Anda di halaman 1dari 23

Etika Bisnis

Ringkasan Bab 1 sampai 8

Disusun Oleh:

Birky Yosua Kumesan 16061102156

Devin Angreini Suranto 16061102116

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Negeri Sam Ratulangi Manado

2019
BAB 1

Etika dan Bisnis

A. Hakikat Etika Bisnis

• Etis adalah apa yang menurut saya benar.

• Etis adalah apa yang sesuai dengan kepercayaan religius saya

• Etis adalah apa yang sesuai menurut peraturan hukum

Moralitas

Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan

salah, atau baik dan jahat.

Hakikat Standar Moral:

1. Persoalan yang kita anggap akan merugikan secara serius atau benar-benar

menguntungkan manusia

2. Didasarkan pada penalaran yang bukan otoritas

3. Melampaui kepentingan diri

4. Didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak

5. Pelanggaran terhadap standar moral diasosiasikan dengan perasaan bersalah dan malu dan

dengan kosa kata moral tertentu.

Etika

Secara umum Etika diartikan ilmu yang mendalami standar moral perorangan danstandar moral

masyarakat. Etika adalah standar moral yang bertujuan untuk melihat sejauh apakah standar
moral yang diberikan (atau penilaian moral yang berdasarkan standar itu) lebih atau kurang

benar?

Etika Bisnis secara khusus diartikan studi yang dikhususkan atau yang berkonsentrasi pada

standar moral,sebagaimana ditetapkan di dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.

3 jenis masalah yang dipelajari dalam etika bisnis:

1. Sistemik : sistem ekonomi, politik, hukum, dan sosial dimana bisnis beroperasi.

2. Korporasi : kebijakan perusahaan, praktek, dan struktur organisasi

3. Individu : moralitas keputusan, tindakan dan karakter individu dalam perusahaan.

Perusahaan Multinasional dan Etika Bisnis

Dilema Etis yang dihadapi oleh Perusahaan Multinasional yang bisa beroperasi diberbagai

negara:

 di satu sisi: memberikan kesempatan untuk bebas dari pajak dan kewajiban legal serta

sosial lainnya yang digunakan oleh pemerintah lokal untuk mengontrol aktivitas mereka,

 di sisi lain: karena beroperasi di negara-negara yang tingkat perkembangannya berbeda

beda serta memiliki norma dan standar yang berbeda maka harus menentukan resiko

dengan memilih standar mana yang secara etis layak untuk negara tertentu.

Berdasarkan teori relativisme etis, diuraikan bahwa: Masyarakat yang hidup ditempat yang

berbeda memiliki keyakinan etis yang berbeda pula. Tidak ada cara yang rasional untuk

menentukan apakah suatu tindakan secara moral benar atau salah, kecuali apakah orang dari

masyarakat percaya apakah tindakan itu benar atau salah.

Teknologi dan Etika Bisnis

Apa saja yang dapat dikategorikan sebagai suatu teknologi ?


Teknologi terdiri atas: metode, proses, dan alat yang ditemukan manusia untuk memanipulasi

lingkungannya.

B. Perkembangan Moral Dan Penalaran Moral

Perkembangan Moral

Bahwa moralitas berkembang mulai dari kanak-kanak yang diserap melalui keluarga, gereja,

lingkungan masyarakat, televisi, dan lain-lain yang diperoleh sejak kecil dan terjadi beberapa

perubahan terhadap standar moral ketika dewasa yang disebabkan karena perkembangan fisik,

emosi, maupun kognitif.

Penalaran Moral

Penalaran moral merupakan proses penalaran tentang perilaku, institusi, atau

kebijakandisesuaikan dengan standar moral yang ada apakah sesuai atau melanggar moral.

Menganalisis Penalaran Moral

Kriteria untuk mengevaluasi Kelayakan Penalaran Moral: Logis, Akurat, dan Konsisten.

C. Tanggung Jawab Dan Kesalahan Moral

Tanggung Jawab Korporasi

Tindakan yang diambil berdasarkan keputusan bersama merupakan tanggungjawab moral

Korporasi.

Tanggung Jawab Bawahan

Tindakan yang diambil oleh bawahan atas perintah atasan merupakan tanggung jawab moral

atasan.
BAB 2

Prinsip – Prinsip Etis Dalam Bisnis

A. Utilitarianisme

Utilitarianisme merupakan semua pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan

perlu dievaluasi berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan pada masyarakat. Banyak

analisa yang meyakini bahwa cara terbaik untuk mengevaluasi kelayakan suatu keputusan

bisnis adalah dengan mengandalkan pada analisa biaya keuntungan utilitarian. Tindakan bisnis

yang secara sosial bertanggung jawab adalah tindakan yang mampu memberikan keuntungan

terbesar atau biaya terendah bagi masyarakat.

B. Hak dan Kewajiban

Hak dan kewajiban merupakan hak terbatas dan kewajiban korelatif yang muncul saat

seseorang membuat perjanjian dengan orang lain. Hak dan kewajiban memberikan dasar bagi

kewajiban khusus yang diperoleh seseorang saat dia menerima jabatan atau peran dalam sebuah

organisasi sosial yang sah.

C. Keadilan dan Kesamaan

Norma keadilan secara umum tidak menolak hak-hak moral individu. Sebagian alasannya

adalah dalam tingkatan tertentu, keadilan didasarkan pada hak-hak moral individu. Hak moral

untuk diperlakukan sebagai individu yang sederajat dan bebas misalnya merupakan bagian dari

apa yang berada di balik gagasan yang menyatakan bahwa keuntungan dan beban haruslah

didistribusiikan secara merata. Prinsip kesamaan hak dalam memperoleh kesempatan yang

mengatakan bahwa setiap orang harus lah memilki hak yang sama dalam memperoleh jabatan

penting dalam berbagai lembaga masyarakat.


D. Etika Memberi Perhatian

Etika perhatian tampak mengharuskan semua orang mengorbankan kebutuhan dan keinginan

mereka demi kesejahteraan orang lain. Keuntungan etika perhatian adalah mendorong untuk

fokus pada nilai moral dari sikap parsial terhadap orang dekat dan arti penting moral dalam

memberikan tanggapan pada mereka secara khusus yang tidak kita berikan pada orang lain.

E. Memadukan Utilitas, Hak, Keadilan, dan Perhatian

Standar utilitarian wajib digunakan saat kita tidak memiliki sumberdaya yang mampu

memenuhi tujuan atau kebutuhan semua orang sehingga mempertimbangkan keuntungan dan

biaya sosial dari suatu tindakan dalam mencapai tujuan tertentu. Penilaian moral sebagian juga

didasarkan pada standar-standar yang menunjukkan bagaimana individu harus diperlakukan

atau dihargai. Selain itu juga didasarkan pada standar-standar keadilan yang menunjukkan

bagaiman keuntungan dan beban didistribusikan di antara para anggota kelompok masyarakat.

Selanjutnya penilaian moral juga didasarkan pada standar-standar perhatian yang mengacu

pada jenis perhatian yang perlu kita berikan pada orang-orang yang memiliki hubungan khusus

dengan kita. Standar perhatian berperan penting bila muncul persoalan-persoalan moral yang

melibatkan individu dalam suatu jaringan hubungan, khususnya individu-individu yang

memilki hubungan erat.

F. Prinsip Moral Alternatif : Etika Kebaikan

Etika kebaikan bukanlah semacam prinsip kelima yang sejajar dengan prinsip-prinsip

utilitarian, hak, keadilan, dan perhatian. Sebaliknya etika kebaikan menambah dan melengkapi

prinsip utilitarian, hak, keadilan dan perhatian bukan dengan melihat pada tindakan yang harus

dilakukan oleh orang-orang, namun pada karakter yang harus mereka miliki. Etika kebaikan

menangani jangkauan permasalahan yang sama dengan masalah-masalah yang berkaitan

dengan motivasi dan perasaan yang sebagian besar diabaikan oleh etika-etika prinsip.
G. Moralitas dalam Konteks Internasional

Antara negara yang satu dengan negara lain dapat dipastikan memiliki atauran, adat dan

kebiasaan yang berbeda-beda meskipun tidak beda sepenuhnya. Terlebih lagi, perbedaan itu

akan terasa antara negara maju dan negara berkembang. Ada pendapat yang menyatakan, saat

melakukan operasi di negara kurang berkembang, perusahaan-perusahaan multinasional dari

negara-negara maju, wajib mengikuti aturan-aturan di negara yang lebih maju, yang dalam hal

ini otomatis menerapkan standar yang lebih tinggi dan ketat. Namun klaim ini mengabaikan

fakta bahwa menerapkan praktik-praktik yang dilaksanakan di negara maju ke negara yang

kurang maju memungkinkan akan lebih merugikan dibandingkan menguntungkan sebuah

pelanggaran standar etika utilitarian. Dengan demikian, jelas bahwa kondisi-kondisi lokal,

khususnya kondisi perkembangan, setidaknya perlu dipertimbangkan saat memutuskan apakah

suatu perusahaan perlu menerapkan standar dari negara yang lebih maju ke negara yang kurang

maju, dan salah jika kita harus menerima klaim bahwa kita harus menerapkan standar “yang

lebih tinggi” dari negara maju dimanapun berada. Ada pendapat menyatakan lebih lanjut bahwa

perusahaan multi nasional haruslah mengikuti praktik-prakti lokal, apapun itu, atau bahwa

mereka harus mengikuti aturan pemerintah lokal, karena pemerintahan tersebut adalah

representasi dari warga mereka. Namun demikian pendapat ini juga tidak sepenuhnya benar,

sehingga dalam penerapannya juga harus ada pertimbangan-pertimbangan lebih lanjut.


BAB 3

Sistem Bisnis

A. Pasar Bebas dan Hak: John Locke

John Locke (1632-1704), seorang filsuf politik Inggris, dianggap sebagai pengembang gagasan

bahwa manusia memilki “hak alami” atas kebebasan dan “hak alami” atas properti pribadi.

Menurut Locke, hukum alam “mengajarkan” setiap manusia bahwa dia memiliki hak atas

kebebasan. Meskipun Locke tidak secara eksplisit menggunakan teori hak alami untuk

mendukung sistem pasar bebas, namun sejumlah penulis abad ke-20 menggunakan teorinya

untuk tujuan tersebut. Pandangan Lokce tentang hak atas properti pribadi memiliki pengaruh

signifikan pada institusi Amerika atas properti.

B. Utilitas Pasar Bebas: Adam Smith

Adam Smith (1723-1790), sang “bapak ekonomi modern” adalah pencetus argumen utilitarian

pasar bebas. Menurut Smith, saat individu dibiarkan bebas mencari kepentingannya sendiri di

pasar bebas, mereka akan diarahkan menuju kesejahteraan publik oleh sebuah “tangan tak

terlihat”. Smith juga mengatakan bahwa sistem pasar kompetitif mengalokasikan sumber daya

secara efisien di antara berbagai industri dalam sebuah masyarakat. Adam Smith

mengasumsikan bahwa suatu masyarakat yang memiliki sistem pasar bebas berarti juga

memiliki sistem properti pribadi.

C. Kritik Marx

Karl Marx (1818-1883) tidak diragukan lagi merupakan kritikus paling keras dan paling

berpengaruh terhadap kesenjangan yang diperkirakan terbentuk dari sistem properti pribadi dan

pasar bebas. Marx mengklaim bahwa contoh-contoh eksploitasi terhadap para pekerja ini

hanyalah gejala dari ketidakadilan besar yang diciptakan kapitalisme.


D. Kesimpulan: Ekonomi Campuran

Perpaduan antara peraturan pemerintah, pasar bebas parsial dan kepemilikan pribadi terbatas

adalah apa yang umumnya yang disebut ekonomi campuran. Pada dasarnya, ekonomi

campuran mempertahankan sistem pasar dan kepemilikan pribadi namun sekaligus bergantung

pada kebijakan pemerintah untuk mengatasi kekurangan-kekurangannya.

Untung rugi penerapan kebijakan ekonomi campuran juga tetap menjadi bahan perdebatan

yang berlangsung seputar konsep pasar bebas, kepemilikan pribadi dan intervensi pemerintah,

semenjak tahun 1980-an, perdebatan ini lebih difokuskan pada krisis produktifitas yang masih

dialami Amerika saat bersaing dengan negara-negara lain di pasar global.

Sistem Properti dan Teknologi Baru

Pihak-pihak yang menggunakan pandangan Locke atau utilitarian menyatakan bahwa properti

intelektual haruslah dipe perlakukan seperti properti pribadi. Pihak-pihak yang mengajukan

pandangan sosialis atau Mark yang mendukung kepemilikan kolektif atas properti intelektual

mnegklaim bahwa kreativitas intelektual tidak memerlukan insentif finansial ataupun sistem

properti pribadi.

Akhir Marxisme?

Dengan berakhirnya komunisme, tidak ada lagi “kemajuan” menuju sistem ekonomi yang lebih

baik, atau lebih sempurna: Seluruh dunia sekarang setuju bahwa sitem terbaik adalah

kapitalisme. Namun reformasi komunis tidak menunjukkan “penghapusan sama sekali” atas

pandangan-pandangan Mark ataupun sosialisme. Para pengikut Smith dan Locke terus

bersikeras bahwa tingkat intervensi pemerintah yang ditolerir sistem ekonomi campuran lebih

banyak merugikan dibandingkan menguntungkan.


BAB 4

Etika di Pasar

A. Persaingan Sempurna

Karakteristik pasar bebas persiangan sempurna:

1. Jumlah pembeli dan penjual relatif banyak

2. Semua pembeli dan penjual bebas masuk atau meninggalkan pasar.

3. Setiap pembeli dan penjual mengetahui sepenuhnya apa yang dilakukan oleh pembeli dan

penjual lainya.

4. Barang-barang yang dijual di pasar sangat mirip satu sama lain.

5. Biaya dan keuntungan memproduksi sepenuhnya ditanggung pihak-pihak ynag membeli

dan menjual barang-barang tersebut, bukan oleh pihak lain.

6. Semua pembeli dan penjual adalah ‘pemaksimal’ utilitas.

7. Tidak ada pihak luar yang mengatur harga, kuantitas atau kualitas dari barang-barang yang

diperjualbelikan dalam pasar.

Kesetimbangan dalam Pasar Kompetitif Sempurna

Kurva permintaan adalah sebuah garis yang menunjukkan jumlah paling besar yang bersedia

dibayar konsumen untuk sebuah unit produk saat membeli dalam jumlah berbeda untuk produk-

produk tersebut.

Etika dan Pasar Kompetitif Sempurna

Pasar dikatakan mampu mencapai tiga nilai moral utama:

a. Mendorong pembeli dan penjual mempertukarkan barang dalam cara yang adil (dalam

artian adil tertentu);


b. Memaksimalkan utilitas pembeli dan penjual dengan mendorong mereka mengalokasikan,

menggunakan, dan mendistribusikan barang-barang dengan efisiensi sempurna, dan

c. Mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan suatu cara yang menghargai hak pembeli dan

penjual untuk melakukan pertukaran secara bebas.

B. Persaingan Monopoli

Persaingan Monopoli: Keadilan, Utilitas, dan Hak

Pasar monopoli adalah pasar yang menyimpang dari tujuan-tujuan keadilan kapitalis, utilitas

ekonomi, dan hak-hak negatif. Pasar monopoli tidak membentuk kesetimbangan, tidak

memaksimalkan efisiensi, dan tidak menghormati hak-hak kebebasan.

C. Persaingan Oligopolistik

Dalam pasar oligopoli tidak banyak penjual, yang ada hanya beberapa penjual besar dan

penjual baru sulit memasuki indutri tersebut. Pasar oligopoli didominasi beberapa perusahaan

besar sehingga dikatakan pasar yang sangat terkonsentrasi.

D. Oligopoli dan Kebijkan Publik

Pandangan Tidak Melakukan Apa-apa

Sejumlah ekonom menyatakan bahwa tidak ada yang perlu dilakukan tentang kekuasaan

ekonomi yang dimiliki perusahaan-perusahaan oligopoli.

Pandangan Antimonopoli

Harga dan keuntungan dalam industri-industri yang terkonsentrasi memang cenderung lebih

tinggi dibandingkan yang seharusnya.


Pandangan Regulasi

Perusahaan-perusahaan oligopoli tidak perlu dipecah karena ukuran yang besar memberikan

akibat-akibat yang menguntungkan dan keuntungan ini akan hilang apabila mereka dipecah.

Konsentrasi memberikan kekuatan ekonomi pada perusahaan-perusahaan besar yang

memungkinkan mereka untuk menetapkan harga dan terlibat dalam perilaku-perilaku yang

bukan merupakan kepentingan publik.


BAB 5

Etika dan Lingkungan

A. Dimensi Polusi dan Penyusutan Sumber Daya

Ancaman lingkungan berasal dari dua sumber: polusi dan penyusutan sumber daya. Polusi

mengacu pada kontaminasi yang tidak diinginkan terhadap lingkungan oleh pembutan atau

penggunaan komoditas. Penyusutan sumber daya mengacu pada konsumsi sumber daya yang

terbats atau langka.

B. Etika Pengendalian Polusi

Tidak adanya upaya pengeendalian polusi dikarenakan para pelakunya para pelaku bisnis

menganggap udara dan air itu barang gratis, dan melihat lingkungan sebagai barang tak

terbatas.

Lembaga bisnis mengabaikan akibat kegiatan mereka terhadap lingkungan sebab:

1. Para pelaku bisnis menganggap udara dan air itu barang gratis.

2. Bisnis melihat lingkungan sebagai barang tak terbatas.

C. Etika Konservasi Sumber Daya yang Bisa Habis

Konservatisme mengacu pada penghematan sumber daya alam untuk digunakan di masa

mendatang. Jadi, konservatisme sebagian besar mengacu pada masa depan: kebutuhan untuk

membatasi konsumsi saat ini agar cukup untuk besok. Pengendalian polusi merupakan salah

satu bentuk konservatisme.


Hak Generasi Mendatang

Tindakan menghabiskan sumber daya berarti mengambil apa yang sebenarnya menjadi milik

generasi mendatang dan melanggar hak-hak mereka atas sumber daya tersebut, namun

sejumlah penulis menyatakn bahwa salah bila kita berpikir generasi mendatang juga punya hak.

Keadilan bagi Generasi Mendatang

John Rowls: meskipun tidak adil bila memberikan beban yang berat bagi generasi sekarang

demi generasi mendatang, namun juga tidak adil bila generasi sekarang tidak meninggalkan

apa-apa sama sekali bagi generasi mendatang.

Pertumbuhan Ekonomi

Sejumlah penulis menyatakan bahwa jika kita menghemat sumber daya alam yang langka agar

generasi mendatang bisa memperoleh kualitas kehidupan yang memuaskan, maka kita perlu

mengubah sistem perekonomian secara substansial, khususnya dengan menekan usaha-usaha

untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.


BAB 6

Etika Produksi dan Pemasaran Konsumen

Memperlakukan karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara etis,

adil dan jujur adalah satu-satunya cara supaya kita dapat bertahan di dalam dunia bisnis

sekarang. Perilaku etis penting diperlukan untuk sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis.

Bisnis apapun, tentu akan melalui tahap-tahap sebelum akhirnya bisa dinikmati oleh publik.

Salah satu prosesnya adalah produksi dan pemasaran.

A. Pasar Perlidungan Konsumen

Dalam konsep pendekatan pasar persaingan bebas, pasar bebas mendukung alokasi

penggunaan, dan distribusi barang-barang yang dalam artian tertentu secara adil, mengharagai

hak dan kewajiban serta nilaiutilitas maksimum bagi para pengguna pasar atau yang

berpartisipasi dalam pasar. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dalam pasar perlindunan

konsumen adalah suatu komoditi yang amat penting yang menjadi perhatian dan prioritas dari

para produsen. Produk yang yang lebih aman akan menjadi preferensi oleh konsumen dimana

para konsumen berani membayar lebih untuk itu.

B. Pandangan Kontrak Kewajiban Produsen Terhadap Konsumen

Menurut pandangan kontrak tentang tugas usaha bisnis terhadap konsumen, hubungan antara

perusahaan dengan konsumen pada dasarnya merupakan hubungan kontraktual, dan kewajiban

moral perusahaan pada konsumen adalah seperti yang diberikan dalam hubungan kontraktual.

Pandangan ini menyebutkan bahwa saat konsumen membeli sebuah produk, konsumen secara

sukarela menyetujui “kontrak penjualan” dengan perusahaan.


C. Teori Due Care

Teori ‘due care’ tentang kewajiban perusahaan terhadap konsumen didasarkan pada gagasan

bahwa pembeli dan konsumen tidak saling sejajar dan bahwa kepentingan-kepentingan

konsumen sangat rentan terhadap tujuan-tujuan perusahaan yang dalam hal ini memiliki

pengetahuan dan keahlian yang tidak dimiliki konsumen. Karena produsen berada dalam posisi

yang menguntungkan, maka berkewajiban untuk menjamin bahwa kepentingan-kepentingan

konsumen tidak dirugikan oleh produk yang mereka tawarkan.

D. Pandangan Biaya Sosial tentang Kewajiban Perusahaan

Teori ini menyatakan bahwa perusahaan harus membayar biaya kerugian yang di akibatkan

oleh semua kerusakan atau cacat dalam produk, sekalipun perusahaan telah memberikan semua

perhatian dan dalam proses pembuatannya telah mengambil langkah untuk memperingatkan

konsumen tentang kemungkinan bahayanya. Menurut teori ini perusahaan wajib menanggung

semua kerugian termasuk kerugian yang di akibatkan oleh produk yang tidak bisa

diperhitungkan atau diketahui sebelumnya.

E. Etika Iklan

Iklan sering tidak memuat banyak informasi objektif karena alasan sederhana yaitu bahwa

fungsi utamanya bukan memberikan informasi yang tidak biasa dan fungsi sesungguhnya

adalah untuk menjual sebuah produk kepada para calon pembeli dan apapun informasi yang

dibawa iklan tersebut sifatnya hanya tambahan dari fungsi dasar.

F. Privasi Konsumen

Secara umum hak memperoleh privasi adalah hak untuk tidak digangu. Dalam arti sempit, hak

privasi dapat didefenisikan sebagai hak seorang untuk memutuskan apa, pada siapa, dan

beberapa banyak informasi tentang dirinya yang boleh diungkapkan pada pihak lain.
BAB 7

Etika Diskriminasi Pekerjaan

A. Sifat Diskriminasi Pekerjaan

Diskriminasi tenaga kerja berarti membuat keputusan (atau serangkaian keputusan) yang

merugikan pegawai (atau calon pegawai) yang merupakan anggota kelompok tertentu karena

adanya prasangka yang secara moral tidak dibenarkan terhadap kelompok tersebut.

Bentuk-bentuk Diskriminasi: Aspek Kesengajaan Dan Aspek Institusional

Untuk menganalisis berbagai bentuk diskriminasi dapat dibuat dengan membedakan tingkat di

mana tindakan diskriminatif dilakukan secara sengaja dan terpisah dan tingkat di mana

tindakan tersebut terjadi tidak disengaja atau terinstitusionalisasikan.

B. Tingkat Diskriminasi

Diskriminasi muncul apabila terdapat proporsi yang tidak seimbang atas anggota kelompok

tertentu yang memegang jabatan yang kurang diminati dalam suatu institusi tanpa

mempertimbangkan preferensi ataupun kemampuan mereka.

Perbandingan Penghasilan Rata-rata

Perbandingan penghasilan memberikan indikator paling sugestif atas diskriminasi.

Perbandingan penghasilan terjadi antara keluarga kulit putih dengan keluarga dari kaum

minoritas, dan juga antar gender.

Penghasilan Kelompok Penghasilan Terendah

Kelompok penghasilan paling rendah menurut statistik berkorelasi dengan ras dan jenis

kelamin.
C. Diskriminasi: Utilitas, Hak, dan Keadilan

Argumen yang menentang diskrimasi: (1) utilitarian, deskriminasi mengarahkan pada

penggunaan sumber daya manusia secara tidak efisien; (2) hak, diskriminasi melanggar hak

asasi manusia; (3) keadilan, diskriminasi mengakibatkan munculnya perbedaan distribusi

keuntungan dan beban dalam masyarakat.

Praktik Diskriminasi

Tindakan yang dianggap diskriminatif:

(1) rekrutmen, jika cenderung merekrut pegawai dari dari kelompok ras dan seksual yang sama

dengan yang terdapat dalam perusahaan

(2) screening, jika tidak relevan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan;

(3) kenaikan pangkat, jika perusahaan memisahkan evaluasi kerja pria kulit putih dengan

pegawai perempuan dan pegawai dari kelompok minoritas

(4) kondisi pekerjaan, jika diberikan dalam jumlah yang tidak sama untuk orang –orang yang

melaksanakan pekerjaan yang pada dasarnya sama

(5) PHK, memecat pegawai berdasarkan pertimbangan ras dan jenis kelamin.

Pelecehan Seksual

Kaum perempuan, seperti telah dicatat sebelumnya, merupakan korban dari salah satu bentuk

diskriminasi yang terang-terangan dan koersif.

Di luar Ras dan Jenis Kelamin: Kelompok Lain

1. Diskriminasi terhadap pegawai yang lebih tua berdasarkan usia

2. Penderita cacat
3. Kaum gay atau transeksual;

4. Pengidap AIDS

5. Pekerja kelebihan berat badan.

D. Tindakan Afirmatif

· Tindakan afirmatif dimaksudkan untuk mencapai distribusi yang lebih representatif

dalam perusahaan dengan memberikan preferensi pada kaum perempuan dan kelompok

minoritas.

 Inti dari program afirmatif adalah sebuah penyelidikan yang mendetail atas semua

klasifikasi pekerjaan besar dalam perusahaan.

 Tujuan penyelidikan adalah untuk menentukan apakah jumlah pegawai perempuan dan

minoritas dalam klasifikasi kerja tertentu lebih kecil dibandingkan yang diperkirakan

dari tingkat ketersediaan tenaga kerja kelompok ini di wilayah tempat mereka direkrut.

Penerapan Tindakan Afirmatif dan Penanganan Keberagaman

Keberhasilan atau kegagalan program tindakan afirmatif sebagian juga bergantung pada

dukungan yang diberikan perusahaan pada kebutuhan untuk mencapai keberagaman secara

rasial dan seksual dalam susunan tenaga kerja di perusahaan.

Gaji yang sebanding untuk Pekerjaan yang Sebanding

Program nilai sebanding dimaksudkan untuk mengatasi masalah gaji rendah yang oleh

mekanisme pasar selama ini cenderung selalu diberikan pada pegawai perempuan.

Program nilai sebanding menilai setiap pekerjaan menurut tingkat kesulitan, persyaratan

keahlian, pengalaman, akuntabilitas, risiko, persyaratan pengetahuan, tanggungjawab, kondisi

kerja, dan semua faktor lain yang dianggap layak memperoleh kompensasi.
BAB 8

Individu dalam Organisasi

A. Organisasi Rasional

Organisasi sebagai suatu struktur hubungan formal (yang didefinisikan secara eksplisit dan

digunakan secara terbuka) yang bertujuan mencapai tujuan teknis atau ekonomi dengan

efisiensi maksimal.

B. Kewajiban Pegawai Terhadap Perusahaan

Kewajiban moral utama pegawai adalah untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan dan

menghindari kegiatan-kegiatan yang mungkin mengancam tujuan tersebut.

Konflik Kepentingan

Muncul saat kepentingan pribadi pegawai mendorongnya melakukan tindakan yang mungkin

bukan merupakan tindakan terbaik bagi perusahaan.

Pencurian Pegawai dan Komputer

 Tindakan pegawai yang mencari tambahan dan keuntungan pribadi atau menggunkan

sumber daya perusahaan untuk dirinya sendiri merupakan pencurian.

 Pencurian komputer yaitu bentuk-bentuk tindakan yang secara eksplisit tidak diizinkan

seperti menggunakan komputer untuk membobol bank data perusahaan, mengkopi

program-program suatu perusahaan, menggunakan atau menyalin data-data komputer

perusahaan, menggunakan komputer perusahaan bukan pada jam kerja.

· Penggunaan rahasia dagang untuk hal yang tidak etis yaitu jika menggunakan properti

pihak lain untuk hal-hal yang tidak disetujui oleh pihak lain tersebut.
Insider Trading

Tindakan membeli dan menjual saham perusahaan berdasarkan informasi orang dalam

perusahaan. Informasi ini merupakan informasi rahasia yang tidak dimiliki publik di luar

perusahaan, namun memiliki pengaruh material pada harga saham perusahaan.

C. Kewajiban Perusahaan Terhadap Pegawai

Memberikan kompensasi yang secara sukarela dan sadar telah mereka setujui sebagai imbalan

atas jasa mereka.

Gaji

Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan gaji dan upah: (1) Gaji dalam industri

dan wilayah tempat seseorang bekerja (2) Kemampuan perusahaan (3) Sifat pekerjaan (4)

Peraturan upah minimum (5) Hubungan dengan gaji lain (6) Kelayakan negosiasi gaji (7) Biaya

hidup lokal.

Kondisi Kerja: Kesehatan dan Keamanan

1. Perusahaan wajib menawarkan gaji yang merefleksikan prevalensi risiko premi dalam

pasar kerja yang serupa, namun kompetitif.

2. Perusahaan perlu memberikan program asuaransi kesehatan yang sesuai.

3. Perusahaan perlu mengumpulkan informasi tentang bahaya kesehatan yang terdapat

dalam suatu pekerjaan dan menyebarkan informasi tersebut kepada seluruh pegawai.

Kondisi Kerja: Kepuasan Kerja

Tiga determinan kepuasan kerja: (1) arti yang dialami, seseorang harus melihat pekerjaannya

sebagai suatu yang bernilai atau penting melalui sistem nilai yang diterimanya. (2) tanggung

jawab yang alami, dia harus percaya bahwa dia secara pribadi bertanggung jawab atas hasil
kerjanya. (3) pengetahuan akan hasil, dia harus mampu menentulkan, secara teratur, apakah

hasil kerjanya memuasakan.

D. Organisasi Politik

Organisasi sebagai suatu sitem yang terdiri dari sejumlah koalisi kekuatan yang salig bersaing,

jalur pengaruh dan komunikasi formal dan informal yang terbentuk dari koalisi-koalisi

tersebut.

Tujuan organisasi menjadi tujuan yang dibentuk oleh koalisi yang paling kuat dan paling

dominan.

E. Hak Pegawai

Hak moral pegawai serupa dengan hak sipil warga negara: hak privasi, hak untuk setuju, hak

atas kebebasan berbicara, dsb.

Hak Privasi

Tiga elemen yang perlu dipertimbangkan saat mengumpulkan informasi yang mungkin

mengancam hak privasi pegawai: relevansi, persetujuan, dan metode.

Kebebasasan Suara Hati

Seorang individu dipaksa bekerja sama dalam suatu aktivitas yang bertentangan dengan

keyakinannya.

Hak untuk Berpartisipasi dan Manajemen Partisipasif

Pemerintah haruslah dibentuk atas persetujuan yang diperintah karena mereka memiliki hak

atas kebebasan dan hak itu mengimplikasikan bahwa mereka berhak berpartisipasi dalam

keputusan-keputusan politik yang berpengaruh pada diri mereka.


Hak atas Proses yang Layak dan PHK Sepihak

PHK sepihak, sebuah doktrin yang, kecuali jika tenaga kerja dilindungi oleh kontrak eksplisit

(seperti serikat pekerja), perusahaan boleh memecat pegawai secara sepihak dengan alasan

baik, tanpa alasan apa pun, ataupun untuk alasan-alasan yang secara moral salah, tanpa perlu

diputus bersalah secara hukum.

F. Politik Organisasi

Bagan organisasional perusahaan, disebutkan dalam kontrak kerja dan deskripsi pekerjaan

yang menetapkan kewajiban pekerja terhadap perusahaan, diakui oleh hukum, digunkan oleh

para atasan, dan sebagian besar diterima sebagai sesuatu yang sah oleh para bawahan.

Taktik Politik dalam Organisasi

Taktik politik yaitu proses dimana individu atau kelompok menggunkan taktik-taktik

kekeuasaan yang dibentuk secara non formal utnuk mencapai tujuannya sendiri.

Etika Taktik Politik

Pengaruh taktik politik terhadap hubungan-hubungan yang ada di dalam organisasi: (1) utilitas

tujuan (2) konsistensi tindakan politik dengan hak moral (3) kewajaran dan konsekuensi (4)

pengaruh pada perhatian

G. Organisasi yang Penuh Perhatian

Organisasi bisnis yang mendukung hubungan perhatian akan menunjukkan kinerja ekonomi

yang lebih baik dibandingkan dengan organisasi yang membatasi diri hanya pada hubungan

kekuasaan dan kontraktual.

Masalah penting dalam dari perspektif organisasi caring adalah memberikan perhatian terlalu

banyak atau kurang banyak.

Anda mungkin juga menyukai