Anda di halaman 1dari 17

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

AKUNTANSI PENDAPATAN LRA DAN PENDAPATAN LO


ANGGOTA KELOMPOK

Yuwono catur s
Ilfan Aulia Nur Pagi
201910315225
201910315002
Rafi irfan athalla

201910315075
PEMBAHASAN
Laporan Realisasi Anggaran (LRA) adalah laporan yang menyajikan informasi
realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit, pembiayaan, dan sisa
lebih/kurang pembiayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan
dengan anggarannya dalam satu periode.
• . Dalam penyajian laporan realisasi anggaran terdapat unsur-unsur yang harus dipenuhi,
antara lain adalah:

1. Pendapatan LRA, Pendapatan-LRA merupakan semua penerimaan Rekening Kas Umum


Negara/Daerah yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh
pemerintah.
2. Belanja, Belanja merupakan semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran
yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayaraannya kembali oleh
pemerintah.
PEMBAHASAN
3. Transfer, Transfer merupakan penerimaan atau pengeluaran uang dari suatu entitas
pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana perimbangan dan dana
bagi hasil.
4. Surplus / Defisit LRA, Surplus atau defisit LRA merupakan selisih lebih / kurang antara
pendapatan-LRA dan belanja selama satu peride pelaporan.
5. Pembiayaan, Pembiayaan (financing) merupakan setiap penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran
pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus
anggaran.
6. Sisa Lebih / Kurang Pembiayaan Anggaran, Sisa lebih / kurang pembiayaan anggaran
(SiLPA / SiKPA) adalah selisih lebih / kurang antara realisasi pendapatan-LRA dan
belanja, serta penerimaan dan pengeluaran pembiayaan dalam APBN / APBD selama
satu periode pelaporan.
PEMBAHASAN
 Akuntansi dalam Penyusunan LRA
Dalam penyajian laporan realisasi anggaran, terdapat berbagai akuntansi yang disusun.
Antara lain adalah:
• Akuntansi Anggaran
Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian
manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja,
transfer dan pembiayaan.
• Akuntansi Pendapatan LRA
Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
• Akuntansi Belanja
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit
yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Belanja diklasifikasikan menurut
klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi dan fungsi.
PEMBAHASAN
• Akuntansi Surplus / Defisit LRA
Selisih antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan dicatat
dalam pos Surplus/Defisit-LRA. Surplus-LRA adalah selisih lebih antara pendapatan-
LRA dan belanja selama satu periode pelaporan. Defisit-LRA adalah selisih kurang
antara pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan.
• Akuntansi Pembiayaan
Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah, baik
penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali,
yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk menutup defisit
dan atau memanfaatkan surplus anggaran.
• Akuntansi Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara/Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi
pemerintah, hasil privatisasi perusahaan negara/daerah, penerimaan kembali
pinjaman yang diberikan kepada fihak ketiga, penjualan investasi permanen lainnya,
dan pencairan dana cadangan.
PEMBAHASAN
• Akuntansi Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara/Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi
pemerintah, hasil privatisasi perusahaan negara/daerah, penerimaan kembali
pinjaman yang diberikan kepada fihak ketiga, penjualan investasi permanen lainnya,
dan pencairan dana cadangan.
• Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum
Negara/Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan
modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun
anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan.
PEMBAHASAN
• Akuntansi Pembiayaan Netto
Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurangi
pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu. Selisih
lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode
pelaporan dicatat dalam Pembiayaan Neto.
• Akuntansi Sisa Lebih / Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA / SiKPA)
SiLPA/SiKPA adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan
pengeluaran selama satu periode pelaporan. Selisih lebih/kurang antara realisasi
pendapatan-LRA dan Belanja, serta penerimaan dan pengeluaran pembiayaan
selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA. Sisa lebih/kurang
pembiayaan anggaran pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke Laporan
Perubahan Saldo Anggaran Lebih.
PEMBAHASAN
Definisi Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periodetahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu
dibayar kembali. Hak pemerintah tersebutdapat diakui sebagai Pendapatan-LO
apabila telah timbul hak pemerintah untuk menagih atassuatu pendapatan atau
telah terdapat suatu realisasi pendapatan yang ditandai dengan adanyaaliran masuk
sumber daya ekonomi.

Menurut jenis pendapatannya, pendapatan LO dibagi menjadi tiga jenis pendapatan


yaitu Pendapatan Perpajakan-LO, Pendapatan PNBP-LO serta Pendapatan Hibah-LO.
PEMBAHASAN
Jenis-jenis Pendapatan LO
1. Pendapatan Perpajakan-LO, terdiri atas:a. Pajak Penghasilan (PPh), yang dibagi menjadi:
PPh Minyak dan Gas Bumi (Migas)
• PPh Minyak dan Gas Bumi (Migas) yaitu pendapatan pajak yangberasal dari sektor
minyak dan gas bumi. Komponen akun PPhMigas adalah Pendapatan PPh Minyak
Bumi, Pendapatan PPh GasBumi, dan Pendapatan PPh Migas Lainnya, yakni
penerimaanyang berasal dari PPh lainnya.

PPh Non Migas


• PPh Non Migas yaitu pendapatan pajak penghasilan yang berasaldari sektor selain
minyak dan gas bumi. Kelompok PPh Non Migasantara lain Pendapatan PPh Pasal 21,
Pendapatan PPh Pasal 22,Pendapatan PPh Pasal 22 Impor, Pendapatan PPh Pasal
23,Pendapatan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi, Pendapatan PPhPasal 25/29 Badan,
Pendapatan PPh Pasal 26, Pendapatan PPhFinal, dan Pendapatan PPh Non Migas
Lainnya.

PPh Ditanggung Pemerintah (DTP)


• Dalam laporan keuangan Direktorat Jenderal Pajak antara lainPendapatan PPh Pasal
21 DTP, Pendapatan PPh Pasal 22 DTP,Pendapatan PPh Pasal 22 Impor DTP,
Pendapatan PPh Pasal 23DTP, Pendapatan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi DTP,
PendapatanPPh Pasal 25/29 Badan DTP, Pendapatan PPh Pasal 26 DTP,Pendapatan
PPh Final DTP, dan Pendapatan PPh Non Migas Lainnya DTP.
PEMBAHASAN
2. Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPN danPPnBM), terdiri dari:

a. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yaitu pajak tidak langsung yangdikenakan atas
setiap pertambahan nilai dari barang atau jasa.PPN dibagi menjadi
Pendapatan PPN Dalam Negeri, PendapatanPPN Impor, dan Pendapatan PPN
Lainnya (yakni penerimaan yangberasal dari pembayaran setoran PPN, yang
belum tertampungdalam pembagian jenis penerimaan PPN di atas).
b. Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) yaitu pajak yangdikenakan pada saat
penyerahan atau impor Barang Kena Pajak(BKP) Mewah. PPnBM dibagi menjadi
Pendapatan PPnBM DalamNegeri, Pendapatan PPnBM Impor dan PPnBM
lainnya.
c. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).
d. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yaitu pendapatan pajak ataspemanfaatan
bumi dan bangunan yang bersumber dari sektorPerkebunan, Perhutanan, dan
Pertambangan (PBB-P3).
e. Pendapatan Pajak Lainnya. Pendapatan Pajak Lainnya terdiri dari Pendapatan
Pajak Lainnyadan Pendapatan Bunga Penagihan Pajak.
PEMBAHASAN
Pendapatan Pajak Lainnya, antara lain:
a. Pendapatan dari Penjualan Benda Meterai, Pendapatan dari Penjualan Benda Meterai yaitu pajak
yang dikenakan atas pemanfaatan dokumen,seperti surat perjanjian, akta notaris, akta
yangdibuat Pejabat Pembuat Akta Tanah, serta suratyang memuat jumlah uang, surat berharga,
danefek, yang memuat jumlah uang atau nominaldiatas jumlah tertentu sesuai dengan
ketentuan.
b. Penerimaan Dana Hasil Penjualan Benda Meterai
c. Pendapatan PPn Batubara, Pendapatan PPn Batubara yakni Penerimaan PajakPenjualan (PPn)
yang dilakukan oleh Wajib Pajakterkait dengan Kontrak Perjanjian KaryaPengusahaan
Pertambangan Batubara (PKP2B).
d. Pendapatan Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pendapatan Pajak Tidak Langsung Lainnya
yaknipenerimaan yang berasal dari pembayaran pajaktidak langsung lainnya yang tidak termasuk
dalamketentuan yang diatur dalam Undang-Undang PPNdan PPnBM.
e. Pendapatan Bunga Penagihan Pajak, Pendapatan Bunga Penagihan Pajak yaitupenerimaan yang
berasal dari pembayaran bungadan denda penagihan Surat Ketetapan Pajak (SKP)PPh, PPN,
PPnBM, dan Pajak Tidak LangsungLainnya (PTLL).
PEMBAHASAN
Pengakuan Pendapatan-LO
Pengakuan pendapatan-LO diatur sebagai berikut:
a. Pendapatan Perpajakan-LO, Pengakuan Pendapatan Perpajakan-LO disesuaikan dengan
metodepemungutan pajak yang digunakan. Terdapat 3 (tiga) metode yang digunakan untuk
pemungutan pajak, yaitu melalui self assessment, official assessment ,dan Withholding tax
system.
Penyajian dan Pengungkapan
a. Entitas pemerintah menyajikan pendapatan-LO yang diklasifikasikan menurutsumber
pendapatan. Klasifikasi menurut sumber pendapatan untuk pemerintahpusat
dikelompokkan berdasarkan pendapatan perpajakan, pendapatan bukanpajak, dan
pendapatan hibah. Rincian lebih lanjut sumber pendapatan disajikanpada Catatan atas
Laporan Keuangan.
b. Pendapatan-LO disajikan dalam mata uang rupiah. Apabila realisasi Pendapatan-LO
dalam mata uang asing maka dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uangrupiah.
Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs transaksi Bank Sentralpada tanggal
transaksi.
c. Disamping disajikan pada Laporan Operasional, pendapatan-LO juga harusdiungkapkan
sedemikian rupa pada Catatan atas Laporan Keuangan sehinggadapat memberikan
semua informasi yang relevan mengenai bentuk daripendapatan-LO.
PEMBAHASAN
Pengakuan Pendapatan-LO
Pengakuan pendapatan-LO diatur sebagai berikut:
a. Pendapatan Perpajakan-LO, Pengakuan Pendapatan Perpajakan-LO disesuaikan dengan
metodepemungutan pajak yang digunakan. Terdapat 3 (tiga) metode yang digunakan untuk
pemungutan pajak, yaitu melalui self assessment, official assessment ,dan Withholding tax
system.
Penyajian dan Pengungkapan
a. Entitas pemerintah menyajikan pendapatan-LO yang diklasifikasikan menurutsumber
pendapatan. Klasifikasi menurut sumber pendapatan untuk pemerintahpusat
dikelompokkan berdasarkan pendapatan perpajakan, pendapatan bukanpajak, dan
pendapatan hibah. Rincian lebih lanjut sumber pendapatan disajikanpada Catatan atas
Laporan Keuangan.
b. Pendapatan-LO disajikan dalam mata uang rupiah. Apabila realisasi Pendapatan-LO
dalam mata uang asing maka dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uangrupiah.
Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs transaksi Bank Sentralpada tanggal
transaksi.
c. Disamping disajikan pada Laporan Operasional, pendapatan-LO juga harusdiungkapkan
sedemikian rupa pada Catatan atas Laporan Keuangan sehinggadapat memberikan
semua informasi yang relevan mengenai bentuk daripendapatan-LO.
PEMBAHASAN
Apabila berdasarkan hasil keputusan otoritas pajak ataupun putusan atas upaya hukum yang
diajukan oleh Wajib Pajak mengakibatkan koreksi atas nilai ketetapan pajak sebelumnya
menjadi lebih kecil, maka perlu dilakukan koreksiatas pengakuan pendapatan perpajakan
sebelumnya.

Dalam hal di atas ketetapan pajak yang diajukan upaya hukum telah dilakukan pembayaran
oleh Wajib Pajak sebelum terbitnya keputusan atau putusan upayahukum dan selanjutnya
keputusan atau putusan upaya hukum yang terbit mengakibatkan piutang pajak yang dibayar
menjadi lebih kecil sehinggamengakibatkan pengembalian kelebihan pembayaran pajak, maka
perlu dicatatpenyesuaian atas nilai piutang pajak dan pengembalian pendapatan perpajakan-
LO.
KESIMPULAN
LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA) ADALAH LAPORAN YANG
MENYAJIKAN INFORMASI REALISASI PENDAPATAN YANG MASING-MASING
DIPERBANDINGKAN DENGAN ANGGARANNYA DALAM SATU PERIODE.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN DIMAKSUDKAN AGAR LAPORAN
KEUANGAN DAPAT DIPAHAMI OLEH PEMBACA SECARA LUAS CATATAN
ATAS LAPORAN KEUANGAN DIMAKSUDKAN AGAR LAPORAN KEUANGAN
DAPAT DIPAHAMI OLEH PEMBACA SECARA LUAS.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai