FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2015 Cakram Mudigah Bilaminer Cakram mudigah bilaminer atau bisa juga disebut dengan diskus germinativum bilaminar. Setelah ovum berovulasi dan mengalami implantasi maka akan terjadi kejadian kejadian dari hari ke hari pada zigot selama perkembangan minggu kedua, namun, mudigah dengan usia pembuahan yang sama tidak selali berkembang dengan kecepatan yang sama, memang terdapat perbedaan laju pertumbuhan yang cukup bermakna bahkan pada tahap perkembangan sedini mungkin. Lanjutan… Gambaran mitotic ditemukan pada sitotrofoblas Pada hari ke-delapan tetapi tidak pada sinsitiotrofoblas. Karena itu sel perkembang blastokista sudah sel di sitotrofoblas tempat sel sel ini menyatu dan kehilangan membrane sel masing masing. Sel berada dan terbenam di dalam sel di massa sel dalam atau embriblas juga stroma endometrium. Didaerah berdifernsias menjadai dua lapisan yaitu : di daerah embrioblas, trofoblas Lapisan Hipoblas : lapisan sel kuboid kecil di samping rongga blastokista telah berdiferensiasi menjadi Lapisan Epiblas : lapisan sel silindris tinggi disamping rongga amnion. dua lapisan ; Bersama sama lapisan lapisan tersebut Sitotrofoblas yang merupakan membentuk cakram (diskus) gepeng. Pada saat yang sama terbentuk suatu rongga kecil didalm lapisan dalam berupa sel epiblas. Rongga ini akan membesar untuk mononukleus menjadi amnion. Sel sel epiblas disekat sitotrofoblast disebut amnioblast. Bersama Sinsitiotrofoblas yaitu zona luar dengan epiblas sisanya sel sel ini mepasisi rongga amnion. Troma endometrium didekat tempat berinti banyak tanpa batas sel implantasi tampak edema dan banyak vaskulae. yang jelas. Kelenjar kelenjar tampak besar dan berkelok kelok serta menngeluarkan banyak glikogen dan mukus. Lanjutan… Pada hari ke 11 dan 12 perkembangan blastokista telah terbenam seluruhnya di dalam stroma endometrium dan epitel permukaan hampir menutupi seluruh defek semula di dinding uterus. Blastokista sekarang Hari ke-9 blastokista semakin terbenam di menghasilkan sedikit penonjolan kedalam lumen uterus.ditandai oleh rongga rongga lacuna di sinssitium dalam endometrium dan defek penetrasi di yang membentuk jaringan yang saling berhubungan. epitell permukaan ditutup oleh bekuan Jaringan ini terutama jelas di kutub embrional, di kutub fibrin. Trofoblas memperlihatkan kemajuan abembrional, trofoblas masih terutama terdiri dari sel pesat dalam perkembangannya terutama di sititrofoblastik. Secara bersamaan sel sel sinsitiotrofoblas semakin menembus kedalam stroma kutubembrional, tempat muncul vakuola dann mengikis lapisan endotel kapiler ibu. vakuola di sinsitium. Kapiler kapiler ini yang mangalami kongesti dan Setelah menyatu vakuola vakuola ini akan melebar dikenal sebagai sinusoid. Lakuna insitium kini bersambung dengan sinusoid dan darah ibu masuk ke membentuk lacuna (danau) besar dan fase system lacuna. Karena trofoblas terus mengikis sinusoid perkembangan trofoblas ini dikenal sebagai sinusoid darah ibu mulai mengalir malalui system stadium lakunar. Pada kutub embrional sel trofoblastik, membentuk uteroplasenta. Suatu populasi sel gepeng yang berasal dari hipoblas sel baru muncul di antara permukaan dalam sitotrofoblas dan permukaan luar rongga eksodelom. Sel membentuk suatu membran tipis, membran sel ini yangberas dari sel sel yolk sac, memberntu suatu eksoselom (Heuser) yang jaringan ikat longgar halu, mesoderm ekstra embrional melapisipermukaan dalam sitotrofoblas. yang akhirnya mengisi semua ruang antara trofoblas dibagian eksternal dalam amnion dan membrane Bersama dengan hipoblas membentuk eksoselom dibagian internal. Tidak lama kemudian akan lapisan rongga eksoselom atau yolk sac terbentu rongga besar di mesoderm ekstraembrional dan primitif. setelah rongga rongga ini menyatu terbentuklah suatu ruang baru yang dikenal sebagai selom ekstraembrional atau rongga korion. Lanjutan… Pada hari ke 13 perkembang, defek Sementara itu, hipoblas menghasilkan bagian dalam permukaan di endometrium biasanya telah membrane eksoselom. Sel sel ini akan berproliferasi sembuh. Namun, kadang kadang terjadi dan secara bertahap akan membentuk suat rongga baru didalam rongga elsoselom. Rongga baru ini perdarahan di tempat implantasi akibat dikenal sebagai yolk sac sekunder atau yolk sac meningkatnya aliran darah ke dalam ruang definitive. Yolk sac ini jauhlebih kecil daripada ruang lacuna. ronggaeksoselom semula, atau yolk sac primitive. Karena terjadi pada hari ke- 28 siklus haid, Selama pembentukannya sebagian besar rongga perdarahan ini dapat disangkka perdarahan eksoselom terlepas. Bagian ini diwakili oleh kista haid biasa dan karenanya dapat menyebabkan eksoselom yang sering ditemukan di selom ekstraembrional atau rongga korion. kesalahan perkiraan tanggall kelahiran. Sementara itu, selom ekstraembrional meluas dan Trofoblas ditandai oleh struktur terbentuk membentuk suatu rongga besar, rongga korion. vilus. Sel sel sitotrofoblas berproliferasi Mesoderm ekstraembrional yan melapisi bagian secara local dan menembus kedalam dalam sitotrofoblas kemudia dikenal sebagai sinsitiotrofoblas, membentuk kolom kolom lempeng korion. Satu satunya tempat mesoderm sel yang dikelilingi oleh sinsitium. Kolom ekstra embrional melintasi rongga korionadalah kolom sel dengan selubung sinsitium ini ditangkai penghubung. (connecting stalk). Dengan dikenal sebagai vilus primer. terbentknya pembuluh darah tangkai ini akan menjadi korda umbilikalis. Cakram Mudigah Trilaminer Cakram mudigah trilaminer atau bisa disebut juga Migrasi dan spesifikasi sel dikendalikan oleh dengan diskus germinativum trilaminar dimana factor pertumbuhan fibroblast 8 (FGF8) yang pada tahap ini terjadi perkembangan embrio pada disintesisi oleh sel sel garis primitif itu minggu ketiga. Proses yan paling khas yang sendiri. Faktor pertumbuhan ini terjadi selama minggu ketiga kehamilan adalah mengendalikan gerakan sel denngan menekan gastrulasi, yaitu proses yang membentuk ketiga lapisan germinativum (ektoderm, mesoderm dan ekspresi E – kaderin, suatu protein yang endoderm) pada mudigah. secara normal menyatukan epiblas. FGF8 Gastrula diawali oleh permukaan primitive steak kemudian mengendaikan spesifikasi sel ke (garis primitif) dipermukaan epiblas. Pada dalam mesoderm dengan mengatur ekspresi awalnya garis ini tidak terlalu jelas terlihat akan Brachyury (T). tetapi pada mudigah berusia 15 sampai 16 hari. Setelah mengalami invaginasi sebagian sel Garis ini jelas terlihat sebagai alaur sempit dengan kemudian menggeser hipoblas, menciptakan bagian yang sedikit menonjol dikedua sisi. Ujung endoderm embrional dan yang lain menjadi sefalik garis ini, primitive node (nodus primitif) mesoderm yang terletak antara antara epiblas terdiri dari daerah yang sedikit meninggi yang dan endoderm. Sel-sel yang tersisa diepiblas mengelilingi primitif pit ( lubang primitif) kecil. kemudian membentuk ektoderm. Karena itu Sel sel epiblas bemigrasi kearah garis primitive. Setelah tiba di region garis primitif, sel-sel ini epiblas melalui proses gastrulasi adalah menjadi berbentuk botol, terlepas dari epiblas dan sumber dari semua laisan germinativum dan terselip dibawahnya. Gerakan ke arah dalam ini sel dilapisan lapisan ini akan menghasilkan dikenal sebagai invaginasi. semua jaringan dan organ mudigah. Lanjutan… Semakin banyaknya sel yang bergerak diantara Pembentukan Notokord lapisan epiblas dan hipoblas, sel sel tersebut Sel sel prenotokord yang mengalami invaginasi di mulai menyebar ke arah lateral dan kranial. lubang primitif bergerak kearah cranial hingga Secara berharap, sel-sel ini bermigrasi melewati mancapai lempeng prekordal. Sel sel prenotokord ini batas diskus dan membentuk kontak dengnan kemudian terselip di hipoblas sedemikian sehingga untuk waktu yang singkat, garis tengah mudigah terdiri dari mesoderm ekstraembrional yang melapisi yolk dua lapisan sel yang membentuk lempeng notokord. sac dan amnion. Sewaktu hipoblas digantikan oleh sel sel endoderm yang Dalam arah sefalik, sel sel ini berjalan di kedua bergerak do garis primitive, sel sel lempeng notokord sisi lempeng prekordal. Lempeng prekoral itu berproliferasi dan terlepas dari endoderm. Sel sel ini sendiri terbentuk dianatra ujung notokord dan kemudian membentuk genjel (korda) sel yang padat. Notokord definitive yang terletak dibawah tabung saraf membrane bukofaringealis serta berasal dari dan berfungsi sebagai dasar untuk tulang tulang aksial. sebagian dari sel sel pertama yang bermigrasi Karena pemanjangan notokord adalah suatu proses yang malalui nodus dalam arah sefalik. Kemudian dinamis yang pertama kali akan terbentuk adalah ujung lempeng prekordal menjad penting untuk induksi cranial, dan bagian kaudal ditambahkan sewaktu garis otak depan. Membran bukofaringealis di ujung primitive bergerak kearah lebih kaudal. Sel sel notokord kranial diskus mengandung suatu bagaian kecil dan prenotokord meluas kearah cranial ke lempeng yang terdiri dari sel-sel ektoderm dan endoderm prekordal (suatu daerah tepat kaudal dari membrane yang melekat erat dan merupakan bakal lubang bukofaringealis) dan kearah kaudal ke lubang primitive. rongga mulut. Dititik tempat lubang ini membentuk suatu identitas di epiblas, terbentuklah kanalis neurenterikus yang untuk sementara menghubungkan rongga amnion dan yolk sac. Lanjutan… Pembentukan Suhu Tubuh Pembentukan sumbu sumbu tubuh, anteropos terior, Pertumbuhan Diskus Embrional dorsoventral dan kanan kiri, berlangsung sebelum dan selama periode gastrulasi. Sumbu anteposteior Diskus embrional yang awalnya berbentuk diatus oleh sel sel di tepi anterior (cranial) diskus datar dan hamper bulat , secara bertahap embrional. Bagianini, endoderm visceral anterior akan muai memanjang dengan ujung sefalik (anterior visceral endoderm, AVE) mengekpresikan melebar dan dan ujung kaudal menyempit. gen gen yang esensial untuk pembentukan kepala, Ekspansi diskus embrional terutama terjadi termasuk factor transkripsi OTX2, LIM1 dan diregio sefalik, regi garis primitive relative HESX1 serta factor yang disekrresikan cerbeus. tidak banyak berubah. Gen gen ini menetapkan ujung cranial mudigah sebelum gastrf ulasi. Garis primitive itu sendiri Pertumbuhan danpemanjangan bagian dipicu pembentukannya dan dipertahankan oleh sefalik ini disebabkan oleh migrasi yang ekspresi nodal, suatu anggota familin transforming secara terus menerus sel sel dari rego garis growth factor B (TGFß) akan menjadi notokord, sel primitive ke arah sefalik. Invagasi sel sel yang bermigrasi di tepi lateral nodus dan dari ujung permukaan digaris primitive serta migrasi kraniall garis primitive akan menjadi mesoderm selanjutnya dari sel sel ini kearahdepan dan paksial. Sel bermigrasi melaluui daerah pertangahan garis primitf menjadi mesoderm lateral belanjut sampai akhir minggu intermediate. Sel yang bermigrasi melalui bagian keempat. Pada tahap ini garis primitif paling kaudal garis primitive akan ikut membentuk memperihatkan perubahan perubahan mesoderm ektraembrional . regresif cepat menciut dan akhirnya lenyap. Lanjutan… Perkembangan Trofoblas Lebih Lanjut Sementara itu rongga Pada awal minggu ketiga, trofoblas ditandai oleh vilus primer yang terdiri dari korion menjadi semakin inti sitotrofoblastik yang dilapisi oleh satu besar, dan pada aakhir ke 19 lapisan sinsitium. Selama perkembangan atau 20 mudigah akan lebih lanjut sel sel mesoderm menembus inti vilus primer dan tumbuh kearah melekat ke selubung desidua. Struktur yang baru terbentuk ini sitotrofoblasnya melalui dikena sebagai vilus sekunder. sebuah tangkai penghubung Pada akhir minggu ketiga, sel sel yang sempit. Tangkai tali mesoderm di inti vilus mulai berdiferensiasi menjadi sel darah dan pusat kordo umbilikalis pembuluh darah halus, membentuk sistem yang membentuk hubungan kapiler vilus. Vilus ini dikenal sebagai vilus antara plasenta dan tersier atau vilus plasenta definitif. Kapiler di vilus tersier akan berkontak denngan mudigah. kapiler yang terbentuk di mesoderm lempeng korion dan di tangkai penghubung. TERIMA KASIH