Anda di halaman 1dari 30

Akuntansi Keuangan Lanjutan 2

Kelompok 5
Amalia Millenia / 023002108056
Ersa Pasca Dwi N / 023002108017
Imam Tabroni / 023002108029
Pengertian Reorganisasi
Situasi dimana aktiva dari perusahaan yang mengalami
kesulitan keuangan dan penyusunan kembali struktur
permodalan perusahaan untuk mencerminkan tiap
perubahan pada sisi aktiva.

Ketika terjadi kebangkrutan, beberapa perusahaan masih


berusaha bahwa perusahaan tersebut masih dapat di
reorganisasi.
Rencana Reorganisasi
Rencana reorganisasi harus:
1. Identifikasi kelas klaim
2. Tentukan setiap kelas klaim yang tidak mengalami penurunan nilai
3. Tentukan setiap kelas klaim yang mengalami penurunan nilai
4. Perlakukan semua klaim dalam kelas tertentu sama
5. Menyediakan sarana yang memadai untuk pelaksanaan rencana (seperti retensi properti oleh
debitur, merger, modifikasi hak gadai, dan perpanjangan tanggal jatuh tempo)
6. Melarang penerbitan efek ekuitas tanpa hak suara
7. Berisi ketentuan untuk pemilihan pejabat dan direktur yang konsisten dengan kepentingan
kreditor, pemegang saham, dan kebijakan publik
Menentukan Nilai Reorganisasi
Perusahaan Pelaporan keuangan perusahaan
yang direorganisasi harus
memenuhi kualifikasi sebagai
Nilai reorganisasi ditentukan Pembukuan Awal Baru (Fresh-Start
dengan nilai yang disetujui Reporting) dengan syarat:
kreditor untuk memulihkan a. Nilai reorganisasi lebih kecil
(recover) dan berapa nilai dibanding dengan nilai buku semua
saham perusahaan yang kewajiban dari perusahaan yang
direorganisasi yang diterima direorganisasi
oleh setiap kreditur ketika b. Pemegang saham lama memiliki
perusahaan bangkit dari porsi kepemilikan kurang dari 50%
kebangkrutan. dalam struktur pemilik baru. Hal ini
dimaksudkan supaya pemilik lama
kehilangan pengendalian yang
signifikan
Pelaporan Keuangan Selama

Reorganisasi
Tujuan dari laporan keuangan perusahaan adalah untuk
mencerminkan evolusi keuangan selama proses kebangkrutan.
Oleh karena itu, laporan keuangan harus membedakan
transaksi dan peristiwa yang terkait langsung dengan
reorganisasi dari operasi bisnis yang sedang berjalan

NEXT
Ilustrasi Kasus
Reorganisasi
Tiger Corporation mengajukan perlindungan dari
kreditor pada tanggal 5 Januari 2016. Tiger
Corporation adalah debitor pemilik dan, pada saat
pengajuan, neracanya berisi pos-pos berikut (jumlah
dalam ribuan):
Reklasifikasi Liabilitas Pada awal tahun 2016, Tiger Corporation
mereklasifikasikan liabilitas yang dapat
yang akan dikompromikan ke dalam akun terpisah. Entri
untuk mencatat reklasifikasi adalah sebagai
dikompromikan berikut (dalam ribuan dollar)
Neraca
Menutup Kewajiban yang
direklasifikasi

Laporan Gabungan Laba


Rugi & Laba ditahan
Pelaporan

Laporan
Arus Kas
Pelaporan

Operasi
Selama 6 bulan berikutnya, Tiger terus beroperasi sembari mengupayakan rencana
reorganisasi, dan pada tanggal 30 Juni 2017, Tiger sudah memiliki sebuah rencana.
Jumlah neraca dan laba rugi yang merefleksikan operasi untuk 6 bulan pertama
tahun 2017 diikhtisarkan sebagai berikut
Rencana
Reorganisasi
Setelah melalui reorganisasi yang ekstensif diantara pihak yang berkepentingan, nilai reorganisasi sebesar $
2.200.000 disetujui, dan rencana reorganisasi diajukan kepada pengadilan. Ketentuan dalam rencana reorganisasi
Tig diusulkan menyebutkan hal-hal berikut:
1. Utang obligasi Tig 15% dijamin dengan tanah dan bangunan. Para pemegang obligasi setuju untuk menerima
saham biasa baru senilai $ 500.000, utang senior obligasi 12% sebesar $ 500.000, dan kas sebesar $ 100.000 yang
dibayar pada tanggal 31 Desember 2017
2. Klaim pajak prioritas sebesar $ 150.000 akan dibayar tunai setelah rencana reorganisasi dikonfirmasi oleh
pengadilan kebangkrutan
3. Sisa klaim prapetisi yang tidak dijamin dan non prioritas sebesar $ 950.000 akan diselesaikan sebagai berikut.
a. Kreditor yang dipresentasikan oleh utang usaha akan menerima $ 275.000 utang subordinasi dan saham biasa
senilai $ 140.000
b. Bunga akrual sebesar $ 90.000 atas obligasi 15% akan diabaikan
c. Wesel bayar sebesar $ 260.000 kepada bank akan ditukar dengan utang subordinasi sebesar $ 120.000 dan
saham biasa senilai $ 60.000
4. Para pemegang ekuitas akan menukar sahamnya dengan saham biasa senilai $ 100.000 milik perusahaan baru
Pelaporan
Fresh-start
Nilai reorganisasi dibandingkan dengan total kewajiban
pasca peradilan dan klaim yang diizinkan pengadilan pada
tanggal 30 Juni untuk menentukan apakah pelaporan awal
yang baru sudah sesuai (jumlahnya dalam ribuan dolar):

Kelebihan kewajiban atas nilai reorganisasi menunjukkan


bahwa kondisi pertama dari pelaporan awal yang baru
terpenuhi.

Rencana reorganisasi mengharuskan pemegang ekuitas


lama mempertahankan kurang dari 50% kepentingan
dalam perusahaan baru, sehingga kondisi kedua juga
terpenuhi.

Berolit ikhtisar usulan struktur modal yang direorganisasi


adalah sebagai berikut: (dalam ribuan dolar).
Pelaporan
Fresh-start

Tiger Corporation mencatat ketentuan rencana


reorganisasi dan penerapan pelaporan awal baru
dalam pembukuan entitas lama sebagai berikut
(dalam ribuan dolar):
Pelaporan Fresh-start
Aset Tiger Corp. yang memiliki nilai wajar berbeda dengan nilai
buku tercatat pada tanggal 30 Juni 2017, diringkas sebagai
berikut: (dalam ribuan dolar)
Pelaporan Fresh-start

Kertas Kerja untuk Menunjukkan


Konfirmasi Rencana Reorganisasi
dengan Pelaporan Fresh-start
Kuasi
Reorganisasi
Konsep Akuntansi Kuasi Reorganisasi
Prosedur penataan kembali ekuitas yang dilakukan dalam hal
perusahaan menderita kerugian terus menerus dan terdapat defisit
dalam jumlah yang sangat material. Tindakan ini harus didasarkan atas
keputusan formal para pemegang saham.

Hal ini bisa dicapai bila perusahaan, meski defisit disebabkan operasi
masa lalu, masih memiliki prospek baik di masa mendatang. Prospek ini
bisa timbul dari pengembangan produk dan pasar baru, masuknya grup
manajemen baru, atau adanya peningkatan kondisi perekonomian yang
dapat mendorong peningkatan hasil operasi.
Definisi Kuasi Reorganisasi

Kuasi-reorganisasi merupakan prosedur akuntansi yang


mengatur perusahaan merestrukturisasi ekuitasnya dengan
menghilangkan defisit dan menilai kembali seluruh aktiva
dan kewajibannya. Dengan ini diharapkan perusahaan bisa
meneruskan usahanya secara lebih baik, seolah-olah mulai
dari awal yang baik (fresh start), dengan neraca yang
menunjukkan nilai sekarang dan tanpa dibebani defisit.
Pengakuan Kuasi-Reorganisasi

Kuasi-reorganisasi bukan sekadar cara untuk menampilkan posisi


keuangan yang lebih baik dengan cara penghapusan (eliminasi) defisit.
Kuasi- reorganisasi merupakan cara untuk menyelamatkan perusahaan
yang terbebani dengan saldo laba negatif yang material, sementara
perusahaan tersebut sesungguhnya memiliki prospek usaha yang baik.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu perusahaan untuk


melakukan kuasi-reorganisasi adalah :
(a) Perusahaan mengalami defisit dalam jumlah yang material;
(b) Perusahaan harus memiliki status kelancaran usaha dan memiliki
prospek yang baik pada saat kuasi-reorganisasi dilakukan;
(c) Saldo laba setelah proses kuasi-reorganisasi harus nol; dan
(d) Tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku
Pengukuran Kuasi Reorganisasi

Contoh teknik penilaian tersebut antara lain meliputi;


1. Nilai sekarang (present value) atau arus kas
diskontoan (discounted cash flow) dengan
mempertimbangkan tingkat risiko yang dihadapi;
2. Model penentuan harga opsi (option-pricing
models);
3. Penentuan harga matriks (matrix pricing); dan
4. Analisis fundamental (fundamental analysis).
PENGUNGKAPAN

Perusahaan yang melakukan kuasi-reorganisasi harus mengungkapkan hal-hal


berikut:
1. Alasan perusahaan melakukan kuasi-reorganisasi.
2. Status going concern perusahaan dan rencana manajemen dan pemegang
saham setelah kuasi-reorganisasi yang menggambarkan prospek usaha di
masa mendatang.
3. Neraca harus menyajikan jumlah saldo laba negatif (defisit) yang dieliminasi
dan jumlah tersebut disajikan selama tiga tahun berurutan sejak kuasi-
reorganisasi.
4. Catatan atas laporan keuangan harus mengungkapkan metode penentuan
nilai wajar yang digunakan untuk menilai aktiva dan kewajiban pada saat
dilakukan kuasi-reorganisasi.
5. Untuk jangka waktu 10 tahun ke depan sejak kuasi-reorganisasi, akun saldo
laba dalam neraca harus diberi keterangan tentang tanggal terjadinya kuasi-
reorganisasi.
TATA CARA PELAKSANAAN KUASI REORGANISASI

1. Kuasi Reorganisasi dilakukan dengan cara mengeliminasi saldo laba negatif menggunakan pos-pos ekuitas di bawah
ini yang nilainya positif dengan urutan prioritas sebagai berikut:
a. Agio saham;
b. Selisih modal dari transaksi saham treasuri;
c. Selisih kurs atas modal disetor;
d. Selisih transaksi dengan pihak non pengendali;
e. Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali; dan
f. Modal saham.

2. Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf e dapat digunakan
untuk mengeliminasi saldo laba negatif jika telah tercantum dalam laporan keuangan tahunan yang diaudit selama 2
(dua) tahun berturut-turut.

3. Dalam hal Kuasi Reorganisasi menyebabkan terjadinya pengurangan modal yang memerlukan persetujuan regulator,
maka:
a. pengurangan modal tersebut wajib diselesaikan sebelum melakukan keterbukaan informasi dalam rangka Kuasi
Reorganisasi; dan

kELOMPOK 5
b. Tanggal Kuasi Reorganisasi harus menggunakan tanggal setelah persetujuan regulator yang berwenang.
4. Dalam hal pos-pos ekuitas sebagaimana dimaksud dalam angka 1 tidak cukup untuk
mengeliminasi saldo laba negatif, maka wajib dilakukan penambahan modal sebelum
melakukan Kuasi Reorganisasi, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Saldo laba setelah proses eliminasi pada tanggal Kuasi Reorganisasi harus nol.

6. Dalam hal terdapat perubahan kebijakan akuntansi yang akan diterapkan dalam periode
tahun buku setelah periode terjadinya Kuasi Reorganisasi, maka kebijakan akuntansi
tersebut harus diterapkan sebelum atau bersamaan dengan Kuasi Reorganisasi, kecuali
penerapan dini tidak diperkenankan oleh Standar Akuntansi Keuangan tersebut.

7. Memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebelum melakukan Kuasi


Reorganisasi

kELOMPOK 5
Contoh Soal Kuasi Reorganisasi
1. PT Hisense mengalami defisit laba ditahan lebih dari 45% dari modal disetor sampai akhir
tahun 2010 akibat dari kerugian yang dialami di periode-periode sebelumnya. Disamping
itu perusahaan juga mengalami kesulitan finansial sehingga tidak ada kemungkinan untuk
melunasi kewajibannya. Namun manajemen berkeyakinan dapat menghasilkan laba
ditahan di periode yang akan datang, khususnya apabila dilakukan penurunan nilai
terhadap aktiva yang dianggap overload dan dilakukan penataan struktur modal.
Contoh Soal Kuasi Reorganisasi
Manajemen akhirnya melakukan kuasi reorganisasi pada tahun 2011 dengan persetujuan berbagai pihak
terkait. Beberapa tahapan yang dilakukan oleh manajemen adalah:
1. Menurunkan nilai buku beberapa aktiva agar sesuai dengan nilai wajarnya.
2. Menurunkan nilai nominal saham perusahaan.
3. Mengurangi total defisit laba ditahan

Mulai dengan tahapan pertama, manajemen melakukan penurunan nilai buku beberapa aktiva sesuai nilai
wajarnya, sehingga didapat jurnal sebagai berikut:

Dari jurnal diatas, manajemen menganggap laba ditahan mengalami overload dari semula $150.000
menjadi $185.960 ($150.000 + $35.960).
Contoh Soal Kuasi Reorganisasi

Tahap kedua ialah menurunkan nilai saham karena tambahan modal disetor sebesar $170.010 yang dimiliki
perusahaan tidak dapat menutupi defisit laba ditahan yang kemudian menjadi $185.960. Sehingga nilai pari
saham harus diturunkan minimal $15.950 ($185.960 - $170.010) seluruhnya atau senilai $6,38 per lembar
saham. Jurnalnya adalah sebagai berikut:

Tahap terakhir adalah dengan menghapus defisit laba ditahan sebesar $185.960. Jurnalnya adalah sebagai
berikut:
Contoh Soal Kuasi Reorganisasi

Neraca atau Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet) PT Hisense sesudah adanya Kuasi reorganisasi
adalah sebagai berikut :
Contoh Soal Kuasi Reorganisasi

2. PT Sarana Milenia Jaya mempunyai neraca keuangan atau laporan posisi keuangan (statements of
financial position) pada tanggal 1 Januari 2021 sebagai berikut :

Prosedur corporate adjustment sebagai berikut :

Modal saham nilai nominalnya diturunkan dari


Rp. 1.000.000 menjadi Rp. 500.000 dan dicatat
sebagai agio saham sehingga jumlahnya akan
cukup untuk menutup penurunan nilai aktiva
tetap dan defisit.
Aktiva tetap diturunkan menjadi Rp. 1.500.000.
Contoh Soal Kuasi Reorganisasi

Jurnal yang dibuat untuk mencatat corporate readjustment ini sebagai berikut:
Contoh Soal Kuasi Reorganisasi

Neraca atau Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet) PT Sarana Milenia Jaya sesudah adanya corporate
readjustment adalah sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai