TEORI ETIKA
Kelompok 2:
Etika Berasal dari Bahasa Yunani yaitu Ethos yang berarti kebiasaan, adat, dan cara
berfikir. Etika memiliki arti yang sama dengan moral. Moral berasal dari kata mos
(bentuk tunggal) dan moeres (bentuk Jamak ) berarti adat kebiasaan dan cara hidup.
Etika adalah acabang dari ilmu filsafat yang mempelajari tentang norma-norma dan
nilai-nilai yang berkaitan dengan salah dan benar Sesutu Tindakan.
Etika dalam definisi praktis merupakan nilai-nilai dan nora -norma sedangkan dalam
defenisi reflektif berarti hal-hal apa saja yang tidak bileh dan boleh untuk dilakukan.
B. Hakikat Agama
Agama hakikatnya mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan berisi perintah dan
larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat (Muhammad,2006).
Unsur yang dimiliki oleh hakikat agama:
Setiap Agama mengajarkan: Hakikat Tuhan, Etika yang mengatur hubungan sesama
manusia dan tata cara ibadah yang mengatur hubungan dengan tuhan. Sehingga etika dan
agama tidak dapat dipisahkan sebab agama dan etika sama sama mengatur bagaimana
menjaga hubungan antar sesama manusia.
D. Dilema Etis
Dalam dunia bisnis, hal yang paling sering ditemukan adalah dilemma etis, hal ini
muncul Ketika tidak ada pilihan yang seluruhnya benar.
Solusi dalam menghadapi dilema etis adalah mengambil atau menentukan salah satu
pilihan walaupun dalam pilihan tersebut tidak dapat dikatakan murni benar ataupun
murni sebuah kesalahan, walaupun tidak dapat memuaskan semua pihak tetapi keputusan
harus segera di tetapkan.
F. Teori-Teori Etika
1. Teori Utilitarianisme
Teori ini dikemukakan oleh David Hume (1711-1776), kemudian dikembangkan oleh
Jeremy Bentham (1748-1832) dan John Stuart Mill (1806-1873). Menurut teori ini, suatu
tindakan dikatakan baik jika membawa manfaat bagi sebanyak mungkin anggota
masyarakat atau the greatest utility of the greatest numbers. Suatu tindakan dikatakan etis
secara moral menurut prinsip utilitarianisme, yaitu jika
a. Memberikan kebaikan terbesar bagi sebagian orang (bukan hanya bagi pengambil
keputusan).
b. Manfaat bersih lebih besar dari biaya.
c. Manfaat yang diperoleh paling besar dibanding manfaat tindakan alternatif yang
mungkin dilakukan.
1) Rule-Based Utilitarianisme
2) Act-Based Utilitarianism
2. Teori Deontologi
Deontologi berasal dari kata deon (bahasa Yunani) yang berarti kewajiban. Teori ini
dipelopori oleh Immanuel Kant (1724-1804).Prinsip deontologi tidak menilai
tindakan berdasarkan konsekuensi tindakan, tetapi berdasarkan kewajiban untuk
melaksanakan tindakan tersebut. Misalnya dalam cerita Robin Hood,menurut teori
deontologi tindakan Robin Hood tidak dapat dibenarkan karena meskipun
konsekuensinya baik, tetapi tidak bisa menjadi pembenaran tindakan
mencuri.Terdapat 2 konsep yang dikemukakan oleh Immanuel Kant yaitu:
a. Imperative Hypothesis
b. Imperative Categories
3. Teori Hak
Immanuel Kant juga mengemukakan teori hak (right theory). Menurut teori hak,
suatu tindakan dianggap baik jika tindakan tersebut memenuhi hak seseorang. Teori
hak didasarkan pada asumsi bahwa manusia memiliki martabat yang sama. Hak
manusia bersumber pada hak hukum (legal right), hak moral atau kemanusiaan
(moral, human right), dan hak kontraktual (contractual right). Indonesia memiliki
UU hak asasi manusia yang diatur pada UU Nomor 39 Tahun 1999.
Prinsip hak berguna dalam analisis pemangku kepentingan ketika terjadi konflik
antara hak legal, hak moral, dan hak kontraktual atau ketika ada hak yang terlanggar
ketika suatu tindakan dilakukan. Berikut ini langkah untuk analisis pemangku
kepentingan berdasarkan teori hak:
4. Teori keadilan
Prinsip keadilan berkaitan dengan kewajaran dan kesetaraan. Teori ini didasarkan
adanya kelangkaan sumber daya dan masing-masing manusia memiliki kepentingan
pribadi.Keadilan merupakan mekanisme untuk meng- alokasikan manfaat dan beban
penggunaan sumber daya berdasarkan alasan yang rasional. Terdapat empat aspek
keadilan:
a. Keadilan Prosedural
b. Keadilan Distributif
ristoteles (384-322 SM) berpendapat bahwa suatu hal yang sama harus
diperlakukan secara sama dan suatu hal yang tidak setara harus diperlakukan
secara berbeda sesuai porsi perbedaan di antara mereka.Keadilan ini disebut
juga keadilan proporsional.
c. Keadilan Retributif
d. Keadilan Kompensatori
Keadilan ini terkait dengan kompensasi yang harus diberikan kepada sese-
orang yang menjadi korban atas tindakan orang lain.
Teori teonom menyatakan bahwa karakter moral manusia ditentukan secara hakiki
oleh kesesuaian hubungannya dengan kehendak Allah.Perilaku manusia dianggap
baik jika sejalan dengan kehendak dan perintah Allah dan perilaku dianggap buruk
jika tidak mengikuti aturan atau perintah Allah yang tertuang dalam kitab suci.
Terdapat kesamaan fundamental filsafat etika semua agama, yaitu: