Anda di halaman 1dari 5

Akuntansi Keuangan Lanjutan II

Ventura bersama atau joint venture merupakan perjanjian kontraktual dimana dua atau lebih
menjalankan aktivitas ekonomi yang tunduk pada pengendalian bersama. Pengendalian
bersama merupakan persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian atas suatu aktivitas
ekonomi, dan ada hanya ketika keputusan keuangan dan operasional strategis dengan aktivitas
tersebut mensyaratkan konsensus mutlak dari pihak-pihak yang berbagi pengendalian. Pihak
yang terlibat dalam ventura bersama dan memiliki pengendalian bersama atas ventura bersama
tersebut disebut venturer. Adapun alasan pembentukan joint venture diantaranya:

1. Kebutuhan modal dan sumber daya


2. Meminimalkan resiko bisnis
3. Pengembangan usaha yang lebih luas
4. Transfer tekmologi dan keahlian
5. Terciptanya inovasi produk

Adapun bentuk dari joint venture yaitu:

a. Pengendalian Bersama Operasi (PBO/Jointly Controlled Operation), dimana para venturer


melakukan pemanfaatan aset dan sumber daya lainnya dari para venturer dan tidak
memerlukan pembentukan suatu perseroan terbatas, firma, atau badan usaha lain atau
suatu pengelolaan keuangan yang terlepas dari ventures. Pada PBO, masing-masing
venturer menggunakan aktiva tetapnya, dan mengelola sendiri persediaannya. Venturer
juga memikul pengeluarannya, menyelesaikan kewajibannya serta mencari sumber
pendanaan untuk aktivitasnya sendiri. Contonya bila ada dua atau lebih venturer
menggabungkan operasi kemudian sumber daya dan keahliannya dalam memproduksi,
memsarkan dan mendistribusikan suatu produk maka proses produksi tertentu dilakukan
oleh masing masing venturer sehingga setiap venturer memperoleh bagian dari hasil
penjualan sesuai dengan cara pembagan yang telah disepakati dalam perjanjian kontraktual.
Terkait dengan partsipasi pada PBO para venturer membukukan dan menyajikan dalam
laporan keuangannya masing-masing yaitu: 1) aktiva yang dikendalikannya sendiri dan
kewajiban yang timbul atas aktivitasnya sendiri; 2) beban yang terjadi saat aktivitasnya
sendiri dan bagiannya atas pendapatan bersama dari penjualan barang atau jasa.
b. Pengendalian Bersama Aset (PBA/Jointly Controlled Asset), dimana para venturer
melakukan pengendalian bersama dan kepemilikan bersama atas satu atau lebih aset yang
diserahkan oleh venture, atau dibeli untuk digunakan dalam melaksanakan kegiatan joint
venture. Joint venture tersebut tidak melibatkan pendirian suatu perusahaan da perlakuan
akuntansinya, venturer mengakui daam laporan keuangannya atas hal-hal sebagai berikut:
1) bagiannya atas pengendalian bersama aset, yang diklasifikasikan sesuai sifat aset; 2)
setiap kewajiban yang telah terjadi; 3) bagiannya atas kewajiban yang terjadi bersama
dengan venturer lain yang berkaitan dengan ventura bersama; 4) setiap penghasila dari
penjualan atau pemakaian bagiannya atas keluaran ventura bersama, bersama dengan
bagiannya atas beban yang terjadi leh ventura bersama; dan 5) setiap beban yang telah
terjadi sehubungan dengan partisipasinya dalam ventura bersama.
c. Pengendalian Bersama Entitas (PBE/ Jointly Controlled Entity), merupakan
pengendalian bersama yang melibatkan pendirian suatu perseroan terbatas,
persekutuan atau entitas lainnya yang mana setiap venturer mempunyai bagian
partisipasi. Contoh dari PBE adalah gabungan dua entitas yang menggabungkan
aktivitas mereka dalam lini usaha tertentu dengan mengalihkan aset dan kewajiban
yang relawan ke suatu pengendalian bersama entitas. Entitas tersebut beroperasi dalam
cara yang sama seperti entitas lainnya, kecuali kecuali adanya perjanjian perjanjian
kontraktual antar venturer yang menciptakan pengendalian bersama atas aktivitas
ekonomi entitas.

Sumber:

BPM EKSI4311 Modul 8

https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-efaktur/joint-venture

http://rendyjohan.com/e_accounting/accounting_policy/account_detail_indo.php?
account_id=59&page_id=1

https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2011/03/PSAK-12BAGIAN-PARTISIPASI-DALAM-
VENTURA-BERSAMA.pdf
Akuntansi Manajemen

Pesanan khusus merupakan pesanan yang diterima oleh perusahaan diluar pesanan reguler.
Dalam pengambilan keputusan untuk penerimaan order khusus diterima/ditolak, perusahaan
akan mempertimbangkan untuk mewarkan produk atau jasa pada tingkat harga yang berbeda
dengan harga biasanya. Harga tersebut dapat ditentukan berdasarkan banyak hal serta
perusahaan akan memanfaatkan peluang untuk mempertimbangkan pesanan khusus bagi
pelanggan potensial yang belum pernah dijangkau oleh perusahaan. Keputusan kriteria
ditentukan:

Jika marjin kontribusi > 0, maka diterima

Jika marjin kontribusi < 0, maka ditolak

Sumber:

BMP EKMA 4314 Modul 8

https://www.slideshare.net/Lisafransisca/pakembia-topik3
Akuntansi Syariah

Menurut Hukum Islam (istilah syara'), zakat adalah nama bagi suatu pengambilan tertentu dari
harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu dan untuk diberikan kepada golongan
tertentu (Al Mawardi dalam kitab Al Hawiy). Menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya
syariat islam zakat menjadi salah satu rukun islam, dan mcamnya zakat terbagi menjadi dua
yaitu zakat nafs (jiwa) dan zakat maal. Zakat disalurkan pada golongan orang yang berkah
menerima zakat atau disebut mustahiq. Rasyid, Sulaiman (1976: 209) menjelaskan bahwa
menurut mazhab Syafi’I, masing-masing golongan tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk
memenuhi penghidupannya atau usaha yang kurang dari seperdua kecukupannya, dan tidak
ada orang yang berkewajiban memberi belanjanya.
2. Miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan atau
orang mempunyai harta atau usaha sebanyak seperdua kecukupannya atau lebih, tetapi
tidak sampai mencukupi.
3. Amil (pengurus zakat): orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan
zakat atau semua orang yang bekerja mengurus zakat sedang dia tidak mendapat upah
selain dari zakat.
4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang
imannya masih lemah atau menurut Syafi’i dikategorikan menjadi empat macam antara lain:
a. orang yang baru masuk Islam sedang imannya belum teguh
b. orang Islam yang berpengaruh dalam kaumnya, dan kita berpengharapan, kalau dia
diberi zakat, orang lain dari kaumnya akan masuk Islam.
c. orang Islam yang berpengaruh terhadap kafir dan kalau dia diberi zakat maka kita
terpelihara dari kejahatan kafir yang di bawah pengaruhnya
d. orang yang menolak kejahatan orang anti zakat.
5. Riqab (memerdekakan budak): mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan
oleh orang-orang kafir atau hamba yang dijanjikan oleh tuannya bahwa dia boleh menebus
dirinya, hamba itu diberi zakat sekedar untuk penebus dirinya.
6. Gharim (orang berhutang): orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan
maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara
persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu
membayarnya.
7. Sabilillah (berjuang di jalan Allah): Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum
muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga
kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain.
8. Ibnu Sabil/Musafir: orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami
kesengsaraan dalam perjalanannya.

Sumber:
Inisiasi PPT BMP EKMA 4482 Modul 9
Analisis Informasi Keuangan

Mengukur sejauh mana perusahaan berkembang dan sejauh mana perusahaan telah
melaksanakan aturan-aturan keuangan secara baik dan benar untuk membuat laporan
keuangan yang telah memenuhi standar dan ketentuan SAK atau GAAP maka dilakukan analisis
kinerja keuangan. Kinerja keuangan perusahaan terlihat pada laporan keuangan yang dimiliki
oleh perusahaan dan tercermin dari informasi yang diperoleh dari laporan keuangan seperti
neraca, laba rugi, laporan arus kas serta hal lain yang mendukung penilaian. Penilaian kinerja
perusahaan dapat dilakukan dengan melihat, membandingkan dan mengukur melalui laporan
laba rugi dan neraca. Dengan hasil analisis melalui pengukuran rasio likuiditas, rasio
solvabilitas, profitabilitas dan rasio aktivitas para pengguna lapran keuangan dapat mengambil
keputusan untuk menentukan langkah selanjutnya bagi kemajuan perusahaan. Adapun
rekomendari bagi para pengguna dari laporan keuangan dan hasil analisis tersebut terbagi
kedalam dua bagian yaitu internal perusahaan dan eksternal perusahaan.
1. Internal perusahaan
a. Manajemen Perusahaan
Dengan informasi yang dihasilkan dari laporan keuangan manajemen perusahaan dapat
menentukan strategi atau meninjau kembali serta memperbaiki program perusahaan
agar dapat meningkatkan hasil penjualan serta menumbuhkan kepercayaan berbagai
pihak termasuk stakeholder serta calon kreditor ataupun calon investor. Ataupun
dengan informasi pengukuran analisis kinerja perusahaan manajemen dapat
menentukan tindakan atau stratagi terhadap pengelolaan aset dan persediaan.
b. Karyawan
Karyawan yang mampu memahami laporan keuangan perusahaan akan mengetahui
kemampuan perusahaan dalam membayar gaji atau tunjangan
2. Eksternal perusahaan
a. Investor
Dengan informasi yang tersedia dalam laporan keuangan instor dapat mengkaji kinerja
perusahaan sehingga dapat menentukan tindakan berinvestasi atau menarik investasi
pada perusahaan.
b. Pemerintah
Laporan keuangan yang disajikan perusahaan pemerintah dapat menentukan besaran
pajka yang akan dibayar oleh perusahaan.
c. Pelanggan
Pelanggan yang memiliki kepentingan dengan keberlangsungan perusahaan, melalui
laporan keuangan pelanggan dapat melihat kinerja perusahaan sehingga pelanggan
dapat mengambil keputusan untuk menentukan kerja sama dalam jangka pendek atau
jangka panjang.
d. Kreditor
Melalui informasi yang disajikan dalam laporan keuangan kreditor akan memiliki
ketertarikan untuk memutuskan memberikan pinjaman sebagai tambahan modal untuk
mengembangkan usaha.

Sumber:
BMP EKSI 4204 Modul 8 dan 9
https://www.jurnal.id/id/blog/2017-5-manfaat-memiliki-laporan-keuangan-untuk-
pengusaha/#Pemerintah

Anda mungkin juga menyukai