- Lapisan hipoblas
satu lapisan sel-sel kuboid
Sel-sel dari massa sel berdampingan dengan rongga
dalam/embrioblas juga blastokista,
berdiferensiasi menjadi dua - Lapisan epiblas
lapisan: satu lapisan sel silinder tinggi
bersebelahan dengan rongga
2 Mudigah Bilaminer amnion.
Terbentuknya rongga kecil di dalam
epiblas dan membesar menjadi
rongga amnion.
3 Mudigah Bilaminer
Perkembangan Hari Ke-9
Blastokista semakin dalam terbenam di dalam endometrium, dan defek penetrasi di
epitel permukaan ditutup dengan fibrin.
kutub anembrional, sel-sel gepeng yang mungkin berasal dari hipoblas membentuk
suatu membran tipis, membran eksoselom (Heuser) yang melapisi permukaan dalam
sitotrofoblas.
Rongga ini mengelilingi kantung kuning telur primitif dan rongga amnion kecuali pada tempat
cakram mudigah berhubungan dengan trofoblas melalui tangkai penghubung.
Sel-sel endometrium menjadi polihedral dan banyak mengandung glikogen dan lemak; ruang
antarsel terisi dengan cairan ekstravasasi, dan jaringan menjadi edema reaksi desidua.
6 Mudigah Bilaminer
Perkembangan Hari Ketiga Belas
Luka permukaan endometrium telah sembuh.
Hipoblas menghasilkan sel-sel lain yang bermigrasi ke sisi dalam selaput eksoselom.
Sel-sel ini berproliferasi dan membentuk rongga baru di dalam rongga eksoselom
kantung kuning telur sekunder (kantung kuning telur definitif).
10 Mudigah Trilaminer
Pembentukan Notokord
Sel-sel prenotokord yang menjalani invaginasi di lubang
primitif bergerak ke arah kepala mencapai lempeng prekordal.
Mudigah Trilaminer
Pembentukan Notokord (Lanj.)
12 Mudigah Trilaminer
Pertumbuhan sumbu tubuh
Pembentukan sumbu-sumbu tubuh, antroposterior, dorsoventral dan
kanan kiri, berlangsung sebelum dan selama priode gastrulasi.
Sumbu antroposterior dikirimkan oleh sel-sel di batas anterior (kranial)
diskus embrional. Area ini, endoderm viseral anterior,
mengekspresikan gen-gen yang penting untuk pembentukan kepala.
Diferensiasi spesifik lapisan germinal bagian kepala terjadi
pada minggu ke-3, dan bagian kaudal menjelang minggu ke-4.
Ketika ujung kranial berdiferensiasi, gastrulasi terus berlanjut di bagian
kaudal, sehingga embrio berkembang secara sefalokaudal.
13 Mudigah Trilaminer
Peta nasib” yang terbentuk selama
gastrulasi
Region-regio epiblas yang bermigrasi dan masuk melalui garis
primitive yang telah dipetakan, dan nasib akhirnya telah ditentukan.
Sel-sel yang masuk melalui bagian kranial nodus menjadi lempeng
prekorda dan notokorda
sel-sel yang bermigrasi di tepi lateral nodus dan dari ujung kranial
garis premitif menjadi mesoderm paraksial
sel-sel yang bermigrasi melalui di bagian tengah garis menjadi
mesoderm intermediet
sel-sel yang bermigrasi melalui bagian paling kaudal garis ikut
membentuk mesoderm ekstraembrional (sumber lain jaringan ini
adalah yolk sac primitive [hipoblas]).
Perkembangan trofoblas lebih lanjut
Ditandai dengan adanya villi primer yang terdiri atas inti sitotrofoblas
yang dibungkus oleh selapis sinsitium
Selanjutnya terbentuk villi sekunder yang berasal dari sel mesoderm yang
menembus inti villi primer dan tumbuh ke arah desidua.
Menjelang akhir minggu ke-3, terbentuk villi tersier atau villi plasenta
definitif.
Pembuluh kapiler di dalam villi tersier berhubungan dengan kapiler yang
berkembang di dalam mesoderm lempeng korion dan di tangkai
penghubung.
Sistem villi ini berperan ketika jantung mulai berdenyut pada minggu ke-
4 perkembangan.
Mudigah Trilaminer
Lanjutan Perkembangan trofoblas
Sel-sel sitotrofoblas di dalam villi terus menembus sinsitium
hingga mencapai endometrium ibu.
Di sini terbentuk kulit luar sitotrofoblas luar
yang tipis
Vilus yang menjulur dari lempeng korion ke
desidua basalis disebut vilus batang.
Vilus yang keluar dari sisi-sisi vilus batang
disebut vilus bebas (vilus terminasi).
Rongga korion terus membesar, pada hari ke-19 dan 20 mudigah
menempel ke kulit trofoblasnya hanya dengan satu tangkai
penghubung kecil.
Tangkai penghubung ini berkembang menjadi tali pusat dan
menjadi penghubung antara plasenta dengan mudigah.
Mudigah Trilaminer
TERIMA KASIH