1 2 3
Target Theory of Life Life Cycle
Costing Constraint Costing
1
Target Costing
Target Costing, Value Engineering, Kaizen
Target costing merupakan penetapan biaya di mana perusahaan menentukan biaya yang diizinkan (target) untuk suatu produk
Target Costing
atau layanan, dengan harga pasar yang kompetitif, sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang diinginkan
Preferensi pelanggan sering berubah maka fungsionalitas Preferensi pelanggan relatif stabil maka fungsionalitas harus
dapat ditambahkan atau dihapus dengan relatif mudah dirancang ke dalam produk daripada ditambahkan
Jenis rekayasa nilai yang digunakan di perusahaan-perusahaan ini Jenis rekayasa nilai yang digunakan di perusahaan-perusahaan ini
adalah analisis fungsional yaitu suatu proses pemeriksaan kinerja adalah analisis desain yaitu proses dimana tim desain menyiapkan
dan biaya setiap fungsi atau fitur utama produk. beberapa kemungkinan desain produk, masing-masing memiliki fitur
serupa dengan tingkat kinerja dan biaya yang berbeda..
1 2
3 4
Manfaat Target Costing
Target costing juga melibatkan biaya karena perlu untuk mengembangkan data biaya rinci dan tuntutan
waktu terkait dengan kerja sama dan koordinasi di seluruh organisasi
2
Theory Of Constraint
(TOC)
Theory Of Constraint, TOC Analysis, TOC Report
DEFINISI
● Theory Of Constraints adalah metodelogi untuk meningkatkan profitabilitas dan
cycle time dengan mengidentifikasikan hambatan (constraints) dalam kegiatan
operasi perusahaan.
● Cycle time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan antara waktu pemesanan oleh
pelanggan dengan permintaan pengiriman barang. Cycle time pada setiap
perusahaan berbeda-beda tergantung jenis industri yang dijalankan oleh
perusahaan tersebut.
● Processing time adalah waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang.
● Manufacturing Cycle Time (MC) didefinisikan sebagai waktu dari awal produksi
sampai dengan pengiriman pesanan.
● Manufacturing Cycle Efeciency (MCE) yaitu rasio antara processing time dan
manucafturing cycle time
Contoh:
Perusahaan membutuhkan waktu untuk memproduksi sebuah
cerutu selama 2 hari, siklus manufakturnya selama 10 hari,
sehingga MCE sebesar 0,2 (20%) dimana waktu yang dibutuhkan
untuk setiap tahapan produksi adalah 20% seperti (1)
pengecekan bahan baku, (2) produksi, (3) QC finished good ,
dan proses lainnya.
●
TUJUAN
TOC dikembangkan untuk membantu manajer dalam mengurangi cycle time dan biaya operasi (operating cost).
● Constraints (Kendala) adalah aktivitas atau kebijakan yang memperlambat total waktu siklus produk atau
membatasi waktu selesainya suatu produk dalam siklus produksi.
● Upaya manajemen dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan kecepatan dalam siklus produksi tanpa
memperhatikan kendala akan menyebabkan difungsional, yaitu tidak berfungsinya upaya-upaya yang dilakukan
manajemen untuk meningkatkan siklus produksi.
● TOC memfokuskan perhatian manajemen untuk mengidentifikasi hambatan dalam siklus produksi sehingga
dengan teridentifikasinya hambatan tersebut, manajemen dapat meningkatkan kecepatan siklus produksi atau
mengurangi cycle time.
● Just In Time Manufacture (JIT) merupakan metode yang digunakan dalam proses manufaktur dengan
menyesuaikan proses manufaktur dengan jumlah produk yang perlu dihasilkan pada waktu tersebut, sehingga
dapat terciptanya efisiensi level persediaan baik bahan baku maupun finished good dimana metode ini dapat
dikolaborasikan dengan TOC untuk mengurangi waktu dalam siklus produksi kegiatan manufaktur tersebut.
ANALISIS TOC
Terdapat 5 (lima) langkah dalam melakukan analisis TOC yaitu:
5. Redesign the manufacturing process for flexibility and fast cycle time.
TOC PADA INDUSTRI ALAT
KESEHATAN
Healt Product International (HPI) sedang memproduksi generasi kedua HPI-2 dan HPI-
3. Harga masing-masing produk HPI-2 $600 dan HPI-3 $1.200. Peningkatan cycle time
menyebabkan keterlambatan dalam penyediaan produk tersebut. Dengan rata-rata
produk HP-2 sebanyak 3.000 unit dan HP-3 sebanyak 1.800 unit, dimana pelanggan
harus menunggu selama 3 minggu atau lebih untuk memperoleh barang tersebut.
Manajemen mengetahui permasalahan tersebut dan ingin menyelesaikan masalah
tersebut dengan menggunakan TOC. Manajemen dapat melakukan 5 (lima) langkah
pada analisis TOC sebagai berikut:
1. Identify the constraint.
Identifikasi Kendala
Dalam kasus HPI, Akuntan manajemen akan bekerja sama dengan manajer produksi
untuk mengidentifikasi kendala dalam proses produksi dengan membuat Flow
diagram. Flow diagram menunjukan tiap proses produksi dan waktu yang diperlukan,
adapun proses yang dilakukan perusahaan adalah:
Biaya bahan baku untuk setiap unit adalah $300 untuk HPI-2 dan $750 untuk HPI-3
($450 untuk chip komputer dan $300 untuk barang elektronik lainnya).
FLOW DIAGRAM
Untuk mengukur profitabilitas menggunakan throughtput margin, yaitu harga produk dkurangi biaya bahan baku, dan biaya
manufaktur lainnya dikecualikan dari perhitungan profitabilitas. Throughtput margin HP-2 sebesar $ 300 dan HP-3 sebesar $ 450 per
unit. Selain itu analisis profitabilitas dilihat dari waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses 4 (kendala). HP-2 membutuhkan
waktu 30 menit, HP-3 membutuhkan waktu 60 menit, kemudian dilakukan uji throughput per menit (throughtput margin dibagi dengan
waktu yang dibutuhkan) dimana hasil perhitungan menunjukan HP-2 sebesar $10 dan HP-3 sebesar $7.5.
2. Determine the most profitable product mix given the constraint.
Tentukan produk yang paling memberikan keuntungan dengan adanya kendala
Kemudian untuk menentukan kombinasi produk yang dapat memberikan keuntungan paling besar adalah dengan langkah 2
bagian 2. Sehingga kombinasi produk terbaik adalah HP-2 sebanyak 3.000 unit dan HP-3 sebanyak 900 unit.
3. Maximize the flow through the constraint.
Memaksimalkan proses manufaktur berdasarkan
kendala
Takt time adalah rasio total waktu yang tersedia dengan permintaan pelanggan yang
diharapkan dalam unit. Sebagai contoh, misalkan pabrik beroperasi selama delapan jam
per hari, dan dengan adanya waktu istirahat istirahat, waktu produksi per hari adalah 400
menit. Rata-rata permintaan pelanggan per hari adalah 800 unit, Takt Time adalah 30 detik
per unit.
Ini berarti bahwa setiap unit harus diproduksi dengan rata-rata 30 detik untuk memenuhi
tuntutan pelanggan. Untuk mengilustrasikan bagaimana Takt time dapat digunakan untuk
mengidentifikasi kendala, pertimbangkan sebuah produk yang memiliki permintaan 18.000
unit per minggu, dengan total waktu operasi yang tersedia per minggu adalah 75 jam. Takt
timenya adalah:
3. Maximize the flow through the constraint.
Memaksimalkan proses manufaktur berdasarkan
kendala
● Pabrik harus memproduksi satu unit setiap 15 detik untuk memenuhi permintaan pelanggan. Dengan
asumsi proses manufaktur memiliki tiga operasi secara berurutan, masing-masing membutuhkan
waktu pemerosesan selama 15 detik, produk akan selesai setiap 15 detik. Sekarang, asumsikan bahwa
yang pertama operasi membutuhkan 10 detik, operasi kedua membutuhkan 20 detik, dan yang
ketiga membutuhkan 15 detik. Jalur pemrosesan sekarang tidak seimbang; operasi pertama
bergerak cepat dan bekerja proses akan terbentuk pada operasi kedua yang relatif lebih lambat.
Selanjutnya, total permintaan 18.000 unit tidak dapat dipenuhi karena proses kedua membutuhkan
waktu lebih dari 15 detik.
● Sehingga Operasi kedua adalah kendala. Pabrik hanya akan dapat memenuhi permintaan
pelangganya sebesa 13.500 unit (13.500 = 270.000 detik / 20 detik per unit). Tujuan penerapan Takt
time adalah untuk menyeimbangkan pemrosesan operasi sehingga waktu pemrosesan setiap
operasi lebih disukai sedikit di bawah waktu Takt keseluruhan. Operasi yang memiliki waktu
pemrosesan yang sangat rendah dibandingkan dengan Takt time memiliki terlalu banyak kapasitas,
sehingga lebih efisien untuk mengurangi kapasitas (dan dengan demikian meningkatkanwaktu
pemrosesan) pada operasi itu, selama waktu pemrosesan tetap di bawah Takt time.
4. Add capacity to the constraint.
Tambahkan kapasitas pada kendala
Laporan TOC berguna untuk mengidentifikasi yang paling menguntungkan produk dan untuk memantau keberhasilan dalam
mencapai faktor penentu keberhasilan. Sebuah contoh laporan TOCi digunakan oleh produsen kaca otomotif ditunjukkan pada
gambar 13.9. Pada laporan tersebut disampaikan bahwa produk jendela desain H dan B adalah yang paling menguntungkan
karena memiliki jauh lebih tinggi margin throughput. Throughput margin per jam adalah $3,667 untuk desain H dan $2,371 untuk
desain B; sebaliknya, throughput margin per jam untuk desain C dan A kurang dari $1.000.
2
Fase 1: Fase 3:
Introduction Maturity
Fase 2: Fase 4:
Growth Decline
TERIMA KASIH