Anda di halaman 1dari 5

Kelompok 3 / Teori dan Praktik Akuntansi Keuangan Maksi 47-A

Syahzani (509480)
Muhammad Ega Prawoto (509640)
Herlita Gusmaini (510047)
Sri Puji Astuti (510662)

PERTANYAAN DISKUSI

Soal 1. Jelaskan manfaat-manfaat rerangka konseptual (RK) bagi: (a) penyusun lapo
ran keuangan, (b) pemakai laporan keuangan, dan (c) auditor.
1. Manfaat bagi penyusun laporan keuangan
a. Membantu dalam pengambilan keputusan
b. Memudahkan pembandingan
c. Memastikan konsistensi
d. Meningkatkan transparansi
e. Memperbaiki akuntabilitas
2. Manfaat bagi pemakai laporan keuangan
a. Memastikan bahwa laporan keuangan dapat memberikan informasi keuangan
yang relevan, dapat diandalkan, dan dapat dipahami untuk mengambil
keputusan bisnis.
b. Meningkatkan kemampuan pemakai laporan keuangan untuk memahami dan
menafsirkan informasi keuangan secara akurat.
c. Meningkatkan kemampuan pemakai laporan keuangan untuk membandingkan
kinerja keuangan antar perusahaan dan membuat keputusan bisnis yang lebih
baik.
d. Memperbaiki transparansi dan akuntabilitas perusahaan terhadap pemegang
saham dan publik.
3. Manfaat bagi auditor
a. Membantu auditor dalam memahami prinsip-prinsip akuntansi dan pedoman
penyusunan laporan keuangan yang diakui secara internasional.
b. Meningkatkan kemampuan auditor untuk mengevaluasi apakah laporan
keuangan telah disusun dengan cara yang konsisten dan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku.
c. Meningkatkan kemampuan auditor untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
risiko material yang terkait dengan laporan keuangan.
d. Meningkatkan kualitas audit dan kepercayaan publik terhadap laporan keuangan
yang diaudit

Soal 2. Jelaskan kapan perlu dilakukan revisi RK dan mengapa RK perlu direvisi. Be
rikan contohnya.
Revisi rerangka konseptual diperlukan jika terjadi perubahan signifikan dalam ling
kungan bisnis dan keuangan, atau jika ada perubahan pada standar akuntansi internasional
yang memerlukan penyesuaian rerangka konseptual yang relevan. Revisi juga dapat dilaku
kan jika terdapat kekurangan atau ketidaksesuaian dalam rerangka konseptual yang telah a
da
Berikut adalah beberapa contoh situasi di mana revisi rerangka konseptual diperlukan:
a. Jika terdapat adopsi standar akuntansi baru atau revisi pada standar akuntansi yang tel
ah ada, maka perlu untuk merevisi rerangka konseptual agar sesuai dengan standar aku
ntansi internasional
b. Jika terjadi perubahan signifikan dalam lingkungan bisnis dan keuangan, seperti perub
ahan dalam regulasi atau perubahan dalam teknologi, maka perlu untuk merevisi agar
dapat mempertimbangkan implikasi dari perubahan tersebut pada penyusunan dan pen
ggunaan laporan keuangan.
c. Jika terdapat kesalahan atau kekurangan dalam rerangka konseptual yang telah ada, se
perti konsep yang tidak lagi relevan atau kurang memadai, maka perlu dilakukan revis
i untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan yang ada.

Soal 3.   Jelaskan karakteristik organisasi nonbisnis dan berikan contoh organisasi-or


ganisasi nonbisnis.
Karakteristik organisasi nonbisnis:
1. Penerimaan sumber ekonomik yang cukup besar dari penyedia dana yang tidak meng
harapkan untuk menerima imbalan atau manfaat yang proporsional dengan sumber eko
nomik yang diserahkan.
2. Tujuan operasi selain menyediakan atau menjual barang dan jasa untuk mendatangkan
laba atau setara laba.
3. Tidak terdapatnya haka pemilikan dengan proporsi tertentu atau pasti yang dapat dijua
l dipindahtangankan atau ditarik, atau yang mengandung hak yuridis atau bagian dari si
sa kekayaan dalam hal organisasi dilikuidasi atau dibubarkan.
Contohnya,

Soal 4. Jelaskan apakah RK entitas bisnis harus terpisah dengan RK nonbisnis?


FASB berargumen bahwa karakteristik kedua kategori organisasi (entitas bisnis dan entit
as nonbisnis) mengandung persamaan dan perbedaan tetapi tidak perlu disusun dua kerangka
konseptual terpisah untuk masing-masing kategori organisasi. Karena, Pelaporan keuangan or
ganisasi nonbisnis harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para penyedia dana da
n pemakai lain, baik berjalan maupun potensial, dalam membuat keputusan-keputusan rasion
al tentang alokasi dana ke organisasi tersebut. Pada mulanya, FASB mempertimbangkan orga
nisasi-organisasi berikut sebagai nonbisnis:
a. Unit-unit kepemerintahan
b. Organisasi amal dan keagamaan
c. Institusi sosial
d. Organisasi swasta nonprofit
Dalam perkembangannya, unit-unit kepemerintahan dipisahkan dari lingkup organisasi n
onbisnis dan pelaporan keuangannya ditangani oleh Governmental Accounting Standards Bo
ard (GASB). Oleh karena itu, organisasi atau entitas tidak lagi dikategori menjadi bisnis dan
nonbisnis tetapi menjadi nonkepemerintahan dan kepemerintahan. Entitas nonkepemerintaha
n meliputi entitas bisnis dan nonbisnis yang pelaporan keuangannya berada dibawah jurisdiks
i FASB sedangkan entitas kepemerintahan meliputi pemerintah pusat dan daerah yang berada
di bawah jurisdiksi GASB. FASB mengidentifikasi ciri-ciri nonbisnis yang menjadikan tujua
n peleporan organisasi nonbisnis berbeda dengan organisasi bisnis. Ciri-ciri tersebut adalah
(SFAC No. 4, prg. 6):
a. Penerimaan sumber ekonomik yang cukup besar dari penyedia dana yang tidak meng
harapkan untuk menerima imbalan atau manfaat yang proporsional dengan sumber ek
onomik yang diserahkan.
b. Tujuan operasi selain menyediakan/menjual barang dan jasa untuk mendatangkan lab
a atau setara laba.
c. Tidak terdapatnya hak pemilikan dengan proporsi tertentu/pasti yang dapat dijual, dipi
ndahtangankan, atau ditarik, atau yang mengandung hak yuridis atas bagian dari sisa k
ekayaan dalam hal organisasi dilikuidasi/dibubarkan.

Soal 5. Apa yang dimaksud dengan kebijakan akuntansi? Siapakah yang menentuka
n kebijakan akuntansi suatu entitas?
Kebijakan Akuntansi merupakan pelaporan prinsip-prinsip akuntansi yang spesifik dan
metode-metode penerapan prinsip-prinsip tersebbut yang dinilai oleh manajemen dari entitas
tersebut sebagai yang paling sesuai dengan kondisi yang ada untuk menyajikan secara wajar
posisi keuangan, perubahan yang terjadi pada posisi keuangan, dan hasil operasi sesuai denga
n prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum dan karena itu telah diadopsi untuk pembuata
n laporan keuangan.
Tataran Kebijakan Akuntansi :
a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasi
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep biaya perolehan (h
istorical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, se
bagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut, antara
lain persediaan yang dinyatakan sebesar nilai uang lebih rendah antara biaya peroleha
n atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Laporan keuang
an konsolidasi ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
b. Prinsip Konsolidasi
Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perus
ahaan yang dikendalikannya, dimana Perusahaan memiliki lebih dari 50 %, baik langs
ung maupun tidak langsung, hak suara di anak perusahaan dan dapat menentukan kebi
jakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari
aktivitas anak perusahaan tersebut. Sebuah anak perusahaan tidak dikonsolidasikan ap
abila sifat pengendaliannya adalah sementara karena anak perusahaan tersebut diperol
eh dengan tujuan akan dijual kembali dalam waktu dekat; atau jika ada pembatasan ja
ngka panjang yang mempengaruhi kemampuan anak perusahaan untuk memindahkan
dananya ke Perusahaan.
c. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan
Dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali Mayo
ra Nederland B.V, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi–transaksi sela
ma tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat t
erjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata u
ang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
Keuntungan dan kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan
laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
d. Transaksi Hubungan Istimewa
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:
1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan atau dikend
alikan.
2. Perusahaan asosiasi.
3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suat
u kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signif
ikan.
4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempengaruhi wewenang dan tangg
ungjawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan peru
sahaan.
5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki bai
k secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang
e. Pajak Penghasilan
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara sub
stansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditk
an dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditka
n langsung ke ekuitas.
f. Laba per Lembar
Laba perlembar dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata t
ertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
g. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam peny
usunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen
adalah segmen usaha sedangkan segemen sekunder adalah segmen geografis.

Anda mungkin juga menyukai