Anda di halaman 1dari 9

Nama : Putri Nuraini Umar

Nim : 22141094

Kelas : Ekonomi Syariah C22/ smster 3

Mk : Manajemen Keuangan Syariah

RESUME

Bab 3 : KEBIJAKAN DAN PENENTUAN TUJUAN PERUSAHAAN SYARI’AH

Ekonomi islam merupakan ilmu yang dihasilkan oleh pemikir muslim dari sebuah upaya untuk
keluar dari persoalan ekonomi yang ada dengan cara yang sestematis, sehingga menumbuhkan
keyakinan dan kebenaran Al-Qur’an dan al -hadist. Perbedaan ekonomi islam dan ekonomi
konvensional tidak pada sisi teknis penggunaan metodologinya tapi lebih menekankan pada
perbedaan dasar dari cara berfikir tentang masalah manusia.

PERUSAHAAN DALAM ISLAM

Perusahaan dalam fungsinya untuk memproduksi barang-barang yg di perlukan masyarakat dan


memperoleh keuntungan maksimun dari usaha tersebut, maka akan mengalami berbagai
permasalahannya. Dua aspek dalam memecahkan masalah faktor produksi yang perlu diperhatikan:

1. Komposisi faktor produksi yang bagaimana bagi seseorang Muslim untuk menciptakan tingkat
produksi yang tinggi atau,
2. Komposisi faktor produksi yang bagaimana bagi seorang Muslim untuk miminimumkan biaya
produksi yang dikeluarkan untuk mencapai suatu tingkat produksi tertentu.

PROFIT OPTIMUN MERUPAKAN TUJUAN PERUSAHAAN


Organisasi yang bisa dikatakan sebagai bentuk perusahaa menurut Syed Othman Al-Habshi
seperti: PT,persekutuan, perushaan pribadi dan bentuk lainnya seperti perusahaan di bidang
pertanian dan pertambangan. Al-Habshi menejelaskan tentang teknik afisiensi terletak pada proses
produksi barang,dia hanya membatasi perbatasannya dengan technical efficient produk bersih.
Dalam kriteria ekonomi, suatu sistem produksi dikatakan lebih efisien bila memenuhi kriteria:
1. Miminimalkan biaya untuk memproduksi jumlah barang yang sama.
2. Mengoptimalkan produksi dengan biaya yang sama.

PROFIT OPTIMAL
Dalam teori ekonomi konvensional profit maksimal merupakan tujuan dasar atau utama
perusahaan. Perusahaan yang bertujuan selalu memaksimalkan keuntungan sering disebut dengan
perusahaan yang berperilaku rasional. Hal ini menunjukkan apakah perusahaan suatu penentuan
harga (persaingan sempurna), sebuah pasar monopoli atau duopoly dan lain-lain.

PROFIT NORMAL DAN TIDAK NORMAL


Al-Habshi mendefinisikan profit normal sebagai tingkat keuntungan ketika biaya rata-rata sama
dengan pendapatan. Profit normal ini mencakup keuntungan pengusaha dalam faktor produksi.
Sendangkan profit tidak normal, dibagj menjadi dua yaitu profit super normal dan profit subnormal.

Tujuan Perusahaan Menurut Perspektif Islam


Keadilan dan kebajikan bagi masyarakat secara keseluruhan sesungguhnya menjadi industri ajaran
islam, produksi perspektif islam tidak hanya beriontensi untuk memperoleh keuntungan yang
setinggi-tingginya, meskipun mencari keuntungan juga tidak dilarang. Lebih rinci ada beberapa
macam tujuan kegiatan produksi, seperti:
1) Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sendiri secara wajar
2) Pemenuhan kebutuhan masyarakat
3) Persediaan terhadap kemungkinan-kemungkinan di masa panjang
4) Persediaan bagi generasi yang akan datang
5) Pemenuhan sarana bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada allah.

KEBERAGAMAN TUJUAN PERUSAHAAN


Dari berbagai bentuk tunjuan perusahaan, bisa digunakan fungsi variasi untuk menjelaskan
variabel Al-Habshi persamaan dari tujuan perusahaan dengan simbol F, yang mewakili dari variabel
“falah” sebab tujuan akhir seorang muslim adalah perlunya mewakili konsep “falah” atau sukses
dunia dan akhirat. Untuk persamaannya lebih dapaf dijelaska sebagai berikut:
F = f ( X¹,X²,X³,Z,...Xn )
Dimana:
F = Falah (kemenangan)
X¹ = Profit optimun
X² = Harga yang adil
X³ = Output optimun
Zn = zakat yang di keluarkan

IMPLIKASI EKINOMI
Pada kesimpulannya Al-Habshi mengatakan bahwa penelitian ini sangat perlu dikembangka. Dari
berbagai pandangan para pemikir ekonomi modere dalam menentuka tujuan perusahaan,masih
banyak terjadinya perbedaan. Namun perbedaannya itu pada akhirnya antara yang satu dengan yang
lainnya saling melengkapi.

TATA KELOLA PERUSAHAAN DALAM ISLAM


Tata kelola perusahaan secara islam berdasarkan model berorientasi stakeholder. Dalam model ini
menyajikan kandungan dua konsep dasar prinsip-prinsip syaria’ah, yakni prinsip hak milik dan prinsip
kerangka kontrak. Tata kelola setiap perusahaan dalam islam diatur oleh syariah bagi semua
stakeholder termasuk pemegang saham, manajemen, dan stakholder lain seperti karyawan,para
pemasok,dan masyarakat

RELEVANSI TUJUAN PERUSAHAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN


Secara umum, defenisi tata kelola perusahaan dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama,dalam
arti sempit tata kelola perusahaan dapat didefinisikan sebagai suatu sistem formal akuntabilitas
manajemen senior kepada pemegang saham. Kedua, dalam arti luas tata kelola perusahaan
mencakup keseluruhan jaringan hubungan formal dan informal yang menyangkut sektor perusahaan
dan konsekuensinya bagi masyarakat secara umum.

Bab 4 : LAPORAN KEUANGAN UNTUJ ENTITAS SYARIAH


Laporan keuangan untuk entitas syariah yang disajikan dalam buju ini masih mengarah pada
penyajian laporan untuk bisnis perbankan syariah. Laporan keuangan banks syariah yang lengkap
terdiri dari komponen-komponen berikut:
a) Neraca
b) Laporan laba rugi;
c) Laporan arus kas;
d) Laporan perubahan ekuitas;
e) Laporan perubahan dana da investasi terikat;
f) Laporan sumber dan penggunaan dan zakat, infak, dan shadaqah;
g) Laporan sumber dan penggunaan dan qardhul hasan, dan
h) Catatan atas laporam keuangan

Dana investasi tidak terilkat, dilakukan secara terpisah. Dengan memperhatilkan Ketentuan dana
PSAK annya, pengalian dalam neraca mencakup, tetapi tidak terbatas Pada pos posaktiva berikut:

1. Kas;
2. Penempatan pada Bank Indonesia;
3. Giro pada bank lain;
4. Elek-efek;
5. Piutang:
6. Plutang murabahah;
7. Piutang salam; piutang istisha;
8. Piutang pendapatan ijar
9. Pembiavaan mudharabah;
10. Pembiayaan musyarakah;
11. Persediaan (aktiva yang dibeli untuk dijual kembali kepada klien);
12. Aktiva vang diperoleh untuk ijarah;
13. Aktiva istishna dalam penvelesaian (setelah dikurangi termin istishna);
14. Penvertaan;
15. Investasi lain;
16. Aktiva tetap dan akumulasi penyusutan;

Dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK lainnya, penyajian pada neraca


Atau pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan mencakup, tetapi tidak
Terbatas pada pos-pos kewajiban, investasi tidak terikat, dan ekuitas berikut:

Kewajiban:
Kewajiban segera;

Simpanan:
Giro wadiah;
Tabungan wadiah

Simpanan bank lain:


Giro wadiah;
Tabungan wadiah.

Kewajiban lain;
Utang salam;
Utang istishna.

Kewajiban kepada bank lain;


Pembiayaan yang diterima;

Keuntungan yang sudah diumumkan tetapi belum dibagikan;


Utang pajak;
Utang lainnya; dan
Pinjaman subordinasi.
Investasi Tidak Terikat
Investasi tidak terikat dari bukan bank:
Tabungan mudharabah;
Deposito mudharabah;

Ekuitas

Modal disetor;

Tambahan modal disetor; dan

Saldo laba (rugi)

Aktiva dan kewajiban tidak boleh disalinghapuskan kecuali ketentuan syariah dan
Hukum memperkenankan terjadinya saling hapus. Pembiayaan mudharabah
Mutalaqah yang diterima bank syariah dalam neraca pada unsur investasi tidak terikat Di antara
unsur kewajiban dan ekuitas.

Dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK lainnya, penyajian dalam laporan


Labs rugi mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos pendapatan dan beban berikut:

a. Pendapatan operasi utama;


b. Pajak
3. Pendapatan dari jual beli:
4. Pendapatan marjin murabahah;
5. Pendapatan bersih salam paralel;
6. Pendapatan bersih istishna paralel.
7. Pendapatan dari sewa:
8. Pendapatan bersih ijarah.
9. Pendapatan dari bagi hasil:
10. Pendapatan bagi hasil mudharabah; pendapatan bagi hasil musyarakah;
11. Pendapatan operasi utama lainnya.
12. Hak pihak ketiga atas bagi hasil investasi tidak terikat;
13. Pendapatan operasi lainnya;
14. Beban operasi lainnya;
15. Pendapatan non-operasi;
16. Beban non-operasi;
17. Zakat
Laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan dana investasi terikat Berdasarkan
sumber dana dan memisahkan investasi berdasarkan jenisnya. Bank Syariah menyajikan laporan
perubahan dana investasi terikat sebagai komponen Utama laporan keuangan, yang
menunjukkan:

1. Saldo awal dana investasi terikat;


2. Jumlah unit investasi pada setiap jenis investasi dan nilai per unit pada awal Periode;
3. Dana investasi yang diterima dan unit investasi yang diterbitkan bank syari’ ah Selama
periode laporan;
4. Penarikan atau pembelian kembali unit investasi selama periode laporan;
5. Keuntungan atau kerugian dana investasi terikat;
Bagian bagi hasil milik bank dari keuntungan investasi terikat jika bank
6. Syariah berperan sebagai pengelola dana atau imbalan bank jika bank syari’ah
Berperan sebagai agen investasi;
7. Beban administrasi dan beban tidak langsung lainnya yang dialokasikan oleh bank ke dana
investasi terikat;
Saldo akhir dana investasi terikat; dan
8. Jumlah unit investasi pada setiap jenis investasi dan nilai per unit pada akhir Periode.

Keuntungan atau kerugian investasi terikat sebelum dikurangi bagian keuntungan. Manaier investasi
adalah jumlah kenaikan atau penurunan bersih nilai investasi terikat Selain kenaikan yang berasal
dari penyetoran atau penurunan yang berasal dari Penarikan.

Dalam hai bank bertindak sebagal marajer investistas teant unlad mudharaba, mu. Dalaria h, bank
mendapatian keuntungan sebesarnishah atas k eurabinsan investast is Mugar keragian, maka bank
tidak memperoleh imbalan apapur: Apaaila dalam inves Terraduk endapar dana bank, maka bank
menanggung kerugian sebesar bagilan dana Yangdiikutsertakan.

Dalan hai bank bertindak sebagat agen investasi, imbalan yang diterima adalah sebes. Jumlah yang
disepakati tapa memperlihatkan hasil investasi.

Bank Svariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan zakat, infak, dan shadagar Sebagai
komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan:

a. Sumber dana zakat, infak, dan shadagah yang berasal dari:

i. zakat dari bank syari'ah;

ii. zakat dari pihak luar bank syariah;

iii. infak

iv. shadagah

b. Penggunaan dana zakat, infak, dan shadagah untuk:

1. Miskin;
2. Hamba sahaya;
3. Orang yang terlilit utang (gharim);
4. Fakir;
5. Orang yang baru masuk Islam (muallaf);
6. Orang yang berjihad (fisabilillah);
7. Orang yang dalam perjalanan (ibnusabil); dan vili. Amil;

c. Kenaikan atau penurunan sumber dana zakat, infak, dan shadagah;

d. Saldo awal dana penggunaan dana zakat, infak, dan shadagah; dan

e. Saldo akhir dana penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah.

Zakat adalah sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh muzaki (pembayar zakat) untuk
diserahkan kepada mustahiq (penerima zakat). Pembayaran zakat dilakukan apabila hisab dan haul-
nya terpenuhi dar harta yang memenuhi kriteria
walib zakat. Pada prinsipnya wajib zakat adalah shahibulmal. Bank dapat bertindak sebagai amil
zakat.

Unsur dasar laporan sumber dan pengunaan dana zakat, infak, dan shadagah meliput sumber
dana, pengunaan dana selama, suatu jangia waktu, serta' aldo akhir dana zakat. infak, dan shadagah
pada tanggal tertentu. Sumber dana zakat, infak, dan shadagai berasal dari bank dan pihak lain yang
diterima bank untuk disalurkan kepada yang berhak.

Penggunaan dana zakat, infak, dan shadaqah berupa penyaluran kepada yang berhak sesuai
dengan prinsip syari'ah. Saldo dana zakat, infak, dan shadagah adalah dana zakat, infak, dan
shadagah yang belum dibagikan pada tanggal tertentu.

Bank syari ah menyajikan laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan
Sebagai komponen utama laporan keuangan, yang menunjukkan:
a. Sumber dana gardhul yang berasal dari penerimaan
i. Infak;
ii. Shadagah
iii. Denda; dan
iv. Pendapatan non-halal;

b. Penggunaan dana gardhul hasan untuk


i. Pinjaman; sumbangan;
ii. Kenaikan atau penurunan sumber dana gardhul hasan; d.
iii. Saldo awal dana penggunaan dana qardhul hasan; dan
iv. Saldo akhir dana penggunaan dana gardhul hasan.

Unsur dasar laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan meliputi
sumber, penggunaan dana qardhul hasan selama jangka waktu tertentu, dan saldo gardhul hasan
pada tanggal tertentu. Sumber dana qardhul hasan berasal dari bank tau dari luar bank. Sumber
dana gardhul hasan dari luar berasal dari infak dan shadaqah dari pemilik, nasabah, atau pihak
lainnya.

Penggunaan dana qardhul hasan meliputi pemberian pinjaman baru selama


jangka waktu tertentu dan pengembalian dana qarahul hasan temporer yang disediakan pihak lain.
Saldo dana gardhul hasan adalah dana qardhul hasan yang belum disalurkan pada tanggal tertentu.

Berdasarkan KDPPLK Bank Syari'ah dijelaskan, maka laporan kuangan bank syari'ah harus disusun
berdasarkan kerangka dasar penyusunan dan penvaiiannya. Sebab laporan keuangan bank syari'ah
tentunya memiliki perbedaan, meskipun ada beberapa aspek yang mungkin sama dengan bentuk
laporan keuangan pada umumnya

Penyusunan Laporan Keuangan Bank Syariah

Seperti halnya dengan prusahaan lainnya dalam bank syariah secara umum dalam melakukan
penyusunan laporan keuangan melalui beberapa tahapan antara lain:

1. Bukti transaksi

Bukti transaksi adalah sangat penting sebab bukti transaksi merupakan keast» tea Bukan
transakst yang dicatar dan sebagai rujukan apabila terjadi masalah di kemudas keal salan
dapat berasal dari bank syart'ah sendiri dan dapat pula berasal dari pihak-pilat yang
berhubungan dengan bank syari'ah.

2. Jurnal

Setiap ayat jurnal terdiri paling tidak satu perkiraan di debit dan satu perkiraan di kredit
Begitu pula jumiah di debit harus sama dengan jumlah yang ada di kredit. Cara pencatatas
ayat jurnal seperti in dikenal dengan istilah Double entry accounting system.

Secara umum avat jurnal dicatat di dalam sebuah format yang memuat
kolom-kolom antara lain; Tanggal, Nomor Bukti, Perkiraan, Nomor Perkiraan, Debit dan
Kredit. Penulisan ayat jurnal pada kolom perkiraan untuk perkiraan yang jumlahnya berada
pada sisi Debit selalu ditulis terlebih dahulu sedangkan perkiraan yang jumlahnya berada di
sisi Kredit ditulis di bawahnya dengan menjorok sedikit ke dalam dari batas kiri.

3. Buku Besar

Buku besar adalah data pindahan dari jurnal ke dalam perkiraan masing-masing (posting).
Adapun langkah-langkah posting adalah sebagai berikut :

a. Pindahkan tanggal yang terdapat dalam jurnal ke dalam perkiraan yang


bersangkutan.

b. Pindahkan umlah yang di debit dan atau di kredit dalam jurnal ke dalam debit dan
atau kredit perkiraan buku besar.

c. Catat kode dan nomor halaman jurnal ke dalam kolom "Ref" di perkiraan buka
besar (cross indexing)

d. Jumlahkan sisi debit dan atau kredit kemudian cari selisih jumlah debit dan atan
kredit tersebut untuk menentukan saldo akhirnya.

4. Neraca Saldo
Neraca saldo adalah pengelompokan perkiraan buku besar berdasarkan saldo debt dan saldo
kreditnya, sehingga jumlah salto yang adia di sisi debit sama dengan jumlah sals yang ada di
sisi kredit.

5. Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode dengan maksud untuk
mengoreksi perkiraan-perkiraan sehingga mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Pada
umumnya perkiraan-perkiraan yang perlu penyesuaian diakhir periode seperti:

a. Pendapatan yang diterima di muka dan biaya yang dibayar di muka.

b. Biaya pemakaian perlengkapan kantor periode berjalan.

c. Beban penyusutan dan akumulasi penyusutan aktiva tetap. d.

d. Serta perkiraan-perkiraan lainnya yang membutuhkan penyesuaian di akhir

periode.

6. Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Pokok terdiri dari neraca, laba rugi, dan perubahan kekayaan bersih.
Neraca adalah keadaan posisi keuangan pada tanggal tertentu, laba rug adalah ikhtisar
pendapatan dan biaya untuk suatu jangka waktu tertentu sedangkan perubahan kekayaan
bersih adalah ikhtisar kenaikan dan penurunan kekayaan perusahaan.

a. Pernyataan keuangan yang menggambarkan fungsi bank Islam sebagai investor, hak dan
kewajibannya, dengan tidak memandang tujuan bank Islam itu dari masalah investasinya,
apakah ekonomi tau sosial. Mekanisme Investasi yang digunakan terbatas hanya kepada
beberapa cara yang di bolehkan syariah. Karena peryataan keuangan meliputi:
1) Pernyataan posisi keuangan;
2) Pernyataan pendapatan;
3) Pernyataan aliran kas;
4) Pernyataan laba ditahan atau pernyataan perubahan pada saham pemilik.

b. Sebuah pernyataan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam


investasi terbatas, yang dikelola oleh bank Islam untuk kepentingan
masyarakat, baik berdasarkan kontrak atau kontrak perwakilan. Pernyataan semacam in
akan dirujuk sebagai
"Pernyataan Perubahan dalam Investasi Terbatas."

c. Pernyataan keuangan yang menggambarkan peran bank Islam sebagai


fiduciary dari dana yang tersedia untuk jasa sosial ketika jasa semacam itu
diberikan melalui dana terpisah.
1) Pernyataan sumber dan penggunaan dana zakat dan dana sosial.
2) Pernyataan sumber dan penggunaan dana gardh.

Pengungkapan pembiayaan mudharabah mencakup, tetapi tidak terbatas, pada:


a. Jumlah pembiayaan mudharabah kas dan non-kas;
b. Kerugian atas penurunan nilai aktiva mudharabah, apabila ada; dan c.
c. Persentase kepemilikan dana pada investasi tidak terikat yang signifikan
berdasarkan kepemilikan perorangan dan/atau badan nukum.

Bank svariah mengungkapkan dasar penentuan dan besar penyisihan kerugian pemblayaan
musyarakah dan piutang yang bersal dari penyelesaian akad musyarakah pada suatu periode.
Pengungkapan hal-hal yang berkaitan dengan laporan perubahandana investasi terikat dalam catatan
atas laporan keuangan mencakup, tetapi tidak
terbatas, pada:

a. Periode yang dicakup oleh laporan perubahan dana investasi terikat;


b. Secara terpisah saldo awal, keuntungan (kerugian) dan saldo akhir dana
investasi terikat yang berasal dari revaluasi dana investasi tidak terikat:
c. Sifat dari hubungan antara bank dan para pemilik dana investasi terikat, baik
bank sebagai pengelola dana maupun sebagai agen investasi;
d. Hak dan kewajiban yang dikaitkan dengan masing-masing jenis dana investasi terikat atau
unit investasi.

Pengungkapan hal-hal yang berkaitan dnegan laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak,
dan shadagah dalam catatan atas laporan keuangan mencakup, tetapi tidak terbatas pada:

a. Periode yangdicakup oleh laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infak,
dan shadagah;
b. .Dasar penentuan zakat para pemegang saham jika bank diharuskan
membayar zakat atas nama para pemegang saham;
c. Rincian sumber dana zakat, infak, dan shadagah;
d. Dana zakat, infak, dan shadaqah yang disalurkan bank selama periode
laporan; dan
e. .Dana zakat, infak, dan shadagah yang belum disalurkan pada akhir periode laporan.

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Oardhul Hasan

Pengungkapan hal-hal yang berkaitan dengan laporan sumber dan penggunaan dana gardhul hasan
dalam catatan atas laporan kuangan mencakup, tetapi tidak terbatas, pada:

a. Periode yang dicakup laporan sumber dan penggunaan dana gardhul hasan;
b. Rincian saldo gardhul hasan pada awal dan akhir periode berdasarkan
sumbernya; dan
c. Jumlah dana yang disalurkan dan sumber dana yang diterima selama periode
laporan berdasarkan jenisnya

Anda mungkin juga menyukai