A. PENGERTIAN EPISTEMOLOGI
Epistemologi merupakan pikiran atau teori yang mempelajari tentang ilmu
pengetahuan. Ada beberapa pengertian epistemologi menurut beberapa pendapat ahli
yaitu :
Poedjiadi (2001: 13), epistemology merupakan cabang ilmu yang membahas
tentang pengetahuan, yaitu membahas tentang asal mula, bentuk atau struktur,
dinamika atau validitas dan metodologi yang bersama-sama membentuk
pengetahuan manusia.
Harold H. Titus (1984: 187-188), menyatakan epistemology mengkaji 3 persoalan,
yaitu :
- Apakah sumber-sumber pengetahuan ? dari manakah sumber pengetahuan
yang benar itu dating dan bagaimana kita mengetahuinya ?
- Apakah sifat dasar pengetahuan ? apa ada alam yang benar-benar di luar
pikiran kita ? bagaimana kita mengetahuinya ?
- Apakah pengetahuan kita itu benar ? bagaimanakah dapat membedakan
sesuatu yang benar dan salah ?
Mohammad Muslih (2005: 68), menurutnya ketiga hal di atas adalah objek formal
epistemologi yaitu perspektif dalam melihat objek materialnya, yaitu pengetahuan.
Dan kemudian dikenal sebagai hakikat pengetahuan yang merupakan jawaban
dari soal di atas.
B. PERIHAL PENGETAHUAN
Proses terjadnya pengetahuan mewanai corak pemikiran kefilsafatannya. Proses
tersebut dapat diperoleh dari pengalaman dari indera maupn batin. Pengalaman
merupakan keseluruhan totalitas segala pengamatan, yang disimpan dalam ingatan dan
digabungkan dengan pengharapan masa depan, sesuai yang diamati pada masa lampau.
Beberepa pendapat ahli mengenai pengetahuan :
1. John Hospers dan Knight (1982), meyakini dalam mengetahui memerlukan
pengalaman indera, nalar, wahyu, intuisi, hak untuk bertindak, dan keyakinan.
Pengetahuan didapatkan melalui pengamatan yang dimulai dengan gambaran
inderawi yang kemudian ditingkatkan ke dalam pengetahuan rasional dan
pengetauan intuitif. Pengamatan inderawi terjadi karena gerak benda di luar
yang menggerakkan indera manusia. Gerakan tersebut diteruskan ke otak,
jantung. Dalam jantung terjadi reaksi dan itulah yang sebenarnya pengamatan.
2. Jan Hendrik Rapar (2005: 38-39), pengetahuan dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Pengetahuan biasa, yaitu pengetahuan yang diperoleh melalui hasil
penyerapan indera terhadap objek yang disaksikan dalam sehari-hari.
b. Pengetahuan ilmiah, merupakan pengetahuan yang diperoleh melalui
metode ilmiah yang menjamin kepastian kebenaran yang diperoleh.
c. Pengetahuan filsafati, adalah pengetahuan yang diperoleh melalui
pemikiran rasional berdasarkan pemahaman, penafsiran, spekulasi,
penilaian kritis, dan pemikiran logis, analitis, dan sistematis. Pengetahuan
ini berkaitan dengan hakikat, asas, dan prinsip realitas yang dipersoalkan.
a. Rene descrates, menegaskan bahwa yang benar adalah apa yang jelas dan
terpilah-pilah. Pengetahuan yang diperoleh melalui indera adalah kabur, artinya
semua harus dengan sadar sebagai sesuatu tidak pasti, karena segala sesuatu
yang diperoleh melalui kesadaran mungkin itu sebuah khayalan.
b. William James, menjelaskan bahwa tiada kebenaran yang mutlak, berlaku
umum, bersifat tetap, berdiri sendiri, lepas dari akal. Karena pengalaman berjalan
terus dan kebenaran dapat berubah karena dalam praktiknya apa yang dianggap
benar dapat dikoreksi dengan pengalaman berikutnya. Jadi, tiada kebenaran
yang mutlak, yang ada adalah kebenaran-kebenaran yaitu apa yang benar dalam
pengalaman yang khusus, dan setiap saat data diubah oleh pengalaman
berikutnya.