ILMU PENGETAHUAN
Disusun Oleh :
UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS PSIKOLOGI
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada bapak Deni Haryadi sebagai
dosen pengampu mata kuliah Matematika & Ilmu Alamiah Dasar yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan saya. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penyusun
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk tunggal (singular creature), ia memiliki seperangkat struktur
finalitas yang merupakan kesatuan jiwa dan badannya yang membuatnya unik di antara
hewan yang ada di muka bumi, sehingga manusia bukan sekadar hanya makhluk hidup
yang mengisi muka bumi, melainkan manusia adalah pembentuk kehidupan di bumi.
Dalam tubuh dan pikirannya manusia adalah penjelajah alam (Bronowksi, 2011)
Keunggulan manusia atas organisme lain adalah potensi otak yang ditopang oleh
kemampuan panca indera (Sutomo, 2013). Pengamatan dengan panca indera terbatas pada
benda nyata dan benda konkret, tetapi orang dapat mempelajari hal-hal abstrak melalui
pikiran. Perkembangan akal manusia juga didorong oleh rasa ingin tahunya (Jasin, 2016).
Keingintahuan manusia semakin meningkat. Jika satu hal diketahui, orang akan tahu yang
lain. Pengetahuan yang diperoleh manusia karena rasa ingin tahunya berkembang dan
menghasilkan pengetahuan yang memecahkan berbagai masalah yang dihadapi manusia.
Ilmu pengetahuan merupakan seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh
dari keterbatasannya.Ilmu bukan sekadar pengetahuan tetapi merangkum sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut
filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan
yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari istemologepi. Ilmu atau ilmu
pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.
Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan
kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh
dari keterbatasannya.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan akal manusia juga didorong oleh rasa ingin tahunya (Jasin, 2016).
Keingintahuan manusia semakin meningkat. Jika satu hal diketahui, orang akan tahu yang
lain. Pengetahuan yang diperoleh manusia karena rasa ingin tahunya berkembang dan
menghasilkan pengetahuan yang memecahkan berbagai masalah yang dihadapi manusia.
Kebutuhan manusia yang semakin tidak terbatas seiring dengan laju pertumbuhan
penduduk mamaksa ilmu pengetahuan digunakan sebagai senjata utama agar dapat
meminimalisir terjadinya kelangkaan atau keterbelakangan akibat tidak terpenuhinya
kebutuhan. Tuntutan hidup manusia yang semakin beragam telah mengubah fungsi sosial
ilmu pengetahuan secara drastis dari masa lalu ke masa sekarang. Dalam rangka memenuhi
seagala tuntutan tersebut maka terdorong pula kemajuan ilmu pengetahuan yang mengubah
berbagai bidang di kehidupan manusia. Ilmu pengetahuan dimungkinkan dapat membantu
produktivitas manusia sebagai makhluk individu dan sosial. Ilmu pengetahuan juga
dimungkinkan menjadi pegangan dalam bertindak sehari-hari. Adapun di sisi lain
perkembangan ilmu pengetahuan yang cukup signifikan juga menimbulkan kekhawatiran
baru mengingat tidak ada satupun individu atau lembaga yang dapat mengontrol dan
mmemitigasi dampak negatif yang mungkin timbul akibat perkembangan ilmu
pengetahuan yang terjadi. Bahkan jika diamati secara saksama maka perkembanagn ilmu
pengetahuan hampir menyentuh dan memengaruhi reproduksi manusia itu sendiri. Oleh
karena itu, tidak mengherankan jika ilmu pengetahuan telah menyebabkan dehumanisasi
dan memengaruhi hakikat manusia itu sendiri. Ilmu pengetahuan tidak lagi sebagai sarana
yang membantu manusia dalam mencapai tujuan hidup, melainkan justru mengubah
konsep dan hakikat manusia.
3.2 Saran
Sebagai manusia yang memiliki potensi akal berpikir yang lebih baik dari makhluk
hidup lain hendaknya kita mengoptimalkan kemampuan berpikir kita untuk terus
berkembang dan menghasilkan ilmu pengetahuan guna memecahkan berbagai masalah
yang dihadapi manusia.
DAFTAR PUSAKA
https://belaindika.nusaputra.ac.id
https://jurnaliainpontianak.or.id
https://www.academia.edu/7440021/Alam_Pikiran_Manusia_dan_Perkembangann
ya