Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

DASAR DASAR PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN (FILSAFAT)

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Menejemen UMKM dan Koperasi

Dosen Pengampu : Luqman Hakim, M. HI

Oleh:
1. Adi Yasin Maulana Aziz (2242400032)
2. Dimas Nasrullah Arif ( 2242400055 )
3. Moh Nurhedi (2242400081)
4. Ahmad Juani (22424000

PRODI EKONOMI MURNI


FAKULTAS SOSIAL HOMANIORA
UNIVERSITAS NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat Dan
hidayahNya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan wawasan Mengenai
mata kuliah FILSAFAT, dengan judul “DASAR DASAR PENGETAHUAN DAN ILMU
PENGETAHUAN”. Dengan tulisan ini kami diharapkan mahasiswa mampu untuk memahami
terkait perekonomian dunia khususnya diindonesia. Kami sadar tulisan ini terdapat banyak
kekurangan.
Oleh karena itu, Kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun
dari berbagai pihak, Agar bisa menjadi lebih baik lagi. Kami berharap semoga tulisan ini dapat
memberi informasi yang berguna bagi Pembacanya, terutama mahasiswa, supaya kelak menjadi
pribadi yang lebih paham tetentang ilmu pengetahuan.

Paiton, 25 MEI 2023

PENYUSUN
ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang .......................................................................................................... 1

2. Rumusan masalah ..................................................................................................... 1

3. Tujuan ....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi dan jenis jenis pengetahuan......................................………..……………….2

B. Hakikat dan sumber pengetahuan................................................................................. 3

C. Pengertian ilmu pengetahuan........................................................................................4

D. Ilmu sebagai proses. ......................................................................................................


5

F. Ilmu sebagai proses........................................................................................................6

G. Ilmu sebagai produk...................................................................................................... 8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 9

DAFTAR
PUSTAKA ...................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUANA

A. Latar belakang
Manusia mempunyai pengetahuan, binatang mempunyai pengetahuan,malaikat juga
mempunyai pengetahuan. Mahluk selain manusia pengetahuannya bersifat statis, dari
masa ke masa tetap begitu saja. Tetapi pengetahuan yang dimilki manusia bersifat
dinamis, terus berkembang darizaman ke zaman, karena manusia mempunyai
kemampuan mencerna pengalaman, merenung, merefleksi, menalar, dan meneliti dalam
upaya memahami lingkungannya.
Kemampuan tersebut dimiliki manusia disebabkan manusia dibekalioleh Tuhan
berupa akal atau rasio untuk berpikir, sementara mahluk lainnyatidak. Manusia berpikir
dengan akalnya. Dengan akalnya manusia mempunyai rasa ingin tahu (curiosity).
B. Rumusan masalah
Dari judul dan latar belakang masalah di atas, maka masalah dari makalah ini
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa saia bidang ilmu pengetahuan?
2. Apa saja kajian ilmu pengetahuan?
3. Bagaimana ciri ciri orang berpengetahuan?
4. Apa saja dasar pengetahuan?
C. Tujuan.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah:
1. Menjelaskan bidang ilmu pengetahuan.
2. Menjelaskan kajian ilmu pengetahuan.
3. Menjelaskan ciri-ciri orang berpengetahuan.
4. Menjelaskan dasar dasar pengetahuan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi dan jenis jenis pengetahuan


1. Definisi pengetahuan
Pengetahuan yang merupakan produk kegiatan berpikir merupakan obor dan
semen peradaban dimana manusia menemukan jati dirinya dan menghayati hidup
dengan lebih sempurna.
Pengetahuan berasal dari kata “tahu”, dalam kamuus besar Bahasa indonesi
(KBBI) 2008, kata tahu memiliki arti antara lain mengerti sesudah melihat
(menyaksikan, mengalami, dan sebagainya), mengenal dan mengerti. Mubarak
(2001), pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui berdasarkan
pengalaman manusia itu sendiri dan pengetahuan akan bertambah sesuai dengan
proses pengalaman yang dialaminya.
Menurut sumber lainnya pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang
diketahui atau diakui oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, namun tidak terbatas
pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip, dan prosedur yang probabilitas
Bayesian adalah benar atau berguna. Dalam arti lain pengetahuan adalah berbagai
gejala yang ditemui dan manusia diperoleh melalui akal pengamatan.
Pengetahuan adalah informasi yang telah dikombinasikan dengan
pemahaman dan potensi untuk menindaki; yang kemudian tertanam dalam benak
seseorang. Secara umum, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap
sesuatu sebagai hasil dari pengakuan pola. Ketika informasi dan data dari mampu
untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, pengetahuan
mampu tindakan langsung. Ini adalah apa yang disebut potensi menindaki

Pada dasarnya pengetahuan pengetahuan manusia terbagi beberapa macam,


diantaranya :
1. Pengetahuan Sains (Scientific Knowledge)

2
Objek yang dapat diteliti oleh pengetahuan sains hanyalah objek empiris sebab ia
harus menghasilkan objek empiris
2. Pengetahuan Filsafat
Kebenarannya hanya dipertanggung jawabkan secara logis, tidak secara empiris.
3. Pengetahuan Mistik
Yaitu sejenis pengetahuan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris, tidak juga
secara logis.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan segala


sesutau yang dilihat, dikenal, dimengerti terhadap suatu objek tertentu yang
ditangkap melalui panca indera yakni indera pendengaran, penglihatan,
penciuman, perasaan dan perabaan.
Adapun pengertian pengetahuan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :

1. Menurut Gordon
Pengetahuan adalah fakta prosedur dimana bila dilakukan akan memenuhi kinerja
yang mungkin.
2. Menurut Heidegger
Pengetahuan adalah peristiwa yang membuat kesadaran manusia menjadi terang
atau ada.
3. Menurut Nadler
Pengetahuan adalah proses belajar mengenai kebenaran untuk mengetahui apa
yang harus diketahui untuk dilakukan.
4. Menurut Martin atau Oxman
Pengetahuan adalah kemampuan untuk membentuk model mental yang
menggambarkan objek dengan tepat dan merealisasikannya dalam aksi pada suatu
objek.
5. Menurut Pudjawidjana
Pengetahuan adalah reaksi manusia atas rangsangannya oleh alam sekitar melalui
sentuhan objek dengan indera.
6. Menurut Notoatmodjo
Pengetahuan adalah hasil dari daya tahunya setelah orang tersebut melakukan
pengindraan.
7. Menurut Onny S. Prijono
3
Pengetahuan adalah didapatnya dari suatu nilai yang membiasakan orang tersebut
mengembangkan rasa ingin tahunya.
8. Ngatimin
Pengetahuan adalah sebagai ingatan atas bahan-bahan yang telah dipelajari dan
mungkin ini menyangkut tentang mengikat kembali sekumpulan bahan yang luas
dari hal- hal yang terperinci oleh teori, tetapi apa yang diberikan menggunakan
ingatan akan keterangan yang sesuai.
2. Jenis-jenis pengetahuan
Burhanuddin Salam mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki
manusia ada empat, yaitu :
1. Pengetahuan Biasa, yakni pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan
istilah common sense atau nalar wajar; sesuatu yang masuk akal. Terkadang
disebut sebagai good sense pula yang berarti pengetahuan yang diterima
secara baik. 

Contohnya, semua orang menyebutnya sesuatu itu hijau karena memang itu hijau,
benda itu dingin karena memang dirasakan dingin dan sebagainya. Kadang-
kadang terdapat beberapa pengetahuan biasa yang sebetulnya kurang tepat hingga
tidak benar, akan tetapi sudah diterima apa adanya oleh masyarakat.
2. Pengetahuan biasa (common sense) Pengetahuan yang digunakan terutama
untuk kehidupan sehari-hari, tanpa mengetahui seluk beluk yang sedalam-
dalamnya dan seluas-luasnya. Seorang yang dahulunya belum tahu tentang
bagaimana cara belajar sesuatu hal dan setelah melalui suatu proses seseorang
tahu tentang sesuatu hal tersebut, maka orang tersebut disebut sebagai
memiliki pengetahuan biasa. Dengan kata lain disebut pengetahuan yang
dimiliki yang kadar sekedar tahu. Memenuhi faktor ketidaktahuannya.
3. Pengetahuan Ilmiah atau Ilmu Pengetahuan diperoleh dengan cara khusus,
bukan hanya digunakan saja tetapi ingin mengetahui lebih dalam dan luas
mengetahui akan kebenarannya, tetapi masih berkisar pada pengalaman. 

Pengetahuan ilmiah atau ilmu yakni ilmu sebagai terjemahan dari science yang
pada prinsipnya adalah usaha untuk mengorganisasikan, mensistemisasikan
4
common sense, suatu pengetahuan yang asalnya dari pengalaman dan
pengamatan dalam kehidupan sehari-hari atau dugaan lain yang belum
dibuktikan. 
Untuk kemudian dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan
teliti menggunakan berbagai metode. Ilmu dapat merupakan suatu metode
berfikir secara objektif (objective thinking), tujuannya yaitu untuk
menggambarkan dan memberi makna terhadap dunia factual. 
Pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu, diperolehnya melalui observasi,
eksperimen, dan klasifikasi. Analisis ilmu itu objektif dan mengenyampingkan
unsur pribadi atau subjektif, pemikiran logika yang diutamakan, netral dan
juga menjunjung fakta.
Dari Pengetahuan diatas  kita ambil contoh tentang bunga mawar yang
sekedar tahu, kemudian menggunakan beberapa langkah dan metode yang
jelas untuk mengetahui lebih dari sekedar tahu, dan dilakukan secara
sistematis maka orang yang mengetahui dan memahami secara mendalam
tentang bunga mawar tersebut dan disebut sebagai pengetahuan ilmiah tentang
bunga mawar. 
Dalam batasan ini, seseorang yang memiliki pengetahuan ilmiah atau ilmu
pengetahuan, maka semua proses yang dilewatinya jika dilakukan oleh orang
lain akan memiliki pengetahuan yang sama dengan yang dimilikinya.
4. Pengetahuan Filsafat, yaitu pengetahuan yang diperoleh dari pemikiran yang
kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan filsafat itu menekankan pada
universalitas kedalaman kajian mengenai ilmu hanya pada satu bidang
pengetahuan yang mengerucut, sementara filsafat membahas hal-hal yang
lebih luas namun tetap mendalam. 
Dan juga filsafat biasanya memberikan pengetahuan yang reflektif dan
kritis sehingga ilmu yang tadinya kaku dan cenderung tertutup dapat
dilonggarkan kembali untuk menerima perubahan yang dianggap lebih positif.
Pengetahuan filsafat merupakan pengetahuan yang tidak mengenal batas,
sehingga yang dicari adalah sebab-sebab yang paling dalam dan hakiki sampai
diluar dan diatas pengalaman biasa. Pengetahuan filsafat biasanya berkenaan
dengan hakikat sesuatu (transenden) sehingga kadang perbincangannya
seputar hal-hal yang abstrak terhadap bangunan sebuah pengetahuan. 

5
Objek pembahasannya selalu mengedepankan aspek ontologi, epistimologi,
dan aksiologi. Pembahasan tentang pengetahuan filsafat akan diuraikan dalam
pembahasan hakikat filsafat.
5. Pengetahuan Agama, yaitu pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan
lewat para utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak, absolut dan wajib
diyakini oleh para penganut-penganutnya tanpa bukti empiris sekalipun.
Dengan menjadikan ajaran agama sebagai tolak ukur kebenaran, maka
pengetahuan agama sangat sarat dengan nilai baik, nilai buruk, nilai, salah,
dan nilai benar. Sepanjang pengetahuan itu tidak bertentangan dengan ajaran
yang tertuang dalam kitab yang diperpegangi, maka pengetahuan itu dianggap
benar.
Pengetahuan mengandung beberapa hal yang pokok, yaitu ajaran tentang
cara berhubungan dengan Tuhan, yang sering juga disebut dengan hubungan
vertikal dan cara berhubungan dengan sesama manusia, yang sering disebut
juga dengan hubungan horizontal.

6
B. Hakikat Dan Sumber Pengetahuan
Secara bahasa Ilmu pengetahuan berasal dari dua suku kata yaitu ilmu dan pengetahuan.
Secara etimologi, ilmu dalam bahasa Inggris disebut sebagai science, yang merupakan
serapan dari bahasa latin scientia, yang merupakan turunan dari kata scire, dan
mempunyai arti mengetahui (to know), yang juga berarti belajar (to learn).

Science juga bermakna pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri, tanda-tanda dan syarat-
syarat yang khas. Sementara pengetahuan dalam bahasa Inggris disebut sebagai
knowledge yang mempunyai arti;

(1) The fact or conditioning of being aware of something (kenyataan atau


kondisi menyadari sesuatu).

(2) The fact or conditioning of knowing something with familiarity gained


through experience or association (kenyataan atau kondisi mengetahui
sesuatu yang diperoleh secara umum melalui pengalaman atau
asosiasi),

(3) The sum of is known; the body of truth, information, and principles
acquired by mankind, (sejumlah pengetahuan, susunan kebenaran
informasi, dan prinsip-prinsip yang diperoleh manusia)
(4) The fact or condition of having information or of being learned
(kenyataan atau kondisi memiliki informasi yang sedang dipelajari)
(Suhartono, 1997: 95).

Sedangkan secara terminologi menurut Ralph Ross dan Ernest Van


Den Haag dalam tulisan nya ia menyebutkan: Science is empirical,
rational, general and cumulative; and it is all four at once (ilmu adalah
yang empiris, yang rasional, yang umum dan bertimbun-bersusun; dan
keempat-empatnya serentak)

7
A . Hakikat ilmu pengetahuan dilihat dari melalui perspektif barat
Di dalam ilmu filsafat terdapat dua konsep berdasarkan aliran besar yang
dikenal dengan realisme dan idealisme. Kedua aliran ini menghadirkan cara pandang
masing-masing mengenai apa hakikat sebenarnya dari ilmu pengetahuan.
Bagi aliran idealis, hakikat dari pengetahuan adalah ide yang mendasari asal segala
ilmu menjadi tumbuh dan berkembang. Karena di dalam aliran idealis, rasio atau
pikiran merupakan satu-satunya sumber dan jaminan pengetahuan.
Sehingga, dengan kata lain pengetahuan tentang sesuatu telah ada dalam dunia
ide yaitu rasio dan akal budi. Hakikat dunia fisik bagi aliran idealisme hanya dapat
dipahami dalam relasinya dengan jiwa (mind) dan roh (spirit). Istilah ini diambil dari
kata ide, sesuatu yang hadir dalam jiwa. Realitas terdiri dari ide-ide, pikiran-pikiran,
akal (mind) dan jiwa (self), bukan berada pada hal yang bersifat materil. Dimana,
material dipandang sebagai hal yang yang akan senantiasa berubah, tidak tetap, dan
tidak abadi.Sesuatu yang tidak abadi dan mengalami perubahan tidak akan pernah
menjadi sesuatu yang hakiki.
Menurut idealis, ini bertentangan dari definisi hakikat yang merupakan
kebenaran mendalam, dimana dengan hakikat kebenaran tak diragukan lagi. Mereka
memandang bahwasaanya jiwa dikatakan sebagai hakikat sebenarnya dari hal yang
mendasari proses alam semesta. Itulah mengapa ide dikatakan sebagai pengetahuan
yang sebenarnya atau hakiki oleh aliran idealis ini.
Sedangkan bagi realis, hakikat pengetahuan adalah materi yang dengannya ilmu
pengetahuan menjadi ada, atau pengetahuan adalah benar apabila sesuai dengan
kenyataan. Hal ini di karenakan aliran ini memandang hakikat ilmu pengetahuan
sebagai hal yang bersifat materiel (real) dan sumber-nya berasal pada pengalaman
empiris (nyata). 
B .  Hakikat Ilmu pengetahuan jika dilihat melalui perspektif Islam

Secara linguistik, al-ilm (Ilmu) diartikan sebagai mengetahui hakikat sesuatu dengan
yakin dan marifah. Adapun pengertian ilmu secara istilah sebagaimana yang
dijelaskan oleh beberapa ahli, sebagai berikut:
8
a. Al-Amidi (dalam Wan Daud, 2003: 146) menyatakan: Ilmu adalah sifat yang
dengannya jiwa orang memiliki sifat ini, bisa membedakan beberapa realitas yang
tidak tercerap oleh indra-indra jiwa, hingga menjaganya dari derita, ketika itu dia
sampai pada suatu kondisi yang tidak memungkinkan sesuatu yang dibedakan itu
berbeda dari cara-cara yang darinya perbedaan itu diperoleh.
b. Menurut Syed Naquib al-Attas (1989: 78-89), ilmu terbagi menjadi dua macam,
meskipun keduanya merupakan satu kesatuan yang sempurna. Pertama, ilmu yang
diberikan oleh Allah swt. Sebagai karunia-Nya kepada insan. Kedua, ilmu yang
dicapai dan diperoleh manusia berdasarkan daya usaha akliahnya sendiri yang
berasal dari pengalaman hidup, indera jasmani, nazar-akali, perhatian,
penyelidikan, dan pengkajian.
c. Menurut Ziauddin Sardar (2000: 25), istilah yang tepat mendefinisikan
pengetahuan dalam Islam adalah al-ilm, yang memiliki dua komponen. Pertama,
bahwa sumber asli seluruh pengetahuan adalah wahyu atau al-Quran; di sinilah
terletak kebenaran absolut. Kedua, bahwa metode mempelajari pengetahuan yang
sistematis dan koheren semuanya sama-sama valid, semuanya menghasilkan
bagian dari satu kebenaran dan realitas (bagian yang sangat bermanfaat untuk
memecahkan masalah).

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hakikat


pengetahuan (ilmu) dalam Islam adalah sampainya jiwa manusia yang aktif dan
kreatif pada makna sesuatu yang bersumber dari Allah sehingga menghasilkan
kebenaran dan realitas melalui indera, akal maupun aktivitas ilmiah.

9
C. Pengertian Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan jika dimaknai secara terpisah, dapat diartikan dari kata dasar ilmu.
Ilmu serapan bahasa arab ‘alama yang memiliki makna pengetahuan. Menurut Oxford
Dictionary, ilmu adalah aktivitas berfikir yang meliputi tentang sistematika, perilaku dan
strukturstruktu.Sementara ilmu dalam perspektif bahasa Indonesia, ilmu adalah
pengetahuan tentang bidang tertentu yang dibuat secara sistematis. Jika dipandang secara
holistik, maka ilmu adalah kumpulan pengetahuan berdasarkan sumber dan teori yang
telah disepakati secara bersama. Jika ilmu dan pengetahuan digabung, maka secara
sederhana dapat disimpulkan sebagai ilmu yang menyelidiki, meningkatkan, menemukan
demi tujuan memberikan pengertian kepada para pembacanya.
Dimana manusia itu sendiri memiliki rasa penasaran sebagai bentuk kebutuhan.
Maka, lahirlah ilmu pengetahuan dari berbagai pandangan yang sifatnya memberikan
informasi, memberi pengetahuan dan memberi pengalaman bagi yang mau menerima
ilmu itu sendiri.Ilmu pengetahuan secara global, dapat diartikan sebagai kumpulan ilmu
pengetahuan yang disusun secara metodologi dan sistem. Tujuannya untuk mencapai ilmu
secara universal dan dari segi kebenarannya dapat diverifikasi. Ilmu pengetahuan itu
sendiri sebenarnya bersifat terbuka, dapat dijadikan sebagai problem solving terhadap
masalah dan bersifat plural.

