Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 3 / Analisis Laporan keuangan Maksi 47-A

Syahzani                                    (509480)
Muhammad Ega Prawoto         (509640)
Herlita Gusmaini                      (510047)
Sri Puji Astuti                           (510662)

OVERVIEW BISNIS DAN KINERJA PT. TIMAH TBK

PT TIMAH Tbk merupakan produsen timah terkemuka sekaligus eksportir timah terbesar di
dunia dengan wilayah operasional pertambangan dan peleburan logam timah di provinsi Bangka
Belitung, Kepulauan Riau, dan Riau. PT TIMAH Tbk menjadi Perseroan Terbatas sejak tahun 1976
dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1995, PT TIMAH Tbk menjalankan bisnis timah
yang terintegrasi secara vertikal, mulai dari kegiatan eksplorasi, penambangan, peleburan dan
pemurnian logam timah hingga pemasaran yang melayani para pelanggan internasional maupun
domestik. Produk logam timah dengan merek “Banka Tin”, “Kundur Tin”, dan “Muntok Tin”
memiliki reputasi internasional dan telah terdaftar di London Metal Exchange (LME). Saat ini PT
TIMAH Tbk yang merupakan anggota dari International Tin Association (ITA) memiliki 4 (empat)
lini bisnis utama yakni pertambangan timah, hilirisasi timah (tin chemical dan tin solder),
pertambangan non-timah (batubara dan nikel), dan bisnis berbasis kompetensi termasuk properti,
galangan kapal serta agro bisnis.

Berikut merupakan grafik-grafik kinerja keuangan PT Timah Tbk dari tahun 2017 sampai
dengan tahun 2021 : 
Sumber : Website PT Timah Tbk

Pada Laporan Keuangan Konsolidasi yang telah diaudit tahun buku 2021, TINS berhasil
membukukan kenaikan laba bersih 2021 sebesar 483% menjadi Rp1,3 triliun dibandingkan tahun
2020 yang rugi sebesar Rp341 miliar. Lonjakan laba bersih ditopang oleh penurunan beban pokok
pendapatan. Sepanjang 2021, beban pokok pendapatan TIMAH turun 21% menjadi Rp11,17 triliun
dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp14,09 triliun.

Berbanding lurus dengan laba bersihnya, EBITDA Perseroan naik 150% menjadi Rp2,90 triliun
dari tahun sebelumnya sebesar Rp1,16 triliun. Berkurangnya beban finansial akibat “deleveraging
strategy” dan kemampuan Perseroan memilih sumber pendanaan berbiaya rendah menjadi salah
satu faktor pendukungnya. Indikator finansial lainnya yang menjadi parameter membaiknya kinerja
TINS adalah rasio profitabilitas, yaitu Net Profit Margin (NPM) menjadi 9% (2020: minus 2%),
Gross Profit Margin (GPM) menjadi 24% (2020: 7%). Adapun rasio solvabilitas terlihat dari Debt
to Equity Ratio (DER) menjadi 82% (2020: 142%). Kas dan setara  kas menunjukkan kenaikan
signifikan menjadi Rp1,78 triliun dari tahun sebelumnya Rp807 miliar.

Produksi bijih timah tahun 2021 sebesar 24.670 Ton Sn atau turun 38% dari tahun sebelumnya
sebesar 39.757 Ton Sn, di mana sebesar 46% berasal dari penambangan darat, dan 54% berasal dari
penambangan laut. Pada tahun yang sama, produksi logam timah hanya mencapai 26.465 MTon
atau turun 42% dari tahun 2020 sebesar 45.698 MTon. Dengan rata-rata harga jual logam timah
yang melesat 89% menjadi $32.619, Perseroan membukukan penjualan logam timah sebesar 26.602
MTon atau turun 52% dari tahun sebelumnya sebesar 55.782 MTon.

Pada tahun 2021, PT Timah Tbk menetapkan target produksi bijih sebesar 47.281 Ton Sn dan
produksi logam timah sebesar 51.815 Metrik Ton yang memperoleh sertifikasi IUP dan CnC yang
luas. Menghadapi tantangan di tahun 2021, Perseroan telah menetapkan sejumlah target, baik target
kinerja operasional maupun kinerja keuangan yang dituangkan dalam RKAP 2021. Target-target
tersebut disesuaikan dengan asumsi pertumbuhan ekonomi dan bisnis di tahun 2021. Secara umum,
perseroan menargetkan pertumbuhan sesuai dengan pertumbuhan industri. 

PT Timah meyakini banyak peluang yang dapat dioptimalkan untuk meningkatkan kinerja
Perseroan dengan strategi sebagai berikut :

1.      Meningkatkan kepercayaan pada tingkat cadangan

2.      Meningkatkan produksi dan penjualan logam timah

3.      Mengimplementasikan teknologi canggih dalam kegiatan operasional perusahaan

4.      Melakukan optimalisasi biaya di semua rantai bisnis


5.      Optimalisasi kinerja dan pengembangan anak perusahaan

6.      Mengoptimalkan pengelolaan dana perseroan

7.      Meningkatkan kapabilitas SDM di semua rantai nilai

8.      Optimalisasi penambangan timah asing

9.      Mengintensifkan pengelolaan lingkungan keselamatan kerja

10.  Mengoptimalkan sinergi dengan holding mining

PT Timah Tbk mengalami fluktuasi pada produksi bijih, logam serta pada penjualannya dari
tahun 2018-2021 seperti yang ditampilkan pada grafik dibawah ini :

Sumber : Website PT Timah Tbk

Menurut kelompok kami, PT Timah Tbk telah merencanakan strategi yang belum efektif, hal ini
dapat dilihat dari grafik produksi dan penjualan yang memiliki fluktuasi secara signifikan pada
tahun 2018 hingga tahun 2021. Strategi yang telah direncanakan untuk tahun 2021 tersebut pada
kenyataannya belum sesuai dengan yang diharapkan, meskipun perusahaan menghasilkan kenaikan
laba namun target produksi perusahaan belum tercapai. Solusi yang bisa kami tawarkan dari
permasalahan diatas yaitu perusahaan melakukan evaluasi rencana strategi yang tidak berhasil.
Perusahaan harus melakukan evaluasi mendalam terhadap rencana strategi yang tidak berhasil,
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kegagalan dan mempelajari hal-hal yang dapat diambil dari
pengalaman tersebut. Hal ini akan membantu perusahaan untuk menghindari kesalahan yang sama
di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai