Utilitarianisme, diambil dari kata Bahasa Inggris utility, merupakan istilah yang umum
digunakan untuk pandangan yang mempercayai bahwa tindakan dan kebijakan harus ditimbang
berdasar manfaat dan kosnya pada masyarakat. Namun terdapat beberapa miskonsepsi atas
pandangan ini, antara lain:
1. Meskipun prinsip ini menganut bahwa tindakan terbaik merupakan tindakan yang paling
menguntungkan, namun efek yang dimaksud bukan hanya merujuk pada orang atau
subjek yang melakukan tindakan, melainkan menguntungkan bagi seluruh pihak yang
terpengaruh atas tindakan tersebut.
2. Prinsip ini tidak hanya mempertimbangkan konsekuensi langsung atas tindakan yang
diambil, namun juga memperhatikan kemungkinan atas manfaat dan cost di masa
mendatang.
3. Tidak hanya sekedar menimbang manfaat dan cost, prinsip ini mengharuskan adanya
perbandingan antara satu alternatif dengan lainnya untuk melihat campuran mana yang
mempunyai tingkat utilitas paling besar.
Banyak menimbang dan membandingkan berarti harus pula mengerti konsep keadilan.
Terdapat tiga macam keadilan yaitu keadilan distributif, retributif, dan kompensatori.
1. Keadilan distributif merupakan kategori pertama dan bersifat dasar, di mana
berfokus pada pembagian yang adil atas manfaat dan beban di masyarakat.
Prinsip-prinsip pada keadilan distributif antara lain fundamental, egalitarian,
kapitalis, sosialis, libertarian, dan rawls.
2. Keadilan retributif merupakan pengenaan yang adil atas hukuman dan penalti bagi
yang berbuat salah.
3. Keadilan kompensatori berfokus pada jalur yang adil atas kompensasi orang-
orang yang dirugikan oleh orang lain.
Dalam memadukan utilitas, hak, keadilan, dan kepedulian untuk kemudian dituangkan
dalam informasi faktual, pertimbangan moral dibuat berdasarkan:
- Memaksimalkan utilitas dari keputusan dan tindakan kita
- Menghargai hak moral setiap individu
- Memastikan distribusi yang adil atas manfaat dan beban
- Memedulikan pihak-pihak yang terhubung secara konkrit
Setelah pembahasan panjang, menarik ketika menyadari bahwa banyak keputusan dalam
kehidupan keseharian dibuat secara tidak sadar, seolah berjalan secara otomatis. Namun ternyata
tidak begitu saja, karena keputusan yang dibuat ternyata merupakan hasil dari kerja otak
mengolah informasi dan purwarupa yang telah tersedia. Proses tak terlihat ini mirip dengan
penggunaan paradigma dalam kasuistis atau pencontohan pada hukum umum dan keduanya
merupakan proses yang rasional.
1. Assess whether from a utilitarian, rights, justice, and caring perspective, Unocal did
the right thing in deciding to invest in the pipeline and then in conducting the project
as it did. Assuming there was no way to change the outcome of this case and that the
outcome was foreseen, was Unocal then justified in deciding to invest in the pipeline?
2. In your view, is Unocal morally responsible for the injuries inflicted on some of the
Karen people? Explain. Is Chevron?
Kewajiban moral berbeda dengan tanggung jawab moral. Poin penting dalam
pembahasan mengenai tanggung jawab moral adalah untuk mengetahui siapa yang harus
bertanggung jawab atas kejadian atau tindakan yang terjadi. Mengutip buku Etika Bisnis oleh
Velazques pada halaman 57, A person is morally responsible for an injury or a wrong if:
1. the person caused or helped cause it, or failed to prevent it when he or she could have
and should have; and
Unocal telah melakukan evaluasi sebelum mengambil keputusan investasi, kembali
menyelidiki kondisi lapangan dari waktu ke waktu (dilakukan atas laporan dari pihak
eksternal), dan kemudian masih terus memutuskan untuk mengambil proyek investasi
serta melanjutkan operasi perusahaan tanpa mengindahkan situasi bagi pekerja dan
masyarakat sekitar.
2. the person did so knowing what he or she was doing; and
Dengan berbagai tim, lengkap dengan pengakuan dari Joel Robinson, penyelidik yang
disewa oleh Unocal, perusahaan memiliki pengetahuan yang cukup atas situasi,
konsekuensi tindakan mereka, dan turut andil dalam praktik kekerasan yang terjadi.
3. the person did so of his or her own free will.
Pasar bebas dipraktikkan oleh pemerintah Burma sebagai penyedia, pihak Thailand
sebagai pembeli, Unocal sebagai perantara, serta perusahaan-perusahaan lain yang
terlibat kesadaran dan kepuasan atas profit berlimpah. Sayangnya, yang membayar
kebebasan tersebut adalah penduduk lokal di Burma terutama para kaum minoritasnya.
Melihat kriteria di atas, Unocal bertanggung jawab secara moral atas apa yang terjadi pada suku
Karen. Mengetahui jejak dan laporan-laporan dari perusahaan sebelumnya, tanpa jaminan bagi
masyarakat, Chevron kemudian juga turut bertanggung jawab secara moral.
3. Do you agree or disagree with Unocal’s view that “engagement” rather than
“isolation” is “the proper course to achieve social and political change in developing
countries with repressive governments.” Explain.
Menjalin kerjasama memang merupakan salah satu jalur yang dapat diambil dalam
rangka menginisiasi dan menstimulasi perubahan pada aspek sosial dan politik pada negara
berkembang. Namun, umumnya, metode tersebut hanya dapat diaplikasikan untuk negara dengan
pemerintah dengan ideologi yang terbuka.
Unocal telah menunjukkan bahwa ‘mengubah kondisi sosial politik’ pada tujuan
kerjasamanya dengan pemerintah Burma sebagai alibi saja. Tidak adanya pasal-pasal yang
menjamin langkah atas perubahan yang dimaksud, serta nihilnya ketentuan pada perjanjian
kerjasama yang menjamin keselamatan serta keamanan masyarakat dan lingkungan sekitar
merupakan bukti valid itikad yang dimiliki perusahaan.
Kerjasama hanya akan menjadi jalan bagi pihak penguasa dengan memberikan sumber
daya finansial dan lainnya untuk terus menekan masyarakat. Pada banyak kasus, tidak cukup
negosiasi tingkat tinggi atau interupsi untuk mengubah kondisi negara, terlebih dengan
pemerintah represif. Bahkan, isolasi pun bisa saja tidak cukup menakutkan bagi negara-negara
tersebut karena mereka mengerti betul sumber daya dan kekuatan yang mereka miliki.
Topik serupa, pelajari: Kasus Uyghur (eksploitasi sumber daya and perbudakan modern)
Note for #2
List kriteria untuk pertanggungjawaban moral, high chance the answer is yes. What did they give
back to the locals? Believe it’s none. Absolutely at fault, even. Mereka secara conscious
mengobservasi kondisi sebelum terjun, kemudian bekerjasama dengan pemerintah dan militer
untuk memudahkan operasi mereka. Their alibi of providing job opportunities are nonsense, at
what cost? The Karens? The giveback is good but many casualties could be prevented. With the
amount of profit they gained too, the giveback is not in a comparable ratio. Let's also talk about
safety during operations. How far can they assure it? With many observations held, dan berbagai
tim diterjunkan untuk memantau dari sebelum hingga saat pelaksanaan, sebenarnya mereka
observe apa? On what basis did Unocal make their decision that it needed a lawsuit for Unocal to
compensate? Joel Robinson even acknowledged them working with the military. No union, no
adequate standard for living, how shameful. Chevron is worse.