ABSTRAKSI Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Struktur
NASKAH MASUK: Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan
22/10/2017 Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai
NASKAH REVISI: Variabel Moderating.
03/12/2017 Desain/metodologi/pendekatan
NASKAH TERIMA: Metode penelitian atau pendekatan yang digunakan adalah
03/01/2018 kuantitatif dengan desain penelitian kausalitas, di mana
terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih.
Hasil temuan
(1) Struktur Modal berpengaruh signifikan terhadap
Profitabilitas, (2) Struktur Modal berpengaruh signifikan
terhadap Nilai Perusahaan, (3) Profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap Nilai Perusahaan, (4) Profitabilitas
berfungsi sebagai parsial mediasi sehingga kurang mampu
meningkatkan nilai perusahaannya (5) Pengungkapan CSR
mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap Nilai
Perusahaan, (6) Pengungkapan CSR tidak mampu memoderasi
struktur modal dengan nilai perusahaan, jadi dalam penelitian
ini Pengungkapan CSR memperlemah pengaruh Struktur Modal
Terhadap Nilai Perusahaan.
Keterbatasan penelitian
(1)Perusahaan yang dijadikan sampel terbatas. Hal ini
menyebabkan tingkat generalisasi dari penelitian rendah,
(2)Periode waktu yang digunakan kurang lama hanya tiga
periode saja, yaitu periode Tahun 2013 – 2015.
Implikasi praktis
PENDAHULUAN
Adanya paradigma baru di mana nilai suatu perusahaan tidak lagi dipengaruhi
oleh faktor fundamental struktur modal dan profitabilitas. Seiring pergeseran waktu,
tekanan dari pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) memberikan dampak
terhadap Nilai Perusahaan. Beberapa tahun terakhir banyak perusahaan semakin
menyadari pentingnya pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai
bagian dari strategi bisnisnya. Salah satu alasan manajemen melakukan pelaporan sosial
adalah untuk alasan strategis. Meskipun belum bersifat mandatory, tetapi dapat
dikatakan bahwa hampir semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
sudah mengungkapkan informasi mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) dalam
laporan tahunannya.1
Dari perspektif ekonomi, perusahaan akan mengungkapkan suatu informasi jika
informasi tersebut dapat meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan akan memperoleh
1
Anies S. Bassamalah dan Johnny Jermias, “Social and Environmental Reporting and Auditing in Indonesia:
Maintaining Organizational Legitimacy?” Gadjah Mada International Journal of Business, January-April Vol. 7
No. 1 (2005), hlm. 109 – 127.
KAJIAN PUSTAKA
Nilai Perusahan
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli
apabila perusahaan tersebut dijual.5 Nilai perusahaan merupakan nilai pasar atas surat
berharga hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar.6 Nilai perusahaan merupakan
persepsi investor terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang sering dikaitkan
dengan harga saham. Hal ini dicerminkan dari nilai sekarang atas semua keuntungan
perusahaan yang diharapkan di masa depan.
2
Noke Kiroyan,“Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) Adakah
Kaitan di Antara Keduanya?” Economics Business Accounting Review, Edisi III. September-Desember (2006),
hlm. 45 – 58
3
Alfredo Mahendra, “Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan,” Tesis MA, Denpasar:
Universitas Udayana, 2011), hlm. 19.
4
Meiriska Febrianti, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan pada Industri Pertambangan Di
Bursa Efek Indonesia,” Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 14, No. 2 (Agustus, 2012), hlm. 155.
5
Husnan, S., Manajemen Keuangan-Teori dan Penerapan (Keputusan Jangka Panjeng), (Yogyakarta: BPFE,
2000), hlm.7.
6
Keown, Manajemen Keuangan : Prinsip-Prinsip dan Aplikasi, edisi 9, (Jakarta: Indeks, 2004), hlm. 37.
Struktur Modal
Struktur Modal (capital structure) berkaitan dengan pembelanjaan jangka
panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan hutang jangka panjang
dengan modal sendiri.7 Dengan kata lain struktur modal merupakan struktur
pembiayaan dikurangi passiva lancar suatu perusahaan.
Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemam-puan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan
dan mengukur tingkat efisiensi operasional dan efisiensi dalam menggunakan harta yang
dimilikinya.8 Profitabilitas merupakan gambaran dan kinerja manajemen dalam
mengelola perusahaan.
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)
Pengungkapan tanggung jawab sosial atau sering disebut sebagai corporate social
reporting adalah proses pengkomunikasian efek-efek sosial dan lingkungan atas
tindakan-tindakan ekonomi perusahaan pada kelompok-kelompok tertentu dalam
masyarakat dan pada masyarakat secara keseluruhan.
METODE PENELITIAN
Rancangan & Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas di mana terdapat hubungan antara
dua variabel atau lebih. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data perusahaan
property dan real estate yang terdaftar dalam Index Saham Syariah Indonesia periode
Tahun 2013-2015, dan situs internet: (www.idx.co.id).
Variabel Penelitian
Variabel eksogen (variabel independen). Menurut Sarwono variabel eksogen
dalam model jalur adalah semua variabel yang tidak ada penyebab-penyebab
eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak-anak panah menuju ke arahnya, selain
pada bagian kesalahan pengukuran.9 Dalam penelitian ini yang dijadikan variabel
eksogen adalah: Struktur Modal (X1) dan Corporate Social Responsibility (X3).
1. Variabel endogen
7
I Made Sudana, Manajemen Keuangan Teori dan Praktik, (Surabaya: Airlangga Unversity Press, 2009), hlm.
189.
8
Chen, K., “The Influence of Capital Structure on Company Value With Different Growth Opportunities,”
Paper for EFMA Annual Meeting,University of Lausanne, (2002), hlm. 53.
9
Sarwono J dan Suhayati E, Rizet Akuntansi Menggunakan SPSS, (Bandung: Graha Ilmu, 2010), hlm. 48.
Variabel endogen adalah variabel yang mempunyai anak panah menuju kearah
variabel tersebut. Variabel yang mancangkup didalamnya adalah mencangkup variabel
perantara dan tergantung/terikat. Variabel perantara endogen mempunyai anak panah
yang menuju ke arahnya dan dari arah variabel tersebut dalam suatu model diagram
jalur, yang dijadikan variabel perantara adalah profitabilitas (X2). Sedangkan variabel
tergantung/terikat mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya, yang dijadikan
variabel tergantung/ terikat adalah nilai perusahaan (Y).10
2. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan
diukur.11 Variabel ini merupakan penyela yang terletak di antara variabel independen
dan dependen sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya
atau timbulnya variabel dependen.12 Variabel intervening dalam penelitian ini adalah
Profitabilitas (X2).
3. Variabel moderating
Variabel moderating yaitu tipe variabel-variabel yang memperkuat atau
memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel
dependen. Variabel moderating merupakan tipe variabel yang mempunyai pengaruh
terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel. Sifat atau arah hubungan antar
variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen kamungkinan positif
atau negatif dalam hal ini tergantung pada variabel moderating. Variabel moderating
dalam penelitian ini adalah Pengungkapan Corporate Social Responsibility (X3).
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.13 Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan property dan real estate yang terdaftar dalam Indeks Saham Syariah
Indonesia (ISSI) periode tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 yang berjumlah 48
perusahaan.
10
Sarwono, Rizet Akuntansi, hlm. 49.
11
Sugiyono, Satistik Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2016), hlm. 5.
12
Sugiyono, Satistik, hlm. 6.
13
Sugiyono, Satistik, hlm. 61.
14
Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), hlm.
23.
15
Widoyoko, Teknik Penyusunan, hlm. 23.
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini. Masing-masing hipotesis akan dianalisis
menggunakan software SmartPLS 2.0 untuk menguji hubungan antar variabel.
HASIL PENELITIAN
1. Pengujian Asumsi
Berikut disajikan hasil uji asumsi linieritas dengan menggunakan uji Kurva.
Tabel 4.5
Hasil Uji Linieritas
PENGARUH F HITUNG SIGNIFIKANSI KETERANGAN
DER → ROE 13.036 0.001 Linier
DER → PBV 5.559 0.023 Linier
ROE → PBV 28.693 0.000 Linier
Sumber: data penelitian diolah (2017)
Hasil uji linieritas dengan menggunakan uji Kurva terhadap hubungan antar
variabel diperoleh nilai signifikansi antar pengaruh kurang dari 0,05 sehingga bentuk
hubungan antar pengaruh adalah linier sehingga asumsi terpenuhi.
2. Pengembangan Diagram Jalur
Analisis Partial Least Square (PLS) digunakan untuk menguji pengaruh antar
variabel yaitu variabel Struktur Modal, Profitabilitas, Nilai Perusahaan, dan CSR. Diagram
jalur yang terbentuk dari persamaan tersebut yaitu:
Gambar 4.1
Pengembangan Diagram Jalur
CSR
Nilai
Struktur Modal
Perusahaan
Profitabilitas
PEMBAHASAN
Pengaruh Struktur Modal Terhadap Profitabilitas
Hasil hipotesis pertama diartikan bahwa penambahan hutang yang dilakukan
perusahaan dapat menurunkan pendapatan bersih dari perusahaan tersebut, atas
terjadinya penurunan pendapatan bersih maka return on equity (ROE) perusahaan
sampel akan menurun.
Penggunaan hutang yang tinggi akan meningkatkan beban bunga pada
perusahaan sehingga dapat memicu adanya resiko kebangkrutan. Pendapat ini sesuai
dengan Brigham dan Houston16 yang menyatakan bahwa perusahaan yang mempunyai
tingkat pengembalian investasi (Profitabilitas) tinggi cenderung memiliki hutang dalam
16
Brigham, F., dan J. Houston, Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan, (Jakarta: Erlangga, 2001), hlm. 79.
jumlah kecil karena penggunaan modal sendiri lebih besar. Penggunaan hutang dalam
Islam adalah diperbolehkan. Namun meskipun demikian, hanya saja Islam menyuruh
umatnya agar menghindari hutang semaksimal mungkin jika dirinya mampu membeli
dengan tunai atau tidak dalam keadaan kesempitan ekonomi.
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan
Dari hasil pengujian hipotesis dapat diartikan bahwa penambahan hutang yang
dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha akan meningkatkan harga
saham dari perusahaan tersebut, sehingga nilai perusahaan pada perusahaan yang
bergerak di sektor property dan real estate di Index Saham Syariah Indonesia meningkat
signifikan.
Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan
Dari hasil pengujian hipotesis dapat diartikan bahwa peningkatan pendapatan
bersih dapat meningkatkan profitabilitas yang diwakilkan dengan variabel ROE (return
on equity), oleh karena peningkatan profitabilitas ini maka harga saham perusahaan
meningkat sehingga menambah nilai perusahaan yang diwakilkan dengan variabel PBV
(price book value).
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan melalui Profitabilitas
Dalam hal ini perusahaan dengan meningkatkan hutang maka perusahaan dapat
meningkatkan nilai perusahaannya, dimana peningkatan hutang tersebut juga dapat
meningkatkan Profitabilitas yang secara tidak langsung dapat meningkatkan nilai
perusahaan menjadi lebih tinggi.
Pengaruh Pengungkapan CSR terhadap Nilai Perusahaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengungkapan CSR berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa besar
kecilnya praktik pengungkapan CSR mempengaruhi peningkatan nilai perusahaan.
Pengungkapan CSR sendiri merupakan konsep manajemen yang dianjurkan
dalam Islam, sebagaimana dalam Q.S Al Imron ayat 104 (dan hendaklah ada di antara
kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf
dan mencegah dari yang munkar]; merekalah orang-orang yang beruntung.).
Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan dengan Moderasi
Pengungkapan CSR
Pengungkapan CSR memperlemah pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai
Perusahaan. Hal ini disebabkan karena pengungkapan CSR di Indonesia khususnya untuk
sektor property dan real estate belum dilaksanakan secara maksimal, masih banyak item-
item yang belum diungkapkan. Sehingga respon investor atas pengungkapan CSR juga
kurang antusias.
KESIMPULAN
1. Struktur Modal mempunyai pengaruh signifikan terhadap Profitabilitas.
2. Struktur Modal mempunyai pengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
3. Profitabilitas mempunyai pengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
4. Struktur Modal mempunyai pengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan melalui
Profitabilitas.
5. Pengungkapan CSR mem-punyai pengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
6. Pengungkapan CSR tidak mampu memoderasi struktur modal dengan nilai
perusahaan. Dengan kata lain Pengung-kapan CSR memperlemah pengaruh Struktur
Modal Terhadap Nilai Perusahaan.
SARAN
1. Perusahaan property dan real estate di Index Saham Syariah Indonesia belum
mencapai titik optimal pada tingkat hutangnya, sehingga disarankan untuk
menambah proporsi hutang perusahaan sampai pada tingkat tertentu sebagai sumber
pendanaan sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
2. Perusahaan property dan real estate di Index Saham Syariah Indonesia diharapkan
lebih memaksimalkan lagi upaya pengungkapan CSR sehingga dapat meningkatkan
nilai perusahaan.
3. Kepada peneliti selanjutnya khususnya yang berminat meneliti terkait penelitian ini
disarankan melakukan penelitian lanjutan dengan memperluas sampel perusahaan
yang mencangkup semua jenis perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.
4. Penelitian ini hanya menggunakan variabel struktur modal, Profitabilitas, Nilai
Perusahaan dan Pengungkapan CSR dengan masing-masing menggunakan satu
indikator saja. Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menambah variabel
keuangan yang lainnya yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap nilai perusahaan,
sebagai contoh variabel kebijakan dividen dan growth.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.1999.
Aisyah BM. Siti. Konflik Sosial Dalam Hubungan Antar Umat Beragama, Jurnal Dakwah
Tabligh, Vol.15, No.2, Desember 2014.
Andriani, Fitri. Perbedaan Tingkat Persepsi Penerimaan Sosial Antara mahasiswa yang
Belajar Psikologi dan yang Tidak Belajar Psikologi, INSAN Media Psikologi, Vol.3
No.2.Agustus 2001.
Dayakisni & Hudaniah. Psokologi Sosial. Malang: UMM Press.2009.
Durkin K, Developmental Social Psycholog: From Infancy to Old Age (Oxford: Blackwell
Publisher Ltd, 1995.
Griffin, Ricky W. Manajemen. Jakarta: Erlangga. 2004.
Hallahan, Daniel P. dkk. Exceptional Leaners: An Introduction to Special Education.Boston:
Person Education Inc, 2009.cet.10.
Hurlock. Psikologi Perkembangan. Alih bahasa:dr.Med. Metasari T & Dra. Muslichah Z.
Jakarta: Erlangga.1996.
Kasmiran, Moh. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Malang: UIJ Press. 2008.
Jannah, Miftakhul dan Darmawanti, Ira. Tumbuh Kembang Anak Usia Dini & Deteksi Dini
pada Anak Berkebutuhan Khusus. Surabaya: Insight Indonesia, 2004.
Mappiare, Andi. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.1982.
Muhaimin, dkk. Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada
Sekolah dan Madrasah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008.
Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
2005.
Sugiyo, Komunikasi Antar Pribadi. Semarang: UNNES Press. 2005.
Syah, Muhibbib. Psikologi Belajar. Jakarta: Logos.1999.
Wawancara dengan Koordinator Inklusi (Malang, 17 Desember 2016)
Walgito, Bimo. Psikologi Sosial. Yogyakarta: ANDI.2003.
Elia Febriana
Postgraduate Student Program of Economy Faculty and Busines,
University of Brawijaya, East Java, Indonesia
Djumahir
Achmad Helmy Djawahir
Lecturer Program of Economy Faculty and Business,
University of Brawijaya, East Java, Indonesia
Email: elia_casperlie@yahoo.com
Abstract. The purpose of this study to analyse of capital structure, dividend policy, firm size, managerial stock
ownership and profitability of the value of manufacturing company in the Indonesia Stock Exchange.Sampling
was carried out with saturated sampling method that all 15 companies is used as a sample. Analysis of the data
in this study using multiple regression. The results showed that the capital structure, dividend policy, the size of
the company and profitability positive and significant effect of the company value, while the managerial stock
ownership does not effect the value of the company.
Keywords : Capital Structure, Dividend Policy, Firm Size, Managerial Stock Ownership And Profitability Of
Value companies
Abstrak: Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh struktur modal, kebijakan dividen, ukuran
perusahaan, kepemilikan saham manajerial dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan manufaktur
di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampling jenuh yaitu 15
perusahaan digunakan sebagai sampel. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan regresi
berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur modal, kebijakan dividen, ukuran
perusahaan dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan,
sedangkan kepemilikan saham manajerial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci : Struktur Modal, Kebijakan Dividen, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Saham
ManajerialDan Profitabilitas Terhadap Nilai perusahaan
tinggi nilai rasio PBV semakin tinggi penilaian Saat ini dunia usaha sangat tergantung
investor dibandingkan dengan dana yang pada masalah pendanaan. Keputusan
ditanamkan dalam perusahaan tersebut pendanaan berkaitan dengan keputusan
sehingga semakin besar pula peluang para perusahaan dalam mencari dana untuk
investor untuk membeli saham perusahaan membiayai investasi dan menentukan
(Ang, 2002). komposisi sumber pendanaan yang berasal dari
Berikut ini merupakan tabel nilai rata- laba ditahan, hutang, dan ekuitas dalam
rata perkembangan Price Book Value (PBV) membiayai investasi maupun kegiatan
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa operasional perusahaan yang akan berdampak
Efek Indonesia periode 2008 sampai dengan terhadap nilai perusahaan. Keputusan
2012. pendanaan menyangkut penentuan secara
Tabel 1.Rata-rata Price Book Value Pada optimal mengenai struktur modal dan
Perusahaan Manufaktur yang kebijakan dividen yang berhubungan dengan
Listed di BEI pencapaian tujuan perusahaan (Moeljadi,
2006:236). Keputusan struktur modal adalah
keputusan dalam memilih pendanaan utang
dan ekuitas(Brealey & Myers,2006:7).Struktur
modal yang optimal harus mencapai suatu
Berdasarkan Tabel 1 rata-rata Price
keseimbangan antara risiko dan pengembalian
Book Valueperusahaan manufakturlebih besar
sehingga dapat memaksimalkan harga saham.
satu (>1), hal ini menunjukan bahwa nilai
(Brigham & Houston,2006:7).
pasar saham lebih besar daripada nilai buku
Teori struktur modal menjelaskan
perusahaan, sehingga semakin besar pula
bahwa kebijakan pendanaan (financial policy)
peluang para investor untuk membeli saham
perusahaan dalam menentukan struktur
perusahaan tersebut yang merupakan
modal (bauran antara hutang dan ekuitas)
cerminan dari tingginya nilai perusahaan
bertujuan untuk mengoptimalkan nilai
manufaktur.Fenomena tentang tingginya nilai
perusahaan (value of the firm). Menurut trade
perusahaan manufaktur yang diproksikan
off theory, manajer dapat memilih rasio utang
dengan PBV menarik untuk dilakukan kajian
untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Nilai
tentang faktor-faktor yang memengaruhi nilai
perusahaan akan tercermin dari harga saham
perusahaan.
(Fama, 1978). Memaksimalkan nilai
Para investor seringmenilai suatu
perusahaan tidak hanya dengan nilai ekuitas
perusahaan dengan melihat nilai saham
saja yang harus diperhatikan, tetapi jenis
perusahaan.Penilaian terhadap nilai saham
semua sumber keuangan seperti hutang,
perusahaan terdapat tiga jenis penilaian
waran maupun saham preferen (Jensen, 2001).
penting. Penilaian tersebut adalah penilaian
Optimalisasi nilai perusahaan yang merupa-
atas nilai buku (book value), nilai pasar (market
kan tujuan perusahaan dapat dicapai melalui
value) dan nilai intrinsik (intrinsic value)
fungsi manajemen keuangan, dimana satu
(Jogiyanto, 2003:88). Salah satu pendekatan
keputusan keuangan yang diambil akan
dalam menentukan nilai intrinsik saham
mempengaruhi keputusan keuangan lainnya
adalah dengan Price to Book Value (PBV). PBV
dan berdampak pada nilai perusahaan (Fama
atau rasio harga per nilai buku merupakan
dan French, 1998).
hubungan antara harga pasar saham dengan
Berbagai penelitian terdahulu yang
nilai buku per lembar saham (Jones, 2000:274).
meneliti pengaruh antara struktur modal dan
Elia Fe bria na , Djum ahir. Ac hm ad Helm y Dj a w a h i r, P e n g a r u h S t r u k t u r M o d a l , K e b i j a k a n D i v i d e n , 165
nilai perusahaan, yaitu penelitian yang terhadap penghasilan bersih setelah pajak
dilakukan Chowdhury dan Chowdhury atau Earnings After Tax (EAT), yaitu
(2010) menemukan bahwa struktur modal membaginya kepada para pemegang saham
yang dilihat dari faktor penentunya dalam bentuk dividen, atau diinvestasikan
berhubungan dengan nilai perusahaan. Cheng kembali kedalam perusahaan sebagai laba
dan Tzeng (2011) menunjukkan bahwa nilai ditahan. Biasanya, sebagian EAT dibagi dalam
perusahaan yang menggunakan leverage lebih bentuk dividen dan sebagian lagi
besar daripada perusahaan unleveraged, diinvestasikan kembali. Oleh karena itu,
ditemukan ada pengaruh positif dari leverage manajemen harus membuat kebijakan tentang
ke nilai perusahaan yang cenderung menguat besarnya EAT yang dibagikan sebagai dividen
ketika kualitas keuangan perusahaan juga tersebut. Apabila perusahaan memutuskan
baik. Cheng, et al (2010) menunjukkan bahwa untuk membagi laba yang diperoleh sebagai
meningkatnya stuktur hutang perusahaan, dividen berarti akan mengurangi jumlah laba
maka nilai perusahaan akan semakin ditahan yang akhirnya mengurangi sumber
meningkat. Rahim dkk (2010) menemukan dana internal yang digunakan untuk
bahwa leverage berhubungan positif dengan mengembangkan perusahaan. Perusahaan
nilai perusahaan. dapat mengurangi biaya agensi dengan
Penelitian dengan hasil berbeda membagikan dividen, hal ini dikarenakan
dilakukan oleh Adekunle etal. (2010) yang mengurangi jumlah arus kas perusahaan yang
menemukan bahwa terdapat hubungan seringkali digunakan oleh manajer untuk
negatif antara rasio hutang sebagai proksi digunakan secara boros (tidak efisien).
struktur modal terhadap nilai perusahaan Nilai perusahaan dapat dilihat dari
baik yang diukur dengan menggunakan ROA kemampuan perusahaan membayar
maupun ROE. Cuong dan Canh (2012) dividennya. Besarnya dividen yang dibagi
menemukan bahwa leverage dan nilai tersebut dapat mempengaruhi harga saham.
perusahaan memiliki hubungan nonlinear. Apabila dividen yang dibayarkan tinggi maka
Modigliani dan Miller (1963) mengungkapkan harga saham cenderung tinggi sehingga nilai
bahwa dengan memasukkan pajak peng- perusahaan juga tinggi. Namun, jika dividen
hasilan perusahaan, maka penggunaan yang dibayarkan kepada pemegang saham
hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. kecil maka harga saham perusahaan itu juga
Apabila pendekatan Moddigliani Miller rendah. Dengan demikian, dividen yang besar
dalam kondisi ada pajak penghasilan akan meningkatkan nilai perusahaan (Harjito
perusahaan benar, maka nilai perusahaan dan Martono, 2010:115).
akan meningkat terus karena penggunaan Pembayaran dividen merupakan bagian
hutang yang semakin besar,hal ini dari monitoring perusahaan. Perusahaan
mengindikasikan bahwa struktur modal yang cenderung membayar dividen yang lebih
optimal dapat dicapai dengan menye- besar jika insiders memiliki proporsi saham
imbangkan keuntungan perlindungan pajak yang lebih rendah. Pembayaran dividen
dengan beban biaya sebagai akibat peng- kepada pemegang saham akan mengurangi
gunaan hutang yang semakin besar. sumber-sumber dana yang dikendalikan oleh
Kebijakan dividen merupakan salah manajer, sehingga mengurangi kekuasaan
satu aspek penting dalam tujuan manajer dan membuat pembayaran dividen
memaksimumkan nilai perusahaan. mirip dengan monitoring capital market yang
Manajemen memiliki dua alternatif perlakuan
166 Ju rna l Ek onom i Bis nis Tahun 21, Nom o r 2 , O k t o b e r 2 0 1 6
terjadi jika perusahaan memperoleh modal ukuran perusahan dapat diartikan sebagai
baru (Rozeff , 1982danEasterbook, 1984). suatu perbandingan besar atau kecilnya usaha
Bird in the Hand Theory dari suatu perusahan atau organisasi
mengemukakan bahwa ada hubungan antara Ukuran perusahaan adalah suatu skala
nilai perusahaan dengan kebijakan dividen, dimana dapat diklasifikasikan besar kecil
dimana nilai perusahaan akan perusahaan menurut berbagai cara, antara
dimaksimumkan oleh rasio pembayaran lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham,
dividen yang tinggi, karena investor dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran
menganggap bahwa resiko dividen tidak perusahaan hanya terbagi dalam kategori
sebesar resiko kenaikan nilai modal (Gordon yaitu perusahaan besar (large firm),
dan Lintner, 1956). Investor lebih menyukai perusahaan menengah (medium-size) dan
keuntungan dalam bentuk dividen daripada perusahaan kecil (small firm). Penentuan
keuntungan yang diharapkan dari kenaikan ukuran perusahaan ini didasarkan kepada
nilai modal. total asset perusahaan (Machfoedz, 1994:87).
Berbagai penelitian terdahulu yang Perusahaan yang memiliki total aktiva
meneliti hubungan antara kebijakan dividen besar menunjukkan bahwa perusahaan
dengan nilai perusahaan dilakukan oleh tersebut telah mencapai tahap kedewasaan
Alonso et al. (2005) menemukan bukti bahwa dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan
dividen mempengaruhi nilai perusahaan. sudah positif dan dianggap memiliki prospek
Amidu (2007) menemukan bahwa kebijakan yang baik dalam jangka waktu yang relatif
dividen berpengaruh positif terhadap nilai lama, selain itu juga mencerminkan bahwa
perusahaan yang dilihat dari firm performance perusahaan relatif lebih stabil dan lebih
(ROA). Qureshi (2007) menunjukan bahwa mampu menghasilkan laba dibanding
kebijakan dividen yang memadai dapat perusahaan dengan total asset yang kecil
mencapai tujuan maksimalisasi nilai (Indriani, 2005 dalam Daniati dan Suhairi,
perusahaan. Ghosh and Ghosh (2008) 2006). Biasanya perusahaan besar mempunyai
menemukan bahwa kebijakan dividen aktiva yang besar pula nilainya. Secara teoritis
berhubungan positif dengan nilai perusahaan. perusahaan yang lebih besar mempunyai
Hasil yang berbeda ditunjukan oleh Kapoor kepastian (certainty) yang lebih besar daripada
(2006) bahwa dividen tidak berhubungan perusahaan kecil sehingga akan mengurangi
signifikan dengan nilai perusahaan. tingkat ketidakpastian mengenai prospek
Ukuran perusahaan dianggap mampu perusahaan ke depan. Hal tersebut dapat
mempengaruhi nilai perusahaan. Karena membantu investor memprediksi resiko yang
semakin besar ukuran atau skala perusahaan mungkin terjadi jika berinvestasi pada
maka akan semakin mudah pula perusahaan perusahaan itu (Yolana dan Martani, 2005).
memperoleh sumber pendanaan baik yang Penelitian terdahulu yang melihat
bersifat internal maupun eksternal. pengaruh ukuran perusahaan dan nilai
Keputusan menyangkut besarnya perusahan perusahaan, yaitu Cheng, Liu and Chien
akan berakibat pada tingkat harga saham (2001) menyimpulkan bahwa ukuran
perusahan (Weston dan Copeland, 2010:13). perusahaan secara individu mempengaruhi
Secara umum, ukuran dapat diartikan sebagai nilai perusahaan yang terdaftar di bursa
suatu perbandingan besar atau kecilnya suatu saham China. Paranita, (2007) dan Sujoko dan
objek. Jika pengertian ini dihubungkan Soebiantoro (2007) menyimpulkan bahwa
dengan perusahan atau organisasi, maka ukuran perusahaan berpengaruh positif
Elia Fe bria na , Djum ahir. Ac hm ad Helm y Dj a w a h i r, P e n g a r u h S t r u k t u r M o d a l , K e b i j a k a n D i v i d e n , 167
terhadap nilai perusahaan. Obradovich dan Konflik yang terjadi antara pemilik
Gill (2013) menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan dan manajer dapat
perusahaan berpengaruh positif dan diminimumkan dengan jalan mensejajarkan
signifikan terhadap nilai perusahaan yang kepentingan pemilik perusahaan dengan
tercatat di New York Stock Exchange. manajer.
Purnomosidi. L. dkk (2014) menyimpulkan Konflik keagenan terjadi karena
bahwa ukuran perusahaan memiliki efek adanya pemisahan kepemilikan dan
positif terhadap nilai perusahaan real estate di pengendalian (Jensen dan Meckling, 1976).
Bursa Efek Indonesia. Siahaan, U. Marius, dkk Konflik keagenan menyebabkan penurunan
(2014) menunjukan bahwa ukuran nilai perusahaan. Struktur kepemilikan
perusahaan berpengaruh positif terhadap menjadi penting dalam teori keagenan karena
nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di sebagian besar argumentasi konflik
Bursa Efek Indonesia. disebabkan oleh adanya pemisahan
Hasil berbeda ditunjukan oleh Gill and kepemilikan dan pengelolan. Konflik
Mathur (2011) membuktikan bahwa ukuran keagenan tidak terjadi pada perusahan
perusahaan yang lebih besar (sejumlah dengan kepemilkan seratus persen oleh
banyaknya direksi) memiliki dampak negatif manajemen. Manajer sekaligus pemegang
pada nilai perusahaan manufaktur di Kanada. saham akan meningkatkan nilai perusahaan
Machfoeds dan Hamonangan (2006) karena dengan meningkatkan nilai
menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan perusahaan, maka nilai kekayaanya sebagai
tidak menunjukkan hubungan non linear pemegang saham akan meningkat juga.
terhadap nilai perusahaan. Konsisten dengan penelitan yang dilakukan
Nilai perusahaan juga akan Rizqia, dkk (2013) menyimpulkan bahwa
dipengaruhi oleh kepemilikan manajerial, kepemilikan manajerial berpengaruh positif
dimana perusahaan didirikan dengan tujuan dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
untuk memakmurkan pemilik perusahaan Herry dan Hamin (2005) menunjukkan
atau pemegang saham (Suad Husnan, kepemilikan manajerial berpengaruh positif
2006:208). Tujuan ini dapat diwujudkan dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
dengan memaksimumkan nilai perusahaan Hasil kajian berbeda ditunjukkan oleh
dengan asumsi bahwa pemegang saham Abdolkhani dan Jalali (2013) menyimpulkan
selaku pemilik perusahaan melimpahkan bahwa pengaruh kepemilikan manajerial
kepada pihak lain yaitu manajer sehinga terhadap nilai perusahaan adalah signifikan
timbulnya hubungan keagenan. Manajer dan negatif, ketika kepemilikan eksekutif atau
sebagai orang yang profesional diharapkan direktur tinggi maka nilai perusahaan akan
dapat bertindak atas nama pemilik untuk kurang. Ruan, Tian dan Ma (2011)
mencapai tujuan perusahaan, yaitu menemukan hubungan yang negatif antara
meningkatkan nilai perusahaan. Namun kepemilikan menajerial terhadap nilai
seringkali para manajer justru tergoda untuk perusahaan. Rustendi dan Jimmi (2008)
meningkatkan kesejahteranya sendiri,hal menyimpulkan bahwakepemilikan manajerial
inilah yang dapat menimbulkan konflik secara parsial tidak mempunyai pengaruh
keagenan (agency conflict). Adanya konflik terhadap nilai perusahaan.
keagenan akan menurunkan nilai perusahaan. Salah satu indikator penting bagi
Penurunan nilai perusahaan akan berdampak investor dalam menilai prospek perusahaan di
pada kekayaan para pemegang saham. masa depan adalah dengan melihat
168 Ju rna l Ek onom i Bis nis Tahun 21, Nom o r 2 , O k t o b e r 2 0 1 6
untuk menahan laba yang diperoleh, maka kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva
kemampuan pembentukan dana internal akan dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang
semakin besar. memiliki total aktiva besar menunjukkan
Terdapat dua teori yang saling bahwa perusahaan tersebut telah mencapai
bertentangan mengenai kebijakan dividen tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini
yang seharusnya dianut oleh perusahaan. arus kas perusahaan sudah positif dan
Pertama adalah teori yang dikembangkan dianggap memiliki prospek yang baik dalam
oleh Modligiani dan Miller (1961) yang jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga
menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih
relevan. Modligiani dan Miller (1961) stabil dan lebih mampu menghasilkan laba
menyatakan juga bahwa dengan suatu dibanding perusahaan dengan total asset yang
keputusan investasi tertentu, rasio dividen kecil (Indriani, 2005 dalam Daniati dan
yang dibagikan tidak ada pengaruhnya Suhairi, 2006). Aktiva merupakan tolok ukur
dengan nilai perusahaan. Inti dari pendapat besaran atau skala suatu perusahaan.
mereka bahwa kebijakan dividen tidak
relevan. Struktur Kepemilikan Saham
Di lain pihak, Gordon dan Lintner Kepemilikan Saham Manajerial.
(1956), mengemukakan teori bird in the hand. Saham merupakan bentuk pendanaan
Mereka berpendapat bahwa dividen akan jangka panjang yang tidak memiliki batas
kecil resikonya jika dibandingkan dengan waktu pengembalian. Saham menunjukkan
kenaikan nilai modal, dan oleh karena itu bukti kepemilikan atas suatu perusahaan
biaya ekuitas perusahaan akan naik apabila yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT).
dividen dikurangi. Dengan demikian suatu Pemilik saham suatu perusahaan adalah
perusahaan dapat menetapkan suatu rasio pemegang saham, dan merupakan pemilik
pembagian dividen yang tinggi dan perusahaan. Tanggung jawab pemilik
menawarkan hasil dividen yang tinggi guna perusahaan yang berbentuk Perseroan
meminimumkan biaya modalnya. Terbatas pada modal yang disetorkan atau
yang dimiliki (Husnan, 1998:41).
Ukuran Perusahaan Kepemilikan manajer (insider
Ukuran perusahaan adalah suatu skala ownership) tersebut dapat menyebabkan
dimana dapat diklasifikasikan besar kecil munculnya benefit maupun cost bagi
perusahaan menurut berbagai cara, antara perusahaan, karena insider ownership tersebut
lain: total aktiva, log size, nilai pasar saham, kemudian memberikan dampak pada
dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perilaku pihak manajemen (Jensen, 1992).
perusahaan hanya terbagi dalam kategori Manajer dapat mengambil tindakan yang
yaitu perusahaan besar (large firm), diperlukan untuk meningkatkan kesejahtera-
perusahaan menengah (medium-size) dan an pribadinya, berlawanan dengan upaya
perusahaan kecil (small firm). Penentuan untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
ukuran perusahaan ini didasarkan kepada Konflik kepentingan yang sangat potensial ini
total asset perusahaan (Machfoedz, 1994). menyebabkan pentingnya suatu mekanisme
Ukuran (size) perusahaan bisa diukur yang diterapkan guna melindungi
dengan menggunakan total aktiva, penjualan, kepentingan pemegang saham (Jensen dan
atau modal dari perusahaan tersebut. Salah Meckling, 1976).
satu tolok ukur yang menunjukkan besar
170 Ju rna l Ek onom i Bis nis Tahun 21, Nom o r 2 , O k t o b e r 2 0 1 6
Tingkat asimetri informasi akan dari ROA dan ROE mencerminkan daya tarik
cenderung relatif tinggi pada perusahaan bisnis (bussines attractive). Return on asset
dengan tingkat kesempatan investasi yang (ROA) merupakan pengukuran kemampuan
besar. Manajer atau pengelola perusahaan perusahaaan secara keseluruhan di dalam
memiliki informasi privat tentang nilai proyek menghasilkan keuntungan dengan jumlah
di masa akan datang dan tindakan mereka keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam
tidaklah dapat diawasi dengan detail oleh perusahaan. ROA digunakan untuk melihat
pemegang saham, sehingga biaya agensi tingkat efisiensi operasi perusahaan secara
antara manajer dengan pemegang saham akan keseluruhan. Semakin tinggi rasio ini,
meningkat pada perusahaan dengan semakin baik suatu perusahaan.
kesempatan investasi yang tinggi.
Nilai Perusahaan
Kepemilikan Saham Institusional. Menurut Husnan (2000:58) nilai
Kepemilikan saham institusioanal perusahaan merupakan harga yang bersedia
merupakan kepemilikan saham yang terdiri dibayar oleh calon pembeli apabila
dari bank, perusahaan asuransi, perusahaan perusahaan tersebut dijual,sedangkan
investasi, dana pensiun, dan institusi lainnya. menurut Keown (2003:74) nilai perusahaan
Kepemilikan institusional ini juga dapat merupakan nilai pasar atas surat berharga
mempengaruhi keputusan pencarian dana, hutang dan ekuitas perusahaan yang beredar.
apakah melalui hutang atau melalui right Nilai perusahaan merupakan persepsi
issue. Pemegang saham sebagai pemilik investor terhadap tingkat keberhasilan
perusahaan berkepentingan dengan pendapatan perusahaan yang sering dikaitkan dengan
per lembar sahamnya, bertambahnya jumlah harga saham (Sujoko dan Soebiantoro, 2007).
saham yang beredar cenderung akan Harga saham yang tinggi membuat nilai
mengurangi pendapatan per lembar perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan
saham.Sehingga untuk mempertahankan yang tinggi akan membuat pasar percaya
pendapatan per lembar sahamnya, pemegang tidak hanya pada kinerja perusahaan saat ini
saham cenderung memilih sumber pendanaan namun juga pada prospek perusahaan di
dari hutang. masa depan. Nilai perusahaan sering
diproksikan dengan price to book value, Price to
Profitabilitas book value dapat diartikaan sebagai hasil
Profitabilitas atau kemampulabaan perbandingan antara harga saham dengan
merupakan kemampuan perusahaan didalam nilai buku per lembar saham. Menurut Ang
menghasilkan laba. Profitabilitas mencermin- (1997) secara sederhana menyatakan bahwa
kan keuntungan dari investasi keuangan. PBV merupakan rasio pasar yang digunakan
Rasio ini sangat diperhatikan oleh calon untuk mengukur kinerja harga pasar saham
investor maupun pemegang saham karena terhadap nilai bukunya.
berkaitan dengan harga saham serta dividen Keberadaan PBV sangat penting bagi
yang akan diterima.Rasio profitabilitas dapat investor untuk menentukan strategi investasi
diukur dari dua pendekatan yakni di pasar modal karena melalui price book value,
pendekatan penjualan dan pendekatan investor dapat memprediksi saham-saham
investasi. Ukuran yang banyak digunakan yang overvalued atau undervalued (Ahmed dan
adalah return on asset (ROA) dan return on Nanda, 2000). Price book value
equity (ROE), rasio profitabilitas yang diukur menggambarkan seberapa besar pasar
Elia Fe bria na , Djum ahir. Ac hm ad Helm y Dj a w a h i r, P e n g a r u h S t r u k t u r M o d a l , K e b i j a k a n D i v i d e n , 171
laporan keuangan perusahaan serta harga Tabel 2Rekapitulasi Hasil analisis Regresi
saham, teknik pengumpulan data yang Linier Berganda
digunakan adalah dokumentasi. Dokumentasi Vari Standardized
abel Coefficients t sig. Keterangan
merupakan suatu metode untuk memperoleh Beta
data dengan cara mengumpulkan data dari X1 0.572 4.378 0.000 Signifikan
X2 0.624 5.250 0.000 Signifikan
literatur yang sudah X3 0.273 2.143 0.038 Signifikan
Tidak Signifikan
ada.Sumberdatapenelitianinidiperolehdarisitu X4 0.133 1.094 0.281
Signifikan
swww.idx.go.id,www.yahoofinance.com, dan X5 0.314 2.534 0.015
R : 0.707
ICMD.Sumber data tersebut dapat diambil R Square : 0.500
melalui internet maupun dari Pojok BEI F hitung :7.805
Universitas Brawijaya. Sig. F : 0.000
Sumber: Data diolah
Metode Analisis Data Berdasarkan Tabel 2 dapat dijelaskan
Metode yang digunakan untuk bahwa uji F dalam penelitian ini digunakan
mengetahui pengaruh struktur modal, untuk menguji ketepatan atau keberartian
kebijakan dividen, ukuran perusahaan dan model penelitian. Berdasarkan hasil
kepemilikan saham manajerial terhadap nilai penelitian diperoleh nilai F sebesar 7,805
perusahaan digunakan analisis regresi dengan nilai signifikansi sebesar 0.000 lebih
berganda. Model persamaan dalam penelitian kecil dari signifikan statistik pada ΅ = 5%, hal
ini adalah: ini mempunyai makna bahwa struktur modal,
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 kebijakan dividen, ukuran perusahaan,
Sumber : Sugiyono (2006) kepemilikan saham manajerial dan
Keterangan: profitabilitaslayak untuk menjelaskan nilai
Y = Nilai perusahaan perusahaan.
b = Standardized Coefficient Beta Besarnya nilai koefisien korelasi
X1 = Struktur modal berganda (R) adalah 0.707, hal ini
X2 = Kebijakan dividen menunjukan bahwa besarnya hubungan
X3 = Ukuran perusahaan antara variabel struktur modal, kebijakan
X4 = Kepemilikan saham manajerial dividen, ukuran perusahaan, kepemilikan
saham manajerial dan profitabilitasdengan
nilai perusahaan sebesar 70,7%. Hasil ini
HASIL menunjukan bahwa variabel struktur modal,
Metode analisis regresi berganda kebijakan dividen, ukuran perusahaan,
digunakan untuk melihat ada tidaknya kepemilikan saham manajerial dan
pengaruh variabel struktur modal, kebijakan profitabilitas memiliki tingkat keeratan yang
dividen, ukuran perusahaan, kepemilikan tinggi dengan nilai perusahaan.
saham manajerial dan profitabilitasterhadap Daya prediksi dari model regresi (R-
nilai perusahaan.Hasil perhitungan analisis square) yang dibentuk dalam pengujian ini
regresi linier berganda dilakukan dengan sebesar 0.500. Hasil ini mengindikasikan
bantuan Statistical Package for Social Science bahwa struktur modal, kebijakan dividen,
(SPSS) 17.0 for windows, seperti yang ukuran perusahaan, kepemilikan saham
ditampilkan pada Tabel 2 berikut : manajerial dan profitabilitas mempunyai
kontribusi terhadap nilai perusahaan sebesar
174 Ju rna l Ek onom i Bis nis Tahun 21, Nom o r 2 , O k t o b e r 2 0 1 6
50%, sedangkan sisanya 50% dipengaruhi Besarnya nilai t hitung untuk variabel
oleh variabel lain di luar model. profitabilitas adalah 2.534 dengan dengan
Besarnya nilai t hitung untuk variabel signifikansi sebesar 0.015 lebih kecil dari
struktur modal adalah 4.378 dengan signifikan statistik pada ΅ = 5%,dengan
signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari koefisien regresi positif yaitu 0,314, sehingga
signifikan statistik pada ΅ = 5%,dengan menolak H0 yang artinya bahwa profitabilitas
koefisien regresi positif yaitu 0,572, sehingga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
menolak H0 yang artinya bahwa struktur nilai perusahaan, hal ini berarti bahwa
modal berpengaruh positif dan signifikan peningkatan profitabilitas akan diikuti pula
terhadap nilai perusahaan, hal ini berarti oleh peningkatan nilai perusahaan.
bahwa peningatan struktur modal akan
diikuti pula oleh peningkatan nilai KESIMPULAN
perusahaan. Penelitian ini menguji pengaruh
Besarnya nilai t hitung untuk variabel struktur modal, kebijakan dividen, ukuran
kebijakan dividen adalah 5.250 dengan dengan perusahaan, kepemilikan saham manajerial
signifikansi sebesar 0.000 lebih kecil dari dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan.
signifikan statistik pada ΅ = 5%,dengn Berdasarkan hasil penelitian ditemukan
koefisien regresi positif yaitu 0,624, sehingga bahwa:
menolak H0 yang artinya bahwa kebijakan 1. Struktur modal berpengaruh positif dan
dividen berpengaruh positif dan signifikan signifikan terhadap nilai
terhadap nilai perusahaan, hal ini berarti perusahaan.Hasil ini dapat dijelaskan
bahwa peningkatan kebijakan dividen akan bahwa penggunaan hutang dalam
diikuti pula oleh peningkaan nilai struktur modal dapat mengendalikan
perusahaan. penggunaan arus kas bebas secara
Besarnya nilai t hitung untuk variabel berlebihan agar manajemen tidak terlibat
ukuran perusahaan adalah 2.143 dengan dalam projek investasi yang tidak
dengan signifikansi sebesar 0.038 lebih kecil menguntungkan. Penggunaan hutang
dari signifikan statistik pada ΅ = 5%,dengn akan menghadirkan pengawasan
koefisien regresi positif yaitu 0,273, sehingga tambahan dari pihak pemberi hutang
menolak H0 yang artinya bahwa ukuran agar manajemen bekerja untuk
perusahaan berpengaruh positif dan kepentingan perusahaan. Kondisi ini
signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini akan direspon secara positif oleh
berarti bahwa peningkatan ukuran pemegang saham yang tercermin dalam
perusahaan akan diikuti pula oleh peningatan peningkatan harga saham.
nilai perusahaan. 2. Kebijakan dividen berpengaruh positif
Besarnya nilai t hitung untuk variabel dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
kepemilikan saham manajerial adalah 1.094 Kebijakan dividen menentukan berapa
dengan signifikansi sebesar 0.281 lebih besar banyak keuntungan yang akan diperoleh
dari signifikan statistik pada ΅ = 5%,dengan pemegang saham. Keuntungan yang akan
koefisien regresi positif yaitu 0,133, sehingga diperoleh pemegang saham ini akan
menerima H0 yang artinya bahwa menentukan kesejahteraan para
kepemilikan saham manajerial tidak pemegang saham yang merupakan tujuan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. utama perusahaan. Semakin besar
dividen yang dibagikan kepada
Elia Fe bria na , Djum ahir. Ac hm ad Helm y Dj a w a h i r, P e n g a r u h S t r u k t u r M o d a l , K e b i j a k a n D i v i d e n , 175
pemegang saham, maka nilai perusahaan struktur modal yang optimal melalui
semakin tinggi. adanya penggunaan utang. Selain itu,
3. Ukuran perusahaan berpengaruh positif agar publik tetap percaya akan prospek
dan signifikan terhadap nilai perusahaan. perusahaan maka perusahaan diharapkan
Semakin besar ukuran perusahaan, maka mengetahui kriteria-kriteria apa saja yang
ada kecenderungan lebih banyak menjadi dasar investor untuk
investoryang menaruh perhatian pada menanamkan modalnya. Kriteria-kriteria
perusahaan tersebut, hal ini disebabkan tersebut misalnya tingkat risiko
karenaperusahaan yang besar cenderung keuangannya, tingkat pengembalian
memiliki kondisi keuangan yang lebih investasi, kemakmuran parapemegang
stabil. Kestabilantersebut menarik saham dan lain-lain.
investor untuk memiliki saham 2. Bagi investor dan calon investor
perusahaan tersebut. Kondisitersebut perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
menjadi penyebab atas naiknya harga Indonesia agar lebih seksama dan juga
saham perusahaan di pasar modal. memperhatikan aspek kepemilikan
4. Kepemilikan saham manajerial tidak saham manajerial sebagai pertimbangan
berpengaruh terhadap nilai dalam melakukan investasi
perusahaan.Hasil ini mengindikasikan 3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan
bahwa perusahaan sampel tidak untuk menggunakan variabel lain yang
menggunakan kepemilikan manajerial dapat mempengaruhi nilai perusahaan
untuk meningkatkan nilai perusahaan, hal seperti pertumbuhan perusahaan dan
ini karena semakin besar kepemilikan risiko bisnis.
saham oleh manajerial maka informasi
laporan keuangan akan cepat diketahui DAFTAR PUSTAKA
oleh pemilik perusahaan, karena selain Abdolkhani dan Jalali. 2013. Effect of
sebagai pemilik manajer juga sebagai managerial ownership concentrated on
pengelola perusahan. firm return and value: Evidence from
5. Profitabilitas berpengaruh positifdan Iran Stock Market. International Journal
signifikan terhadap nilai perusahaan, hal of Academic Research in Accounting,
ini menunjukkan bahwa semakin tinggi Finance and Management Sciences. Vol. 3,
profitabilitas (profitability), semakin No.1
tinggi pula nilai perusahaan. Semakin Adekunle, A. Onaolapodan Kajola, Sunday O.
tinggi kemampuan perusahaan (2010). Capital Structure and
menghasilkan laba, akan menaikkan nilai FirmPerformance: Evidence from
perusahaan yang ditunjukkan dengan Nigeria. European Journal of Economics,
kenaikan harga saham perusahaan. Finance and Administrative Sciences.
ISSN 1450-2275 Issue 25
SARAN Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal
Berdasarkan kesimpulan dan Indonesia. Mediasoft Indonesia: Jakarta
keterbatasan hasil penelitian di atas, maka Alonso, P. Andrés, Félix J. López Iturriaga &
dapat disarankan sebagai berikut: Juan A. Rodríguez Sanz. 2005.
1. Untuk tetap dapat meningkatkan nilai Financial Decisions and Growth
perusahaan maka perusahaan diharapkan Opportunitites: a Spanish Firm’s.
dapat tetap mempertahankan kondisi
176 Ju rna l Ek onom i Bis nis Tahun 21, Nom o r 2 , O k t o b e r 2 0 1 6
Journal Financial Economics, Vol.15 pp. Daniati, Ninna dan Suhairi, 2006. Pengaruh
391-407 Kandungan Informasi Komponen
Amidu, M. dan Abor, J. 2011. Determinants of Laporan Arus Kas, Laba Kotor dan Size
dividend payout ratios in Ghana. The Perusahaan terhadap Expected Return
Journal of Risk Finance. Vol. 7, No. 2, pp. Saham. Simposium Nasional Akuntansi IX,
136-145. Padang.
Brealey, Richard A. dan Stewart, C. Myers. Easterbrook, F., 1984, Two Agency Costs
2004, Principles of Corporate Finance. 7th Explanations of Dividends, American
Edition, McGraw-Hill Companies, inc. Economic Review 74, 650-659.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2001. Fama, Eugene F. 1978. “The Effects of a Firm’s
Fundamentals of Financial management, Investment and Financing Decisions
Eight Edition. Dodo Suharto dan on the Welfare of Its Security
Herman Wibowo (penerjemah). Holders”. The American Economic
Manajemen Keuangan. Erlangga, Review. 272-284.
Jakarta. Fama, E.F., dan K.R.French.1998. Taxes,
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2006. Financing Decision, and Firm Valueî.
Fundamentals of Financial management, The Journal of Finance; Vol.LII. No.3,
Ali Akbar Yulianto (penerjemah). June, P.819-843.
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Gapensi, B. 1996.Intermediate Financial
Salemba Empat, Jakarta. Management, Fifth Edition, The Dryden
Chang, Ming. dan Zwei Ching Tzeng. 2011. Press, NewYork
The Effect of Leverage on Firm Value Ghosh, Saurabh and Gosh, Arijit.. 2008. Do
and How The Firm Financial Quality Leverage, Dividend Policy and
Influence on This Effect,World .Journal Profitability influence the Future Value
of Management, Volume 3 Nomor 2 hal of Firm? Evidence from India. Finance e
30-53. Journal. DOI:10.2139/ssrn.1158251
Cheng, Y. S., Liu, Y. P., & Chien, C. Y. (2010). Gordon, Myron and John Lintner. 1956.
Capital structure and firm value in Distribution of Income of Corporations
China: A panel threshold regression Among Dividend, Retained Earning
analysis. African Journal of Business and Taxes, The American Economic
Management, 4(12), 2500-2507. Review, May.
Chowdhury, Anup and Chowdhury, Suman Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis
Paul. 2010. Impact of Capital Structure Multivariate Dengan Program SPSS.
on Firm’s Value: Evidence from Semarang : BP Universitas Diponegoro
Bangladesh. Business and Economic Gill, Amarjit, dan Neil Mathur. 2011. Factors
Horizons, 3 (3), pp: 111-122. that Influence Financial Leverage of
Cuong, Nguyen Thanh and Cahn, Nguyen Canadian Firms. Journal of Applied
Thi . 2012. The Effect of Capital Finance & Banking, Vol. 1 No 2, Hlm.
Structure on Firm Value for Vietnam’s 19-37.
Seafood Processing Enterprises. Gujarati, Damodar. 2000. Dasar-Dasar
International Research Journal of Finance Ekonometrika.Jakarta: Erlangga.
and Economics. ISSN 1450-2887 (Issue 89). Harjito,D.Agus dan Martono. 2010. Manajemen
Keuangan, Ekonisia Kampus Fakultas
Ekonomi UII,Yogyakarta.
Elia Fe bria na , Djum ahir. Ac hm ad Helm y Dj a w a h i r, P e n g a r u h S t r u k t u r M o d a l , K e b i j a k a n D i v i d e n , 177
Herry dan Hamin. 2005. Tingkat Kepemilikan Obradovich dan Gill. 2013. Coporate
Manajerial dan Nilai Perusahaan: Governance, Institutional
Bukti Empiris Pada Perusahaan Publik Ownership,and the Decision to Pay the
di Indonesia. Simposium Riset Ekonomi Amount of Dividends:Evidence from
II. Surabaya USA. International Research Journal of
Husnan, Suad., dan Pudjiastuti. 2006. Dasar – Finance and Economics - Issue 97
Dasar Manajemen Keuangan. UPP STIM Paranita, 2007. Analisis Pengaruh Insider
YKPN. Yogyakarta Ownership, Kebijakan Hutang,
Jensen, M. and W. Meckling, 1976. Theory of Profitabilitas, Dan Ukuran Perusahaan
the Firm: Managerial Behavior, Terhadap Nilai Perusahaan. ASET.
Agency Costs and Ownership Volume 9 Nomor 2. Agustus : 464-493.
Structure, Journal of Financial Economics Purnomosidi. L, Suhadak, Hermanto Siregar,
3, 305-360. M. Dzulkirom. 2014. The Influences Of
Jensen, Michael C 2001. Value Maximization, Company Size, Capital Structure, Good
Stakeholder Theory, And The Corporate Governance, Inflation, Interest
Corporate Objective Function, Journal Rate, And Exchange Rate Of Financial
of Applied Corporate Finance, Morgan Performance And Valueof The Company.
Stanley, vol. 14(3), pages 8-21 interdisciplinary journal of contemporary
Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis research in business, Vol 5, No 10
Investasi. Yogyakarta: BPFE Rahim, A.R., Yaacob, H.M., Alias, N., and
Yogyakarta. Nor, M.F. 2010. Investment, Board
Jones, Charles Parker. 2000. Investments Governance and Firm Value: A Panel
Analysis and Management. New York: Data Analysis. International Review of
John Wiley and Sons, Inc. Business Research Papers. Volume 6.
Keown, Arthur J. 2003. Basic Financial Number 5.Pp. 293–302
Management, Alih Bahasa, Chaerul D. Rizqia, D. Ayu, Siti Aisjah dan Sumiati 2013.
dan Dwi Sulisyorini, Dasar-Dasar Effect of Managerial Ownership, Financial
Manajemen Keuangan, Buku Kedua, Leverage, Profitability, Firm Size, and
Salemba Empat, Jakarta. Investment Opportunity on Dividend
Machfoedz. M. 1994. Financial Ratio Analysis Policy and Firm Value. Research Journal of
and The Predictions of Earnings Finance and Accounting, Vol.4, No.11
Changes in Indonesia, 114 -137. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar-Dasar
Machfoedz, Mas’udz dan Hamonangan, 2006, Pembelanjaan Perusahaan. BPFE,
Mekanisme Corporate Governance, Yogyakarta.
Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan, Rozeff, M., 1982, Growth, Beta and Agency
Simposium Nasional Akuntansi 9 Costs as Determinants of Dividend
Padang payout Ratios., The Journal of Financial
Moeljadi, 2006, Manajemen Keuangan Research 5, 249-259.
Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, Ruan, Wenjuan, Gary Tian, Shiguang Ma,
BPFE: Yogyakarta 2011. Managerial Ownership Capital
Modigliani, F and Miller, M., 1963, Corporate Structure and Firm Value: Evidence
Income Taxses and The Cost of from Chinas Civilian-run Firms.
Capital: A Correction, American Australasian Accounting Business and
Economic Review, 53, June, pg. 433-443. Finance Journal, 5 (3), 2011, 73-92
178 Ju rna l Ek onom i Bis nis Tahun 21, Nom o r 2 , O k t o b e r 2 0 1 6
Rustendi, T. dan Jimmi, Farid. 2008. Pengaruh Sujoko dan Ugy Soebiantoro, 2007. Pengaruh
Hutang dan Kepemilikan Manajerial Struktur Kepemilikan Saham,
Terhadap Nilai Perusahaan Pada Leverage, Faktor Intern dan Faktor
Perusahaan Manufaktur (Survey Pada Ekstern Terhadap Nilai Perusahaan,
Perusahaan Manufaktur yang Tercatat Jurnal Ekonomi Manjemen, Fakultas
di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Ekonomi, Universitas Petra.
Akuntansi FE Universitas Siliwangi, 3 Weston, Fred. J dan Copeland Thomas, E.
Salvatore, Dominick. 2005. Ekonomi Manajerial 1996. Manajemen Keuangan, Edisi
dalam Perekonomian Global. Salemba Kesembilan, Jilid 2, Binarupa Aksara,
Empat: Jakarta Jakarta.
Siahaan, U. Marius, Suhadak, Siti Ragil Weston, Fred. J dan Copeland Thomas, E.
Handayani dan Solimun. 2014. The 2010. Manajemen Keuangan, Edisi
Influence of Company Size and Capital Revisi, Jilid 1, Binarupa Aksara, Jakarta
Structure towards Liquidity, Yolana, Chastina dan Dwi Martani. 2005.
Corporate Performance and Firm Variabel-variabel yang Mempengaruhi
Value, for Large and Small Group Fenomena Underpricing pada
Companies.European Journal of Business Penawaran Saham Perdana di BEJ
and Management, Vol.6, No.18 tahun 1994-2001. SNA VIII 15 – 16
Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, September 2005 halaman 538-553. Solo
Cetakan Kesenbilan, Cv Alfabeta
Bandung
Jurnal Terapan Manajemen dan Bisnis
Volume 3 Number 2 October 2017. Page 235-245
e-ISSN: 2477-5282
Influence of Profitability, Investment Opportunity Set (Ios) Leverage and Dividend Policy
on Firm Value in The L Service in Indonesia Stock Exchange
Abstract
This research was aimed to analyze the significant influence of profitability,
investment opportunity set (ios), leverage and dividend policy partially or simultaneously on
firm value. The sample used in this research was Industrial Services in Indonesia Stock
Exchange period 2013 to 2015 as many as 28 companies taken by using purposive sampling
technique. Hypothesis testing of research using multiple linear regression analysis by SPSS 21
for windows programs. This research found that: (1) profitability has significant influence
partially on firm value; (2) investment opportunity set (ios) has significant influence partially
on firm value; (3) leverage has no significant influence partially on firm value; (3) the
dividend policy has no significant influence partially on firm value; (5) profitability,
investment opportunity set (ios), leverage and dividend policy have significant influence
simultaneously on firm value with influence value of 46.7%.
Keywords: Firm value, profitability, investment opportunity set (ios), leverage and dividend
policy.
Introduction
Investment activity is inseparable from the role of capital market and all its
components including the stock exchange. The capital market serves to provide fund transfer
facilities for investors and companies (issuers). The efficiency of capital markets is always
associated with available information that may affect the price of securities in the capital
market. Capital markets are said to be efficient if stock prices reflect past price information,
the information derived from fundamental analysis and firms' economic circumstances.
Stock price movements in the Stock Exchange is a very interesting phenomenon for
investors to be analyzed. Reasonable stock price movements can foster confidence in
investors in investing both in terms of buying and selling existing stocks. According to Hayati
(2010), stock prices which are proxied through PBV can be an indicator of firm value, where
the value of the firm can be influenced by fundamental and technical factors either directly or
indirectly.
The value of the stock may reflect the value of the firm. The value of the firm is the
price that would be paid by the prospective buyer if the firm is sold (Nurlela and Islahuddin,
2008). The value of the firm can describe the firm's existence, when the value of the firm is
good then the firm will be viewed as good also by potential investors, besides the high
235
Jurnal Terapan Manajemen dan Bisnis
Volume 3 Number 2 October 2017. Page 235-245
e-ISSN: 2477-5282
corporate value can also show that the firm's performance is good, and vice versa. Alfredo
(2011) explained that the important concept for investors is to look at the value of the firm.
One important indicator for investors in assessing the future prospects of the firm is
by looking at the extent of the firm's profitability growth (Tandelilin, 2010: 372). Profitability
has an important meaning in maintaining the firm's long-term viability as profitability
indicates whether the firm has good prospects in the future.
Another factor that affects the value of the firm is the Investment Opportunity Set
(IOS). Myers (1997) mentioned that the Investment Opportunity Set (IOS) describes the
vastness of investment opportunities, where the value of a firm depends on future corporate
spending.
Determination of capital structure by management and shareholders is closely related
in an effort to increase the value of the firm. The optimal capital structure is a combination of
debt and equity that maximize stock prices. Debt or leverage can be measured by the leverage
ratio; this ratio can indicate the risk level of a firm, where the higher the leverage ratio the
higher the risk of a firm and the greater the dependence of the firm on the outside party
creditor).
Another thing that is closely related to firm value is Dividend policy. The dividend
policy is the determination of the share of the profits to be distributed to shareholders.
Dividends earned by Investors is one form of return for the investors. Return is one factor
that can motivate investors to invest and is a reward for the courage of the investors in
bearing the risk of investments made (Tandelilin, 2010).
Indonesia's investment activity is inseparable from the role of Indonesia Stock
Exchange (IDX). The number of companies listed on the BEI (as per September 2016) is 527
companies that are grouped into three industry sectors.
The population and research sample were taken from the third sector / Service
Industry. This is because the service industry is the sector with the largest contribution to
Indonesia National GDP. The contribution of each sector to the National GDP from 2011-2015
can be seen in table 1:
Table 1 Industry Sector Contribution to National GDP (%) In 2011-2015
Problem Formulation
Based on the above background, then the formulations of this research problem are:
1. Is Profitability have a significant influence partially to the value of the firm in the Service
Industry in Indonesia Stock Exchange in 2013-2015?
2. Does Investment Opportunity Set (IOS) have a significant influence partially on the
value of firm in the Service Industry in Indonesia Stock Exchange in 2013-2015?
236
Jurnal Terapan Manajemen dan Bisnis
Volume 3 Number 2 October 2017. Page 235-245
e-ISSN: 2477-5282
3. Does Leverage have has a significant influence partially on the value of the firm in
Service Industry in Indonesia Stock Exchange in 2013-2015?
4. Is dividend policy have a significant influence partially on the value of the firm in
Service Industry in Indonesia Stock Exchange in 2013-2015?
5. Do profitability, Investment Opportunity Set (IOS), leverage and dividend policy have
significant influence simultaneously on the value of firm in Services Industry in
Indonesia Stock Exchange in 2013-2015?
Literature Review
A. Firm Value
The value of the firm is the perception of the investors to the success of the firm that
is associated with the higher the stock price the higher the value of the firm becomes
(Hardiyanti, 2012). Brigham (2001) argued that firm value is very important because high
firm value will be followed by high shareholder wealth.
Price Book Value (PBV) shows the level of a firm's ability to create value relative to
the amount of capital invested. The higher the stock price the more successful the firm creates
value for shareholders. PBV is the market ratio used to measure the performance of stock
market prices against the value of the book.
B. Financial Decision
Theories that represent the variables of Profitability, Investment Opportunity Set,
Leverage, and Dividend yield are:
1. Pecking Order Theory describes the pecking order for a firm in the use of capital
whereby the firm will prioritize internal equity financing (retained earnings) rather
than external equity financing (debt and issuance of new shares).
2. Signaling Theory describes the information acceptance model both symmetrically and
asymmetrically related to the influence of cross sectional variation in the selection of
financial policy (Pujiati and Widanar, 2009).
3. Trade-off Theory explains the relationship between taxes paid, bankruptcy risk, and
capital structure using debt caused by corporate financing decisions (Brealey and
Myers, 1991).
4. Tax Preference Theory filed by Litzenberger and Ramaswamy stated that taxes on
dividend payments and capital gains led investors to prefer capital gains rather than
dividend yields.
C. Profitability
The profitability of the firm can influence the investors' policy on the investments
made. The ability of companies to generate profits will be able to attract investors to invest
funds in order to expand its business. companies with high profitability rates will be favored
by investors, otherwise a low level of profitability will cause investors to withdraw their
funds.
237
Jurnal Terapan Manajemen dan Bisnis
Volume 3 Number 2 October 2017. Page 235-245
e-ISSN: 2477-5282
so on. In this study, Investment Opportunity Set (IOS) was proxyed with Price Earning Ratio
(PER). PER is a measure to determine how the market places value on a firm's stock and is
often used by investors to predict a firm's ability to generate future profits.
E. Leverage
Financial leverage according to Martono and Sarjito (2008: 301): "Financial Leverage
is the use of funds with a fixed expense with the expectation that the use of these funds will
increase earnings per share (EPS)". In this research Leverage was proxyed with Debt Equity
Ratio (DER). According to Sutrisno (2009: 218), Debt Equity Ratio (DER) is a balance between
debt owned by the firm with its own capital. The higher this ratio means the owned capital is
less than the debt. For the firm, the amount of debt should not exceed its own capital so that
the fixed burden is not too high. The amount of debt maximally equal to the own capital,
meaning that debt to equity maximum 100% (Sutrisno, 2009: 218).
F. Dividend Policy
Theories related to dividend policy and firm value are Dividend Irrelevance theory
and Bird in the Hand Theory. Dividend Irrelevance theory proposed by Merton Miller and
Franco Modigliani (1958) in Brigham (2001: 66) which stated that dividend policy has no
influence on both firm value and capital cost and the firm value will only be determined by
its basic ability to generate profit and business risk. Meanwhile, according to Bird in the Hand
theory proposed by Myron Gordon and John Lintner (1959) in Brigham (2001: 67) which
stated that the value of the firm will be maximized by a high dividend payout ratio because
investors assume that the dividend risk is not as big as the increase in capital cost so investors
prefers the expected profit from the capital increase.
G. Research Hypothesis
1. Profitability (ROE) has a significant influence partially on the value of the Firm (PBV)
in the Service Industry in Indonesia Stock Exchange in 2013-2015.
2. Investment Opportunity Set (PER) has a significant influence partially on the value of
the Firm (PBV) in Service Industry in Indonesia Stock Exchange in 2013-2015.
238
Jurnal Terapan Manajemen dan Bisnis
Volume 3 Number 2 October 2017. Page 235-245
e-ISSN: 2477-5282
3. Leverage (DER) has a significant influence partially on the value of the Firm (PBV) in
Service Industry in Indonesia Stock Exchange in 2013-2015.
4. Dividend Policy (DYR) has a significant influence partially on the value of the Firm
(PBV) on Service Industry in Indonesia Stock Exchange in 2013-2015.
5. Profitability (ROE), Investment Opportunity Set (PER), Leverage (DER), Dividend
Policy (DYR) have a significant influence simultaneously on the value of the Firm
(PBV) in Service Industry at Indonesia Stock Exchange in 2013-2015.
Researh Method
A. Types and Sources of Data
The type of data used in this study is qualitative data in the form of audited financial
statements of publications consisting of financial statements and Summary of Firm Financial
Performance report. Sources of data used were secondary data obtained from the official
website BEI www.idx.co.id.
239
Jurnal Terapan Manajemen dan Bisnis
Volume 3 Number 2 October 2017. Page 235-245
e-ISSN: 2477-5282
240
Jurnal Terapan Manajemen dan Bisnis
Volume 3 Number 2 October 2017. Page 235-245
e-ISSN: 2477-5282
The value of coefficient of determination (R2) = 0.467 means the value of firm was
influenced by ROE, PER, DER and DYR of 46.7% while the remaining 53.3% influenced by
other factors not examined in this study.
241
Jurnal Terapan Manajemen dan Bisnis
Volume 3 Number 2 October 2017. Page 235-245
e-ISSN: 2477-5282
Based on table 5, tcount = 3.484 and ttable = 1.99045, so tcount> ttable (3.484> 1.99045).
The significance value of t1 = 0.001. The significance valueof t1 <of the expected level of
significance (0.001 <0.05). From both criteria above it can be concluded that profitability
variables had significant influence partially on the value of the firm in the service industry
sector in Indonesia Stock Exchange in 2013-2015 with a positive direction.
From table 5, the value of Fcount = 17,271 and Ftable = 2.49, so Fcount> Ftable
(17,271> 2,49). Significance Value F5 = 0,000, significance value of F < expected level of
significance (0,000 <0.05). From these two criteria it can can be concluded that the variables of
profitability (ROE), Investment Opportunity Set (PER), Leverage (DER), and dividend policy
(DYR) had significant influence simultaneously on the value of the Firm (PBV) in service
industry sector in Indonesia Stock Exchange in 2013-2015.
242
Jurnal Terapan Manajemen dan Bisnis
Volume 3 Number 2 October 2017. Page 235-245
e-ISSN: 2477-5282
2015 with positive direction hence it can be concluded that the increase of profitability will be
able to increase the firm value and vice versa.
243
Jurnal Terapan Manajemen dan Bisnis
Volume 3 Number 2 October 2017. Page 235-245
e-ISSN: 2477-5282
Recommendations
1. Investors who are interested in investing in Service Industry Sector in Indonesia Stock
Exchange should pay attention to profitability and Investment Opportunity Set variables
because the rise and fall of the value of these two variables can affect the value of the firm.
2. Future research should use variables other than the four variables above or by adding the
number of variables studied and using other proxies to define the variables and not
limited to the performance of the firm in the form of financial ratios but also using other
measures such as firm size, age of firm, number of firm directors, intellectual capital, and
macroeconomic condition. In addition, to generalize the results of research, the number
and type of companies used as samples should be increased.
References
Anonim. 2013-2015. Indonesia Capital Market Directory 2013. Jakarta:ECFIN.
Brigham, Eugene F., dan Houston, Joel. 2011. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Buku 2
Edisi 11. Jakarta : Salemba Empat.
Distribusi Persentase Produk Domestik Triwulanan Atas Dasar Harga berlaku menurut
Lapangan Usaha 2011-2015<http:www.bps.go.id> [6/4/2017].
Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Hardiyanti, Nia. 2012. Analisis pengaruh Insider Ownership, Leverage, Profitabilitas, Firm
Size dan Dividen Payout Ratio terhadap Nilai Perusahaan. Skipsi. Universitas
Diponegoro.
Hayati, Nurul. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio (PER) Sebagai
Salah Satu Kriteria Keputusan Investasi Saham Perusahaan Real Estate dan Property di
244
Jurnal Terapan Manajemen dan Bisnis
Volume 3 Number 2 October 2017. Page 235-245
e-ISSN: 2477-5282
245
European Journal of Business and Management www.iiste.org
ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online)
Vol.8, No.33, 2016
Abstract
This research aims to test and analyze the effect of capital structure, firm growth, and dividend policy on the firm
value, either direct or indirect. This research uses secondary data from the quarterly financial statements of oil
palm plantation companies listed in the Indonesian Stock Exchange for period 2007-2011. Based on the
recapitulation, the data that meet the criteria for analysis are from 5 companies of the 13 companies listed in the
Indonesian Stock Exchange.The research results shows that the capital structure negatively and significantly
influences the profitability and the firm value. The firm growth negatively and significantly influences the
profitability and the firm value. The dividend policy positively and significantly influences the profitability but
positively and not significantly influence the firm value. The profitability positively and significantly influences
the firm value. The capital structure negatively and significantly influences the firm value through profitability.
The firm growth negatively and not significantly influences the firm value through profitability, and the dividend
policy positively and significantly influences the firm value through profitability.
Keywords: Capital structure, Dividend policy, Firm growth, Firm value, Profitability
I. Introduction
Indonesian palm oil industry has grown significantly in the last twenty years. Since 2006, Indonesia has become
the largest palm oil producer in the world. In 2008, the total production of crude palm oil (CPO) of Indonesia and
Malaysia account for about 85% of total world production of palm oil. Along with the development of the palm
oil industry in Indonesia, the companies engaged in the oil palm industry grow as well.
There are 15 plantation sector companies that have been listed in the Indonesia Stock Exchange in oil
palm sub-sector (www.idx.co.id, 2012). Each company is trying to improve or add the area to achieve economies
of scale so that the company can be more profitable. Based on the data from Statistics Indonesia, the total number
of oil palm plantation area in 1979 is 260,116 hectares, with palm oil production as much as 641,240 tons. In 2015,
the plantation area is 11,754,801 hectares, with total production 31,284,306 tons (Statistics Indonesia, Oil Palm
Plantations Commodities, 2012-2016).
The accretion area is an indicator of the growing number of funds or financing needed for the development
of oil palm plantations of the company, as a result of growth in the managed plantation area. The development of
plantation area, of course requires the most economical sources of financing and enables the accelerated realization
of oil palm plantation development, both internally and externally, by considering cash outflow during the
development.
The phenomenon that occurs indicates that a growing number of oil palm plantation companies that use
internal financing sources are going public, that is obtaining funding from the public for oil palm plantation
development by trading in their shares in the Indonesia Stock Exchange. This option is taken with the consideration
that the period of the oil palm plantation development until it can produce (the investment period) is three years.
It can be stated that during the three years of development, there is no cash inflows for operational of the company.
In making of investment decisions, the investors in the stock market need information on stock valuation.
Stock valuation can be done in three approaches, namely: book value, market value and intrinsic value. The book
value is the value of the shares according to the company’s financial statements. The market value is the value of
shares in the stock market, and intrinsic value is the actual value of the shares. An understanding of these three
concepts is necessary and useful because it can be used to determine the growing stocks and undervalued stocks.
One approach in determining the intrinsic value of a stock is the price book value (PBV). PBV is the ratio
between the stock market price and book value per share. Debt policy can be used to create firm value desired, but
the debt policy also depends on the firm growth which is also related to the firm size. It means that large company
that have a good growth rate is relatively easier to access the capital markets. Company with good growth rate
shows the company's ability to pay interest on debt, if it is used to run company’s operations. Therefore, it is
relevant to relate the capital structure with the firm growth, dividend policy, and firm value.
Based on the background that has been explained before, the purpose of this study is to test and analyze
the effect of capital structure, firm growth, and dividend policy on profitability and firm value of oil palm
plantation companies in Indonesia, either direct or indirect.
123
European Journal of Business and Management www.iiste.org
ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online)
Vol.8, No.33, 2016
124
European Journal of Business and Management www.iiste.org
ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online)
Vol.8, No.33, 2016
prospects.
Clientele effect is the tendency of companies to attract the type of investors who like its dividend policy.
Miller and Modigliani's argument stated that a company establishes a special dividend distribution policy, which
in turn attracts a bunch of enthusiasts or clientele consists of investors who liked the special dividend policy
(Brigham and Houston, 2011).
In this study, the dividend policy is proxied by Dividend Payout Ratio (DPR), since DPR can describe
managerial opportunistic behavior, which is to see how much profit is distributed to shareholders as dividends and
how much is stored in the company (Subramanyam and Wild, 2010).
Profitability is a description of management's performance in managing the company. There are various
measurements of profitability of the company, such as operating profit, net profit, return on investment or return
on assets, and return on equity. Brigham and Houston (2012) states that the ratio of profitability reflects
circumstances that have occurred in the past, but the report also provides clue about the things that are important,
namely the possibility of what will happen in the future.
125
European Journal of Business and Management www.iiste.org
ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online)
Vol.8, No.33, 2016
companies, Serrasqueiro (2009) contributed to the literature that shows evidence of a positive and significant
relationship between growth and profitability. Therefore, it can be concluded that the effect of employee
motivation as a consequence of the possibility of a greater income in the future, may be relevant for the company,
to overcome the negative effects arising from the temporary inefficiency of the new working relationships which
are more formal. Methodologically, to calculate the relationship between growth and profitability of the company,
dynamic probe panels are used: GMM (1991), GMM system (1998) and LSDVC (2005). At first, it was used to
calculate the relationship between growth and profitability. Then, adding another variable that explains the
profitability to simultaneously testing the significance of the relationship between growth and profitability, and
improve the quality of the analysis performed. The variables used to explain the profitability are: 1) size; 2) Debt;
and 3) Liquidity (Adams and Buckle, 2003; Goddard, et al., 2005). By using a dynamic probe panel, it can
determine the degree of relatedness of profitability, as well as estimate the relationship between profitability in
prior periods to profitability in the current period.
126
European Journal of Business and Management www.iiste.org
ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online)
Vol.8, No.33, 2016
opportunities, growth rates and capital structure. Other factors such as the ownership structure, expectations of
shareholders, shareholder tax, the capital structure, growth rates of similar industry and access to capital markets,
can also be used as considered variables in designing dividend policy, although it will widely affect dividends.
Ajanthan (2013) examined the relationship between dividend payout and the profitability of the go public
hotels and restaurants in Colombo Stock Exchange (CSE), Sri Lanka. The results indicate that dividend payments
have a significant impact on the profitability. This means that an increase in a company's financial well-being tends
to positively affect the level of dividend payments. Further, this study ensures that there is a significant positive
relationship between income and profitability of the company, and between total assets and profitability.
Lintner (1956) stated that in determining dividend policy, top management (senior managers) make the
estimation model consists of the following variables: earning stability, equipment expenditure, the desire to use
external funding, company size, ownership of control group and use of stock dividend. The research used sample
of 600 companies listed in the stock exchange. He collected data by interviewing, and not all managers of 600
companies were interviewed in this study. From the findings, it is explained that most managers viewed current
income and the target payout (dividend payout) are decisive in making the dividend policy.
127
European Journal of Business and Management www.iiste.org
ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online)
Vol.8, No.33, 2016
return on securities using the model of Brennan (1970). The study concluded that the results of risk adjusted return
will be higher for securities with higher dividend.
The company's net profit may be distributed to shareholders as dividends or held in the form of retained
earnings to finance the company's investment. Dividend policy is a decision on the use of profits as the right of
the shareholders. Dividend Payout Ratio essentially determines the portion of profits to be distributed to
shareholders, and which will be retained as retained earnings. Brigham and Houston (2011) stated that the manager
believes that investors prefer companies that have a stable dividend payout ratio. Dividend distribution will
indicate that the company makes a high profit enough to be able to distribute it to shareholders. This will increase
the market's view of the firm value. Aharony and Swary (1980) tested the effect of the announcement of dividends
and earnings associated with the behavior of the stock. They used data on dividend announcement either preceded
or followed by the announcement of earnings in a period of 11 days. The result shows that the dividend
announcement provides more useful information than earning announcement. This can be seen from the positive
market reaction to the dividend increase and a negative market reaction to the decline in dividends.
Research conducted by Sudjoko (1999) examined the information content of dividends and test the
efficiency of the market in the Indonesia Stock Exchange. Sudjoko used sample of 150 companies and divided
into 4 groups: companies that increase dividends, companies that increase dividends consistently, the growing
company that increase dividends, the company that increase dividends and does not grow. The final results showed
that the dividend announcement brought a positive reaction to the market. This means that investors in the
Indonesia Stock Exchange using the dividend announcement information as a tool for decisions making.
128
European Journal of Business and Management www.iiste.org
ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online)
Vol.8, No.33, 2016
H4
Capital
Structure (X1)
H5
H1
H2
Firm Profitability H7 7 Firm Value
Growth (X2) (Y1) (Y2)
H3
H6
Dividend
Policy (X3)
129
European Journal of Business and Management www.iiste.org
ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online)
Vol.8, No.33, 2016
measured by return on equity (ROE), and firm value is measured by price book value (PBV). Further, this study
examines the effect of direct and indirect of total exogenous variables (X1, X2, X3) on endogenous variables (Y1
and Y2).
Tabel 1. Result of Hypotheses Testing
Variables Causal effect
No.
Relationship Direct Effect Indirect effect through Y1 Total
1 X1 → Y1 - 0,197 - - 0,197
2 X1 → Y2 - 0,477 (- 0,197 X 0,190) = - 0,037 - 0,514
3 X2 → Y1 - 0,114 - - 0,114
4 X2 → Y2 - 0,147 (- 0,114 X 0,190) = - 0,022 - 0,169
5 X3 → Y1 0,281 - 0,281
6 X3 → Y2 0,073 (0,281 X 0,190) = 0,053 0,126
7 Y1 → Y2 0,190 - 0,190
130
European Journal of Business and Management www.iiste.org
ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online)
Vol.8, No.33, 2016
dividend policy has no impact on profitability of this year, but will have an impact on the subsequent years.
Hypothesis testing results show that the dividend policy has a linear relation with profitability. The regression
coefficient is 0.281, with significance level 0.005. This means that dividend policy has positive and significant
effect on the profitability. This shows that the dividend policy (DPR) is increased by one unit, profitability (ROE)
will increase by 0.281 units, and vice versa. If DPR is higher, then ROE will increase, and vice versa.
4.2.6 The Effect of Dividend Policy on Firm Value
Hypothesis testing results show that the dividend policy does not have a linear relationship with the firm value.
The regression coefficient is 0.073 with significance level 0.402. This means that dividend policy has no significant
positive effect on firm value.
4.2.7 The Effect of Profitability on the Firm Value
Hypothesis testing results indicate that profitability has a linear relationship with the firm value. The regression
coefficient is 0.190 and the significance level 0.032. This means that profitability has positive significant effect on
firm value. This show that if profitability (ROE) is increased by one unit, the firm value (PBV) will increase by
0.190 units, and vice versa. If the ROE higher, PBV will increase, and vice versa.
4.2.8 The Indirect Effect of Capital Structure on the Firm Value through Profitability
The regression coefficient of capital structure is - 0.037, with significance level 0.0478. This means that capital
structure has a significant negative effect on the firm value through profitability. This shows that if capital structure
(DER) is increased by one unit, the firm value (PBV) through profitability (ROE) will decrease by 0,037 units,
and vice versa. If the DER is higher, the PBV through ROE will decrease and vice versa.
4.2.9 The Indirect Effect of Firm Growth on Firm Value through Profitability
The regression coefficient of firm growth is -0.022, with significance level 0.1449. This means that the firm growth
has no significant negative effect on the firm value through profitability.
4.2.10 The Indirect Effect of Dividend Policy on Firm Value through Profitability
The regression coefficient of dividend policy is 0.053, with significance level 0.0180. This means that the dividend
policy has a positive and significant impact on the firm value through profitability. This show that if the dividend
policy (DPR) is increased by one unit, the firm value (PBV) through profitability (ROE) will decrease by 0,053
units, and vice versa.
131
European Journal of Business and Management www.iiste.org
ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online)
Vol.8, No.33, 2016
increasing ROE in the future and will encourage management to increase the DPR.
The conclusions of this study are as follows:
1) The optimal capital structure is an important elements to be considered by the management of oil palm
plantation companies that go public in Indonesia Stock Exchange in implementing business expansion so that
the percentage of the total debt will not negatively responded by the investor, led to concerns over the risk of
bankruptcy.
2) Management of oil palm plantation companies that go public in Indonesia Stock Exchange must be aware
that the previous firm growth (t-1) does not directly contribute to the profitability and firm value within the
next 5 years, due to the characteristics of oil palm plantation companies that require good financial capacity
to maintain its viability.
3) Management of oil palm plantation companies that go public in Indonesia Stock Exchange should conduct
regular dividend payments so that dividend policy can be positive and has significant impact on the
profitability and firm value.
References
Adams, M. and Buckle, M. 2003, The Determinants of Corporate Financial Performance in the Bermuda Insurance
Market, Applied Financial Economics, Vol. 13, pp. 133 - 143.
Aharony, J. and Swary, I. 1980, Quarterly Dividend and Earnings Announcements and Stockholders’ Return: An
Empirical Analysis, The Journal of Finance, Vol. 35, No. 1, pp. 1–12.
Ajanthan, A. 2013, The Relationship between Dividend Payout and Firm Profitability: A Study of Listed Hotels
and Restaurants Companies in Sri Lanka, International Journal of Scientific and Research Publications,
Vol. 3, pp. 1-6.
Allen, F., Bernardo, A. and Welch, I. 2000, A Theory of Dividends Based on Tax Clienteles, Journal of Finance,
Vol. 55, pp. 2499-2536.
Amidu, Mohammed. 2007, How Does Dividend Policy Affect Performance of The Firm on Ghana Stock Exchange,
Investment Management & Financial Innovations, Vol. 4, pp. 103-137.
Ang, Robert. 1997, Buku Pintar Pasar Modal Indonesia, Jakarta: Media Staff.
Bajaj, M. and Vijh, A. 1990, Dividend Clienteles and Information Content of Dividend Changes, Journal of
Financial Economics, Vol. 26, pp. 193 - 220.
Baker, H. Kent and Gail, E. Farrelly. 1989, Dividend Achievers: A Behavioral Look, Akron Business and
Economic Review, Vol. 19, No. 1, pp. 79-92.
Baker, M., and Wurgler, J. 2004, A Catering Theory of Dividends, Journal of Finance, Vol. 59, pp. 1125 -1165.
Bhattacharya, S. 1979, Imperfect Information, Dividend Policy, and The Bird in the Hand ”Fallacy”, Bell Journal
of Economics, Vol. 10, pp. 259 - 270.
Black, F. and Scholes, M. 1974, The Effects of Dividend Yield and Dividend Policy on Common Stock Prices and
Returns, Journals of Financial Economics, Vol. 1, pp. 1-22.
Brennan, Michael. 1970, Taxes, Market Valuation and Corporate Financial Policy, National Tax Journal, pp. 417-
427.
Brigham, E.F. and J. F. Houston, 2011. Fundamental of Financial Management, 11th edition, Mason: South-
Western.
Carningsih, A. 2008, Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Hubungan antara Kinerja Keuangan dengan
Nilai Perusahaan, Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma (Online),
(http://www.gunadarma.ac.id), diakses 12 Agustus 2013.
Chen, K. 2002, The Influence of Capital Structure on Company Value with Different Growth Opportunities, Paper
for EFMA Annual Meeting, University of Lausanne (Online), (http://www.papers.ssrn.com), diakses 12
Agustus 2013.
DeAngelo, H. and L. DeAngelo. 2005, The Irrelevance of the Dividend Irrelevance Theorem, Journal of Financial
Economics, Vol. 79, pp. 293-315.
Denise, Dickins and Robert, Houmes. 2009, Revisiting The Relationship between Insider Ownership and
Performance, Journal of Business and Economic Studies, Vol. 15, No. 2, East Carolina University–
Jaksonville University.
Dennis, Michael. 2006. Key Financial Ratios for The Credit Department, Business Credit, New York, Nov./Dec.,
Vol. 108, pp. 62.
Driffield, N., V. Mahambare, and S. Pal. 2007, How Does Ownership Structure Affect Capital Structure and Firm
Value? Recent Evidence From East Asia, Economic of Transition Journal (Online),
(http;//www.onlinelibrary.wiley.com).
Easterbrook, F. H. 1984, Two Agency - Cost Explanations of Dividends, American Economic Review, Vol. 74, pp.
650-659.
Ekayana. 2007, Analisis Pengaruh Insider Ownership, Kebijakan Utang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan
132
European Journal of Business and Management www.iiste.org
ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online)
Vol.8, No.33, 2016
terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris terhadap Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta tahun 2001-2005), ASET, Vol. 9, No. 2.
Farrar, D. and Selwyn, L. 1967, Taxes, Corporate Financial Policy and Return to Investors, National Tax Journal,
Vol. 20, pp. 444-454.
Glaser B.G. and Strauss, A.L. 1967, The Discovery of Grounded Theory: Strategies for Qualitative Research, New
York: Aldine de Gruyter.
Glen, J., Karmokolias, Y., Miller, R. and Shah, S. 1995, Dividend Policy and Behavior in Emerging Markets, IFC
Discussion Paper, No. 26, www.ifc.org
Goddard, J., Tavakoli, M., and Wilson, J. 2005, Determinants of Profitability in European Manufacturing and
Services: Evidence From a Dynamic Panel Data, Applied Financial Economics, Vol. 15, pp. 1269 - 1282.
Gordon, M.J. 1959, Dividends, Earnings and Stock Prices, Review of Economics and Statistics, Vol. 41, pp. 99-
105.
__________. 1963, Optimal Investment and Financing Policy, Journal of Finance, Vol. 18, pp. 264-272.
Graham, John R., Roni, M., and Michael, R. Roberts. 2005, Do Price Discreteness and Transaction Costs Affect
Stock Returns? Comparing Ex-dividend Pricing Before and After Decimalization, Journal of Finance,
Vol. 58, pp. 2613 - 2637.
Greiner, L. 1972, Evolutions and Revolutions as Organizations Grow, Harvard Business Review, Vol. 50, pp. 37-
46.
Gschwandtner, A. 2005, Profit Persistence in the Very Long Run: Evidence From Survivors and Exiters, Applied
Economics, Vol. 37, pp. 793 - 806.
Hapsari, Epri Ayu. 2007, Analisis Rasio Keuangan untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba, Tesis, Universitas
Diponegoro.
Helfert, Erich A. 1997, Teknik Analisis Keuangan, Terjemahan, Herman Wibowo, Edisi Kedelapan, Jakarta:
Erlangga.
Kallapur, Sanjay, and Mark, A. Trombley. 1999, The Association between Investment Opportunity Set Proxies
and Realized Growth, Journal of Business Finance and Accounting, Vol. 26, pp. 505-519.
Kusumajaya, Dewa Kadek Oka. 2011, Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap
Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, Tesis S2,
Universitas Udayana.
Kusumasari, Artini, and Nitiyasa. 2010, The Influence of Business Risk, Asset Growth, and Capital Structure on
Financial Performance of PT. Celluler Telecommunications, Master Thesis.
Lee, S.P., Isa, M. and Lim, W.L. 2012, Dividend Changes and Future Profitability: Evidence from Malaysia, Asian
Academy of Management Journal of Accounting and Finance, Vol. 8, No. 2, pp. 93 - 110.
Lintner, J. 1956, Distribution of Incomes of Corporations among Dividends, Retained Earnings and Taxes,
American Economic Review, Vol. 46, pp. 97-113.
______. 1962, Dividends, Earnings, Leverage, Stock, Prices and the Supply of Capital to Corporations, Review of
Economics and Statistics, Vol. XLIV, No. 3, pp. 243 - 269.
Litzenberger, R. and Ramaswamy, K. 1982, The Effects of Dividends on Common Stock Prices: Tax Effects of
Information Effect, Journal of Finance, Vol. 37, pp. 429-444.
Long, J. B. Jr. 1978, The Market Valuation of Cash Dividends: Case to Consider, Journal of Financial Economics,
Vol. 6, pp. 235-264.
Miller, M. and M. Scholes. 1983, Dividends and Taxes: Empirical Evidence, Journal of Political Economy, Vol.
90, pp. 1118 -1141.
Murekefu, T.M. and Ouma, O.P. 2012, The Relationship between Dividend Payout and Firm Performance: A
Study of Listed Companies in Kenya, European Scientific Journal, Vol. 8, No. 9 (May Edition), pp. 199
- 215.
Pettit, Richardson R. 1976, The Impact of Dividends and Earnings Announcements: A Reconciliation, The Journal
of Business, Vol. 49, No. 1, pp. 86-96.
Roper, S. 1999, Modelling Small Business Growth and Profitability, Small Business Economics, Vol. 13, pp. 235
- 252.
Safieddine, A., and Titman. 1997, Debt and Corporate Perfomance Evidence from Unsuccessful Takeover,
National Bureau of Economic Research Working Paper, No. 6068, pp. 1-34.
Safrida, Eli. 2008, Pengaruh Struktur Modal dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan pada
Perusahaan Manufaktur di BEI, Thesis, Medan: Universitas Sumatra Utara.
Sari. 2005, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terhadap Nilai Perusahaan dengan Investasi sebagai Variabel
Moderating, Thesis (online).
Serrasqueiro, Zelia. 2009, Growth and Profitability in Portuguese Companies: A Dynamic Panel Data Approach,
Economics Interferences, Covilha Portugal and CEFAGE Research Center, Evora University, Vol. XI,
No. 26.
133
European Journal of Business and Management www.iiste.org
ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online)
Vol.8, No.33, 2016
Sofyaningsih, Sri and Hardiningsih, P. 2011, Struktur Kepemilikan, Kebijakan Deviden, Kebijakan Utang, dan
Nilai Perusahaan, Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 3, No.1, pp. 68-87.
Soliha, E. and Taswan. 2012, Pengaruh Kebijakan Utang terhadap Nilai Perusahaan serta Beberapa Faktor yang
Mempengaruhinya, Jurnal Bisnis dan Ekonomi, STIE Stikubank, Semarang.
Sriwardany. 2006, Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan terhadap Kebijakan Struktur Modal dan Dampaknya
terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur Tbk, Tesis (unpublished), Universitas
Sumatra Utara, Medan.
Stulz, R.M. 1990, Managerial Discretion and Optimal Financing Policies, Journal of Financial Economics, Vol.
26, pp. 3-27.
Subramanyam, K.R., and Wild, John J. 2010. Financial Statement Analysis, Jakarta: Salemba Empat.
Sudjoko. 1999, Analisis Kandungan Informasi Dividen dan Ketepatan Reaksi Pasar: Pengujian Terhadap Dividend
Signaling Theory, Studi Empiris di Bursa Efek Jakarta, Tesis tidak diterbitkan, PPs-UGM.
Sujoko, and Soebiantoro, U. 2007, Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor
Ekstern terhadap Nilai Perusahaan, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 9, No. 47.
Syarif, F. 2007, Pengaruh Kebijakan Leverage, Kebijakan Dividen dan Earning Per Share terhadap Nilai
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Akuntansi, Vol. 47.
Titman, S., Martin, John D., Keiwn, Arthur J. 2011. Financial Management: Principles and Applications, Eleventh
Edition, Boston: Pearson Education, Inc.
134
PEKOBIS Jurnal Pendidikan,Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. iv Oktober 2017
RANDHY AGUSENTOSO
Dosen Prodi Manajemen FE Universitas Pamulang
Email: dosen01619@unpam.ac.id
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh struktur modal
(DER), perputaran modal kerja (WCT), dan profitabilitas (ROE) secara parsial
dan simultan terhadap nilaiperusahaan (PBV) studi kasus perusahaan
pertambangan dan energy di BEI periode 2010-2014. Periode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 5 tahun yaitu mulai tahun 2010-2014.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan pertambangan dan
energy yang sudah dan masih terdaftar di BEI periode 2010-2014. Dari populasi
sebanyak 30 perusahaan pertambangan dan energi diperoleh 6 perusahaan
pertambangan dan energi sebagai sampel dengan periode pengamatan selama 5
tahun 2010 sampai dengan 2014. Data dianalisis dengan menggunakan analisis
regresi linier berganda.
Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa struktur modal (DER)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) dengan nilai
t hitung sebesar 3,333 dan signifikan 0,005 sehingga hipotesis pertama diterima.
Perputaran modal kerja (WCT) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
perusahaan (PBV) dengan nilai thitung sebesar 2.866 dan signifikansi 0,008,
sehingga hipotesis kedua diterima. Profitabilitas (ROE) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV) dengan nilai thitung sebesar 3.616 dan
signifikan 0,001, sehingga hipotesis ketiga diterima. Hasil uji kesesuaian model
menunjukkan bahwa secara simultan struktur modal (DER) perputaran modal
kerja (WCT), dan profitabilitas (ROE) berpengaruh terhadap nilai perusahaan
(PBV). Hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung sebesar 9,158 dan nilai signifikan
0,000.Nilai koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 0,337 menunjukkan
bahwa pengaruh struktur modal (DER) perputaran modal kerja (WCT), dan
profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan (PBV) sebesar33.7%, dan sisanya
sebesar 66,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitan.
Perusahaan Pertambangan dan Energi agar memperhatikan dan
menigkatkan nilai dari beberapa rasio-rasio antara lain, struktur modal (DER),
perputaran modal kerja (WCT), dan profitabilitas (ROE) sehingga dapat
meningkatkan nilai perusahaan (PBV), stabilitas kinerja keuangan lebih baik dan
bertahan dalam kondisi ekonomi yang akan datang.
Kata kunci: Struktur modal (DER), perputaran modal kerja (WCT),
profitabilitas (ROE), dan nilai perusahaan (PBV).
17
PEKOBIS Jurnal Pendidikan,Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. iv Oktober 2017
PENDAHULUAN
Indonesia termasukan negara pertambangan dan energi mengalami
dengan potensi sumber daya alam penurunan dari segi Profitabilitas
yang tidak dapat terbaru yang (ROE). Menurt Mety (2007) dalam
semakin menurun dari tahun ke Hapsari (2007:15) menyatakan
tahun. Data dari Kementerian Energi bahwa salah satu cara untuk
dan Sumber Daya Mineral tahun memprediksi laba perusahaan adalah
2004 untuk cadangan minyak bumi menggunakan rasio keuangan 1).
sebesar 8,61 Milyar Barel sampai Dari sumber katadat.co.id
tahun 2012 cadangan menjadi 7,40 menyampaikan bahwa di website
Milyar Barel. Sedangkan cadangan menjelaskan penurunan harga
gas bumi tahun 2004 sebesar 188,34 minyak indonesia pada tahun 2014.
Milyar Barel sedangkan cadangan Berikut berita yang dikuti dari di
gas bumi tahun 2012 sebesar 150,70 website katadata.co.id. sebagai
Milyar Barel. Untuk batu bara berikut:
cadangan di tahun 2004 sebesar “Harga rata-rata minyak mentah
36.081.734 Ton menurun di tahun Indonesia (ICP) bulan September
2012 menjadi 24.690.385 Ton. Maka 2014 kembali turun. Perhitungan
dibutuhkan beberapa energi alternatif Tim Harga Minyak Indonesia, harga
sebagai pengganti energi yang dapat ICP September hanya US$ 94,97 per
terbahurui. Perusahaan – perusahaan barel, turun US$ 4,54 per barel dari
di Indonesia juga mengalami dampak bulan sebelumnya. Sementara harga
penurunan dari cadangan Minas/SLC mencapai US$ 95,66 per
pertambangan dan energi. Sehingga barel atau turun US$ 4,34 per barel
perusahaan mengalami kerugian dari US$ 100,00 per barel.
cukup tinggi dari data Badan statistik Penurunan ICP tersebut, seiring
Nasional bahwa per 2008 nilai input dengan turunnya harga minyak
sebesar 11.487 Milyar rupiah dan per mentah utama di pasar internasional.
2012 menurun menjadi 3.884 Milyar Harga minyak Brent turun US$ 4,76
rupiah. Dari uraian di atas bahwa per barel menjadi US$ 98,64 per
perusahaan-perusahaan barel, dan harga Basket Opec turun
18
PEKOBIS Jurnal Pendidikan,Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. iv Oktober 2017
US$ 4,68 per barel menjadi 96,07 per dan Energi di BEI periode 2010
barel. Sedangkan harga WTI turun - 2014?
US$ 3,01 per barel menjadi 93,07 per 2. Bagaimana Perputaran Modal
barel. “Untuk kawasan Asia Pasifik, Kerja terpengaruh terhadap Nilai
penurunan harga minyak mentah Perusahaan Pertambangan dan
terjadi karena turunnya Energi di BEI periode tahun
perekonomian Jepang,” tulis 2010 – 2014?
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas 3. Bagaimana Profitabilitas
Kementerian Energi dan Sumber terpengaruh terhadap Nilai
Daya Mineral (ESDM), dalam Perusahaan Perusahaan
keterangannya akhir pekan lalu. Pertambangan dan Energi di BEI
Selain itu, permintaan minyak periode tahun 2010 – 2014?
mentah dan produk turunannya di 4. Bagaimana Sturktur Modal,
China dan India juga mengalami Perputaran Modal Kerja dan
penurunan. OPEC memperkiraan Profitabilitas secara bersama-
pertumbuhan perekonomian dunia sama terpengaruh terhadap Nilai
tahun 2014 cenderung menurun, Perusahaan di Perusahaan
terutama Jepang, kawasan Eropa, Pertambangan dan Energi di BEI
Brazil dan Rusia. Berdasarkan periode tahun 2010 - 2014?
laporan OPEC bulan September
KAJIAN TEORI
2014, neraca suplai dan permintaan
Struktur Modal
minyak mentah dunia kuartal II-2014 Teori struktur modal modern yang
surplus 1,19 juta barel per hari. pertama adalah teori Modigliani dan
Bahkan produksi minyak mentah Miller (teori MM). Mereka
OPEC meningkat 0,23 juta barel per
berpendapat bahwa struktur
2
hari pada Agustus 2014 ). modal tidak relevan atau tidak
PERUMUSAN MASALAH mempengaruhi nilai perusahaan. MM
1. Bagaimana Pengaruh Struktur mengajukan beberapa asumsi untuk
Modal terpengaruh terhadap membangun teori mereka. Brigham
Nilai Perusahaan Pertambangan dan Houston (2001:31) yaitu:
1. Tidak terdapat agency cost.
18
PEKOBIS Jurnal Pendidikan,Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. iv Oktober 2017
19
PEKOBIS Jurnal Pendidikan,Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. iv Oktober 2017
20
PEKOBIS Jurnal Pendidikan,Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. iv Oktober 2017
21
PEKOBIS Jurnal Pendidikan,Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. iv Oktober 2017
Sumber: Sampel Penelitian setelah diolah 17.0 terlihat pada output di bawah
program SPSS 17.0
ini:
Dengan melihat grafik
Koefisien
scatterplot, terlihat titik-titik
Determinasi (R2)
menyebar secara acak, serta tersebar
R Std. Error
baik di atas maupun di bawah angka Mod Squar Adjusted R of the
el R e Square Estimate
0 pada sumbu Y. Maka dapat diambil a
1 .639 .408 .337 .07520
kesimpulan bahwa tidak terdapat Sumber: Sampel Penelitian setelah diolah
program SPSS 17.0
gejala heteroskedastisitas pada model
Dari hasil perhitungan
regresi yang digunakan.
diperoleh hasil besarnya pengaruh
Uji Hipotesis variabel independen terhadap
Koefisien Determinasi variabel dependen yang dapat
2
Koefisien determinasi (R ) diterangkan oleh model persamaan
pada intinya mengukur seberapa jauh ini adalah sebesar 33,7% dan sisanya
kemampuan model dalam sebesar 66,3% dipengaruhi oleh
menerangkan variabel dependen. faktor-faktor lain yang tidak
Nilai R2 yang kecil berarti dimasukkan dalam model regresi.
kemampuan variabel-variabel
Uji F (Simultan)
independen dalam menjelaskan
b
ANOVA
variabel dependen, terbatas.
Sum of Mean
Sebaliknya, nilai R yang mendekati Square Squar
Model s df e F Sig.
satu menandakan variabel-variabel 1
Regressio 4.5 3 1.517 9.15 .000
a
n 52 8
independen memberikan hampir Residua 4.3 26 .166
l 08
semua informasi yang dibutuhkan
Total 8.8 29
oleh variabel dependen (Ghozali, 60
a. Predictors: (Constant), x1 (DER), x2
2005). Nilai yang digunakan adalah (WCT), x3 (ROE)
adjusted R2 karena variabel b. Dependent Variable: y (PBV)
Sumber: Sampel Penelitian setelah diolah
independen yang digunakan dalam program SPSS 17.0
penelitian ini lebih dari dua buah. Berdasarkan hasil analisis
2
Adapun nilai adjusted R dari hasil regresi dapat diketahui bahwa
perhitungan menggunakan SPSS keenam variabel independen secara
22
PEKOBIS Jurnal Pendidikan,Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. iv Oktober 2017
23
PEKOBIS Jurnal Pendidikan,Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. iv Oktober 2017
24
PEKOBIS Jurnal Pendidikan,Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. iv Oktober 2017
25
PEKOBIS Jurnal Pendidikan,Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. iv Oktober 2017
26
PEKOBIS Jurnal Pendidikan,Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. iv Oktober 2017
27
PEKOBIS Jurnal Pendidikan,Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. iv Oktober 2017
28
PEKOBIS Jurnal Pendidikan,Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. iv Oktober 2017
29
PEKOBIS Jurnal Pendidikan,Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. iv Oktober 2017
30
PEKOBIS Jurnal Pendidikan,Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. iv Oktober 2017
31