Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP

KINERJA KEUANGAN YANG DIMEDIASI OLEH REPUTASI PERUSAHAAN

Oleh:
Dewanto Putra Wicaksono

Dosen Pembimbing: Drs. Imam Subekti, Ak., M.Si., Ph.D

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap
kinerja keuangan yang dimediasi oleh reputasi perusahaan. Objek dari penelitian ini adalah perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI. Sebanyak 38 bank yang diteliti selama tahun 2015-2019, dengan metode
purposive sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linear berganda dengan aplikasi
SPSS. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility tidak
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan Return On Assets, Corporate Social
Responsibility tidak berpengaruh positif terhadap reputasi perusahaan, dan reputasi perusahaan berpengaruh
positif terhadap kinerja keuangan. Selain itu, pengujian hubungan mediasi menunjukkan bahwa reputasi
perusahaan tidak memediasi pengaruh pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap kinerja
keuangan.

Kata Kunci: corporate social responsibility, kinerja keuangan, reputasi perusahaan, return on assets,
bank

PENDAHULUAN kepentingan dari sisi ekonomi, yaitu tanggung


jawab perusahaan terhadap kepentingan sosial
Kinerja keuangan sebuah perusahaan menjadi
diluar perusahaan atau kepada pihak stakeholder.
salah satu tolak ukur bagaimana sebuah perusahaan
Salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan
dalam menjalankan aktivitas bisnisnya. Hal ini juga
adalah dengan melakukan pengungkapan atas
akan menjadi pertanggungjawaban dari perusahaan
Corporate Social Responsibility.
kepada para pemegang saham. Melakukan
perhitungan menggunakan rasio keuangan pada Pengungkapan CSR bisa menjadi salah satu
annual report akan memberikan gambaran cara untuk membantu perusahaan dalam mengatasi
bagimana kinerja keuangan. Rasio keuangan dapat fenomena kinerja keuangan yang sedang menurun.
mencermikan bagaimana kondisi keuangan Pada penelitian terdahulu yang menggunakan
perusahan (Dewi dan Tarnia, 2011). Melihat objek pada sisi Agrikultur, menjelaskan bahwa
perkembangan bisnis yang berkembang pesat, CSR memberikan pengaruh terhadap kinerja
membuat perusahaan berusahaa untuk menjaga keuangan yang diukur dengan ROA, ROE, dan
kinerjanya dan mempertahankan usahanya. Hal ini EPS. ROA menjadi sakah satu tolak ukur investor
dimaksudkan, karena perusahaan memiliki untuk mengetahui tingkat return asset yang
tanggung jawab yang lain, selain hanya berfokus dimiliki, jika semakin besar maka akan
pada menghasilkan keuntungan saja atau memberikan pengaruh pada nilai saham. Hal ini
juga berlaku pada pelaksanaan CSR untuk juga oleh hubungan antara masyarakat dengan
kelangsungan kinerja keuangan perusahaan jangka perusahaan.
panjang (Sari dan Azizah, 2019). Hidayanti dan
Perusahaan memiliki tanggung jawab kepada
Saifi (2019) menggunakan profitabilitas dalam
para stakeholdernya, yaitu para pemegang saham
penelitiannya untuk mengukur kinerja keuangan
dan masyarakat lainnya. Hal ini sesuai dengan teori
perusahaan. Analisis profitabilitas dilakukan untuk
stakeholder, menurut Lindawati dan Puspita (2015)
mengvaluasi kinerja laba perusahaan selama
pengungkapan atas tanggung jawab sosial
periode yang ditentukan, hasil dari perhitungan atas
diharapkan akan memenuhi kebutuhan informasi
profitabilitas nantinya akan dibandingkan dengan
bagi para stakeholder, dengan begitu para
data lain yang berkaitan dan dianggap penting oleh
stakeholder akan memberikan dukungannya pada
pihak yang memiliki kepentingan di perusahaan,
perusahaan. Ketika perusahaan mengungkapkan
seperti investor. Kinerja keuangan yang baik
CSR dengan sangat baik dan dilakukan secara
tentunya akan memberikan banyak pengaruh bagi
rutin, maka hal itu akan membuat para stakeholder
perusahaan untuk menjalankan aktivitas bisnisnya.
semakin memberikan dukungannya atas segala
Misalnya, Ketika kinerja keuangan sebuah
bentuk aktivitas perusahaan demi meningkatkan
perusahaan baik maka akan membuat investor
kinerja dan laba perusahaan. Menurut Rokhlinasari
tertarik untuk melakukan investasi di perusahaan
(2015) teori stakeholder akan membuat perusahaan
tersebut.
secara sukarela untuk mengungkapkan
Menurut Gantino (2016) menjelaskan bahwa informasinya terkait dengan kinerja lingkungan
pengungkapan CSR memberikan pengaruh positif dan sosialnya, bahkan melebihi batas yang
terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan ditentukan, dengan tujuan untuk memenuhi
ROA, ROE, dan PBV. Semakin tinggi ekspektasi dari para stakeholder. Lebih lanjut
pengungkapan CSR, maka semakin tinggi ROE. dijelaskan, bahwa perusahaan memerlukan
Hal ini akan memberikan sinyal kepada para persetujuan dari para stakeholder untuk
pemegang saham dan pihak berkepentingan. mempertahankan eksistensi dan untuk
Informasi yang diungkapkan akan semakin luas menjalankan aktivitas perusahaan. Pengungkapan
maka informasi yang diterima oleh para CSR merupakan sebuah bentuk dialog dengan para
stakeholder dan shareholder akan semakin banyak stakeholder. Semakin banyak informasi yang
juga. Hal ini yang akan membuat para shareholder diungkapkan maka tingkat kepercayaan
percaya untuk menanamkan modalnya di stakeholder akan meningkat pula. Teori
perusahaan, sehingga nantinya modal tersebut akan stakeholder menjelaskan bahwa sebuah perusahaan
digunakan untuk aktivitas perusahaan dengan tidak dapat berdiri sendiri dan mementingkan
tujuan untuk meningkatkan laba. Pengungkapan urusan perusahaan itu sendiri, perusahaan juga
CSR bisa menjadi salah satu upaya dari perusahaan harus memperhatikan pihak diluar perusahaan
yang sedang menalami kinerja keuangan yang (Kurniawan, 2015).
menurun. Menurut Nor Hadi (2011) dijelaskan
Perusahaan selain berupaya untuk meyakinkan
bahwa CSR merupakan suatu bentuk tindakan yang
para pemegang saham melaui kinerja, juga
etis perusahaan yang ditujukan untuk
berupaya untuk meyakinkan masyarakat bahwa
meningkatkan kualitas hidup bagi karyawan dan
aktivitas perusahaan sesuai dengan batasan dan
keluarganya, serta untuk meningkatkan kualitas
norma masyarakat yang berlaku, yaitu mereka
hidup masyarakat sekitar. Artinya adalah bahwa
berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan
perusahaan harus mempertimbangkan tindakannya
mereka dianggap oleh pihak luar sebagai hal yang
dalam beroperasi, sesuai dengan etika dan legal.
sah atau legitimate. Ini sesuai dengan teori
Sehingga kegiatan perusahaan juga dapat
legitimasi. Legitimasi berkaitan dengan social
memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
contract antara organisasi dengan masyarakat
Keberlangsungan hidup perusahaan dipengaruhi
(Deegan, 2008). Menurut Harsanti (2011) teori dengan reputasi sebagai mediasi dan visibilitas
legitimasi bahwa perusahaan memiliki kontrak atau sebagai moderasi pada perusahaan manufaktur.
perjanjian dengan mayarakat berdasarkan nilai Pada penelitian ini peneliti menggunakan bank
keadilan dan bagaimana perusahaan sebagai subjek penelitian, sebab bagi perusahaan
menanggapinya untuk melegitimasi tindakan yang bergerak pada bidang keuangan tidak
perusahaan. memiliki dampak langsung dengan alam tetapi
tetap melakukan pengungkapan CSR dengan
Melakukan pengungkapan CSR akan
tujuan kegiatan sosial, dan dengan harapan akan
memberikan citra atau reputasi yang baik bagi
memberikan nilai tambah bagi kinerja keuangan.
perusahaan. Sebab, ketika perusahaan melakukan
Hardjana (2008) menjelaskan bahwa reputasi
pengungkapan Corporate Social Responsibility,
adalah citra dan identitas yang telah dibangun
akan memberikan kesan yang baik terhadap
dalam waktu yang lama dan telah diuji pada
perusahaa, karena perusahaan memperhatikan
berbagai macam situasi, berkat adanya komunikasi,
lingkungan dan sosial. Penelitian yang sebelumnya
pengalaman terkait dengan produk dan jasa
dilakukan oleh Arifin dan Wardani (2016)
perusahaan. Reputasi perusahaan merupakan salah
menjelaskan bahwa pengungkapan ICSRD
satu aset perusahaan yang diperlukan perusahaan
(Islamic Corporate Social Disclosure)
dimasa mendatang. Sebab, reputasi perusahaan
memberikan pengaruh terhadap reputasi
sangat menentukan jalannya perusahaan
perusahaan. Borghesi dkk (2014) menyatakan
kedepannya, karena ketika reputasi perusahaan
bahwa reputasi perusahaan dipengaruhi oleh
buruk tentunya akan mempengaruhi kinerja
bagaimana cara perusahaan melakukan interaksi
perusahaan bahkan berpengaruh terhadap
dengan lingkungan, karena ketika komunikasi yang
profitabilitas perusahaan. Lebih lanjut, ketika
dilakukan berjalan dengan baik maka akan
perusahaan memiliki perhatian terhadap sosial dan
meningkatkan kepercayaan terhadap perusahaan.
lingkungan akan memberikan nilai positif bagi
Ajilaksana (2011) berpendapat mengenai bahwa
perusahaan. Pandangan stakeholder terhadap
praktik CSR bertujuan untuk meningkatkan
perusahaan akan meningkatkan reputasi
kesejahteran sosial dan tidak memiliki pengaruh
perusahaan. Hal ini akan membuat produk atau jasa
terhadap kinerja keuangan perusahaan, melainkan
perusahaan dapat diterima dimasyarakat dan
hanya untuk meningkatkan image, selain itu untuk
tentunya akan memberikan dampak jangka panjang
membuat perusahaan terlihat berbeda dari pesaing.
bagi perusahaan. Maka dari itu, dengan melakukan
Sehingga, ketika image perusahaan bagus maka
pengungkapan CSR akan dapat meningkatkan
akan berdampak terhadap keuntungan ekonomi
reputasi perusahaan, dengan reputasi yang
perusahaan yang berkaitan dengan tingkat return
meningkat tentunya akan dapat memberikan
dan laba melalui penjualan produk atau jasa dari
dampak terhadap profitabilitas perusahaan untuk
tahun ke tahun.
jangka panjang.
Suciwati dkk (2016) meneliti bagaimana pengaruh
Dari penjelasan diatas dapat diambil
CSR terhadap kinerja keuangan dengan berfokus
pada perusahaan yang bergerak pada bidang kesimpulan bahwa ketika sebuah perusahaan
melakukan pengungkapan Corporate Social
pertambangan, yang dimana pada dasarnya
Responsibility maka akan memberikan dampak
perusahaan pertambangann dalam kegiatan
terhadap kinerja keuangan perusahaan. Kinerja
bisnisnya akan mempengaruhi kondisi alam. Sari
dan Azizah (2019) meneliti pengaruh dari keuangan perusahaan yang baik akan
meningkatkan kepercayaan dan meningkatkan
melakukan pengungkapan CSR terhadap kinerja
reputasi perusahaan dimata stakeholder. Hal ini
keuangan pada perusahaan yang beroperasi pada
bidang agrikultur. Humanitisri dan Ghozali (2018) terjadi karena pengungkapan CSR tidak bisa
meneliti pengaruh CSR terhadap kinerja keuangan dilepaskan peranan stakeholder dalam dan luar
perusahaan. Sama halnya dengan kinerja keuangan,
pengungkapan CSR pun akan memberikan Teori stakeholder adalah teori yang berfokus
pengaruh terhadap reputasi perusahaan, karena pada kesetaraan atas informasi bagi para
dengan melalakukan pengungkapan CSR stakeholder, karena stakeholder yang kuat adalah
memberikan bukti bahwa perusahaan stakeholder yang dapat memberikan pengaruh atas
memperhatikan hal sosial diluar kegiatan ekonomi keputusan dalam perusahaan. Berhasil atau
perusahaan. Reputasi yang baik tentunya akan tidaknya bisnis suatu perusahaan dipengaruhi juga
membuat perusahaan lebih percaya diri dapat oleh bagaimana perusahaan mejaga hubungannya
dengan mudah bersaing dengan pesaing lainnya dengan para stakeholder dan juga tergantung pada
dan reputasi perusahaan juga akan menjadi keputusan dari para stakeholder.
pertimbangan pelanggan untuk menggunakan jasa
Teori Legitimasi
atau produk perusahaan tersebut. Maka dari itu,
sangat penting bagi perusahaan untuk lebih Teori legitimasi merupakan salah satu teori
memperhatikan lagi kegiatan sosial, kinerja utama yang digunakan dalam penlitian ini. Teori
keuangan, dan tentunya reputasi perusahaan. legitimasi dipengaruhi juga bagaimana teori
stakeholder berjalan. Menurut Deegan (2008) teori
legitimasi merupakan suatu gagasan yang
TELAAH PUSTAKA menjabarkan bahwa terdapat kontrak sosial antara
organisasi dengan lingkungan dimana organisasi
Teori Stakeholder
tersebut beroperasi. Pengungkapan pelaporan
Menurut Deegan (2008) teori stakeholder sosial dan lingkungan menjadi salah satu cara
adalah sebuah teori yang dimana semua perusahaan untuk mewujudkan kinerja yang baik
stakeholder memiliki hak yang sama dalam hal kepada masyarakat dan investor. Tania dan
mendapatkan sumber informasi terkait dengan Herawaty (2019) menjelaskan bahwa suatu
kegiatan perusahaan yang nantinya akan organisasi juga merupakan bagian dari masyarakat,
mempengaruhi pengambilan keputusan. Menurut sehingga organisasi tersebut sudah seharusnya
Ahyani dan Puspitasari (2019) stakeholder dalam beroperasi mematuhi norma yang berlaku,
memiliki pengaruh yang penting terhadap jalannya dan membuat perusahaan menjadi legitime.
aktivitas perusahaan, karena segalanya akan
Teori legitimasi sendiri merupakan teori yang
berhubungan kembali dengan para stakeholder.
menjadi dasar atas keberlanjutan perusahaan.
Maka dari itu, komunikasi antara perusahaan
Rokhlinasari (2016) dalam penelitiannya
dengan para stakeholder harus terjaga dengan baik,
menjelaskan mengenai teori legitimasi, bahwa
agar tujuan dari perusahaan dapat tercapai.
keberlanjutan bisnis perusahaan akan dijamin jika
Teori stakeholder bahwa eksistensi dari suatu segala bentuk kegiatannya sesuai dengan aturan
perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh para atau norma yang berlaku dimasyarakat. Pada
stakeholder. Segala bentuk kegiatan atau aktivitas dasarnya dalam teori legitimasi akan muncul
operasional perusahaan hanya dapat dilaksanakan kontrak sosial. Kontrak sosial ini merupakan
jika mendapat persetujuan dari stakeholder perjanjian antara perusahaan dengan masyarakat
(Rokhlinasari, 2016). Hal ini berkaitan juga dengan sekitar tempat bisnis berjalan, yang harus
proses pengungkapan informasi keuangan yang dilaksanakan oleh perusahaan. Kontrak sosial ini
berkaitan dengan perusahaan. Nurcahyono dan biasanya berisi aturan yang harus perusahaan
Kristiana (2019) menjelaskan mengenai teori jalankan jika ingin bisnisnya dapat diterima.
stakeholder sebagai seberapa besar bentuk peranan
atau pengaruh dari stakeholder untuk Jadi teori legitimasi merupakan sebuah teoeri
keberlangsungan perusahaan, karena stakeholder yang hubungan antara perusahaan dengan
memiliki sumber daya yang dibutuhkan oleh komunitas yang ada di lingkungan sekitar
perusahaan. perusahaan, dimana dengan adanya teori legitimasi
ini dapat membuat perusahaan diakui oleh perpustakaan, dan yang paling umum adalah
masyarakat. Oleh karena itu, setiap kegiatan yang pemberian beasiswa. Selanjutnya, plant, hal ini
dilakukan oleh perusahaan harus berkaitan dengan kepedulian perusahaan terhadap
dipertanggungjawabkan dan harus sesuai dengan lingkungan hidup.
norma yang berlaku dalam masyarakat sekitar.
Darwin (2004) menjelaskan CSR adalah
Corporate Social Responsibility mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara
sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap
Darwin (2004) menjelaskan CSR adalah
lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan
mekanisme bagi suatu organisasi untuk secara
interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi
sukarela mengintegrasikan perhatian terhadap
tanggung jawab organisasi di bidang hukum.
lingkungan dan sosial ke dalam operasinya dan
Pengukuruan yang digunakan pada variabel ini
interaksinya dengan stakeholders, yang melebihi
menggunakan rumus:
tanggung jawab organisasi di bidang hukum.
Menurut Wibisono (2007) menjelaskan bahwa 𝑉
CSR merupakan bentuk tanggung jawab 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝐺𝑅𝐼 =
91
perusahaan kepada pemangku kepentingan untuk
memaksimalkan dampak positif dan mengurangi Keterangan:
dampak negatif dalam kaitannya dengan aspek
- V = Jumlah item yang dilaporkan
ekonomi, lingkungan, dan sosial dengan tujuan
- 91 = Total item dalam indeks GRI
untuk pembangun berkelanjutan. Dalam Undang-
undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Terbatas dijelaskan bahwa tanggung jawab sosial humanitisri dan Ghozali (2018) menggunakan
dan lingkungan merupakan komitmen Perseroan rumus diatas dengan indicator 78 item. Maka dari
untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi itu peneliti menggunakan indicator 91 item
yang berkelanjutan dengan tujuan untuk berdasarkan GRI G4.
meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan
yang bermanfaat, baik bagi Perseroan itu sendiri, Kinerja Keuangan
komunitas setempat, maupun masyarakat umum Wardani dan Sa’adah (2020) menjelaskan
lainnya. bahwa kinerja keuangan merupakan suatu ukuran
Dalam Corporate Social Responsibility akan tertentu yang digunakan oleh perusahaan untuk
menilai kinerja keuangan perusahaannya dalam
berkaitan dengan triple bottom line reporting.
menghasilkan laba, berdasarkan laporan keuangan
Dalam Deegan (2008) menjelaskan pendeketan
yang dibuat secara periodik, sehingga nantinya
triple bottom line ini membuat perusahaan lebih
memperluas jangakuan evaluasi kinerjanya tidak para investor dapat menilai bagaimana kondisi
keuangan perushaan. Hakim (2006) menjelaskan
hanya berfokus pada profit perusahaan, tetapi juga
dalam penlitiannya, bahwa kinerja perusahaan
berfokus pada ekonomi, sosial, dan lingkungan.
sangat diperlukan untuk menilai bagaimana sumber
Nugroho (2019) menjelaskan mengenai triple
bottom line sebagai 3P, yaitu profit, people, dan daya ekonomi perusahaan dimasa mendatang.
Selain itu, penilaian kinerja perusahaan juga
plant. Profit¸ artinya perusahaan tetap harus
menjadi penilaian apakah perusahaan sudah tepat
menjalankan bisnisnya untuk untuk terus
dalam mengelola dan mengalokasikan sumber daya
berkembang dan memperoleh keuntungan. People,
yang dimiliki. Penilaian atas kinerja perusahaan,
kepedulian terhadap kesejahteraan manusia harus
menjadi perhatian oleh perusahaan. Beberapa dapat memberikan motivasi tambahan terhadap
karyawan dalam bekerja untuk mencapai tujuan
perusahaan pun menggungkan CSR sebagai
dari perusahaan.
langkah untuk meningkatkan kesejahteraan, seperti
pemberian bantuan bagi masyarakat, pembangunan
Pengukuran kinerja keuangan menjadi sangat ROA dapat menggambarkan bagaimana
penting, karena dengan hal itu perusahaan memiliki kinerja keuangan perusahaan dengan melihat
banyak informasi yang dapat digunakan untuk seberapa besar laba yang diperoleh perusahaan
proses pengambilan keputusan, seperti melakukan dengan memanfaatkan aset yang dimiliki
analisis terhadap bagaimana seharusnya perusahaa, semakin tinggi nilai ROA yang dimiliki
perusahaan menjalankan kegiatan bisnisnya perusahaan maka kinerja perusahaan akan semakin
dimasa yang akan datang, membatu perusahaan bagus. Rumus ROA sebagai berikut:
dalam menyusun sistem gaji atau imbalan,
𝐸𝐴𝑇 (𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔𝑠 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑡𝑎𝑥)
melakukan investasi, mengelola aset yang dimiliki 𝑅𝑂𝐴 =
perusahaan. Kinerja keuangan adalah hasil atau 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠
pencapaian yang diperoleh oleh sebuah perusahaan Keterangan:
selama periode tertentu, berdasarkan hasil dari
setiap kegiatan perusahaan, dan juga - EAT = Pendapatan yang diterima
menggambarkan bagaimana kondisi perusahaan setelah pajak
tersebut. - Total Assets = Total Aset perusahaan

Return On Assets Reputasi Perusahaan

Return On Asset merupakan salah satu alat Reputasi perusahaan didasarkan pada teori
untuk mengukur profitabilitas perusahaan dalam stakeholder. Humanitisri dan Ghozali (2018) dalam
meperoleh laba dari aktiva yang digunakan. Tujuan penelitiannya menjelaskan bahwa dalam
utamanya adanya rasio profitabilitas adalah untuk penelitiannya, bahwa pengaruh CSR dan reputasi
melihat seberapa efisien perusahaan dalam perusahaan tercermin dalam teori stakeholder. Hal
menggunakan asetnya dan menjalankan ini adalah salah satu usaha perusahaan untuk
operasinya. Kasmir (2014) menjelaskan bahwa memenuhi harapan serta untuk mendapatkan
ROA merupakan rasio yang digunakan untuk dukungan, perhatian, dan kesan positif dari para
menilai seberapa besar aktiva yang digunakan oleh stakeholder dan masyarakat atau komunitas,
perusahaan. Sawir (2005) ROA merupakan rasio karena dengan dukungan dan kesan yang baik
yang digunakan untuk menilai seberapa besar tersebut akan mempengaruhi perusahaan dan
perusahaan mampu memperoleh laba atau reputasi dimata masyarakat. Ketika masyarakat
keuntungan. Rasio ROA yang tinggi akan telah mempercayai sebuah perusahaan, tentu
menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh laba reputasi perusahaan tersebut akan meningkat, dan
yang tinggi, dan efisiensi penggunaa aset tentunya produk atau jasa perusahaan nantinya
perusahaan juga baik. Hakim (2006) menjelaskan akan diminati dan akan memberikan dampak pada
ROA sebagai rasio keuntungan bersih setelah pajak penjualan perusahaan. Artinya reputasi perusahaan
yang digunakan perusahaan dalam menilai tingkat yang baik tentunya akan sangat membantu
pengembalian aset yang perusahaan miliki. Berikut perusahaan dimasa mendatang. Reputasi yang
ini adalah keunggulan dari ROA sebagai rasio dimiliki perusahaan harus dipertahankan supaya
keuangan: kepercayaan dari stakeholder hilang dan agar
mendorong penjualan produk atau jasa perusahaan,
a. Pengurkuran ROA sangat menyeluruh, serta dapat juga menarik perhatian investor.
b. Mudah untuk dipahami, dihitung, dan sangat
penting dalam nilai absolut. Zinko et. al. (2007) menjelaskan bahwa
c. ROA dapat diterapkan disetiap organiasasi reputasi merupakan identitas persepsi yang
yang bertanggung jawab terhadap terbentuk dari berbagai macam sudut pandang atau
profitabilitas. presepsi, yang mencerminkan gabungan antara
karakteristik pribadi yang diunggulkan, prestasi,
perilaku, dan citra atau image yang akan
ditampilkan selama beberapa periode waktu dan menurunkan reputasi perusahaan, sebab
nantinya akan diamati secara langsung dan/atau shareholders return merupakan tingkat
dilaporkan dari sumber sekunder. Perusahaan yang pengembalian yang diterima oleh para pemegang
lebih mengutamakan kualitas produk atau jasa saham dalam bentuk saham atau dividen, dengan
yang diproduksi, akan membuat masyarakat rumus sebagai berikut:
memandang perusahaan tersebut sebagai
𝑃𝑖𝑡 − 𝑃𝑖𝑡−1 𝐷𝑖𝑡
perusahaan yang mengutamakan kualitas, sehingga 𝑇𝑆𝑅𝑖𝑡 = +
𝑃𝑖𝑡−1 𝑃𝑖𝑡−1
perusahaan akan dikenal secara luas oleh
masyarakat atau konsumen atas kualitas produk Keterangan:
dan jasa yang baik.
- TSRit = Total shareholders return
Alam (2015) menggunakan beberapa indikator perusahaan pada akhir bulan april
sebagai alat untuk mengukur reputasi perusahaan, - Pit = Harga rata-rata saham perusahaan
yaitu:
i pada akhir bulan april
a. Kompetensi perusahaan - Pit-1 = Harga rata-rata saham perusahaan
b. Keunggulan perusahaan i pada tanggal akhir bulan april
c. Kepercayaan pelanggan terhadap - Dit = Dividen yang dibayarkan oleh
perusahaan perusahaan i selama periode t
d. Pengalaman perusahaan
Jika berbicara mengenai reputasi, maka akan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
berkaitan dengan citra atau gambaran akan suatu
hal. Citra bisa dibagi menjadi 2 yaitu citra positif Pengaruh Pengungkapan CSR terhadap
dan citra negatif. Untuk dapat mepertahankan Kinerja Keuangan
bahkan meningkatkan reputasi, suatu perusahaan
Corporate Social Responsibility seperti yang
diharuskan untuk menjaga kualitas bisnis untuk
dijelaskan diatas merupakan tanggung jawab
tetap baik dimata konsumen, karena jika tiba-tiba
perusahaan terhadap pengembangan lingkungan
perusahaan terlibat masalah maka reputasi dari
dan sosial masyarakat atau komunitas.
perusahaan tersebut akan menurun dan
Pengungkapan CSR suatu perusahaan tentunya
menurunkan kepercayaan konsumen. Reputasi
menjadi pembahasan yang penting, karena
merupakan salah satu aspek yang perlu
keberlanjutan sebuah perusahaan tidak hanya
diperhatikan perusahaan, karena reputasi yang
dilihat dari sudut pandang ekonominya saja.
telah jatuh akan memerlukan waktu yang lama
Namun, ada tanggung jawab sosial dan lingkungan
untuk mengambalikannya lagi, atau bahkan tidak
yang bisa menjadi penentu keberlanjutan
dapat kembali.
perusahaan, yaitu pengungkapan CSR. Sejalan
Variabel mediasi dalam penelitian ini adalah dengan teori stakeholder yang menjelaskan bahwa
Reputasi perusahaan. Penelitian yang dilakukan perusahaan beropersai bukan hanya untuk
oleh Widanaputra dkk (2018) menggunakan menjalankan kepentingan perusahaan, tetapi harus
shareholder return sebagai alat ukur untuk dapat memberikan manfaat bagi stakeholder-nya.
menentukan reputasi perusahaan. Menggunakan CSR menjadi salah satu langkah yang dilakukan
proksi shareholder return untuk mengukur reputasi perusahaan untuk menarik dukungan dari para
perusahaan karena bagi perusahaan yang stakeholder, dengan dukungan dari stakeholder
membagikan dividen kepada para pemegang maka perusahaan dapat memperoleh laba dan
sahamnya akan menunjukkan bahwa reputasi meningkatkan kinerjanya. Jika aktivitas
perusahaannya baik, sedangkan bagi perusahaan perusahaan mendapatkan penolakan dari
yang tidak membagikan dividen maka akan masyarakat atau komunitas maka akan
menghambat aktivitas bisnis perusahaan dan akan merupakan cerminan atas teori stakeholder, karena
mengganggu keuangan perusahaan. Maka dari itu, pengungkapan CSR sendiri merupakan alat yang
perlunya melakukan pengungkapan CSR adalah akan digunakan perusahaan untuk memenuhi
salah satunya untuk mendapatkan kepercayaan dari harapan dan keiingingan dari para stakeholder.
stakeholder. Rusdian dan Putri (2020) kesan yang ditinggalkan
oleh orang terhadap suatu perusahaan akan
Mercuri dkk (2019) menjelaskan bahwa melahirkan citra bagi perusahaan. Susanto (2009)
informasi yang memuat kondisi lingkungan, menjalankan tanggung jawab secara konsisten akan
ekonomi, dan sosial perusahaan dianggap penting membuat perusahaan mendapatkan dukungan dari
oleh stakeholder. Sebab, para stakeholder akan masyarakat, CSR akan meningkatkan reputasi
menilai bagaimana pasar bereaksi dalam sebuah perusahaan dan nantinya akan
mempengaruhi laba perusahaan. Ahyani dan memunculkan citra perusahaan. Sehingga hipotesis
Puspitasari (2019) dalam hasil penelitiannya yang dibuat dalam penelitian ini adalah sebegai
menjelasakan bahwa CSR memberikan pengaruh berikut:
signifikan terhadap kinerja keuangan yang
diproksikan dengan mengunggunakan ROA. Hal H2: Pengungkapan CSR berpengaruh positif
ini dijelaskan bahwa, dengan mengungkapkan CSR terhadap reputasi perusahaan.
artinya perusahaan memiliki keunggulan terkait
Pengaruh Reputasi Perusahaan terhadap
dengan sosial dan lingkungan yang tidak dimiliki
Kinerja Keuangan
oleh competitor lainnya. Tanggung jawab akan
lingkungan buruk maka akan mempengaruhi Hipotesis yang ketiga merupakan hipotesis
investasi dari stakeholders. Sehingga hipotesis tambahan, karena pada proses mengolah data
yang dibuat dalam penelitian adalah sebagi berikut: reputasi memiliki pengaruh tersendiri terhadap
kinerja keuangan perusahaan. Reputasi merupakan
H1: Pengungkapan CSR berpengaruh positif salah satu bentuk ukuran dimana perusahaan akan
terhadap kinerja keuangan.
dipandang sebagaimana kinerjanya di pasar.
Pengaruh Pengungkapan CSR terhadap Menurut Fombrun dan shanley (1990) dikutip dari
Reputasi Perusahaan Humanitisri dan Ghozali (2018) menjelaskan
bahwa bagi perusahaan yang menjalankan kegiatan
Reputasi perusahaan juga menjadi hal penting sosial, mnciptakan produk yang ramah lingkungan,
yang harus diperhatikan perusahaan, karena dengan mensejahterakan karyawan, membuat yayasan, dan
reputasi yang baik perusahaan akan dapat hal lain yang berkaitan dengan lingkungan
mempertahankan konsumennya dengan produk tentunya perusahaan tersbut akan mendapatkan
atau jasa yang mereka tawarkan. Dalam hal ini, goodwill atau memiliki nama baik dihadapan para
kaitannya dengan pengungkapan CSR adalah stakeholders, dengan begitu perusahaan akan
sebuah perusahaan yang rutin untuk melakukan memperoleh profitabilitas untuk jangka panjang.
pengukapan CSR dan melakukan CSR akan
mendapatkan pandangan dari masyarakat bahwa Gazert (2015) menjelaskan dalam
perusahaan tersebut peduli terhadap kondisi penelitiannya menjelaskan bahwa reputasi suatu
lingkungan dan sosial diluar perusahaan, dan perusahaan perlu dipantau secara ketat, reputasi
tentunya dengan hal ini akan meningkatkan yang semakin tinggi akan meningkatkan kinerja
reputasi perusahaan. keuangan dan reputasi juga akan memberikan
pengaruh kepada pemangku kepentingan. Menurut
Reputasi yang baik suatu perusahaan muncul Putri dan Hatane (2016) dalam penelitiannya
ketika perusahaan dianggap sukses mendapatkan menjelaskan bahwa reputasi perusahaan memiliki
perhatian dari masyarakat. Hal ini pun dijelaskan hubungan positif dan signifikan terhadap kinerja
dalam penelitian yang dilakukan oleh Humanitisri keuangan perusahaan. Ini menunjukkan bahwa
dan ghozali (2018) bahwa reputasi dan CSR
dengan adanya reputasi perusahaan yang baik H4: Reputasi perusahaan memediasi hubungan
maka akan memberikan pengaruh terhadap kinerja positif antara pengungkapan CSR dengan kinerja
perusahaan, selain itu, produk atau jasa perusahaan keuangan.
akan diingat sehingga akan meningkatkan
METODE PENELITIAN
penjualan yang nantinya akan membantu
perusahaan memperoleh laba yang telah Populasi dan Sampel
ditetapkan.
Sugiyono (2006) menyatakan bahwa populasi
H3: Reputasi perrusahaan memberikan pengaruh merupakan suatu generalisasi pada wilayah tertentu
positif terhadap kinerja keuangan dimana dalam wiliayah tersebut terdapat
karakteristik yang berbeda-beda, dan ditetapkan
Reputasi Perusahaan sebagai Variabel Mediasi untuk diteliti. Populasi yang digunakan dalam
dalam Hubungan Positif antara CSR dengan penelitian ini adalah Bank yang terdaftar di Bursa
Kinerja Keuangan Efek Indonesia (BEI). Data yang digunakan adalah
Reputasi menjadi hal yang penting bagi suatu laporan keuangan yang dipublikasi dari tahun
perusahaan, maka dari itu perusahaan berusaha 2015-2019, selain itu juga menggunakan laporan
untuk selalu menjaga reputasinya agar selalu baik pertanggungjawaban sosial atau CSR pada tahun
di mata konsumen atau masyarakat, karena dengan yang sama. Alasan menggunakan sektor bank
reputasi yang baik perusahaan dapat bersaing di adalah karena beberapa kegiatan yang dilakukan
pasar dan berkembang lebih baik lagi. Menurut oleh bank dalam menjalankan CSR adalah dengan
Fombrun dan shanley (1990) dikutip dari memberikan bantuan kepada masyarakat.
Humanitisri dan Ghozali (2018) menjelaskan Selain itu bank sendiri merupakan sektor yang
bahwa bagi perusahaan yang menjalankan kegiatan aktivitas bisnisnya tidak memiliki pengaruh
sosial, mnciptakan produk yang ramah lingkungan, terhadap lingkungan secara langsung, karena
mensejahterakan karyawan, membuat yayasan, dan kegiatan CSR lebih indentik dengan perusahaan
hal lain yang berkaitan dengan lingkungan seperti pertambangan atau manufaktur. Maka dari
tentunya perusahaan tersbut akan mendapatkan itu, pada penelitian ini menggunakan perusahaan
goodwill atau memiliki nama baik dihadapan para perbankan sebagai subjek penelitian untuk melihat
stakeholders, dengan begitu perusahaan akan apakah dengan melakukan pengungkapan CSR,
memperoleh profitabilitas untuk jangka panjang. kinerja keuangan perusahaan akan berpengaruh.
Dalam penelitian ini reputasi perusahaan menjadi Sekaran dan Bougie (2016) menyatakan sampel
variabel mediasi, yang artinya menjadi perantara merupakan bagian dari populasi, namun tidak
anatara CSR dengan kinerja keuangan. Perusahaan semua, hanya sebagian saja yang dipilih dari
akan mendapatkan reputasi yang baik dengan populasi. Sampel harus bisa menyimpulkan
melakukan pengungkapan CSR, sehingga
populasi. Sampel sendiri merupakan sebagaian
masyarakat akan mengingat perusahaan karena populasi yang terdiri atas sejumlah elemen yang
peduli dengan tanggung jawab sosialnya. berasal dari populasi. Proses pengambilan sampel
Maka dari itu, reputasi memiliki peran yang ini menggunakan metode purposive sampling,
penting dalam menghubungkan antara CSR dengan pengambilan sampel dengan menentukan
kinerja keuangan perusahaan. Jadi, dengan kriterianya dahulu. Pemilihan sampel sebagai
melakukan pengungkapan akan memberikan berikut:
reputasi yang baik bagi perusahaan, kemudia 1. Perusahaan perbankan yang laporan
dengan reputasi yang baik maka kinerja perusahaan keuangannya dipublikasikan selama tahun
akan meningkat. Sehingga hipotesis yang dibuat 2015 – 2019.
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Perusahaan perbankan yang melaporkan
informasi terkait dengan pembagian dividen.
3. Memiliki data yang lengkap untuk proses Dari tabel 1.1 diatas variabel indepen yaitu
perhitungan variabel yang telah ditentukan. CSR (Corporate Social Responsibility) memiliki
nilai rata-rata sebesar 0,132273, dengan nilai
Jenis dan Sumber Data
minimum sebesar 0,0220, nilai maksimum sebesar
Data yang digunakan adalah data sekunder, 0,6154, dan nilai standar deviasi 0,0897845.
yaitu laporan keuangan perbankan mulai tahun Selanjutnya, pada variabel dependen yang
2015 hingga 2019 yang terdapat pada Bursa Efek diproksikan oleh ROA (Return On Assets). Nilai
Indonesia dan sumber yang lain yang memuat data minimum sebesar -0,1115, maksimum sebesar
yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Data yang 0,1360, dan standar deviasi sebesar 0,0274420, dan
berkaitan dengan penelitian lansung di unduh pada rata-rata 0,012920. Statistik deskriptif sendiri
Bursa Efek Indonesia. bertujuan untuk melihat apakah data yang kita
miliki terdistribusi dengan normal atau tidak. Dari
Metoda Analisis Data
6 variabel yang ada, 2 diantaranya tidak
Menggunakan analisis regresi linear karena berdistribusi dengan normal, karena memiliki nilai
dalam pengujiannya terdapat 1 macam variabel standar deviasi > nilai rata-rata, 2 variabel tersebut
independen, variabel mediasi, dan 3 buah variabel adalah ROA dan TSRit atau merupakan variabel
kontrol dengan menggunakan SPSS. Analisis ini mediasi yang bertujuan untuk mengukur reputasi
digunakan untuk mencari tahu faktor yang dapat perusahaan.
mempengaruhi variabel dependen. Model
Analisis Regresi
persamaan regresi:
Tabel 1.2
KK = α+ β1 CSR + β2 RP +β3 LEV + β4 SIZE +
β5 AGE + e Analisis untuk menguji hipotesis 1
Keterangan: Koefisien B VIF
ROA = Kinerja Keuangan Perusahaan Konstanta -0,137
CSR = Corporate Social Responsibility (-0,137)
TSRit = Reputasi Perusahaan Corporate Social Responsibility -0,001 1,264
LEV = Leverage
(-0,028)
UkP = Ukuran Perusahaan
Ukuran Perusahaan 0,007* 1,730
UmP = Umur perusahaan (5,051)
β1…β5 = Koefisien Regresi Umur Perusahaan 0,000* 1,607
e = Error (-1,964)
α = Konstanta Leverage -0,063* 1,235
(-5,148)
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Nilai F 13,761*
Analisis Statistika Deskriptif Durbin - Watson 2,113
R-square 0,229
Tabel 1.1 Adjusted R Square 0,213
Statistika Deskriptif *Signifikan pada level 0,05
Dependen: Return On Assets
Hasil dari analisis pada tabel 1.2 adalah untuk
mengukur hubungan antara CSR terhadap ROA,
dan hasilnya menunjukkan nilai Sig. 0,978. Hasil
uji t menunjukkan nilai -0,028. Dengan nilai Sig.
0,978 > 0,05 dan nilai t hitung -0,028 < t tabel
1,972. Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa
tidak pengungkapan CSR tidak memberikan
pengaruh positif terhadap kinerja keuangan, pengaruh yang signifikan secara bersama-sama
dengan hasil diatas hipotesis 1 ditolak. Selanjutnya, diantara variabel bebas.
untuk uji F dari menujukkan nilai Sig. 0,000 < 0,05
Tabel 4.4 menunjukkan hasil uji asumsi klasik,
dan nilai F hitung 13,761 > F tabel 3,89, yang
dari hasil tersebut nilai VIF dan nilai Toleransi
artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
untuk setiap variabel dari tabel diatas tidak terjadi
secara bersama-sama diantara variabel bebas.
multikoleniaritas. Untuk CSR dengan nilai
Tabel 1.2 menunjukkan hasil uji asumsi klasik, Toleransi 0,791 > 0,1 dan nilai VIF 1,264 < 10,
dari hasil tersebut nilai VIF dan nilai Toleransi yang artinya tidak terjadi multikoleniaritas. Nilai
untuk setiap variabel dari tabel diatas tidak terjadi Durbin – Watson, d < dL, dan dari tabel diatas yang
multikoleniaritas. Untuk CSR dengan nilai bernilai 1,663 menunjukkan bahwa terdapat ada
Toleransi 0,791 > 0,1 dan nilai VIF 1,264 < 10, korelasi positif.
yang artinya tidak terjadi multikoleniaritas. Nilai
Tabel 1.4
Durbin – Watson, dU < d < 4-dL, dan dari tabel
diatas yang bernilai 2,113 menunjukkan bahwa Analisis untuk menguji hipotesis 3
tidak ada autokorelasi. Koefisien B VIF
Tabel 1.3 Konstanta -0,138
(-3,957)
Analisis untuk menguji hipotesis 2 Reputasi Perusahaan 0,015* 1,001
Koefisien B VIF (3,040)
Ukuran Perusahaan 0,007* 1,416
Konstanta 0,059
(5,759)
(0,105)
Umur Perusahaan 0,000* 1,579
Corporate Social Responsibility -0,025 1,264
(-2,060)
(-0,078)
Leverage -0,064* 1,230
Ukuran Perusahaan -0,003 1,730
(-5,382)
(-0,176)
0,000 1,607 Nilai F 16,758*
Umur Perusahaan
(0,140) Durbin - Watson 2,057
0,074 1,235 R-square 0,266
Leverage
(0,418) Adjusted R Square 0,250
Nilai F 0,068 *Signifikan pada level 0,05
Durbin - Watson 1,663 Dependen: Return On Assets
R-square 0,001 Hasil dari analisis pada tabel 1.4 adalah untuk
Adjusted R Square -0,020 mengukur hubungan antara TSRit terhadap ROA,
*Signifikan pada level 0,05 dan hasilnya menunjukkan nilai Sig. 0,003. Hasil
Dependen: Reputasi Perusahaan
uji t menunjukkan nilai 3,040. Dengan nilai Sig.
Hasil dari analisis pada tabel 1.3 adalah untuk 0,003 < 0,05 dan nilai t hitung 3,040 > t tabel 1,972.
mengukur hubungan antara CSR terhadap TSRit, Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa
dan hasilnya menunjukkan nilai Sig. 0,938. Hasil terdapat pengaruh positif terhadap reputasi
uji t menunjukkan nilai -0,078. Dengan nilai Sig. perusahaan, yang artinya hipotesis 3 penelitian ini
0,938 > 0,05 dan nilai t hitung -0,078 < t tabel diterima. Selanjutnya, untuk uji F dari menujukkan
1,972. Dengan hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai Sig. 0,000 < 0,05 dan nilai F hitung 16,758 >
pengungkapan CSR tidak memberikan pengaruh F tabel 3,89, yang artinya bahwa terdapat pengaruh
positif terhadap reputasi perusahaan atau hipotesis yang signifikan secara bersama-sama diantara
2 ditolak. Selanjutnya, untuk uji F dari menujukkan variabel bebas.
nilai Sig. 0,991 > 0,05 dan nilai F hitung 0,068 < F
Tabel 4.5 menunjukkan hasil uji asumsi klasik,
tabel 3,89, yang artinya bahwa tidak terdapat
dari hasil tersebut nilai VIF dan nilai Toleransi
untuk setiap variabel dari tabel diatas tidak terjadi Tabel 1.5 menunjukkan hasil uji asumsi klasik,
multikoleniaritas. Untuk TSRit dengan nilai dari hasil tersebut nilai VIF dan nilai Toleransi
Toleransi 0,999 > 0,1 dan nilai VIF 1,001 < 10, untuk setiap variabel dari tabel diatas tidak terjadi
yang artinya tidak terjadi multikoleniaritas. Nilai multikoleniaritas. Untuk TSRit (Reputasi
Durbin – Watson, dU < d < 4-dL, dan dari tabel Perusahaan) dengan nilai Toleransi 0,999 > 0,1 dan
diatas yang bernilai 2,057 menunjukkan bahwa nilai VIF 1,001 < 10. Untuk CSR nilai Toleransi
tidak terdapat ada korelasi. 0,791 > 0,1 dan nilai VIF 1,264 < 10, yang artinya
tidak terjadi multikoleniaritas. Berdasarkan nilai
Tabel 1.5
Durbin – Watson, dU < d < 4-dL, dan dari tabel
Analisis untuk menguji hipotesis 4 diatas yang bernilai 2,057 menunjukkan bahwa
Koefisien B VIF tidak terdapat ada korelasi.
Konstanta -0,138
(-3,650)
Pembahasan Hipotesis
Corporate Social Responsibility 0,000 1,264

(-0,011)
Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
Reputasi Perusahaan 0,015* 1,001 terhadap Kinerja Keuangan (ROA)
(3,032) Pada penelitian ini Corporate Social
Ukuran Perusahaan 0,007* 1,730
Responsibility (CSR) tidak meberikan pengaruh
(5,201)
positif terhadap kinerja keuangan yang diproksikan
Umur Perusahaan 0,000 1,607
(-2,038) oleh ROA, yang berarti hipotesis 1 tidak didukung.
Leverage -0,064* 1,237 Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang
(-5,351) dilakukan oleh Winardi dan Wahyu (2013), Arifin
Nilai F 13,334 dan Wardani (2016), Atmadja dkk (2019) dan
Durbin - Watson 2,057 Yaparto dkk (2013). Namun, berbeda dengan
R-square 0,266 penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Azizah
Adjusted R Square 0,246 (2019), Marchyta (2018), dan Humanitisri dan
*Signifikan pada level 0,05 Ghozali (2018), dalam penelitian mereka
Dependen: Return On Assets menunjukkan bahwa pengungkapan CSR
Hasil dari analisis pada tabel 1.5 adalah untuk memberikan pengaruh positif terhadap kinerja
mengukur hubungan antara CSR terhadap ROA keuangan.
yang dimediasi oleh TSRit, dan hasilnya
Hasil pada penelitian ini adalah menolak
menunjukkan nilai Sig. 0,003 untuk TSRit dan nilai
hipotesis penelitian yaitu bahwa CSR memberikan
Sig. 0,991 untuk CSR. Hasil uji t menunjukkan
pengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Hal ini
nilai 3,032 dan -0,011 untuk TSRit dan CSR. TSRit
terjadi sebab perusahaan yang bergerak pada
dengan nilai Sig. 0,003 < 0,05 dan nilai t hitung
bidang keuangan khususnya perbankan tidak
3,032 > t tabel 1,972. Sedangkan untuk CSR
memiliki dampak yang singnifikan terhadap
terhadap ROA, dengan nilai Sig. 0,991 > 0,05 dan
lingkungan sekitar dan alam, berbeda jika
nilai t hitung -0,011 < t tabel 1,972. Dengan hasil
perusahaan yang bergerak dalam bidang
yang berbeda ini, menunujukkan bahwa hipotesis
pertambangan, tentunya akan memiliki pengaruh
ke 4 ditolak, sebab reputasi tidak memediasi
terhadap alam dan lingkungan secara langsung.
hubungan CSR dengan ROA. Selanjutnya, untuk
Para investor pun akhirnya tidak terlalu
uji F dari menujukkan nilai Sig. 0,000 < 0,05 dan
memperhatikan pengungkapan CSR yang
nilai F hitung 13,334 > F tabel 3,89, yang artinya
dilakukan oleh bank. Selain itu, rata-rata
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara
perusahaan perbankan hanya melakukan kegiatan
bersama-sama diantara variabel bebas.
sosial berupa, kegiatan donor darah,
penyembelihan hewan kurban, pemberian bantuan masyarakat dengan dana tersbut bank dapat
dana jika terjadi bencana atau mendekati hari raya melakukan investasi dan ekspansi kredit. Maka dari
besar dan kegiatan-kegiatan tersebutlah yang di itu, semakin tinggi nilai dari DPK yang dihimpun
laporkan sebagai kegiatan CSR. Melakukan maka akan semakin tinggi tingkat profitabilitas
pengungkapan CSR maupun tidak, tidak akan yang diperoleh bank tersebut.
memberikan pengaruh terhadap kinerja keuangan
Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
perbankan, sebab pengukuran kinerja keuangan
terhadap Reputasi Perusahaan
perusahaan dengan menggunakan ROA berfokus
pada bagaimana perusahaan menggunakan asetnya Hasil pada penelitian tidak mendukung hipotesis 2
untuk memperoleh laba, semakin tinggi ROA yaitu bahwa pengungkapan Corporate Social
semakin baik kinerja perusahaan. Irawati dan Responsibility (CSR) tidak berpengaruh positif
Mustikowati (2012) menjelaskan bahwa rasio terhadap reputasi perusahaan. Penelitian yang
keuangan digunakan oleh para investor untuk dilakukan oleh Priyadi dkk (2020) memiliki hasil
menilai bagiamana kinerja keuangan sebuah yang sejalan dengan penelitian ini. Namun, pada
perusahaan dengan melihat kegiatan perusahaan penelitian lain yang dilakukan oleh Humanitisri
saat ini dan tahun sebelumnya, rasio ini lah yang dan Ghozali (2018), Yusdantara dan Rahanatha
menjadi pertimbangan investor dalam menilai (2015), Arifin dan Wardani (2016) menunjukkan
kinerja perusahaan perbankan. Selain itu, ukuran hasil yang berbeda.
sebuah perusahaan juga memberikan pengaruh
Reputasi perusahaan tidak dipengaruh oleh
terhadap kinerja, semakin besar perusahaan maka
pengungkapan Corporate Social Responsibility.
kinerja yang ditargetkan akan semakin besar.
Sebab, untuk mendapatkan atau memperoleh
Selain itu, sumber daya manusia atau reputasi tidak hanya diperoleh dengan melakukan
karyawan, juga memiliki peranan dalam pengungkapan CSR. Kinerja perusahaan yang baik
meningkatkan kinerja keuangan pada sebuah bank. juga dapat menjadikan perusahaan memiliki
Sebab, dengan komitmen dan etos kinerja yang reputasi yang baik juga. Bagi perbankan reputasi
baik dari karyawan tentunya akan dapat yang baik dapat dilihat bagaimana cara karyawan
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Untuk dalam menangani konsumen atau nasabah yang
meningkatkan kinerja keuangan tidak bisa hanya datang ke bank untuk melakukan transaksi ataupun
dilakukan dengan mengungkapkan CSR, terdapat keperluan lainnya. Ketika karyawan dapat
komponen lain yang mempengaruhi kinerja memberikan kesan yang ramah, sopan, dan santun
keuangan perusahaan perbankan, yaitu Dana Pihak terhadap nasabah maka reputasi bank juga akan
Ketiga (DPK), Biaya Oeprasi (BOPO), Capital baik, karena nasabah akan merasa nyaman ketika
Adequacy (CAR), dan Loan to Deposit bertransaksi di bank tersebut.
Ratio(LDR). Menurut Sudiyanto dan Suroso
Lebih lanjut lagi, reputasi bank juga
(2010) dalam penelitiannya menjelaskan bahwa
dipengaruhi oleh bagaimana cara bank tersebut
Dana Pihak Ketiga (DPK), Biaya Operasi (BOPO),
menjalankan kegiatan operasionalnya. Seperti,
dan Captal Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh
bagaimana kemudahan dalam bertransaksi di bank
terhadap kinerja keuangan. Dapat disimpulkan
tersebut, inovasi-inovasi apa yang dihadirkan di
bahwa untuk mendapatkan kinerja keuangan yang
bank tersebut, pemberian pinjaman dana, dan
baik tidak hanya dilakukan dengan pengungkapan
kelebihan atau keuntungan apa yang didapatkan
CSR. Dari penelitian tersebut dijelaskan bahwa jika
oleh nasabah jika menabung di bank tersebut. Hal-
nilai BOPO terlalu tinggi maka nilai ROA akan
hal ini pun dapat memberikan pengaruh bagi
turun, sebab jika biaya operasinya terlalu tinggi
reputasi suatu bank. Sudiyanto dan Suroso (2010)
akan menurunkan laba sebelum pajak. Hidayati dan
menjelaskan bahwa ketika Dana Pihak Ketiga
Marlius (2018) menjelaskab bahwa DPK
(DPK) meningkat maka ROA juga akan
merupakan dana yang dikumpulkan dari
meningkat, dan hal ini berpengaruh terhadap Artinya, ketika msyarakat mengetahui reputasi
kinerja keuangan dan meningkatkan kepercayaan perusahaan yang baik dari bagiamana pelayanan
masyarakat terhadap bank, sebab semakin tinggi yang diberikan, kemudahan yang diberikan, lalu
tingkat DPK sebuah bank maka masyarakat produk-produk perusahaan yang ditawarkan
mempercayakan untuk meletakkan uangnya di kepada masyarakat, maka dengan sendirinya
bank tersebut. masyarakat akan datang ke bank tersebut.

Pengaruh Reputasi Perusahaan terhadap Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)


Kinerja Keuangan (ROA) terhadap Kinerja keuangan (ROA) yang
dimediasi oleh Reputasi Perusahaan
Hasil hipotesis 3 didukung, yang artinya
bahwa reputasi perusahaan memberikan pengaruh Hasil dari hipotesis 4 tidak didukung, yang
positif terhadap kinerja keuangan perusahaam. Hal artinya bahwa reputasi perusahaan tidak memediasi
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan hubungan antara CSR dengan kinerja keuangan.
Wahyuningsih (2018), Mulyono (2015), dan Hal ini bertolak belakangan dengan penelitian yang
Prasetyo (2018). dilakukan oleh Humanitisri dan Ghozali (2018).
Sebab, syarat untuk didukungnya hipotesis 4
Reputasi yang baik tentunya akan dapat
adalah jika 3 hipotesis sebelumnya harus didukung
memberikan pengaruh yang baik juga bagi kinerja
semua.
keuangan perusahaan. Sebab, dengan reputasi yang
baik maka artinya perusahaan akan semakin Hal ini bisa terjadi, dikarenakan untuk
dikenal oleh masyarakat luas, dan nantinya produk- memperoleh reputasi yang baik dan mendapatkan
produk yang dimiliki oleh perusahaan akan dikenal kinerja yang baik, perusahaan dalam hal ini bank,
oleh masyarakat secara luas. Selain itu, ukuran tidak hanya melakukan pengungkapan Corporate
perusahaan juga berbanding lurus dengan reputasi Social Responsibility. Sebab, kegiatan bisnis bank
perusahaan, yaitu semakin besar ukuran sebuah tidak berdampak langsung terhadap lingkungan
bank maka tingkat reputasi bank tersebut juga akan dan alam. Tidak ada jaminan ketika bank
semakin tinggi. Sebab, masyarakat sudah melakukan pengungkapan CSR maka kinerja akan
mengetahui bagaimana reputasi bank yang besar meningkat dan reputasi perusahaan perusahaan
tersbut, seperti, produk-produk yang ditawarkan, akan berpengaruh ketika melakukan pengungkapan
kemudahan apa yang diberikan dalam melakukan CSR. Nasabah sebuah bank belum tentu
transaksi di bank tersebut. Hal ini pun akan dapat mengetahui apakah bank tersebut melakukan
membantu perusahaan dalam mendapatakan pengungkapan atau tidak, sebab secara umum
nasabah sehingga bank akan mendapatkan kinerja penilaian sebuah bank adalah bagaimana cara bank
keuangan yang baik dan sesuai dengan tujuan yang tersebut memberikan treatment atau melayani
telah ditetapkan. Namun, jika sebuah perusahaan nasabah yang ada. Meskipun, perusahaan rajin
perbankan yang sudah lama berdiri, tetapi tidak mengungkapkan CSR tetapi bentuk pelayanan
memiliki inovasi dalam berbisnis maka akan dapat perusahaannya sangat buruk dan produk yang
menurunkan kinerja keuangan, sebab masyarakat ditawarkan tidak ada inovasi maka nasabah tentu
akan memilih bank mana yang memiliki inovasi saja tidak akan memilih bank tersebut, maka
yang dapat memberikan kenyamanan dan kinerja bank akan menurun dan bank akan sulit
kemudahan. Salah satu bentuk inovasi saat ini mencapai target yang telah ditentukan.
adalah seperti penggunaan mobile banking, dengan
SIMPULAN DAN SARAN
menggunakan aplikasi ini akan memudahkan
nasabah untuk melakukan transasksi apapun tanpa Simpulan
harus ke atm.
Penelitian ini dilakukan dengan mengamati 38
perusahaan yang bergerak dalam bidang finance
yaitu perbankan mulai tahun 2015-2019. Data yang Alam, A. R. P. (2015). Pengaruh Reputasi
diperoleh diperoleh diambil dari Bursa Efek Perusahaan Terhadap Kinerja Pemasaran
Indonesia (BEI). Penelitian ini bertujuan untuk Celebes Tv Di Kota Makassar. Economix.
melihat pengaruh pengungkapan Corporate Social 3(1). 118-124.
Responsibility (CSR) terhadap kinerja keuangan
Arifin, J., & Wardani, E. A. (2016). Islamic
dengan dimediasi oleh reputasi perusahaan. Hasil
Corporate Social Responsibility
dari penelitian ini adalah bahwa:
Disclosure, Reputasi, Dan Kinerja
1. Pengungkapan CSR tidak memberikan Keuangan: Studi Pada Bank Syariah Di
pengaruh terhadap kinerja keuangan Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan
perusahaan. Islam. Universitas Islam Indonesia, 20(1),
2. Pengungkapan CSR tidak memberikan 38.
pengaruh terhadap reputasi perusahaan.
Borghesi, R., J. F. Houston, dan A. Naranjo. 2014.
3. Reputasi perusahaan memberikan pengaruh
Corporate Socially Responsible
terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Investments: Ceo Altruism, Reputation,
4. Reputasi perusahaan tidak memediasi
And Shareholder Interests. Journal of
hubungan antara CSR dengan kinerja
Corporate Finance 26 (c): 164-181
keuangan perusahaan.
Darwin, Ali. 2004. Corporate Social Responsibility
Saran
(CSR), Standards & Reporting. Seminar
Berdasarkan pembasan di sub bab sebelumnya, Nasional Universitas Katolik
maka saran untuk penelitian selanjutnya adalah Soegijapranata.
bagi peneliti selanjutnya, dapat memperhatikan
Deegan, Craig & Jeffery Unerman. 2008. Financial
lebih teliti dalam melakukan pengukuran indeks
Accounting Theory. New York: McGraw-
GRI G4 dan menggunakan indeks pengukuruan
Hill Education.
CSR yang lebih tetap untuk perbankan. Menambah
lagi jumlah variabel independen atau variabel Dewi, R. Rosiyana dan Tia Tarnia. 2011. Pengaruh
bebas atau menggunakan pengukuran lain dalam Kinerja Keuangan Terhadap Nilai
mengukur kinerja keuanga, semisal dengan Perusahaan Dengan Good Corporate
menggunakan Return On Equity, Net Interst Governanace Sebagai Variabel Moderasi.
Margin, dan sebagainya. Terkahir adalah Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi,
menggunakan objek penelitian yang lebih luas lagi, dan Keuangan Publik. Vol. 6(2), 115-132.
tidak hanya bidang keuangan saja.
Gantino, Rilla. 2016. Pengaruh Corporate Social
Daftar Pustaka Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Ahyani, R., & Puspitasai, W. (2019). Pengaruh
Bursa Efek Indonesia periode 2008-2014.
Corporate Social Responsibility Terhadap
Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis.
Kinerja Keuangan Pada Perusahaan
Universitas Esa Unggul. Jakarta. Vol. 3(2),
Properti Dan Real Estate Yang Terdaftar
19-32.
Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017.
Jurnal Akuntansi Trisakti, 2(2), 245-262. Gatzert, N. (2015). The Impact of Corporate
Reputation and Reputation Damaging
Ajilaksana, I. D. K. Y., & Kiswara, E. (2011).
Events On Financial Performance:
Pengaruh Corporate Social Responsibility
Empirical Evidence from The Literature.
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.
European Management Journal, 33(6),
Doctoral dissertation. Universitas
485–499.
Diponegoro.
Hadi, Nor. (2011). Corporate Social Akuntansi) Program Studi Akuntansi
Responsibility. Graha Ilmu: Yogyakarta. Universitas Warmadewa. 7. 66-77.

Hakim, R. (2006). Perbandingan Kinerja Lindawati, Ang Swat Lin dan Marsella Eka
Keuangan Perusahaan Dengan Metode Puspita. 2015. Corporate Social
EVA, ROA, Dan Pengaruhnya Terhadap Responsibility: Implikasi Stakeholder Dan
Return Saham Pada Perusahaan Yang Legitimacy Gap Dalam Peningkatan
Tergabung Dalam Indeks LQ 45 Di Bursa Kinerja Perusahaan. Jurnal Akuntansi
Efek Jakarta. Skripsi. Fakultas Eknomi. Multiparadigma. Universitas Ma Chung,
Universitas Islam Indonesia. Jogjakarta. Vol. 6(1). 157-174.
Hardjana, Andre A. 2008. Komunikasi Dalam Mercuri, D., Wijaya, A. L., & Sudrajat, M. A. 2019.
Manajemen Reputasi Korporasi. Jurnal Pengaruh Pengungkapan Corporate Social
Ilmu Komunikasi. Vol. 5, No. 1. Responsibility Terhadap Kinerja Keuangan
Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Perusahaan (Studi Pada Seluruh
Perusahaan BUMN Yang Terdaftar Di BEI
Harsanti, Ponny. 2011. Corporate Social
Periode 2013-2018). In SIMBA: Seminar
Responbility Dan Teori Legitimasi.
Inovasi Manajemen, Bisnis, Dan Akuntansi
Majalah Ilmiah MAWAS. Universitas
(Vol. 1).
Muria Kudus. Vol. 24(1). Halaman 202-
215. Nugroho, W. P. 2019. Pengaruh Corporate Social
Responsibility (Csr) Terhadap Kinerja
Hidayanti, Nina Dwi dan Muhammad Saifi. 2019.
Keuangan Dan Kinerja Pasar (Studi
Corporate Social Responsibility (CSR) Dan
Empiris pada Perusahaan Manufaktur
Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada
yang Terdaftar di BEI Periode 2013-2018).
Perusahaan Semen Yang Terdaftar Di
Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2017).
Magelang.
Jurnal Administrasi Bisnis. Universitas
Brawijaya. Vol. 72(3), Halaman 100-109. Nurcahyono dan Ida Kristiana. 2019. Pengaruh
Corporate Social Responsibility (CSR)
Humanitisti, Nindya dan Imam Ghozali. 2018.
Terhadap Agresivitas Pajak: Studi Empiris
Perusahaan Sebagai Variabel Mediasi,
pada Perusahaan Pertambangan yang
Dan Visibilitas Sebagai Variabel Moderasi
Terdaftar di BEI Tahun 2017.
Dalam Hubungan Antara Csr Dengan
MAKSIMUM. 9(2).
Reputasi (Studi Empiris Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Rokhilanasari, Sri. 2015. Teori –Teori Dalam
Indonesia Periode 2015-2016). Jurnal Pengungkapan Informasi Corporate Social
Akuntansi. Vol. 7, No. 4. Universitas Responbility Perbankan. Jurnal Kajian
Diponegoro. Ekonomi dan Perbankan Syariah. IAIN
Syekh Nurjati Cirebon. Vol. 7(1).
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan, Edisi
Satu, Cetakan Ketujuh. Jakarta: Raja Rokhlinasari, S. 2016. Teori-teori dalam
Grafindo Persada. Pengungkapan Informasi Corporate Social
Responbility Perbankan. Al-Amwal: Jurnal
Kurniawan, Putu. 2015. Konsep Tanggung Jawab
Ekonomi dan Perbankan Syari'ah, 7(1).
Sosial Dan Lingkungan Perusahaan Dan
Social and Environmental Accounting Rusdian, Suca dan Amelia Octaviani Putri. 2020.
Sebagai Wujud Implementasi Enterprise Pengaruh Corporate Social Responsibility
Theory. Krisna (Kumpulan Riset Terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada
Cv. Cemilankunik Garut). PRISMAKOM. Lingkungan Dengan Profitabilitas Sebagai
Vol. 16(1). 12- 20. Variabel Moderasi. Prosiding Seminar
Nasional Cendekiawan. (5)2-34.
Sari, Kinanti Chandra dan Devi Farah Azizah.
2019. Pengaruh Corporate Social Wardani, D. D., & Sa’adah, L. 2020. Pengaruh
Responsibility (CSR) Terhadap Kinerja Kinerja Lingkungan Terhadap Nilai
Keuangan Perusahaan (Studi Pada Sektor Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan
Agrikultur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Sebagai Variabel Intervening. Jurnal
Indonesia Periode 2016-2018). Jurnal Akuntansi Dan Investasi, 5(1), 15-28.
Adminstrasi Bisnis. Universitas Brawijaya,
Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep &
Vol. 73(1), 178-186.
Aplikasi CSR. Gresik: Fascho Publishing.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan
Widanaputra, Anak Agung Gde Putu, I Gede Dirga
dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.
Surya Arya Widhyadanta, & Ni Made Dwi
Jakarta: Gramedia Pustaka.
Ratnadi. 2018. Reputasi Perusahaan,
Sekaran, Uma & Roger Bougie. 2016. Research Reputasi Manajemen Puncak, Dan
Methods for Business: A Skill-Building Pengungkapan Corporate Social
Approach. Seventh Edition. United Responsibility. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan
Kingdom: John Wiley & Sons. Bisnis. Vol. 3(2).

Suciwati, Desak Putu, Desak Putu Arie Pradnyan, Zinko, Robert & Ferris, Gerald & Blass, Fred &
dan Cening Ardina. 2016. Pengaruh Laird, Mary. (2007). Toward a Theory of
Corporate Social Responsibility Terhadap Reputation in Organizations. Research in
Kinerja Keuangan (Pada Perusahaan Personnel and Human Resources
Sektor Pertambangan Di BEI Tahun 2010- Management. 26. 163-204.
2013). Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan.
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 Tentang
Politeknis Negeri Bali. Vol. 12(2), 104-113.
Perseroan Terbatas.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif,
www.idx.co.id
Kualitatif dan R & D. Bandung:Alfabeta.

Susanto, A.B. 2009. Reputation Driven Corporate


Social Responsibility Pendekatan Strategic
Management Dalam CSR. Jakarta:
Erlangga.
Tania, T., & Herawaty, V. 2019. Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Anda mungkin juga menyukai