Anda di halaman 1dari 12

GLOBAL ACCOUNTING : JURNAL AKUNTANSI - VOL. 2. NO.

1 (2023)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ga
| eISSN. 2828-0822 |

Analisa Pengaruh Good Corporate Governance, Struktur Kepemilikan, Dan


Corporate Social Responsibility Terhadap Capital Intensity (Studi Empiris
pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang
Terdaftar di BEI Tahun 2017-2020)
Indra Indarto
Universitas Buddhi Dharma

Email : indraindarto20180100154@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini memfokuskan pembahasan praktek keuangan tentang bagaimana pengaruh GCG,
struktur kepemilikan, dan CSR terhadap Capital Intensity dapat timbul dan dianalisa. Pengaruh
GCG ditentukan dari jumlah Dewan Direksi dan Komisaris, pengaruh struktur kepemilikan
berasal dari kepemilikan oleh instansi keuangan non-bank terhadap saham, pengaruh CSR
berdasarkan apakah perusahaan telah melakukan kegiatan CSR yang berpengaruh besar terhadap
kelestarian lingkungan dan SDM sekitar perusahaan.
Teknik pengujian untuk penelitian yang digunakan adalah Regresi Linear Berganda, dengan
menggunakan metode data Sampling dengan analisis pada uji t dan uji F. Pengujian dilakukan
pada populasi dari 51 perusahaan, yang setelah dilakukan Purposive Sampling terdapat 14
sampel perusahaan manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang beroperasi dan terdaftar
di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2017 – 2020.
Hasil akhir penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif pengaruh semua variabel uji secara
simultan, terhadap Capital Intensity, yang diharap mencerminkan kegiatan operasional di dunia
nyata. Hal ini menunjukkan sinergi yang dihasilkan oleh kegiatan operasional perusahaan secara
bersama-sama mendukung satu sama lain, sehingga dapat memastikan kondisi yang baik untuk
perusahaan berkembang dan berinvestasi untuk berbagai aset perkembangan.

Kata Kunci: Good Corporate Governance (GCG), Struktur Kepemilikan, Corporate


Social Responsibility, Capital Intensity

1
AUTHORS / GLOBAL ACCOUNTING : ACCOUNTING JOURNAL - VOL. 2. NO. 1 (2023)

Analyzing The Effect Of Good Corporate Governance, Ownership Structure,


And Corporate Social Responsibility On Capital Intensity (Empirical Study
on Manufacture Company in Consumer Goods Sector Listed on BEI for the
Period 2017-2020)

ABSTRACT

This thesis is trying to showcase on how the influence of GCG implementation, company
ownership structure, and CSR toward the Capital Intensity variable can be analyzed. GCG
influence is measured from how many people are in the Board of Directors and Commissioner in
a company, the influence of ownership structure comes from non-banking finance entity stock
ownership of a company, the influence of CSR depends whether a company has done CSR
activities that affects the sustainability of nature and human resources. Statistic technique for this
thesis implements multiple linear regression. The population of 51 company, with the use
purposive sampling test, therefore there are 14 company as sample of manufacture company
operating in Consumer Goods Sector that is listed in BEI in 2017-2020 period. The conclusion
of this research demonstrate, whether there is a productive relevance between all test variables
simultaneously, against Capital Intensity, that is expected to reflect operational activities found
in real world, that creates synergy that facilitate conducive condition and prepare better
understanding of expansion investment, especially in non-current asset form.

Key word : directors, commissioners, institutional ownership, corporate social responsibility,


capital intensity
GLOBAL ACCOUNTING : JURNAL AKUNTANSI - VOL. 2. NO. 1 (2023)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ga
| eISSN. 2828-0822 |

PENDAHULUAN ASEAN, beroperasi dengan CG yang relatif


lebih baik dari Pertamina di Indonesia.
Produktivitas suatu negara dapat
diklasifikan sebagai negara dengan Status Good Corporate Governance yang
perekonomian maju atau negara dengan pada akhirnya berpotensi membuka keran
perekonomian yang masih berkembang perdagangan barang dan jasa dengan
bergantung kepada keberhasilan investasi berbagai perusahaan asing yang beroperasi
struktur/infrastruktur untuk pembangunan, di Indonesia maupun yang tidak beroperasi
khususnya sektor ekonomi di negara di Indonesia. Menurut pemaparan dari Asian
bersangkutan. Corporate Governance Association Watch,
pada tahun 2020, perusahaan Indonesia
Di lain pihak, kinerja operasional
memiliki nilai CG terendah yaitu 33,6 poin,
perusahaan dituntut untuk dapat
dibawah negara-negara Asia Pasifik lainnya,
menjalankan tata kelola manajemen yang
seperti Filipina dan Thailand, tertinggi
berfokus pada tranparansi, independensi dari
diraih oleh Hongkong dengan 63,5 poin.
pihak lain, tanggung jawab terhadap
regulasi, akuntabilitas terhadap keputusan, Di sisi lain, konflik antara pihak internal dan
serta kewajaran dan kesetaraan kepentingan pihak eksternal perusahaan juga menentukan
stakeholder. Hal ini memastikan kestabilan bagaimana operasional perusahaan
pertumbuhan perusahaan dan membentuk dijalankan, dan seberapa efisien aktivitas itu,
reputasi perusahaan yang baik, sehingga serta seberapa efektif pengendalian dan
modal yang diinvestasikan oleh investor pengawasan yang dilaksanakan perusahaan.
meningkat karena adanya kepercayaan. Berikut adalah kasus pelanggaran
Menurut (Wi & Anggraeni, 2020), penilaian pertanggung jawaban oleh perusahaan: PT
investor terhadap kinerja operasional Marimas Putera Kencana, Semarang.
perusahaan yang baik menjadi pertimbangan Saluran limbah B3 yang rusak mengotori
fundamental, termasuk bagi perusahaan- sungai sumber sumur tempat warga
perusahaan manufaktur. Apabila terjadi setempat mendapatkan air. Ada bantuan
peningkatan penanaman modal saham oleh pembuatan sumur artesis untuk warga, tapi
investor, maka perusahaan akan memiliki kenyataannya, tidak optimal dan tidak
kemampuan produktivitas yang lebih tinggi. semua warga mendapat bantuan sumur
Tingkat produktivitas yang tinggi dalam artesis tersebut. Sumber : (Oktaviana Sibuea
rata-rata industri membuat perusahaan dapat & Widanarti, 2016)
menguasai pasar, dan juga menguasai Penelitian ini mencoba menguji kembali
sentimen aliran dana investor. Pendanaan ini konsekuensi yang mempengaruhi Good
bukan hanya memberi potensial Corporate Governance, dan Struktur
keuantungan lebih besar, dalam rangka Kepemilikan, serta Corporate Social
mampu meningkatkan daya kompetitif Responsibility terhadap Capital Intensity,
perusahaan baik dalam pasar domestik yang dikalkulasikan dari jumlah investasi
maupun pasar internasional. Hal ini pernah aset tetap berbanding aset total perusahaan.
diteliti oleh (Wibowo, 2016) dalam Capital Intensity dipilih sebagai variabel
penelitian tersebut mengkaji berbagai dependen karena permodalan yang besar
permasalahan kinerja keuangan yang terjadi hanya dapat tercapai apabila perusahaan
jika Pertamina dibandingkan dengan memiliki tata pengelolaan perusahaan yang
Petronas milik Malaysia, meskipun baik. Pengendalian tata kelola perusahaan
konsumsi minyak Indonesia terbukti lebih menumbuhkan rasa percaya dan citra positif
besar. Dalam praktek sehari-harinya terlihat perusahaan, sehingga timbulnya
bahwa Petronas dengan jumlah capital kepercayaan investor untuk menanamkan
sebagai perusahaan migas terbesar di saham ke perusahaan. Mengikuti

3
AUTHORS / GLOBAL ACCOUNTING : ACCOUNTING JOURNAL - VOL. 2. NO. 1 (2023)

pembahasan ini, maka dari itu tujuan memiliki 3 pembagian berdasarkan


pembahasan penelitian yang akan diuji yaitu pencegahan terjadinya biaya, yaitu :
sebagai berikut : 1. Guna memahami A. Biaya pemantauan oleh prinsipal
pengaruh Komisaris Independen terhadap untuk meminimalkan penyimpangan.
Capital Intensity pada perusahaan industri
manufaktur. 2. Guna memahami pengaruh B. Biaya pengikatan bagi agensi (biaya
Dewan Direksi terhadap Capital Intensity perjanjian atau tindakan untuk menjamin
pada perusahaan industri manufaktur. 3. keselarasan).
Guna memahami pengaruh struktur C. Kerugian residual yang disebabkan
kepemilikan terhadap Capital Intensity pada oleh perbedaan kepentingan oleh prinsipal-
perusahaan industri manufaktur. 4. Guna agensi.
memahami pengaruh Corporate Social
Responsibility terhadap Capital Intensity Corporate Governance
pada perusahaan industri manufaktur. 5. Sejak pasca reformasi 1999, pemerintah
Guna memahami pengaruh Komisaris berkomitmen untuk perbaikan tata kelola
Independen, Dewan Direksi, Struktur negara dalam rangka meningkatkan tata
Kepemilikan, dan Corporate Social kelola kenegaraan dalam upaya
Responsibility secara bersama-sama demokratisasi. Komitmen ini menjadi dasar
terhadap Capital Intensity pada perusahaan pembentukan Komite Kebijakan Nasional
industri manufaktur. Governansi.
Menurut penjelasan oleh (Franita, 2018)
TINJAUAN PUSTAKA yang berisikan pernyataan bahwa GCG
dapat diartikan sebagai sistem yang mampu
Teori Agensi mengelola dan mengendalikan proses
Agency Theory dirumuskan oleh Michael pengawasan usaha berkesinambungan dalam
Jensen dan William Meckling pertama kali rangka meningkatkan nilai valuasi saham
di dalam jurnal terbitan tentang Theory of yang secara langsung meningkatkan nilai
The Firm oleh (Jensen & Meckling, 1976), perusahaan, serta bentuk tanggung jawab
teori ini berusaha menjelaskan bagaimana perusahaan kepada pemegang saham, tetapi
pengaruh perilaku manajerial dengan tanpa melupakan kepentingan stakeholder,
struktur kepemilikan dalam perusahaan. seperti karyawan, kreditur, dan masyarakat
Sampai sekarang pun, masih menjadi salah umum.
satu jurnal yang paling banyak di-sitasi. Analisa bagian ini menggunakan dua
Pertama-tama, Jensen dan Meckling mekanisme Good Corporate Governance
menunjukkan bahwa “sebuah perusahaan dengan tujuan memahami korelasi antar
bukanlah sebuah individual”. Perusahaan pemegang kekuasaan manajemen, yaitu
adalah jaringan yang terbentuk oleh Komisaris Independen dan Dewan Direksi.
individual yang memiliki objektif dan Penjelasan tentang masing-masing
agenda sendiri, atau bekerjasama untuk mekanisme tersebut sesuai Peraturan yang
suatu hal produktif. dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan
Permasalahan agensi dapat muncul ketika dengan Nomor 57/POJK.04/2017 yang
pihak agensi bertindak tanpa dimuat berdasarkan berita acara tentang
mempertimbangkan kepntingan terbaik bagi Penerapan Tata Kelola oleh Perusahaan
pihak prinsipal. Dalam organisasi, topik ini Efek yang Melaksanakan kegiatan
membahas pemisahan kepemilikan dan operasional Sebagai Penjamin Emisi Efek
kendali, diantara pemegang saham dan Perantara Pedagang Efek.
(prinsipal), dan manajemen (agensi). Secara Struktur Kepemilikan
garis besar permasalahan ini menimbulkan
biaya dan disebut agency cost. Agency cost Struktur kepemilikan diartikan sebagai
komposisi perbandingan jumlah keseluruhan
GLOBAL ACCOUNTING : JURNAL AKUNTANSI - VOL. 2. NO. 1 (2023)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ga
| eISSN. 2828-0822 |

saham atau ekuitas termasuk saham sehingga didapatkan nilai guna atau harga
perusahaan efek dan perusahaan investasi pasar aset tetap yang sesungguhnya.
dari luar perusahaan efek. Intensitas modal dapat menjadi indikator
perusahaan bersaing di pasar, karena dapat
Struktur Kepemilikan diuraikan dan dibahas
mencerminkan jumlah modal yang
lebih lanjut di dalam Kepemilikan
dibutuhkan untuk menghasilkan
Institusional dimana menurut (Franks, 2020)
pendapatan. Penelitian ini menggunakan
dalam catatannya, kepemilikan institusional
rasio kekuatan aktiva tetap. Kekuatan
adalah kepemilikan secara sebagian atau
investasi menunjukkan seberapa besar
sepenuhnya saham beredar dalam
kemampuan perusahaan untuk merespon
perusahaan perusahaan yang dikuasai oleh
permintaan dengan produksi skala besar,
organisasi atau lembaga keuangan non-bank,
sehingga biaya produksi dapat ditekan.
seperti perusahaan investasi, asuransi,
Dengan bertambahnya aktiva tetap
maupun reksadana.
perusahaan, meningkatkan skala
Corporate Social Responsibility produktivitas perusahaan, demikian pula
Menurut penjelasan dari (Dama Yanti et al., pendapatan perusahaan.
2022), CSR dapat diterangkan sebagai Hipotesis Penelitian
prinsip manajemen berkesinambungan yang
H1 : Komisaris Independen memiliki
membaurkan perkara sosial dan lingkungan,
pengaruh signifikan terhadap Capital
terutama bagi lingkungan dan stakeholder
Intensity.
yang tinggal di sekitar perusahaan
beroperasi, dalam aktivitas operasional H2 : Dewan Direksi memiliki pengaruh
perusahaan sehari-hari. CSR berkembang signifikan terhadap Capital Intensity.
menjadi program yang diintegrasikan ke H3 : Struktur Kepemilikan memiliki
dalam budaya perusahaan, karena pengaruh signifikan terhadap Capital
perusahaan menyadari dampak sosio- Intensity.
ekonomi, serta kelestarian lingkungan.
Semenjak 2007, pemrintah telah H4 : Corporate Social Responsibility
mengumumkan bahwa CSR dalam memiliki pengaruh signifikan terhadap
praktiknya tidak lagi bersifat sukarela, Capital Intensity.
pemerintah menekankan program CSR H5 : Komisaris Independen, Dewan Direksi,
bersifat wajib bagi perusahaan yang Struktur Kepemilikan, dan CSR secara
memiliki kegiatan operasional usaha dalam simultan memiliki pengaruh signifikan
kategori dan/atau yang terdapat keterkaitan terhadap Capital Intensity.
penggunaan sumber daya alam untuk
kepentingan kegiatan usaha secara langsung
ataupun tidak langsung yang didasarkan METODE
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007.
Jenis Penelitian
Capital Intensity
Penelitian ini berfokus pada data kuantitatif
Intensitas modal adalah kegiatan yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia.
permodalan yang dilaksanakan oleh Menurut (Prof. Dr. Sugiyono, 2017), Jenis
perusahaan yang diasosiasikan sebagai Data kuantitatif adalah jenis data yang
penanaman modal dalam wujud aktiva tetap. nilainya sebenarnya dapat diukur dalam
Menurut (Herijawati & Stephanie, 2022) aset bentuk angka atau perhitungan, dan setiap
tetap yang digunakan terhitung dengan metode pengumpulan data memiliki nilai
mengurangkan nilai depresiasi aset tetap numerik unik yang terkait dengan teknik

5
AUTHORS / GLOBAL ACCOUNTING : ACCOUNTING JOURNAL - VOL. 2. NO. 1 (2023)

pengumpulan data. Dewan Direksi (X2)


Populasi beserta Sampel Prosedur pelaksanaan GCG dari dalam
perusahaan dilaksanakan sehingga proses
Penelitian ini mengambil populasi yang
pengendalian dapat mencakup semua
bersumber dari perusahaan manufaktur yang
struktur internal seperti halnya penempatan
beroperasi dan terdaftar di BEI tahun 2017-
dan proporsi komposisi dewan direksi dan
2020 yang bergerak di sektor barang
komisaris, dalam pelaksanaan rapat umum
konsumsi. Jumlah populasi dalam penelitian
pemegang saham.
ini sebanyak 51 perusahaan. Struktur
pengambilan sampel untuk penelitian ini 𝐷𝑒𝑤𝑎𝑛 𝐷𝑖𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖 = ∑ 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑘𝑠𝑖
didasarkan dengan menerapkan cara
Purposive Sampling. Kategori perolehan Sumber : (Taco, 2016)
sampel mengikuti kriteria sebagai tertera Kepemilikan Institusional (X3)
berikut :
Kehadiran institusi keuangan non-bank yang
1. Perusahaan sektor barang konsumsi yang berinvestasi sebagian dalam perusahaan
sudah terdaftar di BEI selama periode tahun mampu menjadi metode pengawasan yang
2017-2020 kondusif dalam tiap keputusan strategis
2. Adanya kepemilikan institusional yang diambil oleh manajemen, sehingga
terhadap saham perusahaan tersebut dalam mampu menghindarkan potensial adanya
kurun waktu tahun 2017-2020 agency conflict yang timbul antar pihak
agency dan prinsipal, yakni manajer dan
3. Perusahaan-perusahaan tersebut telah
pemegang saham.
mengungkapkan laporan keuangan selama
periode tahun 2017-2020 𝑆𝑡𝑟𝑢𝑘𝑡𝑢𝑟 𝐾𝑒𝑝𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎𝑛
𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑖𝑛𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖
=
4. Perusahaan yang tidak mengalami 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛
kerugian selama periode tahun 2017-2020 Sumber : (Pingga Mahariana & Ramantha,
Definisi Operasional Variabel 2014)

Capital Intensity (Y) Corporate Social Responsibility (X4)


Menurut pembahasan artikel jurnal oleh Metode yang digunakan adalah Variabel
(Hidayat & Fitria, 2018), Intensitas modal Dummy, dengan penilaian pada tiap tahun,
adalah kegiatan permodalan yang dilakukan yang pada dasarnya memberikan nilai 1 jika
oleh suatu perusahaan yang diasosiasikan perusahaan mengungkapkan kegiatan CSR
sebagai penanaman modal dalam wujud terintegritas, terutama di area sekitar
aktiva tetap. operasional perusahaan, dan nilai 0 apabila
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝
CSR tidak diungkapkan. Setelah
𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 = perhitungan didapat, total skor tiap tahun
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡
pada tiap perusahaan akan dijumlah untuk
Sumber : (Ayem & Setyadi, 2019) mendapatkan jumlah nilai pada keseluruhan
Komisaris Independen (X1) periode.
Komisaris Independen tidak boleh memiliki 𝐶𝑆𝑅𝐼 = ∑ Xi
afiliasi dengan perusahaan, khususnya
kepada pemegang saham. Komisaris Sumber : (Nurfadilah, 2015)
Independen diangkat ke dalam posisi Metode Analisis Data
berdasarkan hasil rapat dewan komisaris.
Metode analisis Regresi berganda digunakan
𝐾𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛 menguji penelitian ini dengan bantuan
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑛
= statistik perangkat lunak SPSS 25, dimana
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑒𝑤𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑚𝑖𝑠𝑎𝑟𝑖𝑠
pengujian untuk uji deskriptif, asumsi
Sumber : (Taco, 2016)
GLOBAL ACCOUNTING : JURNAL AKUNTANSI - VOL. 2. NO. 1 (2023)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ga
| eISSN. 2828-0822 |

klasik, koefisien determinasi, regresi linear Hasil uji normalitas menunjukkan nilai 0.2
berganda, dan hipotesis. yang lebih besar dari 0.05, sehingga
diketahui persebaran data dinilai normal.
Uji Multikolinearitas
HASIL Collinearity Statistics
Uji Statistik Deskriptif Model Tolerance VIF
Minim Maximu Std.
1 (Constant)
N um m Mean Deviation
KomInd .593 1.686
KomInd 56 .330 .830 .42982 .129636
Direk .595 1.680
Direk 56 3.000 11.000 5.73214 1.949276
KepIns .688 1.454
KepIns 56 .050 .700 .20205 .142867
CSR .984 1.016
CSR 56 .000 1.000 .60714 .492805

CapInt 56 .060 .551 .33477 .148341 Sumber : Data diolah, Software SPSS 25,
2022
Valid N56
(listwise) Dapat disimpulkan bahwa semua variabel
independen, yaitu komisaris independen,
Sumber : Data diolah, Software SPSS 25, direksi, struktur kepemilikan, dan csr, semua
2022 memiliki nilai tolerance diatas 0.1 dan vilai
Semua variabel X terlihat memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10. Maka model regresi
standar deviasi lebih kecil dari nilai Mean, tidak terjadi multikolinearitas dimana tidak
sehingga diketahui penyebaran data dinilai ada korelasi antar variabel independen.
baik. Uji Heteroskedastisitas
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize
d Residual
N 56
Normal Mean .0000000
Parametersa,b
Std. Deviation .12280772 Sumber : Data diolah, Software SPSS 25,
2022
Most Extreme Absolute .067
Differences Dari gambar pemetaan tersebut, terlihat
Positive .054
bahwa titik cukup menyebar baik di sekitar
Negative -.067 titik 0 pada sumbu Y, dapat dikatakan
Test Statistic .067 bahwa adanya heteroskedastisitas dalam
model regresi.
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
Uji Autokorelasi
Sumber : Data diolah, Software SPSS 25,
2022
Mod R Adjusted Std. Error of Durbin-
el R Square R Square the Estimate Watson

7
AUTHORS / GLOBAL ACCOUNTING : ACCOUNTING JOURNAL - VOL. 2. NO. 1 (2023)

1 .561a .315 .261 .127533 .733 5. jika variabel csr mengalami kenaikan
1% maka variabel capital intensity
Sumber : Data diolah, Software SPSS 25,
tidak mengalami perubahan, karena
2022
pengali adalah 0. Dengan asumsi
Nilai DW sebesar 0.733 , nilai ini akan variabel lain tetap konstan.
dibandingkan dengan tabel signifikansi 5%
dengan jumlah n sebanyak 56 dan jumlah Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R
variabel dependen sebanyak 4, maka Square)
diperoleh kira-kira nilai dL = 1.42 dan nilai
dU = 1.725. Nilai DW lebih kecil dari nilai Mod R Adjusted Std. Error of Durbin-
dL maka terjadi autokrelasi positif. el R Square R Square the Estimate Watson
1 .561a .315 .261 .127533 .733
Uji Analisis Regresi Linear Berganda
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
Sumber : Data diolah, Software SPSS 25,
Model B Std. Error Beta 2022
KomInd .436 .172 .381
Direk .017 .011 .222 Hasil perolehan adjusted R square adalah
KepIns .269 .145 .259 0.261 yang berarti kemampuan variabel
CSR .000 .035 .001 independen (X1), (X2), (X3), (X4), dalam
Sumber : Data diolah, Software SPSS 25, memaparkan bentuk variabel dependen
2022 adalah sebesar 0.261. Sisanya sebanyak
0.739 adalah kontrol pengaruh dari variabel
Diperoleh bentuk persamaan regresi linear
independen lain yang tidak diujikan dalam
berganda penelitian ini, yaitu :
pembahasan penelitian ini.
𝒀 = −𝟎. 𝟎𝟎𝟒 + 𝟎. 𝟒𝟑𝟔(𝑿𝟏) + 𝟎. 𝟎𝟏𝟕(𝑿𝟐)
Pengujian Hipotesis
+ 𝟎. 𝟐𝟔𝟗(𝑿𝟑) + 𝟎(𝑿𝟒) + 𝒆
Uji Parsial (Uji t)
Penjelasan sebagai berikut : Model t Sig.
1. Apabila semua variabel independen
1 (Constant) -.051 .960
meliputi (X1), (X2), (X3), (X4)
KomInd 2.532 .014
bernilai 0 persen atau tidaka ada Direk 1.474 .147
perubahan, maka nilai capital KepIns 1.856 .069
intensity adalah -0.004. CSR .005 .996
Sumber : Data diolah, Software SPSS 25,
2. jika variabel komisaris independen
2022
mengalami kenaikan 1% maka
variabel capital intensity mengalmi 1. Nilai sig. untuk pengaruh X1
kenaikan 0.436. Dengan asumsi terhadap Y ditemukan bernilai
variabel lain tetap konstan. sebesar 0.014, 0.014 < 0.05 dan nilai
t hitung 2.532 > 2.008, sehingga
3. jika variabel direksi mengalami
kesimpulan yang dapat ditarik adalah
kenaikan 1% maka variabel capital
terdapat pengaruh signifikan X1
intensity mengalmi kenaikan 0.436.
terhadap Y.
Dengan asumsi variabel lain tetap
konstan. 2. Nilai sig. untuk pengaruh X2
terhadap Y ditemukan bernilai
4. jika variabel struktur kepemilikan
sebesar 0.147, 0.147 > 0.05 dan nilai
mengalami kenaikan 1% maka
t hitung 1.474 < 2.008, sehingga
variabel capital intensity mengalmi
kesimpulan yang dapat ditarik adalah
kenaikan 0.436. Dengan asumsi
tidak terdapat pengaruh signifikan
variabel lain tetap konstan.
X2 terhadap Y.
GLOBAL ACCOUNTING : JURNAL AKUNTANSI - VOL. 2. NO. 1 (2023)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ga
| eISSN. 2828-0822 |

3. Nilai sig. untuk pengaruh X3 mendapatkan pendanaan baik dari sektor


terhadap Y ditemukan bernilai pemerintah ataupun publik. Jumlah anggota
sebesar 0.069, 0.069 > 0.05 dan nilai Komisaris independen menunjukkan
t hitung 1.856 < 2.008, sehingga pengawasan dan pengendalian manjemen
kesimpulan yang dapat ditarik adalah yang baik, membuat perusahaan lebih
tidak terdapat pengaruh signifikan terpercaya di mata para investor, menjadikan
perusahaan menerima dana lebih banyak
X3 terhadap Y.
yang dapat digunakan untuk melakukan
4. Nilai sig. untuk pengaruh X4 investasi dengan lebih leluasa.
terhadap Y ditemukan bernilai Pengaruh Dewan Direksi (X2) Terhadap
sebesar 0.996, 0.996 > 0.05 dan nilai Capital Intensity
t hitung 0.005 < 2.008, sehingga
Nilai sig. untuk pengaruh X2 terhadap Y
kesimpulan yang dapat ditarik adalah
ditemukan bernilai sebesar 0.147, 0.147 >
tidak terdapat pengaruh signifikan
0.05 dan nilai t hitung 1.474 < 2.008,
X4 terhadap Y. sehingga kesimpulan yang dapat ditarik
Uji Simultan (Uji F) adalah H2 ditolak, maka dari itu Variabel
ANOVAa Dewan Direksi tidak menunjukkan pengaruh
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
signifikan secara parsial terhadap Intensitas
1 Regre .381 4 .095 5.853 .001b Modal.
ssion
Resid .829 51 .016
Penulis berargumen bahwa susunan
ual karyawan ahli tidak dapat menentukan
Total 1.210 55 penggunaan modal perusahaan, sehingga
Sumber : Data diolah, Software SPSS 25, tidak berdampak pada capital intensity.
2022 Variabel dewan direksi menunjukkan jumlah
Nilai sig. untuk pengaruh komisaris manajemen direksi tidak dapat menentukan
independen, direksi, struktur kepemilikan, manuver investasi yang akan diambil oleh
dan csr secara simultan terhadap Y bernilai perusahaan secara seutuhnya. Penulis
sebesar 0.001, dilihat 0.001 < 0.05 dan nilai merajuk pada perilaku direksi, berapapun
F hitung 5.853 > 2.55, sehingga kesimpulan jumlahnya, profit yang didapat dari
yang dapat ditarik adalah terdapat pengaruh operasional belum tentu digunakan untuk
signifikan X1, X2, X3, dan X4 terhadap Y. perluasan dan perkembangan perusahaan,
bisa jadi digunakan untuk membagikan
PEMBAHASAN Dividen.
Pengaruh Komisaris Independen (X1) Pengaruh Struktur Kepemilikan (X3)
Terhadap Capital Intensity Terhadap Capital Intensity
Nilai sig. untuk pengaruh X1 terhadap Y Nilai sig. untuk pengaruh X3 terhadap Y
ditemukan bernilai sebesar 0.014, 0.014 < ditemukan bernilai sebesar 0.069, 0.069 >
0.05 dan nilai t hitung 2.532 > 2.008, 0.05 dan nilai t hitung 1.856 < 2.008,
sehingga kesimpulan yang dapat ditarik sehingga kesimpulan yang dapat ditarik
adalah H1 diterima, maka dari itu Variabel adalah H3 ditolak, maka dari itu Variabel
Komisaris Independen berpengaruh positif Struktur Kepemilikan tidak menunjukkan
signifikan secara parsial terhadap Intensitas pengaruh signifikan parsial terhadap
Modal. Intensitas Modal.
Penulis berargumen bahwa keterbukaan Struktur Kepemilikan tidak bisa menjamin
GCG yang baik membantu perusahaan pihak manajemen (agensi) tidak memiliki

9
AUTHORS / GLOBAL ACCOUNTING : ACCOUNTING JOURNAL - VOL. 2. NO. 1 (2023)

agenda manuver operasional tersendiri. Pengaruh Komisaris Independen, Dewan


Karena pihak agensi tidak merasakan Direksi, Struktur Kepemilikan, dan CSR
kerugian moneter, terkadang pihak agensi Terhadap Capital Intensity
bisa saja mengambil resiko yang terlalu Nilai sig. untuk pengaruh komisaris
tinggi, dalam rangka mendapatkan benefit independen, direksi, struktur kepemilikan,
non-moneter, seperti reputasi. Hal ini dan csr secara simultan terhadap Y bernilai
menyulitkan situasi pengambilan keputusan sebesar 0.001, dilihat disini 0.001 < 0.05
seperti RUPS dimana pemegang saham dan nilai F hitung 5.853 > 2.55, sehingga
ingin risiko inheren sebuah proyek relatif kesimpulan yang dapat ditarik adalah H5
stabil sehingga terdapat perkembangan diterima, maka dari itu Variabel Komisaris
modal yang dapat dirasakan perusahaan, Independen, Dewan Direksi, Kepemilikan
tetapi kendali terhadap pihak agensi sulit Institusional, Corporate Social
dilakukan. Hal ini menunjukkan Responsibility secara simultan bepengaruh
kepemilikan saham sebagian tidak positif signifikan terhadap Intensitas Modal.
menjamin dapat mengubah kebijakan
perusahaan. Hal ini menunjukkan sinergi yang dihasilkan
oleh kegiatan operasional perusahaan secara
Pengaruh CSR (X4) Terhadap Capital bersama-sama mendukung satu sama lain,
Intensity sehingga dapat memastikan kondisi yang
Nilai sig. untuk pengaruh X4 terhadap Y baik untuk perusahaan berkembang dan
ditemukan bernilai sebesar 0.996, 0.996 > berinvestasi untuk berbagai aset
0.05 dan nilai t hitung 0.005 < 2.008, perkembangan.
sehingga kesimpulan yang dapat ditarik
adalah H4 ditolak, maka dari itu Variabel
KESIMPULAN
CSR tidak menunjukkan pengaruh
Mengikuti hasil pembahasan analisis data
signifikan parsial terhadap Intensitas Modal.
yang telah diuraikan dalam Bab IV, maka
Banyak perusahaan mendapat kelonggaran kesimpulan dapat dijelaskan sebagai berikut
dari pemerintah persoalan program CSR, :
sehingga kurang berpengaruh pada capital
1. Variabel Komisaris Independen
intensity.
berpengaruh signifikan secara parsial
Barang konsumsi di Indonesia tergolong terhadap Intensitas Modal.
cukup elastis dimana harga jual cenderung
(0.014 < 0.05 dan nilai t hitung 2.532 >
mengalami kenaikan dikarenakan jumlah
2.008); H1 diterima.
permintaan yang naik setiap tahunnya. Hal
ini membuat perusahaan kurang 2. Variabel Dewan Direksi tidak
memperhatikan sektor lingkungan maupun menunjukkan pengaruh signifikan secara
SDM di sekitar pabrik. Apabila suplier parsial terhadap Intensitas Modal.
terdekat tidak bisa menghasilkan barang (0.147 > 0.05 dan nilai t hitung 1.474 <
mentah karena kondisi lingkungan yang 2.008); H2 ditolak.
kurang memadai, perusahaan dapat mencari
suplier lain meskipun terdapat biaya 3. Variabel Kepemilikan Institusional
pengiriman yang lebih besar. Biaya tersebut tidak menunjukkan pengaruh signifikan
masih dapat dibebankan kepada pembeli, parsial terhadap Intensitas Modal.
dan banyak barang konsumsi dikendalikan (0.069 > 0.05 dan nilai t hitung 1.856 <
oleh konglomerasi, sehingga apabila harga 2.008); H3 ditolak.
barang utama naik, kemungkinan besar
harga barang substitusi juga segera naik. Hal 4. Variabel Corporate Social
ini menjadikan variabel CSR kurang Responsibility tidak menunjukkan pengaruh
berpengaruh terhadap perkembangan signifikan parsial terhadap Intensitas Modal.
operasional perusahaan. (0.996 > 0.05 dan nilai t hitung 0.005 <
GLOBAL ACCOUNTING : JURNAL AKUNTANSI - VOL. 2. NO. 1 (2023)
Versi Online Tersedia di : https://jurnal.ubd.ac.id/index.php/ga
| eISSN. 2828-0822 |

2.008); H4 ditolak. LABOUR MARKET REGULATIONS


AND CAPITAL INTENSITY.
5. Variabel Komisaris Independen,
http://www.nber.org/papers/w22603
Dewan Direksi, Kepemilikan Institusional,
Dama Yanti, L., Oktari, Y., & Ardy. (2022).
Corporate Social Responsibility secara
Keterkaitan Good Corporate
simultan bepengaruh signifikan terhadap
Governance dan Corporate Social
Intensitas Modal.
Responsibility Terhadap Kinerja
(0.01 < 0.05 dan nilai F hitung 5.853 > Keuangan Perusahaan. ECo-Buss.
2.55); H5 ditolak. Franita, R. (2018). Mekanisme Good
Penulis memiliki harapan lebih lanjut bagi Corporate Governance dan Nilai
perusahaan dalam industri barang konsumsi Perusahaan Studi Kasus Perusahaan
serta bagi penulis lain yang akan membuat Telekomunikasi. In Mekanisme Good
penelitian serupa di masa kedepannya : Corporate Governance dan Nilai
Perusahaan.
1. Bagi Perusahaan : Ada baiknya jika Franks, J. (2020). Institutional Ownership
perusahaan industri barang konsumsi and Governance.
kategori penjualan air minum mineral, http://ssrn.com/abstract_id=3530849htt
minuman manis, dan minuman bersoda ps://ecgi.global/content/working-papers
mengungkapkan lokasi sumber air yang Herijawati, E., & Stephanie. (2022).
digali dan seberapa banyak air yang diambil Pengaruh Pertumbuhan Penjualan,
secara mendetail. Hal ini dikarenakan makin Profitabilitas, dan Intensitas Aset Tetap
banyak pedesaan yang berada di sekitar Terhadap Penghindaran Pajak. ECo-
pabrik-pabrik ini, menjadi kekurangan akses Buss.
ke air bersih. Melihat dari sisi pihak Hidayat, A. T., & Fitria, E. F. (2018).
independen memiliki pengaruh positif Pengaruh Capital Intensity, Inventory
terhadap jalannya usaha perusahaan, penulis Intensity, Profitabilitas dan Leverage
berharap semua perseroan mengampil Terhadap Agresivitas Pajak.
perannya masing-masing dalam ketaatan Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976).
sistem hukum dan regulasi perusahaan. THEORY OF THE FIRM:
2. Bagi Peneliti Selanjutnya : Penulis MANAGERIAL BEHAVIOR,
mengharapkan alangkah baiknya apabila AGENCY COSTS AND
bisa dilakukan untuk jumlah tahun OWNERSHIP STRUCTURE Michael
penelitian ditambahkan sehingga bisa C. JENSEN and William H.
menghasilkan penelitian yang lebih seksama MECKLING·. Journal of Financial
dan mampu memperkirakan kemungkinan Economics, 3.
yang lebih tinggi dalam menunjukkan Novotná, M., Leitmanová, I. F., Alina, J., &
kondisi yang sebenarnya. Volek, T. (2020). Capital intensity and
labour productivity in waste
REFERENSI companies. Sustainability
Ayem, S., & Setyadi, A. (2019). Pengaruh (Switzerland), 12(24), 1–15.
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, https://doi.org/10.3390/su122410300
Komite Audit Dan Capital Nurfadilah, W. (2015). PENGARUH GOOD
IntensityTerhadap Agresivitas Pajak CORPORATE GOVERNANCE,
(Studi Pada Perusahaan Perbankan KARAKTERISTIK PERUSAHAAN
Yang Terdaftar di BEI Periode Tahun DAN REGULASI PEMERINTAH
2013-2017). TERHADAP PENGUNGKAPAN
https://doi.org/10.24964/japd.v1i1.905 CORPORATE SOCIAL
Cette, G., Lopez, J., & Mairesse, J. (2016). RESPONSIBILITY.

11
AUTHORS / GLOBAL ACCOUNTING : ACCOUNTING JOURNAL - VOL. 2. NO. 1 (2023)

Oktaviana Sibuea, A., & Widanarti, H. COMMISSIONERS, BOARD OF


(2016). TANGGUNG JAWAB DIRECTORS, AUDIT COMMITTEE,
SOSIAL PERUSAHAAN AND FIRM SIZE AGAINST
(CORPORATE SOCIAL EARNINGS MANAGEMENT ON
RESPONSIBILITY) TERHADAP MANUFACTURING COMPANIES
LINGKUNGAN (STUDI KASUS PT. LISTED IN INDONESIA STOCK
MARIMAS SEMARANG). In EXCHANGE Oleh. 4, 873–884.
DIPONEGORO LAW JOURNAL (Vol. Wi, P., & Anggraeni, D. (2020). FAKTOR-
5, Issue 3). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Pingga Mahariana, G., & Ramantha, W. MINAT KARYAWAN
(2014). PENGARUH KEPEMILIKAN PERUSAHAAN UNTUK
MANAJERIAL DAN KEPEMILIKAN BERINVESTASI DI PASAR MODAL
INSTITUSIONAL TERHADAP PADA MASA PANDEMI COVID 19.
MANAJEMEN LABA. Jurnal Revenue, 01(01).
Prof. Dr. Sugiyono. (2017). Metode https://doi.org/10.46306/rev.v1i1
Penelitian Bisnis: Pendekatan Wibowo, S. (2016). ANALISIS
Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, dan INDIKATOR KEUANGAN
R&D. In S. Y. Suryandari (Ed.), PERUSAHAAN MIGAS PETRONAS
Bandung Alf (3rd ed., Vol. 1). Alfabeta, MALAYSIA, PERTAMINA
cv. INDONESIA DAN THAI OIL
Ramirez-Rondan, & Nelson R. (2022). Does THAILAND DALAM FLUKTUASI
uncertainty matter for the fiscal HARGA MINYAK MENTAH DUNIA
consolidation and capital intensity (Studi Komparasi). In JOURNAL OF
nexus? BUSINESS STUDIES (Vol. 2, Issue 1).
Taco, C. (2016). THE INFLUENCE OF www.bloombergview.com
EARNING POWER, INDEPENDENT

Anda mungkin juga menyukai