Anda di halaman 1dari 2

BAB III

FILSAFAT PENGETAHUAN (EPISTEMOLOGY)

A. PENGERTIAN FILASAFAT PENGETAHUAN (EPISTEMOLOGI)


Epistemogi berasal darai kata bahasa yunani episteme yang berarti pengetahuan atau
kebenaran dan logos yang berarti pengetahuan atau kebenaran dan logos yang berarti kata,
pikiran ilmu atau teori. Epistemologi berarti ilmu atau teori tentang pengetahuan yang benar
atau teori.
nama lain yang pernah atau kerap di gunakan dalam filsafat untuk epistemology adalah
1) logika material
logika yang berbicara tentang isi pikiran itu sendiri.
2) kriteriologi
kriteriologi tentang menetapkan benar tidaknya suatu pengrtahuan berdasarkan
ukuran tentang kebenarannya
3) kritik pengetahuan
kritik pengetahuan usaha untuk manusia untuk menetapkan apakah pemikiran atau
pengetahuan manusia sudah benar atau tidak benar dengan jalan menyelidiki
sampai sedalam-dalamnya.
4) gnoseologi
gnoseologi adalah cabang filsafat yang berusaha memperoleh penhetahuan tentang
hakikat pengetahuan yang bersifat keilahian
5) filasafat pengetahuan
berbicara tentang permasalahan dalam pengetahuan.

B. ARTI PENGETAHUAN
aristoteles dalam metaphysics, mengatakan bahwa semua manusia ingin mengetahui dan ini
sealu nyata dalam pengalaman hidup seorang manusia. dua ciri khas dari aktus mengetahui
yaitu
1) mengetahui untuk mengeathui semata
2) mengetahui untuk dapat di gunakan dan diterapkan

pengetahuan adalah suatu istilah yang digunakan untuk menuturkan hasil pengalaman
seseorang tentang sesuatu.

bahan menyebutkan delapan hal penting yang berfungsi membentuk struktur pikiran manusia
antara lain,

1) Mengamati (Observing)
2) Menyelidiki (Inquiring)
3) Percaya (Believing)
4) Keinginan Atau Hasrat (Desiring)
5) Maksud (Intending)
6) Mengatur (Organizing)
7) Menyesuaikan (Adapting)
8) Menikmati (Enjoying)
C. SUMBER SUMBER PENGETAHUAN
Kita membekan dua pengetahuan yakni pengetahuan a priori dan pasteriori.
Pengetahuan a priori kalau pengetahuan itu terjadi tanpa melalui pengalaman (indrawi dan
batiniah). A posteori adalah pengeathuan yang terjadi melalui pengalaman.

Jonh hosper dalam an introduction to philosophical analysis, sebagaimana di kutip oleh


surajyo mengatakan ada enam hal penting sebagaimana alat untuk mengetahui terjadinya
pengetahuan
1) Pengalaman inderawi (sense-experience)
2) Penalaran ( reasoning)
3) Otoritas (authority)
4) Intuisi (intution)
5) Wahyu (revelation)
6) Keyakinan (faith)

D. BENTUK ATAU JENIS PENGETAHUAN


1) Berdasarkan Objek (Object-Based)
Pengetahuan bisa kita bagi dalam pengetahun ilmiah dan non ilmiah.
pengetahuan ilmiah adalah semua hasil pemahaman manusia yang di peroleh
dengan metode ilmiah, Pengetahuan non ilmiah adalah pengetahuan yang di
peroleh dengan menggunakan car cara yang tidak termsuk dalam kategori ilmiah.
2) Berdasrkan Isi (Content Based)
sesuai dengan penjelasan Michael Polanyi pengeathuan berdasarkan isi dapat kita
bedakan yakni, “ tahu bahwa”, “tahu bagaimana”, “tahu akan”, “tahu megapa”

E. ASAL USUL ATAU METODE METODE MEMPEROLEH PENGETAHUAN


dalam filsafat kita mengenal pandangan skeptisisme yang selalu meragukan segala sesuatu
dan bahwa pengetahuan itu sulit dicapai. persoalan ini dijawab secara beerbeda oleh
beberapa aliran seperti:
1) rasionalisme
aliran berpikir yang berpendapat bahwa pengetahuan yang benar mengandalkan
akal dan ini mnjadi dasar pengetahuan ilmiah.
2) emperisme
Bagi emperisme sumber pengetahuan satu-satunya adalah pengalaman dan
pengamatan inderawi.
3) KRITISME
immaqnuel kant menyatakan bahwa MENGALAMI DUNIA Dan berpikir tentang
dunia dalah saling berkaitan.
4) positivism
positivisme selalu berpangkal pada apa yang telah di ketahui, yang factual dan
positif. yang paling penting adalah pengetahuan tentang kenyataan dan menyelidiki
hubungan-hubungan antar kenyataan untuk bisa memperediksi apa yang terjadidi
kemudian hari dan bukannyamempelajari hakikat atau makna dari semua kenyataan
itu.

Anda mungkin juga menyukai