuk memnuhi Ujian Tengah Semester Genap Mata Kuliah Metode
Penelitian

Disusun Oleh :

Ihsan Faizal Malik


183402096

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SILIWANGI

2021
i

DAFTAR ISI

SAMPUL DAN HALAMAN JUDUL


DAFTAR ISI................................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1


1.1 Latar Belakang Penelitian ................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................3
1.4 Kegunaan Penelitian .........................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................4

2.1 Kajian Pustaka ..................................................................................4


2.2 Kerangka Pemikiran .........................................................................7
2.3 Hipotesis ...........................................................................................7

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian


Perkembangan perekonomian yang terjadi saat ini akan mendorong
banyaknya pertumbuhan usaha dan memperketat persaingan dalam dunia usaha,
khususnya dalam era globalisasi saat ini. Globalisasi menuntut perusahaan dapat
terus bersaing dan mencapai tujuan perusahaan. Setiap perusahaan dituntut untuk
meningkatkan daya saing dengan selalu mengembangkan strategi agar tetap
bertahan dan berkembang pada lingkungan persaingan. Perusahaan harus mampu
bersaing di tengah perkembangan globalisasi yang semakin kompetitif. Dalam
mencapai hal tersebut dibutuhkan strategi yang matang dalam jangka panjang
maupun jangka pendek dari sisi internal perusahaan maupun eksternal. Strategi
internal dapat dilakukan seperti peningkatan kualitas produk, peluncuran produk
baru, maupun meningkatkan rasa kepercayaan masyrakat terhadap produk yang
dihasilkan. Sedangkan strategi eksternal dapat dilakukan dengan merger atau
akuisisi yaitu penggabungan usaha dengan pihak ketiga sebagai jalinan kerjasama.
Merger dan akuisisi terjadi pada perusahaan di berbagai sektor supaya
mampu bertahan di tengah berbagai kondisi ekonomi di Indonesia. Hal tersebut
menjadi salah satu strategi upaya perusahaan untuk meningkatkan kualitas
perusahaan sehingga diharapkan sesudah proses merger dan akuisisi akan
didapatkan kinerja perusahaan yang lebih sehat termasuk kinerja keuangan.
Merger adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh satu PT atau lebih untuk
menggabungkan diri dengan PT lain yang telah ada dan selanjutnya PT yang
menggabungkan diri menjadi bubar. Sedangkan akuisisi adalah pengambilalihan
kepemilikan atau kendali operasional suatu perusahaan.
Penilaian tentang keberhasilan merger dan akuisisi bergantung oleh
beberapa hal, seperti penilaian akurat perusahaan target dan membuat
perkiraan prospek kedepannya. Sinergi yang dihasilkan perusahaan merger-
akuisisi dapat meningkatkan dalam jangka waktu yang panjang, apabila

1
perusahaan menggunakan sumber daya dengan efektif. Hal yang harus
diperhatikan

2
3

dalam melakukan merger-akuisisi yaitu perlunya keputusan manajerial yang


matang. Keputusan melakukan merger-akuisisi kadang tidak terlepas dari
masalah, bisa saja dengan biaya yang mahal, perusahaan tidak
menghasilkan hasil yang diharapkan.
Penggabungan usaha pada suatu perusahaan dapat memberikan
dampak keuntungan atau bahkan kerugian. Perusahaan dapat mengalami
keuntungan atau kerugian dapat dilihat dari kinerja perusahaan setelah
melakukan penggabungan usaha. Kinerja perusahaan merupakan sesuatu
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu atas nilai
perusahaan sesuai dengan tujuan perusaan. Ketika akan menentukan kinerja
keuangan suatu perusahaan maka diperlukan rasio keungan untuk menilai suatu
perusahaan yang telah melakukan penggabungan usaha/ merger-akuisisi.
Rasio yang digunakan untuk menilai perusahaan yaitu likuiditas (current
ratio), aktivitas (total asset turnover, foxed asset turnover), solvabilitas (debt
to equity, debt to asset), profitabilitas (net to profit margin, return on asset, return
on equity) serta rasio pasar (earning per share).
Secara teori dengan adanya merger dan akuisisi, perusahaan
otomatis akan bertambah besar karena aset, kewajiban, dan ekuitas dari dua
perusahaan yang digabung menjadi satu. Berdasarkan pengukuran akuntansi
logisnya jika ukuran bertambah besar, kemudian bersinergi dengan
aktivitas-aktivitas yang simultan, maka laba perusahaan akan semakin
meningkat. Idealnya kinerja keuangan setelah merger dan akuisisi jauh
lebih baik dibandingkan dengan sebelum melakukan merger dan akuisisi.
Penelitian akan dilakukan dengan menggunakan judul “Analisis Perbandingan
Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum Dan Sesudah Merge-Akuisisi”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah


a. Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Usaha?
b. Apa yang dimaksud dengan Merger?
c. Apa yang dimaksud dengan Akuisisi?
d. Apa yang dimaksud dengan Kinerja Keuangan?
4

1.3 Tujuan Penelitian


Dari perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui adanya perbedaan kinerja keuangan dalam jangka panjang sebelum
dan sesudah merger dan akusisisi.
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Bagi Investor: Dapat mengetahui pengaruh aksi perusahaan dalam melakukan
merger dan akuisisi terhadap fundamental perusahaan melalui kinerja
keuangan.
2. Bagi pihak manajemen perusahaan: Penelitian ini dapat menjadi salah satu
acuan pengambilan keputusan dalam memilih merger dan akuisisi sebagai
strategi perusahaan.
3. Bagi akademisi dan peneliti: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan
pengembangan ilmu keuangan mengenai kajian merger dan akuisisi.
4. Bagi penelitian selanjutnya: Diharapkan penelitian ini dapat digunakan
sebagai referensi dasar perluasan penelitian dan penambahan wawasan untuk
pengembangannya.
5

BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka


Kajian pustaka merupakan sarana untuk menunjukan pengetahuan peneliti
mengenai suatu bidang kajian tertentu yang mencakup kosakata, metode dan asal
usulnya. Mengutip dari (Nurul Zuriah, 2005:227) Bahan tinjauan pustaka atau
Kajian Pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber, seperti jurnal penelitian,
disertasi, tesis, skripsi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar
dan diskusi ilmiah, atau terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga
lain, termasuk data dari internet.
2.1.1. Pengembangan Usaha
Persaingan yang ketat membuat perusahaan harus memiliki strategi
bisnis yang bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan
serta mengembangkan usaha. Strategi bisnis menciptakan suatu keputusan
strategik yang merupakan pilihan alternatif untuk mencapai tujuan perusahaan.
Salah satu keputusan strategik yaitu keputusan investasi yang berkaitan
dengan pengembangan usaha (Sutrisno, 2011).
2.1.2. Merger
Merger merupakan penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu
perusahaan, dimana perusahaan pengambil alih (acquiring company) tetap
memiliki identitas, sedangkan perusahaan diambil alih (target company)
menghentikan kegiatan usahanya, dan meleburkan badan hukumnya
(Tampubolon, 2013).
2.1.3. Akuisisi
Akuisisi merupakan pengambilaliahan suatu perusahaan oleh
perusahaan lain dengan tetap mempertahankan identitas perusahaan yang
diambil alih. Perusahaan pengambil alih disebut acquiring company,
sedangkan perusahaan yang diambil alih disebut dengan perusahaan target
(target company) (Sitanggang, 2013).

5
6

Peng dan Vijay (2012) telah menemukan adanya perbaikan kinerja


jangka pendek dan jangka panjang selama periode pasca akuisisi. Jianyu et al
(2009) dan Mukiyanto (2005) dalam penelitiannya telah menemukan adanya
kenaikan abnormal return yang signifikan setelah akuisisi. Selain itu,
pengujian yang dilakukan oleh Kurniawati (2011) tentang pengaruh
pengumuman merger-akuisisi terhadap return saham perusahaan akuisitor telah
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan abnormal return
sebelum dan sesudah pengumuman merger-akuisisi pada perusahaan.
2.1.4. Kinerja Keuangan
Kinerja Keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan
antara suatu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai
hubungan yang relevan dan siginifikan (berarti), misalnya: antara hutang dengan
modal, antara kas dengan total aset, antara harga pokok produksi dengan total
penjualan (Harahap, 2008). Sedangkan pendapat lain menyatakan bahwa
analisis rasio keuangan adalah suatu teknik analisis untuk mengetahui pos-
pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individual atau
kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir, 2007).
Analisis rasio keuangan dapat memberikan petunjuk dan gejala-gejala
serta informasi keuangan lainnya mengenai keadaan keuangan suatu
perusahaan.
1. Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal
bisnisnya (Hery, 2015)
a. Net profit margin atau marjin laba bersih merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur besarnya presentase laba bersih atas penjualan bersih
(Hery, 2015)
b. Gross profit margin atau marjin laba kotor merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur besarnya prosentase laba kotor atas penjualan
bersih (Hery, 2015)
7

2. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efektivitas perusahaan dalam menggunakan aset yang dimilikinya, termasuk
untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan sumber
daya yang ada (Hery, 2015).
a. Total Asset Turn Over atau perputaran aktiva merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur kefektifan total aset yang dimiliki perusahaan
dalam menghasilkan penjualan, atau dengan kata lain untuk mengukur
beberapa jumlah penjualan yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana
yang tertanam dalam total aset (Hery, 2015).
b. Fixed asset Turn Over atau perputaran aset tetap merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur kefektifan aset tetap yang dimiliki perusahaan
dalam menghasilkan penjualan, atau dengan kata lain untuk mengukur
seberapa efektif kapasitas aset tetap turut berkontribusi menciptakan
penjualan (Hery, 2015).
3. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas merupakan indikator kemampuan perusahaan untuk
membayar atau melunasi kewajiban-kewajiban finansialnya pada saat jatuh
tempo dengan mempergunakan aktiva lancar yang bersedia (Harjito, 2005).
a. Current ratio atau rasio lancar merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendeknya yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset
lancar yang tersedia (Hery, 2015).
b. Cash Ratio atau rasio kas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa besar uang kas atau setara kas yang tersedia untuk
membayar utang jangka pendek (Hery, 2015).
4. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan utang (Hery, 2015). a. Debt ratio
atau rasio utang merupakan rasio antara total hutang (total debt) dengan total
8

aset (total aset) yang dinyatakan dalam persentase (Hery, 2015). b. Debt to
equity ratio atau rasio utang terhadap modal merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur besarnya proporsi utang terhadap modal (Hery, 2015).

2.2 Kerangka Pemikiran


Merger dan akuisisi adalah tindakan strategis dari perusahaan untuk
mengembangkan usahanya. Keberhasilan perusahaan dalam merger dan akuisisi
dapat dilihat dari kinerja perusahaan tersebut, terutama kinerja keuangan.
Perubahan-perubahan yang terjadi setelah perusahaan melakukan merger dan
akuisisi biasanya akan tampak pada kinerja perusahaan dan penampilan
finansialnya. Pasca merger dan akuisisi kondisi dan posisi keuangan perusahaan
mengalami perubahan dan hal ini tercermin dalam laporan keuangan perusahaan
yang melakukan merger dan akuisisi.
Seperti telah diuraikan sebelumnya perusahaan yang melakukan merger
dan akuisisi didasari motivasi sinergi, nilai keseluruhan perusahaan setelah
melakukan merger dan akuisisi, yang lebih besar daripada perusahaan yang
motivasi sinergi lebih kecil. Dimana dengan motivasi sinergi akan membawa
perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi mengalami perbedaan yang
positive pada kinerjanya, tanpa motivasi sinergi maka perusahaan yang
melakukan merger dan akuisis hanya akan bertambah nilai assets saja namun
kinerja perusahaan berpotensi menurun.
Sinergi yang terjadi pada perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi
dapat tercemin dari kinerja perusahaan. Dimana dari telah pustaka dimana
mendukung dirumuskannya hipotesi-hipotesi pemilihan, maka ditetapkan
kerangka pemikiran teoritis yang menyatakan kinerja perusahaan yang sinergis
setelah melakukan merger dan akuisisi dapat terukur dari rasio-rasio keuangan.
Rasio keuangan tersebut adalah rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio likuiditas
dan rasio solvabilitas.

2.3 Hipotesis
9

Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau mngkin juga
salah. Hipotesis akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta
membernakannya. Penolakan dan penerimaan hipotesis sangat tergantung kepada
hasil penelitian terhadap fakta yang dikumpulkan (Nurul Zuriah, 2005:39).
Hipotesis dari penelitian ini diantaranya :
a) Terdapat perbedaan kinerja keuangan yang di ukur dengan rasio total asset
turn over sebelum dan sesudah merger-akuisisi.
b) Terdapat perbedaan kinerja keuangan yang di ukur dengan rasio return on
asset sebelum dan sesudah merger-akuisisi.
c) Terdapat perbedaan kinerja keuangan yang di ukur dengan rasio net profit
margin (NPM) sebelum dan sesudah merger-akuisisi.

Anda mungkin juga menyukai