Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Hubungan langsung antara variabel independen dan variabel dependen ada
kemungkinan dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Salah satu variabel tersebut
adalah variabel moderator yang merupakan variabel yang dapat memperkuat atau
memperlemah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
Variabel moderator merupakan tipe variabel yang mempunyai pengaruh terhadap
arah atau sifat hubungan antar variabel. Arah hubungan itu dapat positif atau
negatif tergantung pada variabel moderating tersebut. Oleh karena itu variabel
moderating juga disebut sebagai variabel kontingensi. Untuk menyatakan benar
atau tidak suatu variabel itu variabel moderating dapat dilakukan uji interaksi, uji
residual, dan uji nilai selisih mutlak.
Fenomena yang dihadapi mahasiswa sebelum melaksanakan penelitian
biasanya berkenan dengan pertanyaan tentang variabel. Karena tanpa jawaban
pasti tentang variabel, penelitian yang dilakukan mahasiswa akan mengalami
kesulitan dalam memperoleh informasi yang akan digunakan untuk mengambil
kesimpulan. Variabel “berasal dari bahasa inggris variabel dengan arti: “ubahan”,
“faktor tak tetap”, atau “gejala yang dapat diubahubah”. Pengertian yang lainnya
bahwa variabel adalah karakteristik objek yang dapat dapat diklasifikasikan
kedalam sekurang-kurangnya dua klasifikasi. Sugiyono, (2007) mengartikan
variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Fungsi ditetapkannya variabel adalah untuk mempersiapkan alat dan
metode analisis/pengolahan data dan untuk pengujian hipotesis. Jadi variabel
adalah suatu atribut, sifat tau nilai yang didapat dari orang, objek atau kegiatan
yang mempunyai variasi tertentu dan sekurang-kurangnya mempunyai dua
klasifikasi yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values),
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari atau ditarik kesimpulannya.

1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Agar mahasiswa/I mengetahui tentang variabel-variabel dalam
penelitian, dan dapat membedakan antar variabel tersebut.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Agar mahasiswa/I mengetahui tentang pengertian variabel
penelitian.
2. Agar mahasiswa/I mengetahui tentang variabel independen dan
variabel dependen.
3. Agar mahasiswa/I mengetahui tentang variabel moderator.
4. Agar mahasiswa/I mengathui tentang variabel control.
5. Agar maahsiswa/I mengetahui tentang variabel intervening.
6. agar mahasiswa/I mengetahui tentang defenisi operasional

2
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Variabel Penelitian


Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016).
Variabel penelitian adalah suatu atribut, nilai/ sifat dari objek, individu/
kegiatan yang mempunyai banyak variasi tertentu antara satu dan lainnya yang
telah ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari informasinya serta ditarik
kesimpulannya.

2.2 Variabel Independen dan Dependen Penelitian


2.2.1 Variabel Independen
Variabel ini sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent.
Dalam bahasa indonesia disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam ilmu
keperawatan, variable bebas biasanya merupakan stimulus atau intervensi
keperawatan yang diberikan kepada klien untuk mempengaruhi tingkah
laku klien.

2.2.2 Variabel Dependen


Variabel dependen disebut juga variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa indonesia disebut variabel terikat. Variabel
terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Dengan kata lain, variable terikat adalah
factor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan
atau pengaruh dari variable bebas.

3
2.3 Variabel Moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau
memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.

2.4 Variabel Kontrol


Variabel control adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi
oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan, bila akan
melakukan penilitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian
eksperimen. Variabel yang sering digunakan dalam penelitian mahasiswa, selain
variabel moderator dan variabel intervening adalah variabel kontrol. Variabel ini
(kontrol), kualitas dan kuantitasnya bisa dikendalikan oleh peneliti sesuai dengan
waktu dan tempat yang dikehendaki.

2.5 Variabel Intervening


Menurut Tuckman (1988), “An intervening variabel is that faktor that
theoritically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or
manipulated.” Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan atara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak
dapat diamati dan diukur. Variabel ini adalah variabel penyela/antara yang terletak
dianatara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak
langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.

2.6 Defenisi Operasional


Menurut Sugiyono (2014) definisi operasional adalah penentuan konstrak
atau sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.
Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan
mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk
melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan
cara pengukuran konstrak yang lebih baik.
Langkah-langkah mendefinisi operasionalkan variable, diantaranya adalah
sebagai berikut:

4
1. Mencari definisi operasional variabel yang telah ditulis dalam literatur
oleh peneliti sebelumnya. Kalau sudah didapat dan definisi tersebut cukup
operasional, maka dapat langsung untuk dipakai. Kalau definisi tersebut
belum operasional, maka kita harus mendefinisikan variabel tersebut
seoperasional mungkin, sehingga memudahkan dalam penyusunan
kuesioner.

2. Kalau dalam literatur belum ada definisi operasional variabel yang


diperlukan, maka harus dibuat definisi opeasional sendiri dan
mendiskusikan dengan sesama peneliti agar lebih operasional, sebelum
digunakan.

3. Dengan uji coba kuesioner dengan jawaban terbuka, sehingga bisa dibuat
definisi operasional suatu variabel.

2.6.1 Skala
Jadi skala merupakan kategori respon ataupun item yang menunjukkan
ukuran dari suatu variabel, baik kualitatif maupun kuantitatif. Menentukan
skala (scale) pengukuran terhadap indikator-indikator dari variable disebut
penskalaan (scalling). Tipe skala pengukuran dalam penelitian ada 4, yaitu:
skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio, oleh Bailey.
1. Skala nominal merupakan tingkat pengukuran yang paling rendah karena
hanya mampu memberikan bentuk perbedaan arau klasifikasi. Data yang
diperoleh melalui pengukuran nominal hanyalah data kategorikal atau
klasifikasi. Contoh: variable yang berskala nominal adalah agama, jenis
kelamin, departemen/ bagian tempat kerja, letak geografis, dll.

2. Skala ordinal merupakan skala yang tidak hanya memebrikan perbedaan


atau klasifikasi, namun juga menunjukkan urutan ataupun tingkatan (orde).
Oleh sebab itu skala odinal memberikan indikasi bahwa beberapa subyek
lebih tinggi atau lebih baik, sementara yang lain lebih rendah atau lebih
buruk.

5
3. Skala interval merupakan skala yang memiliki semua karakteristik yang
dimiliki oleh skala nominal (klasifikasi) maupun skala ordinal (urutan) dan
juga diurutkan menurut jarak yang sama antar kataegori (Equal Intervals).

4. Skala rasio adalah tingkat pengukuran yang paling tinggi, dimana semua
sifat skala yang lain terkagum dan mempunyai nilai nol yang mutlak yang
berarti nilai nol adalah nilai yang tidak ada atau kosong, sehingga skala
rasio dapat dimultiplikasi, dibagi, maupun dioperasikan secara matematis
dengan fungsi-fungsi matematis yang lain.

Judul :
“Hubungan antara karakteristik ibu dan pengetahuan tentang swamedikasi pada
Balita yang mengalami diare di Kabupaten Ciamis”

Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Independen
Umur Umur dihitung sampai Kuesioner Umur dalam Rasio
dengan ulang tahun tahun
terakhir
Pendidikan Pendidikan dinilai Kuesioner Tidak lulus SLTP Ordinal
berdasarkan ijazah Lulus SLTP
tertinggi yang dimiliki
responden
Dependen
Pengetahuan Segala suatu yang Kuesioner Interval
diketahui ibu tentang
penanganan diare.
Dengan memebrikan
10 pertanyaan

BAB 3
PENUTUP

6
3.1 Kesimpulan
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016).
Variabel Independen, Sering disebut juga sebagai variabel bebas, variabel
yang mempengaruhi. Merupakan variabel yang dapat mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel
Dependen, disebut juga variabel terikat, variabel yang dipengaruhi, variabel
akibat, variabel respon, output, konsekuen,. Merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Definisi operasional
variabel adalah batasan dan cara pengukuran variabel yang akan diteliti. Definisi
operasional (DO) variabel disusun dalam bentuk matrik, yang berisi : nama
variabel, deskripsi variabel (DO), alat ukur, hasil ukur dan skala ukur yang
digunakan (nominal, ordinal, interval dan rasio).

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan juga bagi
penulis sendiri dalam menentukan variable dalam melakukan penelitian nantinya.

DAFTAR PUSTAKA

7
Ridha, Nikmatur. 2017. Proses Penelitian, Masalah, Variabel dan Paradigma
Penelitian. Jurnal Hikmah 14 (5-6), 1829-8419. Dikutip dari:
http://jurnalhikmah.staisumateramedan.ac.id/index.php/hikmah/article/viewFil
e/10/13
Surahman, dkk. 2016. Metodologi Penelitian Komprehensif. Jakarta: Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai