Anda di halaman 1dari 12

Life Cylce Costing : Strategic

Cost Management and The


Value Chain
Kelompok 6 :
- 11_Nanin P_098
- 26_Tania E_074
- 27_Evline C_026
Konsep
Perusahaan dapat mengembangkan keunggulan kompetitif secara berkelanjutan
dengan menerapkan satu dari dua strategi berikut :
  A low-cost strategy
 A differentiation strategy

• Low-cost Strategy
fokus utama nya adalah untuk meraih biaya rendah secara relative terhadap
pesaing dan meraih kepemimpinan biaya.
.
• Differentiation strategy
fokus utama dari strategi diferensiasi adalah untuk menciptakan sesuatu
yang mana pelanggan memandangnya sebagai sesuatu yang unik.
Kerangka Rantai Nilai

Kerangka rantai nilai merupakan metode untuk membagi rantai - mulai dari
bahan baku dasar sampai kepada pelanggan terakhir – ke dalam aktivitas-
aktivitas strategis yang relevan dalam rangka memahami perilaku biaya dan
sumber diferensiasi.
Value Chain Versus Value-Added Analysis
Konsep value chain harus dibedakan dengan konsep value added.
Konsep value added merupakan analisis nilai tambah yang dimulai dari saat
pembelian bahan baku sampai dengan produk jadi. Konsep value added
menekankan pada penambahan nilai produk selama proses produksi di dalam
perusahaan.

Konsep value chain memberikan perspektif letak perusahaan dalam rantai nilai
industri. Konsepvalue chain lebih luas dibandingkan value added dan dapat
dikatakan valueadded merupakan bagian dari value chain.
- Supplier Linkages
Hubungan dengan pemasok merupakan hal yang penting bagi perusahaan
karena menawarkan banyak kesempatan untuk meningkatkan keunggulan
kompetitif perusahaan, baik dalam hal pengurangan cost atau peningkatan
kualitas.

- Customer Linkages
Memanfaatkan hubungan dengan pelanggan merupakan ide kunci di balik
konsep life-cycle costing. Life-cycle costing merupakan kalkulasi biaya yang
berpendapat untuk memasukkan seluruh biaya yang terjadi untuk sebuah
produk
- Missed Opportunities
Banyak masalah manajemen biaya yang disalahpahami karena kegagalan untuk
melihat manfaat yang dapat dihasilkan oleh analisis rantai nilai, sehingga
perusahaan kehilangan kesempatan untuk mengeksplorasi hubungannya dengan
pemasok dan pelanggan.

- Metodologi Analisis Value Chain


Metodologi untuk membuat dan menggunakan value chain mencakup langkah-
langkah :
1. Mengidentifikasi value chain dari industry, lalu membuat daftar biaya,
pendapatan, dan asset untuk tiap-tiap aktivitas.
2. Mengidentifikasi cost drivers yang mengatur setiap value activity.
3. Membangun sustainable competitive advantage, baik dengan mengendalikan
cost drivers lebih baik dari pesaing atau dengan merekonfigurasi value chain.
- Structural Cost Driver
Cost driver struktural adalah aktivitas usaha, guna memenuhi permintaan konsumen,
yang mempengaruhi biaya dalam tingkatan struktural perusahaan

- Executional Cost Driver


Executional cost driver adalah mereka penentu posisi biaya perusahaan yang
bergantung pada kemampuannya untuk mengeksekusi keberhasilan.

- Fundamental Cost Driver


Tidak ada konsensus saat ini ada tentang apa yang merupakan “fundamental” cost
driver. Satu publikasi, misalnya menawarkan dua daftar yang berbeda dari cost driver
yang mendasar. Melihat perilaku biaya dalam hal strategis, bagaimanapun setuju
bahwa volume output saja tidak dapat menangkap semua aspek dari perilaku biaya.
Perbedaan Analisis Value Chain dan Analisis Manajemen Tradisional

Traditional Management Value Chain Analysis


Accounting

Focus Internal External


Perspective Value-added Seluruh aktivitas yang berhubungan mulai dari
supplier sampai dengan konsumen
Cost driver Single driver (volume) Multiple cost driver
concept  Structural drivers ( scoale, scope,
experience,technology dan complexity).

 Executional drivers meliputi (participative


management, total quality management
dan plant layout)
Cost containment Penerapan pengurangan kos Satu set driver yang unik untuk tiap nilai
philosophy pada seluruh level perusahaan aktivitas.
(cost-volume-profit analysis). Pandangan kos sebagai fungsi cost driver
diatur untuk tiap nilai aktivitas.
Memanfaatkan hubungan dengan supplier.
Memanfaatkan hubungan dengan konsumen.
Melakukan penghematan
Insight for strategic Tidak siap Mengidentifikasi cost driver pada level
decision aktivitas secara individual, dan
mengembangkan kos/ differensiasi dengan
mengendalikan driver secara lebih baik atau
menyusun kembali rantai nilai.
Untuk tiap aktivitas secara stratejik
dipertanyakan:
 Membuat atau membeli

 Integrasi kedepan atau kebelakang.


Strategy for Competitive Advantage

Analisa value chain sangat bermanfaat untuk menciptakan keunggulan


kompetitif di dalam kondisi persaingan yang semakin ketat, karena analisa value
chain mengidentifikasi hubungan internal dan eksternal sehingga dapat
membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan biaya maupun dengan
strategi diferensiasi.
Kesimpulan
Dengan analisa value chain perusahaan dapat menentukan dan
mengidentifikasi hubungan yang terdapat dalam perusahaan, baik hubungan
eksternal maupun hubungan internal. Hubungan internal akan menjaga
keterkaitan antara aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan sebagai
bagian dari value chain, sedangkan hubungan eksternal akan menjaga
keterkaitan antara aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dengan pemasok
dan konsumennya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai