Anda di halaman 1dari 5

Nama : Evida Herlinaningtyas

Kelas : Teori Akuntansi A


NIM : 20170420010
RESUME SWD 4, SFAC, HANDOUT
 SWD 4
Tujuan pelaporan keuangan, untuk menurunkan tujuan pelaporan keuangan, pihak
yang dituju dan kepentingannya harus diidentifikasi dengan jelas sdehingga informasi
yang dihasilakan pelaporan keuangan dapat memuaskan ekbutuhan informasi pihakyang
dituju.
Pemakai dan kepentingannya, Most menunjukkan dua pendekatan dalam penentuan
tujuan penyediaan informasi (pelaporan keuangan) yaitu
a. Menyediakan informasi untuk sehimpunan pemakai umum yang mempunyai
bermacam-macam kepentingan keputusan atau
b. Menyediakan informasi untuk kelompok pemakai tertentu yang mempunyai
kepentingan tertentu yang diketahui (teridentifikasi)
Aspek Tujuan Sosial Pelaporan, Menurut Bloom dan Elgers (1995) mendeskripsikan 3
macam tujuan kegiatan sosial/masyarakat dan implikasinya terhadap penentuan tujuan
pelporan keuangan.
1. Tujuan Fungsional, tujuan masyarakat atau organisasi secara keseluruhan tanpa
memperhatikan tujuan/motivasi masing-masing individu didalamnnya.
2. Tujuan Bersama, satu atau beberapa tujuan individu yang sama dengan tujuan
individu yang lainnya.
3. Tujuan kelompok Dominan, tujuan beberapa individual atau kelompok individu
yang dominan dalam suatu kegiatan masyarakat yang dapat dijadikan tujuan
kegiatan sosial masyarakat bersangkutan.

Karakteristik Kualitatif Informasi


Rerangka konseptual merupakan pedoman bagi penyusun standar di Amerika FASB
untuk memutuskan apakah suatu objek atau kejadian harus diwajibkan melalui standar
akuntansi untuk dialporkan oleh badan usaha atau organisasi.
a. Nilai informasi, harus bermanfaat bagi para pemakai dimana hal ini sama saja
mengatakan bahwa informasi harus mempunyai nilai.
b. Keterpahamian, kemampuan informasi untuk dapat dicerna maknanya oleh
pemakai.
c. Keberpautan, kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam
membedakan beberapa alternatif keputusan sehingga membantu pemakai dalam
membedakan alternatif keputusan sehingga mudah menentukan keputusan.
d. Nilai prediktif, kemampuan informasi untuk mmebantu pemakai dalam
meningkatkan probabilitas bahwa harapan harapan pemakai akan muncul hasil
suatu kejadian masa lalu atau masa yang akan datang.
e. Nilai balikan, kemampuan informasu untuk membantu pemakai dalam
mengkonfirmasi dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai dimasa lalu.
f. Ketepatwaktuan, tersediannya informasi bagi pembuat keputusan pada saat
dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi
keputusan.
g. Keterandalan, kemampuan informas untuk memberikan keyakinan bahwa
informasi tersebut benar atau valid.
h. Ketepatan penyimbolan, kesesuaian atau kecocokan antara pengukur atau
deskripsi dan fenomena yang diukur atau dideskripsi.
i. Keterujian, kemampuan informasi untuk memberi keyakinan yang tinggi kepada
para pemakai.
j. Kenetralan, ketidakberpihakan pada grup tertentu atau ketakberbiasan dalam
perlakuan akuntansi.
k. Keterbandiangan, unsur tambahan yang menjadikan informasi bermanfaat, atau
kemapuan informasi untuk membantu para pemakai mengidentifikasi persamaan
dan perbedaan antara dua perangkat fenomena ekonomik.
l. Materialitas, besar kecilnya suatu penghilangan atau penyalahsajian informasi
akuntansi yang menjadikan besar kemungkinan bahwa pertimbangan seorang
bijaksana yang mengandalkan diri pada informasi.

Elemen-Eleman statemen keuangan, makna atau konstruk yang sengaja ditentukan


dalam perekayasaan akuntansi untuk menyimbolkan atau mempresentasi realitras
kegiatan usaha suatu badan usaha sehingga orang dapat membayakangkan relitas kegiatan
secara keuangan tanpa haru smenyaksikan sendiri secara fisis kegiatan tersebut.
Elemen –Elemen yang diidentifikasikan oleh FASB : Aset, Kewajiban, Ekuitas,
Investasi oleh pemilik, Distribusi ke pemilik, Laba Komprehensif, Pendapatan, Biaya,
Untung, Rugi.
Aliran Kas bersih terdiri atas :
a. Aliran Kas dari Kegiatan Operasi, aliran kas bersih yang berkaitan dengan
kegiatan yang meliputi semua transaksi dan kejadian yang bukan termasuk dalam
kegiatan investasi dan pendanaan.
b. Aliran Kas dari kegiatan Investasi, aliran kas bersih yang berkaitan dengan
kegiatan yang meliputi pemberian dan pelunasan pinjaman dan pemerolehan dan
penjualan instrumen utang atau ekuitas, gedung, pabrik, perlengkapan, dan set
produktif lainnya.
c. Aliran Kas dari kegiatan Pendanaan, aliran kas bersih yang berkaitan dengan
kegiatan pemerolehan dana dari pemilik dan pemberian imbalan dan kembalian
inevstasinya.
Pelaporan dan Statemen Keuangan, FASB menyatakan bahwa statemen Keuangan
adalah media utama atau ciri sentral pelaporan keuangan. pelaporan keuangan meliputi
penyampaian informasi yang wajib secara luas dan sukarela
Pengukuran, adalah penentuan besarnya unit pengukur (jumlah rupiah) yang akan
diletakkan pada suatu subjek yang terlibat dalam suatu teransaksi, kejadian, atau keadaan
untuk merepresentasikan makna objek tersebut.
Pengakuan, adalah penyajian suatu informasi melalui statemen keuangan sebagai ciri
sentral pelporan keuangan. pengakuan secara teknis diartikan sebagai pencatatan secara
resmi suatu kuantitas hasil pengukuran ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah rupiah
tersebut akan mempengaruhi suatu pos dan terefleksikan dalam sistemen keuangan.

 SFAC 8
Statements of Financial Accounting Concept No.8
Kerangka kerja untuk pelaporan keuangan (Conceptual framework for financial
reporting)
SFAC No. 8 merupakan salah satu dari serangkaian publikasi di FASB untuk
akuntansi dan pelaporan keuangan yang mencakup dua bab kerangka konseptual baru
yang menggantikan SFAC No.1, tujuan pelaporan keuangan oleh Business Enterprises,
dan SFAC No.2, karakteristik kualitatif informasi akuntansi. SFAC No.8 dimaksudkan
untuk menetapkan tujuan-tujuan dan konsep-konsep fundamental yang akan menjadi
dasar untuk pengembangan akuntansi keuangan dan pedoman pelaporan.
Secara umum isi dan tujuan SFAC No.8 adalah :
1. Bagian pertama hasil projek bersama dengan IASB dalam merumuskan konsep
dasar akuntansi keuangan.
2. Menggantikan SFAC No.1 dan 2
3. Terdiri atas tiga bab : Bab 1, tujuan pelaporan keuangan tujuan umum, Bab 2,
entitas pelaporan, Bab 3, karakteristik kualitatif informasi keuangan bermanfaat
Tujuan umum pelaporan keuangan adalah :
Tujuan pelaporan keuangan :
SFAC No.8 secara umum merumuskan tiga tujuan pelaporan keuangan, yaitu :
a. Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi
investor, pemberi pinjaman dan kreditor yang sudah ada maupun yang potensial
dalam membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas
pelapor. Keputusan tersebut meliputi membeli, menjual, atau menahan instrument
ekuitas dan hutang serta menyediakan pinjaman dan kredit dalam bentuk lain.
b. Untuk menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas, investor
yang sudah ada maupun oleh calon investor, kreditur serta kreditur lain yang
membutuhkan informasi tentang sumber daya entitas, klaim terhadap entitas
tersebut, dan seberapa efisien maupun efektif manajemen entitas melakukan
pengelolaan dan komisaris yang telah menyelesaikan tanggung jawab mereka
untuk menggunakan sumber daya entitas.
c. Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan
dari pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber daya ekonomi dan
klaim terhadap sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan entitas.
Pengguna Utama
Diamati dari tujuan pelaporan keuangan suatu entitas yang dirkomendasikan
dalam SFAC No.8 maka tampak bahwa para pengguna informasi keuangan yang
kepentingannya diutamakan yaitu : (1) para investor dan calon investor serta dan (2) para
kreditor dan calon kreditor. Investor dan kreditor merupakan pihak-pihak yang
menyediakan sumber daya bagi suatu entitas tetapi tidak memiliki akses langsung pada
informasi yang dibutuhkan.
Informasi yang dibutuhkan
Arah dan jenis informasi yang dibutuhkan oleh para investor dan kreditor yaitu :
1. Investor dan kreditor memerlukan informasi yang dapat membantu mereka
menilai prospek aliran kas bersih suatu entitas di masa mendatang.
2. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan informasi mengenai sumber daya
entitas, klaim atas entitas tersebut, dan apakah manajemen telah mengelola
sumber daya yang dimiliki entitas secara efektif dan efisien.
Informasi tentang pelaporan sumber daya ekonomik suatu entitas, perubahan dan
klaim atas sumber daya
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyediakan informasi tentang posisi
keuangan suatu entitas pelaporan. Laporan keuangan juga menyediakan informasi tentang
pengaruh-pengaruh transaksi dan peristiwa-peristiwa lain yang mengubah sumber daya
ekonomi suatu entitas dan klaim.
Perubahan dan klaim atas sumber daya
Terdapat beberapa pemikiran terhadap hal tersebut, antara lain :
a. Perubahan atas sumber daya yang terjadi pada suatu entitas dan klaim kepada
entitas yang bersangkutan berasal dari kinerja dan transaksi-transaksi serta
kejadian lain seperti penerbitan instrument hutang dan ekuitas.
b. Pengguna informasi keuangan suatu entitas perlu mengetahui perbedaan antara
kedua sumber perubahan tersebut yaitu apakah perubahan tersebut berasal dari
kinerja entitas dan transaksi-transaksi atau dari hutang dan ekuitas.
c. Implikasi atas gambaran tersebut maka terdapat beberapa laporan yaitu : laporan
laba rugi, posisi keuangan, serta perubahan ekuitas.
Rerangka Knseptual dan KDPPLK akuntansi konvensional dan Syariah
Menurut FASB, kerangka konseptual merupakan suatu konstitusi,suatu sistem
yang koheren (terpadu) dari tujuan dan prinsip dasar yangdapat mendorong standar yang
konsisten dan yang menjelaskan sifat,fungsi serta keterbatasan akuntansi keuangan dan
laporan keuangan.
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK)
merupakan konsep-konsep dasar yang menjadi pedoman dalam penyusunan laporan
keuangan untuk tujuan umum dan menjadi pedoman bagi penyusun standar akuntansi
untuk mengembangkan standar akuntansi di masa yang akan datang. Selain itu juga
sebagai pedoman dalam menyelesaikan permasalahan yang belum diatur secara khusus
di dalam pernyataan standar akuntansi.
Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Syariah
(KDPPLK Syariah) merupakan pengaturan akuntansi yang memberikan konsep yang
mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan atas transaksi syariah.
Perbedaan KDPPLK dan KDPPLKS
1. Ruang Lingkup
- KDPPLK :
a. Tujuan Lporan Keuangan
b. Karakteristik Kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporean
keuangan
c. Definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan
keuangan
d. Konsep modal serta pemeliharaan modal
- KDPPLKS
a. Tujuan Lporan Keuangan
b. Karakteristik Kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporean
keuangan
c. Definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan
keuangan
2. Penggunaan dan Kebutuhan Informasi
KDPPLK : Investror, karyawan, peberi pinjaman, pelanggan, pemerintah,
masyarakat, pemasok dan kreditor usaha lainnya.
KDPPLKS : Investor, Pemberi dana qard, pemilik dana titipan, pengawas syariah,
pemilik dana syirkah temporer, pemasok dan mitra usaha lainnya, pelanggan,
karyawan, masyarakat.

Perbedaan Laporan Keuangan


Laporan keuangan bank syariah secara umum sama dengan laporan keuangan
bank konvensional, yakni neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan
cash flow, akan tetapi selain itu ada beberapa tambahan berupa laporan sumber dan
penggunaan dana ZIS yang disalurkan melalui qardh. Inilah yang menjadi pembeda
antara laporan keuangan konvensional dan syariah. Dana qardh pada bank syariah
nantinya digunakan sebagai pengemban social, sehingga didalamnya terdapat laporan
perubahan dana investasi tidak terika

Anda mungkin juga menyukai