Anda di halaman 1dari 18

JDM Vol. 4, No.

2, 2013, pp: 132-149

Jurnal Dinamika Manajemen


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, CORPORATE SOCIAL


RESPONSIBILITY & KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Wardoyo , Theodora Martina Veronica

Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Jakarta, Indonesia

Info Artikel Abstract


Sejarah Artikel: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Good
Diterima Juli 2013
Corporate Governance (GCG), yang diukur dari jumlah dewan komisaris, indepedensi
Disetujui Agustus 2013
Dipublikasikan September 2013 dewan komisaris, ukuran dewan direksi, dan jumlah anggota komite audit, Corporate
Social Responsibility (CSR) dan kinerja perusahaan (ROA dan ROE) terhadap nilai
Keywords: perusahaan. Objek penelitian adalah seluruh perusahaan perbankan go public yang
enterprise value;
Tobin’s Q;
berjumlah 29 bank. Berdasarkan kelengkapan data hanya 24 bank yang menjadi
Good Corporate Governance; sampel dengan periode pengamatan 2008-2010. Variabel independen adalah GCG,
Corporate CSR dan kinerja perusahaan. Variabel dependen adalah nilai perusahaan yang
Social Responsibility; diukur dengan Tobin’s Q. Analisis data yang digunakan terdiri dari analisis korelasi,
Corporate performance
determinasi, uji t, uji f, dan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa ukuran dewan direksi, ROA dan ROE memiliki pengaruh secara signifikan
terhadap nilai perusahaan, sedangkan ukuran dewan komisaris, independensi dewan
komisaris, jumlah anggota komite audit dan CSR tidak memiliki pengaruh secara
signifikan terhadap nilai perusahaan

THE INFLUENCE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE, CORPORATE SOCIAL


RESPONSIBILITY, AND FINANCIAL PERFORMANCE TO THE COMPANIES

Abstrak
The purpose of this study is to know and analyze the effect of Good Corporate
Governance (by looking at the number of commissioners, the independence of
commissioners board, board size, and the number of audit committee members),
corporate social responsibility and corporate performance (ROA and ROE) on
firm value. The objects of study are all of go public banking companies. There are
29 banks actually. However, the samples are only 24 banks. They were chosen based
on the observation of data completeness done from 2008 to 2010. The independent
variables are GCG, CSR, and corporate performance, while the dependent variable
is firm value which is measured by using Tobin’s Q. The data analysis applied for
this study is correlation analysis, determination analysis, t test, f test, and multiple
linear regression analysis. The result shows that the size of directors board, ROA
and ROE have significant influences on the company value; while the board size,
board independence, the number of audit committee members, and corporate social
responsibility do not have significant effect on firm value.

JEL Classification: G3, G34


Alamat korespondensi: ISSN
Jl. Margonda Raya 100 Depok 16424 2086-0668 (cetak)
E-mail: wardoyo@staff.gunadarma.ac.id 2337-5434 (online)
Wardoyo & Theodora Martina Veronica / Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social ...

PENDAHULUAN dup perusahaan, kepentingan stakeholder dan


menghindari cara-cara menciptakan keuntu-
Salah satu tujuan pendirian suatu peru- ngan sesaat. Sedangkan dorongan dari peratu-
sahaan adalah untuk memaksimalkan nilai pe- ran (regulatory driven) “memaksa” perusahaan
rusahaan tersebut yang dapat dicerminkan dari untuk patuh terhadap peraturan perundang-
harga sahamnya. Setiap perusahaan tentunya undangan yang berlaku (Pedoman Umum Good
menginginkan nilai perusahaan yang tinggi se- Corporate Governance Indonesia, 2006).
bab hal tersebut juga secara tidak langsung me- Mekanisme corporate governance meliputi
nunjukkan kemakmuran pemegang saham juga banyak hal, contohnya jumlah dewan komisaris,
tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi dapat me- indepedensi dewan komisaris, ukuran dewan
ningkatkan kemakmuran bagi para pemegang direksi, dan keberadaan komite audit. Dengan
saham, sehingga para pemegang saham akan adanya salah satu mekanisme GCG ini diharap-
menginvestasikan modalnya kepada perusahaan kan monitoring terhadap manajer perusahaan
tersebut (Haruman, 2008). dapat lebih efektif sehingga dapat meningkatkan
Informasi merupakan kebutuhan yang kinerja perusahaan dan nilai perusahaan. Jadi
mendasar bagi para investor maupun calon in- jika perusahaan menerapkan sistem GCG diha-
vestor dalam mengambil keputusan. Dibutuh- rapkan kinerja tersebut akan meningkat menja-
kan informasi yang lengkap, akurat serta tepat di lebih baik, dengan meningkatnya kinerja pe-
waktu yang akan mendukung investor dalam rusahaan diharapkan juga dapat meningkatkan
mengambil keputusan secara rasional sehingga harga saham perusahaan sebagai indikator dari
hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diha- nilai perusahaan sehingga nilai perusahaan akan
rapkan. Perusahaan akan mengungkapkan suatu tercapai. Carningsih (2009), indikator meka-
informasi jika informasi tersebut akan mening- nisme GCG yang digunakan adalah komisaris
katkan nilai perusahaan. Jadi perusahan cen- independen. Hal tersebut didasarkan pada pe-
derung akan mengungkapkan informasi yang mikiran bahwa keberadaan komisaris ini dapat
diharapkan akan memaksimalkan nilai peru- melakukan tugas pe-ngawasan dan pemberian
sahaannya, yang kemudian akan meningkatkan nasihat kepada direksi secara efektif dan lebih
harga saham perusahaan tersebut. Informasi- memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
informasi yang diungkapkan oleh perusahaan Corporate Social Responsibility (CSR) juga
adalah Good Corporate Governance (GCG), Cor- merupakan salah satu informasi yang harus ter-
porate Social Responsibility (CSR), kinerja peru- cantum di dalam laporan tahunan perusahaan
sahaan, dan lain-lain. seperti yang diatur dalam UU RI No. 40 Tahun
Tumirin (2007), menyatakan adanya 2007 tentang tanggung jawab sosial dan ling-
penerapan GCG akan mempengaruhi tercapai- kungan yang mewajibkan perseroan yang ke-
nya nilai perusahaan. Perusahaan tentunya ha- giatan usahanya di bidang dan/ atau berkaitan
rus memastikan kepada para penanam modal dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
bahwa dana yang mereka tanamkan untuk ke- tanggung jawab sosial dan lingkungan. De-
giatan pembiayaan, investasi, dan pertumbuhan ngan adanya dasar hukum yang kuat sehingga
perusahaan digunakan secara tepat dan seefisien pengungkapan CSR dalam laporan tahunan
mungkin serta memastikan bahwa manajemen perusahaan yang semula hanya pengungkapan
bertindak terbaik untuk kepentingan perusa- sukarela (voluntary disclosure)-yang merupakan
haan. Penerapan GCG dapat didorong dari dua pengungkapan yang tidak diwajibkan peratu-
sisi, yaitu etika dan peraturan. Dorongan dari ran menjadi pengungkapan wajib (mandatory
etika (ethical driven) datang dari kesadaran in- disclosure). CSR menjadi wajib karena peru-
dividu pelaku bisnis untuk menjalankan praktik sahaan tidak hanya berorientasi kepada pemilik
bisnis yang mengutamakan kelangsungan hi- modal (investor dan kreditur), tetapi juga kewa-

133
Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 4, No. 2, 2013, pp: 132-149

jiban terhadap pihak lain yang berkepentingan, maka semakin tinggi pula nilai perusahaan. Hal
seperti konsumen, karyawan, masyarakat, pe- tersebut dilakukan untuk melihat seberapa ber-
merintah, supplier atau bahkan kompetitor. hasilnya manajemen perusahaan mengelola aset
Anwar et al. (2010) mengatakan bahwa dan modal yang dimilikinya untuk memaksi-
pe-ngungkapan CSR dalam laporan tahunan malkan nilai perusahaan karena investor perlu
(annual report) memperkuat citra perusahaan memiliki tolok ukur agar dapat mengetahui in-
dan menjadi sebagai salah satu pertimbangan vestasi yang dilakukan akan mendapatkan gain
yang diperhatikan investor maupun calon inves- (keuntungan) apabila sahamnya dijual. Investor
tor memilih tempat investasi karena mengang- dapat menggunakan tingkat imbal hasil sebagai
gap bahwa perusahaan tersebut memberikan tolok ukur untuk melihat ekspektasi hasil suatu
citra (image) kepada masyarakat bahwa peru- saham.
sahaan tidak lagi hanya mengejar profit semata Penilaian kinerja lainnya juga dapat dili-
tetapi sudah memperhatikan lingkungan dan hat dari kemampuan perusahaan tersebut untuk
masyarakat. Dengan melaksanakan CSR citra menghasilkan laba (Rahayu, 2010). Laba peru-
perusahaan akan semakin baik sehingga loyali- sahaan selain merupakan indikator kemampuan
tas konsumen semakin tinggi. Seiring mening- perusahaan memenuhi kewajiban bagi para pe-
katnya loyalitas konsumen dalam waktu yang nyandang dananya juga merupakan elemen da-
lama, maka penjualan perusahaan akan sema- lam penciptaan nilai perusahaan yang menun-
kin membaik dan pada akhirnya dengan pelak- jukkan prospek perusahaan di masa yang akan
sanaan CSR, diharapkan tingkat profitabilitas datang. Rendahnya kualitas laba akan membuat
perusahaan juga meningkat (Satyo, 2005). Oleh kesalahan pembuatan keputusan para pema-
karena itu, CSR berperan penting dalam me- kainya seperti investor dan kreditor, sehingga
ningkatkan nilai perusahaan sebagai hasil dari nilai perusahaan akan berkurang (Siallagan &
peningkatan penjualan perusahaan dengan cara Machfoedz, 2006). Hal tersebut berarti men-
melakukan berbagai aktivitas sosial di lingku- dukung pernyataan bahwa semakin baik kinerja
ngan sekitarnya. keuangan yang diperoleh, maka semakin tinggi
Selain itu, informasi mengenai kinerja pula nilai perusahaan. Dalam mengukur kiner-
keuangan juga kerap diinformasikan oleh peru- ja perusahaan investor biasanya melihat kinerja
sahaan. Kinerja keuangan adalah hasil banyak keuangan yang tercermin dari berbagai macam
keputusan yang dibuat secara terus-menerus rasio. Return on Equity (ROE) dan Return on As-
oleh pihak manajemen perusahaan untuk men- set (ROA) adalah contoh indikator penting yang
capai suatu tujuan tertentu secara efektif dan sering digunakan oleh investor untuk menilai
efisien (Anwar et al., 2010). Banyak hal yang tingkat profitabilitas perusahaan sebelum mela-
menjadi tolok ukur kinerja suatu perusahaan, kukan investasi. Penelitian lain mengenai faktor
contohnya adalah kemampuan perusahaan yang mempengaruhi nilai perusahaan dilakukan
tersebut dalam menghasilkan laba. Laba peru- oleh Cahyaningdyah dan Ressany (2012). Di
sahaan selain merupakan indikator kemampu- antara faktor tersebut adalah kebijakan investa-
an perusahaan memenuhi kewajiban bagi para si, kebijakan pendanaan, dan kebijakan dividen.
pemilik modal, juga merupakan elemen dalam Salah satu alasan utama perusahaan be-
penciptaan nilai perusahaan yang menunjukkan roperasi adalah menghasilkan laba yang ber-
prospek perusahaan di masa yang akan datang. manfaat bagi para pemegang saham. Ukuran
Banyak penelitian yang memeriksa pe- dari keberhasilan pencapaian alasan ini adalah
ngaruh kinerja keuangan terhadap nilai peru- semakin besar ROE dan ROA mencerminkan
sahaan diantaranya Ulupui (2007) menjelas- kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kan teori yang mendasari penelitian-penelitian keuntungan yang tinggi bagi pemegang saham.
tersebut. Semakin tinggi kinerja keuangan yang Hal ini berdampak terhadap peningkatan ni-
biasanya diproksikan dengan rasio keuangan, lai perusahaan. Untuk pengaruh antara kinerja
134
Wardoyo & Theodora Martina Veronica / Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social ...

Gambar 1. Model Penelitian

keuangan terhadap nilai perusahaan, Zuraedah H3 : Ukuran dewan direksi berpengaruh ter-
(2010) mengemukakan bahwa variabel-variabel hadap nilai perusahaan
yang diuji, yaitu ROA, CSR dan interaksi anta- H4 : Jumlah komite audit berpengaruh terhadap
ra ROA dan CSR berpengaruh secara signifikan nilai perusahaan
terhadap nilai perusahaan yang diwakili dengan H5 : Pengungkapan corporate social responsibility
Tobin’s Q. berpengaruh terhadap nilai perusahaan
Berdasarkan uraian tersebut, penelitian H6 : Return on Asset berpengaruh terhadap nilai
ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perusahaan
dan menganalisa pengaruh variabel GCG (jum- H7 : Return on Equity berpengaruh terhadap ni-
lah dewan komisaris, indepedensi dewan komi- lai perusahaan
saris, ukuran dewan direksi, dan jumlah anggota
komite audit), CSR dan kinerja perusahaan baik METODE
secara parsial (masing-masing) maupun secara
simultan (bersama-sama) terhadap nilai perusa- Objek penelitian adalah seluruh perusa-
haan perbankan yang go public. Berdasarkan te- haan perbankan yang ada di Indonesia. Pada
muan penelitian sebelumnya, maka bisa dibuat tahun 2010 jumlah perusahaan perbankan yang
model dan hipotesis penelitian seperti pada listing berjumlah 29 bank. Adapun kriteria yang
Gambar 1. digunakan untuk sampel penelitian ini adalah
Dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Bank yang memiliki annual re-
sebagai berikut : port tahun 2008-2010, dapat diakses dari website
H1 : Ukuran dewan komisaris berpengaruh ter- masing-masing bank maupun website Indonesian
hadap nilai perusahaan Capital Market Directory (ICMD). Ketersedia-
H2 : Independensi dewan komisaris berpenga- an/ kelengkapan data yang dibutuhkan dalam
ruh terhadap nilai perusahaan penelitian ini, baik data mengenai GCG peru-

135
Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 4, No. 2, 2013, pp: 132-149

sahaan, CSR, kinerja perusahaan dan data lain Y = a + b1UDK + b2IDK + b3DIR + b4AUD +
yang berkaitan dengan variabel-variabel yang b5CSR + b6ROA + b7ROE
digunakan peneliti.
Berdasarkan kriteria tersebut maka peru- Keterangan:
sahaan perbankan yang dapat dijadikan sampel Y = Nilai Perusahaan
untuk penelitian ini berjumlah 24 bank yang lis- a = konstanta
ting di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010. b1, b2 ,b3….b7 = koefisien regresi
Data diperoleh dari situs di www.idx.com, www, UDK = Ukuran Dewan Komisaris
yahoofinance.com dan website masing-masing IDK = Indepedensi Dewan Komi-
bank. Metode pengumpulan data yang digu- saris
nakan dalam penelitian ini adalah studi doku- DIR = Ukuran Dewan Direksi
mentasi, yaitu dengan mengumpulkan seluruh AUD = Jumlah Komite Audit
data sekunder dan seluruh informasi melalui CSR = Corporate Social Responsity

jurnal-jurnal, buku-buku, dan media informasi ROA = Return on Asset


lainnya yang dapat digunakan untuk menyele- ROE = Return on Equity
saikan masalah yang ada dalam penelitian ini.
Data yang dikumpulkan adalah data laporan Variabel terikat yang digunakan dalam
keuangan dan annual report yang dipublikasikan penelitian ini adalah nilai perusahaan yang diu-
di situs web resmi masing-masing perusahaan kur menggunakan Tobin’s Q. Rumus yang digu-
sektor perbankan yang go public periode 2008- nakan dalam penelitian ini sebagai berikut (Pur-
2010. waningtyas, 2011).
Dalam penelitian ini akan menguji pe-
ngaruh Good Corporate Governance (GCG), Cor- (EMV + D)
Q=
porate Social Responsibility (CSR), dan kinerja (EBV + D)
perusahaan terhadap nilai perusahaan (Tobin’s
Q). Indikator GCG meliputi Ukuran Dewan Keterangan:
Komisaris (UDK), Indepedensi Dewan Ko- Q = Nilai perusahaan
misaris (IDK), Ukuran Dewan Direksi (DIR), EMV = Nilai pasar equitas (EMV = closing
Jumlah Komite Audit (AUD). Indikator kinerja price x jumlah saham beredar)
perusahaan meliputi Return on Asset (ROA) dan D = Nilai buku dari total hutang
Return on Equity (ROE). EBV = Nilai buku dari total ekuitas (Eq-
Metode analisis menggunakan pengujian uity Book Value)
asumsi klasik, yang bertujuan untuk mengetahui
kelayakan atas model regresi yang digunakan Ukuran dewan komisaris disini adalah
untuk penelitian. Pengujian ini juga dimaksud- jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu
kan untuk memastikan bahwa di dalam model perusahaan, yang ditetapkan dalam jumlah satu-
regresi tidak terdapat autokolerasi, multikolo- an (Siallagan & Machfoedz, 2006).
nieritas, dan heteroskedastisitas serta untuk me-
mastikan bahwa data yang dihasilkan berdistri- Ukuran Dewan Komisaris = ∑ Anggota Dewan
busi normal (Ghozali, 2005). Pengujian asumsi Komisaris
klasik meliputi uji normalitas, multikolinieritas,
heroskedastisitas, dan autokorelasi. Komisaris independen merupakan se-
Pengujian hipotesis dengan analisis regre- mua komisaris yang tidak memiliki kepentin-
si berganda, determinasi, uji t dan uji F melalui gan bisnis yang substansial dalam perusahaan.
alat SPSS (Statistical Product and Service Soluti- Independensi dewan komisaris diukur dari pro-
on) versi 19. Persamaan regresi dirumuskan se- sentase komisaris independen terhadap total
bagai berikut: dewan komisaris yang ada (Carningsih, 2009).
136
Wardoyo & Theodora Martina Veronica / Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social ...

Komisaris independen yang memiliki sekurang- Indeks pengungkapan sosial perusahaan


kurangnya 30%) dari jumlah seluruh anggota tersebut kemudian dihitung melalui jumlah
komisaris, berarti telah memenuhi pedoman item yang sesungguhnya diungkapkan peru-
GCG guna menjaga independensi, pengambilan sahaan dengan jumlah semua item yang mung-
keputusan yang efektif, tepat, dan cepat. kin diungkapkan. Indeks pengungkapan sosial
perusahaan dapat dirumuskan sebagai berikut
∑ Komisaris (Sembiring, 2005):
Independensi Dewan = Independen
Komisaris ∑ Anggota dewan Item yang diungkapkan oleh
komisaris PS = perusahaan x 100%
63 item
Ukuran dewan direksi dalam penelitian
ini adalah jumlah anggota dewan direksi da- Return on Asset (ROA) adalah salah satu
lam suatu perusahaan, yang ditetapkan dalam bentuk rasio profitabilitas yang dimaksudkan
jumlah satuan (Siallagan & Machfoedz, 2006). untuk mengukur kemampuan perusahaan atas
Semakin banyak dewan komisaris maka meka- keseluruhan dana yang ditanamkan dalam ak-
nisme dalam memonitoring manajemen akan tivitas operasi perusahaan bertujuan mengha-
semakin baik, tentunya kepercayaan para pe- silkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang
megang saham juga akan semakin tinggi kepada dimilikinya. ROA diperoleh dengan cara mem-
perusahaan. bandingkan net income terhadap total asset. Se-
cara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai
Ukuran Dewan Direksi = ∑ Anggota Dewan berikut.
Direksi
Net Income
Komite audit, diukur dengan anggota ko- RCA = x 100%
Total Asset
mite audit yang dimiliki suatu perusahaan (Sial-
lagan & Machfoedz, 2006). Return on Equity (ROE) merupakan rasio
antara laba bersih terhadap total equity. Sema-
Jumlah Komite Audit = ∑ Anggota Komite kin tinggi ROE menunjukkan semakin efisien
Audit perusahaan menggunakan modal sendiri un-
tuk menghasilkan laba atau keuntungan bersih.
Pengungkapan sosial yang dilakukan oleh ROE digunakan untuk mengukur tingkat pe-
perusahaan dalam laporan tahunan dapat diu- ngembalian perusahaan atau efektivitas peru-
kur dengan cara menghitung indeks pengung- sahaan didalam menghasilkan keuntungan den-
kapan sosial. Daftar pengungkapan sosial yang gan memanfaatkan ekuitas (shareholders’ equity)
digunakan adalah daftar item yang mengacu yang dimiliki oleh perusahaan.
pada peneliti sebelumnya yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Cahya (2010) yaitu kemasyara-
Net Income
katan, produk dan konsumen, ketenagakerjaan ROA = x 100%
Total Ekuitas
serta lingkungan. Diukur dengan menggunakan
variabel dummy, yaitu:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Score 0: Jika perusahaan tidak mengungkapkan
Populasi data pada tahun 2010 terdiri
item pada daftar pertanyaan.
dari 29 perusahaan perbankan yang terdaftar di
Score 1: Jika perusahaan mengungkapkan item
Bursa Efek Indonesia dan berdasarkan kriteria
pada daftar pertanyaan.

137
Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 4, No. 2, 2013, pp: 132-149

Sumber: data yang diolah (2012)

Gambar 2. Nilai Perusahaan dan Dewan Direksi

Sumber: data yang diolah (2012)

Gambar 3. Nilai Perusahaan dan Return on Asset

sampel, yaitu perusahaan yang telah mempubli- tian ini adalah 3 tahun, yaitu tahun 2008, 2009
kasikan laporan tahunan per periode penelitian dan 2010 sehingga total sampel yang digunakan
dan ketersediaan/ kelengkapan data yang dibu- sebesar 72 laporan tahunan perusahaan sektor
tuhkan dalam penelitian ini, baik data mengenai perbankan.
GCG perusahaan, CSR, kinerja perusahaan dan Berdasarkan Gambar 2 terlihat pola grafik
data lain yang berkaitan dengan variabel-varia- yang dimiliki oleh ukuran dewan direksi hampir
bel yang digunakan peneliti maka sampel yang sama dengan pola grafik nilai perusahaan. Saat
terpilih adalah sebanyak 24 perusahaan sektor ukuran dewan direksi mengalami peningkatan,
perbankan. Periode pengamatan dalam peneli- nilai perusahaannya juga meningkat. Begitupun

138
Wardoyo & Theodora Martina Veronica / Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social ...

Sumber: data yang diolah (2012)

Gambar 4. Nilai Perusahaan dan Return on Equity

sebaliknya, saat ukuran dewan direksi mengala- tahun 2009 menjadi 0,0172 atau 1,72% maka ni-
mi penurunan maka nilai perusahaannya juga lai perusahaannya juga mengalami peningkatan
mengalami penurunan. Ketika dewan direksi menjadi 1,05 atau 105%. Begitu juga saat tahun
dimiliki oleh Bank Bumi Artha hanya sebesar 3 2010, prosentase Return on Asset mengalami
orang, nilai perusahaannya hanya sebesar 0,88 peningkatan menjadi 0,0249 atau 2,49% maka
atau 88% sedangkan Bank CIMB Niaga dengan nilai perusahaannya juga meningkat menjadi
12 orang direksi memiliki nilai perusahaan sebe- 1,16 atau 116%. Saat Return on Asset Bank Bank
sar 1,22 atau 122%. International Indonesia mengalami penurunan
Saat Bank Kesawan hanya memiliki 5 de- tahun 2009 dari sebelumnya sebesar 0,012 atau
wan direksi pada tahun 2008, nilai perusahaan- 1,2% menjadi 0,001 atau sebesar 0,1% maka ni-
nya hanya 1,09 atau 109% sedangkan saat Bank lai perusahaannya juga mengalami penurunan
Kesawan mengalami peningkatan jumlah ang- dari sebelumnya bernilai 1,24 atau 124% men-
gota dewan direksi pada tahun 2010 bertam- jadi 1,19 atau sebesar 119%.
bah 1 orang menjadi 4 orang, nilai perusahaan Gambar 4 menunjukkan pola yang seba-
yang dimiliki ikut meningkat menjadi 1,18 atau gian besar sama antara Return on Equity dengan
118%. nilai perusahaan. Saat Return on Equity mening-
Gambar 3 menunjukkan pola yang seba- kat, nilai perusahaannya juga meningkat. Begitu
gian besar sama antara Return on Asset dengan juga dengan penurunan Return on Equity, nilai
nilai perusahaan. Saat Return on Asset mening- perusahaannya juga mengalami penurunan. Hal
kat, nilai perusahaannya juga meningkat. Begi- tersebut ditunjukkan oleh Bank Central Asia
tu juga dengan penurunan Return on Asset, nilai yang pada tahun 2008 memiliki prosentase Re-
perusahaannya juga mengalami penurunan. Hal turn on Equity sebesar 0,30 atau 30% maka ni-
tersebut ditunjukkan oleh Bank Negara Indo- lai perusahaannya sebesar 1,23 atau 123%. Saat
nesia yang tahun 2008 memiliki prosentase Re- mengalami kenaikan prosentase Return on Equi-
turn on Asset sebesar 0,0112 atau 1,12% maka ty tahun 2009 menjadi 0,32 atau 32% maka ni-
nilai perusahaannya sebesar 0,97 atau 97%. Saat lai perusahaannya juga mengalami peningkatan
mengalami kenaikan prosentase Return on Asset menjadi 1,33 atau 133%. Begitu juga saat tahun

139
Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 4, No. 2, 2013, pp: 132-149

Tabel 1. Hasil Uji Normalitas

Unstandard-
ized Residual
N 72
Mean ,0000000
Normal Parameters(a,b)
Std. Deviation ,11463347
Absolute ,147
Most Extreme Diffeences Positive ,147
Negative -,086
Kolmogorov-Smirnov Z 1,250
Asymp. Sig. (2-tailed) ,088
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Sumber: data yang diolah (2012)

2010, prosentase Return on Equity mengalami Nilai Tobin’s Q mempunyai nilai mini-
peningkatan menjadi 0,33 atau 33% maka nilai mum sebesar 0,88 dan nilai maksimum sebesar
perusahaannya juga meningkat menjadi 1,38 1,52. Rata-rata independensi dewan komisaris
atau 138%. Saat Return on Equity Bank Tabu- adalah 1,1056 dengan standar deviasi 0,13364.
ngan Pensiunan Nasional mengalami penuru- Jumlah dewan komisaris mempunyai ni-
nan tahun 2009 dari sebelumnya sebesar 0,28 lai minimum sebanyak 2 orang dan nilai mak-
atau 28% menjadi 0,26 atau sebesar 26% maka simum sebanyak 9 orang dewan komisaris.
nilai perusahaannya juga mengalami penurunan Rata-rata jumlah dewan komisaris adalah 5,06
dari sebelumnya bernilai 1,12 atau 112% menja- dengan standar deviasi 1,86. Tingkat indepen-
di 1,07 atau sebesar 107%. densi dewan komisaris mempunyai nilai mini-
Uji statistik deskriptif dalam penelitian mum sebesar 0,33 dan nilai maksimum sebesar
ini digunakan untuk memberikan informasi me- 1,00. Rata-rata independensi dewan komisaris
ngenai variabel penelitian seperti jumlah dewan adalah 0,5721 dengan standar deviasi 0,1202
komisaris, indepedensi dewan komisaris, uku- Jumlah dewan direksi mempunyai nilai
ran dewan direksi, dan jumlah anggota komite minimum sebanyak 3 orang dan nilai maksi-
audit, indeks pengungkapan tanggung jawab mum sebanyak 12 orang direksi. Rata-rata jum-
sosial (Corporate Social Responsibility), Return lah dewan direksi adalah 7,04 dengan standar
on Assets, Return on Equity dan nilai perusahaan deviasi 2,542. Jumlah komite audit mempu-
(Tobin’s Q). nyai nilai minimum sebanyak 1 orang dan nilai
Deskripsi variabel-variabel secara statistik maksimum sebanyak 8 orang. Rata-rata jumlah
dalam penelitian ini dengan jumlah data setiap komite audit yang dimiliki adalah 3,79 dengan
variabel yang valid sebanyak 72. Minimum ada- standar deviasi 1,33
lah nilai terkecil dari suatu rangkaian pengama- Pengungkapan tanggung jawab sosial
tan, maksimum adalah nilai terbesar dari suatu (CSR) mempunyai nilai minimum sebesar 0,33
rangkaian pengamatan, mean (rata-rata) adalah dan nilai maksimum sebesar 0,78. Rata-rata pen-
hasil penjumlahan nilai seluruh data dibagi de- gungkapan tanggung jawab sosial (CSR) adalah
ngan banyaknya data, sementara standar deviasi 0,5267 dengan standar deviasi 0,12063. ROA
adalah akar dari jumlah kuadrat dari selisih nilai mempunyai nilai minimum sebesar 0,00 dan ni-
data dengan rata-rata dibagi dengan banyaknya lai maksimum sebesar 0,07. Rata-rata ROA ada-
data. Adapun hasil statistik deskriptif, sebagai lah 0,0194 dengan standar deviasi 0,0126. ROE
berikut:

140
Wardoyo & Theodora Martina Veronica / Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social ...

Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficients(a)
Collinearity Statis-
Model
tics
Tolerance VIF
1 Dewan Komisaris ,342 2,926
Independensi Dewan Komisaris ,878 1,139
Dewan Direksi ,362 2,762
Komite Audit ,602 1,660
CSR ,397 2,520
ROA ,210 4,769
ROE ,162 6,169
a Dependent Variable: Q
Sumber: data yang diolah (2012)

Scatterplot

Dependent Variable: Q
4
Regression Studentized

2
Residual

-1

-2

-2 0 2

Regression Standardized Predicted Value

Sumber: data yang diolah (2012)

Gambar 5. Hasil Uji Heteroskedastisitas

mempunyai nilai minimum sebesar -0,01 dan normalitas dalam penelitian ini dengan meng-
nilai maksimum sebesar 0,44. Rata-rata ROE gunakan one sample kolmogrov-smirnov test
adalah 0,1515 dengan standar deviasi 0,10260. yang memiliki hasil, sebagai berikut:
Uji asumsi klasik dilakukan untuk meli- Hasil uji normalitas pada Tabel 1 menun-
hat asumsi-asumsi yang diperlukan dalam ana- jukkan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,250
lisis regresi linear terpenuhi. Uji asumsi klasik dengan tingkat probabilitas signifikansi sebesar
dalam penelitian ini meliputi uji normalitas, uji 0,088. Nilai p lebih dari 0,05 maka dapat disim-
heteroskedastisitas, uji multikolinearitas serta pulkan bahwa data residual terdistribusi secara
uji autokorelasi. Uji normalitas bertujuan untuk normal. Uji Multikolinearitas digunakan untuk
menguji apakah dalam sebuah model regresi, mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan
variabel dependen, variabel independen, atau asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya
keduanya mempunyai distribusi normal atau hubungan linear antar variabel independen da-
tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi lam model regresi. Hasil analisis dapat dilihat lih
data normal atau mendekati normal. Pengujian pada Tabel 2.

141
Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 4, No. 2, 2013, pp: 132-149

Dari Tabel 2 dapat diketahui nilai vari- bin Watson dengan signifikansi 0,05 dan jumlah
an inflation factor (VIF) ketujuh variabel, yaitu data (n) = 72 diperoleh nilai dU sebesar 1,8358
dewan komisaris, independensi dewan komi- dan dL sebesar 1,4125. Nilai D-W berada dian-
saris, dewan direksi, komite audit, CSR, ROA, tara dU (1,8358) dan 4-dU (2,1642) berarti
dan ROE masing-masing adalah 2,926; 1,139; tidak terjadi persoalan autokorelasi dalam pe-
2,762; 1,660; 2,520; 4,769 dan 6,169. Nilai VIF nelitian ini.
tersebut lebih kecil dari 10 sehingga bisa diduga
bahwa antarvariabel independen tidak terjadi Tabel 3. Hasil Uji Durbin-Watson
persoalan multikolinearitas. Dengan demikian,
asumsi non multikolinieritas pada model regresi Model Summary(b)
telah terpenuhi. Model Durbin-Watson
Uji heterokedastisitas dilakukan dengan 1 1,907(a)
menggunakan scatter plot antara nilai prediksi a Predictors: (Constant), CSR, Independensi
yang distandarisai (ZPRED) dengan nilai resi- Dewan Komisaris, ROA, Komite Audit, Dewan
dual yang disatndarisasi (SRESID). Berikut ini Direksi, Dewan Komisaris, ROE
adalah hasil dari scatter plot model regresi. Ber- b Dependent Variable: Q
dasarkan hasil dari scatter plot pada Gambar 5, Sumber: data yang diolah (2012)
tampak bahwa plot yang terbentuk menyebar
tidak memiliki pola tertentu atau menyebar di Analisis regresi berganda digunakan un-
atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y serta tuk mendapatkan koefisien regresi yang akan
di kanan dan kiri pada sumbu X. Hal ini menan- menentukan hipotesis yang dibuat akan dite-
dakan bahwa pada model regresi sudah tidak rima atau ditolak. Hasil analisis regresi dengan
terjadi hubungan antara variabel bebas dengan menggunakan tingkat kesalahan 5% diperoleh
nilai residual. Dengan demikian asumsi non he- hasil seperti pada Tabel 4. Persamaan regresi se-
teroskedastisitas model regresi juga telah terpe- bagai berikut:
nuhi.
Autokorelasi diuji dengan melihat nilai Y = 0,983 – 0,034 KOM + 0,025 IDK + 0,076
uji Durbin Watson. Dari Tabel 3 diperoleh nilai DIR + 0,015 AUD + 0,726 CSR + 0,757
D-W sebesar 1,907 dan berdasarkan tabel Dur- ROA – 0,322 ROE

Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Unstandardized Standardized
Model T Sig.
Coefficients Coefficients
Std.
B Beta
Error
1 (Constant) .983 .077 12.686 .000
Dewan Komisaris -.034 .035 -.140 -.967 .338
Independensi Dewan
.025 .089 .026 .280 .781
Komisaris
Dewan Direksi .076 .036 .292 2.094 .042
Komite Audit .015 .031 .054 .496 .622
CSR .726 1.338 .097 .542 .590
ROA .757 .197 .799 3.844 .000
ROE -.322 .108 -.396 -2.972 .005
a Dependent Variable: Q
Sumber: data yang diolah (2012)

142
Wardoyo & Theodora Martina Veronica / Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social ...

Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat sebe- pendensi dewan komisaris yang dimiliki suatu
rapa besar pengaruh masing-masing variabel perusahaan, semakin meningkat pula nilai pe-
independen, seperti jumlah dewan komisaris, rusahaan tersebut. Untuk nilai t hitung dari pe-
indepedensi dewan komisaris, ukuran dewan ngaruh variabel independensi dewan komisaris
direksi, jumlah komite audit, indeks pengung- terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 0,280
kapan tanggung jawab sosial (corporate social dimana nilai t hitung tersebut berada antara
responsibility), Return on Assets, dan Return on -1,998 < t hitung <+1,998 maka Ho diterima se-
Equity mempunyai pengaruh yang signifikan ter- hingga dapat disimpulkan bahwa independensi
hadap nilai perusahaan. Pengujian statistik yang dewan komisaris tidak berpengaruh secara sig-
dilakukan adalah uji t. Dalam hal ini, nilai t tabel nifikan terhadap nilai perusahaan.
adalah sebesar 1,998. Persamaan regresi dan uji t Koefisien regresi variabel ukuran dewan
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Kons- direksi (DIR) sebesar 0,076 artinya jika varia-
tanta sebesar 0,983 artinya jika Ukuran dewan bel independen lain nilainya tetap dan ukuran
komisaris (KOM), Indepedensi dewan komisa- dewan direksi mengalami kenaikan sebesar 1
ris (IDK), Ukuran dewan direksi (DIR), Jumlah orang, maka nilai perusahaan (Y) akan menga-
komite audit (AUD), Corporate social responsibi- lami kenaikan sebesar 0,076. Koefisien bernilai
lity (CSR), Return on Asset (ROA) dan Return positif artinya terjadi hubungan positif antara
on Equity (ROE) nilainya adalah 0, maka nilai ukuran dewan direksi dengan nilai perusahaan,
perusahaan (Y) nilainya adalah 0,983. semakin banyak dewan direksi yang dimiliki
Koefisien regresi variabel ukuran dewan suatu perusahaan, semakin meningkat pula ni-
komisaris (KOM) sebesar -0,034 artinya jika lai perusahaan tersebut. Untuk nilai t hitung
variabel independen lain nilainya tetap dan uku- dari pengaruh variabel ukuran dewan direksi
ran dewan komisaris mengalami kenaikan se- terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 2,094
besar 1 orang, maka nilai perusahaan (Y) akan dimana nilai t hitung tersebut lebih besar dari t
mengalami penurunan sebesar 0,034. Koefisien tabel (>+1,998) maka Ho ditolak sehingga da-
bernilai negatif artinya terjadi hubungan nega- pat disimpulkan bahwa ukuran dewan direksi
tif antara ukuran dewan komisaris dengan nilai berpengaruh secara signifikan terhadap nilai pe-
perusahaan, semakin banyak dewan komisaris rusahaan.
yang dimiliki suatu perusahaan, semakin me- Koefisien regresi variabel Jumlah komite
nurun nilai perusahaan tersebut. Untuk nilai t audit (AUD) sebesar 0,015 artinya jika variabel
hitung dari pengaruh variabel ukuran dewan ko- independen lain nilainya tetap dan Jumlah ko-
misaris terhadap nilai perusahaan adalah sebe- mite audit mengalami kenaikan sebesar 1 orang,
sar -0,967 dimana nilai t hitung tersebut berada maka nilai perusahaan (Y) akan mengalami ke-
antara -1,998 < t hitung <+1,998 maka Ho dite- naikan sebesar 0,015. Koefisien bernilai positif
rima sehingga dapat disimpulkan bahwa jumlah artinya terjadi hubungan positif antara jumlah
dewan komisaris tidak berpengaruh secara sig- komite audit dengan nilai perusahaan, sema-
nifikan terhadap nilai perusahaan. kin banyak anggota komite audit yang dimiliki
Koefisien regresi variabel Indepedensi suatu perusahaan, semakin meningkat pula nilai
Dewan Komisaris (IDK) sebesar 0,025 artinya perusahaan tersebut. Untuk nilai t hitung dari
jika variabel independen lain nilainya tetap dan pengaruh variabel komite audit terhadap nilai
indepedensi dewan komisaris mengalami kenai- perusahaan adalah sebesar 0,496 dimana nilai t
kan sebesar 1, maka nilai perusahaan (Y) akan hitung tersebut berada antara -1,998 < t hitung
mengalami kenaikan sebesar 0,025. Koefisien < + 1,998 maka Ho diterima yang sehingga da-
bernilai positif artinya terjadi hubungan posi- pat disimpulkan bahwa jumlah komite audit
tif antara indepedensi dewan komisaris dengan tidak berpengaruh secara signifikan sterhadap
nilai perusahaan, semakin besar tingkat inde- nilai perusahaan.

143
Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 4, No. 2, 2013, pp: 132-149

Tabel 5. Hasil Analisis Korelasi Ganda

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


1 .795(a) .632 .578 .06282
a Predictors: (Constant), ROE, Independensi Dewan Komisaris, CSR, Komite Audit, Dewan Direksi,
Dewan Komisaris, ROA
b Dependent Variable: Q
Sumber: data yang diolah (2012)

Tabel 6. Hasil Uji F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


1 Regression .325 7 .046 11.767 .000(a)
Residual .189 64 .004
Total .514 71
a Predictors: (Constant), ROE, Independensi Dewan Komisaris, CSR, Komite Audit, Dewan Di-
reksi, Dewan Komisaris, ROA
b Dependent Variable: Q
Sumber: data yang diolah (2012)

Koefisien regresi variabel corporate social set suatu perusahaan, semakin meningkat pula
responsibility (CSR) sebesar 0,726 artinya jika nilai perusahaan tersebut. Untuk nilai t hitung
variabel independen lain nilainya tetap dan pen- dari pengaruh variabel Return on Asset terhadap
gungkapan corporate social responsibility menga- nilai perusahaan adalah sebesar 3,844 dimana
lami kenaikan sebesar 1, maka nilai perusahaan nilai t hitung tersebut lebih besar dari t tabel (>
(Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,726. + 1,998) maka Ho ditolak sehingga dapat di-
Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubun- simpulkan bahwa Return on Asset berpengaruh
gan positif antara corporate social responsibility secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
dengan nilai perusahaan, semakin besar ting- Koefisien regresi variabel Return on Equi-
kat pengungkapan corporate social responsibility ty (ROE) sebesar -0,322 artinya jika variabel
suatu perusahaan, semakin meningkat pula nilai independen lain nilainya tetap dan Return on
perusahaan tersebut. Untuk nilai t hitung dari Equity mengalami kenaikan sebesar 1, maka ni-
pengaruh variabel corporate social responsibilty lai perusahaan (Y) akan mengalami penurunan
terhadap nilai perusahaan adalah sebesar 0,542 sebesar 0,322. Koefisien bernilai negatif artinya
dimana nilai t hitung tersebut berada antara terjadi hubungan negatif antara Return on Equity
-1,998 < t hitung <+1,998 maka Ho diterima se- dengan nilai perusahaan, semakin besar Return
hingga dapat disimpulkan bahwa corporate social on Equity suatu perusahaan, semakin menurun
responsibilty tidak berpengaruh terhadap nilai nilai perusahaan tersebut. Untuk nilai t hitung
perusahaan. dari pengaruh variabel Return on Equity terha-
Koefisien regresi variabel Return on Asset dap nilai perusahaan adalah sebesar -2,972 di-
(ROA) sebesar 0,757 artinya jika variabel inde- mana nilai t hitung tersebut lebih kecil dari t ta-
penden lain nilainya tetap dan Return on Asset bel (<-1,998) maka Ho ditolak sehingga dapat
mengalami kenaikan sebesar 1, maka nilai pe- disimpulkan bahwa Return on Equity berpenga-
rusahaan (Y) akan mengalami kenaikan sebesar ruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
0,757. Koefisien bernilai positif artinya terjadi Analisis korelasi berganda dari hasil ana-
hubungan positif antara Return on Asset dengan lisis regresi pada program SPSS dapat lihat pada
nilai perusahaan, semakin besar Return on As- output model summary dan disajikan pada Tabel

