Anda di halaman 1dari 14

The 13th University Research Colloqium 2021

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Pengaruh Dampak Strategi Diversifikasi, Afiliasi Bisnis,


Kepemilikan Manajerial, Dan Kepemilikan Institusional
Terhadap Kinerja Perusahaan
(Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2016-2019)
Dewi Pramesti Kusumaningrum1*, Rina Trisnawati2
1
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Universitas Muhammadiyah Surakarta
dewipramesti660@gmail.com
rina.trisnawati@ums.ac.id

Abstrak
Keywords: Untuk menghadapi perkembangan ekonomi dan trend pasar yang
Strategi terus berkembang pesat, suatu perusahaan perlu melakukan
Diversifikasi; Afiliasi pengukuran kinerja dan menerapkan strategi ekonomi agar terus
Bisnis; Kepemilikan dapat bersaing di pasar, penelitian ini bertujuan untuk
Manajerial;
mengidentifikasi pengaruh strategi diversifikasi, afiliasi bisnis,
Kepemilikan
Institusional; Kinerja kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap
Perusahaan kinerja perusahaan. Penelitian ini mengukur kinerja perusahaan
menggunakan ROA(Return On Assets) dan memakai 129 sampel
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2016-2019. Hasil dari penelitian ini adalah variabel afiliasi
bisnis dan kepemilikan manajerial memiliki pengaruh terhadap
kinerja perusahaan, sedangkan variabel strategi diversifikasi dan
kepemilikan institusional tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja
perusahaan.

1. PENDAHULUAN standar dan kinerja yang telah ditetapkan.


Dalam melakukan kegiatan bisnis, Kinerja merupakan hal penting yang harus
suatu perusahaan harus dapat bersaing, dicapai oleh setiap perusahaan, karena
memiliki visi dan misi untuk terus maju ke kinerja dapat menggambarkan kemampuan
depan, dan terus mengikuti perkembangan perusahaan dalam memanfaatkan sumber
jaman agar perusahaan tetap dapat diminati daya dengan efektif dan efisien (Nur’aeni,
oleh pasar dan dapat bersaing dengan 2010).
kompetitor. Oleh karena itu suatu Untuk dapat meningkatkan kinerja
perusahaan perlu untuk mengukur suatu perusahaan, perusahaan tersebut
kinerjanya guna mengetahui seberapa akan menerapkan berbagai strategi bisnis,
progress atau kemajuan yang telah salah satu strategi bisnis yang akan diteliti
dilakukan dan terus mencoba untuk dalam penelitian ini adalah strategi
memperbaiki kinerja perusahaan dimasa diversifikasi. Manajemen biasanya akan
datang. menerapkan strategi diversifikasi untuk
Pengertian dari kinerja perusahaan meningkatkan kinerja suatu perusahaan
sendiri adalah kemampuan karyawan karena dengan menerapkan strategi
dalam menjalankan kegiatan operasional diversifikasi maka suatu perusahaan akan
perusahaan untuk mencapai sasaran, membuat beberapa segmen produk yang

293
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

berbeda dan memperluas (ekspansi) target manajerial sendiri adalah besarnya


pasar ke beberapa wilayah dengan tujuan proporsi saham yang bisa dimiliki
memenangkan persaingan pasar (Azola et manajemen, dimana jika manajemen
al, 2016), dengan demikian jika suatu memiliki kepemilikan saham pada
perusahaan memiliki beberapa segmen perusahaan, maka manajemen tentunya
yang berbeda maka penjualan yang akan akan mengetahui kondisi sesungguhnya
didapatkan oleh perusahaan akan dari saham perusahaan yang dia miliki
meningkat dan akan berpengaruh kepada akibatnya adalah manajer akan bekerja
laba perusahaan, serta jika perusahaan sebaik mungkin agar memperoleh
dapat memenangkan persaingan pasar keuntungan dari posisinya sebagai pemilik
maka branding perusahaan akan lebih kuat saham perusahaan dan jabatanya sebagai
dan dikenal masyarakat hal itu akan manajer (Fadillah, 2015). Akan tetapi jika
meningkatkan kinerja perusahaan yang kepemilikan saham yang dimiliki manajer
akan diukur menggunakan Return On melampaui batas tertentu, manajer tersebut
Assets. Dalam penelitian ini strategi akan cenderung lebih mengutamakan
diversifikasi perlu diuji apakah akan kepentingan pribadi diatas kepentingan
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, perusahaan dan pemegang saham, oleh
karena jika segmen industri perusahaan karena itu diperlukanya kepemilikan
semakin beragam, maka kompleksitas institusional yang berfungsi sebagai
bisnis perusahaan juga akan semakin pengawasan.
meningkat, hal ini sering mempengaruhi Untuk lebih meminimalisir terjadinya
tingkat kesulitan dalam pengambilan tindakan yang berlebihan oleh manajer,
keputusan manajemen. maka akan diperlukan pengawasan yang
Selanjutnya, penelitian ini akan optimal dari pihak lain yaitu dari pihak
meneliti tentang pengaruh afiliasi bisnis investor institusional, dalam kepemilikan
terhadap kinerja perusahaan. Afiliasi bisnis saham yang dimiliki oleh pihak
merupakan kelompok perusahaan yang institusional akan menjadi peranan penting
memiliki hubungan istimewa karena dalam memonitor manajemen, itu
beberapa hal seperti ikatan perusahaan atau merupakan salah satu mekanisme
dikendalikan oleh pihak yang sama pengawasan yang dapat digunakan (lestari
(Maulidyani at al, 2017), setelah strategi dan Juliarto, 2017).
diversifikasi pengaruh afiliasi bisnis juga Pengertian kepemilikan institusional
penting dalam kinerja perusahaan, karena sendiri adalah, kepemilikan jumlah saham
afiliasi kelompok bisnis memiliki beberapa perusahaan yang dimiliki oleh lembaga
manfaat ekonomi, seperti peningkatan keuangan non bank dimana lembaga
akses keuangan antara perusahaan induk tersebut mengelola dana atas nama orang
dan anak, transfer ilmu dan skill antar lain. Yaitu seperti Perusahaan Investasi,
anggota kelompok bisnis, serta sharing Yayasan swasta, wakaf atau badan besar
risiko untuk memecahkan masalah akan lainnya yang mengelola dana atas nama
lebih mudah dikarenakan mereka orang lain (Nopi dan Agung, 2017)
tergabung dalam satu kelompok grup Penelitian ini diharapkan akan
bisnis yang memiliki hubungan saling memberikan kontribusi yang lebih
menguntungkan (Yuliantoro dan dibandingkan penelitian terdahulu, dengan
Kusumadewi, 2019) membahas variabel independen mengenai
Kemudian diteliti pula pengaruh pengaruh strategi diversifikasi, afiliasi
struktur kepemilikan perusahaan yaitu bisnis, kepemilikan manajerial, dan
kepemilikan manajerial dan kepemilikan kepemilikan institusional terhadap kinerja
institusional terhadap kinerja perusahaan. perusahaan.
Berpegang pada teori keagenan dikatakan Kemudian penelitian ini mengambil
bahwa struktur kepemilikan dapat sampel perusahaan manufaktur yang
mengurangi konflik kepentingan antara terdaftar di Bursa Efek Indonesia, yaitu
manajer dan pemegang saham. Seperti sebuah perusahaan yang bergerak dalam
kepemilikan manajerial, kepemilikan bidang industri yang melakukan

294
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

pengolahan atau menghasilkan suatu mencapai tujuan organisasi dengan efektif


barang. Secara lebih spesifik, tujuan dan efisien. Efektif dan efisien sendiri
dilakukannya penelitian ini adalah untuk merupakan ukuran yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh strategi diversifikasi, menilai suatu kinerja perusahaan (Lestari
afiliasi bisnis, kepemilikan manajerial, dan dan Juliarto, 2017).
kepemilikan institusional terhadap kinerja Ada beberapa cara untuk melakukan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di penilaian terhadap kinerja suatu
Bursa Efek Indonesia. perusahaan, dalam penelitian ini digunakan
Teori Agensi (Agency Theory) rasio ROA atau Return On Assets, rasio ini
Teori keagenan menyatakan bahwa merupakan salah satu rasio profitabilitas
hubungan antara dua belah pihak yang yang berarti rasio untuk menilai
terikat dalam perjanjian dan terdiri dari kemampuan suatu perusahaan dalam
agen yaitu pihak yang diberi tanggung mencari keuntungan atau laba yang
jawab serta pihak prinsipal adalah pihak diperoleh, Return On Assets dapat
yang memberikan tanggung jawab (Jensen menunjukkan kemampuan perusahaan
dan Meckling, 1976). dalam menghasilkan after tax operating
Strategi diversifikasi dikatakan dapat profit dari total aset yang dimiliki oleh
mengurangi resiko konflik keagenan serta perusahaan, rasio ini adalah rasio yang
strategi diversifikasi yang diterapkan dihitung antara saldo laba bersih setelah
manajemen untuk perusahaan juga akan pajak dibagi dengan jumlah aset
memberikan keuntungan bagi manajemen perusahaan secara keseluruhan.
dengan cara dapat menunjukkan hasil Pengukuran kinerja perusahaan dalam
kinerja dalam memimpin suatu perusahaan suatu organisasi atau kelompok sangat
karena terbentuknya inovasi produk baru, perlu dilakukan karena bertujuan untuk
dan peningkatan penjualan perusahaan memberi penghargaan terhadap kinerja
yang akan mempengaruhi laba perusahaan sebelumnya, dan mengevaluasi untuk
(Sri dan Chen, 2019) memperbaiki perusahaan dan terus
Selain itu kepemilikan manajerial dan meningkatkan kinerja perusahaan.
kepemilikan institusional juga Berdasarkan uraian tersebut penulis
mempengaruhi, alasanya adalah dikatakan dapat menyimpulkan bahwa dilakukannya
bahwa dalam teori agensi dengan adanya penelitian yang meneliti tentang kinerja
suatu pengawasan yang ketat maka perusahaan diharapkan dapat mengetahui
kepentingan antar pemegang saham dan bagaimana kemampuan, menilai proses,
manajer akan sejajar, akibatnya adalah capaian, dan efisiensi serta efektivitas
akan mengurangi masalah agensi. Maka suatu perusahaan. Penilaian kinerja
jika semakin tinggi tingkat kepemilikan perusahaan sendiri juga dapat digunakan
institusional hasilnya adalah akan untuk membantu perusahaan dalam rangka
meningkatkan kinerja suatu perusahaan mengoptimalkan sumberdaya yang
(Lestari dan Juliarto, 2017). dimiliki serta dapat memonitor perilaku
Kinerja Perusahaan karyawan yang tidak semestinya, dengan
Kinerja perusahaan digunakan sebagai sebab itulah maka perusahaan akan terus
salah satu alat ukur untuk mengetahui dan berkembang kearah yang positif, terus
melihat keberhasilan suatu perusahaan berkembang, dapat melihat peluang pasar,
dalam mencapai tujuan yang telah dan memaksimalkan laba.
ditetapkan oleh perusahaan tersebut Strategi Diversifikasi
(Martsila dan Meiranto, 2013). Kinerja Pada awal saat perusahaan memulai
sendiri dapat diartikan sebagai capaian untuk mendirikan sebuah usaha,
yang berhasil dicapai oleh seseorang atau perusahaan tersebut hanya akan berdiri
suatu kelompok yang bekerja dalam suatu sebagai bisnis tunggal dan hanya melayani
organisasi, capaian pekerjaan tersebut pasar tertentu, tetapi seiring dengan
sesuai dengan tanggung jawab dan berkembangnya jaman dan trend yang ada,
wewenang yang telah dipegang masing- perusahaan harus bisa bersaing dan terus
masing sebagai suatu usaha untuk mengembangkan pasar agar perusahaan

295
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

dapat tetap berdiri dan mampu bersaing keputusan untuk menyelesaikan masalah
dengan kompetitor (Fadillah, 2017). Oleh (Vissa at al, 2010)
karena itu suatu perusahaan Kepemilikan Manajerial
mememerlukan strategi bisnis yang disebut Pengertian dari kepemilikan
strategi diversifikasi atau strategi manajerial adalah suatu kepemilikan
pengembangan usaha, dengan strategi saham perusahaan yang dimiliki oleh pihak
diversifikasi perusahaan dapat manajemen perusahaan, dan manajemen
membangung lini uasaha baru, dan secara aktif berperan dalam pengambilan
memperluas pasar, dan hal itu pasti akan sebuah keputusan dalam perusahaan,
berdampak positif bagi perusahaan. karena manajemen memiliki saham yang
Afiliasi Bisnis tercatat dalam perusahaan tersebut
Afiliasi atau kelompok bisnis (Pasaribu at al, 2016).
memiliki artian yaitu hubungan yang Kepemilikan saham perusahaan oleh
terjadi antar organisasi dari perusahaan pihak manajemen memiliki fungsi atau
semi otonom dan memiliki hubungan peran dalam menyamakan kedudukan
istimewa antar kelompok bisnis, yang manajemen sebagai pemegang saham
tergabung melalui ikatan kepemilikan, jual dengan alasan dan tujuan untuk memberi
beli, kekerabatan antar direktur, dan kesamaan kepentingan manajemen dan
kegiatan sosial bisnis yang kompleks kepentingan pemegang saham, sehingga
(Bamiatzi et al, 2014). Pengertian afiliasi bisa diperkirakan masalah keagenan akan
dalam perusahaan adalah satu atau lebih hilang apabila seorang manajer memiliki
perusahaan yang berada dalam satu sistem kepemilikan saham pada perusahaan
perusahaan induk. (Ardianingsih dan Ardiyani, 2010)
Afiliasi bisnis sendiri memiliki Kepemilikan Institusional
beberapa manfaat ekonomi, seperti Kepemilikan institusional merupakan
contohnya peningkatan akses keuangan kepemilikan saham perusahaan oleh pihak
antar perusahaan induk dan perusahaan institusi, pihak institusi ini contohnya
anak, kemudian perusahaan yang adalah lembaga, seperti pihak bank,
tergabung dalam afiliasi bisnis juga dapat asuransi, atau institusi lain (Fadillah,
merasakan dampak positif seperti transfer 2017).
kemampuan dan ilmu antar anggota Dalam perusahaan, kepemilikan
kelompok bisnis, serta dapat berbagi untuk saham oleh pihak institusi digunakan
menyelesikan resiko yang terjadi dalam sebagai pihak pengawas perusahaan, jika
perusahaan karena tergabung dalam suatu manajemen bertindak melampaui batas,
ikatan afiliasi bisnis (Yuliantoro dan oleh karena itu kepemilikan institusional
Kusumadewi, 2019) Dalam penelitian ini akan berpengaruh kepada kinerja
variabel afiliasi bisnis diukur dengan perusahaan.
menghitung jumlah perusahaan yang Karena dengan adanya kepemilikan saham
terafiliasi atau tergabung dalam kelompok oleh pihak institusi maka akan
grup bisnis. meningkatkan pengawasan terhadap
Dampak positif yang akan dirasakan kinerja manajemen (Puspito, 2011)
sebuah perusahaan yang tergabung dalam Pengaruh Strategi Diversifikasi
afiliasi bisnis diantaranya adalah dapat Terhadap Kinerja Perusahaan
menghasilkan transfer pengetahuan antar Suatu perusahaan mengawali
anggota grup afiliasi, saling membantu bisnisnya selalu dengan satu lini bisnis
sesama grup afiliasi, dan menciptakan tunggal, fokus pada satu produk, dan
suasana bisnis yang menguntungkan bagi cakupan pasar yang belum terlalu luas.
keberlangsungan perusahaan. Dalam hal Oleh karena itu agar suatu perusahaan
ini perusahaan juga dapat belajar dengan dapat bertahan dalam industri bisnis, dapat
pengalaman dari grup yang tergabung bersaing dengan kompetitor dan terus
dalam afiliasi ketika berhadapan dengan mengikuti perkembangan jaman,
suatu pilihan dalam pengambilan perusahaan menerapkan suatu strategi,
salah satunya yaitu strategi diversifikasi.

296
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Manajemen menerapkan strategi Hal itu sejalan dengan logika bahwa


diversifikasi pada perusahaan, agar pengaruh positif dari afiliasi bisnis
perusahaan terus berkembang dan dapat terhadap kinerja juga dijelaskan oleh
meningkatkan kinerjanya. Strategi ini beberapa faktor lain di antaranya adanya
dilakukan sebagai cara untuk dukungan dan bantuan sesama anggota
mengembangkan sebuah perusahaan afiliasi. Dengan adanya afiliasi bisnis,
menjadi bisnis yang lebih besar, dengan perusahaan akan mendapatkan dukungan
strategi diversifikasi perusahaan dapat dan bantuan yang diperlukan ketika
memperluas lini usaha yang masih ada perusahaan mendapatkan masalah dalam
kaitanya dengan produk yang dihasilkan bisnisnya atau ketika suatu perusahaan
perusahaan tersebut, atau membuat lini perlu bantuan. Begitu pula dengan
usaha baru, hal itu akan berdampak positif penelitian yang dilakukan Chadys at al
dalam penjualan perusahaan dan dapat (2018) menemukan bahwa afiliasi bisnis
meningkatkan laba, dengan strategi berpengaruh secara posistif terhadap
diversifikasi perusahaan juga dapat kinerja perusahaan, karena jika suatu
memperluas pasar, membuka sebuah perusahaan tergabung dalam kelompok
kantor cabang, serta melakukan marger afiliasi bisnis hal itu akan lebih mudah
dan akuisis dengan perusahaan lain untuk bagi perusahaan untuk membangun
meningkatkan jaringan bisnis. kerjasama, kelompok bisnis juga memiliki
Oleh karena itu, jika dilogika strategi beberapa manfaat ekonomi, seperti
diversifikasi yang dilakukan oleh suatu peningkatan akses keuangan antara
perusahaan akan berpengaruh terhadap perusahaan induk dan perusahaan anak,
kinerja perusahaan, karena dengan adanya transfer ilmu dan skill antar anggota
strategi diversifikasi laba perusahaan akan kelompok bisnis, serta sharing risiko
meningkat, cakupan pasar akan lebih dengan lebih mudah dikarenakan mereka
besar, dan dapat memperkuat branding tergabung dalam satu kelompok grup
perusahaan dimata masyarakat. Dari uraian bisnis yang memiliki hubungan saling
diatas sehingga dirumuskan hipotesis menguntungkan (Yuliantoro dan
pertama dari penelitian ini adalah: Kusumadewi, 2019)
H1: Strategi Diversifikasi berpengaruh Dengan demikian perusahaan yang
terhadap kinerja perusahaan tergabung dalam afiliasi bisnis akan
Pengaruh Afiliasi Bisnis Terhadap mendapat banyak dampak positif untuk
Kinerja Perusahaan mengembangkan bisnis dan juga
Suatu perusahaan yang tergabung dalam memenangkan pasar, tidak hanya itu,
afiliasi grup bisnis cenderung dapat perushaan juga akan cepat bangkit kembali
mengatasi permasalahan yang dihadapi dan jika mengalami kejatuhan. Dari uraian
lebih cepat untuk pulih kembali dari diatas sehingga dirumuskan hipotesis
keterpurukan, selain dampak positif kedua dari penelitian ini adalah:
tersebut, jika perusahaan mengalami H2: Afiliasi bisnis berpengaruh terhadap
kinerja yang buruk maka perusahaan kinerja perusahaan
dengan mudah dapat mendapatkan jalan Pengaruh Kepemilikan Manajerial
untuk kembali memperbaiki kinerja nya, Terhadap Kinerja Perusahaan
karena perusahaan yang tergabung dalam Kepemilikan manajerial merupakan
bisnis afiliasi dapat memperoleh akses kepemilikan saham oleh seorang manajer
sumber daya antar grup afiliasi seperti yang secara aktif ikut terlibat dalam
reputasi atau citra perusahaan, kemampuan pengambilan keputusan perusahaan
manajerial, dan modal sehingga (Lestari dan Juliarto, 2017).
perusahaan dapat meningkatkan kinerjanya Oleh karena itu, jika kepemilikan
saat mengalami penurunan. Perusahaan saham oleh manajer semakin tinggi, maka
yang tergabung dalam suatu afiliasi bisnis otomatis seorang manajer akan bekerja
juga mendapat akses untuk belajar dari keras untuk tetap memberikan kinerja yang
perusahaan-perusahaan lain yang maksimal terhadap perusahaan, jika
tergabung dalam jaringan afiliasi bisnis. seorang manajer memiliki saham pada

297
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

perusahaan seorang manajer akan lebih Dari uraian diatas sehingga dirumuskan
mengetahui bagaimana kondisi keuangan hipotesis keempat dari penelitian ini
dan masalah yang sedang dihadapi adalah:
perusahaan sehingga mereka akan bekerja H4: Kepemilikan institusional
sebaik mungkin agar pihak manajer berpengaruh terhadap kinerja perusahaan
memperoleh keuntungan atas jabatannya
sebagai seorang manajer dan 2. METODE
kedudukannya sebagai pemegang saham Jenis Penelitian ini merupakan
dalam perusahaan (Fadillah, 2019). Dari penelitian kuantitatif yang menguji secara
paparan diatas dalam hal ini akan empiris pengaruh strategi diversifikasi,
berdampak baik terhadap kinerja afiliasi bisnis, kepemilikan manajerial dan
perusahaan. Sehingga dirumuskan kepemilikan institusional terhadap kinerja
hipotesis ketiga dari penelitian ini adalah: perusahaan.
H3: Kepemilikan manajerial berpengaruh Populasi dalam penelitian ini adalah
terhadap kinerja perusahaan perusahaan manufaktur yang terdaftar pada
Pengaruh Kepemilikan Institusional Bursa Efek Indonesia tahun 2016 sampai
Terhadap Kinerja Perusahaan dengan tahun 2019. Peneliti mengambil
Kepemilikan institusional disini data demikian dengan alasan karena data
merupakan jumlah kepemilikan saham pada periode tahun 2016 sampai tahun
perusahaan yang dimiliki oleh pihak 2019 merupakan data terbaru yang telah
institusi, oleh karena itu kepemilikan dipublikasikan dan masih berhubungan
institusional dapat dijadikan sebagai dengan tahun penelitian.
kontrol dalam perusahaan, hal itu karena Selanjutnya sampel ditentukan dengan
semakin besar jumlah kepemilikan menggunakan metode purposive sampling
institusional, maka perusahaan akan yaitu pengambilan sampel berdasarkan
semakin efisien dalam pemanfaatan aktiva kriteria atau pertimbangan yang ditetapkan
perusahaan, maka kepemiliakn oleh pihak oleh peneliti. Adapun kriteria perusahaan
institusi akan bertindak sebagai yang dijadikan sampel dalam penelitian ini
pencegahan dalam pemborosan yang adalah: Perusahaan manufaktur yang
mungkin dilakukan perusahaan (Lestari terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Tahun
dan Juliarto, 2017). 2016-2019, perusahaan manufaktur yang
Kepemilikan institusional berperan menerbitkan laporan tahunan dan laporan
sebagai pengawas dalam kegiatan yang keuangan yang telah diaudit Tahun 2016-
dilakukan oleh pihak manajemen oleh 2019, perusahaan manufaktur yang
karena itu kepemilikan institusional dapat terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun
mengurangi kegiatan menyimpang yang 2016-2019, dan menggunakan satuan
mungkin dilakukan oleh manajemen. Rupiah dalam laporannya, perusahaan
Dengan hal itu maka kepemilikan oleh Manufaktur yang tercatat memiliki semua
pihak luar atau kepemilikan institusional data yang dibutuhkan untuk menghitung
yang lebih terkonsentrasi akan variabel penelitian.
memberikan kesempatan yang lebih luas Penelitian ini menggunakan sumber
bagi pihak luar untuk melakukan kegiatan data sekunder, data sekunder merupakan
pengawasan. Akibat yang ditimbulkan dari data laporan keuangan tahunan perusahaan
hal itu adalah, semakin sempitnya manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek
kebebasan manajemen dalam menjalankan Indonesia pada tahun 2016 sampai dengan
aktifitas perusahaan, maka manajemen tahun 2019 peneliti dapat mengakses dan
akan semakin konsisten untuk terus memperoleh data pada situs resmi Bursa
memperbaiki kinerja perusahaan dan efek indonesia yaitu www.idx.co.id.
mengutamakan kepentingan investor Metode Analisis
dalam mengelola perusahaan, hal ini juga Penelitian ini menggunaan analisis
sejalan dengan penelitian yang dilakukan regresi linear berganda untuk mengetahui
Lestari dan Juliarto (2017). pengaruh antara variabel independen dan

298
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

variabel dependen. Adapun model Segsales : Penjualan masing-masing


regresinya adalah sebagai berikut: segmen
KP = α + β1SD + β2AB + β3KM + β4KI + Sales : Total penjualan
e Dengan perhitungan tersebut dapat
Keterangan : diperoleh hasil dan kesimpulan bahwa jika
KP = Kinerja Perusahaan nilai dalam pengujian HHI (Herfindahl-
SD = Strategi Diversifikasi Hirschman Indeks) mendekati angka 1
AB = Afiliasi Bisnis maka perusahaan tersebut memiliki pusat
KM = Kepemilikan manajerial penjualan yang hanya berpusat pada
KI = Kepemilikan Institusional segmen tertentu, dan jika nilai HHI
α = Konstanta (Herfindahl- Hirschman Indeks) mendekati
β = Koefisien regresi angka 0 maka penjualan perusahaan
e = Standar Error terdiversifikasi ke beberapa segmen dan
Variabel tidak hanya terpusat pada segmen tertentu.
Variabel Dependen (Y) Afiliasi Bisnis
Variabel dependen dalam penelitian Variabel afiliasi bisnis atau sering juga
ini adalah kinerja perusahaan, dalam disebut business group adalah jumlah
penelitian ini variabel kinerja perusahaan perusahaan yang terafiliasi dengan suatu
diukur menggunakan Return On Asset perusahaan (Prastica Astrid dkk 2018).
(ROA), ini merupakan rasio yang Pengukuran variabel afiliasi bisnis
mengukur kemampuan perusahaan dalam menggunakan data jumlah perusahaan
menghasilkan laba dalam satu periode, terafiliasi (AFF) yang terdapat dalam
nilai yang digambarkan oleh rasio Return laporan tahunan perusahaan.
On Asset (ROA) adalah nilai efektif dari Kepemilikan Manajerial
operasi suatu perusahaan yang Kepemilikan manajerial adalah tingkat
digambarkan dari pengelolaan yang baik kepemilikan saham oleh manajemen yang
atas aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. secara aktif ikut serta dalam pengambilan
Variabel ini diukur dengan membagi laba keputusan perusahaan. Pada penelitian ini
bersih dengan Total Asset yang dimiliki kepemilikan manajerial diukur dengan
perusahaan. menggunakan variabel dummy. Jika
Variabel Independen (X) terdapat persentase saham kepemilikan
Strategi Diversifikasi manajerial dalam sebuah perusahaan maka
Strategi diversifikasi merupakan salah diberi angka 1 dan jika perusahaan tidak
satu strategi bisnis yang dapat diterapkan memiliki persentase kepemilikan
oleh manajemen untuk dapat terus bersaing manajerial maka diberi angka 0.
dengan kompetitor dan meningkatkan Kepemilikan Institusional
kinerja perusahaan. Kepemilikan institusional merupakan
Manajemen menggunakan strategi kepemilikan saham oleh institusi, baik
diversifikasi dengan tujuan untuk institusi asing maupun dalam negeri yang
memperluas bisnis dengan Strategic bergerak dalam bidang keuangan maupun
Business Unit (SBU) (Dewi Sri dan Ming non keuangan.
Chen, 2019) Kepemilikan institusional ini bisa
Pengukuran variabel independen digunakan sebagai kontrol manajemen agar
strategi diversifikasi menggunakan dasar tidak bertindak merugikan perusahaan,
indeks Herfindahl- Hirschman (HHI), dalam penelitian ini kepemilikan
indeks HHI merupakan ukuran konsentrasi institusional dilihat dari besarnya
pasar yang dihitung dengan menjumlahkan persentase kepemilikan saham oleh
kuadrat dari pangsa pasar masing-masing institusi dengan seluruh saham.
perusahaan. Pengukuran yang digunakan untuk
HHI = Ʃ sagsales2 / Ʃ sales2 mengukur variabel kepemilikan
Keterangan institusional adalah presentase kepemilikan
HHI : Herfindahl- Hirschman saham institusi dibagi dengan saham yang
Indeks beredar.

299
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 12.3643 dengan nilai standar deviasi


Statistik Deskriptif sebesar 9.1991.
Analisis statistik deskriptif Kemudian nilai minimum untuk
menjelaskan beberapa data penting dari variabel kepemilikan manajerial adalah
variabel pada penelitian yang diteliti, yaitu sebesar 0.00 dan nilai maksimum sebesar
mean atau rata-rata, standar deviasi, nilai 1.00, dengan rata-rata sebesar 0.5891 dan
minimum, dan nilai maksimum, (Prastica nilai standar deviasi sebesar 0.4939.
Astrid et al, 2018). Oleh karena itu analisis Nilai minimum variabel kepemilikan
deskriptif dapat memberikan acuan untuk institusional adalah sebesar 0,00 yang
melihat karakteristik data yang telah dimiliki oleh perusahaan Indo Acidatama
diperoleh. Tbk, dan nilai maksimum variabel
Tabel 1 Hasil Statistik Deskriptif kepemilikan institusional adalah sebesar
0,98 dimiliki oleh perusahaan Keramika
Descriptive Statistic
Var Indonesia Asosiasi Tbk. Nilai rata-rata
N Min Max Mean S Dev variabel kepemilikan institusional adalah
SD 129 .00 1.00 .5925 .24597 sebesar 0.6369 dengan standar deviasi
AB 129 1.00 sebesar 0.2048.
43 12.3643 9.19913
Nilai minimum variabel Kinerja
KM 129 .00 1.00 .5891 .49391 Perusahaan sebesar -0,14 yang dimiliki
KI 129 .00 .98 .6369 .20481 oleh perusahaan Asia Plast Industri Tbk,
KP 129 -.14 .38 .0611 .06547 dan nilai maksimum sebesar 0,38 dimiliki
Sumber: data sekunder, diolah 2021 oleh perusahaan Unilever Indonesia Tbk,
dengan nilai rata-rata sebesar 0.0611 dan
Berdasarkan Tabel 1, diperoleh hasil standar deviasi sebesar 0.06547.
pengujian statistik deskriptif, variabel Uji Asumsi Klasik
strategi diversifikasi memiliki nilai Dilakukanya pengujian asumsi klasik
minimum sebesar 0.00 yang dimiliki oleh adalah untuk mengetahui bahwa
perusahaan Ultra Jaya Milk Industri & Tra persamaan regresi yang didapatkan
dan nilai maksimum sebesar 1.00 yang memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak
dimiliki oleh Aneka Gas Industri Tbk, bias dan konsisten.
Argha Karya Prima Industri Tbk, Duta Uji Normalitas
Pertiwi Nusantara Tbk, dan Tunas Baru Uji normalitas dilakukan untuk
Lampung Tbk, yang berarti jika suatu mengatahui distribusi data dari hasil
perusahaan memiliki nilai strategi penelitian, apakah data yang digunakan
diversifikasi yang mendekati 0 maka dalam penelitian memiliki distribusi
perusahaan tersebut semakin normal atau tidak.
terdiversifikasi, sedangkan sebaliknya jika Tabel 2 Hasil Uji Normalitas
suatu perusahaan memiliki nilai 1 maka One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
perusahaan tersebut hanya bergerak dalam Unstandardized
satu lini usaha. Kemudian nilai rata-rata Residual
variabel strategi diversifikasi sebesar Kolmogorov-
0.5925 dengan nilai standar deviasi sebesar Smirnov Z 1.221
0.2459. Asymp. Sig.
Selanjutnya nilai minimum dari (2-tailed) .101
variabel Afiliasi Bisnis sebesar 1 yang
dimiliki oleh perusahaan Chitose Sumber: data sekunder, diolah 2021
International Tbk, dan nilai maksimum
untuk variabel afiliasi bisnis sebesar 43 Uji normalitas yang digunakan pada
yang dimiliki oleh perusahaan Astra penelitian ini adalah menggunakan Uji
International Tbk, untuk nilai rata-rata statistik Kolmogrov Smirnov, dapat dilihat
variabel Afiliasi Bisnis adalah sebesar dari Tabel 2 hasil dari pengujian
normalitas menunjukkan nilai signifikansi

300
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

sebesar 0,101 dimana nilai tersebut lebih Pada penelitian ini menggunakan uji
besar dari 0,05 maka dapat dikatakan data autokorelasi run test dimana data dapat
dalam penelitian ini terdistribusi normal. dikatakan normal jika nilai Asymp sig 2-
Uji Multikolinearitas tailled lebih besar dari 0,05. Sebaliknya
Uji multikolonieritas bertujuan untuk data dikatakan tidak normal jika nilai
mengetahui apakah model regresi pada Asymp sig 2-tailled lebih kecil dari 0,05.
suatu penelitian terdapat adanya hubungan Berdasarkan hasil pengujian yang disajikan
antar variabel independen. Model regresi pada Tabel 4, diperoleh hasil dimana nilai
yang baik adalah tidak terjadi Asymp sig 2-tailled sebesar 0,133 lebih
multikolinearitas. besar dari 0,05 maka data dalam penelitian
Pada penelitian ini untuk mendeteksi ini tidak terjadi autokorelasi.
apakah ada atau tidaknya multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas
di dalam model regresi, dapat dilihat dari Uji Heteroskedastisitas merupakan uji
nilai tolerance dan Variance Inflation statistik yang dapat digunakan untuk
Factor (VIF). Nilai yang dipakai untuk melihat apakah ada perbedaan varian dari
menunjukan tidak adanya multikolinieritas residual untuk semua pengamatan pada
adalah nilai tolerance lebih besar dari 0.10 penelitian. (Ghozali, 2013).
dan VIF lebih kecil dari 10. Pengujian heteroskedastisitas pada
Tabel 3 Hasil Uji Multikolinearitas penelitian ini menggunakan uji spearmean
Collinearity Statistics rho.
Variabel Tabel 5 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Tolerance VIF
SD .793 1.261 Heteroskedastisitas
AB .898 1.113 Var Unstandardize
KM .777 1.287 d Residual
KI .889 1.125 Correlation
SD -.061
Sumber: data sekunder, diolah 2021 Coefficient
Sig. (2-tailed) .495
Berdasarkan output pengujian SPSS N 129
pada Tabel 3 diperoleh hasil nilai tolerance Correlation
sebesar 0,889 lebih besar dari 0,1 dan nilai AB -.084
Coefficient
Varian Inflation Factor (VIF) 1.125 lebih Sig. (2-tailed) .346
kecil dari 10, yang dapat diartikan bahwa
data dalam penelitian ini tidak terjadi N 129
multikolinearitas. Correlation
KM .047
Uji Autokorelasi Coefficient
Uji autokorelasi dilakukan untuk Sig. (2-tailed) .600
mengetahui apakah dalam data penelitian N 129
ada hubungan antara kesalahan Correlation
pengganggu yang berada pada periode t KI .056
Coefficient
dengan kesalahan pengganggu yang berada Sig. (2-tailed) .530
pada periode t sebelumnya (Ghozali,
2013). N 129
Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi Sumber: data sekunder, diolah 2021
Runs test
Unstandardized Dapat dilihat dari hasil pengujian
Residual yang disajikan dalam Tabel 5, variabel
strategi diversifikasi memiliki nilai
Number of Runs 57
signifikansi 0.495 variabel afiliasi bisnis
Z -1.502 memiliki signifikansi 0.346 variabel
Asymp. Sig. (2- kepemilikan manajerial memiliki nilai
tailed) .133 0,600 dan variabel kepemilikan
Sumber: data sekunder, diolah 2021 institusional sebesar 0,530, dimana semua

301
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

variabel memiliki nilai signifikansi lebih penelitian untuk menerangkan variasi


besar dari 0,05 yang artinya data dalam variabel dependen.
penelitian ini tidak terjadi Tabel 7 Hasil Uji R2
heteroskedastisitas atau lolos uji Model Summary
heteroskedastisitas. Adjusted R
Hasil Pengujian Hipotesis dan R R Square
Square
Pembahasan a
Hasil penelitian menggunakan regresi .349 .122 .094
linier berganda ditampilkan dalam tabel Sumber: data sekunder, diolah 2021
berikut: Berdasarkan output yang disajikan
Tabel 6 Hasi Regresi Linier Berganda pada Tabel 7, dapat dilihat bahwa nilai
Unstandardized Adjusted R Square sebesar 0.094, maka
Variabel Coefficients pengaruh dari variabel independen strategi
B Std. Error diversifikasi, afiliasi bisnis, kepemilikan
manajerial dan kepemilikan institusional
(Constant) .099 .028
sebesar 0.094 sisanya dipengaruhi variabel
SD -.019 .025 lain diluar penelitian.
AB .002 .001 Uji Statistik F
KM -.027 .013 Uji F adalah pengujian statistik yang
menunjukan apakah semua variabel
KI -.047 .029 independen yang diteliti yaitu variabel
Sumber: data sekunder, diolah 2021 strategi diversifikasi, afiliasi bisnis,
kepemilikan manajerial, dan kepemilikan
Berdasarkan tabel 6 diatas, maka institusional mempunyai pengaruh
dapat disusun persamaan regresi sebagai terhadap variabel dependen kinerja
berikut: perusahaan (Ghozali, 2013)
KP = 0,099 – 0,019 SD + 0,002 AB – Kriteria pengambilan keputusannya
0,027 KM – 0,047 KI + e adalah apabila nilai signifikansi lebih kecil
Nilai konstanta sebesar 0,099 dari 0,05 maka variabel strategi
memiliki arti bahwa jika variabel strategi diversifikasi, afiliasi bisnis, kepemilikan
diversifikasi, afiliasi bisnis, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional
institusional dan kepemilikan manajerial berpengaruh simultan terhadap variabel
diberi nilai 0, maka variabel kinerja kinerja perusahaan. Begitu pula
perusahaan akan menghasilkan nilai sebaliknya, jika nilai signifikansi lebih
sebesar 0,099. besar dari 0,05 maka variabel strategi
Kemudian jika variabel strategi diversifikasi, afiliasi bisnis, kepemilikan
diversifikasi sebesar 1% maka akan manajerial dan kepimilikan institusional
mempengaruhi kinerja perusahaan turun tidak berpengaruh secara simultan terhadap
sebesar 0,019. variabel kinerja perusahaan.
Jika variabel afiliasi bisnis sebesar 1% Tabel 7 Hasil Uji Statistik F
maka akan mempengaruhi kinerja
Uji Statistik F
perusahaan naik sebesar 0,002.
Jika variabel kepemilikan manajerial Model F Sig.
sebesar 1% maka akan mempengaruhi
Regression 4.307 .003b
kinerja perusahaan turun sebesar 0,027.
Selanjutnya jika kepemilikan Residual
institusional sebesar 1% maka akan Total
mempengaruhi kinerja perusahaan turun Sumber: data sekunder, diolah 2021
sebesar 0,047.
Uji Koefisien diterminasi (R2) Berdasarkan Tabel 7, dapat dilihat
Uji Koefisien Determinan (R2) adalah jika nilai signifikansi sebesar 0,003 dimana
uji untuk mengetahui kemampuan suatu nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 maka
model yang telah dibuat dalam sebuah variabel strategi diversifikasi, afiliasi

302
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

bisnis, kepemilikan manajerial dan dalam bisnisnya, dan menimbulkan


kepemilikan institusional berpengaruh kompleksitas bisnis, serta laba yang
simultan terhadap variabel kinerja diperoleh dari diversifikasi produk yang
perusahaan. dikeluarkan tidak sebanding dengan biaya
Uji Statistik t proses produksi yang harus dikeluarkan
Uji statistik t digunakan untuk suatu perusahaan untuk beberapa lini
menerangkan secara individual seberapa usaha, akibatnya kinerja perusahaan akan
jauh pengaruh variabel independen yaitu bergerak ke arah negatif atau sebuah
variabel strategi diversifikasi, afiliasi perusahaan tidak memiliki kemajuan
bisnis, kepemilikan manajerial dan dalam kinerjanya.
kepemilikan institusional. Analisis uji ini Hasil penelitian ini sejalan dengan
didapat dari melihat output spss pada penelitian sri, chen (2019) dimana strategi
variabel yang memiliki nilai signifikansi diversifikasi tidak berpengaruh terhadap
lebih kecil dari 0.05, jika nilai signifikansi kinerja perusahaan.
lebih kecil maka hipotesis diterima, Variabel Afiliasi Bisnis memiliki nilai
sedangkan jika nilai signifikansi lebih signifikansi sebesar 0,018 dimana nilai
besar dari 0,05 maka hipotesis ditolak. tersebut lebih kecil dari 0,05, artinya
Tabel 8 Hasil Uji Statistik t variabel afiliasi bisnis mempengaruhi
kinerja perusahaan maka hipotesis kedua
Uji t
dari penelitian ini diterima.
Model t Sig Suatu perusahaan memang sejatinya sangat
(Constant) 3.509 .001 membutuhkan suatu hubungan afiliasi
bisnis, dengan hubungan tersebut
SD -.756 .451 perusahaan dapat melakukan timbal balik
AB 2.394 .018 yang positif sehingga akan mempengaruhi
KM -2.100 .038 kinerja suatu perusahaan kea arah positif
pula, Afiliasi bisnis sendiri memiliki
KI -1.634 .105
beberapa manfaat ekonomi, seperti
Sumber: data sekunder, diolah 2021 contohnya peningkatan akses keuangan
antar perusahaan induk dan perusahaan
Dapat dilihat pada tabel 8 diatas, anak, kemudian perusahaan yang
variabel strategi diversifikasi memiliki tergabung dalam afiliasi bisnis juga dapat
nilai signifikansi sebesar 0,451 yaitu lebih merasakan dampak positif seperti transfer
besar dari 0,05 yang memiliki arti bahwa kemampuan dan ilmu antar anggota
variabel strategi diversifikasi tidak kelompok bisnis, serta dapat berbagi untuk
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan menyelesikan resiko yang terjadi dalam
dengan kata lain hipotesis pertama ditolak. perusahaan karena tergabung dalam suatu
Sebuah strategi diversifikasi pada dasarnya ikatan afiliasi bisnis.
memang suatu bumerang untuk Suatu hubungan afiliasi bisnis dinilai
perusahaan, pada satu sisi strategi tersebut penting untuk keberlangsungan operasi
dapat meningkatkan suatu kinerja dan laba maupun citra suatu perusahaan, karena
dari sebuah perusahaan tetapi pada sisi lain dengan adanya hubungan afiliasi bisnis
kegiatan bisnis akan semakin kompleks suatu perusahaan tidak akan terpuruk
dan memerlukan anggaran yang lebih terlalu lama jika mengalami kejatuhan,
untuk beberapa lini usaha karena tidak karena dalam suatu kelompok yang
terfokus pada satu lini usaha, hasilnya tergabung dalam afiliasi bisnis akan
malah strategi tersebut tidak efisien dan membantu secara financial maupun
efektif saat diterapkan pada perusahaan. dukungan yang lain jika suatu perusahaan
Setelah diteliti dan melihat fakta mengalami kejatuhan dan akan bangkit
dilapangan, penerapan strategi diversifikasi lebih cepat.
pada suatu perusahaan yang hanya Hasil penelitian ini sejalan dengan
bergerak dalam satu lini usaha akan penelitian Chadsy at al (2018) dimana
membuat perusahaan tersebut tidak fokus

303
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

afiliasi bisnis berpengaruh positif terhadap 4. KESIMPULAN


kinerja perusahaan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk
Variabel kepemilikan manajerial melihat pengaruh dari strategi
memiliki nilai signifikansi sebesar 0.038 diversifikasi, afiliasi bisnis, kepemilikan
dimana hasil nilai signifikansi tersebut manajerial dan kepemilikan institusional
lebih kecil dari 0.05 oleh karena itu terhadap kinerja perusahaan, hasil dari
variabel kepemilikan manajerial penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan variabel strategi diversifikasi tidak
dengan kata lain hipotesis ketiga dalam berpengaruh terhadap kinerja perusahaan,
penelitian ini diterima. variabel afiliasi bisnis berpengaruh
Kepemilikan saham yang dimiliki oleh terhadap kinerja perusahaan, variabel
pihak manajemen akan menimbulkan sikap kepemilikan manajerial berpengaruh
yang positif, jika manajemen memiliki terhadap kinerja perusahaan dan variabel
kepemilikan saham pada perusahaan, maka kepemilikan institusional tidak
manajemen tentunya akan mengetahui berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
kondisi sesungguhnya dari saham Keterbatasan
perusahaan yang dia miliki akibatnya Penelitian ini menggunakan total sampel
adalah manajer akan bekerja dengan sebaik pengamatan sebesar 129 sampel
mungkin dan akan mempengaruhi kinerja perusahaan manufaktur yang terdaftar di
perusahaan. Bursa Efek Indonesia pada tahun 2016-
Penelitian ini sejalan dengan Lestari dan 2017 dan terdapat banyak pengaruh
Juliarto (2017) dimana kepemilikan variabel lain diluar variabel yang diteliti
manajerial berpengaruh positif terhadap sehingga belum mampu menghasilkan
kinerja perusahaan. output yang baik.
Variabel kepemilikan institusional Saran
memiliki nilai signifikansi sebesar 0,105 Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat
dimana hasil tersebut lebih besar dari 0,05 menambah jumlah sampel pengamatan dan
maka variabel kepemilikan institusional menambah periode waktu pengamatan agar
tidak berpengaruh terhadap kinerja model penelitian dapat lebih
perusahaan atau hipotesis keempat ditolak. menggambarkan suatu kondisi yang
Kepemilikan institusional dalam suatu sesungguhnya yang terjadi di lapangan,
perusahaan berfungsi sebagai pengawas selain itu juga disarankan untuk
agar manajer tidak berbuat sesuatu yang menambahkan struktur variabel lain yang
dapat merugikan perusahaan, namun hal dapat berpengaruh terhadap kinerja
tersebut ternyata tidak efektif untuk perusahaan.
meningkatkan kinerja suatu perusahaan.
Hasil penelitian menunjukkan kepemilikan REFERENSI
saham yang dimiliki oleh pihak institusi
[1.] Ajeng Asmi Mahaputeri,
diluar perusahaan memiliki nilai
I.Kt.Yadnyana. Pengaruh Struktur
signifikansi 0,105 dimana nilai tersebut
lebih besar dari 0,05 maka dari itu suatu Kepemilikan, Kebijakan Pendanaan
kepemilikan institusional memang dapat dan Ukuran Perusahaan Pada Kinerja
dilakukan sebagai alat pengawas kegiatan Perusahaan. E-Jurnal Akuntansi
manajemen agar tidak bertindak berlebihan Universitas Udayana, 2014: 58-68.
tetapi suatu kepemilikan institusional tidak
berhasil untuk meningkatkan suatu kinerja [2.] Andi Eko Yuliantoro, Rr. Karlina
perusahaan. Aprilia Kusumadewi. Pengaruh
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan Afiliasi Kelompok Bisnis Terhadap
Asmi dan Yadyana (2014) dimana Manajemen Laba Dengan Kualitas
kepemilikan institusional tidak Audit Sebagai Moderasi (Studi
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Empiris pada Perusahaan Fast
Moving Consumer Goods di 5 Negara

