Anda di halaman 1dari 10

Volume 13 Nomor 2 Juli-Desember 2018 Hal.

49-58
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
ISSN: 1907-9958 (Print)

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE


TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
(STUDI PADA BUMN DI BURSA EFEK INDONESIA)
Tedi Rustendi a,
a
Universitas Siliwangi, Indonesia
tedirustendi@unsil.ac.id
Diterima: Desember 2018. Disetujui: Desember 2018. Dipublikasikan: Desember 2018

ABSTRACT

The aims of this resarch is to known the influence of good corporate governance on firm value.
The study conducted on SOEs as emiten in Indonesia Stock Exchange - IDX as study’s partner of IICG.
Data was collected by documents review on annual reports and IICG’s report of governance rating
related respondents include other publication that relevan with objective of review. Data were analyzed
based on non-parametric statistics by rank correlation of Kendall’s τ. The result of data analysis shows
that the level of firm value not influenced by good corporate governance. In this case, external
stakesholders at its capital market not used the information of governance as key material in decision
making related their investment.
Keywords: governance; firm value;
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh good corporate governance terhadap nilai
perusahaan pada emiten BUMN mitra studi IICG di Bursa Efek Indonesia. Studi dilakukan secara
deskriptif, dan data sekunder dikumpulkan berdasarkan review terhadap dokumen yang bersumber dari
laporan tahunan dan laporan pemeringkatan good corporate governance oleh IICG untuk setiap emiten
yang menjadi responden, serta publikasi lainnya yang relevan. Data dianalisis dan hipotesis diuji
dengan menggunakan alat uji korelasi Kendall’s τ pada taraf nyata 5%. Hasil pengujian hipotesis
menunjukkan bahwa tingkat nilai perusahaan tidak ditentukan oleh good corporate governance, dimana
pemangku kepentingan eksternal di pasar modal yang dimaksud tidak memanfaatkan informasi
berkenaan dengan good corporate governance sebagai pertimbangan utama dalam pengambilan
keputusan jangka pendek yang terkait investasi.

Kata Kunci: governance; nilai perusahaan;


50
Tedi Rustendi/ Jurnal Akuntansi Volume 13 Nomor 2 Juli-Desember 2018 Hal. 49-58

yang berorientasi pada nilai tambah dan


PENDAHULUAN kesinambungan bisnis.
Berdasarkan pertimbangan terhadap Fenomena pada emiten di BEI (Bursa
faktor kelemahan (weakness) dan tantangan Efek Indonesia) dalam sepuluh tahun
(threat) yang dihadapi perusahaan, dapat terakhir menunjukkan bahwa isu strategis
dikatakan bahwa risiko yang dihadapi terkait governance dan penciptaan nilai
perusahaan bersifat kompleks dan tidak menjadi tema sentral dalam publikasi
cukup hanya dengan merancang dan laporan tahunan mereka. OJK menekankan
mengimplementasikan manajemen risiko pentingnya good governance bagi emiten,
dan pengendalian internal. Pada dasarnya seperti yang dinyatakan oleh Kepala
kedua faktor tersebut berisiko Eksekutif Pasar Modal OJK yaitu
menimbulkan kegagalan bisnis dan Nurhaida, bahwa aspek pengelolaan
mengancam kesinambungannya, dimana perusahaan, penerapan good corporate
perusahaan terancam tidak dapat governance dengan standar yang baik akan
menyelesaikan kewajiban keuangannya, menjadi kunci utama untuk dapat
munculnya kewajiban kontijensi, memenangkan persaingan (Info Bank,
pemutusan hubungan kerja, dan investor 2015). Pada kesempatan lain, dikemukakan
akan kehilangan investasinya. bahwa penerapan good corporate
Ekspektasi para pemangku Governance akan menentukan kinerja dan
kepentingan mengenai pengelolaan daya tarik suatu perusahaan bagi investor,
perusahaan yang akuntabel dan transparan penting bagi perusahaan untuk
telah mendorong mereka untuk mengambil meningkatkan pemahaman GCG, sebab
peran dalam sistem perusahaan, dan bukan hanya reputasi perusahaan, tetapi
membangun hubungan dengan manajemen good corporate governance juga akan ikut
dalam batasan independensi, kewajaran menentukan peningkatan kinerja dan
dan kesetaraan, serta mematuhi nilai etika, keuangan suatu perusahaan (Ekonomi
ketentuan hukum dan regulasi. Isu strategis Republika, 2015). Sementara itu, IFC dan
tentang good governance ditindaklanjuti OJK (2014) mengemukakan bahwa
oleh manajemen secara umum dalam kecenderungan yang dapat diamati saat ini
wujud perombakan struktur organisasi, adalah investor memasukan praktek
perancangan dan implementasi standar governance perusahaan sebagai kriteria
operasi dan prosedur, pemberlakukan kode dalam pengambilan keputusan utama
etik yang mengikat bagi semua unsur dalam terkait investasi, dimana semakin baik
organisasi, serta mengadopsi berbagai struktur dan praktek governance
regulasi yang relevan kedalam perusahaan maka semakin besar
kebijakan/peraturan internal organisasi. kemungkinanannya bahwa aset digunakan
Pemangku kepentingan eksternal untuk kepentingan pemegang saham.
seperti investor mengharapkan dana yang Informasi yang disampaikan oleh OJK
ditanamkannya aman dan memberikan tersebut merupakan pernyataan formal
return yang tinggi serta nilai investasi yang yang menarik untuk dikaji lebih dalam,
terus meningkat. Sementara bagi kreditur, terutama dalam kaitannya dengan kinerja
kesinambungan bisnis, kinerja keuangan, keuangan. Bila menggunakan perspektif
dan nilai pasar aset perusahaan yang investor di bursa efek, kinerja emiten dapat
menjadi debiturnya menjadi perhatian direfleksikan melalui nilai perusahaan yang
utama sebagai indikator kemampuan bayar mempertimbangkan faktor harga saham,
di masa depan dan jaminan atas kredit yang aset bersih dan utang. Oleh karena itu,
diberikannya. Harapan pemangku penulis tertarik untuk mengkaji, apakah
kepentingan eksternal tersebut direspon penerapan good governance oleh
oleh manajemen dengan strategi bisnis

http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
51
Tedi Rustendi/ Jurnal Akuntansi Volume 13 Nomor 2 Juli-Desember 2018 Hal. 49-58

manajemen emiten memberikan kontribusi distributor sehingga pengelolaan


berarti bagi peningkatan nilai perusahaan. sumber daya lebih ekonomis dan
Shiravastava (2011) mendefinisikan memudahkan akses ke pasar.
governance sebagai kerangka strategis Secara spesifik, aplikasi governance
yang terdiri atas aturan, hubungan diantara pada emiten fokus pada kepatuhan terhadap
para pemangku kepentingan, sistem dan hukum, peningkatan kualitas operasi
proses yang terdapat didalamnya, dimana perusahaan melalui peningkatan nilai aset,
kekuasaan pengelolaan dilaksanakan dan menciptakan lapangan kerja, stabilitas
dikendalikan dalam organisasi. Selanjutnya keuangan, dan profitabilitas perusahaan,
dia mengemukakan bahwa corporate dimana kepercayaan diantara pihak-pihak
governance yang efektif memberikan yang terlibat dalam aktivitas perusahaan
manfaat dalam hal : merupakan akar dari operasi perusahaan
1. Menjamin penggunaan sumber yang efektif, dan meningkatkan
daya yang efisien. kemampuan untuk menarik investasi (IFC
2. Mendorong efisiensi operasi dan OJK, 2014).
melalui distribusi sumber daya Pelaksanaan good corporate
yang efisien dan efektif sesuai governance dipengaruhi oleh banyak
permintaan pemangku faktor, antara lain ketentuan hukum dan
kepentingan. regulasi yang berlaku berikut
3. Menempatkan manajer yang perubahannya, nilai etika, kelembagaan
terbaik guna mengelola sumber organisasi perusahaan, serta lingkungan
daya organisasi. alam dan sosial (masyarakat) dimana
4. Membantu manajer tetap fokus perusahaan berdiri dan beroperasi.
pada peningkatan kinerja, dan Disamping itu, kekuatan pemegang saham
memastikan tata cara pemilihan mayoritas dibanding pemegang saham
manajemen yang fair. minoritas, hak hukum pegawai berdasarkan
5. Mendorong organisasi untuk regulasi pemerintah, dan faktor makro
mematuhi hukum, peraturan dan ekonomi yang relevan, perlu
harapan masyarakat. dipertimbangkan dalam pelaksanaan good
6. Membantu pengaturan bidang corporate governance. Oleh karena
ekonomi tanpa memihak dan prinsip-prinsip good corporate governance
nepotisme. memiliki dimensi yang luas, maka
7. Meningkatkan nilai pemegang penerapannya disesuaikan dengan
saham, sehingga dapat menarik karakteristik dan kebutuhan perusahaan
lebih banyak investor dan yang bercirikan adanya pemisahan pemilik,
menjamin kemudahan akses pada pengelola dan pengendali yang masing-
permodalan. masing mengemban hak dan kewajiban.
8. Memberikan kepuasan yang lebih Model governance lebih menekankan
tinggi bagi konsumen, dan kepada peran unsur-unsur internal
meningkatkan share pasar, serta organisasi dalam batasan hukum, regulasi
menekan biaya iklan/promosi. dan etika yang berlaku. Penekanan pada
9. Meningkatkan kepuasan pegawai batasan hukum dan regulasi menjadi sangat
yang pada akhirnya mengurangi penting untuk menunjukkan bahwa
turnover pegawai dan efektivitas good corporate governance
mengurangi biaya manajemen dipengaruhi oleh peran pemerintah dalam
SDM. menciptakan kondisi yang mendukung
10. Membantu menciptakan investasi, bisnis dan penegakan hukum,
keseimbangan dan hormonisasi serta melindungi kepentingan publik atau
hubungan dengan pemasok dan masyarakat (masyarakat memiliki hak yang

http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
52
Tedi Rustendi/ Jurnal Akuntansi Volume 13 Nomor 2 Juli-Desember 2018 Hal. 49-58

dilindungi hukum sebagai pengguna (conformance), dan aspek kinerja


produk/jasa, dan atau pihak yang terkena (performance), dengan rincian sebagai
dampak, sehingga posisinya sebagai berikut :
pemangku kepentingan cukup penting). 1. Aspek kepatuhan (compliance)
Dengan demikian, good corporate dalam implementasi good
governance dibangun dengan tiga pilar corporate governance merupakan
yaitu perusahaan, pemerintah, dan pemenuhan atas berbagai tuntutan
masyarakat. peraturan perundang-undangan
Secara umum, KNKG (2006) yang yang ditetapkan oleh regulator.
diperkuat oleh Peraturan Menteri BUMN RI Aspek kepatuhan menyatakan
No PER-01/MBU/2011, mengemukakan kepastian bahwa seluruh
bahwa good corporate governance yang operasional bisnis perusahaan
mempertimbangkan peran pemangku sudah dilakukan dengan baik dan
kepentingan dalam upaya mendukung tidak bertentangan dengan aturan
kesinambungan bisnis perusahaan, terdiri yang berlaku guna menciptakan
atas prinsip- prinsip : nilai tambah bagi pemangku
1. Transparansi (transparency), kepentingan perusahaan.
2. Akuntabilitas (accountability), 2. Aspek kesesuaian (conformance)
3. Responsibilitas (responsibility), dalam implementasi good
4. Independensi (independency), corporate governance merupakan
5. Kewajaran dan kesetaraan keselarasan berbagai kebijakan dan
(fairness). operasional perusahaan dengan
Prinsip-prinsip tersebut banyak norma, etika, dan tata nilai yang
ditemukan pada implementasi good dianut perusaahan. Aspek
corporate governance di Indonesia seperti kesesuaian menyatakan kepastian
pada BUMN, dan lembaga keuangan kepatutan penyelenggaraan
bidang perbankan, pembiayaan, dan perusahaan guna menciptakan nilai
asuransi. Namun demikian, kerangka kerja tambah bagi pemangku
good corporate governance bagi kepentingan perusahaan.
kepentingan pembuat kebijakan serta 3. Aspek kinerja (performance) dalam
bisnis yang fokus pada kerangka implementasi good corporate
governance secara keseluruhan, dibangun governance merupakan hasil-hasil
berdasarkan nilai-nilai fairness, capaian perusahaan dalam
responsibility, transparency, dan memenuhi tuntutan operasional
accountability (IFC and OJK, 2014). secara etis dan bermartabat. Aspek
Dalam perspektif penciptaan nilai, kinerja menyatakan kepastian
IICG (2015) mengemukakan bahwa good pencapaian kinerja perusahaan
corporate governance merupakan sistem guna menciptakan nilai tambah bagi
dan mekanisme yang mengarahkan dan pemangku kepentingan perusahaan.
mengendalikan perusahaan dalam Aspek dan indikator yang dinilai pada
melakukan transformasi atas sumber daya Corporate Governance Perception Index
yang dimiliki perusahaan untuk tahun 2014 diuraikan oleh IICG (2015)
menciptakan nilai tambah perusahaan yang meliputi : komitmen manajemen,
secara etis dan bermartabat, oleh karena itu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
pengukuran good corporate governance independensi, keadilan, kepemimpinan,
dengan indeks persepsi corporate strategi, etika, pengelolaan risiko,
governance (CGPI – Corporate kapabilitas organisasi, dan penciptaan nilai.
Governance Perception Index) meliputi IFC and OJK (2014) mengemukakan
aspek kepatuhan (compliance), kesesuaian bahwa praktek governance memudahkan