144
Wardoyo & Theodora Martina Veronica / Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social ...

5. Berdasarkan Tabel 5 diperoleh angka R sebe- sibility), Return on Assets, dan Return on Equity
sar 0,795. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi pada perusahaan sektor perbankan yang go pu-
hubungan yang kuat antara jumlah dewan ko- blic periode tahun 2008-2010.
misaris, indepedensi dewan komisaris, ukuran
dewan direksi, dan keberadaan komite audit, Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terha-
corporate social responsibility (CSR), Return on dap Nilai Perusahaan
Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dengan
nilai perusahaan (Q). Hasil pengujian mengenai pengaruh uku-
Nilai koefisien determinasi yang ditun- ran dewan komisaris terhadap nilai perusahaan
jukkan dengan nilai adjusted R-Square. Nilai menunjukkan nilai t sebesar -0,967 dimana nilai
adjusted R-Square dari model regresi digunakan t hitung tersebut berada antara -1,998 < t hitung
untuk mengetahui seberapa besar kemampuan <+1,998 maka Ho diterima. Dapat disimpulkan
variabel bebas (independen) dalam menerang- bahwa jumlah dewan komisaris tidak berpenga-
kan variabel terikat (dependen). Dari hasil anali- ruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
sis regresi, lihat pada output model summary dan Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
disajikan pada Tabel 5. yang telah dilakukan oleh Ujiyantho dan Pra-
Berdasarkan Tabel 5 diperoleh angka R2 muka (2007). Hal ini dapat dijelaskan bahwa
(R square) sebesar 0,632 atau 63,2%. Hal ini me- besar kecilnya dewan komisaris bukanlah men-
nunjukkan bahwa variabel independen yang di- jadi faktor penentu utama dari efektivitas penga-
gunakan dalam model penelitian, yaitu jumlah wasan terhadap manajemen perusahaan. Dewan
dewan komisaris, indepedensi dewan komisaris, komisaris bertanggung jawab dan berwenang
ukuran dewan direksi, dan ukuran komite audit, mengawasi tindakan manajemen, dan memberi-
indeks pengungkapan tanggung jawab sosial kan nasehat kepada manajemen jika dipandang
(corporate social responsibility), Return on Assets, perlu oleh dewan komisaris sehingga dewan
Return on Equity mampu menjelaskan sebesar komisaris dianggap tidak berpengaruh dalam
63,2% variabel dependen (nilai perusahaan), se- meningkatkan nilai perusahaan yang dimung-
dangkan selebihnya dipengaruhi atau dijelaskan kinkan karena fungsi dewan komisaris dalam
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam suatu perusahaan hanya sebagai controller dan
model penelitian ini. Uji simultan dapat diketa- tidak terlibat langsung dengan kegiatan operasi
hui dengan melakukan uji statistik f. Uji statistik perusahaan sehingga dianggap tidak terlalu ber-
f digunakan untuk mengetahui apakah variabel pengaruh dengan nilai suatu perusahaan.
independen secara bersama-sama atau simultan
dapat mempengaruhi variabel independen. Uji Pengaruh Independensi Dewan Komisaris
statistik f dapat dilihat pada Tabel 6. terhadap Nilai Perusahaan
Dari uji Anova atau Uji F pada Tabel 6
nilai F hitung 11,767 dengan probabilitas signi- Hasil pengujian mengenai pengaruh inde-
fikansi yang menunjukkan 0,000. Nilai probabi- pendensi dewan komisaris terhadap nilai peru-
litas pengujian lebih kecil dari α = 0,05. Ada- sahaan menunjukkan nilai t sebesar 0,280 dima-
pun hasil yang diperoleh untuk f tabel sebesar na nilai t hitung tersebut berada antara -1,998
2,1564. Karena nilai F hitung > F tabel (11,767 < t hitung <+1,998 maka Ho diterima. Dapat
> 2,1564) maka dapat disimpulkan bahwa nilai disimpulkan bahwa independensi dewan komi-
perusahaan secara simultan (bersama-sama) di- saris tidak berpengaruh secara signifikan terha-
pengaruhi oleh jumlah dewan komisaris, inde- dap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan
pedensi dewan komisaris, ukuran dewan direk- dengan penelitian sebelumnya yang juga men-
si, jumlah komite audit, indeks pengungkapan dapatkan hasil variabel proporsi dewan komisa-
tanggung jawab sosial (Corporate Social Respon- ris independen tidak berpengaruh terhadap ni-

145
Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 4, No. 2, 2013, pp: 132-149

lai perusahaan (Rachmawati, 2007; Aminah & dan hal tersebut tentunya akan meningkatkan
Ramadhani, 2008). Hal tersebut menunjukkan nilai perusahaan di mata investor dan calon in-
bahwa besar kecilnya proporsi dewan komisa- vestor.
ris independen dalam suatu perusahaan bukan
merupakan jaminan bahwa kinerja perusahaan Pengaruh Jumlah Komite Audit terhadap Ni-
akan semakin baik dan tidak terjadi kecurangan lai Perusahaan
dalam pelaporan keuangan perusahaan. Adanya
monitoring yang dilakukan dewan komisaris in- Hasil pengujian mengenai pengaruh jum-
dependen tidak menghalangi perilaku manajer lah komite audit terhadap nilai perusahaan me-
untuk memaksimumkan kepentingan priba- nunjukkan nilai t sebesar 0,496 dimana nilai t
dinya sehingga target perusahaan untuk me- hitung tersebut berada antara -1,998 < t hitung
maksimumkan nilai perusahaan sulit tercapai <+1,998 maka Ho diterima. Dapat disimpulkan
apabila terdapat perbedaan kepentingan seperti bahwa jumlah komite audit tidak berpengaruh
itu. secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Ha-
sil ini sama dengan hasil penelitian yang dilaku-
Pengaruh Ukuran Dewan Direksi terhadap kan oleh Aminah dan Ramadhani (2008) yang
Nilai Perusahaan juga mendapatkan hasil variabel komite audit
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terha-
Hasil pengujian mengenai pengaruh uku- dap nilai perusahaan. Hal ini dapat dijelaskan
ran dewan direksi terhadap nilai perusahaan bahwa ada kemungkinan keberadaan komite
menunjukkan nilai t sebesar 2,094 dimana ni- audit bukan merupakan jaminan bahwa kinerja
lai t hitung tersebut lebih besar dari t tabel (> perusahaan akan semakin baik, sehingga pasar
+ 1,998) maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan menganggap keberadaan komite audit bukan-
bahwa ukuran dewan direksi berpengaruh seca- lah faktor yang mereka pertimbangkan dalam
ra signifikan terhadap nilai perusahaan. Jumlah mengapresiasi nilai perusahaan apalagi dengan
dewan direksi suatu perusahaan disesuaikan de- adanya Surat Edaran dari Direksi PT. Bursa Efek
ngan kondisi perusahaan tersebut karena berarti Jakarta No. SE-008/BEJ/12-2001 tanggal 7 De-
pengelolaan yang dilakukan oleh dewan direksi sember 2001 perihal keanggotaan komite audit
semakin baik maka kinerja perusahaannya akan sehingga investor tidak perlu melihat jumlah ko-
meningkat. Dengan peningkatan kinerja peru- mite audit yang dimiliki suatu perusahaan kare-
sahaan maka nilai perusahaan juga akan me- na dianggap perusahaan pasti sudah memenuhi
ningkat. Keberadaan dewan direksi tersebut juga peraturan tersebut.
dianggap meningkatkan pelayanan perusahaan
dan menunjukkan tata kelola yang baik telah Pengaruh Corporate Social Responsibility ter-
dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dewan di- hadap Nilai Perusahaan
reksi dalam suatu perusahaan akan menentukan
kebijakan yang akan diambil atau strategi peru- Hasil pengujian mengenai pengaruh CSR
sahaan tersebut secara jangka pendek maupun terhadap nilai perusahaan menunjukkan nilai
jangka panjang. Direksi harus memastikan, bah- t sebesar 0,542 dimana nilai t hitung tersebut
wa perusahaan telah sepenuhnya menjalankan berada antara -1,998 < t hitung <+1,998 maka
seluruh ketentuan yang diatur dalam Anggaran Ho diterima. Dapat disimpulkan bahwa CSR
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
berlaku. Hal tersebut berarti semakin besar Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian
jumlah dewan direksi maka semakin besar pula sebelumnya, bahwa pengungkapan tanggung
kemungkinan strategi perusahaan akan tercapai jawab sosial perusahaan berpengaruh terhadap

146
Wardoyo & Theodora Martina Veronica / Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social ...

nilai perusahaan (Zuhroh & Sukmawati, 2003; Pengaruh Return on Equity terhadap Nilai
Murwaningsari, 2009; Permanasari, 2010). Se- Perusahaan
makin tinggi tingkat pengungkapan tanggung
jawab sosial mengakibatkan peningkatan nilai Hasil pengujian mengenai pengaruh Re-
perusahaan. Secara teori, pengungkapan CSR turn on Equity terhadap nilai perusahaan me-
seharusnya dapat menjadi pertimbangan inves- nunjukkan nilai t sebesar -2,972 dimana nilai t
tor sebelum berinvestasi, karena didalamnya hitung tersebut lebih kecil dari t tabel (<-1,998)
mengandung informasi sosial yang telah dilaku- maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa
kan perusahaan. Informasi tersebut diharapkan Return on Equity berpengaruh secara signifikan
dapat menjadi pertimbangan untuk berinvestasi terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian ini
oleh para investor. Akan tetapi hasil penelitian sama dengan hasil penelitian yang dilakukan
ini menunjukkan bahwa investor tidak meres- oleh Bancin (2007). Return on Equity digu-
pon atas pengungkapan CSR yang telah dilaku- nakan untuk mengukur kemampuan manaje-
kan oleh perusahaan. Terdapat indikasi bahwa men dalam mengelola modal yang tersedia
para investor tidak perlu melihat pengungka- dalam menghasilkan net income. Semakin baik
pan CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan, kinerja manajemen perusahaan dalam meng-
karena terdapat jaminan yang tertera pada UU hasilkan pendapatan optimal dari modal yang
Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, bahwa ditanamkan maka semakin tinggi keuntungan
perusahaan pasti melaksanakan CSR dan me- yang dicapai yang juga akan meningkatkan nilai
ngungkapkannya, karena apabila perusahaan ti- perusahaan tersebut.
dak melaksanakan CSR, maka perusahaan akan
terkena sanksi sesuai dengan ketentuan pera- SIMPULAN DAN SARAN
turan perundang-undangan sehingga dianggap
pengungkapan CSR tidak memberi pengaruh Berdasarkan hasil dan pembahasan, sim-
terhadap nilai suatu perusahaan. pulan yang diperoleh adalah pertama, Good Cor-
porate Governance yang diukur dengan variabel
Pengaruh Return on Assets terhadap Nilai Pe- ukuran dewan direksi memiliki pengaruh secara
rusahaan signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan
variabel Good Corporate Governance lainnya,
Hasil pengujian mengenai pengaruh Re- yaitu ukuran dewan komisaris, independensi
turn on Assets terhadap nilai perusahaan menun- dewan komisaris dan jumlah anggota komite
jukkan nilai t sebesar 3,844 dimana nilai t hitung audit tidak memiliki pengaruh secara signifikan
tersebut lebih besar dari t tabel (>+1,998) maka terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sek-
Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa Return tor perbankan yang go public pada periode 2008-
on Asset berpengaruh secara signifikan terhadap 2010. Kedua, Corporate Social Responsibility ti-
nilai perusahaan. Hasil penelitian ini mendu- dak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai
kung hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh perusahaan pada perusahaan sektor perbankan
Ulupui (2007) yang menyatakan bahwa nilai yang go public pada periode 2008-2010. Ketiga,
perusahaan ditentukan oleh earnings power dari kinerja perusahaan yang diukur dengan variabel
aset perusahaan. Semakin tinggi earnings power Return on Assets (ROA) dan Return on Equity
maka semakin efisien perputaran aset dan atau (ROE) memiliki pengaruh secara signifikan ter-
semakin tinggi profit margin yang diperoleh oleh hadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor
perusahaan. Hal ini tentunya berdampak pada perbankan yang go public pada periode 2008-
peningkatan nilai perusahaan karena semakin 2010.
baik kinerja yang dimiliki suatu perusahaan Keempat, berdasarkan hasil pengujian
maka semakin tinggi nilai perusahaan. secara serentak menunjukkan bahwa jumlah de-
wan komisaris, indepedensi dewan komisaris,
147
Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 4, No. 2, 2013, pp: 132-149

ukuran dewan direksi, dan keberadaan komite FCGI, 200 Corporate Governance: Tata Kelola Peru-
audit, indeks pengungkapan tanggung jawab sahaan. Edisi Ketiga, Jakarta.
sosial (corporate social responsibility), Return on Haruman, T. 2008. Pengaruh Struktur Kepemilikan
Assets, Return on Equity secara bersama–sama terhadap Keputusan Keuangan dan Nilai Pe-
berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Tobin’s rusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI,
Pontianak.
Q) pada perusahaan sektor perbankan yang go
Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006. Pe-
public periode tahun 2008-2010. Saran untuk doman Umum Good Corporate Governance
penelitian selanjutnya sebaiknya menambahkan Indonesia.
variabel independen lain yang mungkin mem- Rachmawati, A. 2007. Pengaruh Investment Oppor-
pengaruhi nilai perusahaan, dan memperpan- tunity Set dan Mekanisme Corporate Gov-
jang periode pengamatan dengan periode atau ernance Terhadap Kualitas Laba dan Nilai
rentang waktu yang berbeda. Perusahaan. Unpublished Skripsi. Surakarta:
Fakultas Ekonomi, Universitas Sebelas Ma-
DAFTAR PUSTAKA ret.
Rahayu, S. 2010. Pengaruh Kinerja Keuangan Terha-
Aminah & Ramadhani, R. S. 2008. Pengaruh Struk- dap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan
tur Kepemilikan, Mekanisme Corporate Corporate Social Responsibility dan Good
Governance dan Ukuran Perusahaan terha- Corporate Governance Sebagai Variabel
dap Nilai Perusahaan (Survei Pada Perusa- Pemoderasi. Unpublished Skripsi. Semarang:
haan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro.
Efek Jakarta Periode 2003 – 2007). Tesis yang Siallagan, H & Machfoedz, M. 2006, Mekanisme
tidak dipublikasikan. Mataram: Fakultas Eko- Corporate Governance, Kualitas Laba dan Ni-
nomi, Universitas Mataram. lai Perusahaan. Simposium Nasional Akun-
Anwar, S., Haerani, S & Pagalung, G. 2010. Pengaruh tansi IX. Padang.
Pengungkapan Corporate Social Responsi- Tumirin. 2007. Analisis Penerapan Good Corporate
bility terhadap Kinerja Keuangan Perusa- Governance dan Nilai Perusahaan. Jurnal
haan dan Harga Saham. Online. http://pasca. BETA (Bisnis, Ekonomi, dan Akuntansi). 6.
unhas.ac.id/jurnal/files/38fa14eea5a58ca117 Ulupui, I. G. K. A. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Li-
9442fce7e9d76pdf. Diunduh tanggal 23 Janu- kuiditas, Leverage, Aktivitas, dan Profitabili-
ari 2012. tas terhadap Return Saham. Jurnal Akuntansi
Cahyaningdyah, D & Ressany, Y. D. 2012. Pengaruh dan Bisnis. 2.
Kebijakan Manajemen Keuangan terhadap Zuhroh, D & Sukmawati, I. P. P. H. 2003. Analisis
Nilai Perusahaan. Jurnal Dinamika Manaje- Pengaruh Luas Pengungkapan Sosial dalam
men. 3 (1): 20-28. Laporan Tahunan Perusahaan terhadap
Reaksi Investor. Simposium Nasional Akun-
tansi VI, Surabaya.

148
Wardoyo & Theodora Martina Veronica / Pengaruh Good Corporate Governance, Corporate Social ...

Lampiran 1. Sampel Penelitian


No Nama Perusahaan Kode Perusahaan

1 Bank Bukopin Tbk BBKP


2 Bank Bumi Artha tbk BNBA
3 Bank ICB Bumiputera Tbk. BABP
4 Bank Capital Indonesia Tbk BACA
5 Bank Central Asia Tbk BBCA
6 Bank CIMB Niaga Tbk BNGA
7 Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN
8 Bank Ekonomi Raharja Tbk BAEK
9 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA
10 Bank International Indonesia Tbk BNII
11 Bank Kesawan Tbk BKSW
12 Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI
13 Bank Mayapada Tbk MAYA
14 Bank Mega Tbk MEGA
15 Bank Negara Indonesia Tbk BBNI
16 Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP
17 Bank OCBC NISP Tbk NISP
18 Bank Pan Indonesia Tbk PNBN
19 Bank Permata Tbk BNLI
20 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk BBRI
21 Bank Swadesi Tbk BSWD
22 Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN
23 Bank Victoria International Tbk BVIC
24 Bank Windu Kentjana Int’l Tbk MCOR
Sumber: JSX Statistics (2010)

149

Anda mungkin juga menyukai