Pengertian Ilmu Menurut Para Ahli:


1. Menurut The Liang Gie
Ilmu adalah adalah usaha manusia untuk memahami dunia dan sekelilingnya melalui tiga
bidang yang meliputi bidang pengetahuan ilmiah, bidang persoalan ilmiah dan bidang
penjelasan gaib.
2. Menurut Muhammad Hatta
Siapa yang tidak tahu Muhammad Hatta? Pasti semua orang tahu siapa beliau. Ilmu
pengetahuan menurut Mohammad Hatta adalah pengetahuan yang disusun secara teratur

10
dan membahas tentang pekerjaan hukum umum, mempelajari sebab akibat dalam sebuah
permasalahan yang muncul.
3. Karl Pearson
Ilmu merupakan pengetahuan yang menggambarkan atau menerangkan secara
komprehensif dan ajeg. Gambaran yang disampaikan pun berdasarkan pada fakta
pengalaman.

4. Dadang Ahmad S
Ilmu pengetahuan adalah sebuah proses untuk menemukan penjelasan terhadap fenomena
terhadap kondisi alam, atau apapun yang dipertanyakan.
5. Syahruddin Kasim
Berbeda dengan pendapat Syahruddin kasim, yang mengartikan ilmu pengetahuan adalah
hidayah dari sang pencipta, dimana dari proses berasalnya melalui interaksi fenomena
fitrawi. Misalnya Lewat dimensi hati, nafsu, akal yang dipikirkan secara rasional empirik,
sehingga mampu menjelaskan hasanah alam semesta.
6. Sondang Siagian
Sementara Sondang Siagian mengartikan ilmu pengetahuan adalah rumus, dalil dan
prinsip yang diperoleh dari percobaan dan kemudian dari hasil percobaan dikemas secara
sistematis dan disampaikan secara berulang sampai teruji kebenarannya, dan akhirnya
ilmu pengetahuan inilah yang akhirnya dipelajari
7. Abu Bakar
Pengertian ilmu pengetahuan menurut Abu Bakar adalah sudut pandang atau buah pikiran
seseorang. Dimana buah pikiran tersebut sudah memenuhi persyaratan dalam ilmu
pengetahuan, dicabang ilmu tertentu.

Itulah beberapa pengertian ilmu pengetahuan menurut para ahli. Dari beberapa pendapat
di atas, pendapat siapa yang mendekati pendapat kamu? Siapa tahu kamu memiliki
pendapat sendiri tentang ilmu pengetahuan.

11
D. Ilmu Sebagai Proses
Dilihat dari segi bahasa ilmu berarti sebuah pengetahuan sedangkan proses adalah
runtunan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu, rangkaian tindakan,
pembuatan atau pengolahan yang menghasilkan produk.[1] Oleh karena itu yang
dimaksud ilmu sebagai proses adalah segala sesuatu yang telah diperbuat oleh manusia
atau disebut juga aktivitas manusia yang tidak hanya satu kegiatan melainkan suatu
rangkaian kegiatan untuk mendapatkan ilmu itulah yang dinamakan ilmu sebagai proses.
Rangkaian aktivitas yang dilakukan manusia dalah sebuah proses, dan rangkaian aktifitas
itu bisa bersifat rasionalis, kongnitif, dan teologis.
Rasionalis
Aktivitas rasional berarti kegiatan yang mempergunakan kemampuan pikiran untuk
menalar yang berbeda dengan aktivitas berdasarkan perasaan dan naluri. Ilmu
menampakkan diri sebagai kegiatan penalaran logis dari pengamatan empiris.
Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam menarik sesuatu kesimpulan yang
berupa pengetahuan. Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk yang berfikir,
merasa, bersikap, dan bertindak. Sikap dan tindakannya bersumber pada pengetahuan
yang didapatkan lewat kegiatan merasa atau berpikir. Penalaran menghasilkan
pengetahuan yang dikaitkan dengan berpikir bukan dengan perasaan, meskipun seperti itu
dikatakan Pascal, hati pun mempunyai logika tersendiri. Meskipun demikian patut kita
sadari bahwa tidak semua kegiatan berfikir menyandarkan diri pada penalaran. Jadi
penalaran merupakan kegiatan berfikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam
menemukan kebenaran.

12

Anda mungkin juga menyukai