NIM : C1C017068
Laporan keuangan disusun dan disajikan untuk pengguna eksternal dari banyak entitas di
seluruh dunia. Walaupun laporan keuangan di berbagai negara tampak serupa, namun ada
perbedaan yang disebabkan oleh berbagai keadaan sosial, ekonomi dan hukum. Komite
Standar Akuntansi Internasional (IASC) berkomitmen untuk mempersempit perbedaan ini
dengan berupaya menyelaraskan peraturan, standar akuntansi, dan prosedur yang berkaitan
dengan persiapan dan penyajian laporan keuangan. Dengan kesamaan informasi yang
disajikan, maka akan mempermudah dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Framework berlaku untuk laporan keuangan semua entitas pelaporan komersial, industri
dan bisnis, baik di sektor publik maupun swasta.
Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi tentang posisi
keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu entitas yang berguna bagi berbagai
pengguna dalam membuat keputusan ekonomi. Posisi keuangan suatu entitas dipengaruhi
oleh sumber daya ekonomi yang dikontrolnya, struktur keuangannya, likuiditas dan
solvabilitasnya, sera kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan
di mana entitas tersebut beroperasi.
Informasi tentang sumber daya ekonomi yang dikendalikan oleh entitas dan kapasitasnya
di masa lalu untuk memodifikasi sumber daya ini berguna dalam memprediksi kemampuan
entitas untuk menghasilkan uang tunai dan setara kas di masa depan. Informasi tentang
struktur keuangan berguna dalam memprediksi kebutuhan pinjaman masa depan dan
bagaimana laba dan arus kas akan didistribusikan. Hal ini juga berguna dalam memprediksi
seberapa sukses entitas tersebut dalam meningkatkan keuangan lebih lanjut. Informasi
tentang likuiditas dan solvabilitas berguna dalam memprediksi kemampuan entitas untuk
memenuhi kewajibannya saat jatuh tempo. Likuiditas mengacu pada ketersediaan uang tunai
dalam waktu dekat setelah memperhitungkan komitmen keuangan selama periode ini.
Solvabilitas mengacu pada ketersediaan uang tunai dalam jangka panjang untuk memenuhi
komitmen keuangan pada saat jatuh tempo.
a. Dasar akrual. Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual menginformasikan
pengguna tidak hanya dari transaksi masa lalu yang melibatkan pembayaran dan
penerimaan uang tunai tetapi juga kewajiban untuk membayar tunai di masa depan
dan sumber daya yang mewakili uang tunai yang akan diterima di masa depan.
b. Going concern. Laporan keuangan biasanya disusun dengan asumsi bahwa suatu
entitas adalah entitas yang berkelanjutan dan akan terus beroperasi untuk masa
mendatang.
Adapun kendala pada informasi yang relevan dan dapat diandalkan adalah:
a. Ketepatan waktu
b. Keseimbangan antara manfaat dan biaya
c. Keseimbangan antara karakteristik kualitatif
Performa
Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar untuk tindakan lain,
seperti laba atas investasi atau laba per saham. Elemen-elemen yang berhubungan langsung
dengan pengukuran laba adalah pendapatan dan pengeluaran. unsur-unsur pendapatan dan
pengeluaran didefinisikan sebagai berikut:
a. Besar kemungkinan manfaat ekonomi di masa depan yang terkait dengan item
tersebut akan mengalir ke atau dari entitas; dan
b. memiliki biaya atau nilai yang dapat diukur dengan keandalan.
Pengakuan asset. Suatu aset diakui dalam neraca ketika kemungkinan besar manfaat
ekonomi masa depan akan mengalir ke entitas dan aset tersebut memiliki biaya atau nilai
yang dapat diukur dengan andal.
Pengakuan kewajiban. Suatu liabilitas diakui di neraca ketika besar kemungkinan bahwa
arus keluar sumber daya yang mewujudkan manfaat ekonomi akan dihasilkan dari
penyelesaian kewajiban saat ini dan jumlah penyelesaian akan diukur dengan andal.
Pengakuan pendapatan. Pendapatan diakui dalam laporan laba rugi ketika peningkatan
manfaat ekonomi masa depan terkait dengan peningkatan aset atau penurunan kewajiban
telah muncul yang dapat diukur dengan andal.
Pengakuan biaya. Beban diakui dalam laporan laba rugi ketika penurunan manfaat
ekonomi masa depan terkait dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah muncul
yang dapat diukur dengan andal.
a. Biaya historis.
b. Biaya saat ini.
c. Nilai realisasi (penyelesaian).
d. Present Value
a. Konsep modal
Konsep keuangan modal diadopsi oleh sebagian besar entitas dalam menyusun
laporan keuangannya. Di bawah konsep keuangan modal, seperti uang yang
diinvestasikan atau daya beli yang diinvestasikan, modal identik dengan aset bersih atau
ekuitas entitas. Di bawah konsep fisik modal, seperti kemampuan operasi, modal
dianggap sebagai kapasitas produktif entitas berdasarkan, misalnya, unit output per hari.
Penyesuaian pemeliharaan modal adalah revaluasi atau penyajian kembali aset dan
liabilitas yang menimbulkan kenaikan atau penurunan ekuitas.
a) Pemeliharaan modal keuangan. Di bawah konsep ini, laba hanya diperoleh jika
jumlah aset bersih (atau uang) finansial pada akhir periode melebihi jumlah aset
keuangan (atau uang) keuangan pada awal periode.
b) Pemeliharaan modal fisik. Dalam konsep ini, laba diperoleh hanya jika kapasitas
produktif fisik (atau kemampuan operasi) entitas (atau sumber daya atau dana yang
diperlukan untuk mencapai kapasitas itu) pada akhir periode melebihi kapasitas
produktif fisik pada awal periode.