Teori Etika
1. Egoisme
Merupakan motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan pandangan yang
mengungungkan diri sendiri. Egoism berarti menempatkan diri di tengah satu
tujuan serta tidak peduli dengan penderitaaan orang lain, termasuk yang dicintainya
atau yang dianggap sebagai teman dekat.
Teori egoism berprinsip bahwa setiap orang harus bersifat keakuan, yaitu
melakukan sesuatu yang bertujuan memberikan manfaat kepada diri sendiri. Selain
itu, setiap perbuatan yang memberikan keuntungan merupakan perbuatan yang
baik
dan satu perbuatan yang buruk jika merugikan diri sendiri.
2. Utilitarianisme
Teori ini mendefinisikan bahwa perilaku etis akan menghasilkan kebahagiaan yang
paling tinggi dan kesedihan yang paling sedikit. Teori ini berorientasi pada
kepentingan orang banyak, kelemahan dari teori ini adalah kebahagiaan dan
kesedihan sulit diukur dan bersifat relative dan subjektif. Terdapat dua aliran
utilitarianisme, yaitu: utilitarianisme tindakan dan utilitarianisme aturan. #ada
aliran tindakan atau yang lebih dikenal sebagai consequentialisme, tindakan yang
secara etika baik atau benar jika tindakan tersebut akan menghasilkan banyak
kebaikan daripada keburukan. Sedangkan aliran aturan menyarankan agar manusia
mengikuti aturan yang akan menghasilkan lebih banyak kebaikan daripada
keburukan, dan menghindari aturan yang menghasilkan keburukannya.
3. Teori Deontologi
Teori ini menjelaskan tentang motivasi yang mendasari seseorang berbuat etis. Hal
ini sesuai dengan teori Kant bahwa sesuatu yang baik didasarkan pada niat baik.
Dengan logika ini, maka baik atau buruknya sesuatu dinilai dari motivasi diri
sendiri. Namun, bisa jadi, seseorang bertindak sesuai etika karena mematuhi hukum
yang berlaku dan takut dengan hukuman jika melanggarnya )terjadi ketika hukum
dibuat dengan dasar nilai*nilai etika+. Salah satu hal yang menjadi kelemahan
deontology antara lain, tidak adanya guidelines yang jelas untuk mendefinisikan
baik atau buruk ketika ada konflik hukum satu sama lainnya.
4. Teori Keadilan
Teori ini dikembangkan oleh David Hume ))1711*1776+, yaitu bahwa kebutuhan
akan keadilan itu muncul karena manusia tidak selalu mendapatkan manfaat atau
tercukupi kebutuhannya sedangkan sumber dayanya terbatas. Salah satu
pengembangan teori keadilan adalah distributive justice, yaitu menyesuaikan apa
yang telah dilakukan seseorang dengan apa yang dia peroleh.
/. Teori 0irtue Ethics
Teori ini meinternalisasi nilai*nilai etika kedalam jiwa atau pribadi individu dalam
bentuk karakter, integritas, kepatuhan, dan sebagainya.