Anda di halaman 1dari 48

KEMENTERIAN DALAM

KEMENKEMENTERITERIANAN DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

PENGELOLAAN ASET DESA


(Permendagri Nomor 1 Tahun 2016)
OLEH
Dra. Endang Rahayu S., M.Si

BALAI BESAR PMD MALANG


KEMENTERIAN DALAM NEGERI
MALANG, AGUSTUS 2017
KEMENTERIAN DALAM
KEMENKEMENTERITERIANAN DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

D A S A R H U K U M

UU Nomor 2 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk


Kepentingan Umum;
UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
PP. No. 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No.6 Tahun 2014
tentang Desa Jo PP. No. 47/2015
PP. No.60/2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari APBN Jo PP 22/2015
Permendagri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan desa;
Permendagri No 1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa

2.
KEMENTERIAN DALAM
KEMENKEMENTERITERIANAN DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

PENDAHULUAN

Pengertian Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari
kekayaan asli milik Desa, dibeli atau diperoleh atas beban
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa) atau
perolehan Hak lainnya yang sah.

Ruang lingkup Pengelolaan Aset Desa adalah rangkaian kegiatan


mulai dari perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan,
pengamanan, pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan,
penatausahaan, pelaporan, penilaian, pembinaan, pengawasan,
dan pengendalian aset Desa. 2.
KEMENTERIAN DALAM
KEMENKEMENTERITERIANAN DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

PPemanfaatan dan pemindahtanganan yang sudah berjalan


dan/atau sedang dalam proses sebelum ditetapkannya
Permendgri No 1 Tahun 2016, tetap dapat dilaksanakan sepanjang
tidak bertentangan dengan Peraturan Menteri ini.

Pedoman/juklak/juknis atau sejenisnya yang mengatur tentang


pengelolaan aset Desa wajib menyesuaikan dengan Permendagri
No 1 Tahun 2016 paling lambat 1 (satu) tahun sejak ditetapkan.

2.
KEMENTERIAN DALAM
KEMENKEMENTERITERIANAN DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota agar ikut serta


mensosialisasikan Permendagri 1 Tahun 2016 bagi aparatur
Pemerintah Daerah terkait dan perangkat Desa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 2016 tentang


Pengelolaan Aset Desa dapat di akses melalui
www.jdih.setjen.kemendagri.go.id.

2.
KEMENTERIAN DALAM
KEMENKEMENTERITERIANAN DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

KEKAYAAN ASLI DESA

Kekayaan Asli Desa yang merupakan bagian dari aset desa dapat
berupa tanah kas Desa, tanah ulayat, pasar Desa, pasar hewan,
tambatan perahu, bangunan Desa, pelelangan ikan, pelelangan
hasil pertanian, hutan milik Desa, mata air milik Desa,pemandian
umum, dan aset lainnya milik Desa.

7.
ASET DESA LAINNYA

Kekayaan desa yang


diperoleh dari hibah dan
sumbangan atau sejenis

Kekayaan desa yang


Kekayaan desa yang dibeli atau diperoleh atas beban diperoleh sebagai
APBN, APBD, serta APBDes pelaksanaan dari
perjanjian/kontrak dan lain-
lain sesuai dengan
Kekayaan desa yang ketentuan peraturan
berasal dari perundang-undangan
Hasil kerjasama desa
perolehan lainnya
yang sah
KEMENTERIAN DALAM
KEMENKEMENTERITERIANAN DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

PENGELOLA ASET DESA

Kepala Desa sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan aset desa


berwenang dan bertanggungjawab atas pengelolaan aset desa.

Wewenang dan tanggung jawab Kades selaku pemegang kekuasaan


pengelolaan aset desa:
menetapkan kebijakan pengelolaan aset desa;
menetapkan pembantu pengelola dan petugas/pengurus aset desa;
menetapkan penggunaan, pemanfaatan atau pemindahtanganan aset
desa;
menetapkan kebijakan pengamanan aset desa;
7.
KEMENKEMENTERITERIANAN
KEMENTERIAN DALAM
DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

LANJUTAN

mengajukan usul pengadaan, pemindahtanganan dan


atau penghapusan aset desa yang bersifat strategis
melalui musyawarah desa;
menyetujui usul pemindahtanganan dan penghapusan
aset desa sesuai batas kewenangan; dan
menyetujui usul pemanfaatan aset desa selain tanah
dan/atau bangunan.
7.
KEMENTERIAN DALAM
KEMENKEMENTERITERIANAN DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

LANJUTAN

Aset desa yg bersifat strategis adalah berupa tanah kas Desa,


tanah ulayat, pasar Desa, pasar hewan, tambatan perahu,
bangunan Desa, pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian,
hutan milik Desa, mata air milik Desa, pemandian umum, dan
aset lainnya milik Desa.

Dalam melaksanakan kekuasaan tersebut, Kepala Desa dapat


menguasakan sebagian kekuasaannya kepada Perangkat Desa,
yakni Sekdes selaku pembantu pengelola aset desa dan kepala
urusan sebagai petugas/pengurus aset desa
7.
KEMENKEMENTERITERIANAN
KEMENTERIAN DALAM
DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

Lanjutan..... Meneliti rencana kebutuhan;


Meneliti rencana kebutuhan pemeliharaan aset;
Mengatur penggunaan, pemanfaatan, penghapusan dan
pemindahtanganan aset desa yang telah di setujui oleh Kepala
Tugas dan wewenang Desa;
Sekdes Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi aset
desa;
Melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan
aset desa.

Mengajukan rencana Kebutuhan aset desa;


mengajukan permohonan penetapan penggunaan aset desa yang
diperoleh dari beban APBDesa dan perolehan lainnya yang sah kepada
Tugas dan wewenang Kepala Desa;
Kepala Urusan
Melakukan inventarisasi aset desa;
Mengamankan dan memelihara aset yg dikelolanya;
Menyusun dan menyampaikan laporan aset desa.
11.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KETENTUAN UMUM PENGELOLAAN ASET DESA

1. Aset desa yang berupa tanah disertifikatkan atas nama Pemerintah Desa
2. Aset desa berupa bangunan harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan
dan ditatausahakan secara tertib
3. Aset desa dapat diasuransikan sesuai kemampuan keuangan desa dan
dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Aset desa dilarang untuk diserahkan kepada pihak lain sebagai pembayaran atas
tagihan kepada pemerintah desa.
5. Aset desa dilarang digadaikan atau dijadikan jaminan untuk mendapatkan
pinjaman.
PENGELOLAAN ASET DESA
Perencanaan
Pengendalian Pengadaan

Pengawasan
Penggunaan
merupakan rangkaian kegiatan
mulai dari perencanaan,
Pembinaan pengadaan, penggunaan,
pemanfaatan, pengamanan,
pemeliharaan, penghapusan, Pemanfaatan
pemindahtanganan,
Penilaian penatausahaan, pelaporan,
penilaian, pembinaan,
pengawasan dan pengendalian Pengamanan
aset Desa.
Pelaporan

Pemeliharaan
Penatausahaa
n
Penghapusan
Pemindahta
nganan
KEMENTERIAN DALAM
KEMENKEMENTERITERIANAN DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

Pengelolaan Aset Desa merupakan rangkaian kegiatan mulai dari


perencanaan, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan,
pemeliharaan, penghapusan, pemindahtanganan, penatausahaan, pelaporan,
penilaian, pembinaan, pengawasan dan pengendalian aset Desa.
adalah tahapan adalah kegiatan adalah kegiatan

Penggunaan
Pengadaan
Perencanaan

kegiatan secara untuk yang dilakukan


sistematis untuk melakukan oleh Pengguna
merumuskan pemenuhan Barang dalam
berbagai rincian kebutuhan menggunakan
kebutuhan barang dalam aset Desa yang
barang milik rangka sesuai dengan
desa. penyelenggaraa tugas dan
n pemerintahan fungsi.
desa.
KEMENTERIAN DALAM
KEMENKEMENTERITERIANAN DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

Pengadaan
Analisis Kebutuhan di Desa
- Jumlah atau volume dari aset dimaksud
- Spek yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan desa
Memasukkan rencana pengadaan dalam dokumen
perencanaan di desa yaitu RPJMDes, RKPDes, dan APBDes
Mekanisme pengusulan/penetapan rencana penambahan aset
Mekanisme pengadaan (lelang) sesuai dg ketentuan yg berlaku
KEMENTERIAN DALAM
KEMENKEMENTERITERIANAN DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

Penggunaan
Harus sesuai dengan kebutuhan lingkup kerja
Ditetapkan dengan keputusan yang berwenang dalam rangka
mendukung penyelenggaraan Pemdes
Status penggunaan ditetapkan setiap tahun dengan keputusan
Kades
Kewajiban memelihara, menjaga, dan mengamankan
KEMENKEMENTERITERIANAN
KEMENTERIAN DALAM
DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

Adalah adalah Proses, adalah kegiatan

Pengamanan

Pemeliharaan
Pemanfaatan
pendayagunaan cara perbuatan yang di lakukan
aset Desa secara mengamankan agar semua aset
tidak langsung aset Desa dalam Desa selalu dalam
dipergunakan bentuk fisik, keadaan baik
dalam rangka hukum, dan dalam rangka
penyelenggaraan administratif. penyelenggaraan
tugas pemerintahan
pemerintahan desa.
desa dan tidak
mengubah status
kepemilikan.
KEMENTERIAN DALAM
KEMENKEMENTERITERIANAN DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

adalah kegiatan adalah pengalihan kepemilikan


Penghapusan

Pemindahtanganan
menghapus/meniadakan aset aset Desa.
Desa dari buku data inventaris
desa dengan keputusan kepala
desa untuk membebaskan
Pengelolaan Barang, Pengguna
Barang, dan/ atau kuasa
pengguna barang dari tanggung
jawab administrasi dan fisik atas
barang yang berada dalam
pengguasaannya.
KEMENTERIAN DALAM
KEMENKEMENTERITERIANAN DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

adalah rangkaian adalah penyajian adalah suatu


n
Penatausahaa

Penilaian
Pelaporan
kegiatan yang di keterangan berupa proses kegiatan
lakukan meliputi informasi terkait pengukuran yang
pembukuan, dengan keadaan didasarkan pada
inventarisasi dan objektif aset Desa. data/fakta yang
pelaporan aset obyektif dan
Desa sesuai dengan relevan dengan
ketentuan yang menggunakan
berlaku. metode/teknis
tertentu untuk
memperoleh nilai
aset Desa.
KEMENKEMENTERITERIANAN
KEMENTERIAN DALAM
DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

adalah usaha, Setiap usaha dan adalah suatu


Pembinaan

Pengendalian
Pengawasan
tindakan dan tindakan dalam tindakan
kegiatan yang rangka untuk pengawasan dalam
digunakan secara mengetahui sampai proses pengelolaan
berdayaguna dan dimana aset desa yang
berhasil guna dalam pelaksanaan disertai tindakan
rangka pengelolaan Pengelolaan Aset pelurusan atau
aset desa untuk Desa dilaksanakan mengambil tindakan
memperoleh hasil menurut ketentuan - tindakan perbaikan
yang baik. dan tujuan yang dalam hal
hendak dicapai. pengelolaan aset
desa jika
diperlukan.
KEMENTERIAN DALAM
KEMENKEMENTERITERIANAN DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

PEMANFAATAN ASET DESA


NO PEMANFAATAN PENGERTIAN KETENTUAN
1 Sewa Penyerahan hak penggunaan atau 1. menguntungkan Desa
pemakaian barang kepada pihak 2. tidak merubah status kepemilikan aset desa.
ketiga dalam hubungannya dengan 3. jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun sesuai
sewa menyewa dengan ketentuan dengan bentuk aset desa dan dapat diperpanjang
pihak ketiga tersebut harus 4. Pelaksanaan dan penetapan tarif sewa
memberikan imbalan dalam jangka ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa
waktu tertentu. setelah mendapat persetujuan BPD (ditetapkan
dalam Peraturan Desa).
2 Pinjam pakai Pinjam pakai dilakukan oleh 1. dilaksanakan oleh Kepala Desa setelah mendapat
Pemerintah Desa dengan dengan persetujuan BPD.
Pemerintah Desa lainnya serta 2. Jangka waktu pinjam pakai paling lama 7 (tujuh)
Lembaga Kemasyarakatan Desa. hari dan dapat diperpanjang;
Pinjam pakai aset desa dapat
dilakukan kecuali terhadap tanah,
bangunan dan aset bergerak berupa
kendaraan bermotor.
KEMENKEMENTERITERIANAN
KEMENTERIAN DALAM
DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

PEMANFAATA N ASET DESA


NO PEMANFAATAN PENGERTIAN KETENTUAN

3 Kerjasama Kerjasama pemanfaatan aset desa 1. tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana
Pemanfaatan berupa tanah dan/atau bangunan dalam APBDes untuk memenuhi biaya
dengan pihak lain dilakukan atas operasional/pemeliharaan/perbaikan aset
dasar mengoptimalkan daya guna Desa;
dan hasil guna aset desa serta 2. Penetapan mitra kerjasama pemanfaatan
meningkatkan pendapatan desa berdasarkan musyawarah mufakat antara
Kepala Desa dan BPD;
3. ditetapkan oleh Kepala Desa setelah mendapat
persetujuan BPD;
4. dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis dari
Bupati/Walikota.
5. tidak dibolehkan menggadaikan/
memindahtangankan kepada pihak lain;
6. jangka waktu paling lama 15 (lima belas) tahun
dan dapat diperpanjang
KEMENKEMENTERITERIANAN DDALAALN
KEMENTERIAN DALAM AMEGERI
MNENEGGERIERI

PEMANFAATAN SET DESA


NO
PEM A
ANFAATAN PENGERTIAN KETENTUAN

4 Bangun guna serah Pemanfaatan aset desa berupa a. Pemanfaatan aset desa berupa Bangun Guna
atau Bangun serah tanah oleh pihak lain dengan cara Serah dan Bangun Serah Guna dilakukan atas
guna. mendirikan bangunan dan/atau dasar:
sarana berikut fasilitasnya, pemerintah desa memerlukan bangunan dan
kemudian didayagunakan oleh fasilitas bagi penyelenggaraan pemerintahan desa;
pihak lain tersebut dalam jangka tidak tersedia dana dalam APBDesa untuk
waktu tertentu yang telah penyediaan bangunan dan fasilitas tersebut.
disepakati untuk selanjutnya b. dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis dari
diserahkan kembali tanah beserta Bupati/Walikota.
bangunan dan/atau sarana berikut c. Jangka waktu pemanfaatan aset desa berupa
fasilitasnya setelah berakhirnya Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna
jangka waktu perjanjian. paling lama 20 (dua puluh) tahun dan dapat
diperpanjang setelah terlebih dahulu dilakukan
evaluasi oleh Tim yang dibentuk Kepala Desa dan
difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
d. Dalam hal jangka waktu bangun guna serah atau
ISI PERJANJIAN
Sewa Pinjam pakai Kerjasama Pemanfaatan Bangun guna serah atau
Bangun serah guna
1. para pihak yang terikat 1. para pihak yang terikat 1. para pihak yang terikat 1. Para pihak yang terikat
dalam perjanjian; dalam perjanjian; dalam perjanjian; dalam perjanjian;
2. objek perjanjian sewa; 2. jenis atau jumlah barang 2. objek kerjasama 2. objek bangun guna
3. jenis, luas atau jumlah yang dipinjamkan; pemanfaatan; serah;
barang, besaran sewa 3. jangka waktu pinjam 3. jangka waktu; 3. jangka waktu bangun
dan jangka waktu; pakai; 4. hak dan kewajiban para para pihak yang terikat
4. tanggung jawab penyewa 4. tanggung jawab pihak; dalam perjanjian;
atas biaya operasional peminjam atas biaya 5. Penyelesaian 4. penyelesaiaan
dan pemeliharaan operasional dan perselisihan; perselisihan;
selama jangka waktu pemeliharaan selama 6. keadaan di luar 5. keadaan diluar
sewa; jangka waktu kemampuan para pihak kemampuan para pihak
5. hak dan kewajiban para peminjaman; (force majeure); dan (force majeure); dan
pihak; 5. hak dan kewajiban para 7. peninjauan pelaksanaan 6. persyaratan lain yang di
6. keadaan di luar pihak; perjanjian. anggap perlu;
kemampuan para pihak 6. keadaan di luar 7. Bangunan dan
(force majeure); dan kemampuan para pihak fasilitasnya yang menjadi
7. persyaratan lain yang di (force majeure); dan bagian hasil dari
anggap perlu. 7. persyaratan lain yang di pelaksanaan bangun
anggap perlu. guna serah atau bangun
serah guna harus
pengamanan
Pengamanan Aset
Desa wajib
dilakukan oleh
PENGAMANAN
Meliputi:
Kepala Desa dan
Perangkat Desa
administrasi fisik > untuk Hukum
mencegah terjadinya
penurunan fungsi
barang, penurunan
jumlah barang dan
hilangnya barang antara lain
pembukuan Inventarisasi Pelaporan penyimpana dengan
n dokumen melengkapi
kepemilikan bukti status
kepemilikan
Tanah & Selain Tanah &
Bangunan Bangunan

Biaya Pengamanan
Aset Desa
dilakukan dilakukan
dibebankan pada dengan cara dengan cara
APBDesa pemagaran dan penyimpanan
pemasangan dan
tanda batas pemeliharaan
Penghapusan
Penghapusan aset desa
merupakan kegiatan Penghapusan aset desa
menghapus/meniadakan dilakukan dalam hal aset
aset desa dari buku data desa karena terjadinya:
inventaris desa
beralih sebab
pemusnahan
kepemilikan lain
putusan
berupa aset yang
pemindahtangana pengadilan
Penghapusan aset n atas aset desa yang telah sudah tidak dapat Penghapusan aset
kepada pihak lain berkekuatan dimanfaatkan desa karena terjadinya
desa yang bersifat dan/atau tidak
hukum tetap sebab lain:
strategis terlebih memiliki nilai
dahulu dibuatkan Desa yang kehilangan ekonomis, antara
Berita Acara dan hak sebagai akibat dari lain meja, kursi,
komputer Hilang Kecurian terbakar
ditetapkan dengan putusan pengadilan,
Keputusan Kepala wajib menghapus dari
daftar inventaris aset dibuatkan Berita
Desa setelah milik desa Acara pemusnahan
mendapat
sebagai dasar
persetujuan penetapan keputusan
Bupati/Walikota Kepala Desa tentang
Pemusnahan
Penghapusan

Aset milik desa yang Aset milik desa


Aset milik desa-desa
desa-nya dihapus yang desa-nya
sebagai dampak yang digabung sebagai dihapus
dampak pembangunan dan/atau
pembangunan seperti digabung dalam
seperti waduk
waduk rangka
penataan desa,
aset desa yang
uang penggantinya menjadi desa-nya
milik desa dan merupakan dihapus
uang penggantinya diserahkan
pendapatan desa yang
kepada pemerintah
penggunaannya
menjadi milik
Kabupaten/Kota sebagai desa yang
diprioritaskan untuk
pendapatan daerah digabung.
pembangunan sarana
prasarana desa
PEMINDAHTANGANAN

Pemindahtanganan aset
Desa terdiri dari:

Penyertaan
Tukar menukar modal
Penjualan
pemerintah
Desa .
Pemindahtanganan Aset Desa berupa Tanah dan/atau
Bangunan milik Desa hanya dilakukan dengan :

untuk kepentingan umum.


Tukar bukan untuk kepentingan
umum. Berupa Tanah
menukar tanah milik Desa yang berada di
luar desa.
Kas Desa
(TKD)
dilakukan dalam rangka dan/atau
Penyertaan pendirian, pengembangan dan bangunan
peningkatan kinerja Badan
modal Usaha Milik Desa (BUMDes). milik Desa
Aset Desa
dapat dijual,
apabila:

Tidak memiliki nilai manfaat dan/atau nilai berupa tanaman tumbuhan dan ternak yang
ekonomis dalam mendukung penyelenggaraan dikelola oleh Pemerintahan Desa, seperti
Pemerintahan Desa; pohon jati, meranti, bambu, sapi, kambing

Antara lain meja, kursi, komputer, mesin


Penjualan
langsung tik serta tanaman tumbuhan dan ternak;
dan/atau

antara lain kendaraan bermotor,


Lelang peralatan mesin;
Penatausahaan

di-
sudah ditetapkan Inventarisir diatur dalam
penggunaannya pedoman umum
dalam buku
mengenai
inventaris aset
kodefikasi aset
desa
desa

Aset Desa kodefikasi


Penilaian

Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
bersama Pemerintah Penilaian Aset
Desa Desa Penilai Pemerintah,
sesuai ketentuan atau
peraturan perundang- Dalam rangka
undangan Penilai Publik
Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan
Inventarisasi berupa tanah
dan/atau bangunan
dan Penilaian Penilai Aset
Aset Desa Desa
Tukar Menukar

Aset Desa berupa


Tanah

selain untuk
Untuk Bukan untuk kepentingan
Kepentingan Kepentingan umum dan bukan
Umum Umum untuk kepentingan
umum
Tukar Menukar
Untuk Kepentingan Umum

dilakukan apabila lokasi


setelah terjadi tanah pengganti
kesepakatan apabila tanah tidak tersedia di
besaran ganti pengganti belum penggantian Desa setempat,
rugi sesuai harga tersedia maka berupa uang tanah pengganti tanah pengganti
yang terhadap tanah harus digunakan diutamakan dapat berlokasi
menguntungkan pengganti untuk membeli berlokasi di Desa dalam satu
desa dengan terlebih dahulu tanah pengganti setempat Kecamatan
menggunakan dapat diberikan yang senilai dan/atau Desa
nilai wajar hasil berupa uang dikecamatan lain
perhitungan yang berbatasan
tenaga penilai langsung
Pasal 10 UU 2/2012

Tanah untuk kepentingan umum digunakan untuk pembangunan (18 item):


pertahanan dan keamanan nasional;
jalan umum, jalan tol, terowongan, jalur kereta api,
stasiun kereta api, dan fasilitas operasi kereta api;
waduk, bendungan, bendung, irigasi, saluran air
minum, saluran pembuangan air dan sanitasi, dan
bangunan pengairan lainnya;
pelabuhan, bandar udara, dan terminal;
infrastruktur minyak, gas, dan panas bumi;
pembangkit, transmisi, gardu, jaringan, dan distribusi
tenaga listrik;
Lanjutan...
jaringan telekomunikasi dan informatika Pemerintah;
tempat pembuangan dan pengolahan sampah;
rumah sakit Pemerintah/Pemerintah Daerah;
fasilitas keselamatan umum;
tempat pemakaman umum Pemerintah/Pemerintah
Daerah;
fasilitas sosial, fasilitas umum, dan ruang terbuka
hijau publik;
cagar alam dan cagar budaya
kantor Pemerintah/Pemerintah Daerah/desa;
penataan permukiman kumuh perkotaan dan/atau konsolidasi tanah,
serta perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan
status sewa;
prasarana pendidikan atau sekolah Pemerintah/Pemerintah Daerah;
prasarana olahraga Pemerintah/Pemerintah Daerah;
pasar umum dan lapangan parkir umum.
Tahapan tukar menukar TD untuk kepentingan
Umum (lokasi tanah pengganti di desa setempat)

GUBERNUR

Selanjutnya,
Menyampaikan
permohonan ijin tukar
menukar tanah milik
desa 3
BUP/WALIKOTA

2 Menyampaikan Surat Hasil


Menyampaikan Musdes ttg tukar menukar
permohonan ijin tukar Tanah Milik Desa dg lokasi
menukar tanah milik
1 tanah pengganti di desa
desa setempat

KADES
37
Tahapan tukar menukar TD untuk kepentingan Umum
(lokasi tanah pengganti tidak di desa setempat)

Sebelum memberikan
persetujuan, gubernur dpt
GUBERNUR melakukan kunjungan
lapangan dan verifikasi
melakukan tinjauan lapangan
dan verifikasi data utk
4 data
1. Tinjauan lapangan dilakukan
utk melihat dan mengetahui mendapatkan kebenaran
secara materiil kondisi fisik
lokasi tanah milik desa dan
materiil dan formil yg
dituangkan dlm berita acara
lokasi calon pengganti
2. Verfikasi data dilakukan utk utk selanjutnya disampaikan 3
Melaporkan hasil
memperoleh bukti formil melalui
pemdes dihadiri unsur Pemdes,
kpd gubernur sebagai bahan BUP/WALIKOTA tukar menukar
pertimbangan persetujuan
BPD, pihak yg melakukan tukar
menukar, pihak pemilik tanah
6 kepada Mendagri
utk tanah pengganti, aparat
kec, pemda kab/kota dan prov
dan pihak dan/atau instansi
terkait lainnya Menyampaikan Surat
3. Hasilnya dimuat dalam berita
acara yg memuat hasil musdes,
Menyampaikan
2 Hasil Musdes ttg tukar
letak, luasan, harga wajar, tipe menukar Tanah Milik
permohonan ijin
tanah desa berdasar
penggunaannya, dan bukti tukar menukar tanah
1 Desa dg lokasi tanah
pengganti tidak di desa
kepemilikan tanah yg ditukar dg
milik desa setempat
tanah penggantinya

Setelah mendapat 5
persetujuan gub, kades KADES
menetapkan Perdes ttg
tukar menukar tanah
milik desa 38
KEMENKEMENTERITERIANAN
KEMENTERIAN DALAM
DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

Tukar Menukar Yang Bukan Kepentingan Umum

Tukar menukar tanah milik desa bukan untuk pembangunan


kepentingan umum hanya dapat dilakukan apabila ada
kepentingan nasional yang lebih penting dan strategis
dengan tetap memperhatikan dan menyesuaikan rencana
tata ruang wilayah (RTRW)
Kepentingan nasional yang lebih penting dan strategis
seperti pengembangan kawasan industri dan perumahan

39
KEMENTERIAN DALAM
KEMENKEMENTERITERIANAN DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

Lanjutan .......

Ketentuan Tukar Menukar yg Bukan Untuk Kepentingan Umum


Dapat dilakukan setelah terjadi kesepakatan besaran ganti rugi sesuai harga yang
menguntungkan desa dg menggunakan nilai wajar hasil perhitungan tenaga
penilai
Tanah pengganti diusahakan berada di lokasi desa setempat, namun apabila tdk
tersedia dapat berlokasi dalam satu kecamatan dan/atau desa dikecamatan lain
yg berbatasan langsung;
Sebelum Bupati mengajukan permohonan ijin kpd Gubernur, terlebih dahulu
membentuk Tim Kajian Kabupaten berdasarkan S.K. Bupati;
Tim kajian keanggotaannya terdiri dari SKPD terkait sesuai kebutuhan, dan
mengikutsertakan tenaga penilai professional sesuai bidangnya;
Tim mengkaji berupa peningkatan ekonomi desa, menguntungkan desa, & tdk
merugikan aset desa; 40
KEMENKEMENTERITERIANAN
KEMENTERIAN DALAM
DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

Lanjutan .......

Proses Tukar Menukar yg Bukan Untuk Kepentingan Umum


Ditetapkan dg Perdes;
Ditetapkan setelah mendapat ijin dari Bup/Walikota, Gubernur, dan persetujuan
Menteri;
Sebelum Bupati mengajukan permohonan ijin kpd Gubernur, terlebih dahulu
membentuk Tim Kajian Kabupaten /Kota;
Tim kajian keanggotaannya terdiri dari SKPD terkait sesuai kebutuhan, dan
mengikutsertakan tenaga penilai;
Tim mengkaji berupa peningkatan ekonomi desa, menguntungkan desa, & tdk
merugikan aset desa;

41
KEMENKEMENTERITERIANAN
KEMENTERIAN DALAM
DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

Lanjutan .......

Hasil kajian Tim Kabupaten/kota disampaikan kepada Gubernur utk permohonan


ijin ;
Sebelum Gubernur mengeluarkan ijin, terlebih dahulu melakukan telaahan
berupa tinjauan lapangan dan verifikasi data di lokasi tanah kas desa maupun di
lokasi penggantinya;
Kemudian hasil telaahan Provinsi yg dituangkan dalam berita acara beserta
kelengkapan dokumen hasil kajian Pemerintah Kabupaten, diajukan kepada
Menteri Dalam Negeri untuk mendapatkan persetujuan;

42
KEMENKEMENTERITERIANAN
KEMENTERIAN DALAM
DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

Lanjutan .......

Selanjutnya Menteri Dalam Negeri melalui Dirjen Bina Pemdes


melakukan tinjauan lapangan dan verifikasi data guna
memperoleh kebenaran materiil dan formil yg dituangkan dlm
berita acara sebagai bahan pertimbangan utk menerbitkan
Surat Menteri Dalam Negeri

43
KEMENKEMENTERITERIANAN
KEMENTERIAN DALAM
DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

Tukar Menukar Selain untuk kepentingan Umum dan


Yang Bukan untuk Kepentingan Umum

Tanah milik Desa berada di Luar Desa atau tanah milik desa
tidak satu hamparan yang terhimpit oleh hamparan tanah
pihak lain dan/atau tanah milik desa yang didalamnya terdapat
tanah pihak lain dapat dilakukan tukar menukar ke lokasi desa
setempat.

44
KEMENKEMENTERITERIANAN
KEMENTERIAN DALAM
DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

Ketentuannya..

tukar menukar tanah milik desa dimaksud harus senilai


dengan tanah penggantinya dan memperhatikan nilai wajar
ditetapkan dengan Peraturan Desa tentang tukar menukar
Tanah milik desa
Peraturan Desa dimaksud, ditetapkan setelah mendapat ijin
dari Bupati/Walikota.

45
KEMENKEMENTERITERIANAN
KEMENTERIAN DALAM
DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

(Ketentuan Peralihan)
Pengelolaan aset desa khususnya yg
terkait dg pemanfaatan dan
pemindahtanganan yg sudah berjalan
dan/atau sedang dalam proses sebelum
ditetapkannya Permendagri ini, tetap
dapat dilaksanakan sepanjang tidak
bertentangan dengan Permendagri ini
KEMENKEMENTERITERIANAN
KEMENTERIAN DALAM
DDALAALNEGERI
AMMNENEGGERIERI

Surat MDN No. 143/944/PMD tgl 8 Februari 2012


perihal Penyelesaiaan Administrasi Penggantian Tanah Kas Desa
(TKD) Untuk Kepentingan Umum

Pembiayaan seluruh administrasi dalam proses tukar


menukar sampai dengan penyelesaiaan sertifikat TKD
pengganti adalah diluar nilai ganti kerugian atas tukar
menukar TKD yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

47
Terima kasih
SRI HAYATI, S.SOS, MA, M.SI
HP. 0813 1512 2929
srihayati2@gmail.com

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Anda mungkin juga menyukai