Anda di halaman 1dari 17

Cakram Mudigah Bilaminer

(Perkembangan Minggu Ke-2)

AMELYA PERMATA SARI


Cakram Mudigah Bilaminer
(Perkembangan Minggu Ke-2)
Perkembangan Hari Ke-8 Trofoblas berdiferensiasi menjadi:
- Sitotrofoblas
 berinti tunggal, di sebelah dalam,
Blastokista sebagian mitosis sering dijumpai,
terbenam di dalam stroma
endometrium. - Sinsitiotrofoblas
 berinti banyak tanpa batas sel
yang jelas, di sebelah luar, mitosis
tidak pernah dijumpai.

- Lapisan hipoblas
 satu lapisan sel-sel kuboid
Sel-sel dari massa sel berdampingan dengan rongga
dalam/embrioblas juga blastokista,
berdiferensiasi menjadi dua - Lapisan epiblas
lapisan:  satu lapisan sel silinder tinggi
bersebelahan dengan rongga
2 Mudigah Bilaminer amnion.
Terbentuknya rongga kecil di dalam
epiblas dan membesar menjadi
rongga amnion.

Sel-sel epiblas yang dekat dengan


sitotrofoblas  amnioblas.

3 Mudigah Bilaminer
Perkembangan Hari Ke-9
Blastokista semakin dalam terbenam di dalam endometrium, dan defek penetrasi di
epitel permukaan ditutup dengan fibrin.

Trofoblas memperlihatkan kemajuan pesat dalam perkembangannya, terutama di kutub


embrional, tempat muncul vakuola-vakuola di sinsitium. Setelah menyatu vakuola-
vakuola ini membentuk lakuna (danau) besar, dan fase perkembangan trofoblas ini
dikenal sebagai stadium lakuna.

kutub anembrional, sel-sel gepeng yang mungkin berasal dari hipoblas membentuk
suatu membran tipis, membran eksoselom (Heuser) yang melapisi permukaan dalam
sitotrofoblas.

Selaput eksoselom bersama dengan hipoblas membentuk lapisan untuk rongga


eksoselom  kantung kuning telur primitive (yolk sac primitive).
4 Mudigah Bilaminer
Perkembangan Hari Ke-11-12
Blastokista telah terbenam seluruhnya di dalam stroma
endometrium, dan epitel permukaan telah menutupi hampir
seluruh cacat pada dinding rahim.

Blastokista kini menghasilkan sedikit penonjolan ke dalam


lumen uterus

Sel-sel sinsitiotrofoblas menembus lebih dalam ke stroma 


merusak lapisan endotel pembuluh-pembuluh kapiler ibu
tersumbat dan melebar sinusoid.

Lakuna sinsitium berhubungan dengan sinusoid  darah ibu


memasuki sistem lakuna  sirkulasi utero-plasenta.
5 Mudigah Bilaminer
populasi baru sel muncul di antara permukaan bagian dalam sitotrofoblast dan permukaan luar
rongga eksoselom. Sel-sel ini, berasal dari kantong kuning telur atau yolk sac, membentuk
jaringan ikat longgar halus, disebut mesoderm ekstraembrional.

Terbentuk rongga-rongga besar  menyatu terentuknya rongga baru


 rongga ekstraembrional.

Rongga ini mengelilingi kantung kuning telur primitif dan rongga amnion kecuali pada tempat
cakram mudigah berhubungan dengan trofoblas melalui tangkai penghubung.

Mesoderm ekstraembrional yang membatasi sitotrofoblas dan amnion


 mesoderm ekstraembrional.

Mesoderm ekstraembrional yang menutupi kantung kuning telur


 mesoderm splanknopleural ekstraembrional.

Sel-sel endometrium menjadi polihedral dan banyak mengandung glikogen dan lemak; ruang
antarsel terisi dengan cairan ekstravasasi, dan jaringan menjadi edema  reaksi desidua.
6 Mudigah Bilaminer
Perkembangan Hari Ketiga Belas
Luka permukaan endometrium telah sembuh.

Sel-sel dari sitotrofoblas berproliferasi setempat  menembus ke


dalam sinsitiotrofoblas  membentuk kolum-kolum sel yang
dibungkus sinsitium  villi primer.

Hipoblas menghasilkan sel-sel lain yang bermigrasi ke sisi dalam selaput eksoselom.
Sel-sel ini berproliferasi dan membentuk rongga baru di dalam rongga eksoselom 
kantung kuning telur sekunder (kantung kuning telur definitif).

Selom ekstraembrional meluas dan membentuk sebuah


rongga besar  rongga korion.
7 Mudigah Bilaminer
Mesoderm ekstraembrional yang melapisi permukaan dalam
sitotrofoblas  lempeng korion.

Tempat di mana mesoderm ekstraembrional melintasi rongga


korion  di tangkai penghubung.

Dengan berkembangnya pembuluh darah, tangkai


penghubung akan menjadi tali pusat.
Menjelang akhir minggu kedua, cakram mudigah terdiri atas dua
cakram sel yang saling berhadapan:
- epiblas, yang membentuk lantai rongga amnion - hipoblas, yang membentuk atap kantung kuning
yang terus semakin meluas, telur sekunder.

Di daerah kepalanya, cakram hipoblas memperlihatkan sedikit


penebalan  lempeng prekordal.
8 Mudigah Bilaminer
CAKRAM MUDIGAH TRILAMINER
Gastrulasi: Pembentukan Mesoderm dan
Endoderm Embrional

Peristiwa paling khas dalam minggu ke-3 adalah gastrulasi,


yaitu proses yang membentuk ketiga lapisan germinativum
(ektoderm, mesoderm, dan endoderm) pada mudigah.

Gastrulasi dimulai dengan pembentukan garis primitif


(primitive streak) di pemukaan epiblas.

Spiblas, melalui proses gastulasi adalah sumber dari seluruh


lapisan germinativum, dan sel-sel di dalam lapisan ini akan
membentuk seluruh jaringan dan organ mudigah.

10 Mudigah Trilaminer
Pembentukan Notokord
Sel-sel prenotokord yang menjalani invaginasi di lubang
primitif bergerak ke arah kepala mencapai lempeng prekordal.

Sel-sel prenotokord tersebut menempatkan diri


dalam endoderm sebagai lempeng notokord.

Sewaktu hipoblas digantikan oleh sel-sel endoderm, sel-sel


endoderm yang bergerak masuk di garis primitive, sel-sel
lempeng notokorda berproliferasi dan terlepas dari endoder.

Sel-sel ini membentuk genjel (korda) sel yang padat,


notokorda defenitif yang terletak di tabung saraf dan
berperan sebagai dasar untuk tulang rangka aksial.

Mudigah Trilaminer
Pembentukan Notokord (Lanj.)

Karena pemanjangan notokorda merupakan suatu proses


dinamis, ujung kranial terbentuk lebih dahulu, dan area kaudal
ditambahkan sewaktu garis premitif bergerak kearah kaudal.

Sel-sel notokorda dan prenotokorda meluas kearah kranial ke


lempeng prekorda (suatu area tepat di sebelah kaudal membrane
orofaringealis) dank kearah kaudal ke lubang primitife.

Di titik tempat lubang ini membentuk suatu identasi di epiblas,


terbentuk kanalis neurenterikus yang untuk sementara
mengghubungkan rongga amnion dan yolk sac.

12 Mudigah Trilaminer
Pertumbuhan sumbu tubuh
Pembentukan sumbu-sumbu tubuh, antroposterior, dorsoventral dan
kanan kiri, berlangsung sebelum dan selama priode gastrulasi.
Sumbu antroposterior dikirimkan oleh sel-sel di batas anterior (kranial)
diskus embrional. Area ini, endoderm viseral anterior,
mengekspresikan gen-gen yang penting untuk pembentukan kepala.
Diferensiasi spesifik lapisan germinal bagian kepala terjadi
pada minggu ke-3, dan bagian kaudal menjelang minggu ke-4.
Ketika ujung kranial berdiferensiasi, gastrulasi terus berlanjut di bagian
kaudal, sehingga embrio berkembang secara sefalokaudal.

Semuanya berlangsung sampai akhir minggu ke-4.

13 Mudigah Trilaminer
Peta nasib” yang terbentuk selama
gastrulasi
Region-regio epiblas yang bermigrasi dan masuk melalui garis
primitive yang telah dipetakan, dan nasib akhirnya telah ditentukan.
Sel-sel yang masuk melalui bagian kranial nodus menjadi lempeng
prekorda dan notokorda
sel-sel yang bermigrasi di tepi lateral nodus dan dari ujung kranial
garis premitif menjadi mesoderm paraksial
sel-sel yang bermigrasi melalui di bagian tengah garis menjadi
mesoderm intermediet
sel-sel yang bermigrasi melalui bagian paling kaudal garis ikut
membentuk mesoderm ekstraembrional (sumber lain jaringan ini
adalah yolk sac primitive [hipoblas]).
Perkembangan trofoblas lebih lanjut
Ditandai dengan adanya villi primer yang terdiri atas inti sitotrofoblas
yang dibungkus oleh selapis sinsitium

Selanjutnya terbentuk villi sekunder yang berasal dari sel mesoderm yang
menembus inti villi primer dan tumbuh ke arah desidua.

Menjelang akhir minggu ke-3, terbentuk villi tersier atau villi plasenta
definitif.
Pembuluh kapiler di dalam villi tersier berhubungan dengan kapiler yang
berkembang di dalam mesoderm lempeng korion dan di tangkai
penghubung.
Sistem villi ini berperan ketika jantung mulai berdenyut pada minggu ke-
4 perkembangan.

Mudigah Trilaminer
Lanjutan Perkembangan trofoblas
Sel-sel sitotrofoblas di dalam villi terus menembus sinsitium
hingga mencapai endometrium ibu.
Di sini terbentuk kulit luar sitotrofoblas luar
yang tipis
Vilus yang menjulur dari lempeng korion ke
desidua basalis disebut vilus batang.
Vilus yang keluar dari sisi-sisi vilus batang
disebut vilus bebas (vilus terminasi).
Rongga korion terus membesar, pada hari ke-19 dan 20 mudigah
menempel ke kulit trofoblasnya hanya dengan satu tangkai
penghubung kecil.
Tangkai penghubung ini berkembang menjadi tali pusat dan
menjadi penghubung antara plasenta dengan mudigah.
Mudigah Trilaminer
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai