Anda di halaman 1dari 11

Pengaruh Karakteristik Wirausahawan, Good Corporate

Governance dan Etika Bisnis Terhadap Kinerja Perusahaan


(Studi Kasus Perusahaan Distributor Material di Kota Bekasi)

Oleh :
INTAN PERMATA ISLAMI
55521120036

MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVESITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2022

1
DAFTAR ISI
Pengaruh Karakteristik Wirausahawan, Good Corporate Governance dan Etika Bisnis Terhadap
Kinerja Perusahaan .................................................................................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................................................ 4
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................................................................... 4
1.4.1. Manfaat Teoritis ...................................................................................................................... 4
1.4.2. Manfaat Praktis....................................................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................................................... 5
2.1 Teori dan Pengertian ...................................................................................................................... 5
2. 2 Penelitian Sebelumnya ................................................................................................................... 7
2.3 Hipotesis........................................................................................................................................... 8
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 9
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................................. 10
4.1 Kesimpulan .................................................................................................................................... 10
4.2 Saran .............................................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSAKA ................................................................................................................................ 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

Pada saat ini perkembangan teknologi sangat membantu seluruh aspek kehidupan
manusia. Adanya perkembangan teknologi membuat seluruh kegiatan menggunakan
sistem, termasuk kegiatan berwirausaha. Adanya perkembangan yang ada pada suatu
usaha harus diimbangin dengan kebijakan dan penerapan yang tepat.
“Wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber-sumber daya
yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya serta mengambil
tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan (Geoffrey G. Meredith et.
Al, 1995)”
Penerapan kebijakan yang baik dan efektif patut untuk diterapkan pada sebuah
perusahaan, hal ini bertujuan untuk untuk memberikan dampak terhadap kinerja suatu
perusahaan. Kinerja perusahaan dapat diukur dari
Reformasi GCG yang telah dimulai sejak tahun 2000 bukanlah suatu pekerjaan
mudah, mengingat hal tersebut merupakan proses panjang dan membutuhkan komitmen
kerjasama serta dukungan dari berbagai elemen masyarakat. Secara nasional, telah
diupayakan oleh Non-Governmental Organizations (NGOs) terutama forum For Corporate
Governance in Indoensia ( FCGI) dan Indonesian Society of Independent Commissioners
(ISICOM) yang aktif mengadakan berbagai seminar dan publikasi untuk mensosialisasikan
GCG kepada dunia bisnis Indonesia. Hasil kolaborasi dua NGO dengan NCCG tela h
menghasilkan dua panduan komisaris independent dan panduan komite audit yang
diluncurkan di Jakarta tahun 2004. Pedoman untuk melaksanan GCG telah ada semenjak
tahun 2001 dan telah direvisi tahun 2006, pedoman ini tidak mempunyai kekuatan hukum
yang mengikat, namun merupakan rujukan bagi dunia usaha dalam menerapkan GCG.
Pedoman merupakan rujukan mengenai langkah langkah yang perlu ditempuh untuk
menciptakan situasi check and balance , menegakkan transparansi dan akuntablitas serta
merealisasikan tnggung jawab sosial untuk kelangsungan hidup perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan urain pada latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka ditarik
kesimpulan peneliti merumuskan masalah pada penelitian ini yaitu :
1. Apakah pengetahuan pajak berpengaruh signifikan pada kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi bagi pelaku UMKM di Kota Bekasi ?

3
2. Apakah Sanksi pajak berpengaruh signifikan pada kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
bagi pelaku UMKM di Kota Bekasi ?
3. Apakah Pelayanan Otoritas Pajak berpengaruh signifikanpada kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi bagi pelaku UMKM di Kota Bekasi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan diatas,penelitian ini berutujuan untuk :

1. Untuk mengetahui seberapa efektif Karakteristik Wirausahawan Terhadap Kinerja


Perusahaan
2. Untuk mengetahui seberapa efektif Good Corporate Governance Terhadap Kinerja
Perusahaan
3. Untuk mengetahui seberapa efektif Etika Bisnis Terhadap Kinerja Perusahaan

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapan dapat memberikan manfaat dan kotribusi baik secara langsung
maupun tidak langsung bagi pihak yang memiliki kepentingan. Manfaat yang dapat diperoleh
dari penelitian ini dijabarkan, sebagai berikut :

1.4.1. Manfaat Teoritis


a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi sebagai bahan bacaan dan pertimbangan
mengenai Pengaruh Karakteristik Wirausahawan, Good Corporate Governance dan Etika
Bisnis Terhadap Kinerja Perusahaan atau penelitian sejenisnya dimasa yang akan datang.
b. Dapat dijadikan bahan referensi kepada penelitian selanjutnya untuk mengembangkan
penelitian mengenai Kinerja Perusahaan.

1.4.2. Manfaat Praktis


a. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang distributor material penelitian ini dapat dijadikan
bahan informasi untuk mendorong para pelaku usaha untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
b. Bagi direksi perusahaan penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagai pedoman dalam
meningkatkan kinerja perusahaan.

4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori dan Pengertian

Teori keagenan yang telah dikemukakan oleh Jansen dan Meckling pada tahun
1972 menurut dia teori ini "adalah teori yang membahas hubungan antara manajer (agen)
dan investor (principals)”, dalam hal ini dapat dikatakan bahwa ada investor yang akan
memberikan kewenangan kepada manajer untuk mengelola dan membuat keputusan.
keputusan dalam memperoleh manfaat dari dana tersebut. Teori ini tentu tidak berjalan
mulus dimana risiko dan konflik kepentingan antara pemilik dan agen dapat terjadi
sewaktu-waktu dimana manajer tidak selalu melaksanakan tugasnya dengan sesuai dengan
kepentingan investor. Pengendalian yang dilakukan oleh manajer, dalam teori keagenan
telah dijelaskan ada akan terjadi pemisahan, dengan kata lain investor atau pemegang
saham tidak boleh ikut campur ketika manajer menjalankan tugasnya untuk mengelola.
Teori keagenan menganggap bahwa kepemilikan saham adalah total jumlah penyertaan
saham yang dimiliki pemegang saham atau investor dan siapa yang akan manage adalah
manager (agent) yang tugasnya adalah memaksimalkan tingkat pengembalian atau bisa
dikatakan demikian keuntungan dari saham yang dimiliki investor. Pemilik lebihtertarik
untuk memaksimumkan return dan harga sekuritas dari investasinya, sedangkan manajer
mempunyai kebutuhan psikologis dan ekonomi yang luas, termasuk memaksimumkan
kompensasinya. Kontrak yang dibuat antara pemilik dengan manajer diharapkan dapat
meminimumkan konflik antar kedua kepentingan tersebut.
Teori Stewardship diperkenalkan sebagai teori yang berdasarkan tingkah laku dan
premis. Teori Stewardship didefinisikan sebagai situasi dimana manajer tidak mempunyai
kepentingan pribadi tapi lebih mementingkan keinginan prinsipal. Teori Stewardship
mempunyai akar psikologi dan sosiologi yang didesain untuk situasi di mana manajer
sebagai steward dan bertindak sesuai kepentingan pemilik (Donaldson & Davis, 1989,
1991).
Riset The Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) (2002),
perusahaan menerapkan GCG adalah kepatuhan terhadap peraturan. Perusahaan meyakini
bahwa implementasi GCG merupakan bentuk lain penegakan etika bisnis dan etika kerja
yang sudah lama menjadi komitmen perusahaan, dan implementasi GCG berhubungan
dengan peningkatan citra perusahaan. Perusahaan yang mempraktikkan GCG, akan
mengalami perbaikan citra, dan peningkatan nilai perusahaan.
Corporate governance merupakan mekanisme pengendalian untuk mengatur dan
mengelola perusahaan dengan maksud untuk meningkatkan kemakmuran dan akuntabilitas
perusahaan, yang tujuan akhirnya untuk mewujudkan shareholders value. Pengendalian
diarahkan pada pengawasan perilaku manajer, sehingga tindakan yang dilakukan manajer
dapat bermanfaat bagi perusahaan dan pemilik (Monk & Minow, 2001). Babic (2005)
menyatakan bahwa sistem corporate governance dapat berbeda tergantung atas bagaimana

5
mekanisme pemilik perusahaan mempengaruhi manajer. Secara umum mekanisme
corporate governance terdiri atas dua jenis yaitu: (1) The internal mechanisms of corporate
governance; dan (2) The external mechanisms of corporate governance. Hasil survei yang
dilakukan oleh Mc. Kinsey & Co. (2002) dalam Sayidah (2007) mengatakan bahwa para
investor cenderung menghindari perusahaan – perusahaan dengan predikat buruk dalam
Corporate Governance.
Menurut pasal 108/2 ayat 1 UUPT No. 40 tahun 2007, dewan komisaris melakukan
pengawasan dan pemberian nasehat untuk kepentingan perseroan. Hal ini senada dengan
ketentuan Pasal 92/1, UUPT yang mengatakan direksi menjalankan perseroan untuk
kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan.
Kinerja perusahaan ditentukan sejauh mana keseriusannya dalam menerapkan good
corporate governance. Perusahaan yang terdaftar dalam skor pemeringkatan corporate
governance yang dilakukan oleh IICG telah menerapkan good corporate governance
dengan baik dan secara langsung menaikkan nilai sahamnya. Semakin tinggi penerapan
corporate governance yang diukur dengan corporate governance indeks perception
semakin tinggi pula tingkat ketaatan perusahaan dan menghasilkan kinerja perusahaan
yang baik. Secara teoretis praktik good corporategovernance dapat meningkatkan kinerja
perusahaan, mengurangi risiko yang mungkin dilakukan oleh dewan dengan keputusan
yang menguntungkan sendiri dan umumnya good corporate governance dapat
meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya yang berdampak
terhadap kinerjanya.
Etika dan nilai-nilai bisnis merupakan elemen penting dalam lingkungan bisnis
yang kompetitif. Dengan menerapkan etika bisnis yang tepat, semua kegiatan bisnis akan
dapat menghasilkan berbagai manfaat, baik manfaat material maupun non-materi seperti
citra baik, kepercayaan, dan keberlanjutan perusahaan (Ariesti, Yolanda & Hia,2014)
Johnson&Scholes(1998)menyatakan bahwa etika adalah salah satu cabang filsafat, yang
tujuan utamanya adalah mempelajari perilaku, baik moral maupun immoral. Untuk
memberikan pertimbangan yang masuk akal dan akhirnya mencapai rekomendasi yang
memadai yang tentunya dapat diterima oleh kelompok atau individu tertentu. Juga,
Petersen (2013) mendalilkan bahwa etika adalah seperangkat prinsip perilaku yang benar
atau sistem prinsip moral.

6
2. 2 Penelitian Sebelumnya

Judul & Nama Penulis Hasil Penelitian


ANALISIS PENGARUH penelitian ini difokuskan pada empat aspek yaitu Komite Audit,
PENERAPAN GOOD Dewan Kemandirian, Kepemilikan Institusional, dan
CORPORATE Kepemilikan Manajerial. keuangan perusahaan
GOVERNANCE kinerja diukur melalui Return On Asset (ROA). Menurut Ini
TERHADAP KINERJA Logikanya, kami berhipotesis bahwa ada pengaruh signifikan
KEUANGAN terhadap kepemilikan institusional perusahaan
kinerja keuangan. Variabel lain komite audit, independensi
Penulis : dewan, kepemilikan manajerial terhadap kinerja perusahaan
Agus Suryanto tidak berpengaruh terhadap ROA perusahaan. Dan
Refianto komite audit, independensi dewan, kepemilikan institusional,
kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap kinerja
Tahun : 2019 keuangan perusahaan secara simultan.
THE EFFECT OF GOOD Ada beberapa aspek dan dimensi tata kelola perusahaan, yang
CORPORATE dapat mempengaruhi kinerja tetapi penelitian ini difokuskan
GOVERNANCE ON THE pada empat aspek yaitu Komite Audit, Dewan Kemandirian,
PROFITABILITY Kepemilikan Institusional, dan Kepemilikan Manajerial.
OF MANUFACTURING keuangan perusahaan kinerja diukur melalui Return On Asset
COMPANIES LISTED ON (ROA). Menurut Ini Logikanya, kami berhipotesis bahwa ada
THE INDONESIA pengaruh signifikan terhadap kepemilikan institusional
STOCK EXCHANGE perusahaan kinerja keuangan. Variabel lain komite audit,
2016-2020 independensi dewan, kepemilikan manajerial terhadap kinerja
perusahaan tidak berpengaruh terhadap ROA perusahaan. Dan
Penulis : komite audit, independensi dewan, kepemilikan institusional,
Rr. Shanti Adrina Rahayu kepemilikan manajerialberpengaruh positif terhadap kinerja
Andi Kartika keuangan perusahaan secara simultan.

Tahun : 2020

URGENSI PENERAPAN Etika adalah cabang dari itu pengetahuan, yaitu pengetahuan
ETIKA DALAM BISNIS tentang perilaku yang benar. Etika mengacu pada penyusunan
kriteria moralitas yang akan menjadi pedoman untuk bertindak
Penulis : dan melakukan aktivitas. Bisnis adalah kegiatan produktif,
Muhammad Birusman tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan. Bisnis
Nuryadin memiliki peran sebagai penopang ekonomi aktivitas, tidak ada
aktivitas ekonomi tanpa bisnis. Keuntungan ditetapkan melalui
Tahun :2015 pendapatan dikurangi biaya untuk perusahaan jasa. Untuk
perdagangan perusahaan, laba ditetapkan melalui penjualan
dikurangi harga pokok penjualan dan pengeluaran. Jika etika
bisnis tidak diperhatikan dan juga tidak diterapkan dalam
melakukan kegiatan ekonomi, seorang pengusaha atau
pengusaha wanita atau siapa lagi yang melakukan kegiatan
ekonomi akan terjebak dalam kasus hukum/norma pelanggaran.

7
Business ethics: A
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk membahas etika
connection to good
bisnis dan implementasi tata kelola perusahaan yang baik. Etika
corporate governance
bisnis merupakan landasan penerapan tata kelola perusahaan
implementation yang baik dalam suatu perusahaan. Adanya etika dalam
perusahaan diharapkan dapat menjadi tolok ukur untuk
Penulis : mengukur nilai-nilai moral khususnya kebijakan. Penerapan
Sambas Ade Kesuma etika bisnis yang baik juga diharapkan dapat meningkatkan
Risanty penerapan tata kelola perusahaan yang baik. Pembentukan
Muhammad Husni lembaga pengawasan di organisasi sektor publik juga
Mubarok diharapkan menjadi cara terbaik untuk menghilangkan
Citra Marisa pelanggaran etika. Dengan demikian, praktik bisnis yang baik
dan lingkungan di Indonesia dapat tercapai.
Tahun :
2020

2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2013: 96) hipotesis yaitu merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Berdasarkan dari kajian pustaka diatas maka peneliti mengajukan hipotesis sebagai
berikut :

H1 : Pengaruh Karakter Berwirausaha Terhadap Kinerja Perusahaan


H2 : Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan
H3 : Pengaruh Etika Bisnis Terhadap Kinerja Perusahaan

8
BAB III
PEMBAHASAN

Hasil analisis menunjukkan bahwa implementasi GCG berpengaruh terhadap kinerja


perusahaan. Dewan komisaris menjadikan kinerja lebih optimal dimana dewan melakukan tugas
pengawasan, komunikasi, dan pemberian nasihat kepada direksi berjalan dengan kondusif,
sehingga laba perusahaan akan meningkat. Direksi mampu membuat semua kebijakan dalam
perusahaan dan keputusan yang telah ditentukan berjalan sesuai untuk harapan,Keinginan mereka
sendiri menerapkan good corporate governance dengan baik, maka kinerja perusahaan akan
meningkat. Semakin tinggi penerapan corporate governance yang diukur dengan corporate
governance indeks perception semakin tinggi pula tingkat ketaatan perusahaan dan menghasilkan
kinerja perusahaan yang baik. Secara teoretis praktik good corporate governance dapat
meningkatkan kinerja perusahaan,mengurangi risiko yang mungkin dilakukan oleh dewan dengan
keputusan yang menguntungkan sendiri dan umumnya good corporate governancedapat
meningkatkan kepercayaan investor untukmenanamkan modalnya yang berdampak terhadap
kinerjanya

9
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa seseorang dengan karakteristik wirausahan
akan menjalankan dan membuat mekanisme dalam usahanya dengan mempertimbangkan banyak
hal untuk mempertahkan dan memperkembang usahanya tidak mementingkan kepentingan
pribadi. Direksi yang dipilih dari eksternal ada kemungkinan, akan terjadi kepentingan pribadi atau
adanya dual kepentingan. Penerapan Good Corporate Governance membantu penerapan untuk
meningkatkan kemakmuran dan akuntabilitas perusahaan, yang tujuan akhirnya untuk
mewujudkan shareholders value. Dapat diartikan bahwan direksi harus sangat diawasi oleh dewan
komisaris agar jalannya usaha sesuai dengan tujuan usaha.

4.2 Saran

Keberadaan komisaris independen untuk menciptakan iklim yang lebih objektif,


independen dan menjaga keadilan sertmemberikan keseimbangan antara pemegang saham yang
dimiliki dan perlindungan terhadap pemegang saham minoritas, bahkan kepentingan stakeholders
lainnya. komisaris independen sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan yang ada di
Indonesia terutama bagi perusahaan publik. Dengan adanya komisaris independen semua pihak
yang berkepentingan mendapatkan manfaat yang besar, terutama terbentuknya situasi yang sesuai
dengan prinsip Good Corporate Governance.

10
DAFTAR PUSAKA

Abigail Andriana, R. R. (2017). The Effect of Good Corporate Governance and


Environmental Performanceon Financial Performance of the Proper Listed Company on Indonesia
Stock Exchange. Jurnal: Binus Business Review, 8(1), May 2017, 1-8.
Agung Santoso Putra, N. F. (2017). PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2013-2015). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB): Vol. 47 No. 1 Edisi Juni 2017.
Ahmad Azmy, D. R. (2019). Effect Of Good Corporate Governance On Company
Profitability RE & Property Sector In Indonesia. Jurnal Akuntansi/Volume XXIII, No. 01, January
2019: 17-32.
Helfina Rimardhani, R. R. (2016). PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE
GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (STUDI PADA
PERUSAHAAN BUMN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012-2014). Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB): Vol. 31 No. 1 Edisi Februari 2016.
Kamal, M. (2010). Corporate governance and state-owned enterprises:A study of
Indonesia’s code of corporate governance. Journal of International Commercial Law and
Technology,5(4), 206-224.
Keraf, S. (1998). Etika Bisnis: Tuntutan dan Relevansinya. Yogyakarta: Penerbit
Kanisius.Kurniawan, A. (2013). Etika bisnis di Indonesia. Jurnal Akuntansi, 15(01), 1-30.

11

Anda mungkin juga menyukai