Anda di halaman 1dari 21

Epistemologi

Pertemuan 5 Filsafat Ilmu dan Logika


What we’re going to learn today :
1. Hakikat Epistemologi
2. Pengertian epistemologi
3. Metode dalam mendapat pengetahuan
4. Paradigma dalam Epistemologi
Hakikat Epistemologi (1)
• Pengetahuan merupakan jawaban dari berbagai pertanyaan yang
muncul dalam kehidupan manusia.
• Jawaban atas pertanyaan seringkali ditemukan di luar diri manusia
(eksternal).
• Pada awalnya, Para filsuf melihat bahwa panca indra manusia
merupakan alat penghubung antara manusia dengan realitas
(kenyataan) yang ada di luar dirinya.
• Namun, dalam memahami dan memaknai realitas yang ada di luar diri
manusia, seringkali terjadi kesalahan atau kekeliruan.
Hakikat Epistemologi (2)
• Akibatnya, para filsuf tidak lagi menganggap bahwa panca indra
adalah alat yang valid untuk menghubungkan manusia dengan realitas
• Padahal realitas tersebut merupakan tempat terjawabnya pertanyaan
manusia,
• Dan suatu pertanyaan diharapkan mendapatkan jawaban yang benar.
• Bagaimana menyusun pengetahuan yang benar?  Masalah inilah
yang dalam filsafat disebut epistemologi.
Pengertian Epistemologi
• Epistemologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu episteme yang
berarti pengetahuan dan logos yang berarti ilmu.
• Epistemologi merupakan cabang filsafat yang hendak
memperoleh pengetahuan tentang pengetahuan.
• Epistemologi adalah
1. Cabang filsafat yang berusaha mencari hakikat dan kebenaran
pengetahuan
2. Metode yang bertujuan mengatur manusia untuk memperoleh
pengetahuan
3. Sistem yang bertujuan memperoleh realitas kebenaran
pengetahuan itu sendiri.
Ilmu Pengetahuan
• Kita baru dapat menganggap mempunyai suatu ilmu pengetahuan
atau lebih singkatnya ilmu setelah kita meneliti pertanyaan-
pertanyaan epistemologi.
• Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yang bersifat menjelaskan
berbagai gejala alam yang memungkinkan manusia melakukan
serangkaian tindakan untuk menguasai gejala tersebut
berdasarkan penjelasan yang ada.
• Penjelasan keilmuan memungkinkan kita untuk meramalkan apa
yang terjadi dan berdasarkan ramalan tersebut, kita dapat
mengupayakan untuk mengontrol agar ramalan itu menjadi
kenyataan atau tidak.
• Pengetahuan memiliki 3 fungsi yaitu menjelaskan, meramalkan dan
Pengetahuan ilmiah dan pengetahuan
tidak ilmiah
• akumulasi pengetahuan yang telah disistemisasi dan diorganisasi
• memenuhi asas pengaturan secara prosedural, metodologis, teknis
dan normatif sehingga
Peng • memenuhi kesahihan (validitas) ilmu dan dapat
etah dipertanggungjawabkan.
uan • tidak bersifat acak,
Ilmia • Terverifikasi atau teruji kebenarannya
h
• sesuatu yang diperoleh secara pasif atau di luar kesadaran seperti ilham,
wangsit atau wahyu.
• dapat diperoleh secara sadar dan aktif, namun bersifat acak, tidak diperoleh
Penge secara sistematis-metodologis sehingga disebut pengetahuan naluriah atau
tahua mistik.
• Dalam pengetahuan mistik, sikap manusia dikepung oleh kekuatan gaib di
n
sekitarnya, semua objek tampil dalam kesemestaan atau satu sama lain
Tidak berdifusi dan tidak jelas batas-batasnya
Ilmiah
Metode untuk memperoleh
pengetahuan

Metode Empirisme Metode Rasionalisme

Metode Fenomenalisme Metode Intuisionisme


Metode Empirisme
• Penganut empirisme beranggapan bahwa pengetahuan diperoleh
melalui pengalaman.
• Jika ada pertanyaan “bagaimana anda memperoleh pengetahuan?”
maka penganut empirisme akan menunjukkan pengalaman-
pengalaman indrawi yang sesuai.
• Teori tabula rasa John Locke: pada waktu manusia dilahirkan akalnya
seperti buku catatan kosong yang masih bersih, kemudian buku catatan
tersebut segera terisi dengan pengalaman-pengalaman indrawi.
• Proses terjadinya pengalaman:
Objek  alat indrawi  rangsangan syaraf  otak  tanggapan-
tanggapan mengenai objek  pengetahuan
Metode Rasionalisme
• Penganut rasionalisme beranggapan bahwa sumber pengetahuan
adalah akal. Kebenaran dan kesesatan terletak dalam ide kita, bukan di
dalam barang tertentu.
• Descartes (Bapak rasionalisme) : cogito ergo sum  saya berpikir maka
saya ada.
• Descartes berusaha menemukan kebenaran tanpa keraguan dengan
metode deduktif.
• Metode deduktif adalah cara mencapai kesimpulan dengan terlebih
dahulu terdapat premis-premis yang yang mengakibatkan kesimpulan
tersebut.
• Pengetahuan merupakan hasil kegiatan akal (penalaran) yang mengolah
hasil tangkapan indrawi, ingatan dan angan-angan.
Metode Fenomenalisme

• Pengetahuan terjadi bila akal menghubungkan. Hubungan adalah


suatu cara yang dipakai oleh akal untuk mengetahui suatu kejadian
• Immanuel Kant menguraikan Proses terjadinya pengetahuan:
Barang/Objek  alat indra  akal (pengalaman)  dihubungkan
dengan kategori pengalaman  disusun secara sistematis (penalaran)
• Manusia tidak pernah mempunyai pengetahuan tentang
barang/sesuatu seperti keadaannya, melainkan hanya tentang
sesuatu yang nampak pada manusia tersebut, artinya pengetahuan
tentang gejala (phenomenon).
Metode Intuisionisme
• Salah satu tokoh filsafat intuisionisme adalah Henry Bergson
• Pengetahuan Tentang (Knowledge of) atau pengetahuan intuitif,
pengetahuan yang diperoleh secara langsung tentang sesuatu tanpa ada
perantaranya. Intuisi ialah suatu sarana untuk mengetahui secara langsung
dan seketika. Intuisi memberikan kita kenyataan atau keadaan yang
senyatanya. Dalam metode intuisi, suatu pengetahuan atau informasi
dianggap benar apabila seseorang merasa bahwa pengetahuan itu adalah
benar. Seseorang mengandalkan insting dalam menilai kebenaran.
• Biasanya intuisi diperoleh oleh seseorang karena kemampuan kejiwaan
seseorang yang sudah mendalam tentang sesuatu hal. Contoh kemampuan
intuisi: seorang ahli ekonomi dengan melihat dunia gejala ekonomi
Indonesia pada suatu masa, memprediksi bagaimana situasi ekonomi
Indonesia 30 tahun mendatang.
Teori Kebenaran Pengetahuan dalam
Epistemologi
1. Teori korespondensi. Menurut teori ini, “Pernyataan
pengetahuan adalah benar apabila memiliki kesesuaian dengan
kenyataan fakta”. Teori ini sangat sesuai untuk menjelaskan dan
menguji kebenaran pengetahuan ilmu-ilmu alam.
2. Teori Koherensi. Menurut teori ini, “Pernyataan pengetahuan
adalah benar apabila memiliki hubungan kesesuaian atau secara
logis memiliki konsistensi dengan kebenaran pernyataan
pengetahuan yang lain. Dua pernyataan secara logis memiliki
konsistensi bila tidak terjadi kontradiksi, dan sama-sama memiliki
nilai kebenaran pada waktu yang sama. Suatu pernyataan dapat
dinyatakan memiliki kebenaran apabila pernyataan itu dalam
keadaan saling berhubungan dengan pernyataan-pernyataan
yang telah ditentukan nilai kebenarannya terlebih dahulu.
Teori Kebenaran Pengetahuan dalam
Epistemologi
3. Teori pragmatis. Menurut teori ini, “Pernyataan
pengetahuan adalah benar apabila diyakini memiliki
kegunaan (pragmatis)”. Nilai kebenaran suatu
pernyataan sangat bergantung pada kegunaan dan
pelaksanaan yang mungkin timbul dari suatu isi
pernyataan.
4. Teori kebenaran konsensus. Teori kebenaran
consensus disebut juga teori kebenaran kesepakatan.
Sesuatu dianggap benar atau salah sangat bergantung
pada kesepakatan sebagian besar orang dalam suatu
masyarakat. Atau biasa disebut juga kebenaran sosial.
Paradigma Karl Popper (1)
• Teori Karl Popper merupakan bantahan dan sanggahan dari teori
Induksi dan Verifikasi yang dikemukakan oleh Francis Bacon.
• Metode induksi berarti juga metode generalisasi yaitu metode
yang bertitik pangkal pada eksperimen yang tekun, teliti dan
telaten mengenai data-data khusus, kemudian menciptakan
hukum umum dan mutlak. Misalnya, berdasarkan pengamatan
terdapat beberapa angsa berwarna putih, maka dibuat teori
bahwa semua angsa berwarna putih.
• Verifikasi menyatakan bahwa proposisi bermakna jika ia dapat
diuji dengan pengalaman dan dapat diverifikasi dengan
pengamatan (Observasi)
Paradigma Karl Popper (2)
• Menurut Popper, Verifikasi hanya berupaya untuk menunjukkan
kelebihan dari satu teori, sehingga mengaburkan sisi keburukan
atau kesalahan yang dikandung teori tersebut.
• Popper mengemukakan solusi terhadap pemisahan ilmu sejati
dan ilmu semu yaitu metode deduksi dan teori falsifikasi.
• Menurut Popper, manusia memperoleh pengetahuan
berdasarkan rasio yang dimiliki, bahwa ada prinsip dasar dunia
tertentu yang diakui benar oleh manusia. Pengetahuan muncul
dalam diri seseorang atau terdapat pengetahuan terdalam
seseorang (Insight).
Paradigma Popper (3)
• Menurut Popper, pemisahan teori sejati dan semu dilakukan
dengan falsifikasi atau pembuktian kesalahan. Apabila teori
dapat diuji dan memenuhi komponen untuk disangkal, maka ia
telah memenuhi syarat keilmuan.
• Falsifikasi berupaya untuk membantah, menyangkal dan menolak
teori itu,
• Popper memilih kata Hipotesis untuk menyebut teori yang diuji.
Teori yang diuji hanya berupa dugaan sementara yang akan terus
menerus diuji.
• Proses pengembangan ilmu terjadi dengan eliminasi
kemungkinan dan kesalahan. Semakin suatu teori dapat
bertahan dari penyangkalan dan penolakan maka ia akan
semakin kukuh dalam keilmuan.
Proses Kegiatan Ilmiah
Manusia melakukan kontak dengan dunia empiris

Muncul pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh


manusia terkait objek tertentu

Maka terjadilah permasalahan

Manusia memperhatikan objek yang menimbulkan


pertanyaan tersebut

Manusia mengamati objek tersebut  proses


kegiatan ilmiah dimulai
Metode Ilmiah
• Metode ilmiah merupakan prosedur dalam mendapatkan
pengetahuan yang disebut ilmu.
• Pengetahuan adalah hal yang dihasilkan dari kegiatan mental
berupa berpikir
• Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara bekerja pikiran.
• Cara bekerja tersebut akan menghasilkan karakteristik tertentu
yang akan membentuk pengetahuan yang dapat diandalkan.
Cara Cara
Metode
berpikir berpikir
Ilmiah
Deduktif Induktif
Alur Berpikir Metode Ilmiah
Deduktif

Membuat Penyusunan
Menyusun
perumusan kerangka
latar belakang
masalah, berpikir

Penarikan Pengujian Perumusan


kesimpulan, hipotesis, Hipotesis,
Induktif
Alur Berpikir Metode Ilmiah
• Menyusun argumentasi mengenai sesuatu yang baru berdasarkan
pengetahuan yang telah ada sebelumnya.
• Membuat perumusan masalah, yaitu pertanyaan mengenai objek empiris
yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang
terkait di dalamnya
• Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis yang menjelaskan
hubungan yang mungkin terjadi antara berbagai faktor yang saling mengait
dan membentuk permasalahan
• Perumusan Hipotesis, jawaban sementara terhadap pertanyaan yang
diajukan
• Pengujian hipotesis, pengumpulan fakta yang relevan dengan hipotesis
• Penarikan kesimpulan, penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan
ditolak atau diterima

Anda mungkin juga menyukai