Anda di halaman 1dari 71

Makalah

Asuhan Keperawatan pada Kasus


Hiperemesis Gravidarum
Oleh
Kelompok 4
Anggota Kelompok:
1. Mohammad Zulkifli Biahimo (841418081)
2. Syahril Saini (841418093)
3. Febriana R. Paulutu (841418106)
4. Zuriyati Nusi (841418091)
5. Vitha Noviana Suryani (841418082)
6. Sendriyani R. Radjiku (841418090)
7. Adelia Pontoh (841418101)

KELAS C
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
TA. 2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Keperawataan Metrnitas. Adapun makalah ini mengenai Hiperemesis
Gravidarum.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang telah
mendukung dan memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan dan kekurangan karena faktor keterbatasan pengetahuan dari penyusun,
maka kami dengan senang hati menerima kritikan serta saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Dan harapan kami sebagai penyusun adalah semoga hasil dari penyusunan
makalah ini dapat dimanfaatkan bagi generasi mendatang.
Akhir kata, melalui kesempatan ini kami,penyusun makalah mengucapkan
banyak terima kasih. .

Gorontalo, Maret 2020

Penyusun,

Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kehamilan merupakan hal yang fisiologis, meskipun selama kehamilan
banyak hal yang berubah dalam tubuh. Kehamilan yang menyangkut nyawa ibu
dan anak harus diperhatikan, sebab kehamilan bukanlah sekedar menyimpan anak
dalam jangka waktu 9 bulan kemudian siap dilahirkan. Namun kehamilan harus
memperhatikan kesehatan ibu dan anak. Selama masa kehamilan banyak hal
patologis juga yang dialami ibu sesuai dengan situasi dan kondisi. Salah satu hal
patologis ialah hyperemesis gravidarum dan Abortus.
Hiperemesis gravidarum merupakan ibu hamil yang mengalami mual muntah
yang berlebih, dapat menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari sehingga
membahayakan kesehatan bagi janin dan ibu, bahkan dapat menyebabkan
kematian. Selain itu, mual muntah juga berdampak negatif bagi ibu hamil, seperti
aktivitas sehari-hari menjadi terganggu. Biasanya mual muntah sering terjadi saat
pagi hari, bahkan dapat timbul kapan saja maupun terjadi kadang dimalam hari.
Gejala tersebut 40-60% biasa terjadi pada multigravida (Rocmawati, 2011).
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah suatu yang wajar pada
ibu hamil trimester 1. Kondisi ini akan berubah jika mual muntah terjadi >10 kali
dalam sehari, sehingga dapat mengganggu keseimbangan gizi, cairan elektrolit,
dan dapat memengaruhi keadaan umum serta menganggu kehidupan sehari-hari
(Morgan, 2009).

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep medis dari hypremesis gravidarum?
2. Bagaimana konsep keperawatan dari hyperemesis gravidarum?
1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui konsep medis dari hyperemesis
gravidarum
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui konsep keperawatan dari hyperemesis
gravidarum
BAB II
KONSEP MEDIS
A. Definisi
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada wanita
hamil sampai mengganggu pekerjaan sehari-hari karena keadaan umumnya
menjadi buruk, karena terjadi dehidrasi. (Rustam Mochtar, 1998)
Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat timbul setiap saat dan
bahkan malam hari. Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari
pertama haid dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Hiperemesis Gravidarum (vomitus yang merusak dalam kehamilan) adalah
nausea dan vomitus dalam kehamilan yang berkembang sedemikian luas sehingga
terjadi efek sistemik, dehidrasi dan penurunan berat badan. (Ben-Zion, MD, hal :
232)
Hiperemesis diartikan sebagai muntah yang terjadi secara berlebihan selama
kehamilan. (Hellen Farrer, 1999, hal : 112)
Hiperemesis Gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan sehingga
pekerjaan sehari-hari terganggu dan keadaan umum ibu menjadi buruk. (Sarwono
Prawirohardjo, Ilmu Kebidanan, 1999).
Hiperemesis gravidarum adalah muntah yang terjadi sampai umur kehamilan
20 minggu, begitu hebat dimana segala apa yang dimakan dan diminum
dimuntahkan sehingga mempengaruhi keadaan umum dan pekerjaan sehari-hari,
berat badan menurun, dehidrasi, terdapat aseton dalam urine, bukan karena
penyakit seperti Appendisitis, Pielitis dan sebagainya
Dalam buku obstetri patologi (1982) Hiperemesis Gravidarum adalah suatu
keadaan dimana seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di makan dan di
minum sehingga berat badannya sangat turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang
dan timbul aseton dalam air kencing
Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan pada ibu hamil yang ditandai
dengan muntah-muntah yang berlebihan (muntah berat) dan terus-menerus pada
minggu kelima sampai dengan minggu kedua belas Penyuluhan Gizi Rumah Sakit
A. Wahab Sjahranie Samarinda
B. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Frekuensi
kejadian adalah 3,5 per 1000 kehamilan. Faktor-faktor predisposisi yang
dikemukakan : ( Rustan Mochtar, 1998 )
1. Faktor Organik,
Yaitu karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan
metabolik akibat kehamilan serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap
perubahan-perubahan ini serta adanya alergi, yaitu merupakan salah satu respon
dari jaringan ibu terhadap janin.
2. Faktor Psikologik.
Faktor ini memegang peranan penting pada penyakit ini. Rumah tangga yang
retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut
terhadap tanggungan sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat
memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan
menjadi hamil atau sebagai pelarian kesukaran hidup.
3. Faktor Endokrin
Hipertiroid, diabetes, peningkatan kadar HCG dan lain-lain.
C. Manifestasi klinik
Batas mual dan muntah berapa banyak yang disebut Hiperemesis gravidarum
tidak ada kesepakatan. Ada yang mengatakan bila lebih dari sepuluh kali muntah.
Akan tetapi apabila keadaan umum ibu terpengaruh dianggap sebagai Hiperemesis
gravidarum. Menurut berat ringannya gejala dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :
a. Tingkatan I (ringan)
• Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita
• Ibu merasa lemah
• Nafsu makan tidak ada
• Berat badan menurun
• Merasa nyeri pada epigastrium
• Nadi meningkat sekitar 100 per menit
• Tekanan darah menurun
• Turgor kulit berkurang
• Lidah mengering
• Mata cekung
b.Tingkatan II (sedang)
• Penderita tampak lebih lemah dan apatis
• Turgor kulit mulai jelek
• Lidah mengering dan tampak kotor
• Nadi kecil dan cepat
• Suhu badan naik (dehidrasi)
• Mata mulai ikterik
• Berat badan turun dan mata cekung
• Tensi turun, hemokonsentrasi, oliguri dan konstipasi
• Aseton tercium dari hawa pernafasan dan terjadi asetonuria
c. Tingkatan III (berat)
• Keadaan umum lebih parah (kesadaran menurun dari somnolen sampai koma)
• Dehidrasi hebat
• Nadi kecil, cepat dan halus
• Suhu badan meningkat dan tensi turun
• Terjadi komplikasi fatal pada susunan saraf yang dikenal dengan enselopati
wernicke dengan gejala nistagmus, diplopia dan penurunan mental
• Timbul ikterus yang menunjukkan adanya payah hati
D. Patofisiologi
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa
terjadi pada trimester I. Bila terjadi terus-menerus dapat mengakibatkan dehidrasi
dan tidak imbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik.
Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat dan
lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena okisidasi lemak yang tak
sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseto-asetik, asam
hidroksida butirik, dan aseton dalam darah. Muntah menyebabkan dehidrasi,
sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang. Natrium dan klorida darah
turun. Selain itu, dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah
ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke
jaringan berkurang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Di samping
dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit, dapat terjadi robekan pada
selaput lendir esofagus dan lambung ( sindroma mollary-weiss ), dengan akibat
perdarahan gastrointestinal.
Pathway Hiperemesis Gravidarum

Factor Predisposisi

Endokrin psikomatis Organik


Orgaorgai

Hcg dan
Stres Antigen baru dari janin
Berlawanan dengan antigen ibu
estrogen
emosional
Terjadi gngguan Berlawanan dengan antigen
Meransang
gastrointestinal ibu
medula
vomiting centre
peristaltik gaster

Tekanan gaster

Merangsang hipotalamus

Terjadi mual muntah

Emesis/mual
berkelanjutan
Hyperemesis
gravidarum

Mual muntah
berlebihan
Cadangan lemak Iritasi asam pada
berkurang Kehilangan cairan berlebih esophagus (esofagitis)

Glukosa darah Frekuensi nadi , TD , Turgor Sulit menelan


s
(Hipooglikemia) kulit , membran mukosa kering
Dehidrasi. Nafsu makan
Glukosa otak Glukosa otot
Penurunan BB
<10%
Hipovolemia
Pusing, sakit kepala Pemecahan
glukagon/glikogen Dx. Devisit nutrisi
Mengeluh tidak
nyaman
Terjadi metabolisme
anaerob
Dx. Gangguan rasa
Dx. Intoleransi
nyaman
Menghasilkan asam Penumpukan asam Kelemahan Aktivitas
laktat laktat pada otot
E. Pemeriksaan Diagnostik
a. USG (dengan menggunakan waktu yang tepat) : mengkaji usia gestasi janin dan
adanya gestasi multipel, mendeteksi abnormalitas janin, melokalisasi plasenta.
b. Urinalisis : kultur, mendeteksi bakteri, BUN.
c. Pemeriksaan fungsi hepar: AST, ALT dan kadar LDH.
F. Komplikasi
1. Dehidrasi berat
2. Ikterik
3. Takikardia
4. Suhu meningkat
5. Alkalosis
6. Kelaparan
7. Gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan
keluarga
8. Menarik diri dan depresi
G. Pencegahan
Pencegahan terhadap Hiperemesis gravidarum perlu dilaksanakan dengan jalan
memberikan penerapan tentang kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses
yang fisiologik, memberikan keyakinan bahwa mual dan kadang-kadang muntah
merupakan gejala yang flsiologik pada kehamilan muda dan akan hilang setelah
kehamilan 4 bulan, mengajurkan mengubah makan sehari-hari dengan makanan
dalam jumlah kecil tetapi lebih sering.
• Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan
untuk makan roti kering atau biskuit dengan teh hangat.
• Makanan yang berminyak dan berbau lemak sebaiknya dihindarkan.
• Makanan dan minuman sebaiknya disajikan dalam keadaan panas atau sangat
dingin.
H. Penatalaksanaan
1. Obat-obatan
Sedativa yang sering digunakan adalah Phenobarbital. Vitamin yang
dianjurkan Vitamin B1 dan B6 Keadaan yang lebih berat diberikan antiemetik
sepeiti Disiklomin hidrokhloride atau Khlorpromasin. Anti histamin ini juga
dianjurkan seperti Dramamin, Avomin,Antasida
2. Isolasi
Penderita disendirikan dalam kamar yang tenang tetapi cerah dan
peredaran udara yang baik.. Kadang-kadang dengan isolasi saja gejaia-gejala
akan berkurang atau hilang tanpa pengobatan.
3. Terapi psikologik
Perlu diyakinkan pada penderita bahwa penyakit dapat disembuhkan,
hilangkan rasa takut oleh karena kehamilan, kurangi pekerjaan yang serta
menghilangkan masalah dan konflik, yang kiranya dapat menjadi latar
belakang penyakit ini.
4. Cairan parenteral
Berikan cairan- parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein
dengan Glukosa 5% dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter per hari.
Bila perlu dapat ditambah Kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks
dan vitamin C. Bila ada kekurangan protein, dapat diberikan pula asam amino
secara intra vena.
5. Penghentian kehamilan
Pada sebagian kecil kasus keadaan tidak menjadi baik, bahkan mundur.
Usahakan mengadakan pemeriksaan medik dan psikiatri bila keadaan
memburuk. Delirium, kebutaan, tachikardi, ikterus anuria dan perdarahan
merupakan manifestasi komplikasi organik. Dalam keadaan demikian perlu
dipertimbangkan untuk mengakhiri kehamilan. Keputusan untuk melakukan
abortus terapeutik sering sulit diambil, oleh karena di satu pihak tidak boleh
dilakukan terlalu cepat, tetapi dilain pihak tak boleh menunggu sampai terjadi
gejala ireversibel pada organ vital.
6. Diet
a. Diet hiperemesis I diberikan pada hiperemesis tingkat III.
Makanan hanya berupa roti kering dan buah-buahan. Cairan tidak diberikan
bersama makanan tetapi 1 — 2 jam sesudahnya. Makanan ini kurang dalam
semua zat – zat gizi, kecuali vitamin C,   karena itu hanya diberikan selama
beberapa hari.
b. Diet hiperemesis II diberikan bila rasa mual dan muntah berkurang. Secara
berangsur mulai diberikan makanan yang bernilai gizi tinggi. Minuman tidak
diberikan bersama makanan . Makanan ini rendah dalam semua zat-zat gizi
kecuali vitamin A dan D.
c. Diet hiperemesis III diberikan kepada penderita dengan hiperemesis
ringan.  Menurut kesanggupan penderita minuman boleh diberikan bersama
makanan. Makanan ini cukup dalam semua zat gizi kecuali Kalsium
BAB III
KONSEP KEPERAWATAN
B. Pengkajian
Pengkajian Asuhan Keperawatan Antenatal Care Pada Ny. SP
G3P2A0 Dengan Tn. AP Di RSUD.ALOEI SABOE

PENGKAJIAN PRENATAL
Nama Mahasiswa : (Kelompok 4) Tgl. Pengkajian : 02-03-2020
Ruangan/RS : Nifas/1A
NIM : 841418 Tanggal masuk Rumah Sakit : 02-03-2020

DATA UMUM KLIEN

Nama Mahasiswa: (Kelompok 4) Tgl pengkajian : 02-03-2020


NIM : 841418 Ruangan/RS : Nifas/1A
No. Reg : 070218 Tanggal Masuk Rumah Sakit : 02-03-2020
Diagnosa Medis : Hiperemesis gravidarum

I. Data umum klien


1. Inisial klien : Ny. SP Inisial suami : Tn. AP
2. Usia : 28 tahun Usia :30 tahun
3. Status perkawinan : Menikah Suku : Jawa
4. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Pertanian
5. Pendidikan terakhir : SMA Pendidikan terakhir : SMA
6. Suku : Gorontalo Agama : Islam
7. Agama : Islam
8. Alamat : Jl.Uslap Kel. Buliide

Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang lalu


Keadaan
Jenis Jenis Bayi Masalah
No Tahun Penolong
Persalinan Kelamin waktu Kehamilan
lahir
1. 2008 Normal Bidan Perempua Normal -
n
2. 2010 Normal Bidan Perempua Normal -
n
3.
4.
5.
Pengalaman menyusui ekslusif: Tidak Berapa lama : 6 bulan
Riwayat Ginekologi
1. Masalah Ginekologi : Tidak Terkaji
2. Riwayat KB : Tidak Ada
Riwayat Kehamilan saat ini :
HPHT : 15 Oktober 2019 Taksiran partus : 22 Juli 2020
BB sebelum hamil : 50kg TD sebelum hamil : 120/80 mmHg

Letak/presenta Usia Data


TD BB/TB DJJ Keluhan
si janin Gestasi Lain
90/80 47/156 Balotemen Belum bisa 12 Nyeri -
mmHG kg/cm terdengar minggu epigastri
um
karena
asam
lambung
meningk
at

DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


Status obstetrik : G 3 P 2 A 0 H12 minggu
Keadaan umum : Lemah Kesadaran : Composmentis BB/TB : 47/156
Kg/cm

Tanda Vital
Tekanan Darah: 90/80mmHg Nadi: 80 x/menit Suhu : 37 oC
Pernapasan : 20 x/mnt
Kepala Leher
Kepala
1. Bentuk : Normal
2. Rambut : Bersih, hitam, lurus, dan tidak mudah rontok
Mata :
1. Kelopak mata : Normal
2. Gerakan mata : Normal
3. Konjungtiva : Pucat
4. Sklera : Tidak ikteru
5. Pupil : Normal
6. Akomodasi : Normal
Hidung
1. Reaksi alergi : Tidak ada
2. Sinus : Tidak ada
Mulut dan Tenggorokan :
1. Bibir kering/tidak : Bibir tampak kering dan pecah-pecah
2. Lidah bersih/tidak : Lidah tampak kotor dan kering
3. Kesulitan menelan : Ya
Telinga
1. Keadaan : Bersih, simetris kiri dan kanan
2. Pengeluaran : Tidak Ada
Leher
1. Pembesaran getah bening : Tidak Ada
2. Pembesaran kelenjar gondok : Tidak Ada
Masalah Khusus :
Dada
Jantung
1. Kecepatan denyut apical : 110x/menit
2. Irama : Tidak teratur
3. Kelainan denyut jantung : Tidak
Paru
1. Bunyi wheezing : Tidak Ada
2. Ronchi : Tidak ada
Payudara
1. Bentuk : Simetris antara kiri dan kanan
2. Papila mammae : Tidak teraba massa
3. Colostrum : Belum keluar
Puting susu
1. Bentuk menonjol/tidak : Tidak (Normal)
2. Palpasi adanya masa/tidak : Tidak ada (Normal)
Pengeluaran ASI : Normal
Masalah Khusus :
Abdomen
Uterus
TFU : 11 cm Kontraksi : Ya
Leopold I : Teraba tfu 4 jari atas simpisis
Leopol II : Teraba tegang
Leopold III : Teraba tegang
Leopold IV : Teraba tegang
Pigmentasi
Linea Nigra : Tidak
Striae : Tidak
Fungsi pencernaan : Kurang baik karena kurangnya cairan dalam tubuh
ibu
Ada/tidak luka operasi: Tidak Ada
Masalah Khusus :
Perineum dan Genital
Vagina : varises; Tidak
Kebersihan : Bersih tanpa bercak ataupun keputihan
Keputihan : Tidak ada
Jenis/warna : Tidak berwarna Konsistensi : Tidak Ada Bau : Tidak Ada
Hemorrhoid : Tidak Ada
Derajat : Tidak Terkaji Lokasi : Tidak Terkaji
Berapa lama : Tidak Terkaji Nyeri : Tidak Terkaji
Masalah khusus:
Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Edema : Tidak ada edema
Varises: Tidak ada varises
Ekstremitas Bawah
Edema : Tidak ada edema
Varises: Tidak ada varises
Refleks patela : +/- jika ada : Tidak ada
Masalah khusus:
Eliminasi
Urin : Kebiasaan BAK : Frekuensi urine berkurang diakibatkan adanya
dehidrasi
Fekal : Kebiasaan BAB : Veses berkurang dikarenakan konsumsi makanan atau
cairan tidak cukup.
Masalah Khusus :
Mobilisasi dan Latihan
Tingkat Mobilisasi : Kurang baik
Latihan/senam : Jarang dilakukan karena kondisi ibu yang lemah
Masalah Khusus :
Nutrisi dan Cairan
Asupan nutrisi (frekuensi dan porsi makan jenis makanan) : Tidak teratur
Nafsu Makan : Kurang (menurun) dikarenakan peningkatan asam lambung
Asupan cairan : Tidak cukup atau berkurang karena intake makanan tidak ada
Masalah khusus :
Seksualitas
Frekuensi : -
Posisi : Klien belum ingin melakukan hubungan seksualitas karena kondisinya
yang lemah.
Masalah khusus:
Dukungan suami/keluarga terhadap kehamilan:
Suami sangat senang karena ini merupakan kehamilan ketiga saya
Keadaan Mental
Adaptasi psikologis :
Penerimaan terhadap kehamilan : Keluarga sangat senang dengan kehamilan ini
terutama mertua dan ibu saya. Mereka selalu siap dan selalu membantu disaat
saya mengalami mual dan muntah yang berkepanjangan sehingga membuat nafsu
makan saya berkurang. Nah disitulah saya merasakan peran suami, ibu, mertua,
dan keluarga lainnya dalam hal ini mereka selalu menyiapkan makanan yang saya
sukai yang membuat nafsu makan saya timbul kembali sehingga kebutuhan gizi
saya terpenuhi.
Masalahkhusus:
Pola hidup yang meningkatkan resiko kehamilan :
Menjaga asupan nutrisi dengan baik terutama yang mengandung vitamin B1, B6,
vitamin C, kalium dan asam folat, menhindari alkohol dan kafein, berolahraga
secara teratur ketika hamil (olahraga yang tidak berat), dan menghindari hal-hal
yang dapat membahayakan janin seperti depresi dll
Persiapan Persalinan
 Senam Hamil
 Rencana tempat melahirkan
 Kesiapan biaya persalinan
 Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
 Kesiapan mental ibu dan keluarga
 Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan, cara menangani nyeri, proses
persalinan.
 Perawatan payudara

Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini :


1. Parasetamol untuk demam dan nyeri ringan
2. Antasida untuk menetralkan asam lambung
3. Spray hidung oxymetazoline dan saline fisiologis untuk flu dan hidung
tersumbat
4. Dextromethorphan Hbr dan guaiaphenesin untuk batuk
5. Chlorpheniramine dan krim calamine untuk alergi
6. Anti histamin : Dramamin, avomin
7. Vitamin B1 dan B6 atau B kompleks
Hasil Pemeriksaan penunjang :
1. Laboratorium : elektrolit darah dan urinalisis
Rangkuman Hasil Pengkajian
Kehamilan di usia kurang lebih dari 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat
menyebabkan Hiperemesis Gravidarum karena pada kehamilan diusia kurang 20
secara biologis belum optimal emosinya,cenderung labil,mentalnya belum matang
sehingga mudah mengalami keguncangan yang mengakibatkan kurangnya
perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama kehamilannya.
Faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi emosi ibu sehingga terjadi konflik
mental yang membuat ibu kurang nafsu makan. Bila ini terjadi maka bisa
mengakibatkan iritasi lambung yang dapat memberi reaksi pada impuls motorik
untuk memberi rangsangan pada pusat muntah melalui saraf otak kesaluran cerna
bagian atas dan melalui saraf spinal ke diafragma dan otot abdomen sehingga
terjadi muntah. Ibu akan terlihat lemah dan sangat pucat dikarenakan intake cairan
ataunutrisiberkurang.
Perencanaan Kunjungan Rumah : -

C. Diagnosa Keperawatan
1. Hipovolemia (D.0023)
2. Gangguan rasa nyaman (D.0074)
3. Defisit Nutrisi (D.0019)
4. Intoleransi Aktivitas (D.0056)
D. Intervensi Keperawatan

DIAGNOSA SLKI RASIONAL


SIKI
Hipovolemia Status cairan Manajemen Muntah Manajemen Muntah
D.0023 Setelah dilakukan tindakan Observasi 1. Untuk mengidentifikasi
Kategori :Fisiologis keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi karakteristik atau mengamati
Subkategori :Nutrisi dan jam maka status cairean muntah (mis. Warna, karakteristik dari
Cairan membaik dengan kriteria konsistensi, adanya darah, muntah
Definisi : Penurunan volume hasil: waktu, frekuensi dan 2. Untuk menilai output
cairan 1. Frekuensi nadi durasi) cairan saat muntah
intravascular,interstitial, dan (5)membaik 2. Periksa volume muntah 3. Untuk mengurangi rasa
atau interselular. 2. Tekanan darah tekanan 3. Identifikasi riwayat diet muntah
Penyebab : nadi(5)membaik (mis. Makanan yang 4. Untuk mengamati
1. kehilangan cairan aktif 3. Turgor kulit ( disukai, yang tidak disukai, faktor yang
2. kegagala mekanisme 5)membaik dan budaya) menyebabkan muntah
regulasi 4. Rasa haus (5)menurun 4. Identifikasi faktor penyebab 5. Untuk mengemati
3. peningkatan permeabilitas muntah (mis. Pengobatan esofagus dan faring
kapiler dan prosedur) posterior jika muntah
4. kekurangan intake cairan 5. Identifikasi kerusakan terlalu lama
5. evaporasi esofagus dan faring 6. Untuk mengetahui efek
Gejala dan tanda mayor posterior jika muntah dari manajemen
Subjektif terlalu lama muntah.
6. Monitor efek manajemen 7. Untuk memantau
Objektif muntah secara menyeluruh keseimbangan cairan
1.frekuensi nadi meningkat 7. Monitor keseimbangan dan elektrolit
2. nadi teraba lemah cairan dan elektrolit
Terapeutik
3. tekana darah menurun Terapeutik
8. Untuk mengurangi
4. tekana nadi menyempit 8. Kontrol faktor lingkungan
rangsangan muntah
Turgor kulit menurun penyebab muntah (mis. Bau
akibat kondisi
5.membran mukosa kering tak sedap, suara, dan
lingkungan penyebab
6. volume urin menurun stimulus visual yang kurang
muntah
7. HCT meningkat\ menyenangkan)
9. Untuk menghilangkan
9. Kurangi atau hilangkan
rangsangan muntah
Gejala dan tanda minor keadaan penyebab muntah
seperti cemas atau
Subjektif (mis. Kecemasan,
ketakutan
1.merasa lemah ketakutan)
10. Untuk mencegah
2.mengeluh haus 10. Atur posisi atau mencegah
terjadinya aspirasi saat
aspirasi
Objektif 11. Pertahanan kepatenan jalan muntah karena akan
1.pengisiann vena menurun nafas memperparah kondisi
2. status mentasl berubah 12. Bersihkan mulut dan pasien nanti
3. suhu tubuh meningkat hidung 11. Untuk melegakkan
4. konsentrasi urin meningkat 13. Berikan dukungan fisik saat saluran nafas agar
5.Berat badan turun tiba-tiba muntah (mis. Kompres pasien tidak kesulitan
dingin dahi, atau sediakan dalam bernafas
Kondisi klinis terkait pakaian kering dan bersih) 12. Untuk menjaga mulut
1.penyakit Addison 14. Berikan cairan yang tidak dan hidung agar tetap
2.trauma/perdarahan mengandung karbonasi bersih dan pasien tetap
3. luka bakar minimal 30 menit setelah nyaman
4. AIDS muntah 13. Untuk meringankan
5. penyakit chorn Edukasi posisi saat muntah
6. muntah 15. Anjurkan membawa 14. Untuk menjaga agar
7. diare kantong plastik untuk pasien dalam keadaan
8. colitis ulseratif menampung muntah nyaman (mis. Saat
9. hipoalbimonemia 16. Anjurkan perbanyak diberi kompres dingin
istirahat didahi, atau
17. Ajarkan penggunaan teknik menyediakan pakaian
nonfarmakologis untuk kering dan bersih)
mengelola muntah (mis. 15. Untuk mencegah
Biofeedback, hipnosis, muntah yang berulang
relaksasi, terapi musik,
akupresur) Edukasi
Kolaborasi 16. Untuk menjaga agar
18. Kolaborasi pemberian muntahan tidak
antiemetik, jika perlu tersebar luas disekitar
pasien
17. Istirahat mampu
mengurangi sedikit rasa
ingin muntah
18. Untuk mengurangi
serta menghilangkan
rasa ingin muntah
denga melakukan
relaksasi, terapi musik
atau akupresure
Terapeutik
19. Pemberian antiemetik
berguna untuk
menghilangkan muntah

Defisit Nutrisi [D.0019] Status Nutrisi Manajemen Nutrisi 1. Untuk mempertahan


asupan nutrisi pada
Kategori: fisiologis Setelah dilakukan tindakan Observasi/mandiri
pasien
Subkategori: Nutrisi dan keperawatan selam 24 jam - identifikasi status nutrisi
cairan didapatkan hasil - identifikasi kebutuhan 2. Untuk menambah nafsu
Definisi: pengetahuan tentang standar kalori dan jenis nutrien Tindakan
Asupan nutrisi tidak cukup status nutrisi yang tepat - monitor asupan makanan
Observasi :
untuk memenuhi kebutuhan dengan kriteria hasil: - monitor hasil pemeriksaan
metabolisme. 1. Berat badan membaik (5) laboratorium 1. Untuk mengetahui
Penyebab: Membaik Terapeutik statusnutrisi pasien
1. kurangnya asupan makanan 2. Indeks Masa Tubuh (IMT) - berikan makanan tinggi
2. Untuk mengethaui
2. ketidakmampuan (5) Membaik kalori dan tinggi protein
mengabsorsi nutrien 3. Frekuensi Makan (5) - berikan suplemen makanan, alergi dan intoleransi
Membaik jika perlu makanan pada pasien
Gejala dan tanda mayor 4. Nafsu Makan (5) Edukasi 3. Untuk menambha nafsu
Subjektif: Membaik ajarkan diet yang diprogramkan
(tidak tersedia) makan pasien
Objektif: 4. Untuk mengethau
1) Berat badan menurun kebutuhan kalori dan
minimal 100/0 dibawah nutrisi yang dibutuhkan
rentan ideal
5. Untuk mengethaui
Gejala dan tanda Minor
Subjektif: apakah pasien
1. Nafsu makan memelurkan
menurun
penggunaan selang
Objektif:
1. Membran mukosa nasogastrik
pucat 6. Untuk mengethaui
asupan makanan yang
dikonsumsi pasien
7. Untuk mengethaui
bertambah dan
berkurangnya berat
badan
8. Untuk mengetahui hasil
pemerikasaan
labratorium pasien
Terapeutik :
3. Untuk menghindari
terjadinya
infeksimakan pasien
4. Untuk memperlancar
sistem pencernaan
pasien
5. Agar klien mau makan
akan kalori dan protein.
6. Untukmendorong agar
klien mau makan.
7. Untuk mengurangi
risiko cedera pada
saluran pencernaan
klien
Edukasi :
1. Agar pasien bisa makan
dalam posisi duduk
2. Agar pasien dapat
melakukan diet secara
mandiri sesuai dengan
apa yang di
programkan.
Kolaborasi :
Agar pasien bisa makan
dengan jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang dibutuhkan.
Gangguan Rasa Nyaman Status Kenyamanan Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
( D. 0074) Kriteria hasil : Observasi Observasi
Definisi : perasaan kurang Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi lokasi, 1 Untuk mengetahui lokasi
senang, lega dan sempurna keperawata selama 3x24 jam karakteristik, durasi, karakteristik, durasi frekuensi,
dalam dimensi fisik, psiko masalah terhadap status frekuensi, kualitas, kualitas,serta intensitas nyeri
spiritual, lingkungan dan kenyamanan dapat teratasi intensitas nyeri agar mempermudah proses
social dengan indicator : penanganan dari nyeri itu
2. Identifikasi factor yang
Gejala dan Tanda Mayor 1. Keluhan tidak sendiri.
memperberat dan
Subjektif nyaman (5) Menurun 2. Untuk memudahkan dalam
memperingan nyeri
1. Mengeluh tidak memberikan terapi pengurang/
nyaman Terapeutik penghilang nyeri.
1. Berikan teknik Terapeutik
Objektif
nonfarmakologis untuk 1 Untuk mengringankan serta
1. Gelisah mengurangi rasa nyeri menghilangkan rasa nyeri.
seperti 2. Untuk meringankan rasa
Gejala dan Tanda Minor
TENS,hipnosis,akupresur,te nyeri
Subjektif
rapi musik,biofeedback, Edukasi
1. Mengeluh sulit tidur
terapi pijat, aromaterapi dll. 1. Agar pasien mengetahui dan
2. Tidak mampu rileks mampu mengontrol nyeri
2. Fasilitasi istrahat dan tidur
secara mandiri
3. Mengeluh
Edukasi 1.
kedinginan/kepanasan
1. Anjurkan memonitor nyeri
4. Merasa gatal secara mandiri

5. Mengeluh mual

6. Mengeluh lelah

Objektif
1. Menunjukan gejala
distress

2. Tampak
merintih/menangis
3. Pola eliminasi berubah

4. Postur tubuh berubah

5. Iritabilatasi

Intoleransi Aktivitas Status Kenyamanan Manajemen Energi Manajemen Energi


(D.0056) Setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
Kategori : Fisiologis keperawata selama 3x24 jam 1. Monitor kelelahan fisik dan 1. Untuk mengetahui kondisi
Subkategori : toleransi aktivitas meningkat emosional pasien saat mengalami
Aktivitas/istrahat dengan kriteria hasil: 2. Monitor pola dan jam tidur kelelahan fisik dan
Definisi Keluhan lelah (5) Terapeutik emosional
Perasaan lemah (5)
Ketidakcukupan energi untuk 3. Berikan aktivitas distraksi yang 2. Dengan pola tidur yang
Ket:
melakukan aktivitas sehari- 1 : Meningkat menenangkan kurang cukup
2: Cukup meningkat
hari 4. Fasilitas duduk disisi tempat mmenyebabkan adanya
3: Sedang
Penyebab 4: Cukup menurun tidur,jika tidak dapat berpindah perasaan lelah dan lemah
5: Menurun
1. Ketidakseimbangan antara Edukasi karena tidak terbentuknya
suplai dan kebutuhan oksigen 5. Anjurkan tirah baring energi yang cukup dalam
2. Tirah baring 6. Anjurkan strategi koping untuk tubuh
3. Kelemahan mengurangi kelelahan Terapeutik
4. Imobilitas 3. Untuk membuat pasien
5. Gaya hidup monoton lebih relaks dan nyaman
Gejala dan Tanda Mayor 4. Untuk menghindari resiko
Subjektif jatuh
1. Mengeluh lelah Edukasi
Objektif 5. Untuk mencegah terjadinya
1. Frekuensi jantung ulkus
meningkat >20% dari kondiisi 6. Untuk mengurangi
istrahat. kelelahan
Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Dispnea saat/setelah
aktivitas
2. Merasa tidak nyaman
setelah beraktivitas
3. Merasa lemah
Objektif
1. Tekanan darah berubah >20
% dari kondisi istrahat
2. Gambaran EKG menunjuk-
kan aritmia saat/ setelah
aktivitas
3. Gambaran EKG menunjuk-
kan iskemia.
4. Sianosis
BAB IV
TELAAH JURNAL
Format Jurnal

No Judul Jurnal Sumber Penulis Metode Hasil Pembahasan Kesimpulan


Jurnal
1. Literature Google Strategi yang digunakan dalam Artikel pertama Dari hasil literature Berdasarkan analisa yang
Linda
review : terapi Scholar Juwita mencari artikel menggunakan merupakan penelitian review terhadap enam telah dilakukan oleh
komplementer bahasa inggris yang relevan yang dilaksanakan di artikel jurnal, dapat penulis, disimpulkan bahwa
akupresur dengan topik. Pencarian Department of Obstetrics dijelaskan bahwa penggunaan metode
pada titik dilakukan secara elektronik and Gynecology, Faculty
perikardium 6 intervensi keperawatan keperawatan komplementer
dengan menggunakan beberapa of Medicine, komplementer dengan akupresur pada titik
dalam
mengatasi database, antara lain Sage, Chulalongkorn University akupresur pada titik P6 perikardium 6 (P6) efektif
Mual dan Sience Direct, Proquest, dan Bangkok, Thailand. dapat dikategorikan dalam mengurangi mual
muntah pada Google Scholar dari Januari Jumlah sampel pada sebagai intervensi yang dan muntah pada ibu hamil
kehamilan 2004 sampai April 2014. penelitian ini sebanyak 66 aman dan cukup yang belum memerlukan
Keyword yang digunakan ibu hamil. Kriteria inklusi efektif dalam antiemetik dan dalam
adalah “Pressure/ pada penelitian adalah ibu mengurangi mual dan kategori mual dan mutah
Akupresur”, Nausea/ Mual”, hamil yang mengalami muntah pada ibu hamil ringan dan sedang.
“Vomiting/Muntah”, mual dan /muntah dari pada ibu hamil yang
“Pregnancy/ Ibu hamil”. ringan sampai sedang, ibu tidak mendapatkan
Pencarian menggunakan hamil dengan usia terapi medis lain yang
keyword di atas dengan kehamilan antara 6 dan 12 digabungkan dalam
database Sage, Sience Direct, minggu dengan proses terapi, dan
Proquest dan Google Scholar. hitungan apabila akupresur pada
Hasil penelusuran pada Sage menggunakan tanggal titik perikardium 6
tidak diperoleh artikel, pada conWrmed USG, dan usia (P6) dilakukan selama
Science Direct diperoleh 45 ibu hamil 20-35 tahun. 9 sampai 10hari.
artikel, pada Proquest Randomisasi dilakukan Akupresur dan
diperoleh 110 artikel, dan pada dengan cara sebuah tiket akupuntur
Google Scholar diperoleh 2230 yang diambil responden menstimulasi system
artikel. Artikel fulltext dan dari kantong buram. regulasi serta
abstrak yang diperoleh, Kelompok mengaktifkan
direview untuk memilih artikel perlakuanterdiri mekanisme endokrin
yang sesuai dengan kriteria 33 ibu hamil. Intervensi dan neurologi, yang
inklusi berdasarkan PICO yang diberikan merupakan mekanisme
frame work (Patient, untukkelompok perlakuan fisiologi dalam
Intervention, Comparison, adalah memberikan gelang mempertahankan
Outcome. (P:Ibu hamil yang akupresur untuk keseimbangan
mengalami mual dan muntah digunakan di titik P6 serta ( Homeostasis )
kehamilan, I: akupresur titik terapi oral yang identik ( Runiari, 2010). Proses
P6, O: Mual dan dengan vitamin B6. dengan teknik
muntahberkurang/hilang). Kelompok kontrol terdiri akupresur menitik
dari 33 ibu hamil. beratkan pada titik-titik
Artikel yang digunakan
Intervensi yang diberikan saraf tubuh (Fenngge,
sebagai sampel selanjutnya
adalah gelang akupresur 2012). Terapi
diidentifikasi. Enam artikel
untuk digunakan pada titik akupressur, dimana
yang sesuai, disajikan dalam
P6 serta terapi oral yaitu terapi ini dilakukan
tabel.
vitamin B6 50 mg. Hasil dengan cara menekan
Artikel yang ditelaah terdiri
penelitian pada artikel secara manual pada P6
atas: a) 4 artikel menggunakan
pertama menunjukkan pada daerah
kelompok perlakuan dan
terapi akupresur tidak pergelangan tangan
kelompok kontrol terhadap
lebih efektif dibandingkan yaitu 3 jari dari daerah
responden. Pembagian 4
dengan vitamin B6 dalam distal pergelangan
artikel tersebut; 2 dari
mengurangi mual dan tangan antara dua
4 artikel tersebut menggunakan
muntah pada perempuan di tendon. Terapi ini
kelompok kontrol serta
trimester menstimulasi sistem
placebo;dan
pertamakehamilan. regulasi serta
b) 2 artikel lain tidak
Artikel kedua adalah mengaktifkan
menggunakan kelompok
penelitian yang dilakukan di mekanisme endokrin
kontrol. Artikel tersebut
rumah sakit Inggris, dengan dan neurologi, yang
selanjutnya akan di review
responden berjumlah 80 ibu merupakan mekanisme
dengan tema penggunaan
hamil. Kriteria inklusi pada fisiologi dalam
akupresur pada titik P6 pada
penelitian ini adalah ibu mempertahankan
ibu hamil yang mengalami
hamil dengan NVAP keseimbangan
mual danmuntah.
(Nausea and Vomiting (Runiari,2010).
Associated with Pregancy), Akupresur pada titik
ibu hamil dengan rawat perikardium 6 dapat
inap pertama, usia menghasilkan evaluasi
kehamilan antara yang baik pada ibu
5 dan 14 minggu, yang mengalami mual
memerlukan rawat inap, muntah pada kehamilan
pasien memiliki setidaknya bila dilakukan pada ibu
ketonuria 2+ dari urine, hamil dengan keluhan
ketidakmampuan untuk mualdan muntah pada
mentolerir cairan oral, dan kategori ringan dan
membutuhkan obat sedang.
antiemetik. Randomisasi Dalam literature
dilakukan dengan cara review ini tidak semua
sebuah tiket yang diambil artikel yang
dari kantong buram menjelaskan akupresur
ditujukan kepada lebih efektif mengatasi
kelompok kontrol dan mual dan muntah pada
kelompok perlakuan. ibu hamil. Titik-titik
Kelompok perlakuan yang umumnya
terdiri 40 ibu hamil. dimanipulasi pada
Intervensi yang diberikan kondisi mual muntah
pada kelompok perlakuan diantaranya titik P6 dan
adalah menggunakan dikombinasikan dengan
gelang akupresur pada titik St36 . Aplikasi
responden di titik P6. dari beberapa titik yang
Jumlah kelompok kontrol bermanfaat dalam
terdiri dari 40 ibu hamil. mengurangi suatu
Intervensi yang diberikan gejala penyakit dapat
adalah menggunakan menghasilkan efek
gelang akupresur di yang lebih efektif
punggung lengan bawah. (Weiss, 2002 dalam
ini yaitu tidak ada Snyder &
perbedaan antara lama Lindquist,2002).
rawat inap, jumlah obat, Penelitian dalam artikel
atau cairan yang yang ditelaah
dibutuhkan antara menjelaskan bahwa
akupresur dan kelompok titik St 36 tidak
kontrol, meskipun digunakan. Hal ini lah
akupresur mengurangi yang mungkin
jumlah pasien yang menyebakan kerja
tinggal di rumah sakit. akupresur tidak
Artikel ketiga adalah maksimal. Dengan
penelitian yang dilakukan hanya menekan pada
di poliklini antenatal titik P6 belum mampu
Maternity dan Rumah memanipulasi titik-titik
Sakit Anak di Istanbul. yang berada di
Jumlah responden dalam sepanjang meridian
penelitian ini adalah 75 ibu untuk mengenai
lambung dan limpa.
hamil. Ibu hamil yang Energi yang seharusnya
menjadi responden terdiri harmonis apabila
dari ibu hamil yang akupresur dilakukan
berkonsultasi di polikilinik pada titik P6 dan St36,
antenatal hamil dengan belum mampu menjadi
keluhan mual dan atau harmonis. Hal inilah
dengan muntah. yang menyebabkan
Kriteria inklusi pada akupresur belum
penelitian ini terdiri dari: mampu mengatasi mual
ibu hamil dengan usia dan muntah pada
kehamilan antara 5dan ibuhamil.
20 minggu, bersedia untuk Ada beberapa
berpartisipasi dalam penelitian yang
penelitian ini, yang pernah dikombinasikan dengan
mengalami setidaknya terapi yang lain, yaitu
mual dengan atau tanpa dengan obat yang
muntah dalam 24 jam. diberikan secara oral
Kelompok sampel maupun cairan melalui
ditentukan secara acak. vena. Dalam
kelompok perlakuan pengobatan akupresur
berjumlah 26 ibu hamil tidak perlu
dengan intervensi mengkonsumsi obat-
dikenakan gelang obatan, jamu, dan
akupresur ke titik P6. ramuan sebab dengan
Kelompok kontrol
berjumlah 25 ibu hamil terapi akupresur tubuh
yang tidak diberikan manusia sudah
intervensi.kemudian memiliki kandungan
24 ibu hamil sebagai obat dalam tubuh, jadi
kelompok placebo yang tinggal diaktifkan oleh
berjumlah dengan 24 ibu sel-sel syaraf tubuh
hamil menempatkan (Fengge, 2012).
gelang akupresur pada Dalam kasus ini,
bagian atas sisi dengan akupresur sel-
pergelangan tangan- sel syaraf sudah
menjadi arah yang mengaktifkan
berlawanan dari titik kandungan obat yang
P6. Hasil dari penelitian ada dalam tubuh. Obat
menjelaskan intervensi yang diberikan dari luar
akupresur lebih efektif tubuh menyebabkan
dalam mengurangi gejala fungsi kerja obat dalam
mual danmuntah tubuh, sehingga fungsi
dibandingkan dengan akupresur tidak bekerja
intervensi pada kelompok secara optimal. Hal ini
plasebo dan menyebabkan
kelompokkontrol. akupresur tidak lebih
Artikel keempat baik dalam mengatasi
mengambil penelitian di mual dan muntah pada
Iran. Jumlah responden ibu hamil.
dalam penelitian yaitu 159
ibu hamil. Kriteria inklusi
penelitian ini adalah (1)
bersedia untuk
berpartisipasi dalam
penelitianini,
(2) memiliki keluhan mual
dari ringan sampai sedang
dan / atau muntah, (3) usia
kehamilan kurang dari 16
minggu, (4) kehamilan
tunggal (5) dapat
membaca dan menulis, (6)
tidak memiliki riwayat
lain penyakit seperti
gangguan pencernaan, (7)
tidak menggunakan
metode lain untuk
pengobatan NVP (Nausea
Vomiting
Pregnancy)dalam
3 minggu terakhir, (8) bisa
makan kapsul jahe atau
dapat menggunakan
gelang seperti yang
ditentukan dalam
penempatan yang benar,
dan (9) tinggal di Kashan.
Kelompok penelitian
diacak dengan tabel
nomer acak. Kelompok
perlakuan terdiri dari 53
ibu hamil yang diberikan
gelang Sea band elastis
dengan kancing yang
digunakan untuk menekan
pada titik P6 terus
menerus kecuali ketika
mandi. Ibu hamil
diberikan intervensi
selama 7 hari, 3 hari awal
yang tidak diberi
intervensi, 4 hari
berikutnya menggunakan
gelang akupresur sea
band. Kelompok kontrol
terdiridari
53 ibu hamil tidak
diberikan intervensi, dan
53 ibu hamil sebagai
kelompok placebo
diberikan 12 kapsul jahe
250 mg (dengan merek
bernama Zintoma yang
dibuat di Goldaroo
manufakturPharmaceutical
Company) untuk 4 hari
( selama hari ke 4-7 ) dan
setiap hari 3 kapsul.
Penelitian keempat
menunjukan jahe lebih
efektif daripada akupresur
untuk meringankan gejala
mual dan muntah ringan
sampai sedang pada
ibuhamil.
Artikel kelima
mengambil penelitian di
India. Penelitian ini tidak
menggunakan kelompok
kontrol, dengan
jumlahresponden
35 ibu hamil. Ibu hamil
berusia antara 23 dan 34
tahun, usia kehamilan
kurang dari 12 minggu,
dan yang mengalami mual
dengan atau tanpa muntah.
Intervensi yang diberikan
yaitu menggunakangelang
akupresur pada titik P6.
Pengobatan ini harus
dilakukan 4 hari (3 hari
pertama menjadi fase
kontrol), selama 10 hari.
Gelang digunakan empat
kali sehari selama 10 menit
pada masing-masing
tangan.

2. Pengaruh titik Google Nevy Rancangan penelitian yang Hasil analisa univariat Berdasarkan Berdasarkan tujuan dan
nei guan (p6) Scholar Norma meliputi gambaran tabelanalisisdatadiatas hasil penelitian
digunakan adalah Quasi
terhadap Renityas umum responden, usia, menggunakanUjiWilco Pengaruh
pengurangan eksperiment, yaitu observasi pendidikan,pekerjaan xon.Padanilai P yang Terhadap Pengurangan
keluhan responden dan paritas dihasilkanadalah0,000. Mual Muntah pada
yang dilakukan 2 kali yaitu
morning responden. Berikut ini Maka nilai p=0,000 < hamil
sickness pada sebelum eksperimen dan hasilnya tidak ada α=0,05(P<0,05)Artinya I
ibu hamil responden yang H1 diterima Kota Blitar. maka dapat
sesudah eksperimen (Arikunto,
diambil kesimpulan sebagai
trimester i di 2010). Pada rancangan ini memiliki umur risiko H0ditolakyangberarti berikut:
puskesmas tidak ada kelompok tinggi pada kehamilan bahwa • Rata – rata mual muntah
sananwetanbli sebanyak 73,3% . 86,7% adapengaruhpemberian pada ibu hamil trimester I
tar pembanding (kontrol) tetapi pekerjaan responden teknik sebelum diberikan
dilakukan observasi pertama adalah ibu rumah akupresurterhadappeng akupresur adalah 5 orang
tangga, 80% responden uranganmual muntah dengan mual muntah
(pre test) yang memungkinkan adalah multigravida pada ibu sedang, dan sebagian mual
peneliti dapat mengetahui Tabel 1 Distribusi hamilTrimesterI.Mual muntah ringan adalah 10
Frekuensi Responden muntah merupakan orang.
adanya pengurangan mual Berdasarkan mual keluhan yang sering
• Rata – rata mual muntah
muntah setelah diberikan muntah sebelum dialamiolehwanitahami
pada ibu hamil trimester I
pemberian l terutama
akupresur pada titik Nei setelah diberikan akupresur
akupresur di trimester pertama
adalah 12 orang mengakui
Guan,selama 9 hari. Pada Puskesmas sananwetan (Lacasse, A. et al
tidak mual muntah dan 3
KotaBlitar 2009). Gejala biasanya
penelitan ini populasi nya orang mengalami mual
muncul pada usia
muntah ringan.
seluruh ibu hamil di wilayah kehamilan 7-12 minggu
(Chandra, K. et al, • Hasil analisis data
puskesmas Sananwetan Kota 2002). Penyebab mual menggunakan uji wilcoxon
Blitar Sejumlah 15 orang. muntah yang dialami menunjukkan (P<0,05) ada
Berdasarkan tabel 1 oleh ibu hamil
Adapun tehnik pengambilan menunjukkan bahwa pengaruh pemberian teknik
trimester I adalah pengaruh akupresur
responden dengan mual karena faktor fisologis
sampel adalah total terhadap pengurangan mual
muntah sesudah dan psikologis. . Faktor
sampling.uji test yang intervensi sebagian besar muntah pada ibu hamil
fisologi merupakan trimester I di Puskesmas
ialah mual muntah ringan faktor penyebab paling
digunakan adalah uji sananwetan KotaBlitar
sebanyak 10 responden banyak yang dialami
testwilcoxon (66,7%). ole ibu hamil trimester
I sebab peningkatan
Tabel 2 Distribusi
hormon HCG dan
Frekuensi Responden
estrogen terjadi pada
Berdasarkan mual
setiap kehamilan.
muntah sesudah
Peningkatan hormon
pemberian akupresur
HCG (Human
Titik Nei Guan (P6)
Chorionic
PKM Sananwetan
Gonadotropin) dan
kotaBlitar
estrogen dapat
menyebabkan jaringan-
jaringan otot pada
sistem pencernaan
menjadi kurang efisien
Berdasarkan tabel 2 sehingga dapat
menunjukkan bahwa meningkatkan asam
responden yang lambung dan
mengalami mual muntah memperlambat
sesudah intervensi metabolisme di dalam
sebagian besar tidak tubuh. Sedangkan
merasa mual muntah faktor psikologis
sebanyak 12 responden merupakan faktor yang
(80%). dipicu dari lingkungan
sekitar seperti
Tabel 3 Hasil Analisis pekerjaan atau masalah
Statistik dengan Uji keluarga sehingga
Wilcoxon membuat ibu hamil
menjadi stress, karena
stress dapat
mengganggu sistem
hormonal dari organ
lambung dalam kontrol
sekresi asam lambung
sehingga asam
lambung dapat
meningkat dan
menyebabkan mual
muntah.
Penatalaksanaan mual
dan muntah pada
kehamilan terdiri atas
farmakologi dan
nonfrmakologi. Terapi
nonfarmakologi
dilakukan dengan cara
pengaturan diet,
dukungan emosional
dan akupresure (Runiari
dan
Imaningrum,2012).Tera
pi nonfarmakologi
merupakan jenis terapi
komplementer yang
dapat digunakan
sebagai intervensi untuk
mengatasi mual
diantaranya : akupresur,
akupuntur, relaksasi
dan terapi (Apriany,
2010). Akupresure
merupakan
perkembangan terapi
pijat yang
berlangsungseiring
dengan
perkembangan ilmu
akupuntur karena teknik
pijat akupresure adalah
turunan dari ilmu
akupuntur. Teknik
dalam terapi ini
menggunakan jari
tangan sebagai
pengganti jarum tetapi
dilakukan pada titik-
titik yang sama seperti
yang digunakan pada
terapi akupuntur
(Hartono, 2012).
Untuk mengatasi mual
muntah pada ibu hamil
trimester I dapat
diberikan terapi
akupresur, dan dari
hasil penelitian
menunjukan bahwa
akupresur pada titik
Nei Guan efektif dalam
mengurangi mual
muntah pada ibu hamil
trimester I.
Sebabakupresur pada
titik Nei Guan, dapat
merangsang keluarnya
hormon kortisol yang
dapat meningkatkan
metabolisme tubuh
sehingga mual dan
muntah yang dirasakan
dapat berkurang.

3. STUDI Google Uning Metode yang digunakan dalam Pencarian jurnal yang 100 wanita hamil Berdasarkan dari beberapa
LITERATUR: Scholar Sulistiarini studi ini adalah metadata dilakukan pada data base dengan kriteria wanita literature rivew yang telah
ACUPRESSUR dengan menggunakan hamil ini memiliki dianalisa oleh penulis, dapat
E Melyana analisis dengan menggunakan
kata kunci: mual muntah, mual dengan atau disiumpulkan bahwa
PERICARDIU Nurul W tinjauan literature (literature ibu hamil, akupresur, penggunaan
M DAN tanpa muntah ringan
AROMATHER Dyah view) dengan mencari artikel aromaterapi. Artikel sampai sedang, acupressure pericardium
APY CITRUS yang ditemukan dan kehamilan 16 minggu, dan aromatherapy pada ibu
Lustika yang relevan dengan topic
UNTUK memenuhi kriteria kehamilan tunggal, hamil dalam mengurangi
MENGURAN Rahayu akupresur perikardium dan sebanyak 5 jurnal yang tidak ada tanda- tanda
GI MUAL aromaterapi citrus untuk mual terdiri dari 2 jurnal aborsi mengancam,
MUNTAH internasional dan 3 jurnal
muntah ibu hamil. Sumber dan tidak sedang
IBU HAMIL
nasional. menggunakan obat
tinjauan menggunakan media Menurut penelitian di Iran antiemetik dalam 24 yang dapat digunakan juga
elektronik dari beberapa yang diteliti oleh (Saberi jam terakhir. Sampel tidak hanya satu macam.
et al., 2013),berjudul dibagi menjadi Contohnya dengan
database antara lain Sience
“Acupressure and ginger kelompok kontrol dan aromaterapi citrus,
Direct dan Google Shcolar to relieve nausea and intervensi. Tujuan dari lavender, ginger, lemon,
yang dipublishkan kurun waktu vomiting in pregnancy: a penelitian adalah peppermint, dan masih
randomized study”,dengan untuk mengetahui banyaklagi.
tahun 2008 sampai tahun 2018.
jumlah responden pengaruh aromaterapi
Artikel yang ditemukan dan Pemijatan pericardium titik
sebanyak 159 ibu hamil. inhalasi lemon pada
memenuhi kriteria sebanyak 5 Penelitian ini memiliki mual dan muntah 6 (P6) ini dapat dilakukan
jurnal yang terdiri dari 2 Jurnal kriteria inklusi selama selama 3-5 menit dengan
diantaranya bersedia kehamilan.Responden
Internasional dan 3 Jurnal penekanan yang tidak terlalu
untuk berpartisipasi dalam diminta untuk
Nasional. Keyword yang penelitian, memiliki menjawab kuesioner kuat dan tidak terlalu ringan,
digunakan penulis adalah keluhan mual muntah dari PUQE-24, yang dan dibarengi
ringan sampai sedang, berhubungan dengan pemberianinhalasi
vomiting/ muntah; nausea/
usia kehamilan kurang penilaian skor mual
mual; pregnancy/ ibu hamil; aromaterapi citrus selama
dari 16 minggu, dengan muntah dalam 24 jam
acupressure/ akupresur; kehamilan tunggal, terakhir, dan jika skor 10-15 menit juka ibu
aromatherapy/ aromaterapi. responden dapat membaca mereka antara 3-12 merasakan mual dan
dan menulis, tidak (mual dan muntah
Artikel yang diperoleh, muntah.
memiliki riwayat lain ringan sampai
direview untuk memilih penyakit seperti gangguan sedang), mereka
kriteria yang sesuai dengan pencernaan, tidak sedang terdaftar dalam
kriteria inklusi, disusun secara menggunakan metode lain penelitian. Metode
sistematis, dibandingkan untuk pengobatan NVP penilaian yang
dengan satu sama lain dan (Nausea Vomiting digunakan
Pregnancy) dalam 3 adalahKoefisien
dibahas dengan literatur yang minggu terakhir, dan bisa Alpha Cron- bach
lain yangterkait. makan kapsul jahe atau (0,81). Diberikan pada
dapat menggunakan kelompok intervensi
gelang seperti yang yaitu minyak atsiri
ditentukan dalam lemon dan pada
penempatan yang benar. kelompok kontrol
Dibagi menjadi 2 akan diberikan
kelompok, yaitu kelompok placebo, dihirup pada
perlakuan dan kelompok saat responden
kontrol. Kelompok mengalami mual
perlakuan sebanyak 53 ibu muntah. Caranya
hamil yang diberikan dengan memberikan 2
gelang Sea Band elastis tetes (10 ml) pada
dengan kancing kapas yang sudah
yangmenekan pada titik disediakan, kemudian
P6 dipakai terus menerus mendekatkan ke
kecuali ketika ibu mandi. hidung sekitar 3 cm
Intervensiyang diberikan kemudian
selama 7 hari, 3 hari awal menghirupnya dengan
yang tidak diberi hidung kekitar 3 kali
intervensi, 4 hari hirupan.Hasil dari
berikutnya menggunakan penelitian yaitu
gelang akupresur sea menunjukkan adanya
band. Kelompok kontrol perbedaan yang
sebanyak 53 ibuhamil signifikan secara
yang tidak diberikan statistik antara kedua
intervensi, dan 53 ibu kelompok dengan skor
hamil sebagai kelompok rata-rata mual dan
placebo diberikan 12 muntah pada hari
kapsul jahe 250 mg kedua P = 0,017 dan
bernama Zintoma untuk 4 keempatdan P =
hari (hari ke 4-7) dan 0,039. Intensitas mual
setiap hari 3 kapsul. dan muntah pada hari
Penelitian ini menunjukan kedua dan keempat
jahe lebih efektif daripada pada kelompok
akupresur untuk intervensi secara
meringankan gejala mual signifikan lebih
dan muntah ringan sampai rendah daripada
sedang pada ibuhamil. kelompok kontrol.
Menurut penelitian dari Selain itu, pada
(Fitriana, 2017). yang perbandingan intra-
berjudul “Perbandingan grup dengan ANOVA
efektifitas akupresure dilakukan pengukuran
perikardium dengan berulang, mual dan
aromaterapi terhadap muntah rata-rata
penurunan mual muntah dalam lima interval,
pada Ibu hamil di Pulau menunjukkan
Lombok”, dengan sampel perbedaan yang
sebanyak 60 ibu hamil signifikan secara
trimester I hiperemesis statistik pada masing-
gravidarum yang masing kelompok
memenuhi kriteria (kelompok intervensi
inklusi pada wilayah P <0,001 dan
Labulia, Lombok Tengah kelompok kontrol P =
dan di wilayah Labuhan 0,049). Jadi dalam
Lombok, Lombok Timur. penelitian
Tujuan dari penelitian ini menyimpulkan bahwa
adalah untuk mengetahui aroma lemon bisa
perbandingan efektifitas efektif dalam
akupresur perikardium mengurangi mual dan
dengan aromaterapi muntah kehamilan.
terhadap penurunan mual Menurut penelitian
muntah pada Ibu hamil di yang dilakukan oleh
Pulau Lombok. (Santi, 2013), dengan
Rancangan penelitian judul “Pengaruh
menggunakan pre Aromaterapi Blended
eksperimental dengan Peppermint dan Ginger
menggunakan two group Oil terhadap Rasa Mual
post test design. Hasil pada Ibu Hamil
penelitian ini Trimester Satu di
menunjukkan bahwa Puskesmas Rengel
pada pemberian Kabupaten Tuban”
aromaterapi jeruk lebih dengan jumlah sampel
efektif untuk 41 responden dengan
menurunkan mual menggunakan teknik
muntah dari pada sampling purposive
akupresure perikardium sampling. Penelitian ini
dengan nilai Signifikan menggunakan jenis
<α (0,000 < 0,05) dan ibu penelitian pre
hamildengan tingkat eksperimen dengan
mual muntah berat paling desain "One Group Pre
sedikit. Hasil dari test Post test Designs”.
penelitian ini sama Tujuan dari penelitian
halnya dengan penelitian adalah menganalisis
yang dilakukan oleh pengaruh aromaterapi
penulis di Desa Rawalo blended peppermint
Kabupaten Banyumas dan ginger oil terhadap
pada Bulan Juli 2018 rasa mual pada
yang menunjukkan ibuhamil trimester I di
keefektifan pengurangan Puskesmas Rengel
mual muntah pada ibu Kabupaten
hamil setelah dilakukan Tuban.Adapun variabel
akupresur perikardium yang digunakan yaitu
variabel bebas meliputi
pemberian aromaterapi aromaterapi blended
citrus pada ketiga peppermint dan ginger
responden. oil, sedangkan untuk
Menurut penelitian variabel terikat adalah
dari(Nur et al., 2014), rasa mual ibu hamil
yang berjudul “Pengaruh trimester satu. Dan uji
Akupresur Perikardium 6 analisa data
Terhadap Mual Muntah menggunakan Uji
Kehamilan Kurang 16 Wilcoxon Sign Rank
Minggu”, dengan jumlah Test. Hasil dari
sampel sebanyak 33 yang penelitian dengan nilai
terdiri dari 17 kelompok p= 0,0001 (p < 0,05),
intervensi dan kelompok H1 diterima dan H0
kontrol. Adapun tujuan ditolak yang artinya
dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh
menjelaskan pengaruh aromaterapi blended
akupresur Perikardium 6 peppermint dan ginger
terhadap penurunan oil terhadap rasa mual
frekuensi mual muntah pada ibuhamil trimester
kehamilan <16 minggu I di Puskesmas Rengel
Kriteria inklusi yang Kabupaten Tuban. Dari
digunakan diantaranya: penelitian ini dapat
ibu morning sickness, disimpulkan, bahwa
kunjungan pertama kali, perlakuan untuk
umur kehamilan <16 mengurangi mual
minggu, kehamilan muntah pada ibu hamil
normal dari pemeriksaan bisa dengan
bidan bersedia menjadi aromaterapi lain seperti
responden. Penelitian aromaterapi yang
yang digunakan adalah dipakai dalam
komparatif dengan penelitian ini, dan
menggunakan desain terbukti. Hanya
randomize prepost test perbedaan pada
control group design, yang pemberian tetesan
mana kelompok intervensi aromaterapi yang
diberi perlakuan berupa dicampurkan air saja,
akupresur pada acupoint contohnya pada
perikardium 6 sedangkan penelitian yang
kelompok kontrol dilakukan oleh penulis
dilakukan akupresur pada di Desa Rawalo
tiga jari diatasacupoint Kabupaten Banyumas
Perikardium 6, dilakukan saat pemberian
selama 5 menit setiap hari aromaterapi citrus itu
dalam 4 hari. Hasil yang hanya menggunakan 2
ditunjukan dari penelitian tetes yang dicampur
ini adalahsesudah dengan 100 ml air,
dilakukannya perlakuan namun pada penelitian
terjadi penurunan yang ini pencampuran
bermakna pada kelompok dilakukan dengan 3
intervensi dibandingkan tetes blended
pada kelompok kontrol peppermint dan
dengan durasi mual (p = gingeroil.
0,002) dan episode mual Pada penelitian yang
muntah ( p = 0,015), dilakukan oleh penulis
sedangkan episode di Desa Rawalo
muntah retching tidak Kabupaten Banyumas,
terjadi penurunan yang yangdilakukan pada
bermakna (p =0,159). minggu ketiga Bulan
Juli 2018. Penelitian ini
Menurut penelitian yang bertujuan untuk
dilakukan oleh (Safajou et mengetahui keefektifan
al., 2014), yang berjudul akupresure pericardium
“The effect of lemon dan aromatherapy
citrus untuk
inhalation aromatherapy
mengurangi mual
on nausea and vomiting muntah pada ibu hamil,
of pregnancy: a double- dengan sampel yang
blinded, randomized, digunakan 3 responden.
controlled clinical trial”, Kriteria inklusi
diantaranya yaitu ibu
dengan jumlahsampel
hamil yang mengalami
ketidaknyamanan mual
muntah, riwayat
kehamilan normal,
tidak mempunyai
penyakit menyerta,
umur 20-35 tahun,
tidak ada gangguan
penciuman, dan
bersedia menjadi
responden. Penelitian
yang digunakan adalah
penelitian deskriptif
dalam studi kasus
dengan observasi
tingkat mual muntah
responden sebelum dan
sesudah diberikan
akupresur pericardium
dan aromaterapi citrus.
Kepada ketiga
responden dilakukan
tindakan
acupressurepericardiu
m 6 selama 3-5
menitdengan
penekanan tidak terlalu
kuat juga tidak terlalu
ringan dan

memberikan
aromatherapycitrus
selama kurang lebih
10-20 menit selama 4
hari berturut-turut.
Hasil penelitian yang
dilakukan menunjukan
keefektifan
penerapanacupressure
pericardium dan
aromatherapy citrus
pada ibu hamil mual
muntah acupressure
pericardium titik 6 da
dibarengi dengan
pemberian inhalasi
aromaterapi citrus jika
ibu merasa mual dan
muntah yang dilakukan
selama 4 hariberturut-
turut. Tabel 4.1 Tingkat
mual muntah dan
kategori mual

muntah

sebelum
diberikanperlakuan
Tingkat mual muntah
Nama Berat Sedang
Responden

Ny.K - 
Ny.R - -
Ny.S - -

Dari data di atas bahwa


ketiga responden
mengalami mual
muntah yang sering
dengan tingkat mual
muntah yang berbeda, 2
responden (66,7%)
mengalami tingkat
mual muntah ringan
dan 1 responden
(33,3%) mengalami
tingkat mual
muntahsedang.

Tabel 4.2 Tingkat mual


muntah dan kategori
mual muntah setelah
diberikan
perlakuan
Tingkat Mual Muntah
Nama Berat Sedang
Responden

Ny. K - -

Ny.R - -
Ny.S - -

Dari tabel di atas


dapat
diinterpretasikan
bahwa ketiga
responden sama-sama
mengalami
pengurangan tingkat
mual muntah setelah
dilakukan perlakuan
secara statistik. Pada
hari pertama
kunjungan rumah
ketiga responden
masih mengalami
mual muntah sering,
pengurangan mual
muntah terjadi pada
saat peneliti
melakukan kunjungan
rumah hari kedua dan
ketiga. Hasil pada
artikel yang telah
direview, mengatakan
bahwa akupresur
perikardium dan
pemberian
aromaterapi jeruk
mempunyai pengaruh
terhadap penurunan
mual muntah pada ibu
hamil TrimesterI.
Pencegahan dan
perawatan pada
ketidaknyamanan
mual muntah
dilakukan bisa
dengancara duduk
bersender atau dengan
berbaring. Pada saat
posisi ternyaman
responden diberikan
teknik akupresur
perikardium
6 selama kurang lebih
3-5 menit. Terapi
akupressur
perikardium,
dilakukan dengan cara
menekan secara
manual pada titik 6 di
daerah pergelangan
tangan yaitu 3 jari dari
daerah distal
pergelangan tangan
antara dua tendon.
Terapi akupresur yang
digunakan inidapat
menstimulasi sistem
regulasi juga dapat
mengaktifkan
mekanisme neurologi
dan endokrin yang
merupakan
mekanisme fisiologi
dalam
mempertahankan.
Adapun pada artikel
yang telah direview,
kepada kelompok
perlakuan diberikan
gelang Sea Band
elastis dengan kancing
yangmenekan pada
titik P6 dipakai terus
menerus kecuali
ketika ibu mandi,
intervensi dilakukan
selama 7hari.

4. Acupressure Science JiaoYang, Complications of The PC6 acupoint lies


Inclusion criteria for Assessment of risk of bias
the PC6 point PhD studyselection Types of
for alleviating Direct studies.We will include RCT in included studies. The PONV have between the tendons of the
postoperative YiluJiang, that were risk of bias will be
significantly negative palmaris longus and flexor
nausea and MD evaluated using the
vomiting reported in English or Chinese. Cochrane Collaboration’s impact on the carpi radialis muscles, 4 cm
YingChen, There is no limitation to tool for assessing risk of
PhD thetypeof surgery and rehabilitation and life proximal to the wrist crease.
bias in randomized trials.
anesthesia. Non-RCTs [20]
Tworeviewers (YJ and quality of patients who [22]
Nowadays, the
Mingsheng
reviews, quasi-RCTs, YLJ) will input the
Sun,PhD crossovertrials,casereport,anim are undergoing surgery. mechanism of acupressure
relevant information of
JiaoChen, alexperimentalstudies,expert each trial into the RevMan Because of the side PC6 point for the treatment
PhD, experience,conferencearticlean software (V5.3) and
dduplicatedpublicationswillbe effects of antiemetic of PONV has not been
QianHua evaluate the trial for at
excluded. Any study with a least 6 drugs, acupressure PC6 established. Different
Zheng, sample size of less than 10 point, as one of the studies [23–25] have shown
domains(randomsequence
PhD∗,
subjects will also beexcluded. generation,assignmentcon complementary and that stimulating PC6 point
Types of patients. All eligible cealment, blinding of
Fan-rong alternative medicine, may affect the endocrine
study participants will be participants and personnel,
Liang,Prof∗ included in this review blinding of outcome has been widely used in system of the body, regulate
regardless of the type of assessment,incompleteout
clinical practice. the level of beta-endorphins
anesthesia orsurgery, risk comedata,selectivereportin
score for PONV, duration of gand other biases if However, the in cerebrospinal fluid and
anesthesia,nationality, gender, necessary). For each
effectiveness and safety the transmission of
race, occupation, or education. domain, the trial will be
Trials will include participants rated as high, unclear or low of acupressure PC6 endogenous opioids and 5-
with American Society of risk bias. Trials that are
point isstill controversial. hydroxytryptamine in
Anesthesiologists (ASA) rated as high risk in one or
physical status classified as I- more domains will be rated Thus, we will perform a serum, inhibit the secretion
as ‘high risk’, and trials that
III. Trials including study systematic review to of gastric acid, regulate
are rated low risk in all
participants who are not
domains will be rated as assess the effectiveness gastrointestinal function,
appropriate to receive
‘low risk’. If there is a low
acupressure and safety of PC6 point and thus stop nausea and
or unclear risk of bias for all
therapy,suchaspregnantorlacta key domains, the trial will acupressure in patients vomit.
tingwomenandthosehad any be rated as ‘unclear risk’. If
diseaseofthehandorwrist(sucha undergoing surgery. Previous systematic reviews
basic information is
sarash,localinfection,burns, missing, there is a risk of The PC6 acupoint lies have been conducted to
thromboendarteritis,tumor,orn bias assessment. We will
europathy)willbeexcluded. between the tendons of compare the effectiveness
contact the person or
correspondent. The rating the palmaris longus and and safety between
Types ofinterventions
results will be cross- flexor carpi radialis acupressure PC6 point and
Experimental interventions. checked and the differences
The interventions consid- ered muscles, 4 cm proximal sham control. But if it is
will be resolved through
in the studies can be finger discussion and arbitration to the wrist crease.[22] evaluated by Grading of
acupressure or wristband by the third reviewer
acupressure on PC6 acupoint. Nowadays, the Recommen- dations
(QHZ).
There was no restriction on the Measures of treatment mechanism of Assessment, Development
duration and frequency of PC6 effect. Data will be
acupoint acupressure or when acupressure PC6 point and Evaluation (GRADE),
synthesized and statistically
it wasapplied. analyzed in RevMan V.5.3. for the treatment of [21]
it exists some defects. It
For dichotomous data, we
PONV has not been did not include completed
will use a risk ratio with
Controlinterventions.Thepatie 95% confidence intervals established. Different trials with unpublished data.
ntswhoacceptconven- (CIs) for analysis. For
tionaldrugsorsham/placeboacu studies [23–25] have [12,13]
Furthermore, it did not
continuous data, we will use
pressurewouldbeincludedby a weighted mean difference shown that stimulating report the funnel plot and
controlgroup (WMD) or a standard mean
PC6 point may affect risk of bias.[13]Those defects
The following treatment difference (SMD) with 95%
comparisons will be CIs for analysis. The WMD the endocrine system of can significantly influence
investigated: will be used for the same
the body, regulate the the quality of evidence.
(a)Acupressure vs scale or same assessment
conventionaldrugs instrument; SMD will be level of beta-endorphins Therefore, we will update
used for different
in cerebrospinal fluid this review and include
(b)Acupressure vs assessment tools.
placebo/shamacupuncture Unit of analysis issues. and the transmission of unpublished trials, hoping to
Convert the units of each
(c) Acupressure combine endogenous opioids and provide better evidence for
result from different trials to
with other therapy vs the international units before 5-hydroxytryptamine in the treatment of PONV.
same other therapyalone. performing statistical
serum, inhibit the There are some limitations
analysis.
Studies that compare secretion of gastric in this review. We will not
Dealing with missing data.
different forms of acupressure In the case of missing data, acid, regulate distinguish patients’ age,
or we will consider why data is
gastrointestinal gender, severity of disease
compareacupressurewithotherc lost (randomly or not).
omplementaryandalternative Whenever possible, we will function, and thus stop and anesthesia method,
therapeutic interventions shall try to contact the original
nausea and vomit. which may take some
beexcluded. investigator and ask them to
provide any insufficient and Previous systematic heterogeneity in this review.
Types of
missing data for inclusion in
outcomemeasures reviews have been Because of the barrier of
the study. If the missing
Primary endpoints. The data is not available, an conducted to compare language, we will only
primary endpoints will be the available case study will be
the effectiveness and include trials published in
incidences of PON, POV, and performed (only data with
PONV during 0 to 6 hours known results). And we will safety between English or Chinese. In
and after 6 hours of discuss the potential impact
acupressure PC6 point addition, there exists
thetreatment. of missing data on the
review results in the and sham control. But if controversy to evaluate
discussion section.
it is evaluated by nausea, so we will not
Secondary endpoints. The Assessment of
secondary outcomes is the heterogeneity. X2 test will Grading of Recommen- distinguish the assessment
number of people who use be performed to investigate
dations Assessment, criteria of nausea, this may
emergency drugs (such as the statistical heterogeneity
Ondanse- tron and before statistical analysis. If Development and also carry heterogeneity. In
Metoclopramide) and the the resulting P value < .10, Evaluation (GRADE), conclusion, to our
number of people who were it indicates significant
[21]
reported with side effect heterogeneity of the test. it exists some knowledge, this study will
caused by antiemetic drugs or Moreover, the I2 value will defects. It did not be the first systematic
PC6 acupoint acupressure, include completed trials review to evaluate the
be calculated
orboth.
to quantify the impact of the with unpublished data. effectiveness and safety of
statistical heterogeneity on [12,13]
Furthermore, it did acupressure on PC6 point
the meta- analysis. The
Cochrane Handbook not report the funnel compared with different
classifies the I2 values into 4
plot and risk of bias. antiemetic drugs. And we
categories: 0% to 40%,
[13]
might not be important; Those defects can will assess the effectiveness
30% to 60%, indicates
significantly influence at different measurement
moderate heterogeneity;
50% to 90%, represents the quality of evidence. time points after applying
substantial heterogeneity;
Therefore, we will acupressure. We believe that
75% to 100%, suggests
considerable heterogeneity. update this review and the findings of this
If I2 is more than 50%, the
include unpublished systematic review will
cause of the heterogeneity
will be analyzed by meta- trials, hoping to provide inform our understanding of
regression method using R
better evidence for the the value of PC6 point
software package
Assessment of reporting treatment of PONV. acupressure in treating
biases. When more than 10
There are some PONV. This evidence may
trials are included, funnel
plot will be generated to limitations in this also provide helpful
observe the reported bias.
review. We will not evidence for
Dissymmetry funnel plot
indicates high risk of distinguish patients’ treating PONV by applying
reporting bias, while
age, gender, severity of acupressure in clinical
symmetric funnel plot
disease and anesthesia practice.
indicates low risk.
Data synthesis. We will method, which may
use RevMan software
take some heterogeneity
(V.5.3) for data synthesis, if
there is no statistical in this review. Because
heterogeneity among the
of the barrier of
results, a fixed-effects
model will be used for language, we will only
meta-analysis. Otherwise,
include trials published
the heterogeneity source
will be further analyzed and in English or Chinese.
a random-effects model will
In addition, there exists
be used for meta-analysis
after excluding the effects of controversy to evaluate
significant clinical
nausea, so we will not
heterogeneity. But when
there is significant clinical distinguish the
heterogeneity, we will use
assessment criteria of
subgroup analysis or
sensitivity analysis, or only nausea, this may also
descriptive analysis.
carry heterogeneity. In
Subgroup analysis and
investigation of heterogene- conclusion, to our
ity. If data are available, a
knowledge, this study
subgroup analysis will be
conducted according to the will be the first
type of acupressure systematic review to
(wristband or finger
evaluate the
pressure), type of drugs
(metoclopramide or effectiveness and safety
ondansetron), time point
of acupressure on PC6
measurement (during 0–6
hours or more than 6 hours point compared with
after acupressure) and different antiemetic
patients with different
degree of risk factors (low, drugs. And we will
moderate and high). When assess the effectiveness
considerable heterogeneity
is detected in a previous at different
analysis, a further subgroup measurement time
analysis will be performed
if necessary. points after applying
Sensitivity analysis. acupressure. We
Sensitivity analysis is a
main way to assess the believe that the findings
robustness and reliability of of this systematic
the results. If the sensitivity
analysis did not review will inform our
substantially change the understanding of the
results, the reliability of the
results was greatly value of PC6 point
increased. Otherwise, the acupressure in treating
results should be explained
prudently. We will consider PONV. This evidence
several decision nodes in may also provide
helpful evidence for
the system review process
to implement a sensitivity treating PONV by
review, such as small
applying acupressure in
studies, methodological
weaknesses and missing clinical practice.
data.
Grading the quality of
evidence. The quality of
evidence will be assessed by
Grading of
Recommendations
Assessment, Development
and Evaluation (GRADE).
[21]
The evidence quality will
be rated as ‘high’,
‘moderate’, ‘low’, or ‘very
low’ according to the
GRADE rating criteria.

5.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Hyperemesis Gravidarum adalah memuntahkan segala apa yang dimakan
dan diminum hingga berat badan sangat turun, turgor kulit kurang, dan timbul
aceton dalam air kencing. Hyperemesis Gravidarum disebabkan oleh kadar
estrogen yang tinggi dan hipertroidisme yang mungkin disebabkan peningkatan
kadar gonadotropin korionik manusia. Menurut berat ringannya gejala
hyperemesis dibagi 3 tingkatan yaitu tingkatan 1 dengan gejala ringan, mual
muntah sehingga penderita lemah, tingkatan 2 dengan sedang, mual dan muntah
yanghebat keadaan penderita lebih parah dan tingkatan 3 dengan gejala berat,
keadaan wanita makin menurun dari tingkatan 2.
5.2 Saran
Sebagai perawat harus mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan jika
menghadapi kondisi pasien atau klien dengan hiperemesis gravidarum. Seiknya
perawat memberikan penanganan terbaik kepada pasien hiperemesis gravidarum
agar klien dapat menjalani proses kehamilan dengan lancar sampai pada proses
persalinan dengan selamat.
DAFTAR PUSTAKA

Jiao Yang, PhD, Yilu Jiang, MD, Ying Chen, PhD, Mingsheng Sun, PhD, Jiao
Chen, PhD, QianHua Zheng, PhD∗, Fan-rong Liang, Prof∗Acupressure the PC6
point for alleviating postoperative nausea and vomitingA systematic review
protocol, Yang et al. Medicine (2019) 98:33

Linda Juwita, Literature Review: Terapi Komplementer Akupresur Pada Titik


Perikardium 6 Dalam MengatasiJurnal Ners Lentera, Vol. 3, No. 1, September
2015

MUAL DAN MUNTAH PADA KEHAMILAN

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsisi Obsterti Fisiologis, Obstetripatologi edisi2.


Jakarta:EGC,pp:178-179

Morgan, Geri.2009. obstretri & Ginekologi panduan praktik (Practive Guidelines


for Obstretri & gynecology). Jakarta:EGC

Nevy Norma Renityas, Pengaruh Titik Nei Guan (P6) Terhadap


Pengurangan Keluhan Morning Sickness Pada Ibu Hamil Trimester I Di
Puskesmas SananwetanBlitarJuKe Vol. 3 No. 1, Januari -Juni 2019

Prawirohardjo, Sarwono. 1999. Buku Acuan Nasional pelayanan kesehatan


maternal dan neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo

PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator


diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan


keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI

PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1, Jakarta: DPP PPNI

Taber, Ben-Zion. 2004. Kapita Selekta Kedaruratan Obstetri dan Ginekologi.


Jakarta:EGC

Uning Sulistiarini1) Melyana Nurul W2) Dyah Lustika Rahayu3)STUDILiteratur:


Acupressure Pericardium DanAromatherapy Citrus Untuk Mengurangi Mual
Muntah Ibu Hamil

Anda mungkin juga menyukai