Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

KASUS 5 – 1 AMAX AUTOMOBILES & INDUS CORPORATION

Kristiyana Noviyanti (201910315184)

Kelas : 5C.01

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BHAYANGKARA JAKARTA RAYA
KASUS 5-1
1. AMAX AUTOMOBILES
AMAX automobiles merupakan perusahaan mobil dengan tiga lini produk lini. Lini A
ditunjukan untuk segmen masyarakat tingkat atas, Lini B untuk tingkat menengah ke atas. Lini
C adalah segmen untuk masyarakat banyak. Setiap Lini produk dijual dengan merek yang
berbeda dan menggunakan system distribusi yang berbeda. Lini A, B, dan C. masing masing
dijual olch divisi A, B, dan C.
Beberapa komponen merupakan komponen umum bagi ketiga divisi tersebut. Beberapa
komponen ini diperoleh dari luar perusahaan, dan sisanya diproduksi oleh perusahaan. Selain
itu, ada pertukaran teknologi dan metodologi produksi diantara divisi divisi tersebut.
Khususnya dalam hal inovasi produk, dimana divisi A memberikan input bagi Divisi B dan
divisi C. Di lain pihak, inovasi proses dihasilkan oleh Divisi C dan diadopsi oleh Divisi A dan
B.
Pertanyaan
Bagaimana sebaiknya AMAX diorganisasikan dan dikendalikan ?
Jawab
1.Dengan adanya suatu divisionalisasi, yang merupakan proses pemberian wewenang dalam
bidang produksi dan pemasaran produk tertentu kepada suatu pusat pertanggung jawaban atau
proses pembentukan pusat-pusat laba atau melimpahkan kewenangan yang lebih luas kepada
manajer-manajer yang beroperasi, yaitu memiliki kendali atas pengembangan produk, proses
produksi, dan pemasaran.
2.Berfokus pada pusat laba (profit center) yang memberikan informasi siap pakai bagi
manajemen atas (top management) mengenai profitabilitas.
3.Berfokus pada margin laba yang memacu para manajer untuk memperkenalkan produk-
produk baru.
4. Berfokus pada bottom line (laba/rugi akhir) yang memacu para manajer untuk menghasilkan
keuntungan yang maksimum dari produk yang sekarang.
5. Mengukur kinerja proses manufaktur seperti pengendalian kualitas, penjadwalan produk,
dan keputusan membuat atau membeli.
6. Mengukur profitabilitas dengan cara mengukur kinerja manajemen yang digunakan untuk
perencanaan, koordinasi, dan mengontrol kegiatan sehari-hari dari pusat laba dan sebagai alat
untuk memberikan motivasi yang tepat bagi manajer.
Ketika kinerja finansial suatu pusat tanggung jawab diukur dalam ruang lingkup laba .
kemudian fungsi – fungsi produksi dan pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba. Lalu
setelah itu fokuskan pada pengelolaan unit unit bisnis sebagai pusat laba. maka pusat ini disebut
sebagai pusat laba. Hampir semua unit bisnis diciptakan sebagai pusat laba karena manajer
yang bertanggung jawab atas unit terseut memiliki kendali atas pengembangan produk.
Pendekatan pusat laba juga membantu untuk mengukur profitabilitas lini-lini perusahaan
dengan lebih akurat dan juga dapat mengidentifikasi dan mengeliminasi beberapa lini
perusahaan nirlabanya. Menjadikan unit organisasi sebagai pusat laba juga dapat menberikan
manfaat-manfaat yg menguntungkan. Sangatlah berguna untuk memikirkan pengelolaan suatu
pusat laba dalam hal pengendalian atas tiga jenis keputusan: keputusan produk, keputusan
pemasaran, keputusan perolehan .
Jika seorang manajer lini bisnis mengendalikan ketiga aktivitas tersebut biasanya tidak akan
ada kesulitan dalam melaksanakan tanggung jawab laba dan mengukur kinerja. sourcing dan
pemasaran untuk lini produk tunggal di pecah ke dalam dua unit bisnis atau lebih sehingga
memisahkan kontribusi tiap tiap unit bisnis demi kesuksesan lini produk secara keseluruhan. .
Pada umumnya semakin besar tingkat integrasi dalam suatu perusahaan maka semakin sulit
melaksanakan tanggung jawab pusat laba tunggal untuk ketiga aktivitas tersebut dalam lini
produk yang ada. yaitu akan lebih sulit jika keputusan produksi.

2. INDUS CORPORATION
Indus merupakan perusahaan yang beroperasi dipasar pasar utama yang masing masing
independen satu sama lain. Maksudnya, keputusan pembelian oleh konsumen dibuat secara
independen. Keunggulan kompetitif perusahaan pada setiap pasar yang ada menjadi penggerak
(dan pemimpin) dalam inovasi produk. Perusahaan dihadapkan pada situasi konsumen
/produksi sebagai berikut:
Kasus A Konsumen pada umumnya lebih sensitive terhadap kinerja dibandingkan produk yang
ada. terhadap harga. Selain itu juga, terdapat sedikit sinergi produksi diantara berbagai lini
Kasus B Konsumen pada umumnya lebih sensitive terhadap kinerja dibandingkan terhadap
harga. Meskipun demikian, terdapat sinergi produksi yang signifikan diantara berbagai lini
produk yang ada.
Kasus C: Konsumen sama-sama sensitive terhadap kinerja dan harga produk. Meskipun
demikian, hanya sedikit sinergi yang ada diantara lini lini produk tersebut.
Kasus D: Konsumen sama-sama sensitive terhadap kinerja dan harga produk. Meskipun
demikian, terdapat sinergi produksi yang signifikan diantara berbagai lini produk yang ada.
Pertanyaan
Indus corporation Untuk setiap kasus, bagaimana organisasi dan pengendalian dalam Indus ?
Jawab
Kasus A : Menurut pendapat kami, organisasi harus meningkatkan kinerja karyawan dengan
cara memotivasi karyawannya supaya menghasilkan produk yang berkualitas sesuai yang
dinginkan konsumen, sehingga dapat mengurangi tingkat pengerjaan ulang barang-barang
yang cacat. Organisasi dapat meningkatkan inovasi karyawan untuk menumbuhkan sinergi
produksi di seluruh lini produk yang ada dan menerapkan sistem manajemen yang lintas batas
bukan yang berbasis fungsional, agar sinergi produksi dapat terjalin dengan baik.
Kasus B : Menurut pendapat kami, organisasi harus meningkatkan kinerja karyawan dengan
cara memotivasi karyawannya supaya menghasilkan produk yang berkualitas sesuai yang
dinginkan konsumen, sehingga dapat mengurangi tingkat pengerjaan ulang barang-barang
yang cacat. Dalam kasus ini, ada sinergi produksi yang cukup besar di seluruh lini produk yang
ada.
Kasus C : Menurut pendapat kami. organisasi harus meningkatkan kinerja karyawan dengan
cara memotivasi karyawannya. sehingga karyawan dapat mempertahankan dan meningkatkan
lagi inovasi mereka
Kasus D : Menurut pendapat kami. ada sinergi produksi yang cukup besar di seluruh lini produk
yang ada. Ini berarti bahwa informasi yang berubah dalam organisasi baik. organisasi harus
menekan biaya produknya untuk mengurangi harga produk. Dalam hal ini. sehingga karyawan
dapat meningkatkan inovasi mereka . organisasi harus menekan biaya produknya sehingga
organisasi dapat menurunkan harga produk.
Sistem pengendalian manajemen dapat dibagi dalam 4 jenis:
1. Pengendalian pencegahan (preventive controls) Pengendalian pencegahan dimaksudkan
untuk mencegah terjadinya suatu kesalahan. Pengendalian ini dirancang untuk mencegah hasil
yang tidak diinginkan sebelum kejadian itu terjadi. Contoh pengendalian pencegahan meliputi:
kejujuran, personel yang kompeten, pemisahan fungsi, reviu pengawas dan pengendalian
ganda.
2. Pengendalian deteksi (detective controls) Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi
dimaksudkan untuk mendeteksi suatu kesalahan yang telah terjadi. Rekonsiliasi bank atas
pencocokan saldo pada buku bank dengan saldo kas buku organisasi merupakan kunci
pengendalian deteksi atas saldo kas.
3. Pengendalian koreksi (corrective controls) Pengendalian koreksi melakukan koreksi
masalah-masalah yang teridentifikasi oleh pengendalian deteksi. Tujuannya adalah agar supaya
kesalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali. Apabila masalah atau kesalahan terdeteksi
oleh auditor, maka wujud pengendalian koreksinya adalah dalam bentuk pelaksanaan tindak
lanjut dari rekomendasi auditor.
4. Pengendalian pengarahan (directive controls) Pengendalian pengarahan adalah pengendalian
yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung dengan tujuan agar kegiatan
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan atau ketentuan yang berlaku. Contoh atas pengendalian
ini adalah kegiatan supervisi yang dilakukan langsung oleh atasan kepada bawahan atau
pengawasan oleh mandor terhadap aktivitas pekerja.
Dalam Indus Corporation, sistem pengendalian manajemen yang digunakan adalah
pengendalian deteksi dan pengendalian koreksi. Pengendalian deteksi dimaksudkan untuk
mendeteksi suatu kesalahan yang telah terjadi, yaitu mendeteksi sebab-sebab konsumen lebih
sensitif terhadap kinerja dan tehadap harga dan juga mendeteksi adanya sinergi produksi di
antara lini-lini produk yang ada. Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah
yang teridentifikasi oleh pengendalian deteksi. Dan tujuannya adalah agar supaya kesalahan
yang telah terjadi tidak terulang kembali.

Anda mungkin juga menyukai