Anda di halaman 1dari 17

Konsep dan Variabel Penelitian

Irfannuddin
Pengertian Konsep dan Variabel
Kerangka konsep

Merokok Penyakit
Stroke

Stress, aktivitas,
usia, genetik, diet
Pengertian Konsep dan Variabel
Konsep ditulis dengan kata-kata general
Status gizi, inteligensia, tingkat kepuasan
Konsep adalah buah pikiran yang bersifat umum
yang digeneralisasi dari sesuatu yang khusus.
Status gizi (generalisasi dari indeks massa tubuh, berat
dan tinggi badan menurut usia, atau kadar lemak)
Inteligensia (generalisasi pengetahuan atau nilai IQ)
Konsep kadang ditulis dalam bentuk variabel
(dapat dioperasionalkan), tergantung telaah
akademik dan tujuan penelitian
Pengertian Konsep dan Variabel
Konsep bersifat general, dielaborasi bersifat
operasional dalam bentuk variabel
Variabel adalah konsep yang memiliki variasi.
Variasi berarti terdapat perubahan atau
perbedaan.
Variasi/perubahan/perbedaan bisa dalam
nilai, bentuk, rupa, tempat, waktu, dan lain-
lain.
Konsep Variabel Variasi dalam hal :

Kekuatan otot Numerik berat beban yang mampu diangkat


Kapasitas
otot Daya tahan otot Numerik frekuensi mengangkat beban berulang

Indeks massa tubuh Numerik rasio berat dan tinggi badan bisa diubah jadi:
Kategorik kurus, normal, overweight, obese
Status gizi
Kadar lemak tubuh Numerik persentase lemak tubuh

Merokok Status perokok Kategorik perokok/bukan perokok

Stroke Penyakit stroke Kategorik diagnosis stroke/bukan stroke


Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep penelitian yang
dielaborasi secara operasional sehingga dapat
menghasilkan data.
Variabel harus dapat dijabarkan ke dalam
definisi operasional.
Pada desain deskriptif, semua variabel
memiliki kedudukan yang setara.
Pada penelitian inferensial, variabel terbagi
dalam berbagai jenis
Variabel Dependen/Tergantung
dan Variabel Independen/Bebas
Variabel dependen adalah variabel yang akan
berubah variasinya akibat pengaruh variabel
lain.
Variabel independen adalah variabel yang
akan mengubah variasi variabel dependen.

Merokok Stroke
Variabel Perantara/Media, Pendahulu/Predecessor
dan Prekondisi
Variabel perantara/media : variabel perantara variabel independen
dan dependen
Merokok Aterosklerosis Stroke

Variabel pendahulu/predecessor: variabel independen yang


mempengaruhi variabel dependen dan independen
Dislipidemia

Hipertensi Stroke

Variabel prekondisi : variabel mengkondisikan variabel independen


utk mengubah variabel dependen
Daya imunitas

Riwayat Paparan TBC Penyakit TBC


Variabel Perancu/Confounding
Variabel perancu/confounding: variabel yang tidak masuk dalam tujuan
utama penelitian, namun memiliki hubungan/korelasi dengan variabel
independen dan variabel dependen
Contoh : variabel pendahulu dan prekondisi
Variabel perantara bukan termasuk variabel perancu
.
Kategori perancu atau tidak, berdasarkan kajian literatur.
Variabel perancu ada pada penelitian yang menerapkan kerangka konsep
etiologik.
Penelitian mencari hubungan 1 variabel independen terhadap variabel
dependen
Pada kerangka konsep prediksi, semua variabel perancu dapat
ditempatkan sebagai variabel independen.
Bila variabel perancu tidak dikontrol dapat menurunkan validitas
penelitian
Pengaruh variabel perancu harus di minimalisasi
Minimalisasi Variabel Perancu
Sebelum pengambilan data
Kriteria inklusi & eksklusi
Matching (penyetaraan)
Stratifikasi random
Alokasi random
Setelah pengambilan data (saat analisis)
Analisis bivariat antara perancu dan dependen
Bila bermakna dilanjutkan analisis multivariat dg melibatkan
independen
Analisis stratifikasi
Contoh kriteria inklusi/eksklusi
Hubungan kadar leptin dengan OA lutut
IMT jadi variabel perancu
Inklusi : hanya IMT normal
Contoh Matching/Penyetaraan
Pada penelitian longitudinal
Hubungan leptin dengan OA Lutut (IMT sebagai
perancu)
Peneliti tidak menetapkan kriteria inklusi IMT.
Apapun kategori IMT akan masuk sebagai subyek
Peneliti mencari pasangan yang sesuai antara kedua
kelompok.
Bila kelompok 1 didapat individu dengan IMT normal,
maka akan dicari pasangan dengan IMT yang sama di
kelompok yang lain.
Dengan penyeteraan, kedua kelompok dapat dikatakan
serupa untuk faktor perancu tersebut.
Contoh stratifikasi random
Hubungan leptin dengan OA Lutut (IMT
sebagai perancu)
Dicari :
100 IMT Obese
100 IMT Normal
100 IMT Overweight
Alokasi Random
Pada penelitian uji klinis
Dicari :
No urut ganjil dapat obat A
No urut genap dapat obat B
Contoh analisis stratifikasi
Analisis bivariat antara variabel independen
dengan variabel dependen sebanyak 3 kali
Hubungan leptin dan OA lutut
Ada 200 subyek, 80 subyek IMT normal, 120
subyek IMT obese
Analisis bivariat dilakukan 3 kali
Analisis bivariat tanpa memperhatikan kategori IMT
(200 subyek)
Analisis bivariat khusus IMT normal (80 subyek)
Analisis bivariat khusus IMT obese (120 subyek)
SEBAIKNYA PILIH MINIMALISASI
SEBELUM PENGAMBILAN DATA !!
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai