Anda di halaman 1dari 11

ISSN (Online)

2655-0865

Email : ranahresearch@gmail.com. Online:https://ranahresearch.com.

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN


DENGAN PENGUNGKAPAN CSR DAN KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI
VARIABEL MODERASI

Sri Harningsih 1, Henri Agustin2, Mia Angelina Setiawan3


1)
Akuntansi, Ekonomi, Universitas Negeri Padang, Air Tawar Barat, Padang, 25132
2)
Akuntansi, Ekonomi, Universitas Negeri Padang, Air Tawar Barat, Padang, 25132
3)
Akuntansi, Ekonomi, Universitas Negeri Padang, Air Tawar Barat, Padang, 25132

INFORMASI ARTIKEL A B S T R A K
Diterima: 20 Januari 2019 Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris
Direvisi: 26 Januari 2019 pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan
Diterbitkan: Februari 2019 dengan pengungkapan corporate social responsibility dan
kebijakan dividen sebagai variabel moderasi. Penelitian ini
KATA KUNCI tergolong penelitian kausatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa
Nilai Perusahaan, Kinerja Efek Indonesia Tahun 2014-2017. Variabel nilai
Keuangan, Pengungkapan CSR, perusahaan diukur dengan menggunakan tobin’s q,
Kebijakan Dividen. variabel kinerja keuangan diukur dengan return on asset
(ROA), variabel pengungkapan corporate social
responsibility diukur menggunakan GRI G4 yang terdiri
KORESPONDEN dari 91 item pengungkapan, dan variabel kebijakan dividen
diukur dengan dividen payout ratio (DPR). Sampel dalam
No. Telepon: 082391580472 penelitian ini ditentukan dengan metode purposive
E-mail: sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder
yang diperoleh dari www.idx.co.id serta website
sriharningsih95@gmail.com perusahaan dan situs-situs lainnya yang berkaitan dengan
penelitian. Metode analisis yang digunakan adalah
Moderated Regression Analysis. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa kinerja keuangan berpengaruh positif
signifikan terhadap nilai perusahaan, pengungkapan
corporate social responsibility tidak mampu memperkuat
pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan, dan
kebijakan dividen tidak mampu memperkuat pengaruh
kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan.

199
RANAH RESEARCH - VOL. 1 NO. 2 (2019)

PENDAHULUAN calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual.


Perkembangan zaman yang semakin Baik buruknya nilai perusahaan dapat
canggih dan modern pada era sekarang ini mengindikasikan keadaan perusahaan itu sendiri,
mengharuskan setiap orang harus mampu sehingga nilai perusahaan dapat menjadi acuan
menyesuaikan diri dan selalu up to date tentang bagi calon investor dalam mengambil keputusan
informasi yang lagi hangat-hangatnya dalam berinvestasi.
berkembang di lingkungan masyarakat. Begitu Marfuah dan Nindya (2017) menyatakan
pula dengan perkembangan dunia bisnis yang bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
semakin ketat membuat perusahaan harus nilai perusahaan yaitu kinerja keuangan. Kinerja
menciptakan dan menghasilkan nilai perusahaan keuangan perusahaan merupakan salah satu
yang baik, dengan nilai perusahaan yang baik faktor penting yang dipertimbangkan oleh para
maka perusahaan akan dipandang bagus oleh investor dalam menentukan investasi saham.
para pemangku kepentingan (stakeholder). Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang
Berdirinya sebuah perusahaan tentunya memiliki dilakukan untuk melihat sejauhmana perusahaan
tujuan. Menurut Skinner dalam Anoraga (2009), tersebut telah melaksanakan dan
pada umumnya tujuan bisnis meliputi: 1) Profit mempergunakan aturan-aturan pelaksanaan
(keuntungan), 2) Mempertahankan kelangsungan keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2011).
hidup perusahaan, 3) pertumbuhan perusahaan Kinerja keuangan suatu perusahaan
dan 4) tanggung jawab sosial. Tujuan lain dari menunjukkan kaitan yang cukup erat dengan
berdirinya suatu perusahaan agar dapat penilaian mengenai sehat atau tidak sehatnya
mengoptimalkan nilai perusahaan suatu perusahaan (Marfuah dan Nindya, 2017).
Nilai perusahaan adalah persepsi investor Kondisi saat kinerja keuangan perusahaan baik
terhadap tingkat keberhasilan perusahaan yang maka, nilai perusahaannya akan tinggi dan begitu
sering kali dikaitkan dengan harga saham. Harga juga sebaliknya disaat perusahaan buruk maka,
saham yang tinggi akan berdampak pada nilai nilai perusahaan akan turun. Nilai perusahaan
perusahaan yang tinggi, sehingga meningkatkan yang tinggi akan menarik para investor untuk
kepercayaan pasar terhadap kinerja perusahaan menanamkan modalnya pada perusahaan
saat ini serta pada prospek perusahaan dimasa sehingga, akan terjadi kenaikan harga saham,
mendatang. Memaksimalkan nilai perusahaan sedangkan disaat kinerja keuangan perusahaan
sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, buruk maka, akan menyebabkan penurunan
karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan harga saham.
berarti juga memaksimalkan tujuan utama Kondisi keuangan tidak cukup menjamin
perusahaan. Meningkatnya nilai perusahaan nilai perusahaan akan terus bertumbuh dan
adalah sebuah prestasi yang diinginkan oleh para berkembang secara berkelanjutan, maka dari itu
pemangku kepentingan dengan meningkatnya perusahaan juga harus memperhatikan
nilai perusahaan maka kesejahteraan para kepedulian terhadap masyarakat. Pengungkapan
pemilik juga akan meningkat. Nilai perusahaan Corporate Social Responsibility dipandang
adalah kinerja perusahaan yang dicerminkan penting dalam peningkatan kinerja keuangan dan
oleh harga saham yang dibentuk oleh permintaan nilai perusahaan, karena teori legitimasi
dan penawaran pasar modal yang merefleksikan mengungkapkan bahwa perusahaan secara
penilaian masyarakat terhadap kinerja kontinyu berusaha untuk bertindak sesuai dengan
perusahaan (Harmono, 2011:233). Husnan batas-batas dan norma-norma dalam masyarakat,
(2012:6) menyatakan bahwa nilai perusahaan atas usahanya tersebut perusahaan berusaha agar
merupakan harga yang bersedia dibayarkan oleh aktivitasnya dapat diterima menurut persepsi

200
RANAH RESEARCH - VOL. 1 NO. 2 (2019)

pihak eksternal. Perusahaan sebagai bagian dari Beberapa penelitian-penelitian terdahulu


masyarakat, dalam menjalankan kegiatan yang menjelaskan kaitan, kinerja keuangan, nilai
operasional memiliki kewajiban menaati dan perusahaan dan pengungkapan corporate social
bertindak sesuai dengan norma dan peraturan responsibility serta kaitan kinerja keuangan, nilai
yang ada dalam masyarakat agar perusahaan perusahaan dan kebijakan dividen. Penelitian
dikatakan sebagai perusahaan yang Putri dan Suwitho (2016) menemukan adanya
legitimate/sah (Marfuah dan Nindya, 2017). pengaruh positif ROA terhadap nilai perusahaan.
Peneliti menjadikan pengungkapan CSR Penelitian yang dilakukan Putri dan Suwitho
sebagai variabel moderasi, selain perusahaan (2016) ini juga menemukan corporate social
dapat dikatakan sah dalam masyarakat, alasan responsibility disclosure mampu memoderasi
lainnya karena beberapa tahun terakhir sudah ROA terhadap nilai perusahaan. Namun,
banyak perusahaan yang menyadari pentingnya penelitian yang dilakukan Susianti dan Yasa
csr sebagai strategi bisnis. Pemerintah juga telah (2013), menemukan bahwa ROA tidak
mengeluarkan peraturan bagi perusahaan untuk berpengaruh signifikan terhadap nilai
dapat mengungkapkan CSR pada annual report perusahaan, namun corporate social
atau sustainability report. Peraturan ini responsibility disclosure mampu memoderasi
tercantum pada Undang-Undang No.40 Tahun ROA terhadap nilai perusahaan.
2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT) serta Penelitian Rochman dan Fitria (2017) juga
Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 2012 tentang menemukan profitabilitas berpengaruh positif
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan signifikan terhadap nilai perusahaan, serta
Perseroan Terbatas (PP 47/2012). kebijakan dividen mampu secara signifikan
Perusahaan selain memikirkan dampak memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap
terhadap masyarakat tentunya juga memikirkan nilai perusahaan. Penelitian Setyawan dan
tentang kesejahteraan para pemangku Akmalia (2016) juga menunjukkan hasil
kepentingan terutama investor. Para investor kebijakan dividen mampu memperkuat
memiliki tujuan utama untuk meningkatkan hubungan kinerja keuangan terhadap nilai
kesejahteraan dengan mengharapkan perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh
pengembalian dalam bentuk dividen maupun Puspitaningtyas (2017), menemukan hasil bahwa
capital gain, sedangkan perusahaan kebijakan dividen tidak mampu meningkatkan
mengharapkan pertumbuhan secara terus pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai
menerus untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan.
hidupnya sekaligus memberikan kesejahteraan Populasi yang digunakan pada penelitian
kepada para pemegang saham. Penulis juga ini adalah perusahaan pertambangan yang
memasukkan variabel kebijakan dividen sebagai terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
variabel moderasi, hal ini dikarenakan kebijakan 2014 - 2017. Pemilihan perusahaan
dividen menjadi pusat perhatian banyak pihak, pertambangan sebagai populasi pada penelitian
seperti pemegang saham, kreditor, maupun pihak ini dikarenakan perusahaan pertambangan
eksternal lain yang memiliki kepentingan dari merupakan salah satu pilar kegiatan ekonomi di
informasi yang dikeluarkan perusahaan Indonesia. Perusahaan pertambangan juga
(Mahendra, dkk 2012). Kebijakan dividen memegang peranan penting, disebabkan karena
merupakan keputusan keuangan perusahaan jumlah penduduk yang berprofesi di sektor
apakah laba yang diperoleh akan dibagikan pertambangan mencapai 1,6 juta orang dengan
kepada pemegang saham atau ditahan sebagai kontribusi 11,78% terhadap GDP Indonesia (PT
laba ditahan (Putra dan Lestari, 2016). Bakrie Global, dalam Nuliati, 2015). Keberadaan
perusahaan pertambangan diharapkan mampu

201
RANAH RESEARCH - VOL. 1 NO. 2 (2019)

mendukung upaya perwujudan kesejahteraan serta website perusahaan dan situs-situs lainnya
sosial. Corporate Social Responsibility (CSR) yang berkaitan dengan penelitian. Data ini
juga menjadi alasan dalam pemilihan perusahaan berbentuk time series dari tahun 2014-2017 dan
pertambangan, disebabkan limbah dari sektor cross section yang terdiri dari 16 perusahaan
pertambangan cukup berbahaya. sehingga data yang digunakan adalah data panel.
Penelitian ini mereplikasi penelitian yang Populasi yang akan diamati dalam
telah dilakukan oleh Marfuah dan Nindya penelitian ini adalah seluruh perusahaan sektor
(2017). Perbedaan penelitian ini dengan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek
penelitian Marfuah dan Nindya (2017) adalah Indonesia (BEI) selama periode pengamatan
pada penelitian ini, peneliti menggunakan yaitu tahun 2014-2017, dengan jumlah populasi
perusahaan pada sektor pertambangan yang 41 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang
terdaftar di BEI tahun 2014-2017. Penelitian ini digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
menggunakan pedoman pelaporan berkelanjutan sampling, yaitu sampel atas dasar kesesuaian
(Global Reporting Initiative) GRI G4 sebagai karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan
alat ukur pengungkapan lingkungan, berbeda sampel yang telah ditentukan, maka perusahaan
dengan Marfuah dan Nindya (2017) yang yang memenuhi kriteria dan dijadikan sampel
menggunakan pedoman pelaporan berkelanjutan dalam penelitian ini berjumlah 16 perusahaan.
(Global Reporting Initiative) GRI G3 sebagai Kriteria yang digunakan dalam pemilihan sampel
alat ukur pengungkapannya. Pedoman GRI G4 adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar
merupakan generasi keempat yang dikeluarkan di Bursa Efek Indonesia, mempublikasikan
oleh GRI dan merupakan penyempurnaan bagi laporan tahunan dan laporan tahunan secara
pedoman sebelumnya. Selain itu, pada penelitian konsisten selama periode pengamatan, yaitu
ini peneliti mengganti variabel good corporate tahun 2014-2017, dan perusahaan yang
governance dengan variabel kebijakan dividen membagikan dividen minimal satu kali selama
sebagai variabel moderasi. tahun 2014-2017.
Tujuan penelitian ini adalah untuk Variabel dependen pada penelitian ini
memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan diukur
kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan, dengan rasio Tobin’s Q.
pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai
perusahaan dengan pengungkapan corporate {(CP x Jumlah Saham) + 𝑇𝐿 + 𝐼} − 𝐶𝐴
𝑇𝑜𝑏𝑖𝑛′ 𝑠 𝑄 =
social responsibility sebagai variabel moderasi, TA
dan pengaruh kinerja keuangan terhadap nilai
Variabel independen dalam penelitian ini
perusahaan dengan kebijakan dividen sebagai
adalah kinerja keuangan yang diukur dengan
variabel moderasi.
rasio Return On Asset (ROA).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini termasuk kedalam Net Income
𝑅𝑂𝐴 =
penelitian kausatif. Jenis data adalah data Total Asset
sekunder. Data yang diperlukan dalam penelitian
ini berupa laporan tahunan dan laporan Variabel moderasi pertama yaitu
berkelanjutan perusahaan sektor pertambangan Corporate Social Responsibility Disclosure
yang dipublikasikan tahun 2014-2017. Sumber (CSRD) diukur dengan menggunakan disclosure
data berasal dari situs IDX Indonesia Stock scoring dengan pedoman pelaporan
Exchange (Bursa Efek Indonesia)/www.idx.co.id berkelanjutan (Global Reporting Initiative) GRI

202
RANAH RESEARCH - VOL. 1 NO. 2 (2019)

G4 untuk kategori lingkungan yang terdiri dari Variabel independen dalam penelitian
91 item pengungkapan. ini adalah kekuatan pemegang saham kinerja
∑Xij keuangan (ROA), ROA memiliki nilai rata-
𝐶𝑆𝑅𝐼𝑗 =
nj rata sebesar 0,05979 dengan standar
Perhitungan item pengungkapan deviasi 0,071442. Nilai maksimum ROA
menggunakan pendekatan dummy variable yaitu adalah sebesar 0,233 dan nilai minimum
setiap item lingkungan yang diungkapkan diberi sebesar
skor 1 dan apabila tidak diungkapkan diberi skor -0,064. Variabel moderasi pada penelitian
0. Skor dari setiap item selanjutnya dijumlahkan ini ada dua yaitu pengungkapan corporate
untuk memperoleh total skor pengungkapan social responsibility dan kebijakan dividen.
untuk setiap perusahaan, kemudian dihitung Interaksi ROA dan Pengungkapan CSR
berdasarkan indeks dengan menghitung jumlah (ROACSRD) memiliki nilai rata-rata
pengungkapan dan dibagi dengan total item sebesar 0,01149 dengan standar
pengungkapan yang seharusnya diungkapkan. deviasi 0,030831. Nilai maksimum sebesar
Informasi mengenai pengungkapan lingkungan 0,155 dan nilai minimum adalah -0,040.
diperoleh dari laporan tahunan dan laporan Variabel moderasi yang kedua (ROA 
berkelanjutan yang diterbitkan oleh perusahaan. DPR) adalah kebijakan dividen (DPR),
Variabel moderasi kedua yaitu kebijakan dividen memiliki nilai rata-rata sebesar 0,03362
yang diukur dengan Divident Payout Ratio dengan standar deviasi 0,055206. Nilai
(DPR). maksimum sebesar 0,335 dan nilai
𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 (𝐷𝑃𝑆) minimum sebesar 0,000.
𝐷𝑃𝑅 =
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔𝑠 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 (𝐸𝑃𝑆)
2. Uji Asumsi Klasik (Tabel pada lampiran
HASIL DAN PEMBAHASAN II)
1. Statistik Deskriptif Berdasarkan hasil uji normalitas
Tahap analisis pertama dalam pertama menunjukkan bahwa nilai
penelitian ini adalah analisis deskriptif. Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,159
Hasil analisis deskriptif menggunakan SPSS dan nilai signifikan 0,000 < 0,05, ini berarti
versi 24, setelah dilakukan analisis deskriptif bahwa data tidak terdistribusi secara normal,
selanjutnya peneliti melakukan uji asumsi untuk memperoleh data yang normal peneliti
klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji melakukan tahap kedua yaitu membersihkan
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, data outlier sebanyak 4 sampel dengan
dan uji autokorelasi. Data statistik deskriptif melakukan Z-Score pada persamaan regresi.
pada lampiran 1. Sampel final yang diuji pada penelitian ini
Pada lampiran 1 terlihat bahwa menjadi sebanyak 60 sampel.
sampel yang digunakan dalam penelitian ini Hasil pengujian ulangnya dapat dilihat
adalah sebanyak 60 observasi, variabel pada tabel uji normalitas tahap II, dimana
dependen dalam penelitian ini adalah nilai nilai signifikan berturut-turut untuk ketiga
perusahaan (Tobin’s Q) memiliki mean atau model telah lulus uji normalitas yaitu besar
nilai rata-rata sebesar 0,77009 dengan dari 0,05 dengan nilai masing-masingnya
standar deviasi sebesar 0,424391. Nilai sebesar 0,072; 0,063; 0,093. Kesimpulan
maksimum nilai perusahaan adalah sebesar dari penjelasan diatas, data telah terdistribusi
1,928 dan nilai minimum sebesar -0,127. secara normal.
Nilai minimum sebesar -12,7% Hasil uji multikolinearitas hanya
mengindikasikan bahwa perusahaan dilakukan pada model regresi 2 dan model
mengalami kerugian.
203
RANAH RESEARCH - VOL. 1 NO. 2 (2019)

regresi 3, sedangkan untuk model regresi 1 Hasil pengujian nilai Durbin-Watson


tidak dilakukan uji multikolinearitas karena, dapat dilihat pada lampiran. Pada model 1,
model regresi 1 hanya memasukkan satu diperoleh nilai Durbin-Watson sebesar
variabel independen dalam model. 1,509, nilai Durbin-Watson pada model 2
Berdasarkan table (model 2), dapat dilihat yaitu 1,575 dan untuk model 3 diperoleh
hasil perhitungan nilai tolerance untuk nilai Durbin-Watson sebesar 1,532. Jadi,
variabel ROA sebesar 0,656 dengan nilai dapat disimpulkan bahwa variabel terbebas
VIF sebesar 1,525. Nilai tolerance untuk dari masalah autokorelasi, karena nilai DW
variabel CSRD sebesar 0,492 dengan nilai berada antara -2 sampai 2.
VIF sebesar 2,031. Interaksi antara ROA dan
CSRD memiliki nilai tolerane sebesar 0,373 3. Moderated Regression Analysis (MRA)
dengan nilai VIF sebesar 2,678. Coefficientsa
Standa
Berdasarkan (model 3), dapat dilihat rdized
hasil perhitungan nilai tolerance untuk Unstandardized Coeffi
variabel ROA sebesar 0,688 dengan nilai Coefficients cients
Std.
VIF sebesar 1,454. Nilai tolerance untuk Model B Error BetaT Sig.
variabel DPR sebesar 0,368 dengan nilai 1 (Constant) .626 .066 9.472 .000
VIF sebesar 2,716. Interaksi antara ROA dan ROA 2.414 .713 .406
3.386 .001
2 (Constant) .609 .082 7.453 .000
DPR memiliki nilai tolerane sebesar 0,331
ROA 1.978 .879 .333
2.249 .028
dengan nilai VIF sebesar 3,024. Dapat CSRD .131 .311 .072
.422 .675
disimpulkan bahwa hasil pengujian ROA_CSR 1.827 2.701 .133
.677 .501
multikolinearitas menunjukkan bahwa D
3 (Constant) .623 .069 9.012 .000
semua nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10, ROA 1.974 .865 .332 2.282 .026
sehingga tidak terdapat gejala DPR -.013 .011 -.221 -1.110 .272
multikolinearitas antar variabel independen. ROA_DPR 1.342 1.615 .175 .831 .409
Sumber : Data olahan SPSS tahun 2018
Hasil uji heteroskedastisitas, dapat
dilihat pada lampiran bahwa hasil
a. Pengaruh Kinerja Keuangan
perhitungan dari masing-masing variabel
Terhadap Nilai Perusahaan
pada model regresi 1,2 dan 3 menunjukkan
Hipotesis pertama pada penelitian
bahwa sig > 0,05. Pada model regresi 1, nilai
ini adalah kinerja keuangan berpengaruh
sig untuk variabel ROA sebesar 0,764. Pada
positif terhadap nilai perusahaan.
model 2, nilai sig untuk variabel ROA
Berdasarkan table MRA, variabel kinerja
sebesar 0,384, nilai sig CSRD sebesar 0,397
keuangan (ROA) memiliki nilai thitung
dan interaksi ROA dan CSRD memiliki nilai
(3,386) > ttabel (1,67155) dan nilai sig
sig sebesar 0,087. Begitu juga dengan model
(0,001) < α (0,05) serta nilai koefisien β
3, nilai sig untuk variabel ROA sebesar
sebesar 2,414. Hal ini menunjukkan
0,852, DPR memiliki nilai sig sebesar 0,573,
bahwa variabel Kinerja Keuangan (ROA)
serta interaksi ROA dan DPR memiliki nilai
berpengaruh positif terhadap nilai
sig sebesar 0,882. Dari perhitungan untuk
perusahaan (Tobin’s Q), sehingga dapat
masing-masing variabel pada semua model
disimpulkan bahwa Hipotesis 1
nilai sig > 0,05, dapat disimpulkan bahwa
diterima. Hasil penelitian ini konsisten
penelitian ini bebas dari gejala
dengan penelitian Mahendra,dkk (2012),
heteroskedastisitas dan layak untuk diteliti.
Pertiwi dan Pratama (2012),
Purwaningsih dan Wirajaya (2014),

204
RANAH RESEARCH - VOL. 1 NO. 2 (2019)

Antari dan Dana (2015), serta Marfuah terhadap nilai perusahaan, sehingga dapat
dan Nindya (2017) yang menemukan disimpulkan bahwa Hipotesis 2 ditolak.
bahwa kinerja keuangan berpengaruh Hasil penelitian ini konsisten dengan
positif terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Purwaningsih dan Wirajaya
positif menunjukkan bahwa semakin (2014), Itsnaini dan Subardjo (2017),
tinggi earnings power, maka perputaran Marfuah dan Nindya (2017), yang
aset semakin efisien dan atau semakin menyimpulkan bahwa CSRD tidak
tinggi profit margin yang diperoleh mampu memperkuat pengaruh ROA
perusahaan. Kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan, namun
merupakan gambaran kondisi keuangan berbeda dengan penelitian Mardani dan
perusahaan pada suatu periode tertentu Rahardjo (2016) yang menyimpulkan
baik menyangkut aspek penghimpunan bahwa pengungkapan CSR dapat
dana maupun penyaluran dana yang memperkuat pengaruh positif ROA
menjadi acuan bagi internal perusahaan terhadap nilai perusahaan.
dan eksternal perusahaan. Perusahaan Hasil penelitian ini tidak bisa
yang nilai kinerjanya bagus dalam membuktikan bahwa pengungkapan
mengelola aset, maka akan mampu corporate social responsibility mampu
menghasilkan pofitabilitas tinggi, memperkuat hubungan kinerja keuangan
sehingga berpengaruh pada nilai terhadap nilai perusahaan. Faktor tidak
perusahaan yang semakin tinggi juga. didukungnya hipotesis kedua ini
Perusahaan yang berhasil membukukan disebabkan karena dalam penelitian ini
tingkat keuntungan yang besar, akan ditemukan bahwa perusahaan lebih
membuat para investor untuk berfokus pada pengungkapan kategori
menanamkan modalnya, sehingga lingkungan, terbukti jumlah dari item
permintaan dan harga saham meningkat. lingkungan lebih banyak dingkapkan
Permintaan yang meningkat akan sejalan daripada kategori ekonomi dan sosial
dengan nilai perusahaan yang semakin dengan menggunakan GRI G4. Investor
tinggi. dalam mengambil keputusan berinvestasi
tidak melihat seberapa luas perusahaan
b. Pengaruh Kinerja Keuangan telah melakukan pengungkapan CSR.
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas
Pengungkapan CSR Sebagai Variabel No.40 Tahun 2007 Bab IV tentang
Moderasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Hipotesis kedua pada penelitian ini menyebutkan bahwa setiap perseroan
adalah pengungkapan corporate social yang menjalankan kegiatan usahanya
responsibility (CSRD) memperkuat dibidang dan/atau berkaitan dengan
hubungan kinerja keuangan terhadap sumber daya alam wajib melaksanakan
nilai perusahaan. Berdasarkan tabel tanggung jawab sosial dan lingkungan.
MRA, ROA*CSRD  NP memiliki nilai Pernyataan ini berindikasi bahwa para
thitung (0,677) < ttabel (1,67155) dan nilai investor tidak perlu melihat
sig (0,501) > α (0,05) serta nilai koefisien pengungkapan CSR yang telah dilakukan
β sebesar 1,827. Hal ini menunjukkan oleh perusahaan, karena telah ada
bahwa pengungkapan corporate social jaminan UU yang mewajibkan
responsibility (CSRD) tidak mampu perusahaan untuk melaksanakan
memperkuat hubungan kinerja keuangan pengungkapan CSR, apabila tidak

205
RANAH RESEARCH - VOL. 1 NO. 2 (2019)

dilaksanakan perusahaan akan dikenakan memoderasi pengaruh positif kinerja


sanksi sesuai ketentuan peraturan keuangan terhadap nilai perusahaan.
perundang-undangan. Beberapa faktor penyebabnya
kebijakan dividen tidak mampu
c. Pengaruh Kinerja Keuangan memoderasi yaitu, pertama investor yang
Terhadap Nilai Perusahaan Dengan menerima dividen akan lebih memilih
Kebijakan Dividen Sebagai Variabel menanamkan kembali labanya dengan
Moderasi harapan harga saham akan meningkat
Hipotesis ketiga pada penelitian ini sehingga capital gains dengan pajak
adalah kebijakan dividen memperkuat rendah akan menggantikan dividen yang
hubungan kinerja keuangan terhadap memiliki pajak lebih tinggi. Kedua, pajak
nilai perusahaan. Berdasarkan tabel atas capital gains tidak akan dibayarkan
MRA, ROA*DPR  NP memiliki nilai sampai saham tersebut dijual sehingga
thitung 0,831 < ttabel (1,67155) dan nilai sig dapat menunda pembayaran pajak, selain
(0,409) > α (0,05) serta nilai koefisien β itu seorang ahli waris juga tidak
sebesar 1,342. Hal ini menunjukkan dikenakan pajak atas capital gains
bahwa kebijakan dividen tidak mampu tersebut. Penelitian ini menemukan
memperkuat hubungan kinerja keuangan kebijakan dividen tidak mampu
terhadap nilai perushaan, sehingga dapat memperkuat pengaruh ROA terhadap
disimpulkan bahwa Hipotesis 3 ditolak. nilai perusahaan. Hal ini mengindikasi
Hasil penelitian ini tidak bisa bahwa kebijakan dividen tidak mampu
membuktikan bahwa kebijakan dividen memperkuat penilaian investor atas
tidak mampu memperkuat hubungan saham perusahaan ketika terjadi
kinerja keuangan terhadap nilai peningkatan profitabilitas. Pada
perusahaan. Hasil penelitian ini juga perusahaan sektor pertambangan yang
mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya terdaftar di BEI tahun 2014-2017 cukup
dividen yang dibagikan kepada banyak perusahaan yang tidak
pemegang saham tidak mampu membagikan dividennya.
memperkuat hubungan kinerja keuangan
terhadap nilai perusahaan. Temuan KESIMPULAN
penelitian ini konsisten dengan penelitian Berdasarkan hasil temuan penelitian dan
yang dilakukan oleh Puspitaningtyas pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat
(2017), dimana hasilnya menunjukkan disimpulkan bahwa: Kinerja keuangan
bahwa kebijakan dividen tidak mampu berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
meningkatkan pengaruh kinerja perusahaan, artinya semakin tinggi kinerja
keuangan terhadap nilai perusahaan, keuangan maka akan menyebabkan nilai
disebabkan karena periode waktu perusahaan meningkat. Pengungkapan
pengukuran variabel bersamaan. Investor Corporate Social Responsibility tidak dapat
dalam kenyataan akan bereaksi setelah memperkuat pengaruh kinerja keuangan
mengetahui kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan
perusahaan. Hasil berbeda dengan bahwa Pengungkapan Corporate Social
penelitian yang ditemukan oleh Martini Responsibility tidak mampu memoderasi
(2014) dan Rochmah dan Fitria (2017), hubungan kinerja keuangan terhadap nilai
yaitu kebijakan dividen mampu perusahaan. Kebijakan dividen tidak dapat

206
RANAH RESEARCH - VOL. 1 NO. 2 (2019)

memperkuat pengaruh kinerja keuangan variabel independen terhadap nilai perusahaan,


terhadap nilai perusahaan. Hal ini tidak mampu misalnya Good Corporate Governance.
memoderasi hubungan kinerja keuangan
terhadap nilai perusahaan. UCAPAN TERIMA KASIH
Peneliti telah berusaha merancang dan Penelitian ini dapat diselesaikan dengan
mengembangkan penelitian sedemikian rupa, baik karena bimbingan dari Bapak Henri
namun masih terdapat beberapa keterbatasan Agustin, SE, M.Sc, Ak. dan Ibu Mia Angelina
dalam penelitian ini yang masih perlu direvisi Setiawan, SE, M.Si selaku dosen pembimbing
bagi peneliti selanjutnya, yaitu antara lain. saya.
Penelitian ini baru menggambarkan potret di
sektor pertambangan, belum tentu pertambangan DAFTAR PUSTAKA
sama dengan sektor lainnya, sehingga data Anoraga, Pandji. 2009. Manajemen Bisnis.
penelitian tidak dapat mewakili keseluruhan data Jakarta: Rineka Cipta.
pada BEI. Tahun pengamatan yang digunakan Antari, Dewa A.P.P dan Dana, I Made. 2013.
dalam pengambilan sampel pada penelitian ini Pengaruh Struktur Modal, Kepemilikan
hanya mencakup 4 tahun yaitu dari tahun 2014- Manajerial dan Kinerja Keuangan
2017 dengan sampel 16 perusahaan dari 41 Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal
perusahaan pertambangan di BEI. Hal ini Universitas Udayana. Vol. 2. No. 3. Hlm:
dikarenakan keterbatasan informasi terkait 274-288.
variabel penelitian yang tidak lengkap. Nilai Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan
Adjusted R² dari ketiga model bernilai di bawah Keeuangan. Bandung: Alfabeta.
0,20, yang berarti kontribusi variabel masih
rendah dengan menunjukkan nilai berturut-turut Harmono. 2011. Manajemen Keuangan:
sebesar 0,151, 0,152 dan 0,139. Hal ini Berbasis Balanced Scorecard
Pendekatan Teori, Kasus dan Riset
mengindikasikan bahwa kontribusi variabel
Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara.
independen dan moderasi terhadap variabel
dependen pada ketiga model adalah sebesar Husnan, Suad. 2012. Manajemen Keuangan .
15,1%, 15,2% dan 13,9%, sisanya ditentukan Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.
atau dipengaruhi oleh faktor lain.
Itsnaini, Hafidah Mufliha dan Subardjo, Anang.
Berdasarkan keterbatasan yang ada pada
2017. Pengaruh Kinerja Keuangan
penelitian ini, maka saran yang dapat peneliti Terhadap Nilai Perusahaan yang
berikan, yaitu. menambah kategori perusahaan Dimoderasi Corporate Social
yang akan dijadikan sampel penelitian, misalnya Responsibility. E-Jurnal Akuntansi
seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Universitas Udayana. Vol.6 No.6 ISSN:
Indonesia (BEI) dan menambahkan tahun 2460-0585.
pengamatan dengan meneliti lebih dari 4 tahun
Mahendra, Alfredo, dkk. 2012. Pengaruh Kinerja
agar hasil yang diperoleh lebih berkualitas. Bagi Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan
penelitian selanjutnya yang tertarik untuk Pada Perusahaan Manufaktur di BEI.
meneliti judul yang sama, sebaiknya Jurnal Manajemen, Strategi Bisnis dan
mempertimbangkan dan mencari variabel Kewirausahaan. Vol. 6 No.2.
independen lain yang berpengaruh terhadap nilai
Marfuah dan Nindya, Rineko Kandera. 2017.
perusahaan, misalnya : struktur modal,
Peran Pengungkapan Corporate Social
keputusan investasi dan variabel lainnya, serta Responsibility, Kepemilikan Manajerial
mencari variabel moderasi yang dapat dan Kepemilikan Konstitusional dalam
memperkuat atau memperlemah pengaruh Memoderasi Pengaruh Kinerja Keuangan

207
RANAH RESEARCH - VOL. 1 NO. 2 (2019)

Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Manajemen Unud. 5(7): 4044-4070.


Nasional Akuntansi XX. Jember. ISSN: 2302-8912.

Martini, P.D dan Riharjo, I.B. 2014. Pengaruh Putri, Ayu Oktyas dan Suwitho. 2016. Pengaruh
Kebijakan Utang dan Profitabilitas Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
terhadap Nilai Perusahaan : Kebijakan Perusahaan dengan Pengungkapan CSR
Dividen sebagai Variabel Pemoderasi. sebagai Variabel Pemoderasi. Jurnal
Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. No. 2. Ilmu & Riset Manajemen.
Vol. 3. Hlm: 1-15. Program Studi
Akuntansi STIESIA. Surabaya. Rocmah, Siti Ainur dan Fitria, Astri. 2017.
“Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap
Nuliati, Muthia Sativa. 2015. Pengaruh Nilai Perusahaan dan Kebijakan Dividen
Pengungkapan Corporate Social Sebagai Variabel Moderating. Jurnal
Responsibility, Ukuran Perusahaan, dan Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol. 6, No. 3.
Net Profit Margin Terhadap Harga ISSN: 2460-0585.
Saham Pada Perusahaan Sektor
Pertambangan. Tugas Akhir. Politeknik Setyawan, Ragil dan Akmalia Alien. 2016.
Negeri Sriwijaya. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap
Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan
Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 Corporate Social Responsibility dan
tentang Tanggung Jawab Sosial Dan Kebijakan Dividen sebagai Variabel
Lingkungan Perseroan Terbatas (“PP Pemoderasi. Jurnal Riset Universitas
47/2012”). Muhammadiyah Yogyakarta.

Pertiwi, Tri Kartika dan Pratama, Ferry MI. Susianti, Maria Ni Luh dan Yasa, Gerianta
2012. Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Wirawan. 2013. Pengaruh Kinerja
Corporate Governance Terhadap Nilai Keuangan terhadap Nilai Perusahaan
Perusahaan Food and Beverage. Jurnal dengan Pemoderasi Good Corporate
Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 1. Governance dan Corporate Social
No.2. Hal: 118-127. Responsibility. ISSN: 2302-8556. Vol. 3.
No. 1. Hlm: 73-91. E-Jurnal Akuntansi
Purwaningsih, Ni Kadek Irma dan Wirajaya, I Universitas Udayana. Bali.
Gde Ary. 2014. Pengaruh Kinerja Pada
Nilai Perusahaan Dengan Corporate Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Social Responsibility Sebagai Variabel Perseroan Terbatas (“UUPT”)
Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. Vol.7 No. 3. ISSN:
598-613. LAMPIRAN
Lampiran 1
Puspitaningtyas, Zarah. 2017. Efek Moderasi Tabel Statistik Deskriptif
Kebijakan Dividen Dalam Pengaruh
Descriptive Statistics
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan.
Jurnal Akuntansi, Ekonomi dan Std.
Manajemen Bisnis. Vol.5 No.2 Hlm. 173- N Min Max Mean Deviation
180, ISSN: 2548-9836. Universitas Tobins_Q 60 -,127 1,92 ,77009 ,424391
Jember. 8
ROA 60 -,064 ,233 ,05979 ,071442
Putra, A. A.N.D.A. dan Lestari, P.V. 2016.
Pengaruh Kebijakan Dividen, CSRD 60 ,011 ,956 ,16538 ,233344
Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan DPR 60 -3,066 57,0 1,2225 7,360162
Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal 59 1

208
RANAH RESEARCH - VOL. 1 NO. 2 (2019)

ROA_CSR 60 -,040 ,155 ,01149 ,030831 2 (Constant) .326 .047 6.974 .000
ROA -.442 .503 -.141 -.878 .384
D
CSRD -.152 .178 -.158 -.854 .397
ROA_DPR 60 ,000 ,335 ,03362 ,055206 ROA_CS 2.689 1.544 .370 1.742 .087
Valid N 60 RD
3 (Constant) .307 .041 7.480 .000
(listwise)
Sumber : Data olahan SPSS tahun 2018 ROA .096 .515 .030 .187 .852
DPR -.004 .007 -.123 -.567 .573
ROA_DP -.143 .961 -.034 -.149 .882
Lampiran 2 (Uji Asumsi Klasik)
R
Tabel Uji Normalitas
a.Dependent Variable: RES2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Sumber : Data olahan SPSS tahun 2018
Model
Unstandardized Tabel Uji Autokorelasi
Residual
1 Test Statistic/ Kolmogorov- .109 Model Summaryb
Smirnov Test R Std. Error
Asymp. Sig. (2-tailed) .072c Mod Squar Adjusted of the Durbin-
2 Test Statistic/ Kolmogorov- .111 el R e R Square Estimate Watson
Smirnov Test 1 .406a .165 .151 .391111 1.509
c
Asymp. Sig. (2-tailed) .063 2 .442a .195 .152 .390799 1.575
3 Test Statistic/ Kolmogorov- .106 3 .428a .183 .139 .393703 1.532
Smirnov Test
Asymp. Sig. (2-tailed) .093c Sumber : Data olahan SPSS tahun 2018

Sumber : Data olahan SPSS tahun 2018

Tabel Multikolinearitas

Coefficientsa
Stand
ardize
d
Unstandardize Coeffi Collinearity
d Coefficients cients Statistics
Std. Tolera
Model B Error Beta T Sig. nce VIF
2 (Const ,609 ,082 7,453 ,000
ant)
ROA 1,978 ,879 ,333 2,249 ,028 ,656 1,525
CSRD ,131 ,311 ,072 ,422 ,675 ,492 2,031
ROA_ 1,827 2,701 ,133 ,677 ,501 ,373 2,678
CSRD
3 (Constan ,623 ,069 9,012 ,000
t)
ROA 1,974 ,865 ,332 2,282 ,026 ,688 1,454
DPR -,013 ,011 -,221 -1,110 ,272 ,368 2,716
ROA_D 1,342 1,615 ,175 ,831 ,409 ,331 3,024
PR
a. Dependent Variable: Tobins_Q
Sumber : Data olahan SPSS tahun 2018

Tabel Uji Heteroskedastisitas


Coefficientsa
Standa
rdized
Unstandardized Coeffi
Coefficients cients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) .313 .040 7.795 .000
ROA -.131 .433 -.040 -.302 .764

209

Anda mungkin juga menyukai