Anda di halaman 1dari 15

PERTUMBUHAN

PLASENTA DAN FAKTOR


YANG MEMPENGARUHI

KEL. 3
ANNISA LATIFAH
AYU VIKY SUNDARI
FITROTIN
LUSI JATI SARI
RETNO WIDI SUSANTI

Dosen Pembimbing
RIDHA WAHYUNI, S.ST,M.Keb
PLACENTA
• Organ dalam kandungan yang
dapat ditemukan pada masa
kehamilan.
• Organ yang berperan sangat
penting dalam pertumbuhan dan
perkembangan janin.
• Terbentuk pada minggu ke 4
• Terbentuk sempurna pada minggu
ke 16
Pembentukan Plasenta

Polar body
Blastomere
s

Z o n a pellucida
2-,. ell stage
C.

8-Cell stage

- h Inner cell mass


Morula (16-cell stage) Blastocyst
+ )

cavity
5 A Trophoblast

Blastocyst
Pembentukan plasenta
dimulai dari perkembangan
trofoblas pada minggu I (hari
ke 8-9) setelah pembuahan.
ENDOMETRIU
Sel-sel trofoblas yg terletak
M
di atas embrioblas INNER CELL
mengadakan ploriferasi dan MASS
berdiferensiasi menjadi 2 (EMBRYOBLAS
yaitu: T)
 Sitotrofoblast TROPHOBLAS
 Sinsitiotrofoblast T
BLASTOCYST
CAVITY
(BLASTOCOELE)
Pembentukan Plasenta
Sel membelah sehingga sel yang
tadinya hanya ada selapis akan menjadi
berlapis-lapis dan akan membentuk
Maternal blood
rongga yg banyak pada lapisan
Eroded gland
sinsitiotrofoblas (sinsitium). Stadium ini Amnionic

disebut stadium berongga (Lacunar \ cavity

stage).
Pertumbuhan sinsitium ke dalam
stroma endometrium makin dalam Embryonic disc
kemudian terjadi perusakan endotel
Extraembryonic
kapiler di sekitarnya, sehingga rongga- endoderm
rongga sinsitium (sistem lakuna)
tersebut dialiri masuk oleh darah ibu,
membentuk sinusoid-sinusoid.
Peristiwa ini menjadi awal terbentuknya Cytotrophoblast
system sirkulasi uteroplasenta (rahim ke B
Source: Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY:
plasenta)/sistem sirkulasi feto-maternal Wli liams Obstetrics, 23rd Edition: http://www.accessmedicine.com

(janin ke ibu). 12
PERTUMBUHAN PLACENTA

• Perkembangan trofoblas berlangsung cepat pada hari ke 8-9, dari selapis sel tumbuh
menjadi berlapis-lapis. Terbentuk rongga-rongga vakuola yang banyak pada
lapisan sinsitiotrofoblas (sinsitium) yang akhirnya saling berhubungan. Stadium ini
disebut stadium berongga (lacunar stage).
• Pertumbuhan sinsitium ke dalam stroma endometrium makin dalam kemudian terjadi
perusakan endotel kapiler di sekitarnya, sehingga rongga-rongga sinsitium (sistem
lakuna) tersebut dialiri masuk oleh darah ibu, membentuk sinusoid-sinusoid. Peristiwa ini
menjadi awal terbentuknya sistem sirkulasi uteroplasenta/sistem sirkulasi feto-maternal.
• Bagian yang berbatasan dengan selaput heuser dan menutupi bakal disebut mesoderm
ekstraembrional splanknopleural. Menjelang akhir minggu kedua (hari 13-14), seluruh
lingkaran blastokista telah terbenam dalam uterus dan diliputi pertumbuhan trofoblas
yang telah dialiri darah ibu. Meski demikian, hanya sistem trofoblas di daerah dekat
embrioblas saja yang berkembang lebih aktif dibandingkan daerah lainnya.
• Pada awal minggu ketiga, mesoderm ekstraembrional somatopleural yang terdapat di bawah
jonjot-jonjot primer (bagian dari selaput korion di daerah kutub embrional), ikut menginvasi ke
dalam jonjot sehingga membentuk jonjot sekunder (secondary stem villi) yang terdiri dari inti
mesoderm dilapisi selapis sel sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas.
• Menjelang akhir minggu ketiga, dengan karakteristik angiogenik yang dimilikinya, mesoderm
dalam jonjot tersebut berdiferensiasi menjadi sel darah dan pembuluh kapiler, sehingga jonjot
yang tadinya hanya selular kemudian menjadi suatu jaringan vaskular (disebut jonjot tersier).
• Setelah infiltrasi pembuluh darah trofoblas ke dalam sirkulasi uterus, seiring dengan
perkembangan trofoblas menjadi plasenta dewasa, terbentuklah komponen sirkulasi utero-
plasenta. Melalui pembuluh darah tali pusat, sirkulasi utero-plasenta dihubungkan dengan
sirkulasi janin. Meskipun demikian, darah ibu dan darah janin tetap tidak bercampur menjadi
satu (disebut sistem hemochorial), tetap terpisah oleh dinding pembuluh darah janin dan
lapisan korion.
• Dengan demikian, komponen sirkulasi dari ibu (maternal) berhubungan dengan komponen
sirkulasi dari janin (fetal) melalui plasenta dan tali pusat. Sistem tersebut dinamakan sirkulasi
feto-maternal.
Pertumbuhan plasenta
semakin lama membesar
dan luas, umumnya
mencapai pembentukan
lengkap pada usia kehamilan
sekitar 16 minggu
Plasenta yang normal
 Bentuk bundar/oval.

 Diameter 15-25 cm, tebal 3-5 cm.

 Berat rata-rata 500-600 gram.

 Insersi talipusat (tempat berhubungan dengan plasenta ) dapat ditengah/ setralis, disamping/lateralis,
atau diujung tepi/marginalis.

 Disisi ibu, tampak derah-daerah yang agak menonjol (kotiledon) yang diliputi selaput tipis desidua
basalis.

 Disisi janin, tampak sejumlah arteri dan vena besar (pembuluh korion) menuju tali pusat. Korion diliputi
oleh amnion.

 Sirkulasi darah ibu di plasenta 300 cc/menit (20 minggu) meningkat sampai 600-700 cc/menit (aterm).
BAGIAN-BAGIAN PLACENTA
PLASENTA
INSERSI TALI PUSAT

Insersi tali pusat dibedakan menjadi


 Insersi sentralis
 Insersi lateralis
 Insersi marginalis
 Insersi velamentosa tempat lekat tali pusat berada pada selaput janin,
biasanya pada kehamilan ganda. Gejalanya adalah perdarahan segera
setelah ketuban pecah, karena perdarahan ini berasal dari bayi maka djj
bayi menjadi buruk
FAKTOR FAKTOR YG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN PLASENTA

 Placental
inflammation
 Placental insufficiency
 Maternal phenotype
 Placental hormone
production

Anda mungkin juga menyukai