http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
53
Tedi Rustendi/ Jurnal Akuntansi Volume 13 Nomor 2 Juli-Desember 2018 Hal. 49-58

perusahaan untuk mengakses pasar modal. manajemen. Bila perusahaan bersaing


Perusahaan yang dikelola dengan baik secara efektif dan etis untuk memberikan
dipandang ramah investor, dimana investor nilai bagi pemegang saham, maka hal
percaya terhadap kemampuan manajemen tersebut menunjukkan bahwa governance
dalam menghasilkan return tanpa berjalan dengan baik. (Brigham and
melanggar hak pemegang saham. Houston, 2015) mengemukakan bahwa
Transparansi yang semakin baik investor akan mempertimbangkan nilai
memberikan keuntungan kepada investor intrinsik atas investasinya, oleh karena itu
untuk mendapatkan informasi tentang manajemen perlu memahami bagaimana
operasi bisnis dan data keuangan nilai intrinsik diestimasi. Manajemen perlu
perusahaan. Sekalipun informasi yang mengetahui bagaimana tindakan alternatif
diungkapkan oleh perusahaan itu negatif, cenderung mempengaruhi harga saham,
pemegang saham akan mendapat dan apakah saham perusahaan secara
keuntungan dari penurunan risiko signifikan undervalued atau overvalued
ketidakpastian. Hasil kajian pada saat krisis sebelum membuat keputusan tertentu.
keuangan yang dilakukan oleh Baek et al Dalam hal ini, keputusan manajerial
(2004) menunjukkan bahwa krisis memiliki hubungan dengan nilai
keuangan di Korea memberikan dampak perusahaan.
yang beragam, dan terdapat bukti sistematis Nilai perusahaan merupakan persepsi
mengenai sejauh mana nilai perusahaan investor terhadap tingkat keberhasilan
terkait dengan beberapa indikator utama perusahaan dalam mengelola sumber
corporate governance dimana praktek dayanya (Sujoko dan Soebiantoro, 2007).
governance memainkan peranan yang Dalam hal ini, pandangan demikian
penting dalam menentukan nilai memberikan pemahaman bahwa nilai
perusahaan. perusahaan yang tinggi akan membuat
pasar percaya tidak hanya pada kinerja
Nilai Perusahaan.
perusahaan saat ini namun juga pada
Berk et al (2014) mengemukakan hasil prospek perusahaan di masa depan. Secara
studi bahwa sebagian besar perusahaan umum, nilai perusahaan dikaitkan dengan
yang baru go public lebih memilih untuk harga pasar saham, laba bersih per lembar
memulainya dengan jajaran direksi yang saham, biaya modal (cost of capital), serta
ramping, karena dianggap mampu aset dan kewajiban. Faktor-faktor tersebut
mengambil keputusan yang lebih baik. dipertimbangkan berdasarkan kepentingan
Dalam hal ini, pandangan demikian atau tujuan pengukuran nilai perusahaan
mengindikasikan bahwa lebih sedikit orang tersebut. Konsep yang cukup lengkap
yang terlibat dalam pengambilan keputusan dalam mempertimbangkan faktor-faktor
strategis pada tahap awal go public akan pengukuran nilai perusahaan salah satunya
mengurangi risiko terjadinya konflik adalah rasio Tobin’s Q. Rasio tersebut
kepentingan antara pemegang saham dan memperhitungkan faktor harga saham, aset,
manajemen. dan kewajiban, sehingga relatif dapat
Brealey et al (2014) berpandangan mengakomodasikan kepentingan sejumlah
bahwa pada perusahaan publik (emiten), pemangku kepentingan.
konflik antara pemegang saham (prinsipal) Ross et al (2013), mengemukakan
dan manajemen (agen) menciptakan bahwa Tobin’s Q ratio membandingkan
masalah keagenan. Biaya agensi muncul nilai pasar aset perusahaan dengan
bila manajemen tidak berusaha replacement cost-nya (nilai pasar dari
memaksimalkan nilai perusahaan, dan utang dan ekuitas), dimana Tobin’s Q ratio
pemegang saham mengenakan biaya untuk yang tinggi cenderung menunjukkan
memantau dan membatasi tindakan peluang investasi yang menarik atau

http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
54
Tedi Rustendi/ Jurnal Akuntansi Volume 13 Nomor 2 Juli-Desember 2018 Hal. 49-58

keunggulan kompetitif yang signifikan. Korelasi Kendall’s τ dengan pertimbangan


Smithers dan Wright (2000) seperti yang bahwa alat tersebut mampu menguji
dikutif oleh Sri Hermuningsih (2012) asosiasi diantara variabel yang diteliti, serta
menetapkan pengukuran nilai perusahaan koefisien korelasi Kendall’s τ merupakan
dengan Tobin’s Q ratio menggunakan suatu penduga yang tidak bias untuk
rumus sebagai berikut : parameter populasinya (Singgih, 1999),
EMV + D atau merupakan fungsi dari parameter
Tobin’s Q = x 100%
EBV + D copula (Miller, 2014).
Dimana :
HASIL DAN PEMBAHASAN
 EMV = equity market value (nilai
pasar saham) = Harga saham Skor rata-rata good corporate
penutupan x jml saham beredar. governance dari emiten bank umum yang
 EBV = equity book value (nilai diteliti adalah 88,25 lebih baik bila
buku saham) = Total Aset – Total dibandingkan dengan emiten non-lembaga
Kewajiban. keuangan yang memiliki skor rata-rata
 D = Nilai Buku Total Utang 84,64. Hal tersebut menunjukkan bahwa
Tobin’s Q ratio tersebut tidak hanya praktek governance pada bank umum
memperhitungkan harga pasar saham, relatif lebih baik daripada praktek
tetapi juga nilai buku ekuitas. Hal tersebut governance pada lembaga non-keuangan
memperkuat pandangan bahwa yang termasuk dalam BUMN. Hal tersebut
pengelolaan sumber daya secara efisien dan dapat dipahami mengingat bisnis
efektif melalui praktek good governance perbankan sangat tergantung kepada
akan meningkatkan reputasi manajemen kepercayaan publik, sehingga manajemen
yang direspon oleh pasar dalam bentuk bank harus berupaya keras untuk menjaga
peningkatan harga saham yang pada dan meningkatkan kinerja dan reputasi
akhirnya memberikan dampak positif perusahaannya. Disamping itu, otoritas
terhadap peningkatan nilai pasar (market yang bertanggungjawab dalam pengawasan
value) yang lebih tinggi dari nilai bukunya. bank menerapkan kriteria yang ketat dalam
menilai praktek good governance pada
METODE PENELITIAN bank umum, sebab bisnis perbankan
Penelitian dilakukan dengan fokus termasuk sektor yang rentan terjadinya
kepada masalah keterkaitan good corporate mismanagement yang dapat berdampak
governance yang diukur dengan CGPI sistematik terhadap perekonomian secara
dengan nilai perusahaan yang diukur umum. Dengan demikian, orientasi praktek
dengan Tobin’s Q ratio, pada emiten good corporate governance pada bank
BUMN di BEI sebagai mitra studi IICG. selalu dikaitkan dengan upaya memelihara
Sampel penelitian berdasarkan convinience tingkat kesehatan bank.
sampling dengan batasan emiten telah Berbeda dengan kecenderungan skor
mengimplementasikan good governance good corporate governnace, nilai rata-rata
dengan predikat Sangat Terpercaya dan Tobin’s Q ratio untuk emiten bank umum
Terpercaya yang berjumlah 9 (sembilan) lebih rendah daripada emiten non-lembaga
emiten yang terdiri atas empat lembaga keuangan. Hal ini berarti nilai perusahaan
keuangan bank umum dan lima lembaga emiten non-lembaga keuangan dengan rata-
no-keuangan. rata Tobin’s Q ratio sama dengan 1,76
Oleh karena sampel berukuran kecil (n umumnya lebih tinggi dari pada nilai
= 9) dan nilai variabel Good corporate perusahaan emiten bank umum yang
governance dikategorikan dalam peringkat, memiliki rata-rata Tobin’s Q ratio 1,13.
maka analisis data dilakukan berdasarkan Namun demikian, secara keseluruhan nilai
statistik non-parametrik yaitu Analisis perusahaan hampir semuanya diatas 1,00,

http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
55
Tedi Rustendi/ Jurnal Akuntansi Volume 13 Nomor 2 Juli-Desember 2018 Hal. 49-58

yang memiliki makna bahwa nilai pasar keuangan yang mengalami penurunan,
emiten lebih tinggi daripada nilai buku salah satu diantaranya adalah kerugian
ekuitasnya. Kecuali PT Aneka Tambang cukup besar sehingga respon pasar negatif
yang nilai perusahaannya kurang dari 1,00 yang mengakibatkan harga saham melemah
yang disebabkan mungkin oleh kinerja pada akhir tahun 2014.
Tabel 1. Corporate Governance Perception Index dan Value of Firm Tahun 2014
Good Corporate Governance Firm Value
No Responden Emiten
CGPI *) Rata-rata Tobin’s Q Rata-rata
1 Bank Mandiri 92,88 1,15
2 Bank BNI 87,46 1,13
88,25 1,13
3 Bank BRI 86,92 1,24
4 Bank BTN 85,75 1,00
5 PT Aneka Tambang 89,12 0,92
6 PT Bukit Asam 85,25 2,25
7 PT Jasa Marga 85,47 84.64 2,15 1,76
8 PT Timah 81,70 1,36
9 PT Wijaya Karya 81,68 2,11
*) IICG (2015)
Sumber: diolah

Tabel 2. Koefisien Korelasi Kendall’s τ


GCG FV
Kendall's tau_b GCG Correlation Coefficient 1.000 -.500
Sig. (2-tailed) . .061
N 9 9
FV Correlation Coefficient -.500 1.000
Sig. (2-tailed) .061 .
N 9 9
GCG_Bank FV_Bank
Kendall's tau_b GCG_Bank Correlation Coefficient 1.000 .333
Sig. (2-tailed) . .497
N 4 4
FV_Bank Correlation Coefficient .333 1.000
Sig. (2-tailed) .497 .
N 4 4
GCG_LNK FV_LNK
Kendall's tau_b GCG_LNK Correlation Coefficient 1.000 -.200
Sig. (2-tailed) . .624
N 5 5
FV_LNK Correlation Coefficient -.200 1.000
Sig. (2-tailed) .624 .
N 5 5
Sumber : diolah.

http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
56
Tedi Rustendi/ Jurnal Akuntansi Volume 13 Nomor 2 Juli-Desember 2018 Hal. 1-10

Berdasarkan statistik uji Kendall’s τ Analisis yang dilakukan per kelompok


pada Tabel 4.2, diketahui bahwa koefisien emiten yaitu lembaga keuangan bank dan
korelasi τ tidak signifikan baik secara lembaga non-keuangan menunjukkan nilai
keseluruhan maupun berdasarkan yang kontradiktif, dimana pada emiten bank
kelompok emiten bank dan lembaga non- skor CGPI cenderung lebih tinggi daripada
keuangan. Dengan demikian tidak terdapat skor CGPI lembaga non-keuangan, tetapi
keterkaitan antara good corporate nilai perusahaannya justru bersifat
governance dengan nilai perusahaan, sebaliknya. Hal tersebut menunjukkan
dimana nilai perusahaan tidak ditentukan bahwa faktor nilai perusahaan tidak
oleh good corporate governance. Namun bergantung kepada penilaian good
demikian, pada kelompok emiten bank, governance tetapi lebih kepada prospek
nilai koefisien korelasi τ positif yang investasi pada sektor-sektor strategis yaitu
menunjukkan bahwa tingkat good bidang pertambangan dan infrastruktur.
governance memberikan kontribusi Adapun pada sektor perbankan, dorongan
terhadap nilai perusahaan, tetapi tidak implementasi good corporate governance
signifikan. Koefisien korelasi yang tidak lebih merupakan tuntutan peraturan
mendekati nol tetapi tidak signifikan perundang-undangan yang berlaku, dan
tersebut memperkuat hasil penelitian Gupta ditujukan untuk menjaga dan meningkatkan
et al (2009) di Bursa Efek Kanada yang kesehatan bank. Hal tersebut sejalan dengan
menyimpulkan bahwa tidak terdapat hasil penelitian Yuda dan Triyonowati
hubungan yang kuat dan konsisten antara (2014) yang menyimpulkan bahwa skor
nilai komposit corporate governance IICG secara langsung tidak menunjukkan
dengan nilai perusahaan, dimana peringkat pengaruh signifikan terhadap nilai
corporate governance yang dilaporkan perusahaan, dimana terdapat
tidak dikaitkan dengan nilai perusahaan. kecenderungan masih rendahnya tingkat
Hasil yang sama juga dikemukan oleh penerapan good corporate governance,
Gerghina (2014) di Bursa Efek Bucharest dengan motif kepatuhan terhadap peraturan,
yang menyatakan bahwa hubungan dan bukan karena kebutuhan
peringkat governance dengan nilai
perusahaan adalah lemah dan tidak SIMPULAN
tervalidasi secara statistik. Berdasarkan horison waktu
Merujuk kepada data crossectional, crossectional yang memiliki jangkauan
hasil tersebut menunjukkan bahwa investor jangka pendek, dapat disimpulkan bahwa
atau pemangku kepentingan eksternal nilai perusahaan yang berbasis pada nilai
secara umum tidak memanfaatkan pasar (market value) tidak ditentukan oleh
informasi good corporate governance peringkat good corporate governance yang
sebagai pertimbangan utama dalam direpresentasikan dengan indeks. Dalam hal
pengambilan keputusan jangka pendek. Hal ini, pemangku kepentingan eksternal tidak
tersebut sejalan dengan hasil kajian menggunakan informasi good corporate
Mukhtaruddin dkk (2014) yang governance sebagai pertimbangan utama
menyimpulan bahwa pada pasar modal dalam mengambil keputusan jangka pendek
yang tidak efisien seperti BEI, terdapat terkait dengan investasi. Hasil studi
informasi asimetris antara prinsipal dan menunjukkan bahwa dorongan atau
agen, dimana informasinya cenderung tidak tuntutan peraturan perundang-undangan
bermanfaat. Informasi tersebut tidak terhadap emiten terutama bank umum untuk
mempengaruhi pengambilan keputusan menerapkan good corporate governance
investor, termasuk informasi mengenai menjadi salah satu motif utama, disamping
implementasi good corporate governance. kepentingan jangka panjang untuk

http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
57
Tedi Rustendi/ Jurnal Akuntansi Volume 13 Nomor 2 Juli-Desember 2018 Hal. 1-10

membangun reputasi dan kesinambungan Brealey, Richard A., and Stewart C. Myers,
bisnis. and Franklin Allen. 2014. Principles of
Isu strategis berkenaan dengan Corporate Finance, 11th edt. New
penerapan good corporate governance York: McGraw-Hill/Irwin.
yang semakin luas di Indonesia, tetap Brigham, Eugene F., and Joel F. Houston.
menarik untuk diteliti. Orientasi penelitian
2015. Fundamentals of Management
yang menggunakan horison waktu Finance, 8th edt.- concise. Ohio:
longitudinal disarankan untuk digunakan Cangage Learning.
pada kajian-kajian berikutnya agar hasil
penelitan merefleksikan kepentingan Ekonomi Republika. 2015. Penerapan GCG
jangka panjang dari penerapan good turut meningkatkan Kinerja Emiten.
governance dalam upaya meningkatkan Publikasi pada: http://www.
nilai perusahaan yang fokus pada republika.co.id/berita/ekonomi/makro/
kesinambungan bisnis. Hal tersebut 15/08/03/nsia51349-penerapan-gcg--
dilandasi hasil studi yang dilakukan oleh turut-tingkatkan-kinerja-emiten/
Oesch (2011) yang menyimpulkan bahwa Gherghina, S.C. 2015. Corporate
berdasarkan dataset panel dari 6.663 Governance Rating and Firm Value ;
perusahaan di 22 negara maju selama Empirical Evidence from The
periode 2003 – 2007, ternyata terdapat Bucharest Stok Exchange.
hubungan yang kuat dan positif antara International Journal of Economic and
tingkat corporate governance dengan Financial Issues, 5(1): 97-110.
valuasi perusahaan, dan nilai atribut
governance yang mendokumentasikan Gupta, P.P., D.B. Kennedy, and S.C.
perilaku sosial perusahaan berpengaruh Weaver. 2009. Corporate Governance
positif terhadap nilai perusahaan. and Firm Value ; Evidence from
Kajian ini memiliki keterbatasan dalam Canadian Capital Markets. VIRTUS-
hal pendalaman karakteristik unit analisis nterpress, Corporate Ownership &
yang fokus pada karakteristik konseptual Control 6(3): 293-307.
dari variabel dan tidak memasukan Healey, J.F. 2013. The Essentials of
extranous variables yang mungkin Statistics, A Tool for Social Research,
mempengaruhi nilai perusahaan pada 3rd edt. Belmont – California:
BUMN seperti kebijakan privatisasi, Wadsworth, Cengage Learning.
investasi pemerintah, dan rumor terkait
kasus-kasus korupsi di BUMN. Oleh karena Info Bank. 2015. OJK dorong Good
itu, penelitian berikutnya diharapkan dapat Corporate Governance Lewat
menggunakan model yang memasukan Training. Artikel Tersedia pada
faktor-faktor tersebut. http://infobank news.com/ojk-dorong-
good-corporate -governance.../
REFERENSI International Finance Corporation – IFC, in
Baek, Jae-Seung, and Jun-Koo Kang, and Partnership with Otoritas Jasa
Kyung Suh Park. 2004. Corporate Keuangan (OJK). 2014. The Indonesia
Governance and Firm Value ; Corporate Governance Manual, 1st
Evidence from The Korean Financial edt. Jakarta: IFC Advisory Services in
Crisis. Journal of Financial Economics Indonesia.
71 (2004): 265 – 313.
Kementerian BUMN. 2011. Penerapan
Berk, Jonathan, and Peter deMarzo. 2014. Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Corporate Finance, 3rd edt. Boston: (Good Corporate Governance) pada
Pearson Education Inc. Badan Usaha Milik Negara. Permen
BUMN No PER-01/MBU/2011.

http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak
58
Tedi Rustendi/ Jurnal Akuntansi Volume 13 Nomor 2 Juli-Desember 2018 Hal. 1-10

Kementerian BUMN. 2012. Indikator/ Open and Distance Learning – LPU


Parameter Penilaian dan Evaluasi Phagwara.
atas Penerapan Tata Kelola Singgih Santoso. 1999. SPSS, Mengolah
Perusahaan Yang Baik (Good
Data Statistik Secara Profesional.
Corporate Governance) pada Badan Jakarta: Elex Media Komputindo.
Usaha Milik Negara. Kepsek Kemen
BUMN No SK-16/ S.MBU/ 2012 Smallwood, Robert F. 2014. Information
Governance, for Business Document
Komite Nasional Kebijakan Governance – and Records ; Concept, Strategis, and
KNKG, 2006. Pedoman Good Best Practices. New Jersey: John
Corporate Governance Indonesia, Wiley & Sons Inc.
Publikasi : Komite Nasional Kebijakan
Governance, Tersedia pada Sri Hermuningsih. 2012. Pengaruh
http://gover-nance-indonesia.or.id/. Profitabilitas, Size, terhadap Nilai
Perusahaan dengan Struktur Modal
Miller, B. Michael. 2014. Mathematics and
sebagai Variabel Intervening. Jurnal
Statistics for Financial Risk Siasat Bisnis, 16(2): 232-242.
Management, 2nd edt. Hoboken – New
Jersey: John Wiley & Sons Inc. Sujoko dan Ugi Soebiantoro. 2007.
Pengaruh Struktur Kepemilikan
Mukhtaruddin, dan Relasari, dan Messa Saham, Leverage, dan Faktor Itern
Felmania. 2014. Good Corporate dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai
Governance Mechanism, Corporate
Perusahaan. Jurnal Manajemen dan
Social Responsibility Disclosure on
Kewirausahaan, 9(1): 41-48.
Firm Value ; Empirical Study on Listed
Company in Indonesia Stock Exhange. The Indonesian Institute for Corporate
IJFAS – International Journal of Governance – IICG. 2015. Corporate
Finance & Accounting Studies, 2(1): 1 Governance Perception Index 2014,
– 10. Good Corporate Governance Dalam
Perspektif Penciptaan Nilai. Laporan
Oesch, D. 2011. International Corporate Hasil Riset dan Pemeringkatan – IICG.
Governance and Firm Value.
Dissertation for Doctor of Philosophy Yuda Nur Cahya, dan Triyonowati. 2014.
in Management at University of St. Pengaruh Skor IICG Terhadap Nilai
Gallen – New York. Dissertation no Perusahaan Dengan Kualitas Laba
3922. Sebagai Variabel Intervening. Jurnal
Ilmu & Riset Manajemen, 3(9): 1-16.
Otoritas Jasa Keuangan – OJK. 2014.
Roadmap Tata Kelola Perusahaan
Indonesia ; Menuju Tata Kelola
Emiten dan Perusahaan Publik Yang
Lebih Baik. OJK – Jakarta.
Ross, Stephen A., and Randolph W.
Westerfield, and Bradford D. Jordan.
2013. Fundamentals of Corporate
Finance, 10th edtion. New York:
McGraw-Hill/Irwin.
Shrivastava. 2011. Corporate Governance
and Ethics. New Delhi: Excel Book
Private Limited for Directorate of

http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/jak

Anda mungkin juga menyukai