Anda di halaman 1dari 10

JURNAL SKRIPSI PENGARUH KLAIM BANK TERHADAP LABA PERUSAHAAN UMUM JAMINAN KREDIT INDONESIA (PERUM JAMKRINDO) KANTOR

CABANG PALEMBANG Rohma Afriyani Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Darma e-mail : rohme_afriyani@gmail.com

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh klaim bank terhadap laba Perum Jamkrindo Kantor Cabang Palembang. Penelitian dilakukan pada Perum Jamkrindo Kantor Cabang Palembang. Periode pengamatan penelitian dilakukan dari tahun 2010 2012 yaitu selama 3 tahun dengan periode pengamatan laporan keuangan bulanan sehingga yang diperlukan berjumlah 36 periode. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Hasil analisis menunjukkan variabel klaim bank berpengaruh signifikan terhadap laba Perum Jamkrindo Kantor Cabang Palembang. Besar kecilnya klaim bank akan mempengaruhi laba yang diperoleh Perum Jamkrindo. Oleh sebab itu Pimpinan Perum Jamkrindo harus memperhatikan pengeluaran klaim kepada bank yaitu dalam hal pengelolaan pengeluaran khususnya klaim bank agar dapat dijalankan secara efektif sehingga laba yang diperoleh dapat terus meningkat. Kata Kunci: Klaim Bank dan Laba Perusahaan PENDAHULUAN Persaingan dalam bidang perekonomian khususnya dalam bidang usaha saat ini semakin ketat, setiap perusahaan dituntut untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam melaksanakan kegiatannya. Diterapkan strategi ekonomi pasar di Indonesia membuat intensitas persaingan usaha semakin tinggi. Lingkungan bisnis yang dihadapi perusahaan dewasa ini adalah lingkungan dengan tingkat yang kompetitif. Pasar tidak hanya dimasuki oleh produsen dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Untuk dapat bertahan dan berkembang dalam lingkungan bisnis yang kompetitif perusahaan harus bisa meningkatkan posisi produknya dalam masyarakat, karena produk merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi keunggulan bersaing. Demikian banyak usaha yang diciptakan untuk memenangkan persaingan, oleh karena itu setiap perusahaan harus bersaing dan berkompetisi dalam berbisnis dan meraih profit.

Terdapat beberapa tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan, salah satunya adalah memperoleh laba dari hasil usahanya. Laba yang diperoleh perusahaan seringkali menjadi ukuran yang dipakai untuk menilai berhasil atau tidaknya manajemen suatu perusahaan. Oleh karena itu dalam usaha mencapai tujuan tersebut, pihak manajemen perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan seluruh aktivitas perusahaan dan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki agar mampu mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Pencapaian laba yang berubah-ubah dan cenderung menurun apabila dibiarkan terus menerus akan membahayakan eksistensi perusahaan. Hal ini dikarenakan dalam melakukan aktivitas atau kegiatan operasionalnya setiap perusahaan tentunya selalu memerlukan laba. Laba merupakan salah satu komponen terpenting dalam menjalankan roda perusahaan. Oleh karena itu pihak 1 upaya-upaya atau tindakan perbaikan manajemen perusahaan harus melakukan untuk mendapatkan laba yang optimal. Dalam pengeluaran biaya operasional diharapkan perusahaan dapat menggunakan secara efisien, sehingga perusahaan dapat mencapai laba yang optimal. Namun, permasalahan yang sering terjadi pada perusahaan adalah mengenai besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi aktivitas operasional perusahaan yang tidak disertai dengan kenaikan laba. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah apakah klaim bank berpengaruh terhadap laba Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia Kantor Cabang Palembang? PENGERTIAN KLAIM Menurut Sula (2001:43), klaim adalah proses yang mana peserta dapat memperoleh hak-hak berdasarkan perjanjian pertanggungan untuk mendapatkan manfaat atas suatu kerugian. Dalam menghitung jumlah klaim yang akan dibayarkan perusahaan penjamin kepada claimant, Claim analyst menetapkan tiga jumlah manfaat klaim, yaitu : a. Jumlah Manfaat Kematian Jumlah manfaat kematian yang harus dibayar atas kematian tertanggung didasari oleh jumlah uang pertanggungan polis yang bersangkutan. Oleh karena itu, Claim analyst memulai perhitungan jumlah manfaat dengan menentukan jumlah manfaat kematian dasar yang harus dibayarkan. Manfaat kematian penjamin dasar biasanya sama dengan jumlah uang pertanggungan polis yang bersangkutan. Namun demikian, jika surat permintaan polis mengandung pernyataan yang tidak benar mengenai usia, maka jumlah uang pertanggungan polis yang bersangkutan akan disesuaikan untuk menutup pernyataan yang tidak benar tersebut. b. Jumlah Penambahan Claim analyst kemudian akan menetapkan semua jumlah yang harus ditambahkan ke jumlah manfaat kematian tambahan. Daftar jumlah manfaat

yang dapat ditambahkan ke manfaat kematian penjamin dasar adalah sebagai berikut : 1) Penjamin tambahan yang dibayar penuh 2) Accidental death benefit 3) Kelebihan premi yang dibayar dimuka 4) Dividen polis yang masih harus dibayar 5) Dividen polis yang disimpan di perusahaan penjamin untuk mendapatkan bunga/bagi hasil 6) Bunga pembayaran klaim yang ditangguhkan 7) Bunga pinjaman yang dibayar dimuka c. Jumlah pengurangan Claim analyst juga dapat mengurangi jumlah tertentu dari manfaat kematian dasar, termasuk : 1) Premi yang harus dibayar namun belum dibayar selama masa tenggang (grace period) 2) Pinjaman atas polis 3) Bunga/bagi hasil pinjaman polis yang belum dibayar Total pengeluaran yang ada di perusahaan penjamin terdiri dari beban klaim dan beban non klaim. Pengeluaran terbesar yang dimiliki perusahaan penjamin jiwa berasal dari klaim penjamin. Biaya pemasaran merupakan pengeluaran yang harus dipersiapkan perusahaan penjamin dalam rangka membiayai proses penjualan dan distribusi produk dan jasa penjamin ke calon tertanggung. Pengeluaran adminitrasi dan umum tidak kalah pentingnya dalam keberlangsungan operasional perusahaan, seperti pembayaran gaji karyawan. PENGERTIAN LABA Menurut Sartono (2001:122) menyatakan bahwa: laba atau profitabilitas ialah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas adalah selisih antara pendapatan yang lebih besar atas pengeluaran. Suatu perusahaan yang secara konsisten menghasilkan laba dapat terus berbisnis, tumbuh dan meningkatkan kesejahteraan atau meningkatkan nilai perusahaan. Kenaikan nilai perusahaan diindikasikan oleh ukuran-ukuran kenaikan harga saham perusahaan dan pertambahan akun modal dan surplus di dalam neraca perusahaan. Sebaliknya, perusahaan yang terus mengalami kerugian akhirnya akan hilang dari dunia bisnis (Fikri, 2009:17). Selanjutnya Fikri (2009:17) menyatakan walaupun profitabilitas dapat diperoleh dan diukur dalam jangka waktu yang pendek, perusahaan penjamin biasanya berusaha untuk mendapatkan profitabilitas jangka panjang. Profitabilitas jangka panjang memungkinkan perusahaan penjamin untuk : a. Menyediakan dana untuk investasi b. Membayar dividen polis atau participating policy c. Membayar dividen tunai kepada para pemegang saham dan meningkatkan daya tarik saham perusahaan kepada para investor

d. Membuat pemeringkatan yang bermutu tinggi dari lembaga pemeringkat penjamin e. Menyedaikan dana untuk mengembangkan produk, lini produk dan jalur distribusi f. Menyediakan dana untuk ekspansi dan akuisisi Menurut Soemarso (2004:245) laba adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan usaha untuk memperoleh pendapatan tersebut selama periode tertentu. Dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan laba sejauh mana suatu perusahaan memperoleh pendapatan dari kegiatan penjualan sebagai selisih dari keseluruhan usaha yang didalam usaha itu terdapat biaya yang dikeluarkan untuk proses penjualan selama periode tertentu. Pengertian laba menurut Baridwan (2004 : 29) adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari badan usaha dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi badan usaha selama satu periode kecuali yang termasuk dari pendapatan (revenue) atau investasi oleh pemilik. Sedangkan menurut Henry Simamora (2002 : 45) laba adalah perbandingan antara pendapatan dengan beban jikalau pendapatan melebihi beban maka hasilnya adalah laba bersih. Faktor-faktor yang mempengaruhi laba menurut Mulyadi (2001 : 513), yaitu: a. Biaya Biaya yang timbul dari perolehan atau mengolah suatu produk atau jasa akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan. b. Harga Jual Harga jual produk atau jasa akan mempengaruhi besarnya volume penjualan produk atau jasa yang bersangkutan. c. Volume Penjualan Dan Produksi Besarnya volume penjualan berpengaruh terhadap volume produksi produk atau jasa tersebut, selanjutnya volume produksi akan mempengaruhi besar kecilnya biaya produksi. Sedangkan menurut Harahap (2002:233) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi laba adalah: a. Perubahan dalam Prinsip Akuntansi Adalah perubahan yang diterima umum dengan prinsip lain juga diterima umum yang lebih baik, misalnya menggunakan metode penyusutan Straight Line yang sebelumnya Declining Balance, FIFO, LIFO dan sebagainya. b. Perubahan Dalam Taksiran Adalah merubah taksiran dari yang ditetapkan setelah taksiran tersebut tidak sesuai denagn apa yang kita taksir. Contohnya taksiran umum, taksiran deposit, barang tambang dan lain-lain. c. Perubahan Dalam Pelaporan Entity Adalah perubahan yang terjadi sebagai akibat dari perubahan yang materiil yang terjadi dalam Entity yang sebelumnya dilaporkan melaui laporan keuangan. Misalnya anak perusahaan yang sebelumnya dilaporkan mengalami perubahan penting dibanding dengan keadaan sebelumnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laba atau profitabilitas menurut Riyanto, Bambang (2007:37) adalah tinggi rendahnya earning power dipengaruhi oleh: a. Profit margin Yaitu perbandingan antara net operating income atau laba bersih usaha dibandingkan dengan net sales atau penjualan bersih dan dinyatakan dalam prosentase (%). b. Turner of operating asset Yaitu dengan jalan membandingkan antara net sales atau penjualan bersih dengan operating asset atau modal usaha. Sehingga besarnya profitabilitas ekonomi dapat diketahui dengan mengalihkan profit margin dengan turnorver of operating asset. Usaha untuk memperbesar profitabilitas merupakan harapan bagi manajer perusahaan, oleh karena itu untuk mempertinggi profitabilitas perlu diketahui berbagai faktor-faktor yang menentukan tinggi rendahnya profitabilitas. Cara untuk meningkatkan profitabilitas menurut Bambang Riyanto (2007:37-41) yaitu: a. Menaikan profit margin 1) Dengan menambah biaya usaha sampai tingkat tertentu diusahakan tercapainya tambahan sales yang lebih besar daripada tambahan operating expense. 2) Dengan mengurangi pendapatan dari sales sampai tingkat tertentu atau mengurangi usaha relatif lebih besar dari berkurangnya pendapatan dari sales. b. Menaikan atau mempertinggi turnorver of operating asset 1) Dengan menambah modal usaha. 2) Dengan mengurangi sales sampai tingkat tertentu diusahakan penurunan operating asset sebesar-besarnya. HUBUNGAN KLAIM DAN LABA Laba adalah selisih pendapatan atas beban sehubungan dengan kegiatan usaha. Total pengeluaran yang ada di perusahaan penjamin jiwa terdiri dari beban klaim dan beban non klaim. Pengeluaran terbesar yang dimiliki perusahaan penjamin jiwa berasal dari klaim penjamin. Klaim adalah ganti rugi yang dibayarkan atau yang menjadi kewajiban kepada tertanggung atau perusahaan penjamin (ceding company) sehubungan dengan telah terjadinya kerugian. Beban klaim diakui dan dicatat bersamaan dengan timbulnya kewajiban kepada tertanggung/perusahaan penjamin (ceding company) yaitu pada periode tercapainya persetujuan ganti rugi kepada tertanggung. Kemudian beban klaim lainnya (survei klaim) diakui dan dicatat pada saat dikeluarkannya beban tersebut dan diperlakukan sebagai bagian dari beban klaim. Dalam hal ganti rugi belum dapat ditentukan secara definitif, maka pengakuan beban klaim adalah sebesar kewajiban yang diperkirakan (estimasi) dan dibukukan sebagai estimasi klaim tanggungan sendiri. Hal ini sebagaimana yang dimaksud oleh ED PSAK 28 (revisi 2011)

laporan keuangan sangat dipengaruhi oleh unsur estimasi, misalnya estimasi jumlah premi yang belum merupakan pendapatan (unearned premium), estimasi jumlah klaim, termasuk jumlah klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (incurred but not reported claims). Dalam menghitung tingkat premi, usaha penjamin kerugian menggunakan asumsi tingkat risiko dan beban klaim. Oleh sebab itu maka, besar kecilnya klaim nasabah akan mempengaruhi laba yang diperoleh Perum Jamkrindo. Pada kondisi ini, Perum Jamkrindo dalam hal pengelolaan pengeluaran khususnya klaim nasabah agar dapat dijalankan secara efektif sehingga laba yang diperoleh dapat terus meningkat. OBJEK PENELITIAN Penelitian dilakukan pada Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) Kantor Cabang Palembang. Periode pengamatan penelitian dilakukan dari tahun 2010 2012 yaitu selama 3 tahun dengan periode pengamatan laporan keuangan bulanan sehingga yang diperlukan berjumlah 36 periode (3 Tahun X 12 bulan). TEKNIK ANALISIS Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dengan menggunakan program SPSS. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan Uji Signifikan Parameter Individual ( Uji Statistik t). Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2005). Uji t dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas signifikansi t masing-masing variabel yang terdapat pada output hasil regresi menggunakan SPSS. Jika nilai probabilitas signifikansi t lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa ada pengaruh yang kuat antara variabel independen dengan variabel dependen. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan antara tingkat signifikansi (sig) dengan tingkat kesalahan () = 5%. Apabila tingkat signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05 variabel independen tersebut berpengaruh terhadap variabel dependennya. Hal ini juga dapat dilihat dengan membandingkan antara nilai thitung dan ttabel, dimana jika nilai thitung > ttabel berarti terdapat pengaruh. Namun jika thitung < ttabel hal tersebut berarti tidak terdapat pengaruh. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan program SPSS terlihat bahwa tingkat signifikansi untuk variabel klaim sebesar 0,000 lebih kecil dari = 0,05 hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel klaim terhadap laba Perum Jamkrindo Cabang Palembang. Kemudian diperoleh nilai thitung hitung sebesar 4,546 kemudian dibandingkan dengan ttabel sebesar 2,012 (signifikansi = 5%:2 = 0,025 pengujian dua sisi dan df = n 1 = 36 1 = 35). Sehingga di dapat thitung 4,546 > ttabel 1,688, oleh karena itu dapat dikatakan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel beban klaim terhadap laba Perum Jamkrondo Cabang Palembang. Selanjutnya untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel beban klaim terhadap laba dapat dilihat pada tabel coefficient pada kolom beta. Berdasarkan tabel tersebut diperoleh nilai sebesar 0,615 yang berarti bahwa variabel beban klaim mempengaruhi variabel laba Perum Jamkrindo Cabang Palembang sebesar 61,5% sedangkan sisanya sebesar 38,5% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini seperti tingkat pendapatan, ukuran perusahaan, nama baik perusahaan dan lain-lain. PEMBAHASAN Variabel beban klaim mempengaruhi variabel laba Perum Jamkrindo Cabang Palembang, dimana pengaruh tersebut dalam kategori erat. Namun variabel klaim mempunyai sebaran besar karena standar deviasi lebih besar daripada nilai rata-rata (mean), sehingga simpangan data pada variabel klaim ini dapat dikatakan tidak baik. Oleh sebab itu Pimpinan Perum Jamkrindo Cabang Palembang harus mampu dalam hal pengelolaan pengeluaran khususnya klaim bank agar dapat berjalan secara efektif, dengan mempersiapkan dan melaksanakan proses manajemen risiko terintegrasi dengan menyusun SOP proses bisnis berbasis risiko. Mengingat jumlah SOP proses bisnis cukup banyak, maka penyusunan SOP berbasis risiko tersebut dilakukan secara bertahap. Kemudian diterapkan metode kuantitatif, dimana untuk melaksanakan pendekatan metode kuantitatif, maka akan dilakukan penyusunan model perhitungan prediksi risiko. Perhitungan prediksi risiko dari beberapa jenis risiko akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan ketersediaan data dan tingkat kepentingan masing-masing jenis risiko. Sementara itu, untuk variabel laba mempunyai sebaran yang kecil karena standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata ( mean), sehingga simpangan data pada variabel laba ini dapat dikatakan baik. Untuk itu diharapkan Pimpinan Perum Jamkrindo Kantor Cabang Palembang tetap terus mempertahankannya dan lebih ditingkatkan di masa yang akan datang. Laba adalah selisih pendapatan atas beban sehubungan dengan kegiatan usaha. Total pengeluaran yang ada di perusahaan asuransi jiwa terdiri dari beban klaim dan beban non klaim. Pengeluaran terbesar yang dimiliki perusahaan asuransi jiwa berasal dari klaim asuransi. Klaim adalah ganti rugi yang dibayarkan atau yang menjadi kewajiban kepada tertanggung atau perusahaan asuransi (ceding company) sehubungan dengan telah terjadinya kerugian. Beban klaim diakui dan dicatat bersamaan dengan timbulnya kewajiban kepada tertanggung/perusahaan asuransi (ceding company) yaitu pada periode tercapainya persetujuan ganti rugi kepada tertanggung. Kemudian beban klaim lainnya (survei klaim) diakui dan dicatat pada saat dikeluarkannya beban tersebut dan diperlakukan sebagai bagian dari beban klaim. Dalam hal ganti rugi belum dapat ditentukan secara definitif, maka pengakuan beban klaim adalah sebesar kewajiban yang diperkirakan (estimasi) dan dibukukan sebagai estimasi klaim tanggungan sendiri.

Hal ini sebagaimana yang dimaksud oleh ED PSAK 28 (revisi 2011) laporan keuangan sangat dipengaruhi oleh unsur estimasi, misalnya estimasi jumlah premi yang belum merupakan pendapatan (unearned premium), estimasi jumlah klaim, termasuk jumlah klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (incurred but not reported claims). Dalam menghitung tingkat premi, usaha asuransi kerugian menggunakan asumsi tingkat risiko dan beban klaim. Oleh sebab itu maka, besar kecilnya klaim bank akan mempengaruhi laba yang diperoleh Perum Jamkrindo. Pada kondisi ini, Perum Jamkrindo dalam hal pengelolaan pengeluaran khususnya klaim bank agar dapat dijalankan secara efektif sehingga laba yang diperoleh dapat terus meningkat. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian penjelasan hasil penelitian dan pembahasan yang terdapat pada bab sebelumnya, maka peneliti memberikan beberapa kesimpulan dan saran yang masing masing diuraikan sebagai berikut: SIMPULAN 1. Nilai Klaim Perum Jamkrindo Cabang Palembang selama Tahun 2010 2012 mengalami peningkatan dan penurunan, dimana nilai rata-ratanya adalah sebesar 2.901.753.892 dengan standar deviasi (std deviation) sebesar 2.958.234.079 yang berarti variabel Klaim mempunyai sebaran besar karena standar deviasi lebih besar daripada nilai rata-rata ( mean), sehingga simpangan data pada variabel Klaim ini dikatakan tidak baik. 2. Laba yang diperoleh Perum Jamkrindo Cabang Palembang selama periode 2010 2012 mengalami peningkatan dan penuruanan, dimana rata-ratanya adalah sebesar 4.944.928.406 dengan standar deviasi (std deviation) sebesar 4.080.687.714 yang artinya variabel laba mempunyai sebaran yang kecil karena standar deviasi lebih kecil daripada nilai rata-rata (mean), sehingga simpangan data pada variabel laba ini dikatakan baik. 3. Tingkat signifikansi untuk variabel klaim sebesar 0,000 lebih kecil dari = 0,05 hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel klaim terhadap laba Perum Jamkrindo Cabang Palembang. 4. Variabel beban klaim mempengaruhi variabel laba Perum Jamkrindo Cabang Palembang sebesar 61,5% sedangkan sisanya sebesar 38,5% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat pengaruh yang erat antara klaim terhadap laba Perum Jamkrindo Cabang Palembang. SARAN 1. Nilai Klaim yang dikeluarkan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) Cabang Palembang dikategorikan tidak baik. Oleh sebab itu harus dilakukan perbaikan, dimana dalam hal pengelolaan pengeluaran khususnya klaim bank agar dapat berjalan secara efektif, Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) mempersiapkan dan melaksanakan proses manajemen risiko terintegrasi dengan menyusun SOP proses bisnis berbasis risiko. Mengingat jumlah SOP proses bisnis cukup

banyak, maka penyusunan SOP berbasis risiko tersebut dilakukan secara bertahap. Kemudian diterapkan metode kuantitatif, dimana untuk melaksanakan pendekatan metode kuantitatif, maka akan dilakukan penyusunan model perhitungan prediksi risiko. Perhitungan prediksi risiko dari beberapa jenis risiko akan dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan ketersediaan data dan tingkat kepentingan masing-masing jenis risiko. 2. Laba yang diperoleh Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) Cabang Palembang dianggap sudah baik, oleh sebab itu perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan dimasa yang akan datang. Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) terus berupaya meningkatkan kualitas layanan dan jaringan kerjanya di seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepuasan dan loyalitas mitra kerja sehingga pada akhirnya akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan laba Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo). 3. Besar kecilnya klaim bank akan mempengaruhi laba yang diperoleh Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo). Oleh sebab itu Pimpinan Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) harus memperhatikan pengeluaran klaim kepada nasabah yaitu dalam hal pengelolaan pengeluaran khususnya klaim bank agar dapat dijalankan secara efektif sehingga laba yang diperoleh dapat terus meningkat.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta. Astria, Dian. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Laba P.T. Penjamin Takaful Keluarga. Penelitian dipublikasikan di internet. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Baridwan. 2004. Intermediate Accounting. BPFE, Yogyakarta. Dewi Anggadini, Sri. 2009. Pengelolaan Biaya Operasional Dalam Rangka Peningkatan Margin Murabahah. Penelitian dipublikasikan di internet. Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia. Fikri, M. Agung Ali. 2009. Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting Terhadap Laba Perusahaan Penjamin Jiwa (Studi Kasus PT. Penjamin Syariah Mubarakah). Penelitian dipublikasikan di internet. Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Krisdiyanti, Ira. 2010. Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas Pada PT. Pindad (Persero) Bandung. Penelitian dipublikasikan di internet. Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia. PSAK No. 28 Edisi Revisi 2010. Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan: Akuntansi Penjamin Kerugian. IAI: Jakarta Sartono. 2001. Meningkatkan Laba Melalui Pendekatan Akuntansi Keuangan dan Akuntasi Biaya. P.T. Elex Media Komputindo, Jakarta. Soemarso. 2004. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Sula. 2001. Penjamin Syariah (Life and General). Gema Insani, Jakarta. Umar, Husein. 2008. Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta Yuliani. 2007. Hubungan Biaya perasional dengan Kinerja Profitabilitas Pada Sector Perbankan Yang Go Public di BEJ. Penelitian dipublikasikan di internet.

Anda mungkin juga menyukai