Anda di halaman 1dari 14

Is Activity Based Costing Suaitable

For Your Company ?


Kelompok 3 :
1). Salsadilla ( 01_066 )
2). Dhea Arista ( 04_087 )
3). Dessy Ayu Wulandhari ( 10_012 )
4). Sifa Ulfa Ziah ( 17_133 )
Definisi Activity Based Costing
Activity Based Costing (ABC) merupakan suatu sistem akuntansi
yang berfokus pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk
menghasilkan produk dan jasa. Dalam ABC, harus dilakukan
penelitian aktivitas apa saja yang dilakukan untuk memproduksi
produk. Ketelitian penemuan aktivitas akan menyebabkan ketelitian
perhitungan harga pokok produk.
Pendekatan penetapan biaya yang menetapkan biaya sumber daya
untuk objek biaya tersebut sebagai produk, layanan, atau pelanggan
berdasarkan aktivitas yang dilakukan untuk objek biaya (cost driver).

1. Costs of resources ditetapkan untuk kegiatan berdasarkan kegiatan yang


menggunakan atau mengkonsumsi sumber daya (resource consumption
drivers)

2. Costs of activities ditetapkan untuk objek biaya berdasarkan aktivitas yang


dilakukan untuk objek biaya (activity consumption drivers).
Syarat Penerapan Activity Based Costing
Pada Perusahaan

Perusahaan Tingkat
Biaya Pengukuran
memiliki tingkat persaingan yang
Rendah
diversitas tinggi tinggi
Manfaat Activity Based Costing
a. Membantu dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan.

b. Dapat menentukan harga menjadi lebih efesien.

c. Dapat membantu menganalisis biaya.

d. Menjadikan manajemen berada pada posisi untuk melakukan penawaran yang lebih kompetitif.

e. Membantu pihak manajemen melakukan rekayasa ulang proses produksi.


Kekurangan Activity Based Costing

 Metode untuk pengembangan Activity Based Costing terbilang mahal.

 Waktu ABC membutuhkan waktu yang lama.

 ABC belum termasuk biaya iklan, promosi, dan riset.


Penggunaan Activity Based Costing
Ada lima langkah yang dilibatkan dalam melakukan analisis ABC (Kaplan &
Cooper, 1998):

1. Tentukan objek biaya, aktivitas tidak langsung, dan sumber daya yang digunakan
bagi aktivitas tak langsung;

2. Tentukan biaya per aktivitas tak langsung;

3. Identifikasi cost driver untuk setiap sumber daya;

4. Hitung biaya total produk tidak langsung untuk jenis objek biaya;

5. Membagi biaya total berdasarkan kuantitas untuk biaya tidak langsung per objek
individu.
5 Kiteria Penerapan Activity Based Costing Pada Perusahaan

1) Product Diversity 2) Support Diversity

Perusahaan memiliki produk yang Perusahaan memiliki beragam


beraneka ragam dalam jumlah yang aktivitas yang mengakibatkan
banyak. Semakin beragam produk tingginya pengeluaran biaya
yang dihasilkan maka semakin overhead atau biaya tidak terduga.
beragam aktivitas yang dilakukan Sehingga perusahaan kesulitan
perusahaan. melakukan pengalokasian biaya
overhead.
5 Kiteria Penerapan Activity Based Costing Pada Perusahaan

3) Common Process 4) Period Cost Allocation

Tingkat kegiatan yang akan Tersedianya sistem akuntansi biaya


dikerjakan Bersama dalam untuk mengalokasikan biaya
penghasilan produk, Sehingga periode secara akurat dan berkala
menyebabkan sulitnya alokasi dalam jangka waktu tertentu. Hal
biaya per produk. tersebut digunakan untuk
memperkecil biaya produksi.
Kiteria Penerapan Activity Based Costing Pada Perusahaan

5) Rate of Growth of Period Costs

Kriteria ini menunjukan kecepatan dari pertumbuhan biaya periode di


tiap tahunnya. Sehingga perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan
biaya periode yang cepat maka akan cocok dalam penggunaan analisa
Activities Based Costing.
Penerapaan Activity Based Costing

 Mengubah dan mengolaborasi dari accounting costs-cost centers ke


dalam activity costs.
 Digunakan untuk membedakan antara aktivitas yang memberikan nilai
tambah dan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah.
 Menggunakan analisis aktivitas untuk melakukan pengurangan biaya
operasional berdasarkan aktivitas.
 Menggunakan ABC untuk analisis profitabilitas per produk dan pelanggan.
Mengapa ABC dibutuhkan pada perusahaan ?

Dengan menggunakan metode ABC, perusahaan bisa mengurangi


kesalahan harga yang disebabkan oleh penentuan harga yang masih
dilakukan secara tradisional, sehingga harga produk yang dikeluarkan
bisa akurat bukan hanya asal-asalan.
Kesimpulan

Sistem Activity Based Costing dapat menghasilkan estimasi biaya yang


lebih akurat, tidak mungkin diimplementasikan jika tidak ada kebutuhan
manajemen akan informasi biaya yang lebih baik. Dengan kata lain,
perusahaan perlu mempertimbangkan kebutuhan manajemen itu sendiri.
Perusahaan dengan presentase biaya tidak langsung yang besar seharusnya
menggunakan sistem Activity Based Costing.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai