Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
yang diampu oleh:
JURUSAN AKUNTANSI
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah Manajemen Pemasaran ini
dengan tepat pada waktunya. Secara garis besar, makalah ini meliputi pembahasan
mengenai bagaimana merancang program periklanan yang efektif. Selain disusun
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran, makalah ini
pun disusun untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya kepada
penulis dan pembaca.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang
telah memberikan bantuan secara materil dan moril, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu,
kami mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan makalah ini.
Akhir kata ucapan terima kasih tiada terhindar kepada Allah SWT juga
mengucapkan doa dan syukur kepada semua pihak yang telah ikut mendorong dan
membantu terwujudnya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semuanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Periklanan adalah satu dari empat alat penting yang digunakan oleh
perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan
masyarakat yang ditargetkan. Periklanan terdiri dari bentuk-bentuk komunikasi
non-personal yang dilakukan lewat media bayaran dengan sponsor yang jelas.
Para pemasang iklan tidak hanya terdiri dari perusahaan dagang, tetapi juga
museum, penanam modal, dan pelbagai lapisan masyarakat yang dituju.
Periklanan mempunyai banyak manfaat : pembentukan citra organisasi dalam
jangka panjang (iklan institusional), pemantapan merek dagang tertentu
berjangka-panjang (iklan produk), penyebaran informasi tentang penjualan, jasa
dan peristiwa (iklan klasifikasi), pengumuman penjualan khusus (iklan penjualan),
dan anjuran untuk melakukan sesuatu (iklan anjuran). Periklanan merupakan cara
yang efektif untuk menyebarkan pesan dari segi biaya.
1
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang diangkat dalam makalah ini terlalu luas jika dibahas secara
meyeluruh. Maka dari itu agar masalah tidak melebar kemana-mana penulis hanya
mencantumkan pembahasan yang berhubungan dengan bagaimana cara
merancang program periklanan yang efektif.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Contoh, iklan mobil kerapkali menggambarkan konsumen yang bangga akan
jenis mobil tertentu yang telah dibelinya.
a. Tahap dalam daur hidup produk : produk baru pada umumnya menganggarkan
biaya pengiklanan yang besar untuk membujuk konsumen dan untuk
mendorong konsumen mencoba produk itu. Merek-merek yang sudah mapan
biasanya diberi anggaran pengiklanan yang rendah sejalan dengan nilai
penjualan.
b. Pangsa pasar dan landasan konsumen : Merek-merek yang menguasai pangsa
pasar tinggi biasanya diberi anggaran pengiklanan rendah sebanding dengan
nilai penjualan, karena tujuan mengiklankan merek-merek iini hanya
dimaksudkan untuk memepertahankan pangsa pasar yang sudah ada.
c. Mengiklankan merek pesaing dan merek bukan pesaing : Bila sebuah pasar
telah diterobos oleh para pesaing dan anggaran pengiklanan akan
menghabiskan biaya yang terlalu tinggi, maka pengiklanan merek ke pasar itu
harus lebih gencar agar bisa mengatasi kebisingan yang ada disana.
d. Frekuensi pengiklanan : iklan yang dibutuhkan perlu diulangi berkali-kali agar
benar-benar menyampaikan pesan merek kepada konsumen juga untuk
menetapkan besar-kecilnya anggaran pengiklanan.
e. Kemudahan mengganti produk : merek-merek yang melekat dalam sebuah
kelas komoditi (seperti misalnya rokok, bir, minuman ringan) harus diiklankan
dengan gencar agar menghasilkan citra yang berbeda seperti yang diinginkan.
Pengiklanan juga penting bila sebuah merek mampu memberikan manfaat atau
ciri fisik yang unik.
4
2.3 Keputusan Mengenai Pesan
Untuk menyusun strategi yang kreatif, para pembuat iklan melewati tahap-
tahap berikut ini :
5
kepuasan diri. Pembeli bisa mengukur imbalan atas 4 hal yang mereka
tuntut itu berdasarkan pengalaman hasil penggunaan atas produk tersebut,
pengalaman dalam produk penggunaan atau pengalaman penggunaan
insidentil. Hasil penyilangan keempat imbalan dengan tiga jenis
pengalaman penggunaan produk tersebut menghasilkan 12 macam pesan
periklanan. Contoh :
Macam 4 Macam
Pengalaman Imbalan
Pemakaian Potensial
Produk
Rasional Keinderaan Sosial Kepuasan diri
6
membangkirkan keinginan, eksklusif, dan masuk akal. Pesan itu pertama-tama
harus mengatakan sesuatu yang eksklusif atau lain daripada yang lain
mengenai merk tertentu dari produk-produk yang sama. Akhirnya, pesan itu
harus masuk akal atau bisa dibuktikan.
7
sedang duduk di meja makan memperlihatkan rasa kepuasaan akan
merk biscuit baru.
2. Gaya hidup : Iklan ini menekankan bagaimana sebuah produk cocok
untuk gaya hidup tertentu. Iklan Scotch memperlihatkan seorang lelaki
setengah baya yang tampan sedang memegang sebuah gelas Scotch di
tangan kiri, sedangkan tangan kanannya memegang kemudi kapal
pesiar.
3. Fantasi : Iklan ini menciptakan fantasi mengenai produk dan
penggunaannya. Iklan Revlon untuk Jontue memamerkan seorang
wanita telanjang kaki memakai pakaian chiffon keluar dari sebuah
kandang gaya Perancis kuno, melewati padang rumput, dan
menyongsong seorang pemuda tampan di atas seekor kuda putih, yang
kemudian membawanya pergi.
4. Suasana atau citra: Iklan ini menciptakan suasana atau citra sekitar
produk, misalnya, keindahan, citra atau ketentraman. Pernyataan yang
kuat mengenai produk harus dihindari, kecuali lewat anjuran. Banyak
iklan rokok, seperti milik Salem dan Newport memamerkan suasana
hati, selera dan citra.
5. Musikal : Iklan ini memperlihatkan satu orang atau lebih atau gambar-
gambar kartun sedang menyanyikan lagu mengenai suatu produk.
Banyak iklan Cola menggunakan format ini.
6. Symbol kepribadian : Iklan ini menciptakan karakter untuk
mempersonifikasikan produk. Gambar-gambar mungkin dilengkapi
dengan animasi “Aladin untuk Sarimie, Beruang Pindy untuk “Pindy
Pap” atau dibuat nyata. (Misalnya Pria Brisk, Gadis Sunsilk).
7. Keahlian teknik : Iklan ini memamerkan keahlian perusahaan dan
pengalamannya dalam membuat produk. Misalnya, Hills Broters
memperlihatkan kepasa pembeli bagaimana telitinya menyeleksi buah
kopi, dan Italian Swiss Colony menekankan pengalamannya yang
bertahun-tahun dalam membuat minuman anggur.
8
8. Bukti-bukti ilmiah : Iklan ini menyuguhkan kenyataan ilmiah atau
hasil-hasil survey agar merk ini lebih disukai atau dianggap lebih baik
daripada merk lain. Selama bertahun-tahun, Crest memamerkan pasta
giginya dengan bukti-bukti ilmiah untuk megingatkan para pembeli
bahwa pasta gigi Crest mengandung zat-zat pelawan kuman gigi dan
pembersih gigi yang unggul.
9. Bukti-bukti kesaksian : Iklan ini menonjolkan sumber yang sangat
bisa dipercaya atau sangat pantas. Ia yang menyokong produk
mungkin berupa sebuah pernyataan
9
2.4 Penentuan Media
10
Jangkauan merupakan unsur paling penting bagi pelaksanaan
pengamatan awal tentang produk baru, sedangkan frekuensi lebih penting
bagi produk yang sudah mapan atau untuk menciptakan citra merk.
11
itu?”. Pembeberan ketiga merupakan pengingat, bila keputusan untuk
membeli berdasarkan evaluasi belum sempat dilaksanakan. Pembeberan
ketiga ini juga merupakan awal dari beralihnya perhatian dalam jangka
waktu tertentu.
12
2.4.3 Memilih Wahana Media Khusus
1. Tiras. Tiras adalah jumlah unit fisik yang bisa digunakan untuk
mendistribusikan iklan
2. Khalayak. Jumlah khalayak yang dikenai pembeberan wahana
3. Khalayak efektif. Khalayak efektif adalah jumlah khalayak yang
memiliki karakteristik karakteristik sebagai khalayak sasaran dan
dikenai pembeberan wahana.
4. Khalayak efektif yang dikenai pembeberan iklan. Adalah jumlah
khalayak yang memiliki karakteristik karakteristik sebagai khalayak
sasaran dan benar benar melihat iklan yang bersangkutan.
13
Forrester telah mengusulkan untuk memakai metode "dinamika
industri" guna mengetes kebijakan iklan musiman. Ia memandang bahwa
periklanan mempunyai pengaruh yang ketinggalan tehadap kesadaran
konsumen; kesadaran mempunyai pengaruh yang ketinggalan terhadap
penjualan; dan penjualan mempunyai pengaruh yang ketinggalan terhadap
anggaran iklan.
14
Kesinambungan iklan adalah menjadwalkan pembeberan secara merata selama
jangka waktu tertentu. Pada umumnya, pemasangan iklan menggunakan
pengiklanan berkesinambungan bila pasar telah meluas, jenis produk sering dibeli,
dan kategori pembeli telah didefinisikan secara ketat.
15
kampanye iklan itu ke satu atau beberapa kota terlebih dahulu, dan kemudian
mengevaluasi dampaknya sebeum iklan itu dilancarkan diseluruh negeri dengan
anggaran besar-besaran. Sebuah perusahaan pernah menguji coba kampanye
iklannya terlebih dahulu di Phoenix. Kampanye iklan ini ternyata gagal total
sehingga perusahaan tadi menyelamatkan semua uang yang telah dianggarkan
sebagai biaya melancarkan iklan itu pada tingkat nasional.
16
iklan, semakin tinggi peringkat yang diperoleh sebuah iklan maka semakin
tinggi pula kemungkinan iklan ini efektif.
17
Ketidakberesan ini bisa terletak pada kecilnya biaya yang telah
dikeluarkan, jeleknya iklan yang ditanyangkan, atau kesalahan faktor-
faktor penting lainnya.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
19
DAFTAR PUSTAKA
20