Anda di halaman 1dari 24

KEPALA DAN LEHER

AMELYA PERMATA SARI


 Mesenkim untuk membentuk regio kepala berasal
dari mesoderm paraksial, mesoderm lempeng
lateral, krista neuralis, dan plakoda ektoderm.
 Mesoderm paraksial membentuk dasar tengkorak,
dermis dan jaringan ikat di dorsal kepala.
 Mesoderm lempeng lateral membentuk kartilago
laring.
 Sel krista neuralis membentuk struktur tulang arkus
faring , wajah dibagian tengah.
 Plakoda ektoderm bersalam krista neuralis,
membentuk neuron ganglion sensorik saraf kranial
ke-5, 7, 9 dan 10.
ARKUS FARING
 Arkus faring terdiri dari inti jaringan mesenkim.
Selain mesenkim dari mesoderm paraksial dan
lempeng lateral, bagian inti masing-masing arkus
menerima banyak sel krista neuralis untuk
membentuk komponen tulang wajah. Mesoderm
arkus asli membentuk otot wajah dan leher.
 Komponen otot memiliki saraf kranial, sel arkus
memiliki komponen arterinya.
Arkus faring Saraf Otot Tulang
1. Mandibula n.mandubularis, otot premaksila,
(prosesur n.oftalmikus, pengunyah, maksila, os
maksilaris dan n.maksilaris. venter anteriol zigomatikum,
mandibularis) m.digastrikus, sebagian os
m.milohioideus, temporalis.
m.tensor Meckel,
timpani, mandibula,
m.tensor veli maleus, inkus
palatini.
2. Hioid n. fasialis m.stapedius, stapes,
m.stilohioideus, prosesus
venter poterior stiloideus os
m.digastrikus, temporale,
m.aurikularis, ligamentum
dan otot stilohiodeum,
ekspresi wajah. kornu minus,
bagian atas
korpus os
hioideum.
Arkus Saraf Otot Tulang
faring

3. n. glosofaringeus m.stilofaringeus korpus dan


kornu mayus
os hioideum.

4 dan 6 n. Vagus m.krikotiroideus, Kartilago laring


n. Laringeus m. Levator veli (tiroidea,
superior palatini, krikoidea,
n. Laringeus m. aritenoidea,
rekurens Konstriktorfaringis kornikulata,
kuneiformis
KANTONG FARING
• Membentuk divertikulum ;resesus
tubotimpanikus, rongga telinga
1 tengah, tuba auditiva, membrana
timpani,

• Membentuk tunas ; tonsila


2 platina (pada orang dewasa
fosa tonsilaris)

• Membentuk ; kelenjar paratiroid


3 inferior, timus

• Membentuk ; kelenjar paratiroid


4 superior

• Membentuk ; korpus
ultimobrankiale... Sel parafolikel(sel
5 C mengeluarkan kalsitonin”hormon
pengendalian kadar kalsium dalam
darah)
CELAH FARING
 Mudigah 5 minggu terdapat 4 celah faring, dan hanya
satu yang berperan membentuk struktur definitif
mudigah.
 Celah pertama menghasilkan meatus arkustikus
eksternus
 Proliferasi arkus kedua menutupi arkus ketiga dan
keempat, yang menyatu membentuk epicardial
ridge...sinus servikalis...menghilang
REGULASI MOLEKULAR PEMBENTUKAN
WAJAH
 Pembentukan pola elemen tulang pada arkus
faring diatur oleh ekspresi gen endoderm kantong
faring. Proses ini melibatkan interaksi epitel
mesenkim pembentuk sinyal dengan endoderm
kantong yang mengirim sinyal ke jaringan
responder, mesenkim.
 Ekspresi gen-gen mesenkim pada awalnya
ditentukan oleh faktor transkripsi yang
mengandung homeodomain(gen-gen OTX2 dan
HOX) yang dibawa arkus faring oleh sel-sel krista
neuralis yang bermigrasi.
 Sel-sel krista neuralis berasal dari bagian kaudal
otak tengah dan dari segmen di otak belakang
yang disebut rombomer.
 Gen-gen ini berespon terhadap sinyal endodrem
dan menentukan jenis elemen tulang yang
terbentuk
LIDAH
 Lidah muncul pada minggu
ke-4 dalam bentuk dua
penebalan lidah lateral dan
satu penebalan medial,
tuberkulum impar. Ketiga
penebalan ini berasal dari
arkus faring I.
 Penebalan medial kedua
dibentuk mesoderm arkus ke-
2, 3, dan sebagian 4.
 Penebalan medial ketiga
dibentuk oleh arkus ke-4
menandai terbentuknya
epiglotis.
 Bagian pangkal lidah berasal
dari arkus ke-2, 3, sebagian 4.
 Saraf ; n. Mandibularis, n.
Laringeus superior. n.
glosofaringeus
KELENJAR TIROID
Kelenjar tiroid berasal dari suatu proliferasi epitel di
dasar lidah dan dalam perkembangannya turun ke
posisinya di depan cincin trakea (mgg-7).
muai berfungsi akhir bulan ke-3. sel folikulae
menghasilkan koloid yang berfungsi sebagai tiroksin
dan triioditironin.
Sel parafolikular atau sel C bersungsi sebagai
sumber kalsium
WAJAH
 Akhir gg-4, muncul
prominensia fasialis
(tonjolan wajah).
 Terdapat prominensia
maksilaris, prominensia
mandibularis,
prominensia frontalis,
plakoda nasalis
(lempeng hidung).
 Kemudian terbentuk
prominensia nasalis
mediana dan lateralis di
sekitar plakoda nasalis
di prominensia frontalis.
 Prominansia maksilaris bertambah besar menekan
prominansia nasalis mediana, akhirnya celah antara
keduanya hilang dan keduanya menyatu. Karena itu bibir
atas dibentuk oleh 2 prominensia maksilaris dan 2
prominansia nasalis mediana.
 Bibir bawah dan rahang dibentuk oleh prominansia
mandibularis
 Awalnya prominansia nasalis lateraris dan
prominansia maksilaris dipisahkan oleh alur
nasolakrimal, sesuai perkembangannya p.nasalis
lateraris bersatu dengan p.maksilaris.
P.maksilaris membesar dan membentuk pipi
SEGMEN INTERMAKSILA
 Dengan bertambah besarnya p.maksila, kedua
p.nasalis mediana menyatu “segmen intermaksil”
terdiri dari komponen bibir “bibir atas”, komponen
rahang atas “4 gigi seri”, komponen langit-langit
RONGGA HIDUNG
 Mula-mula membrana oronasalis memisahkan kedua
lekukan dari rongga mulut primitif melalui foramen
yang baru terbentu “koana primitif”, kemudian
membentuk “koana definitif” .
 Sinus udara paranasal berkembang sebagai
divertikulum dinding hidung lateral dan meluas
kedalam maksila, os etmoidale.
GIGI
 Gigi tumbuh dari interaksi
epitel mesenkim antara
epitel mulut dibagian atas
dan mesenkim yang
berasal dari krista meuralis
di bawahnya.
 Lapisan basal epitel rongga
mulut membentuk suatu
struktur seperti huruf C,
“lamina dentalis”
disepanjang rahang atas
dan bawah. Kemudian
lamina ini menghasilkan
sejumlah tunas gigi.
 Permukaan tunas
mengalami invaginasi
“cap stage” (stadium
topi) terdiri dari epitel
gigi luar, epitel gigi
dalam, retikulum
stelatum.
 Mesenkim berasal dari
krista neuralis yang
terletak di lekukan
tersebut, membentuk
papila dentis.
 Kemudian terbentuk
stadium bel, mesenkim
papila dalam lapisan gigi
dalam menjadi
odontoblas yang
menghasilkan dentin
 Sel epitel gigi dalam
menjadi ameloblas
(pembentukan email).
 Pembentukan akar gigi
ketika lapisan epitel
gigi menembus
mesenkim.
 Diluar lapisan semen,
mesenkim
menghasilkan
ligamentum
periodontale.
 Semakin panjang akar
gigi, mahkota
terdorong keatas
kedalam rongga mulut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai