ASURANSI JIWA
Manajemen Risiko & Asuransi
Kelas E
Disusun Oleh :
– Azva Muhammad R (183402226)
– Ihsan Faizal Malik (183402096)
– Yofi Yolanda (183402037)
– Aldi Priyadi Y (183402009)
– Rizky Alfiana (163402123)
– Faisal Sanjaya Agnesta (183402130)
3
A. PENGERTIAN
Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992
4
A. PENGERTIAN
1. Menurut Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992
●
Buku 1 Bab X pasal 302. pasal 308 KUHD
●
Jiwa seseorang dapat diasuransikan untuk keperluan orang yang berkepentingan,
baik untuk selama hidupnya maupun untuk waktu yang ditentukan dalam perjanjian”.
●
“Orang yang berkepentingan dapat mengadakan asuransi itu bahkan tanpa 6
diketahui atau persetujuan orang yang diasuransikan jiwanya”.
A. PENGERTIAN
2. Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD)
g k a
a n
P asal Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992
n u r ut ah un dengan tegas di nyatakan bahwa pihak-pihak
Me or 2 T
in is i m j ip to: yang mengikatkan diri secara timbal balik itu
n D ef n g No wosut disebut penanggung dan tertanggung,
b e d aa U nda i P ur sedangkan Purwosutjipto menyebutnya
-
Per ndang Defini s penutup (pengambil) asuransi dan
(1) U dengan penanggung.
2
199
Dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 dinyatakan
bahwa “penanggung dengan menerima premi
memberikan pembayaran”, tanpa menyebutkan kepada
orang yang ditunjuk sebagai penikmnya. Purwosutjipto
menyebutkan membayar l orang yang ditunjuk oleh
penutup (pengambil) asuransi sebagai penikmatnya.
Kesannya hanya untuk asuransi jiwa selama hidup,
tidak termasuk untuk yang berjangka waktu tertentu.
8
B. Polis Asuransi Jiwa
2. Jumlah Asuransi
3. Premi Asuransi
4. Penanggung, Tertanggung, Penikmat
9
1. Bentuk dan isi Polis
Sesuai dengan ketentuan Pasal 255 KUHD,
asruransi jiwa harus diadakan secara tertulis
dengan bentuk akta yang disebut polis.
Menurut ketentuan pasal 304 KUHD, polis
asuransi jiwa memuat:
a) Hari diadakan asuransi;
b) Nama tertanggung;
c) Nama orang yang jiwanya diasuransikan;
d) Saat mulai dan berakhirnya evenemen;
e) Jumlah asuransi;
f) Premi asuransi.
10
1. Bentuk dan isi Polis
Dalam polis harus Dalam polis harus dicantumkan Objek asuransi jiwa
dicantumkan hari dan nama tertanggung sebagai pihak
adalah jiwa dan badan
tanggal diadakan asuransi. yang wajib membayar premi dan
berhak menerima polis. Apabila manusia sebagai satu
Hal ini penting untuk
terjadi evenemen atau apabila kesatuan. Jiwa tanpa
mengetahui kapan asuransi jangka waktu berlakunya asuransi
itu mulai berjalan dan dapat
badan tidak ada,
berakhir, tertanggung berhak
diketahui pula sejak hari dan menerima sejumlah uang santunan
sebaliknya badan tanpa
tanggal itu risiko menjadi atau pengembalian dari jiwa tidak ada arti apa-
beban penanggung. penanggung. apa bagi asuransi Jiwa.
11
1. Bentuk dan isi Polis
12
2. Jumlah Asuransi
13
3. Premi Asuransi
14
4. Penanggung, Tertanggung, Penikmat
15
C. Evenemen Dan 1. Evenemen dalam Asuransi Jiwa
Santunan Dalam Pasal 304 KUHD yang mengatur tentang isi
polis, tidak ada ketentuan keharusan mencantumkan
evenemen dalam polis asuransi jiwa berbeda dengan
asuransi kerugian, Pasal 256 ayat (1) KUHD mengenai
isi polis mengharuskan Pencantuman bahaya-bahaya
yang menjadi beban penanggung.
16
D. Asuransi Jiwa Berakhir
Apabila jangka waktu berlaku asuransi jiwa itu habis tanpa terjadi
evenemen, niaka beban risiko penanggung berakhir. Akan tetapi,
dalam perjanjian ditentukan bahwa penanggung akan
mengembalikan sejumtah uang kepada tertanggung apabila
17
sampai jangka waktu asuransi habis tidak terjadi evenemen.
D. Asuransi Jiwa Berakhir