Anda di halaman 1dari 1

Masalah public yang dihadapi oleh pemerintah kota Pekanbaru yaitu penataan dan

pemberdayaan pedagang kaki lima. Penataan dan pemberdayaan terhadap pedagang kaki lima
mengalami polemic yang tidak berkesudahan antara pemerintah dengan kelompok PKL. Kebijakan
pemerintah kota pekanbaru dalam melakukan penataan dan pemberdayaan terhadap PKL tidak serta
merta mendapatkan persetujuan dari pedagang maupun asosiasi yang mengatasnamakan pedagang.

Latarbelakang dibentuknya kebijakan pemerintah tersebut yaitu, pemerintah kota baru memiliki
tujuan untuk meningkatkan kualitas pasar dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat
selaku pembeli, akan tetapi seringkali cara – cara yang dilakukan oleh pemerintah kota tidak sesuai
dengan keadaan pedagang yang ada dilapangan, sehingga penataan dengan prediket “penertiban”
justru menimbulkan gejolak antara pedagang dengan pemerintah kota Pekanbaru.

Banyak sekali upaya upaya yang dilakukan oleh pemerintah kota Pekanbaru sebagai upaya
penataan ruang dan menciptakan lingkungan yang tertib, nyaman dan bersih. Beberapa ruang yang
telah ditata ulang adalah bekas lokasi pasar jongkok di Jl. H. R Subrantas yang saat ini sudah ditata
menjadi jalur lambat, dan dikawasan Jl. Cut Nyak Dien distrerilkan sebagai kawasan hijau dan tertib lalu
lintas serta bebas dari PKL. Walikota Pekanbaru juga menginstruksikan kepada seluruH Camat untuk
mendapatkan lokasi pasar baru sebagai pasar legal yang dipersiapkan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru,
dan pasar tersebut dipersiapkan untuk menjadi lokasi PKL dan pasar wisata.

Anda mungkin juga menyukai