KELOMPOK 2:
Penyesuaian :
Transfer ke bar (1,000,000)
Transfer dari bar 2,000,000
Makanan karyawan (3,000,000)
Sales – entertainment (1,000,000)
(3,000,000)
Harga pokok penjualan makanan 21,000,000
Penjualan makanan 42,000,000
Persentase (%) harga pokok makanan 50%
1.2 Mendesain dan Membuat Pola Rekonsiliasi Cost of Beverage Sebagai Laporan
Akhir yang Dihasilkan
Rekonsiliasi kos diperlukan untuk mengetahui besarnya harga pokok makanan dan minuman,
dan juga untuk membantu dalam pencatatan khususnya jika ada transfer barang antar outlet
yang terkait dengan makanan dan minuman, misalnya transfer makanan ke bar, transfer
minuman ke restoran, dan lain-lain. Standard cost untuk beverage adalah 18-25%. Contoh
desain pola rekonsiliasi cost of beverage (rekonsiliasi kos minuman) yaitu:
- Persediaan Awal
2
Store 8,000,000
Outlet 4,000,000
Total 12,000,000
Pembelian 15,000,000
Minuman yang tersedia untuk dijual 27,000,000
- Persediaan Akhir
Store 6,500,000
Outlet 2,000,000
Total (8,500,000)
Jumlah bruto konsumsi minuman 18,500,000
Penyesuaian :
Transfer ke bar ( 500,000)
Transfer dari bar 1,500,000
Minuman karyawan (2,000,000)
Sales – entertainment ( 750,000)
(1,750,000)
Harga pokok penjualan minuman 16,750,000
Penjualan minuman 25,000,000
Persentase (%) harga pokok minuman 67%
1.3 Mendesain dan Membuat Pola Kos Potensial Foods dan Beverage
Potensial kos merupakan pengembangan dari system point of sale dalam mengkalkulasi
penjualan makan dan minuman. Potensial kos ini merupakan konsep tertua dalam prosedur
pengendalian makan dan minuman. Potensial kos menghitung potensi atau kemampuan
antara penjualan dan kos yang dikelurakan. Potensial kos dibagi menjadi 2, yaitu:
a. Beverage potentials, dikalkulasi berdasarkan penjualan (sales basis),
karena kos minuman sudah bisa dipastikan, akan bisa mendatangkan penjualan yang
diharapkan
b. Food potentials, dikalkulasi berdasarkan kos (cost basis) kos makan
per hari belum bisa diketahui sampai penjualan terjadi, sehingga potensial kos makan
baru bisa dihitung setelah terjadi penjualan atas menu makan yang disediakan
Potensial kos minuman bisa dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:
3
a. Kuantitas minuman yang dikonsumsi (dijual) dikalikan dengan
kos persatuan, diperoleh total kos
b. Kuantitas minuman yang dikonsumsi (dijual) dikalikan dengan
harga jual persatuan, diperoleh penjualan potensial (potential sales)
c. Bandingkan antara total kos dengan penjualan potensial,
dikalikan 100%, maka akan diperoleh persentase potensial kos minuman per item
Perbedaan antara potensial kos dan rekonsiliasi kos, yaitu:
a) Potensial kos menghitung potensi atau kemampuan antara penjualan dan kos yang
dikeluarkan sedangkan rekonsiliasi kos menghitung besarnya kos yang dikeluarkan
untuk makanan dan minuman pada suatu waktu yang nantinya dibandingkan dengan
besarnya penjualan untuk periode tersebut.
b) Perhitungan potential cost akan menentukan harga jual suatu produk sedangkan
rekonsiliasi kos akan menentukan harga pokok dari makanan dan minuman.
Perhitungan potensial kos makanana lebih kompleks dari pada penghitungan kos
minuman, dimana kos yang digunakan harus dipilah untuk masing-masing item menu dan
harus disesuaikan dengan konsumsi makanan untuk keperluan lain yang tidak terkait dengan
penjualan potensial, seperti makanan karyawan, transfer makanan antar outlet, dan
penyesuaian lainnya. Menu yang dibuatkan resep, besarnya kos bisa ditentukan berdasarkan
kos standar. Yang perlu diperhatikan dalam menentukan harga jual, yaitu :
a) Kualitas dan nilai produk yang ditawarkan (value for money).
b) Volume penjualan yang ingin dicapai.
c) Harga yang ditawarkan oleh pesaing untuk jenis produk yang sama.
4
Harga jual = (100 : potential cost) x total cost
= (100 : 8,25 ) x Rp. 1.650 = Rp. 20.000
Contoh desain pola kos potensial foods & beverage yaitu sebagai berikut:
Penjualan minuman vodka dan scotch pada 31 Maret 2020 masing-masing 15 dan 30
gelas, dimana kos masing-masing per gelasnya adalah Rp 25.000 dan Rp 30.000. Harga jual
per gelas adalah Rp 50.000 dan Rp 45.000. Hitung potensial kos dari masing-masing
minuman pada tanggal tersebut.
a. Vodka
Total kos = 15 x 25.000 = 375.000
Penjualan potensial = 15 x 50.000 = 750.000
Potensial kos = 375.000/750.000 x 100% = 50%
b. Scotch
Total kos = 30 x 30.000 = 900.000
Penjualan potensial = 30 x 45.000 = 1.350.000
Potensial kos = 900.000/1.350.000 x 100% = 66,67%
1.4 Mendesain dan Membuat Pola Daily Flashcost Foods dan Beverage
Daily flashcost dikeluarkan oleh bagian Cost Control sebagai alat kontrol harian dari
performa F&B cost. Daily flashcost berfungsi juga sebagai tolak ukur atau cerminan
rekonsiliasi cost yang akan dikeluarkan pada setiap akhir tutup buku di setiap bulannya.
Rekonsiliasi cost adalah laporan resmi dari F&B cost performance sebagai hasil dari
pelaksanaan kegiatan penjualan makanan dan minuman yang berlangsung selama 1
bulan. Daily flashcost sangat dipengaruhi oleh:
a. Pendapatan dari penjualan makanan dan minuman.
b. Harga jual dan potential cost.
c. Pembelian barang secara langsung (direct purchase)
d. Permintaan barang kepada gudang (store requisition)
e. Penggunaan bahan dasar pada proses produksi.
f. Pencatatan konsumsi di luar yang dijual kepada tamu (OC, ENT & Comp)
g. Pencatatan transfer barang kepada bagian lain.
h. Pencatatan transfer barang dari bagian lain.
i. Pencatatan laporan barang-barang yang rusak / hilang
5
j. Hasil inventory sisa barang dari bulan sebelumnya.
k. Hasil inventory sisa barang pada akhir bulan.
Adapun perbedaan daily flashcost dengan rekonsiliasi kos, yaitu:
1) Daily flash cost dikeluarkan oleh bagian Cost Control sebagai alat kontrol harian dari
performa F&B cost.
2) Rekonsiliasi cost adalah laporan resmi dari F&B cost performance sebagai hasil dari
pelaksanaan kegiatan penjualan makanan dan minuman yang berlangsung selama 1
bulan. Jadi, Daily flash cost merupakan tolak ukur dari rekonsiliasi kos yang akan
dikeluarkan pada saat tutup buku setiap bulannya.
Penghitungan foods dan beverage cost setelah rekonsiliasi adalah sebagai berikut:
a) Contoh penghitungan food cost setelah rekonsiliasi, yaitu :
Opening inventory including kitchen Rp 8,116,679
Plus : Total purchasing including direct Rp16,483,238
Plus : Petty cash purchasing Rp 751,970
Total osn hand Rp25,351,887
Less : Closing inventory including kitchen (Rp 6.206.131)
Sub – total Rp19,145,756
Debits of cost
Beverage for cooking/flaming contra Rp 112,500
Gross cost of food consumed Rp19,258,256
- Credits of cost
Storeroom :
Manager's apartement Rp 230,550
Employee's relation Rp 841,620
Food to bar - mixing contra Rp 39,964
Food to bar – free Rp 3,000
Total storeroom credits (Rp 1.115.134)
Kitchen :
Manager's apartement Rp 155,950
Employee's relation Rp 464,100
Ent. Guest room :
Complimentary beverage Rp 950
Fruit basket's Rp 239,000
6
Entertainment checks Rp 675,000
Food to bar - mixing contra Rp 160,575
Breakage or spoilage Rp 149,500
Employee's meals :
Approval officer checks Rp 1,285,380
Total kitchen credits (Rp3.130.455)
Net cost of food sold Rp15,012,667
- Total Sales Rp48,530,140
Less : Approval Checks (Rp 3.213.450)
Less : Entertainment Checks (Rp 1.687.500)
Gross Sales Rp43,629,190
Less : Allowance (Rp 99.550)
Net Sales Rp43,529,640
Food Cost Percentage = (Rp 15.012.667) / (Rp 43.529.640) x 100% = 34,48%
- Credits to cost
Wine Celler :
Manager's apartement Rp 107.435
Beverage for cooking/flaning contra Rp 35.350
Total Wine Celler Credits (Rp 142.785)
Sars :
Manager's apartement Rp 57.750
Fnt. Guest room :
7
Complimentary beverage Rp 5.468
Breakage or spoilage Rp 10.901
Total or Spoilage (Rp 74.119)
Net cost of beverage sold Rp 3.925.196
Net Sales Rp 12.944.440
Beverage Cost Percentage = (Rp 3.925.196)/(Rp 12.944.440) x 100% = 30,32%
DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto, Dodik, Maria M Ratna Sari dan A.A.GP. Widanaputra. (2016). Akuntansi Hotel
(Pendekatan Sistem Informasi Berbasis USALI). Yogyakarta: Graha Ilmu
8
Widanaputra, A.A.GP., H. Bambang Suprasto, Dodik Ariyanto, dan Maria M Ratna Sari.
(2009). Akuntansi Hotel (Pendekatan Sistem Informasi). Yogyakarta: Graha Ilmu
Wiyasha, IBM. (2010). Akuntansi Perhotelan – Penerapan Uniform System of Accoonts
Lodging Industry. Yogyakarta: ANDI OFFSET