Anda di halaman 1dari 31

Target Costing, Theory of

Constraint, And Life


Cycle Costing
Kelompok 6:
1. Komang Muliana – 023002018019
2. Nadia Azka Amalina – 023002018020
3. Oktavianto Nugraha - 023002018018
Outline

1 2 3
Target Theory of Life Life Cycle
Costing Constraint Costing
1
Target Costing
Target Costing, Value Engineering, Kaizen
Target costing merupakan penetapan biaya di mana perusahaan menentukan biaya yang diizinkan (target) untuk suatu produk
Target Costing
atau layanan, dengan harga pasar yang kompetitif, sehingga perusahaan dapat memperoleh keuntungan yang diinginkan

Target Cost = Competitive Price − Desired Profit

Mengintegrasikan teknologi manufaktur baru, menggunakan


teknik manajemen biaya yang canggih seperti activity-based Mendesain ulang produk atau layanan
costing, dan mencari produktivitas yang lebih tinggi

Penetapan target costing, berdasarkan analisis


fungsionalitas/pertukaran biaya, adalah alat manajemen yang tepat
untuk perusahaan-perusahaan ini. Dengan pemosisiannya di fase
hulu awal siklus hidup biaya, penetapan target costing jelas dapat
membantu perusahaan mengurangi biaya

Lima Langkah Mengelola Trade-off Antara Perusahaan-perusahaan global memiliki


Fungsionalitas Dan Biaya rantai pasokan global, yang menambah
tingkat kerumitan tambahan untuk
Tentukan keuntungan Hitung target costing pada penetapan target costing. Kompleksitas
Tentukan harga pasar harga pasar dikurangi
yang diinginkan keuntungan yang diinginkan.
yang jelas berasal dari fluktuasi mata uang
yang terjadi di pasar global dan juga tren
nasionalisme ekonomi yang mengancam
Gunakan rekayasa nilai Gunakan kaizen dan
untuk mengidentifikasi cara kontrol operasional untuk hubungan lintas batas.
mengurangi biaya produk. lebih mengurangi biaya
Rekayasa Nilai Rekayasa nilai digunakan dalam penetapan target costing untuk mengurangi biaya produk dengan menganalisis
(Value Engineering) pertukaran antara berbagai jenis fungsi produk (berbagai jenis fungsi atau fitur produk) dan total biaya produk.

Rekayasa Nilai Yang Digunakan Bergantung Pada Fungsionalitas Produk

Preferensi pelanggan sering berubah maka fungsionalitas Preferensi pelanggan relatif stabil maka fungsionalitas harus
dapat ditambahkan atau dihapus dengan relatif mudah dirancang ke dalam produk daripada ditambahkan

Jenis rekayasa nilai yang digunakan di perusahaan-perusahaan ini Jenis rekayasa nilai yang digunakan di perusahaan-perusahaan ini
adalah analisis fungsional yaitu suatu proses pemeriksaan kinerja adalah analisis desain yaitu proses dimana tim desain menyiapkan
dan biaya setiap fungsi atau fitur utama produk. beberapa kemungkinan desain produk, masing-masing memiliki fitur
serupa dengan tingkat kinerja dan biaya yang berbeda..

Cost Tables Group Technology


Database berbasis komputer Metode untuk mengidentifikasi
yang mencakup informasi kesamaan bagian produk yang
komprehensif tentang pemicu diproduksi sehingga bagian
biaya perusahaan yang sama dapat digunakan
dalam dua atau lebih produk,
sehingga mengurangi biaya
Rekayasa Serentak
Perkembangan penting dalam
desain produk yang
menggantikan pendekatan
tradisional desainer produk yang
Perhatikan bahwa permintaan pasar yang berbeda untuk fungsionalitas bekerja secara terpisah pada
menghasilkan pendekatan pengurangan biaya yang berbeda komponen khusus dari
keseluruhan proyek desain
Kaizen Perbaikan terus-menerus yaitu pencarian berkelanjutan untuk cara-cara baru untuk mengurangi biaya
dalam proses pembuatan produk dengan desain dan fungsionalitas tertentu

Tampilan disamping menunjukkan hubungan antara target costing


dan kaizen. Harga diasumsikan stabil atau menurun dari waktu ke
waktu untuk perusahaan yang penetapan biayanya sesuai target
karena persaingan yang ketat pada harga, kualitas produk, dan
fungsionalitas produk. Perusahaan-perusahaan ini menanggapi
tekanan persaingan dengan mendesain ulang produk mereka
secara berkala menggunakan penetapan target costing untuk
secara bersamaan mengurangi harga dan meningkatkan nilai.
Pertimbangkan dua poin dalam Tampilan disamping berlabel target
costing pertama dan kedua. Jangka waktu antara desain ulang
produk adalah kira-kira siklus hidup penjualan produk. Di antara
desain ulang produk, perusahaan menggunakan kaizen untuk
mengurangi biaya produk dalam proses manufaktur dengan
merampingkan rantai pasokan dan meningkatkan metode
manufaktur dan program produktivitas. Dengan demikian, target
costing dan kaizen adalah metode pelengkap yang digunakan
untuk terus mengurangi biaya dan meningkatkan nilai.
Ilustrasi: Target Costing dalam Manufaktur Produk Kesehatan
Health Products International Inc. (HPI) sedang melakukan analisis target Dengan harga $600 dan target keuntungan $100, target biaya
biaya produk utama, alat bantu dengar. HPI-2 adalah alat bantu dengar untuk HPI-2 adalah $500. Manajemen harus menemukan cara
generasi kedua yang andal yang menguasai 30% pasar dunia. HPI-2 untuk mengurangi biaya sebesar $150 ($650 $500), dan karena
dijual seharga $750 dan biaya produksi $650, menghasilkan keuntungan produk tidak memiliki fitur tambahan, analisis desain adalah
$100 per unit. Pesaing baru-baru ini memperkenalkan produk generasi pendekatan yang lebih disukai. Tabel berikut merangkum tiga
ketiga yang menggabungkan chip komputer, sehingga meningkatkan alternatif yang dipertimbangkan:
kinerja secara signifikan. Harga pesaing adalah $1.200. Analisis
pelanggan telah mengungkapkan bahwa konsumen yang sadar biaya
akan tetap membeli HPI-2, tetapi HPI dapat mempertahankan pangsa
pasar hanya jika harganya diturunkan menjadi $600. Target keuntungan
untuk HPI-2, bagaimanapun, tetap pada $100, jadi mendesain ulang
produk dan/atau proses manufaktur diperlukan.

Manajer manufaktur dan pemasaran setuju bahwa perubahan desain yang


diusulkan di semua opsi tidak akan secara signifikan mengubah daya tarik
pasar dari produk saat ini. Setelah meninjau alternatifnya, HPI memilih
alternatif C, terutama karena mencakup peningkatan pengeluaran
penelitian dan pengembangan yang akan mulai memposisikan
perusahaan untuk bersaing di pasar untuk jenis alat bantu dengar yang
baru. Manajer kunci juga menentukan bahwa alternatif ini penting secara
strategis karena teknologi baru, sementara hanya sebagian kecil dari
pasar sekarang, dapat menjadi dominan dalam 10 hingga 15 tahun ke
depan karena harga unit baru turun dan pengguna menjadi lebih sadar
akan manfaatnya dari chip komputer
Ilustrasi Menggunakan Quality Function Deployment (QFD)
Quality Function Integrasi rekayasa nilai, analisis pemasaran, dan penetapan target costing untuk membantu menentukan komponen
Deployment produk mana yang harus ditargetkan untuk desain ulang atau pengurangan biaya

1 2

3 4
Manfaat Target Costing

Mengorientasikan organisasi ke arah pelanggan, karena desain


berfokus pada nilai-nilai pelanggan

Mengurangi biaya, melalui desain yang lebih efektif dan efisien

Membantu perusahaan mencapai profitabilitas yang diinginkan


pada produk baru atau yang didesain ulang

Dapat mengurangi total waktu yang dibutuhkan untuk pengembangan


produk melalui peningkatan koordinasi fungsi desain, manufaktur, dan
pemasaran

Dapat meningkatkan komunikasi dan kerjasama antar departemen

Dapat meningkatkan kualitas produk secara keseluruhan karena desain


dikembangkan dengan hati-hati dan masalah manufaktur dipertimbangkan
secara eksplisit dalam fase desain

Target costing juga melibatkan biaya karena perlu untuk mengembangkan data biaya rinci dan tuntutan
waktu terkait dengan kerja sama dan koordinasi di seluruh organisasi
2
Theory Of Constraint
(TOC)
Theory Of Constraint, TOC Analysis, TOC Report
DEFINISI
● Theory Of Constraints adalah metodelogi untuk meningkatkan profitabilitas dan
cycle time dengan mengidentifikasikan hambatan (constraints) dalam kegiatan
operasi perusahaan.
● Cycle time adalah jumlah waktu yang dibutuhkan antara waktu pemesanan oleh
pelanggan dengan permintaan pengiriman barang. Cycle time pada setiap
perusahaan berbeda-beda tergantung jenis industri yang dijalankan oleh
perusahaan tersebut.
● Processing time adalah waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu barang.
● Manufacturing Cycle Time (MC) didefinisikan sebagai waktu dari awal produksi
sampai dengan pengiriman pesanan.
● Manufacturing Cycle Efeciency (MCE) yaitu rasio antara processing time dan
manucafturing cycle time
Contoh:
Perusahaan membutuhkan waktu untuk memproduksi sebuah
cerutu selama 2 hari, siklus manufakturnya selama 10 hari,
sehingga MCE sebesar 0,2 (20%) dimana waktu yang dibutuhkan
untuk setiap tahapan produksi adalah 20% seperti (1)
pengecekan bahan baku, (2) produksi, (3) QC finished good ,
dan proses lainnya.

TUJUAN
TOC dikembangkan untuk membantu manajer dalam mengurangi cycle time dan biaya operasi (operating cost).
● Constraints (Kendala) adalah aktivitas atau kebijakan yang memperlambat total waktu siklus produk atau
membatasi waktu selesainya suatu produk dalam siklus produksi.
● Upaya manajemen dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi dan kecepatan dalam siklus produksi tanpa
memperhatikan kendala akan menyebabkan difungsional, yaitu tidak berfungsinya upaya-upaya yang dilakukan
manajemen untuk meningkatkan siklus produksi.
● TOC memfokuskan perhatian manajemen untuk mengidentifikasi hambatan dalam siklus produksi sehingga
dengan teridentifikasinya hambatan tersebut, manajemen dapat meningkatkan kecepatan siklus produksi atau
mengurangi cycle time.
● Just In Time Manufacture (JIT) merupakan metode yang digunakan dalam proses manufaktur dengan
menyesuaikan proses manufaktur dengan jumlah produk yang perlu dihasilkan pada waktu tersebut, sehingga
dapat terciptanya efisiensi level persediaan baik bahan baku maupun finished good dimana metode ini dapat
dikolaborasikan dengan TOC untuk mengurangi waktu dalam siklus produksi kegiatan manufaktur tersebut.
ANALISIS TOC
Terdapat 5 (lima) langkah dalam melakukan analisis TOC yaitu:

1. Identify the constraint.

2. Determine the most profitable product mix given the constraint.

3. Maximize the flow through the constraint.

4. Add capacity to the constraint.

5. Redesign the manufacturing process for flexibility and fast cycle time.
TOC PADA INDUSTRI ALAT
KESEHATAN
Healt Product International (HPI) sedang memproduksi generasi kedua HPI-2 dan HPI-
3. Harga masing-masing produk HPI-2 $600 dan HPI-3 $1.200. Peningkatan cycle time
menyebabkan keterlambatan dalam penyediaan produk tersebut. Dengan rata-rata
produk HP-2 sebanyak 3.000 unit dan HP-3 sebanyak 1.800 unit, dimana pelanggan
harus menunggu selama 3 minggu atau lebih untuk memperoleh barang tersebut.
Manajemen mengetahui permasalahan tersebut dan ingin menyelesaikan masalah
tersebut dengan menggunakan TOC. Manajemen dapat melakukan 5 (lima) langkah
pada analisis TOC sebagai berikut:
1. Identify the constraint.
Identifikasi Kendala

Dalam kasus HPI, Akuntan manajemen akan bekerja sama dengan manajer produksi
untuk mengidentifikasi kendala dalam proses produksi dengan membuat Flow
diagram. Flow diagram menunjukan tiap proses produksi dan waktu yang diperlukan,
adapun proses yang dilakukan perusahaan adalah:

Proses 1. Pasang lubang suara.


Proses 2. Uji dan program chip komputer (hanya produk HPI-3).
Proses 3. Pasang elektronik lainnya.
Proses 4. Lakukan perakitan akhir dan pengujian.
Proses 5. Kemas dan kirim.

Biaya bahan baku untuk setiap unit adalah $300 untuk HPI-2 dan $750 untuk HPI-3
($450 untuk chip komputer dan $300 untuk barang elektronik lainnya).
FLOW DIAGRAM

Pada gambar di atas menunjukan jumlah


karyawan yang tersedia untuk setiap proses
dan total waktu yang tersedia per bulan
(dengan asumsi 40 jam kerja dengan
pembagian 30 jam untuk bekerja dan 10 jam
untuk istirahat. Setiap proses pada HPI
hanya dapat dilakukan oleh staf yang
memiliki kemampuan di bidang terebut,
kecuali untuk proses 5.

Gambar diatas juga menunjukan total


waktu yang dibutuhkan dalam setiap proses
produksi, dari ke-5 proses tersebut, proses
keempat yang memiliki selisih waktu cukup
besar. Sehingga dapat teridentifikasi
bahwa terdapat kendala di proses 4.
2. Determine the most profitable product mix given the constraint.
Tentukan produk yang paling memberikan keuntungan dengan adanya kendala

Untuk mengukur profitabilitas menggunakan throughtput margin, yaitu harga produk dkurangi biaya bahan baku, dan biaya
manufaktur lainnya dikecualikan dari perhitungan profitabilitas. Throughtput margin HP-2 sebesar $ 300 dan HP-3 sebesar $ 450 per
unit. Selain itu analisis profitabilitas dilihat dari waktu yang dibutuhkan untuk melakukan proses 4 (kendala). HP-2 membutuhkan
waktu 30 menit, HP-3 membutuhkan waktu 60 menit, kemudian dilakukan uji throughput per menit (throughtput margin dibagi dengan
waktu yang dibutuhkan) dimana hasil perhitungan menunjukan HP-2 sebesar $10 dan HP-3 sebesar $7.5.
2. Determine the most profitable product mix given the constraint.
Tentukan produk yang paling memberikan keuntungan dengan adanya kendala

Kemudian untuk menentukan kombinasi produk yang dapat memberikan keuntungan paling besar adalah dengan langkah 2
bagian 2. Sehingga kombinasi produk terbaik adalah HP-2 sebanyak 3.000 unit dan HP-3 sebanyak 900 unit.
3. Maximize the flow through the constraint.
Memaksimalkan proses manufaktur berdasarkan
kendala
Takt time adalah rasio total waktu yang tersedia dengan permintaan pelanggan yang
diharapkan dalam unit. Sebagai contoh, misalkan pabrik beroperasi selama delapan jam
per hari, dan dengan adanya waktu istirahat istirahat, waktu produksi per hari adalah 400
menit. Rata-rata permintaan pelanggan per hari adalah 800 unit, Takt Time adalah 30 detik
per unit.

Ini berarti bahwa setiap unit harus diproduksi dengan rata-rata 30 detik untuk memenuhi
tuntutan pelanggan. Untuk mengilustrasikan bagaimana Takt time dapat digunakan untuk
mengidentifikasi kendala, pertimbangkan sebuah produk yang memiliki permintaan 18.000
unit per minggu, dengan total waktu operasi yang tersedia per minggu adalah 75 jam. Takt
timenya adalah:
3. Maximize the flow through the constraint.
Memaksimalkan proses manufaktur berdasarkan
kendala

● Pabrik harus memproduksi satu unit setiap 15 detik untuk memenuhi permintaan pelanggan. Dengan
asumsi proses manufaktur memiliki tiga operasi secara berurutan, masing-masing membutuhkan
waktu pemerosesan selama 15 detik, produk akan selesai setiap 15 detik. Sekarang, asumsikan bahwa
yang pertama operasi membutuhkan 10 detik, operasi kedua membutuhkan 20 detik, dan yang
ketiga membutuhkan 15 detik. Jalur pemrosesan sekarang tidak seimbang; operasi pertama
bergerak cepat dan bekerja proses akan terbentuk pada operasi kedua yang relatif lebih lambat.
Selanjutnya, total permintaan 18.000 unit tidak dapat dipenuhi karena proses kedua membutuhkan
waktu lebih dari 15 detik.
● Sehingga Operasi kedua adalah kendala. Pabrik hanya akan dapat memenuhi permintaan
pelangganya sebesa 13.500 unit (13.500 = 270.000 detik / 20 detik per unit). Tujuan penerapan Takt
time adalah untuk menyeimbangkan pemrosesan operasi sehingga waktu pemrosesan setiap
operasi lebih disukai sedikit di bawah waktu Takt keseluruhan. Operasi yang memiliki waktu
pemrosesan yang sangat rendah dibandingkan dengan Takt time memiliki terlalu banyak kapasitas,
sehingga lebih efisien untuk mengurangi kapasitas (dan dengan demikian meningkatkanwaktu
pemrosesan) pada operasi itu, selama waktu pemrosesan tetap di bawah Takt time.
4. Add capacity to the constraint.
Tambahkan kapasitas pada kendala

Sebagai tindakan jangka panjang untuk menghilangkan


kendala dan meningkatkan cycle time, manajemen harus
mempertimbangkan untuk menambah kapasitas pada
kendala dengan menambahkan mesin baru atau yang lebih
baik dan/ atau tenaga kerja tambahan.
5. Redesign the manufacturing process for flexibility and fast cycle time.
Mendesain ulang proses manufaktur untuk fleksibilitas dan siklus yang lebih cepat

Respon strategi yang paling lengkap terhadap kendala adalah


dengan mendesain ulang proses manufaktur, termasuk pengenalan
teknologi manufaktur baru, penghapusan beberapa kesulitan produk
manufaktur, dan desain ulang beberapa produk untuk memudahkan
manufaktur yang lebih besar. Menghapus satu atau lebih fitur kecil
pada produk tertentu dapat mempercepat produksi proses secara
signifikan. Penggunaan rekayasa nilai seperti yang dijelaskan
sebelumnya mungkin dapat menjadi solusi.
TOC REPORT

Laporan TOC berguna untuk mengidentifikasi yang paling menguntungkan produk dan untuk memantau keberhasilan dalam
mencapai faktor penentu keberhasilan. Sebuah contoh laporan TOCi digunakan oleh produsen kaca otomotif ditunjukkan pada
gambar 13.9. Pada laporan tersebut disampaikan bahwa produk jendela desain H dan B adalah yang paling menguntungkan
karena memiliki jauh lebih tinggi margin throughput. Throughput margin per jam adalah $3,667 untuk desain H dan $2,371 untuk
desain B; sebaliknya, throughput margin per jam untuk desain C dan A kurang dari $1.000.
2

Life Cycle Costing (LLC)


LLC, Upstream & Downstream Costing, The Importance of Design,
Strategic Pricing
Definisi
Life-cycle costing merupakan urutan
aktivitas dalam perusahaan mulai dari
Research & Development, Design,
Production (atau penyediaan jasa),
Marketing/Distribution, dan Customer
Service kepada pelanggan ditinjau dari
perspektif biaya yang timbul pada setiap
aktivitas.
XII
Upstream & Downstream Costing 26

Biaya upstream dan biaya downstream bisa jadi


memiliki porsi yang signifikan dari total life cycle
cost-nya, terutama untuk industri-industri tertentu.
Industri yang memiliki biaya upstream dan
downstream lebih tinggi antara lain industri
farmasi dan industri otomotif. Industri software
dan industri perlengkapan medis merupakan
contoh industri yang menyerap biaya pada
upstream lebih tinggi daripada biaya
downstream-nya. Sedangkan industri retail,
parfum, dan kosmetik menyerap biaya
downstream lebih tinggi daripada biaya
upstream-nya.
The Importance of Design

Reduced Reduced Reduced Product


Time to Expected Environmental
Market Service Cost Impact

Improved Ease of Process planning


Manufactured and design
Strategic Pricing Using
Product Live Cycle
Dalam menentukan harga, perusahaan biasannya menggunakan 4 (empat) metode
berikut:
1. Full Manufacturing Cost Plus Markup
Price= Total Variable Manufacture Cost + Total Fixed Manufacture Cost + Markup

2. Life Cycle Cost Plus Markup


Price= Total Life Cycle Cost x Markup

3. Full Cost and Desired Gross Margin Percentage


𝐹𝑢𝑙𝑙 𝑀𝑎𝑛𝑢𝑓𝑎𝑐𝑡𝑢𝑟𝑖𝑛𝑔 𝐶𝑜𝑠𝑡
Price=
(1−𝐷𝑒𝑠𝑖𝑟𝑒𝑑 𝐺𝑜𝑟𝑠𝑠 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑒𝑛𝑡𝑎𝑔𝑒)

4. Full Cost Desired Return on Asset


𝐷𝑒𝑠𝑖𝑟𝑒𝑑 𝑏𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑡𝑎𝑥 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
Markup Rate= → Price= Markup Rate x Life Cycle Cost
𝐿𝑖𝑓𝑒 𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑜𝑓 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑐𝑡𝑒𝑑 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
Strategic Pricing for Phases
of the Sales Life Cycle
Sales life cycle berhubungan dengan
tahap-tahap penjualan produk dan jasa di
pasar yaitu mulai dari pengenalan produk
atau jasa sampai pada tahap kematangan
dan kemudian penurunan produk dari
pasar.
Strategic Pricing for Phases
of the Sales Life Cycle

Fase 1: Fase 3:
Introduction Maturity

Fase 2: Fase 4:
Growth Decline
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai