Anda di halaman 1dari 2

Rangkuman Perpres 16 Tahun 2018

Latar Belakang

Pengadaan barang dan jasa pemerintah mempunyai peran yang sangat penting dalam
pelaksanaan pembangunan nasional untuk meningkatkan pelayanan publik dan pengembangan
perekonomian nasional dan daerah. Dalam aturan baru ini diharapkan dapat membuktikan dan
mencapai tujuan tersebut. Hal ini juga diamanatkan oleh presiden untuk menyiapkan peraturan
yang mampu mengadakan pengadaan barang dan jasa yang baik, berdasarkan Keputusan Presiden
No. 11 Tahun 2016, tentang Program Penyusunan Presiden Tahun 2016.

Pokok Perubahan
Tujuannya dari perubahan ini ingin menggambarkan peraturan yang efektif dan mudah
dipahami. Perubahan ini dilakukan dengan cara :
1. Pendekatan Simplifikasi :
 Mengembalikan peraturan yang hanya mengatur hal-hal yang perlu diatur yang
bersifat normatif
 Menghilangkan bagian penjelasan, karena berdasarkan pengalaman justru aturan
di bagian penjelasan dijadikan dasar untuk menggugat.

2. Disusun dengan struktur yang lebih sederhana

3. Best Practice, dengan tujuan menciptakan efisien dan efisiensi dalam pengadaan barang
dan jasa.
 Barang dan jasa yang sudah ada aturannya, bahkan aturannya lebih tinggi dari
peraturan presiden dimungkinkan untuk dilaksanakan proses pengadaan sendiri.

Perubahan Istilah, Definisi dan Pengaturan


 UIP (Unit Layanan Pengadaan) menjadi UKC

 Unit Layanan menjadi Unit Kerja

 Istilah Lelang menjadi Tender, berdasarkan KBBI lelang dan tender adalah
aktifitas yang sama namun memiliki arti yang berbeda. Lelang adalah aktifitas
penjual sedangkan Tender adalah aktifitas pembeli. Maka konsekuensinya yang
berbeda, karena lelang adalah aktifitas penjual maka yang dicari adalah harga
tertinggi, sedangkan tender adalah aktifitas pembeli maka yang dicari adalah
harga yang termurah. Dan pengadaan barang dan jasa pemerintah itu memang
harusnya menggunakan istilah Tender.
 Sistem Gugur diubah menjadi Sistem Harga Terendah, dimana istilah system
gugur digunakan untuk menilai profosalnya dan Sistem Harga Terendah adalah
cara untuk menentukan Penyediaanya.
 PPHP (Panitia Penerima Hasil Pekerjaan) diubah istilahnya menjadi (Panitia
Pemeriksa Hasil Pekerjaan) dan bertugag untuk memeriksa hasil pekerjaan.

 Dalam peraturan persyaratan penyedia tetap dituliskan secara umum, namun


tanggung jawabnya lebih ditekankan. Dimana tanggung jawabnya adalah :
1. Bertanggung jawab melaksanakan kontrak
2. Menjaga kualitas, ketetapan waktu, ketetapan volume, dan ketetapan pada saat
penyerahan

 Metode pemilihan lebih disederhanakan

 Jenis kontrak disimplifikasi, dulu ada kurang lebih 11 jenis kontrak, sekarang
hanya dibedakan barang konstruksi jasa lainnya dan jenis kontrak jasa konsultasi

Dengan adanya Peraturan baru ini diharapakan dapat meningkatkan penyediaan barang dan jasa
dan memberikan kesempatan kepada LPSE untuk berdiri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai