Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH FILSAFAT ILMU

HAKIKAT ILMU DAN PENGETAHUAN

Mata kuliah : Filsafat Ilmu


Dosen Pengampu :
Vika Fitrotul Uyun, S.Fil, M.Ag.

Disusun Oleh :
1. Afitriyani
2. M. Irkham Maulidaen
3. Urfan Kholidah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM BAKTI NEGARA TEGAL
2020
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, karunia serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah filsafat ilmu tentang hakikat ilmu dan pengetahuan ini dengan
baik tanpa kurang suatu apapun. Tak lupa kami juga berterima kasih kepada Ibu Vika
Fitrotul Uyun,S.Fil, M.Ag, selaku dosen pengampu kami dalam mata kuliah perkembangan
pemikiran islam yang sudah memberikan tugas ini.
Kami selaku penulis berharap semoga kelak makalah ini dapat berguna dan juga
bermanfaat serta menambah wawasan tentang hakikat ilmu dan pengetahuan. Dalam
pembuatan makalah ini kami sangat menyadari masih banyak kekurangan dan masih butuh
saran untuk perbaikan. Oleh karena itu kami sangat berterima kasih jika ada yang berkenan
memberi saran dan kritiknya demi perbaikan makalah ini.

Slawi, 21 September 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................... i

KATA PENGANTAR..................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................ 1

A. Latar Belakang..................................................................... 1-2

B. Rumusan Masalah................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan.................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................. 3

A. Definisi Hakikat Pengetahuan.............................................. 3

B. Jenis-jenis Pengetahuan ........................................................ 3-5

C. Hakikat Pengetahuan.............................................................. 6-7

D. Perbedaan Antara Ilmu Dan Pengetahuan............................ 8

E. Aspek-aspek Yang Melandasi Ilmu Dan Pengetahuan.......... 8

BAB III PENUTUP............................................................................... 9


A. Kesimpulan...................................................................................... 9-10

B. Saran.................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sepanjang sejarahnya manusia dalam usahanya memahami dunia
sekelilingnya mengenal dua sarana, yaitu pegetahuan ilmiah dan penjelasan ghaib.
Kini di satu pihak manusia memiliki satu sekelompok pengetahuan yang sistematis
dengan berbagai hipotesis yang telah dibuktikan kebenarannya secara sah, tetapi di
pihak lain sebagian mengenal pula aneka keterangan serba ghaibyang tidak mungkin
diuji sahnya untuk menjelaskan rangkaian peristiwa yang masih berada diluar
jangkauan pemahamannya.
Terlepas dari berbagai macam pengelompokkan atau pembagian dalam ilmu
pengetahuankita dapat mensinyalir bahwa peranan ilmu pengetahuan terhadap
kehidupan manusia, baik individual maupun sosial menjadi sangat menentukan.
Karena itu implikasi yang timbul adalah bahwa ilmu yang satu sangat erat
hubungannya dengan cabang ilmu yang lain serta semakin kaburnya batas antara ilmu
dasar murni atau teoritis dengan ilmu terapan atau praktis.
Banyaknya ilmu pengetahuan yang telah kita dapat dan yang berada
disekeliling kita. Perkembangan ilmu pengetahuan saat ini sangatlah pesat. Tidak
jarang, kemajuan ilmu dan tekhnologi serta pengetahuan yang kita dapat yang terus
berlangsung hingga saat ini, membuat banyak manusia khawatir, bingung dan
banyaknya terjadi kesalah pahaman terhadap sebuah ilmu dan pengetahuan yang kita
peroleh dari berbagai sumber. Manusia takut dan khawatir akan dampak negatifnya
sebuah pengetahuan dan ilmu apabila mereka tidak dapat menelaah atau memahami
betul arti dari sebuah ilmu dan pengetahuan. Apakah ilmu dan pengetahuan tersebut
baik atau buruk, membawa manfaatkah ilmu itu. Seharusnya kita memahami terlebih
dahulu tentang jenis ilmu pengetahuan, teori-teori yang membenarkan pengetahuan
itu, klasifikasi sebuah pengetahuan dan sejarah dari perkembangan ilmu.
Berawal dari itulah kita bisa menelaah, mencerna dan memahami apa arti yang
sesungguhnya dari pengetahuan dan ilmu, dan kita juga dapat memilih atau
menyaring mana ilmu yang baik untuk hidup kita atau yang buruk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Hakikat Pengetahuan ?
2. Apa Saja Jenis-jenis Pengetahuan ?
3. Apa Hakikat Dan Sumber Pengetahuan ?
4. Apa perbedaan Ilmu Dan Pengetahuan ?
5. Apa Saja Aspek-aspek Yang Melandasi Ilmu Dan Pengetahuan ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Definisi Hakikat Pengetahuan.
2. Untuk Mengetahui Jenis-jenis Pengetahuan.
3. Untuk Mengetahui Hakikat Dan Sumber Pengetahuan.
4. Untuk Mengetahui Perbedaan Ilmu Dan Pengetahuan.
5. Untuk Mengetahui Aspek-aspek Yang Melandasi Ilmu Dan Pengetahuan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Hakikat Pengetahuan


Pengetahuan secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam Bahasa Inggris
yaitu knowledge, Secara terminologi pengetahuan (Knowledge) adalah proses kehidupan
yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri. Menurut Aristoteles
pengetahuan bisa didapat berdasarkan pengamatan dan pengalaman.1
Pengetahuan adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk menuturkan apabila
seseorang mengenal sesuatu. Suatu hal yang menjadi pengetahuannya adalah selalu terdiri
atas unsur yang mengetahui dan yang diketahui serta kesadaran mengenai hal yang ingin
diketahuinnya itu. Oleh karena itu, pengetahuan selalu menuntut adanya subjek yang
mempunyai kesadaran untuk mengetahui tentang sesuatu dan objek yang merupakan
sesuatu yang dihadapinnya sebagai hal yang diketahuinnya. Jadi bisa dikatakan
pengetahuan adalah hasil pengetahuan manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan
manusia untuk memahami suatu objek yang dihadapinnya, atau hasil usaha untuk
memahami suatu objek tertentu.

B. Jenis-jenis Pengetahuan
Menurut Plato jenis pengetahuan itu dibagi menurut tingkatan-tingkatan pengetahuan
sesuai dengan karakteristik objeknya. Pembagiannya adalah sebagai berikut :2
1. Pengetahuan Eikasia (Khayalan)
Pengetahuan yang objeknya berupa bayangan atau gambaran. Pengetahuan ini
isinya adalah hal-hal yang berhubungan dengan kesenangan atau kesukaan serta
kenikmatan manusia. Pengetahuan dalam tingkatan ini misalnya, seseorang yang
mengkhayal bahwa dirinya pada saat tertentu mempunyai rumah yang mewah, besar
dan indah, serta dilengkapi dengan kendaraan dan lain-lain sehingga khayalannya itu
terbawa mimpi. Di dalam mimpinya, ia betul-betul merasa mempunyai dan
menempati rumah itu. Apabila seseorang dalam keadaan sadar dan menganggap
bahwa khayal dan mimpinnya betul-betul berupa fakta yang ada dalam dunia
kenyataan. 3

2. Pengetahuan Pistis (Substansial)


1
Mohammad Hatta, Alam Pikiran Yunani, (Jakarta: universitas Indonesia UI Press), 1986 hlm 122
2
Surajiyo, Filsafat ilmu dan perkembangannya di Indonesia, (Jakarta:Bum aksara 2013) hlm 60
3
Ibid hlm 60
Pengetahuan mengenai hal-hal yang tampak dalam dunia kenyataan atau hal-
hal yang dapat diindrai langsung. Objek pengetahuan pistis biasanya disebut zooya
karena isi pengetahuan semacam ini mendekati suatu keyakinan (kepastian yang
bersifat sangat pribadi atau kepastian subjektif) dan pengetahuan ini mengandung
nilai kebenaran apabila mempunyai syarat-syarat yang cukup bagi suatu tindakan
mengetahui, misalnya mempunyai pendengaran yang baik, penglihatan yang normal,
serta indra yang normal.4
3. Pengetahuan Dianoya (Matematik)
Pengetahuan ini adalah tingkatan yang ada didalamnya sesuatu tidak hanya
terletak pada bagaimana cara berfikirnya. Contoh yang dituturkan oleh plato tentang
pengetahuan ini ialah para ahli matematika atau geometri, dimana objeknya adalah
matematika yakni sesuatu yang harus diselidiki dengan akal budi dengan melalui
gambar-gambar, diagram kemudian ditarik hipotesis. Hipotesis ini diolah terus
hingga sampai pada kepastian. Dengan demikian dapat dituturkan bahwa bentuk
pengetahuan tingkat dianoya ini adalah pengetahuan yang banyak berhubungan
dengan masalah matematika atau kuantitas entah luas, isi, jumlah, berat yang semata-
mata merupakan kesimpulan dari hipotesis yang diolah oleh akal pikir karenanya
pengetahuan ini disebut pengetahuan pikir.5
4. Pengetahuan Noesis (Filsafat)
Plato menerangkan tentang pengetahuan ini adalah hampir sama dengan
pengetahuan pikir, tetapi tidak lagi dengan menggunakan pertolongan gambar,
diagram melainkan dengan pikiran yang sungguh-sungguh abstrak. Tujuannya adalah
untuk mencapai prinsip-prinsip utama yang isinya hal-hal yang berupa kebaikan,
kebenaran, dan keadilan.6
Jenis-jenis pengetahuan menurut Burhanuddin sSalam pengetahuan yang
dimiliki manusia itu ada empat yaitu :7
1. Pengetahuan Biasa
Adalah pengetahuan yang dalam filsafat dikatakan dengan istilah
common sense, dan sering diartikan dengan good sense, karena seseorang
memiliki sesuatu dimana ia menerima secara baik.

4
Ibid hlm 60
5
Ibid hlm 61
6
Ibid hlm 61
7
Burhanudin Salam, pengantar Filsafat, Jakarta : Bumi Aksara, 2008, hlm 5
2. Pengetahuan Ilmu
Adalah ilmu sebagai terjemahan dari science. Dalam pengertian yang
sempit science diartikan untuk menunjukkan ilmu pengetahuan alam.
Ilmu dapat merupakan suatu metode berpikir secara objektif (objective
thinking), tujuannya untuk menggambarkan dan memberi makna terhadap
dunia factual. Pengetahuan yang diperoleh dengan ilmu, diperolehnya
melalui observasi, eksperimen, klasifikasi. Analisis ilmu itu objektif dan
menyampingkan unsur pribadi, pemikiran logika diutamakan, netral,
dalam arti tidak dipengaruhi oleh sesuatu yang bersifat kedirian (subjektif),
karena dimulai dengan fakta.
3. Pengetahuan Filsafat
Pengetahuan manusia itu ada tiga yaitu pengetahuan sains,
pengetahuan filsafat dan pengetahuan mistik. Pengetahuan filsafat ialah
pengetahuan berdasarkan logika. Pengetahuan yang diperoleh dari
pemikiran yang bersifat kontemplatif dan spekulatif. Pengetahua filsafat
lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian tentang
sesuatu. Kalau ilmu hanya pada satu bidang pengetahuan yang sempit,
filsafat membahas hal yang lebih luas dan mendalam. Filsafat biasanya
memberikan pengetahuan yang relektif dan kritis, sehingga ilmu yang
tadinya kaku dan cenderung tertutup menjadi longgar kembali.
4. Pengetahuan Agama
Adalah pengetahuan yang hanya diperoleh dari Tuhan lewat para
utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib diyakini oleh
para pemeluk agama. Pengetahuan mengandung beberapa hal yang pokok,
yaitu ajaran tentang cara berhubungan dengan Tuhan, yang sering juga
disebut dengan hubungan vertical dan cara berhubungan dengan sesama
manusia, sering juga disebut dengan hubungan horizontal.
C. Hakikat Dan Sumber Pengetahuan
1. Hakikat Pengetahuan
Pengetahuan pada dasarnya adalah keadaan mental (mental state). Mengetahui
sesuatu adalah menyusun pendapat tentang suatu objek, dengan kata lain menyusun
gambaran tentang fakta yang ada diluar akal. Ada dua teori untuk mengetahui hakikat
pengetahuan, yaitu :8
a. Realisme
Teori ini mempunyai pandangan realistis terhadap alam. Pengetahuan menurut
realisme adalah gambaran yang sebenarnya dari apa yang ada dalam akal adalah
dari yang asli yang ada di luar akal. Hal ini tidak ubahnya seperti gambaran yang
terdapat dalam sebuah foto. Dengan demikian, realisme berpendapat bahwa
pengetahuan adalah benar dan tepat bila sesuai dengan kenyataan.
b. Idealisme
Ajaran idealisme menegaskan bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang
benar-benar sesuai dengan kenyataan adalah mustahil. Pengetahuan adalah proses
psikologis yang bersifat subjektif. Oleh karena itu, pengetahuan bagi seorang
idealis hanya merupakan gambaran subjektif bukan gambaran objektif tentang
realitas. Subjektif dipandang sebagai suatu yang mengetahui, yaitu dari orang
yang membuat gambaran tersebut. Karena itu, pengetahuan menurut teori ini tidak
menggambarkan hakikat kebenaran. Yang diberikan hanyalah gambaran menurut
pendapat atau penglihatan orang yang mengetahui.

2. Sumber Pengetahuan

Dalam hal ini ada beberapa pendapat tentang sumber pengetahuan antara
lain :9

a. Empirisme
Empirisme adalah aliran filsafat yang berpendapat bahwa pengetahuan
bersumber dari pengalaman, sehingga pengenalan indrawi merupakan pengenalan
yang paling jelas dan sempurna.

8
Ahmad Tafsir, filsafat Ilmu, (Bandung, Remaja Roda Karya, 2004) hlm 144
9
Burhanudin Salam, pengantar Filsafat,( Jakarta : Bumi Aksara), 2008, hlm 167
Tokoh utama dalam aliran empirisme ini adalah Francos Bacon (1210-
1292M), berpendapat bahwa pengetahuan yang sebenarnya adalah pengetahuan
yang diterima orang melalui persentuhan indrawi dengan dunia fakta.
Pengalaman merupakan sumber pengetahuan sejati.
b. Rasionalisme
Aliran ini menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan,
pengetahuan diukur dengan akal. Manusia memperoleh pengetahuan melalui
kegiatan merangkap objek.
Para penganut rasionalisme yakni bahwa kebenaran dan kesesatan terletak
dalam ide dan bukunya di dalam diri barang sesuatu. Jika kebenaran mengandung
makna mempunyai ide yang sesuai dengan yang menunjukkan kepada kenyataan,
kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan hanya dapat diperoleh
dengan akal budi saja.
c. Intuisi
Menurut Henry Bergson intuisi adalah hasil dari revolusi pemahaman yang
tertinggi. Kemampuan ini mirip dengan insting, tetapi berbeda dengan kesadaran
dan kebebasannya. Pengembangan kemampuan ini (insting) memerlukan suatu
usaha. Ia juga mengatakan bahwa intuisi adalah suatu pengetahuan yang
langsung, yang mutlak dan bukan pengetahuan yang nisbi.
Intuisi bersifat personal dan tidak bisa diramalkan. Sebagai dasar untuk
menyusun pengetahuan secara intuisi tidak dapat diandalkan. Pengetahuan
instuisi dipergunakan sebagai hipotesa bagi analisis selanjutnya dalam
menentukan benar tidaknya pernyataan yang dikemukakan. Kegiatan intuisi dan
analisis bisa bekerja saling membantu dan menemukan kebenaran. Bagi
Nietzchen intuisi merupakan “inteligensi yang paling tinggi” dan bagi Maslow
intuisi merupakan “pengalaman puncak” (peak experience).
d. Wahyu
Wahyu adalah pengetahuan yang disampaikan oleh Allah kepada manusia
lewat perantara para nabi. Para nabi memperoleh pengetahuan dari Tuhan tanpa
upaya, tanpa bersusah payah, tanpa memerlukan waktu untuk memperolehnya.
Wahyu Allah (agama) berisikan pengetahuan, baik mengenai kehidupan
seseorang yang terjangkau oleh pengalaman, seperti latar belakang dan tujuan
penciptaan manusia, dunia, dan segenap isinya serta kehidupan di akhirat nanti.

D. Perbedaan Ilmu Dan Pengetahuan


 Ilmu adalah kerangka konseptual atau teori uang saling berkaitan yang memberi
tempat pengkajian dan pengujian secara kritis dengan metode ilmiah oleh ahli-ahli
lain dalam bidang yang sama, dengan demikian bersifat sistematik, objektif, dan
universal. Sedang pengetahuan adalah hasil pengamatan yang bersifat tetap,
karena tidak memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh
orang lain, dengan demikian tidak bersifat sistematik dan tidak objektif serta tidak
universal.
 Ilmuadalah sesuatu yang dapat kita peroleh melalui proses yang disebut
pembelajaran atau dengan kata lain hasil dari pembelajaran, berbeda dengan
pengetahuan yang dapat kita peroleh tanpa melalui proses pembelajaran.
 Ilmu merupakan kumpulan dari berbagai pengetahuan, dan kumpulan
pengetahuan dapat dikatakan ilmu setelah memenuhi syarat-syarat objek material
dan objek formal.10

E. Aspek-aspek Yang Melandasi Ilmu Dan Pengetahuan11


 Ontologi
Antara lain membahas objek sains, macam-macam pengetahuan, dan struktur
sains. Ontologi merupakan ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada dengan
berdasarkan logika semata.
 Epistimologi
Antara lain membahas sumber pengetahuan manusia, metode memperoleh
pengetahuan, dan ukuran kebenaran dalam sains.
 Aksiologi

10
https://blog.ub.ac.id/imarnd, 2014 perbedaan dan persamaan antara ilmu pengetahuan dan filsafat
11
https://www-compasiana-com.cdn.amproject.org Della Adzkia, 2018, Tiga aspek Kajian filsafat
Membahas soal nilai dalam sains, dalam arti apakah sains itu harus netral (bebas
nilai) atau harus terikat oleh norma baik agama ataupun filsafat.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengetahuan secara etimologi pengetahuan berasal dari kata dalam Bahasa
Inggris yaitu knowledge, secara terminologi pengetahuan (knowledge) adalah proses
kehidupan yang diketahui manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri.
Menurut Aristoteles pengetahuan bisa didapat berdasarkan pengamatan dan
pengalaman.
Menurut Plato jenis pengetahuan itu dibagi menurut tingkatan-tingkatan
pengetahuan sesuai dengan karakteristik objeknya. Pembagiannya adalah sebagai
berikut :
1. Pengetahuan Eikasia (Khayalan)
2. Pengetahuan Pistis (Matematik)
3. Pengetahuan Noesis (Filsafat)

Jenis-jenis pengetahuan menurut Burhanuddin Salam pengetahuan yang


dimiliki manusia itu ada empat, yaitu :

1. Pengetahuan Biasa
2. Pengetahuan Ilmu
3. Pengetahuan Filsafat
4. Pengetahuan Agama
1. Hakikat Pengetahuan
Ada dua teori untuk mengetahui hakikat penegtahuan, yaitu :
a. Realisme
b. Idealisme
2. Sumber Pengetahuan
a. Empirisme
b. Rasionalisme
c. Intuisi
d. Wahyu

Perbedan antara Ilmu dan Pengetahuan :


 Ilmuadalah sesuatu yang dapat kita peroleh melalui proses yang disebut
pembelajaran atau dengan kata lain hasil dari pembelajaran, berbeda dengan
pengetahuan yang dapat kita peroleh tanpa melalui proses pembelajaran.
 Ilmu merupakan kumpulan dari berbagai pengetahuan, dan kumpulan
pengetahuan dapat dikatakan ilmu setelah memenuhi syarat-syarat objek material
dan objek formal.

Aspek-aspek yang melandasi ilmu dan pengetahuan :

 Ontologi
 Epistimologi
 Aksiologi

B. Saran
Demikian penulis makalah mata kuliah “Filsafat Ilmu” dengan judul “Hakikat
Ilmu Dan Pengetahuan” yang didalamnya masih banyak materi yang disampaikan.
Saran serta kritik kami terima demi kesempurnaan penulis makalah yang akan
mendatang. Kekhilafan dan kesalahan dalam penulisan kata-kata dalam makalah,
mohon dimaafkan karena tak ada gading yang tak retak dan tak ada yang sempurna
kecuali Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir.filsafat ilmu. Bandung: Remaja rosda karya, 2004.


Burhanuddin Salam, Pengantar Filsafat, Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Mohammad Hatta, alam pikiran yunani, Jakarta: universitas Indonesia UI Press,
1986.

Anda mungkin juga menyukai