304
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Emerging Markets ASEAN). [10.] Latansa Ulfa Syahida, Dr. Sri


Diponegoro Journal of Accounting 8 Fadilah, Helliana. Pengaruh
(2019): 1-14. Diversifikasi Korporat, Ukuran
Perusahaan dan Struktur Modal
[3.] Arum Ardianingsih, Komala
Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi
Ardiyani. Analisis Pengaruh Struktur
Perusahaan Manufaktur Sub Sektor
Kepemilikan Terhadap Kinerja
Makanan dan Minuman yang
Perusahaan. Jurnal Pena 19 (2010):
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
97-109.
Periode 2011-2015). jurnal akuntansi
[4.] Azolla Degita Azis, Ancella A. 3 (2017): 158-165.
Hermawan, Hilda Rossieta. Dampak
[11.] Maftukhah, Ida. Kepemilikan
Strategi Diversifikasi dan Kompensasi
Manajerial, Kepemilikan
Direksi sebagai Mekanisme
Institusional, dan Kinerja Keuangan
Pengendalian Manajemen Terhadap
Sebagai Penentu Struktur Modal
Kinerja Perusahaan. Simposium
Perusahaan. Jurnal Dinamika
Nasional Akuntansi XIX, 2016: 1-18.
Manajemen 4 (2013): 69-81.
[5.] Dewi Sri, Ming Chen. Pengaruh
[12.] Nopi Puji Lestari, Agung
Strategi Diversifikasi Terhadap
Juliarto. Pengaruh Dimensi Struktur
Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan
Kepemilikan Terhadap Kinerja
Food And Beverages. Jurnal
Perusahaan Manufaktur. Diponegoro
Akuntansi Kompetif 2 (2019): 123-
Journal of Accounting 6 (2017): 1-10.
131.
[13.] Novita Mardyani
[6.] Fadillah, Adil Ridlo. Analisis
Rosalinawati, Muchamad Syafruddin.
Pengaruh Dewan Komisaris
Pengaruh Struktur Modal Terhadap
Independen, Kepemilikan Manajerial
Kinerja Perusahaan Yang Terdaftar di
dan Kepemilikan Institusional
Bursa Efek Indonesia Tahun 2013.
Terhadap Kinerja Perusahaan yang
Diponegoro Journal Of Accounting 4
Terdaftar di LQ45. Jurnal Akuntansi
(2015): 2-9.
17 (2017): 38-52.
[14.] Prastica Astrid Octaviandini
[7.] Fina Maulidyani, Set Asmapene,
Chadys, Liyu Adhi Kasari Sulung,
Ledy Setiawati. Peran Group Afiliasi
Mutiara Baby Admeinasthi. Pengaruh
dalam Memoderasi Pengaruh Hutang
Internasionalisasi, Afiliasi Bisnis, dan
terhadap Nilai Perusahaan Property &
Research & Development terhadap
Real Estate Yang Terdaftar di Bursa
Kinerja Perusahaan Manufaktur di
Efek Indonesia. Journal Forum
Indonesia. Jurnal Siasat Bisnis 22
Ekonomi 19 (2017): 58-68.
(2018): 62-75.
[8.] Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis
[15.] Puspito. Pengaruh Struktur
Multivariate Dengan Program IBM
Kepemilikan Pada Kinerja Perusahaan
SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit
Dengan Struktur Modal Sebagai
Universitas Diponegoro, 2013.
Pemoderasi (studi pada perusahaan
[9.] Inayah Adi Sari, Adi Wiratno, Eko makanan dan minuman yang terdaftar
Suyono. Pengaruh Strategi di BEI). Riset Manajemen &
diversifikasi dan Karakteristik Akuntansi 2 (2011): 84-113.
Perusahaan Terhadap Kinerja
[16.] Rafrini Amyulianthy, Nuraini
Perusahaan. JAFFA 2 (2014): 13-22.
Sari. Pengaruh Diversifikasi Terhadap

305
The 13th University Research Colloqium 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Klaten

Kinerja Perusahaan. Binus Business tahun 2013-2016). Jurnal Akuntansi


Review 4 (2013): 215-230. Universitas Islam Indonesia, 2017: 1-
18.
[17.] Rani, Puspita. Peran
Kepemilikan Manajerial Dalam
Memoderasi Pengaruh Strategi
Diversifikasi Terhadap Kinerja
Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan 4 (2015): 181-201.
[18.] Rizki Maharani Nugroho,
Anny Widiasmara. Pengaruh Dewan
Direksi Berdasarkan Gender,
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional dan Profitabilitas
Terhadap Kinerja Perusahaan
Perbankan Periode 2015-2017.
Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi,
2019: 356-371.
[19.] Subekti, Imam. Relevansi
Nilai Atas Informasi Akuntansi,
Struktur Kepemilikan Saham, dan
Afiliasi Group Bisnis. JAAI 16
(2012): 147-158.
[20.] Subekti, Imam. Relevansi
Nilai Atas Informasi Akuntansi,
Struktur Kepemilikan Saham, dan
Afiliasi Group Bisnis Pada
Perusahaan Publik di Indonesia.
jurnal akuntansi Universitas
Brawijaya, 2012: 1-23.
[21.] Sulastri, Uli. Pengaruh
Strategi Diversifikasi Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan
Dengan Struktur Modal Sebagai
Variabel Intervening (Pada
Perusahaan Sektor Properti dan Real
Estate di Bursa Efek Indonesia
Periode 2009-2013). jurnal akuntansi,
2013: 2-29.
[22.] Zuhaikal, Rafli. Pengaruh
Strategi Diversifikasi, Intensitas
Penelitian dan Pengembangan, dan
Struktur modal terhadap kinerja
keuangan (Studi Empiris pada
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

306

Anda mungkin juga menyukai